Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI KOGNITIF

PATTERN
RECOGNITION
(REKOGNISI
POLA)
Ursa Majorsy
3 rd meeting
1
Pola Komposisi stimulus penginderaan yang kompleks yang dapat
dikenali oleh manusia (pengamat) sebagai suatu kelompok objek

Rekognisi pola merupakan proses pengenalan kembali terhadap


pola yang pernah dikenal
Misalnya : melihat wajah teman kita dapat mengenali persepsi
mendengar lagu tersebut sebagai sesuatu yang
sebelumnya telah dialami.
2
Proses transformasi & mengorganisasikan informasi yang
masih kasar sehingga memiliki makna (arti) tertentu

Rekognisi Pola, melibatkan proses membandingkan :


Informasi diterima oleh indera (DDS)
Pengetahuan yang disimpan dalam memori (CDS)

Proses yang menjembatani proses deteksi sinyal


penginderaan yang sederhana (DDS) dengan persepsi
terhadap pola-pola yang kompleks (CDS)

fokus pada pengenalan pola visual 3


PEMROSESAN
INFORMASI

Data Driven System Conceptually Driven System


(DDS) (CDS)

Pemrosesan informasi dimulai Pemrosesan informasi dimulai


dengan datangnya data dengan pembentukan konsep atau
penginderaan harapan individu tentang informasi
yang mungkin dijumpainya

4
PENDEKATAN - PENDEKATAN
dalam PENGENALAN POLA VISUAL

Pendekatan psikologi gestalt


Canonic perspectives
Pemrosesan bottom-up/top-down
Template matching
Feature analysis
Prototype matching

5
GESTALT PSYCHOLOGY

Pengenalan pola didasarkan atas persepsi terhadap


keseluruhan pola stimulus

Beberapa stimulus akan dipersepsikan dengan cara yang sama oleh sebagian orang

contoh:
jika ditunjukkan stimulus berikut :

beberapa pola stimulus cenderung diorganisasikan secara alami (spontan)


6
Lihatlah gambar berikut selama beberapa detik
Perhatikan cara mata kita mengorganisasikan arah ke
mana segitiga menunjuk

akan terlihat perubahan arah segitiga


dari arah yang satu kearah yang lainnya
Salah satu penjelasan terhadap perubahan ini
adalah :




selalu berusaha mencari
alternatif organisasi persepsi

stimulus yang masuk ke retina adalah sama, tetapi interpretasinya berbeda


7
CANONIC PERSPECTIVES

Perspektif kanonik merupakan perluasan ide dari para ahli Gestalt

Perspektif kanonik merupakan pandangan yang paling baik


dalam merepresentasikan suatu objek

image yang datang pertama kali di dalam pikiran ketika kita
mengingat kembali suatu bentuk

Perspektif canonic :
mengembangkan ingatan permanen atas pandangan yang paling mewakili
(representasional) dari suatu objek

sudut pandang yang mendekati jumlah informasi maksimal
8
Eksperimen Palmer,
Rosch & Chase (1981)
pemotretan terhadap objek-objek umum secara serial
dari berbagai sudut pandang
Diperlihatkan satu persatu foto tentang berbagai objek

Diminta menentukan foto mana yang paling familiar

Diminta untuk menyebutkan nama objek tersebut secepat mungkin

Hasil:
foto dari Perspektif canonic dikenali paling cepat
(waktu reaksi paling kecil)
Penjelasan atas hasil eksperimen tersebut adalah :
Lebih sedikit bagian dari objek yang tidak dapat dilihat
Sudut pandang yang paling sering dilihat
Sudut pandang yang paling ideal atau paling baik
9
PEMROSESAN
BOTTOM-UP & TOP-DOWN
Bottom-Up

: Pengenalan bagian-bagian menjadi dasar dari pengenalan
terhadap keseluruhan
Top-Down
: Hipotesis terhadap keseluruhan yang menjadi dasar untuk
mengidentifikasi & merekognisi bagian-bagian

Pemrosesan Bottom-up & top-down simultan, sehingga proses kognitif


berjalan cepat & akurat

Rekognisi terhadap objek dipengaruhi oleh konteks

Eksperimen Palmer Pengenalan bagian-bagian wajah lebih mudah


dilakukan ketika dalam konteksnya (bentuk kepala) 10
TEMPLATE MATCHING

Membandingkan stimulus dengan template (pola spesifik) yang
telah disimpan dalam memori

Kesesuaian antara stimulus indera dengan bentuk mental


internal

stimulus dicocokan template

untuk mengenali objek

ASUMSI :
Ada ribuan template dalam pikiran yang terbentuk dari
pengalaman untuk mengenali pola
11
lanjutan dari template matching...............

KEUNGGULAN TEMPLATE MATCHING


Untuk mengenali bentuk, diperlukan kontak dengan bentuk-bentuk (konstruk)
internal
Merupakan prosedur rekognisi pola yang sederhana, didasarkan pada
ketepatan konfigurasi info penginderaan dengan konfigurasi otak barcode

KELEMAHAN TEMPLATE MATCHING


Jika terdapat perbedaan sedikit saja template dikenali
Perlu jutaan template yang spesifik untuk mengenali berbagai bentuk

12
FEATURE ANALYSIS

Pola persepsi yang melibatkan proses informasi tahap lanjut untuk
memecah informasi menjadi bagian-bagian yang sederhana agar
bisa diidentifikasi

Bagaimana menyarikan informasi dari rangsang yang kompleks

Feature atau komponen dari masing-masing


Contoh : PANAH huruf yang dideteksi atau dianalisa

Huruf A Huruf H

13
PROTOTYPE MATCHING

Penyempurnaan dari template matching & feature analysis

Manusia menyimpan prototipe (bentuk dasar) & pola ideal dalam


ingatan

Stimulus akan dibandingkan dengan prototipe tertentu yang cocok

Pencocokan harus selalu sama

Fenomena Pseudomemory
: berkaitan dengan kegagalan dalam mengenal bentuk atau
karena gangguan berupa bentuk lain yang muncul sebelumnya

14

Anda mungkin juga menyukai