Psikologi kesehatan adalah studi atau bidang yang memberi pemahaman tentang
pengaruh psikologis terhadap hal-hal terkait kesehatan, seperti bagaimana seseorang tetap sehat,
mengapa seseorang menjadi sakit, dan bagaimana respon terhadap lingkungan ketika seseorang
dalam keadaan sakit. Sebagai salah satu kajian psikologi, studi ini tentu lebih menyoroti perilaku
dan proses mental pada manusia terkait kesehatan, misalnya permasalahan mengapa seseorang
tidak berhenti merokok walaupun telah mengetahui hal tersebut dapat meningkatkan resiko
kanker bagi mereka.
Menurut World Helath Organization (WHO), defenisi kesehatan yaitu keadaan sempurna
dari fisik, mental, dan keseimbangan sosial serta ketiadaan penyakit atau kelemahan tertentu.
Definisi tersebut menjadi inti konsep psikologi kesehatan yang mampu berkembang hingga saat
ini.
Berikut adalah aspek-aspek yang dibahas dalam psikologi kesehatan.
1. Health promotion and maintenance, meliputi kiat-kiat mengembangkan dan memelihara
kesehatan.
2. Prevention and treatment of illness, yaitu pengenalan berbagai tindakan pencegahan serta
penyembuhan penyakit.
3. Etiology and correlates of health, illness, and dysfunction, berupa kajian berbagai
penyebab penyakit dan gangguan lainnya.
4. The health care system and the formulation of health policy, meliputi pengembangan dan
evaluasi terhadap layanan dan kebijakan seputar kesehatan.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa wacana kesehatan hanya kajian sederhana.
Anggapan tersebut mulai berkurang dengan munculnya beberapa kasus atau pertanyaan
terkait kesehatan yang mempengaruhi psikis manusia. Hal tersebut lah yang membawa
perkembangan bagi ilmu Psikologi Kesehatan.
1. Ketika orang-orang terpapar virus flu, sebagian terkena flu sebagian lagi tidak.
2. Pria yang menikah hidup lebih lama daripada yang tidak.
3. Di seluruh dunia angka harapan hidup meningkat. Namun beberapa negara dengan
pergolakan sosial, angka harapan hidup menurun drastic.
4. Para wanita cenderung hidup lebih lama daripada pria kecuali mereka yang
mengabaikan layanan kesehatan. Sementara wanita lebih lemah, lebih mudah terkena
penyakit, lebih sering menggunakan layanan kesehatan.
5. Negara yang lebih kaya pada umumnya memilki layanan kesehatan yang lebih baik.
Di Amerika dengan pendapatan per kapita yang besar, orang-orang memiliki usia
harapan hidup hingga 78 tahun. Namun di Costa Rica dengan pendapatan per kapita
yang jauh lebih kecil memiliki rata-rata harapan hidup yang sama.
model reductionistic single-factor yaitu mempersempit keadaan sakit menjadi proses low-level
seperti keadaan sel yang tidak sehat atau ketidakseimbangan kimiawi. Model ini
mengesampingkan kepentingan proses psikologis dan sosial. Kedua, biomedical model
berasumsi mengenai mind-body dualism yaitu menjelaskan bahwa pikiran dan tubuh merupakan
kesatuan yang berbeda. Ketiga, biomedical model lebih menekankan pada keadaan sakit daripada
keadaan sehat. Model ini lebih menjelaskan keadaan yang membuat seseorang sakit daripada
keadaan yang dapat mempromosikan kehidupan sehat.
Advantages of the Biopsychosocial Model
Biopyschosocial model menekankan tiga faktor yang dapat membuat seseorang ada pada
keadaan sehat atau sakit yaitu faktor biologis, psikologis dan sosial. Ada dua tingkatan proses
yaitu macrolevel processes (dukungan sosial dan munculnya depresi) dan microlevel processes
(abnormalitas sel dan ketidakseimbangan kimiawi tubuh). Dari pandangan model ini, kesehatan
adalah keadaan yang dicapai seseorang dengan memusatkan perhatian pada aspek biologis,
psikologis dan sosial. Bagaimana ketiga aspek ini saling berinteraksi? Penjelasan dapat
ditemukan dalam pendekatan systems theory. System theory menjelaskan semua level organisasi
terhubung dalam sistem hierarki dan jika ada perubahan di satu level maka akan terjadi
perubahan di level yang lainnya.
