Anda di halaman 1dari 12

Definition of Health Psychology

Psikologi kesehatan adalah studi atau bidang yang memberi pemahaman tentang
pengaruh psikologis terhadap hal-hal terkait kesehatan, seperti bagaimana seseorang tetap sehat,
mengapa seseorang menjadi sakit, dan bagaimana respon terhadap lingkungan ketika seseorang
dalam keadaan sakit. Sebagai salah satu kajian psikologi, studi ini tentu lebih menyoroti perilaku
dan proses mental pada manusia terkait kesehatan, misalnya permasalahan mengapa seseorang
tidak berhenti merokok walaupun telah mengetahui hal tersebut dapat meningkatkan resiko
kanker bagi mereka.
Menurut World Helath Organization (WHO), defenisi kesehatan yaitu keadaan sempurna
dari fisik, mental, dan keseimbangan sosial serta ketiadaan penyakit atau kelemahan tertentu.
Definisi tersebut menjadi inti konsep psikologi kesehatan yang mampu berkembang hingga saat
ini.
Berikut adalah aspek-aspek yang dibahas dalam psikologi kesehatan.
1. Health promotion and maintenance, meliputi kiat-kiat mengembangkan dan memelihara
kesehatan.
2. Prevention and treatment of illness, yaitu pengenalan berbagai tindakan pencegahan serta
penyembuhan penyakit.
3. Etiology and correlates of health, illness, and dysfunction, berupa kajian berbagai
penyebab penyakit dan gangguan lainnya.
4. The health care system and the formulation of health policy, meliputi pengembangan dan
evaluasi terhadap layanan dan kebijakan seputar kesehatan.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa wacana kesehatan hanya kajian sederhana.
Anggapan tersebut mulai berkurang dengan munculnya beberapa kasus atau pertanyaan
terkait kesehatan yang mempengaruhi psikis manusia. Hal tersebut lah yang membawa
perkembangan bagi ilmu Psikologi Kesehatan.
1. Ketika orang-orang terpapar virus flu, sebagian terkena flu sebagian lagi tidak.
2. Pria yang menikah hidup lebih lama daripada yang tidak.
3. Di seluruh dunia angka harapan hidup meningkat. Namun beberapa negara dengan
pergolakan sosial, angka harapan hidup menurun drastic.
4. Para wanita cenderung hidup lebih lama daripada pria kecuali mereka yang
mengabaikan layanan kesehatan. Sementara wanita lebih lemah, lebih mudah terkena
penyakit, lebih sering menggunakan layanan kesehatan.
5. Negara yang lebih kaya pada umumnya memilki layanan kesehatan yang lebih baik.
Di Amerika dengan pendapatan per kapita yang besar, orang-orang memiliki usia
harapan hidup hingga 78 tahun. Namun di Costa Rica dengan pendapatan per kapita
yang jauh lebih kecil memiliki rata-rata harapan hidup yang sama.

