Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM PSIKOLOGI LANJUT

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KOGNITIF


Feature Detection

DISUSUN OLEH :

Nama : Deo Angga Satria


NPM : 11515701
Kelas : 3 PA 03
Tutor : Amelia Putri

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
I. Teori Feature Detectiom
Menurut Hendee W. R. Dan Wells P. N. T. (1997), Feature Detection
adalah penyeleksian tertentu secara spesifik dari banyaknya informasi yang
ditangkap oleh mata. Menurut Friedenberg dan Silverman (2006) hal yang
paling dikenal pada teori Feature Detection adalah pandemonium. Ini diambil
dari nama mental kecil demons yang mewakili pemrosesan suatu unit.
Demons ini akan “berteriak” ketika merekognisi prosesnya, misalnya sebagai
contoh huruf R. Stimulus atau huruf R, diwakili sebagai image demons yang
mempertahankan keseluruhan dari huruf tersebut. Kemudian ada satu feature
demons untuk setiap kemungkinan ciri stimulus. Feature demons berteriak
jika melihat cirinya di suatu gambaran. Huruf R mempunyai satu garis tegak
lurus dan satu lingkaran menghadap ke kanan di bagian atas, jadi huruf R
mempunyai dua feature demons. Tahap selanjutnya yaitu cognitive demons.
Jika para demons mengetahui ada yang sesuai dengan ciri dari huruf R, maka
para demons akan berteriak dan cognitive demons akan berteriak paling keras,
dan yang terakhir yaitu decision demons. Decision demons akan
mendengarkan teriakan paling keras dari cognitive demons sebagai huruf yang
dikenali.
Menurut Solso,Maclin, dan Maclin (2016) Feature Detection adalah
sebuah pendekatan terhadap problem bagaimana kita menyaring informasi
dari stimuli rumit. Teori menyatakan bahwa pengenalan objek merupakan
pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului oleh pengidentifikasian
stimuli kompleks yang masuk ke retina sesuai dengan fitur-fitur yang lebih
sederhana. Dengan demikian, menurut pendekatan ini, sebelum kita
memahami keseluruhan pola informasi visual, kita mereduksi dan
menganalisis komponen-komponen informasi visual.
Berdasarkan teori para ahli diatas dapat diambil kesimpulan terhadap
feature detection adalah penyeleksian tertentu secara spesifik dari banyaknya
informasi yang ditangkap oleh mata. Pengenalan objek merupakan
pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului oleh pengidentifikasian
stimuli kompleks yang masuk ke retina sesuai dengan fitur-fitur yang lebih
sederhana. Dengan demikian, menurut pendekatan ini, sebelum kita
memahami keseluruhan pola informasi visual, kita mereduksi dan
menganalisis komponen-komponen informasi visual.

II. Tujuan
Tujuan pratikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses kerja
otak dalam mengatasi bagian fitur pada stimulus sebagai suatu kesatuan
diantara keberadaan stimulus yang lain.

III. Point of View


Manfaat yang dapat diambil dari percobaan praktikan mengenai
feature detection adalah praktikan dapat mengetahui pentingnya dilakukannya
pratikum untuk membantu pratikan memahami materi Feature Detection pada
mata kuliah Psikologi Kognitif dengan bantuan program aplikasi Vmware
Workstation.

IV. Pelaksanaan
A. Langkah – langkah
1) Pilih program apliksi VMware workstation → Klik tombol play →
Klik full screen → Klik aplikasi Laboratorium Cognitive &
Perception → Klik yes
2) Klik Eksperiments → Klik Choose Eksperiment → Klik feature
detection → Eksperiment → Klik Start
3) Part 1 → pada target diganti huruf “P” menjadi huruf “p” →
kemudian pada distractor tengah diganti “Q” menjadi huruf “q” →
kemudian yang diujung ganti dengan huruf “b” → tombol pada
part 2 dan part 3 diubah menjadi posisi off → Klik file → Klik
start → With auto logging → Pada Log file nama → Isi nama
depan_kelas
4) Pada subjek Id diisikan dengan nama depan praktikan → Pahami
instruksi yang muncul
5) Distractor 1→ Klik font & size → Pilih Arial → Ubah font style
menjadi Italic
6) Pada Distractor 2 → Klik font & size → Ubah font mejadi Arial
→ pilih Bold → Klik Ok
7) Jika sudah klik Start → Pilih without outo logging → Isi nama
depan → Klik Ok → Pahami Instruksinya
8) Klik Start Trial → kemudian klik Ok → Isi kembali nama
depan_kelas → kemudian Off kan taombol pada Part 1 dan Part 3
→ kemudian On kan tombol pada part 2
9) Kemudian ganti pada target “p” distractor 1 dengan “q” pada
distractor 2 dengan “b” → kemudian klik tombol color pada target
→ pilih warna Pink → jika sudah klik Ok
10) Pada huruf “b” warna diganti menjadi Orange → kemudian Klik
Ok → Klik File → klik Start → pilih without auto logging → Isi
nama depan_kelas → Klik Ok → Pahami instruksinya
11) Jika sudah klik Ok → kemudian isi nama depan saja → klik Ok →
pahami instruksinya
12) Jika sudah klik Ok → Isi nama depan_kelas → Off kan Part 1 dan
Part 2 → kemudian On kan tombol pada Part 3
13) Kemudian ubah huruf “p,q,b” → kemudian klik color → Klik
Font & size → Ubah menjadi Arial → pilih Font style Single
Regular → kemudian klik Ok
14) Jika sudah Klik Ok → Isi nama depan_kelas → Klik Ok →Klik
File → klik Exit → klik File → klik Exit
15) Kemudian kembali ke tampilan awal komputer → klik tombol
windows → pilih Shut Down → Arahkan kursus ke bagian atas
dari tampilan layar → pilih Close
16) Kemudian tampilan akan kembali ke desktop → klik tombol
windows → pilih restart