Clinical Implications of the Biopsychosocial Model
Biopsychosocial model terbukti berguna pagi praktisi medis dan pasien. Pertama, proses
diagnosis harus mempertimbangkan interaksi ketiga faktor: biologis, psikologis dan sosial untuk
mengetahui seseorang dalam keadaan sehat atau sakit (Oken,2000). Kedua, rekomendasi untuk
pengobatan (treatment). Bisa jadi, seseorang akan mendapatkan pengobatan yang khusus
mempertimbangkan keadaannya secara menyeluruh sehingga pengobatan dapat menyelesaikan
beberapa masalah sekaligus. Ketiga, model ini akan membangun relasi yang baik antara praktisi
dan pasien. Hubungan antara praktisi dan pasien yang baik akan meningkatkan keberhasilan
pengobatan dan penggunaan pelayanan kesehatan.
kemudian, korban tewas. Hasil autopsi menjelaskan bahwa tidak ada penyebab spesifik dari
kematian.
Kebanyakan korban memiliki kelainan genetik langka yaitu malfungsi heart pacemaker (bagian
dari jantung yang berfungsi mengatur detak jantung menjadi reguler). Faktanya, hanya laki-laki
yang berasal dari grup etnik tertentu yang memiliki kelainan ini. Jadi, ada peran faktor genetik
dalam fenomena ini. Pertanyaan yang membuat fenomena ini sulit diungkap adalah mengapa
fenomena ini hanya terjadi pada malam hari saat korban tertidur? Setelah jumlah kasus kematian
meningkat, diketahui bahwa penyebab kematian merupakan gabungan dari faktor biologis,
psikologis dan sosial. Petunjuk yang didapatkan dari keluarga korban adalah kerabat dekat
korban sering mengalami mimpi yang memprediksikan kematian. Kelompok imigran yang
sering mengalami mimpi ini adalah dari Suku Hmong, Laos. Kepercayaan yang berlaku adalah
mimpi dianggap menjadi sebuah perkara yang serius seperti prediksi masa depan. Kecemasan
yang dialami memiliki peran dalam kejadian kematian (Adler, 1999).
Beberapa pria yang dicoba dibangunkan oleh anggota keluarga lainnya mengaku mengalami
teror saat tidur (night terror) dan mimpi yang sangat menakutkan. Ini merupakan petunjuk yang
penting karena teror saat tidur (night terror) diketahui dapat menyebabkan perubahan fisiologis
yang dramatis. Wawancara yang dilakukan kepada para korban yang selamat menunjukkan
bahwa kebanayakan dari mereka menonton acara televisi yang bertemakan kekerasan sebelum
tidur dan konten acara tersebut ada hubungannya dengan mimpi buruk yang dialami. Di kasus
yang berbeda, serangan terjadi setelah adu pendapat di antara anggota keluarga. Tidak satu pun
pria yang mengalami Nightmare Death memiliki trauma. Akan tetapi, anggota keluarga
menyatakan bahwa korban merasa sangat lelah karena tuntutan pekerjaan yang terus ada dan
kelas malam saat mereka belajar bahasa Inggris. Tekanan untuk menyokong hidup keluarganya
telah membuat mereka sangat lelah.
Petunjuk lain menyatakan bahwa tekanan untuk beradaptasi dengan kehidupan di Amerika
memiliki peran dalam Nightmare Death. Korban terbebani dengan perbedaan budaya, bahasa
dan kesulitan mencari pekerjaan yang memuaskan. Kombinasi dari faktor kelelahan, genetis, adu
argumen dengan anggota keluarga, acara televisi bertema kekerasan memicu munculnya
Nightmare Death (Lemoine & Mougne, 1983). Fenomena ini menjelaskan bahwa keadaan
sakit dan keadaan sehat merupakan suatu hal yang kompleks.
Sejumlah tren dalam bidang kedokteran, psikologi, dan sistem health care berkombinasi
sehingga muncul Health Psychology. Para psikolog telah memberikan kontribusi terhadap
kesehatan, mengembangkan model yang mengeksplorasi bagaimana dan mengapa orang-orang
bisa sakit dan tidak,bagaimana orang-orang adjust dengan kondisi kesehatan mereka, dan apa
faktor yang mengarahkan orang-orang untuk berperilaku sehat. Dalam rangka respon terhadap
tren ini Health Psychology sebagai bidang secara resmi semenjak 1970an.
Pada 1973 APA membentuk gerakan yang berfokus pada potensi peran psikologi dalam
penelitian kesehatan. Force ini terus berkembang seiring bergabungnya banyak bidang lain
dalam psikologi ,akhirnya pada 1978 terbentuklah the Division of Health Psychology di APA.
Psikologi kesehatan terus berkembang seiring berkembangnya studi sehingga pada 2001, APA
menambahkan promoting health sebagai elemen penting dalam misi psikologi kesehatan.
Berikut faktor lain yang berperang dalam berkembangnya lahan psikologi kesehatan.
Changing Patterns of Illness
Dari tabel tampak bahwa penyebab utama sakit dan kematian sampai abad ke 20 adalah acute
disorders short term ilness, sering disebabkan oleh virus dan bakteri dan biasanya mudah
disembuhkanseperti TBC, pneumonia, dan penyakit infeksi lainnya. Namun saat ini chronic
illnessterutama penyakit jantung, kanker, dan diabetesmerupakan kontribusi terbesar terhadap
kelumpuhan dan kematian, terutama di negara industri. Penyakit kronis berkembang lambat
dimana orang dapat hidup lama dan tidak bisa disembuhkan hanya saja dijaga dan dirawat.
pusat kesehatan dinaikan tetapi hal ini tidak membawa kesehatan yang lebih baik dan berkualitas
kedalam masyarakat sebagai basic indicator-nya (Tovian, 2004).
Sebagian orang di Amerika menerima layanan kesehatan yang baik sementara sebagiannya lagi
pendapatkan sedikit perhatian terhadap kesehatan mereka (kec.emergensi). seperti contoh pada
tahun 2008 sekitar 46.3 juta penduduk Amerika tidak memiliki asuransi kesehatan karenanya
tingginya biaya yang harus dijangkau. Sehingga pemerintah melakukan usaha untuk meperbaiki
sistem pemeliharaan kesehatan sehingga dapat menyentuh dan memelihara kesehata seluruh
penduduk Amerika seperti yang sudah terapkan di negara Eropa.
Psikologi kesehatan akan menunjukan hal hal penting mengenai konteks yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan :
1. Psikologi kesehatan merupakan studi yang fokus utamanya adalah pencegahan atau pun
mengubah perilaku yang beresiko merusak kesehatan sebelum dia terkena penyakit
sehingga hal ini mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan kalau sekiranya harus
mendapatkan penanganan medis terhadap penyakitnya
2. Psikolog kesehatan mengetahui apa yang membuat orang puas atau tidak terhadap
pelayanan pemeliharaan kesehatan, sehingga psikolog dibutuhkan untuk merancang
system pelayanan yang bersahabat
3. Pusat pelayanan kesehatan memperkerjakan jutaan orang di dalamnya. Sehingga mereka
akan scara langsung mengetahui dan ikut terlibat dengan pelayanan kesehatan ,sehingga
hal ini akan memberikan dampak yang besar bagi kehidupan mereka juga.
Experiments
Banyak penelitian dalam bidang psikologi kesehatan menggunakan pendekatan
eksperimental. Dalam eksperiment ini dibuat 2 kelompok yang berbeda dan partisipan boleh
memilih secara acak mana kelompoknya. Eksperimen akan diselenggarakan dengan bantuan
dokter dalam menilai keefektifan sebuah treatment setiap waktunya dan hal ini disebut dengan
randomized clinical trials.