6. Pada awal abad sebelumnya, penyakit-penyakit menular merupakan penyebab utama


dari kematian. Saat ini penyakit kronis seperti jantung, kanker, dan diabetes adalah
penyebab utama kematian.
7. Melakukan ibadah, doa, dan hal-hal yang menuntun pada kebutuhan spiritual
membawa pengaruh baik bagi kesehatan.
The Mind-body Relationship: a Brief History
Para filusuf merasakan kebimbangan antara apakah mind-body merupakan satu sistem yang sama
atau mind-body merupakan dua sistem yang berbeda. Berikut ini adalah perkembangan sejarah
mind-body relationship :
1. ZamanBatu (Stone Age)
Pada zaman pra sejarah, banyak kebudayaan yang memandang bahwa mind-body sebagai
sesuatu hal yang berbelit. Penyakit sendiri muncul akibat adanya kekuatan setan yang
masuk ke dalam tubuh, sehingga ritual pengobatan yang dianjurkan adalah dengan cara
mengusir kekuatan setan tersebut. Beberapa tengkorak dari zaman batu sangat kecil,
berlobang simetris yang dipercaya dibuat secara sengaja dengan peralatan yang tajam
untuk membuat setan meninggalkan tubuh penderita.
2. Zaman Yunani Kuno (Ancient Greek)
Pada zaman ini, masyarakat mengidentifikasi peran faktor tubuh dalam kesehatan dan
penyakit dengan mengembangkan humoral theory of illness daripada pengaruh kekuatan
setan. Menurut mereka, penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan sirkulasi cairan
tubuh (blood, black bile, yellow bile and phlegm).Mereka mendeskripsikan tipe
kepribadian dengan keempat cairan tubuh tersebut yaitu blood diasosiasikan sebagai
temperamen, black bile sebagai kesedihan, yellow bile sebagai disposisi kemarahan, dan
phlegm sebagai pendekatan laidback untuk hidup.
3. Zaman Pertengahan (Middle Age)
Pada zaman ini, penjelasan mengenai hubungan tersebut dikaitkan kembali kepadas
upernatural, dimana penyakit dianggap sebagai hukuman dari Tuhan atas perbuatan jahat
dan dengan penyiksaan diri. Untuk mengobatinya, orang-orang harus melakukan
penebusan dosa dengan berdoa dan bekerja dengan baik. Pada zaman ini pula, gereja
merupakan pelindung atas ilmu pengobatan.
4. Praktek Zaman Renaissance-sekarang
Kesehatan digambarkan dengan penemuan laboratorium dan lebih menekankan pada
faktor-faktor tubuh daripada mind sebagai dasar kesehatan dan penyakit. Mereka fokus
pada patologi sel dan organik sebagai dasar diagnosis mereka dan rekomendasi
pengobatan.
a. Psychoanalytic Contributions

Diawali dengan munculnya psikologi modern, terutama dengan Sigmund Freud


(1856-1939, convension hysteria. Menurut Freud bahwa konflik tak sadar dapat
memproduksi gangguan psikis yang disimbolkan dengan menekankan konflik
psikologi. Pasien mengubah konflik menjadi symptom melalui voluntary nervous
system, kemudian menjadi bebas dari konflik kecemasan yang memproduksi
sebaliknya. Selain itu, Freud percaya bahwa perubahan reaksi terjadi tanpa
perubahan kebutuhan psikologi.
b. Psychosomatic Medicine
Diabadikan oleh Flanders Dunbar dan Franz Alexander yang dikenal dengan
individuals internal conflicts. Hal ini berbeda dengan Freud, Dunbar dan Alexander
menghubungkan bentuk kepribadian dari pada satu konflik spesifik ke penyakit
spesifik serta konflik memproduksi kecemasan, dimana menjadi tidak sadar dan
membuat psychological memasuki tubuh melalui autonomic nervous system.
Kedua tokoh ini membantu membentuk psychosomatic medicine dengan menawarkan
profil gangguan tertentu diyakini psychosomatic, yaitu, yang disebabkan oleh konflik
emosional. Peneliti percaya bahwa konflik dasar atau kepribadian tidak cukup untuk
memproduksi penyakit. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkannya yaitu
genetis, lingkungan, pengalaman dan kemampuan kognisi seseorang.
c. Current Mind-body Perspective
Neuroscience mengembangkan kekuatan alat baru ke otak sebaik perkembangkan
ilmu autonomic neuroendocrine and immune system. Perkembangan ini membuat
kemungkinan untuk menghubungkan kondisi psikososial dengan biologi.
The Biopsychosocial Model in Health Psychology
Ide mengenai hubungan tubuh dan pikiran (mind and body relation) mendasari model
biopsychosocial. Biopsychosocial model adalah model yang mengasumsikan bahwa keadaan
sehat dan sakit itu berhubungan dengan ketiga faktor yang saling berinteraksi yaitu faktor
biologis, psikologis dan sosial.
The Biopsychosocial Model versus the Biomedical Model
Untuk lebih paham mengenai biopsychosocial model, kita juga harus mengetahui biomedical
model. Biomedical model menjelaskan bahwa semua penyakit dapat dijelaskan dengan dasar
proses biologis seperti ketidakseimbangan biokimia tubuh atau abnormalitas neurofisiologis.
Biomedical model mengatakan bahwa faktor psikologis dan sosial tidak berhubungan dengan
keadaan sakit. Akan tetapi, model ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, model ini adalah

