Sebuah pendekatan langsung dalam analisis fitur adalah pengamatan terhadap pergerakan dan fiksasi mata.
Dengan mengasumsikan bahwa mata membuat gerakan sekadik ( gerakan mata yang ‘meloncat’ dari satu
titik fiksasi/ tatapan ke titik fiksasi lainnya) yang berhubungan dengan informasi visual yang sedang
diindera.
Contoh :
Ketika sasaran partisipan adalah “menentukan usia orang-orang dalam gambar, maka
mata partisipan akan terfiksasi lebih lama pada wajah orang-orang dalam gambar.
Contoh :
Kita mengenali berbagai ragam huruf S, bukan
hanya karena berbagai variasi huruf S terdapat pada
memori kita. Namun juga karena beragam jenis
huruf S tersebut memiliki karakteristik-karakteristik
yang sama.
Dalam “mata pikiran” seseorang, seluruh bentuk segitiga tampak seolah-olah memiliki
karakteristik-karakteristik khusus.
Meskipun kita dengan mudah dapat mengidentifikasikan ‘segitiga” secara verbal, kita tidak
mengetahui dengan pasti seperti apakah segitiga yang “sempurna”.
PSEUDOMEMORY
Solso dan McCarthy mengajukan hipotesis
bahwa sebuah prototipe dibentuk berdasarkan
fitur-fitur yang sering dijumpai oleh partisipan.