Pendekatan eksperimental merupakan rujukan utama dalam ilmu pengetahuan. Ketika
kita memanipulasi variabel kita akan melihat efek apa yang ditimbulkan. Alasan ini lah mengapa
pendekatan eksperimental dan randomized clinical trials menjadi rujukan utama dari penelitian
psikologi eksperimen. Tapi kadang kadang hal ini tidak begitu praktis diterapkan karena orang
orang tidak bisa secara acak disuruh untuk mengidap suatu penyakit tertentu.
Correlational studies
Penelitian lain menggunakan pendekatan korelasional. Disini psikolog akan menanyakan
jika kita mengubah suatu variable apakah memberikan efek terhadap varibel lainnya?.
Kelemahan dari pendekataan ini adalah biasanya mustahil untuk menganalisis secara langung
hubungan sebab akibat dari sesuatu yang tidak ambigu. Dilain pihak pendekatan ini lebih banyak
memiliki kelebihan dibandingkan dengan eksperimen karena lebih dapat menyesuaikan diri
dengan berbagai kasus. Memungkinkan digunakan jika variable tidak bisa dimanipulasi.
Prospective designs
Beberapa masalah dari pendekatan korelasional dapat diperbaiki dengan prospective
design. Prospective design akan melihat kedepan suatu waktu apakah hubungan dari kedua
variable akan berubah atau tidak. Contoh dari pendekatan ini adalah longitudinal research
dimana sejumlah orang di observasi setiap waktu. Contohnya jika kita ingin meneliti resiko
terkena kanker hati maka kita akan mengumpulkan sejumlah wanita muda dimana ibunya juga
menderita kanker hati. Kita akan mengidentifikasi anaknyayang mana yang terdiagnosa kanker
hati . apakah adapenyebab lainnya seperti salah diet, merokok, alcoholik, dll.
Retrospective research
Melihat ke masa sebelumnya dalam usaha untuk mengetahui gejala gejala sebuah
penyakit sebelum seseorang mengidapnya.
Careers in Research
Banyak pelajar membuat penelitian di bidang psikologi, kesehatan masyarakat, dan obatobatan. Peneliti di bidang kesehatan masyarakat berfokus pada peningkatan kesehatan populasi
secara umum. Mereka umumnya bekerja pada setting akademik, agen masyarakat (seperti
departemen kesehatan daerah), the Center for Disease Control, rumah sakit, klinik, dan agen
kesehatan lainnya.
Pada lingkup tersebut, peneliti dapat terlibat dalam pengembangan pendidikan pada
masyarakat agar memiliki pola perilaku sehat yang lebih baik. Mereka dapat mengevaluasi
program secara formal untuk meningkatkan praktek mengenai kesehatan yang sebelumnya telah
ditanamkan melalui media dan komunitas. Mereka dapat merencanakan progres penyakit
tertentu, mengawasi ancaman kesehatan d tempat kerja dan mengembangkan intervensi untuk
mengurangi ancaman tersebut, dan mengadakan penelitian mengenai isu kesehatan.
Beberapa pelajar psikologi kesehatan yang belum lulus melanjutkan pendidikannya di
psikologi, dimana mereka belajar mengenai penelitian, teknik mengajar, dan kemampuan dalam
mengintervensi yang diperlukan dalam praktek psikologi kesehatan. Beberapa kemudian menjadi
profesor dimana mereka memimpin penelitian dan melatih murid baru. Ada juga yang bekerja di
sekolah medis, rumah sakit, industri dengan latar belakang kesehatan, dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka
Taylor, Shelley.E. 2012. Health Psychology 8th Edition. McGraw-Hill Companies : New York
DIBUAT OLEH:
Zahra Amalia Kahfi 190110120018
Inggil Sholata Sya 190110120054
Hayyi Utamimul H. 190110120058
Arina Shabrina
190110120098
Edo Eka Putra
190110120114
Mei Maria Y. S.
190110130028
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014