model reductionistic single-factor yaitu mempersempit keadaan sakit menjadi proses low-level
seperti keadaan sel yang tidak sehat atau ketidakseimbangan kimiawi. Model ini
mengesampingkan kepentingan proses psikologis dan sosial. Kedua, biomedical model
berasumsi mengenai mind-body dualism yaitu menjelaskan bahwa pikiran dan tubuh merupakan
kesatuan yang berbeda. Ketiga, biomedical model lebih menekankan pada keadaan sakit daripada
keadaan sehat. Model ini lebih menjelaskan keadaan yang membuat seseorang sakit daripada
keadaan yang dapat mempromosikan kehidupan sehat.
Advantages of the Biopsychosocial Model
Biopyschosocial model menekankan tiga faktor yang dapat membuat seseorang ada pada
keadaan sehat atau sakit yaitu faktor biologis, psikologis dan sosial. Ada dua tingkatan proses
yaitu macrolevel processes (dukungan sosial dan munculnya depresi) dan microlevel processes
(abnormalitas sel dan ketidakseimbangan kimiawi tubuh). Dari pandangan model ini, kesehatan
adalah keadaan yang dicapai seseorang dengan memusatkan perhatian pada aspek biologis,
psikologis dan sosial. Bagaimana ketiga aspek ini saling berinteraksi? Penjelasan dapat
ditemukan dalam pendekatan systems theory. System theory menjelaskan semua level organisasi
terhubung dalam sistem hierarki dan jika ada perubahan di satu level maka akan terjadi
perubahan di level yang lainnya.
Clinical Implications of the Biopsychosocial Model
Biopsychosocial model terbukti berguna pagi praktisi medis dan pasien. Pertama, proses
diagnosis harus mempertimbangkan interaksi ketiga faktor: biologis, psikologis dan sosial untuk
mengetahui seseorang dalam keadaan sehat atau sakit (Oken,2000). Kedua, rekomendasi untuk
pengobatan (treatment). Bisa jadi, seseorang akan mendapatkan pengobatan yang khusus
mempertimbangkan keadaannya secara menyeluruh sehingga pengobatan dapat menyelesaikan
beberapa masalah sekaligus. Ketiga, model ini akan membangun relasi yang baik antara praktisi
dan pasien. Hubungan antara praktisi dan pasien yang baik akan meningkatkan keberhasilan
pengobatan dan penggunaan pelayanan kesehatan.

The Biopsychosocial Model: The Case History of Nightmare Deaths


Ada sebuah studi kasus yang menjelaskan hubungan antara ketigas aspek biologis, psikologis
dan sosial yaitu Nightmare Deaths yang terjadi diantara pengungsi dari Asia Tenggara ke
Amerika Serikat. Saat perang Vietnam terjadi, pada tahun 1970-an, gelombang imigran dari Asia
Tenggara (Laos, Vietnam dan Kamboja) datang ke Amerika. Sekitar tahun 1977, terjadi sebuah
fenomena aneh yang dilaporkan oleh CDC (Centers for Disease Control) di Atlanta yaitu
kematian yang datang tiba-tiba saat malam hari diantara pengungsi laki-laki. Biasanya kematian
terjadi di beberapa jam pertama waktu tidur. Keluarga mengatakan bahwa korban mulai bergerak
di tempat tidur dengan gelisah. Usaha untuk membangunkan korban pun nihil dan sebentar

kemudian, korban tewas. Hasil autopsi menjelaskan bahwa tidak ada penyebab spesifik dari
kematian.
Kebanyakan korban memiliki kelainan genetik langka yaitu malfungsi heart pacemaker (bagian
dari jantung yang berfungsi mengatur detak jantung menjadi reguler). Faktanya, hanya laki-laki
yang berasal dari grup etnik tertentu yang memiliki kelainan ini. Jadi, ada peran faktor genetik
dalam fenomena ini. Pertanyaan yang membuat fenomena ini sulit diungkap adalah mengapa
fenomena ini hanya terjadi pada malam hari saat korban tertidur? Setelah jumlah kasus kematian
meningkat, diketahui bahwa penyebab kematian merupakan gabungan dari faktor biologis,
psikologis dan sosial. Petunjuk yang didapatkan dari keluarga korban adalah kerabat dekat
korban sering mengalami mimpi yang memprediksikan kematian. Kelompok imigran yang
sering mengalami mimpi ini adalah dari Suku Hmong, Laos. Kepercayaan yang berlaku adalah
mimpi dianggap menjadi sebuah perkara yang serius seperti prediksi masa depan. Kecemasan
yang dialami memiliki peran dalam kejadian kematian (Adler, 1999).
Beberapa pria yang dicoba dibangunkan oleh anggota keluarga lainnya mengaku mengalami
teror saat tidur (night terror) dan mimpi yang sangat menakutkan. Ini merupakan petunjuk yang
penting karena teror saat tidur (night terror) diketahui dapat menyebabkan perubahan fisiologis
yang dramatis. Wawancara yang dilakukan kepada para korban yang selamat menunjukkan
bahwa kebanayakan dari mereka menonton acara televisi yang bertemakan kekerasan sebelum
tidur dan konten acara tersebut ada hubungannya dengan mimpi buruk yang dialami. Di kasus
yang berbeda, serangan terjadi setelah adu pendapat di antara anggota keluarga. Tidak satu pun
pria yang mengalami Nightmare Death memiliki trauma. Akan tetapi, anggota keluarga
menyatakan bahwa korban merasa sangat lelah karena tuntutan pekerjaan yang terus ada dan
kelas malam saat mereka belajar bahasa Inggris. Tekanan untuk menyokong hidup keluarganya
telah membuat mereka sangat lelah.
Petunjuk lain menyatakan bahwa tekanan untuk beradaptasi dengan kehidupan di Amerika
memiliki peran dalam Nightmare Death. Korban terbebani dengan perbedaan budaya, bahasa
dan kesulitan mencari pekerjaan yang memuaskan. Kombinasi dari faktor kelelahan, genetis, adu
argumen dengan anggota keluarga, acara televisi bertema kekerasan memicu munculnya
Nightmare Death (Lemoine & Mougne, 1983). Fenomena ini menjelaskan bahwa keadaan
sakit dan keadaan sehat merupakan suatu hal yang kompleks.

The Need for Health Psychology

Sejumlah tren dalam bidang kedokteran, psikologi, dan sistem health care berkombinasi
sehingga muncul Health Psychology. Para psikolog telah memberikan kontribusi terhadap
kesehatan, mengembangkan model yang mengeksplorasi bagaimana dan mengapa orang-orang
bisa sakit dan tidak,bagaimana orang-orang adjust dengan kondisi kesehatan mereka, dan apa
faktor yang mengarahkan orang-orang untuk berperilaku sehat. Dalam rangka respon terhadap
tren ini Health Psychology sebagai bidang secara resmi semenjak 1970an.
Pada 1973 APA membentuk gerakan yang berfokus pada potensi peran psikologi dalam
penelitian kesehatan. Force ini terus berkembang seiring bergabungnya banyak bidang lain
dalam psikologi ,akhirnya pada 1978 terbentuklah the Division of Health Psychology di APA.
Psikologi kesehatan terus berkembang seiring berkembangnya studi sehingga pada 2001, APA
menambahkan promoting health sebagai elemen penting dalam misi psikologi kesehatan.
Berikut faktor lain yang berperang dalam berkembangnya lahan psikologi kesehatan.
Changing Patterns of Illness

Dari tabel tampak bahwa penyebab utama sakit dan kematian sampai abad ke 20 adalah acute
disorders short term ilness, sering disebabkan oleh virus dan bakteri dan biasanya mudah
disembuhkanseperti TBC, pneumonia, dan penyakit infeksi lainnya. Namun saat ini chronic
illnessterutama penyakit jantung, kanker, dan diabetesmerupakan kontribusi terbesar terhadap
kelumpuhan dan kematian, terutama di negara industri. Penyakit kronis berkembang lambat
dimana orang dapat hidup lama dan tidak bisa disembuhkan hanya saja dijaga dan dirawat.

Mengapa penyakit kronis membantu berkembangnya psikologi kesehatan? Pertama, karena


penyakit ini merupakan penyakit yang dimana faktor psikologis dan sosial diimplikasikan
sebagai penyebab. Kedua, karena banyak orang yang telah lama hidup mengidap peyakit
kronisnya sehingga muncul isu-isu psikologis.
Advances ini Technology and Research
Lahan dalam bidang psikologi kesehatan juga berubah karena kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan. Misalnya kontribusi gen terhadap suatu penyakit, dalam hal ini salah peran
psikologi adalah menjawab pertanyaan apakah seseorang yang orang tuanya menderita kanker
payudara harus melakukan tes terhadap dirinya tentang resiko yang dia miliki, atau jika
seseorang positif memiliki resiko ini bagaiaman dia mengatasi resiko ini, dan bagaimana
seharusnya dia merubah perilakunya.
The Role of Epidemiology in Health Psychology
Epidemiology merupakan studi tentang frekuensi, distribus dan penyebab penyakit infeksi dan
nonifeksi dalam suatu populasi. Dalam konsep statistik epidemiologi, ada dua istilah penting
yakni morbidity dan mortality. Morbidity merujuk pada sejumlah kasus penyakit yang ada pada
suatu waktu tertentu. Mortality merujuk pada sejumlah kematian yang disebabkan oleh penyebab
tertentu.
Statistik tentang morbidity dan mortality ini esensial bagi psikolog kesehatan. Kita perlu tahu
penyebab utama suatu penyakit, terutama penyakit yang dapat menyebabkan mati di usia muda,
sehingga kejadian ini dapat direduksi. Namun morbidity paling tidak sebagai sesuatu yang
penting. Psikologi kesehatan fokus dengan health-related quality of life dan symtomatic
complain (gejala penyakit). Sehingga beberapa psikolog berpendapat bahwa quality of life dan
expression of symptos seharusnya merupakan target penting untuk dilakukan intervensi daripada
mortalitas dan indikator biologis lainnya (Kaplan, 1990 dalam Taylor, 2012). Akibatnya psikolog
kesehatan lebih terlibat dalam usaha untuk meningkatkan quality of life sehingga orang yang
menderita penyakit kronis sebisa mungkin merasakan sisa hidupnya bebas dari pain, disability,
dan lifestyle compromise.
Expanded health care service
Faktor lain yang diperlukan untuk memperluas jangkauan psikologi kesehatan adalah dengan
mengembangkan dan lebih menggencarkan pusat pemeliharaan kesehatan atau health care
service. Pusat kesehatan adalah perusahaan yang sangat besar di amerika dan sampai sekarang
pengembangannya masih deras. Amerika setidaknya menghabiskan $1.8 triliyun untuk
pengembangan pusat tersebut.
Tetapi semakin kesininya penelitian mengenai psikologi kesehatan menurun, pusat kesehatan
mengalami peningkatan pendapatan yang lambat. Hal ini dikarenakan secara besar besaran biaya

pusat kesehatan dinaikan tetapi hal ini tidak membawa kesehatan yang lebih baik dan berkualitas
kedalam masyarakat sebagai basic indicator-nya (Tovian, 2004).
Sebagian orang di Amerika menerima layanan kesehatan yang baik sementara sebagiannya lagi
pendapatkan sedikit perhatian terhadap kesehatan mereka (kec.emergensi). seperti contoh pada
tahun 2008 sekitar 46.3 juta penduduk Amerika tidak memiliki asuransi kesehatan karenanya
tingginya biaya yang harus dijangkau. Sehingga pemerintah melakukan usaha untuk meperbaiki
sistem pemeliharaan kesehatan sehingga dapat menyentuh dan memelihara kesehata seluruh
penduduk Amerika seperti yang sudah terapkan di negara Eropa.
Psikologi kesehatan akan menunjukan hal hal penting mengenai konteks yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan :
1. Psikologi kesehatan merupakan studi yang fokus utamanya adalah pencegahan atau pun
mengubah perilaku yang beresiko merusak kesehatan sebelum dia terkena penyakit
sehingga hal ini mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan kalau sekiranya harus
mendapatkan penanganan medis terhadap penyakitnya
2. Psikolog kesehatan mengetahui apa yang membuat orang puas atau tidak terhadap
pelayanan pemeliharaan kesehatan, sehingga psikolog dibutuhkan untuk merancang
system pelayanan yang bersahabat
3. Pusat pelayanan kesehatan memperkerjakan jutaan orang di dalamnya. Sehingga mereka
akan scara langsung mengetahui dan ikut terlibat dengan pelayanan kesehatan ,sehingga
hal ini akan memberikan dampak yang besar bagi kehidupan mereka juga.

Increase medical acceptance


Alasan lain untuk mengembangkan psikologi kesehatan adalah meningkatnya kebutuhan adanya
psikolog kesehatan dalam lingkungan medis. Psikolog kesehatan memang diperkerjakan dalam
kasanah kesehatan dan dalam beberapa tahun ini kredibilitasnya semakin diakui oleh ahli- ahli
kesehatan professional.
Psikologi kesehatan akan menangani masalah perasaan sakit, kebiasaan buruk seperti
merokok dan efek samping dari pengobatan (treatment). Secara teknis hal ini memakan beberapa
jam untuk hari hari yang lebih sehat. Dan juga Psikolog sudah mempelajari dalam waktu yang
lama untuk mendapatkan informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan pasien tentang
prosedur dan sensasi yang didapatkan dari prosedur medis yang tidak menyenangkan seperti
pembedahan(Janis,1958:Johnson 1984). Akibatnya, sekarang banyak rumah sakit dan pusat
treatment secara rutin mempersiapkan pasiennya untuk melakukan betul betul prosedur yang
seharusnya dilakukan. Sehingga sikap disiplin dalam kesehatan mesti di kembangkan tidak
hanya sebagai konsep-konsep eksperimen tapi sudah harus diterapkan.

Health psychology research


Psikolog kesehatan memberikat kontribusi yang penting terhadap kesehatan dan penyakit
secara methodological. Banyak kasus kasus baru yang muncul dalam dunia kesehatan yang
harus segera diteliti. Walaupun dokter dan perawat mendapatkan pendidikan konsep, metode dan
statistik tentang kesehatan, dalam pelatihannnya belum cukup untuk menghadapi berbagai
macam penyakit dan tingkah laku pasiennya. Ditambah lagi dalam prakteknya mereka mungkin
mengabaikan penanganan dari sudut pandang psikologi kesehatan.

The role of theory


Kumpulan pernyataan analitik yang menjelaskan fenomena seperti kenapa orang orang
memiliki kesehatan yang buruk. Teori akan menyediakan pedoman umum bagaimana kita
melakukan penelitian dan mengintervensikannya. Teori akan menghasilkan prediksi yang
spesifik dan juga mereka akan di tes dan dimodifikasi untuk dikorelasikan dengan fakta- fakta.

Experiments
Banyak penelitian dalam bidang psikologi kesehatan menggunakan pendekatan
eksperimental. Dalam eksperiment ini dibuat 2 kelompok yang berbeda dan partisipan boleh
memilih secara acak mana kelompoknya. Eksperimen akan diselenggarakan dengan bantuan
dokter dalam menilai keefektifan sebuah treatment setiap waktunya dan hal ini disebut dengan
randomized clinical trials.
Pendekatan eksperimental merupakan rujukan utama dalam ilmu pengetahuan. Ketika
kita memanipulasi variabel kita akan melihat efek apa yang ditimbulkan. Alasan ini lah mengapa
pendekatan eksperimental dan randomized clinical trials menjadi rujukan utama dari penelitian
psikologi eksperimen. Tapi kadang kadang hal ini tidak begitu praktis diterapkan karena orang
orang tidak bisa secara acak disuruh untuk mengidap suatu penyakit tertentu.