B. Hasil
Pada tanggal 28 April 2018 dilakukan tiga kali percobaan, dengan
hasil percobaan sebagai berikut:
Part 1
Percobaan Waktu Correct / Incorrect
Percobaan Pertama 3461 ms Correct
Percobaan Kedua 4340 ms Correct
Percobaan Ketiga 3961 ms Incorrect
Percobaan Keempat 1711 ms Correct
Percobaan Kelima 1590 ms Correct
Percobaan Keenam 3352 ms Incorrect
Percobaan Ketujuh 1211 ms Correct
Percobaan Kedelapan 4891 ms Correct

Part 2
Percobaan Waktu Correct / Incorrect
Percobaan Pertama 2973 ms Correct
Percobaan Kedua 3621 ms Correct
Percobaan Ketiga 2578 ms Correct
Percobaan Keempat 1539 ms Correct
Percobaan Kelima 1102 ms Correct
Percobaan Keenam 1408 ms Correct
Percobaan Ketujuh 1859 ms Correct
Percobaan Kedelapan 1867 ms Correct

Part 3
Percobaan Waktu Correct / Incorrect
Percobaan Pertama 1098 ms Correct
Percobaan Kedua 1320 ms Correct
Percobaan Ketiga 1969 ms Correct
Percobaan Keempat 988 ms Correct
Percobaan Kelima 1098 ms Correct
Percobaan Keenam 1379 ms Correct
Percobaan Ketujuh 1152 ms Correct
Percobaan Kedelapan 879 ms Correct

Dari tiga kali percobaan di komputer labolatorium praktikan


mendapatkan hasil tercepat pada part ketiga soal delapan dengan waktu
879 milisecond, dan praktikan mampu menjawab 22 soal benar dari
ketiga part yang praktikan lakukan.

V. Kesimpulan
Berdasarkan teori para ahli diatas dapat diambil kesimpulan terhadap
feature detection adalah penyeleksian tertentu secara spesifik dari banyaknya
informasi yang ditangkap oleh mata. Pengenalan objek merupakan
pemrosesan informasi tingkat tinggi yang didahului oleh pengidentifikasian
stimuli kompleks yang masuk ke retina sesuai dengan fitur-fitur yang lebih
sederhana. Dengan demikian, menurut pendekatan ini, sebelum kita
memahami keseluruhan pola informasi visual, kita mereduksi dan
menganalisis komponen-komponen informasi visual. Dari tiga kali percobaan
di komputer labolatorium praktikan mendapatkan hasil tercepat pada part
ketiga soal delapan dengan waktu 879 milisecond, dan praktikan mampu
menjawab 22 soal benar dari ketiga part yang praktikan lakukan. Hal ini
menunjukkan benar adanya informasi yang ditangkap oleh mata disaring
secara spesifik dari informasi yang dibutuhkan, dan dapat dianlisa dengan
tepat dan cepat dari seluruhan pola yang timbul saat stimuli diberikan.
Daftar Pustaka

Friedenberg, F. & Silverman, G. (2006). Cognitive science: an introduction to the


study
of mind. United State of America: Hazelden.
Hendee, W., R., dan Wells, P., N., T. (1997). The Perception of Visual Information
Second Edition. New York : Springer
Solso, R. L., Maclin, O. H., Maclin, M. K. (2016). Psikologi kognitif. Edisi kedelapan.
Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai