Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM PSIKOLOGI LANJUT

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KOGNITIF


Implicit and Explicit Memory

DI SUSUN OLEH :
Nama : Kurnia wati
NPM : 13516972
Kelas : 3PA17
Tutor : Oktavian Tri K. M

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
I. Teori
A. Memori Implisit
Memori implisit menurut Eyesenck & Keane (2000) adalah ekspresi
tentang masa lalu yang tidak di sadari atau memori yang tampak saat
mengerjakan tugas yang tidak di bantu oleh kesadaran. Sementara itu
menurut Ginsberg (2007) memori implisit adalah respon motorik yang di
pelajari yang tidak berhubungan dengan akses kesadaran. Memori implisit
adalah memori yang di ekspresikan dalam bentuk mempermudah kinerja
dan tidak memerlukan rekoleksi yang sadar (dalam buku Solso, Maclin &
Maclin, 2008).
Berdasarkan uraian di atas menurut ketiga tokoh di atas dapat di
simpulkan bahwa memori implisit adalah ekspresi tentang masa lalu yang
merupakan respon morotik yang di pelajari dalam bentuk mempermudah
kinerja dan tidak memerlukan rekoleksi yang sadar.
B. Memori Eksplisit
Memori Eksplisit adalah memori yang di dasari oleh ingatan khusus
atas kejadian sebelumnya atau kemampuan memanggil informasi yang
mensyaratkan adanya terhadap pengalaman sebelumnya menurut
Eyesenck & Keane (2000). Sementara itu menurut Ginsberg (2007)
memori eksplisit adalah memori yang berhubungan dengan akses
kesadaran, yang kemudian di sub klasifikasikan lagi menjadi dua yaitu :
1. Memori Episodik adalah menceritakan kembali detail autografi dan
kejadian pengalaman pribadi lainnya yang berhubungan dengan
waktu tertentu.
2. Memori Semantik adalah penyimpangan pengetahuan dunia secara
umum.
Sedangkan memori eksplisit menurut Solso, Maclin & Maclin (2008)
adalah memori yang mengandalkan pengambilan (retrieval) pengalaman-
pengalaman sadar dan menggunakan isyarat (clue) berupa rekognisi dan
tugas-tugas recall. Memori eksplisit di organisasikan menjadi memori
episodik (suatu sistem memori neurokognitif yang memungkinkan
seseorang mengingat peristiwa-peristiwa masa lalunya) sedangkan
memori semantik (memori mengenai kata, konsep, peraturan dan ide-ide
abstrak).
Berdasarkan uraian dari ketiga tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
memori eksplisit adalah memori yang di dasari oleh ingatan khusus yang
berhubungan dengan akses kesadaran yang menggunakan isyarat (clue)
berupa rekognisi dan tugas-tugas recall.
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendemostrasikan bagaimana
pola-pola yang berbeda dari encoding dan konteks retrieval dapat
menghasilkan suatu asosiasi pada penampakan memori implisit dan eksplisit.
Anda akan melihat bahwa recall tergantung pada metode dasar dari proses
dan tipe tugas dari memori.
III. Point View
Penting dilakukannya praktikum ini untuk membantu praktikan
memahami materi memori implisit dan eksplisit pada mata kuliah Psikologi
Kognitif dengan bantuan program CP3.
IV. Pelaksanaan
A. Langkah-Langkah
1. Klik Power on this Vm (Virtual Machine).
2. Lalu klik Full Screen Mode agar di tampilkan secara penuh pada
monitor.
3. Buka dan klik Software CP3 (yang bukan berupa folder), selanjutnya
klik Experiment pada menu bar. Muncul pilihan baru, dengan memilih
Choose Experiment  Implicit & Explicit Memory.
4. Klik menu Experiment kembali  klik Start Experiment Set Up.
5. Maka muncul kotak dialog yang berisi Custom, Study, Interpolated,
Test 1, Test 2 dan Test 3.
6. Klik menu Study  pilih Stimuli  klik Only Picture (stimulus yang
hanya di berikan berupa gambar).
7. Atur bar Stimulus Groups (Select two) dengan memilih (A & C).
Kemudian atur bar Number of initial buffer stimuli menjadi “2”,
Number of final buffer stimuli menjadi “3”, dan Stimulus duration
menjadi “5”.
8. Klik menu bar Interpolated  atur Interpolated task menjadi Flag
matching  atur Duration (mins) menjadi “1”.
9. Klik menu bar File  With Auto Logging  ketik (Nama_Kelas) 
masukan Subject ID dengan nama depan Anda  klik Ok.
10. Kemudian akan muncul deskripsi singkat dan baca instruksi nya. Klik
Start untuk memulai. Pada monitor akan di tampilkan 42 stimulus
berupa gambar. Setelah Anda selesai dengan Study, Anda langsung ke
tahap Interpolated.
11. Interpolated task adalah sebuah permainan sederhana yang berupa
menebak dan mencari pasangan bendera. Fungsinya adalah untuk
mengacaukan apa yang sudah Anda hafalkan dalam tahap Study.
12. Setelah sudah selesai dengan Interpolated task, muncul instruksi Test
1, yaitu Free Call. Klik Start dan mulai untuk memasukan apa saja
yang Anda ingat setelah mempelajari pada tahap Study. Klik Done
jika Anda sudah menuliskan semua kata yang Anda ingat dan Accept
untuk melihat dan mengoreksi kata yang salah.
13. Jika Anda sudah selesai pada Test 1: Free Call, maka Anda masuk ke
tahap Test 2 : Word Complection yaitu melengkapi kata yang
beberapa huruf nya hilang. klik Done untuk lanjut ke soal yang
berikut nya.
14. Jika Anda sudah selesai, lanjut tahap Test 3 : Picture Complection
yaitu menebak gambar yang di tutup oleh Puzzle. Jika Anda sudah
mengetahui gambar di balik puzzle, klik Stop dan akan muncul pilihan
kata ke bawah. Pilih lah jawaban yang menurut Anda benar.
15. Setelah itu, jika sudah selesai klik Ok ada tampilan Save data as.
Masukan (nama_kelas)  klik Ok.
16. Klik File  Exit  Exit.
B. Hasil
Free Call Word Complection Picture Complection
Elephant |||||||||||||| ||||||||
Kangaroo
Tree
Strawberry
Lobster
Girrafe
Knob
Pencil
Toast
Bucket
Tray
Motorcycle
Mountain
Envelope
Chicken

V. Jurnal Terkait
Judul Jurnal : Memori Implisit dan Memori Eksplisit Pada
Penderita Diabetes Mellitus dan Non Diabetes
Mellitus.
Nama Jurnal : Jurnal Psikologi
Voleme & Halaman : Vol. 2, Hal 127-140
Nomor :2
Di Publikasikan Oleh : Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada
Tahun : 2009
Penulis : Ika Puji Widjayanti dan Diana Setiyawati
Tujuan : Untuk mengetahui Diabetes mellitus (Insulin
Dependent dan Non Insulin Dependent)
dikaitkan dengan gangguan kognitif yang
mengarah pada insiden demensia yang lebih
tinggi.
Metode : Subjek penelitian merupakan 64 penderita
diabetes mellitus maupun individu non diabetes
mellitus yang tinggal di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta dan memenuhi kriteria untuk menjadi
subjek penelitian. Seluruh subjek dibagi ke dalam
empat kelompok :16 orang kelompok memori
implisit penderita diabetes mellitus, 16 orang
kelompok memori implisit non diabetes mellitus,
16 orang kelompok memori eksplisit penderita
diabetes mellitus, 16 orang kelornpok memori
eksplisit penderita diabetes mellitus.
Metode Pengumpulan data: Penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan
instrumen berbentuk alat tes memori implisit dan
memori eksplisit yang keduanya dikembangkan
oleh Hakim (2003).
Hipotesis : Terdapat perbedaan memori eksplisit pada orang
dewasa yang menderita diabetes mellitus dan
orang dewasa tanpa diabetes mellitus. Dimana
orang dewasa tanpa diabetes mellitus memiliki
memori eksplisit yang lebih kuat dari pada orang
dewasa yang menderita diabetes mellitus.
Penelitian lain menunjukkan adanya penurunan kontrol metabolisme tubuh
pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang berusia tengah baya. Penurunan
tersebut menyebabkan terganggunya proses belajar, rnemori, dan problem
solving (Ryan & Geckle, 2000). Dengan adanya faktor risiko diabetes
mellitus terhadap memori, sudah selayaknya gangguan metabolisme ini
diberikan perhatian lebih.
Kesimpulan dari jurnal di atas adalah terdapat perbedaan memori eksplisit
pada orang dewasa yang menderita diabetes mellitus dan orang dewasa tanpa
diabetes mellitus. Dimana orang dewasa tanpa diabetes mellitus memiliki
memori eksplisit yang lebih kuat dari pada orang dewasa yang menderita
diabetes mellitus. Tidak terdapat perbedaan kondisi performansi memori
implisit antara kelompok penderita diabetes mellitus dan non diabetes
rnellitus.
Bila di kaitkan dengan review jurnal di atas dengan materi bahwa memori
implisit dan eksplisit bisa terjadi penurunan pada memori jika manusia itu
sendiri menderita suatu penyakit.
Jurnal II
Judul Jurnal : Effects of Retrieval Practice on Conceptual
Explicit and Implicit Consumer Memory
Nama Jurnal : Applied Cognitive Psychology
Volume & Halaman : Vol. 23, Hal 188-203
Nomor :2
Di Publikasikan Oleh : Wiley InterScience
Tahun : 2009
Penulis : Andrew Parker & Neil Dagnall
Metode : Tiga puluh enam peserta mengambil bagian dalam
percobaan. Semua direkrut dari populasi
mahasiswa Universitas Manchester Metropolitan
atas dasar sukarela.
Penelitian kognitif ke dalam memori menekankan perbedaan antara
memori eksplisit dan implisit. Tes memori eksplisit adalah tes yang
memerlukan pengambilan informasi secara sengaja dari konteks studi
tertentu. Tes memori implisit sering disebut sebagai tes tidak langsung
karena mereka mengukur pengaruh episode sebelumnya dengan fasilitasi
pada beberapa tugas yang tidak memerlukan pengambilan yang disengaja
dari item yang dipelajari. Fasilitasi ini disebut priming dan mencerminkan
pengambilan informasi yang disengaja, atau tidak disengaja dari episode
studi. Priming dinilai dalam hal peningkatan kecepatan atau akurasi
pemrosesan. Peserta diperintahkan untuk menyelesaikan setiap fragmen
dengan kata pertama yang 'muncul'. Telah ditemukan bahwa penelitian
sebelumnya terhadap kata-kata yang berhubungan dengan fragmen
meningkatkan kemungkinan penyelesaian dengan kata-kata tersebut.
Penyelesaian fragmen-kata, di antara tes-tes lain seperti pelengkap kata-kata
dan identifikasi perseptual, telah terbukti tergantung pada proses persepsi
sebagai perubahan. dalam fitur persepsi antara studi dan tes mengurangi
besarnya priming.
Kesimpulan dari jurnal di atas bahwa Tes memori eksplisit adalah tes
yang memerlukan pengambilan informasi secara sengaja dari konteks studi
tertentu. Tes memori implisit sering disebut sebagai tes tidak langsung
karena mereka mengukur pengaruh episode sebelumnya dengan fasilitasi
pada beberapa tugas yang tidak memerlukan pengambilan yang disengaja
dari item yang dipelajari.
Bila review jurnal di atas di kaitkan dengan materi memori implisit dan
eksplisit yaitu berupa suatu cara mengingat kembali sebuah informasi, yang
dilakukan secara langsung atau tidak langsung oleh memori sensori.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum tersebut subjek mendapatkan hasil yang
kurang memuaskan pada percobaan pertama dari seluruh gambar yang
ditampilkan di test pertama hanya 15 gambar yang dapat disebutkan kembali
oleh subjek, pada test kedua subjek hanya mampu menyusun sebagian kata
yang telah disediakan pada test kedua. Sedangkan pada test ketiga subjek
berhasil menebak 9 nama gambar yang ada pada test ketiga. Sesuai dengan
pendapat Solso, maclin & maclin (2007) Sistem memori kita tidak hanya
menyimpan informasi, melainkan juga memproses dan mengarahkan
informasi tergantung jenis informasi atau derajat kepentingannya.
DAFTAR PUSTAKA
Eyesenck & Keane. (2000). Cognitive psychology sixth edition. New York:
Psychology Press Ltd.
Ginsberg, L. (2007). Lecture notes neurologi edisi kedepalan. Alih bahasa Indah
Retno Wardhani. Jakarta: Erlangga.
Solso, L.R., Maclin, H. O, & Maclin, K. (2007). Psikologi kognitif edisi
kedelapan. Alih bahasa Mikael Rahardanto dan Kristiano Batuadji.
Jakarta: Erlangga.
Widjayanti, I.,P. (2009). Memori Implisit dan Memori Eksplisit Pada Penderita
Diabetes Mellitus dan Non Diabetes Mellitus. Jurnal Psikologi:
Universitas Gadjah Mada, Vol.2(2), 127-140
Parker, A & Dagnall, N. (2009). Effects of Retrieval Practice on Conceptual
Explicit and Implicit Consumer Memory. Applied Cognitive Psychology.
Wiley InterScience. Vol. 23(2), 188-203

Anda mungkin juga menyukai