Correlational studies
Penelitian lain menggunakan pendekatan korelasional. Disini psikolog akan menanyakan
jika kita mengubah suatu variable apakah memberikan efek terhadap varibel lainnya?.
Kelemahan dari pendekataan ini adalah biasanya mustahil untuk menganalisis secara langung
hubungan sebab akibat dari sesuatu yang tidak ambigu. Dilain pihak pendekatan ini lebih banyak
memiliki kelebihan dibandingkan dengan eksperimen karena lebih dapat menyesuaikan diri
dengan berbagai kasus. Memungkinkan digunakan jika variable tidak bisa dimanipulasi.

Prospective designs
Beberapa masalah dari pendekatan korelasional dapat diperbaiki dengan prospective
design. Prospective design akan melihat kedepan suatu waktu apakah hubungan dari kedua
variable akan berubah atau tidak. Contoh dari pendekatan ini adalah longitudinal research
dimana sejumlah orang di observasi setiap waktu. Contohnya jika kita ingin meneliti resiko
terkena kanker hati maka kita akan mengumpulkan sejumlah wanita muda dimana ibunya juga
menderita kanker hati. Kita akan mengidentifikasi anaknyayang mana yang terdiagnosa kanker
hati . apakah adapenyebab lainnya seperti salah diet, merokok, alcoholik, dll.
Retrospective research
Melihat ke masa sebelumnya dalam usaha untuk mengetahui gejala gejala sebuah
penyakit sebelum seseorang mengidapnya.

What is Health Psychology Training For?


Pelajar yang berlatih di bidang psikologi kesehatan dan belum mendapat gelar dapat
bekerja di beberapa kesempatan.
Careers in Practice
Beberapa pelajar di bidang ilmu kedokteran menjadi dokter ataupun perawat. Karena
pengalamnannya dalam psikologi kesehatan, mereka seringkali mampu mengatur aspek sosial
dan aspek psikologi dalam hal ini kaitannya dengan masalah kesehatan
lebih baik bila
pendidikan mereka mencakup pelatihan dalam obat-obatan tradisional. Sebagai contoh, mereka
mungkin menyadari bahwa self-care plan untuk orang dengan penyakit kronis akan kurang
berhasil kecuali keluarga pasien juga memiliki pengetahuan tentang pola hidup yang baik.
Beberapa pelajar yang lain ada yang bekerja di bagian lapangan. Salah satunya adalah
pekerja sosial pada latar belakang kesehatan, mereka seringkali bertanggungjawab dalam
menaksir kemana pasien akan pergi setelah dipulangkan. Sebagai contoh seorang perempuan
yang baru saja menyelesaikan operasi kanker payudaranya mungkin membutuhkan link dengan
badan yang membantu atau menaungi hal-hal yang berhubungan dengan kanker payudara.

Careers in Research
Banyak pelajar membuat penelitian di bidang psikologi, kesehatan masyarakat, dan obatobatan. Peneliti di bidang kesehatan masyarakat berfokus pada peningkatan kesehatan populasi
secara umum. Mereka umumnya bekerja pada setting akademik, agen masyarakat (seperti

departemen kesehatan daerah), the Center for Disease Control, rumah sakit, klinik, dan agen
kesehatan lainnya.
Pada lingkup tersebut, peneliti dapat terlibat dalam pengembangan pendidikan pada
masyarakat agar memiliki pola perilaku sehat yang lebih baik. Mereka dapat mengevaluasi
program secara formal untuk meningkatkan praktek mengenai kesehatan yang sebelumnya telah
ditanamkan melalui media dan komunitas. Mereka dapat merencanakan progres penyakit
tertentu, mengawasi ancaman kesehatan d tempat kerja dan mengembangkan intervensi untuk
mengurangi ancaman tersebut, dan mengadakan penelitian mengenai isu kesehatan.
Beberapa pelajar psikologi kesehatan yang belum lulus melanjutkan pendidikannya di
psikologi, dimana mereka belajar mengenai penelitian, teknik mengajar, dan kemampuan dalam
mengintervensi yang diperlukan dalam praktek psikologi kesehatan. Beberapa kemudian menjadi
profesor dimana mereka memimpin penelitian dan melatih murid baru. Ada juga yang bekerja di
sekolah medis, rumah sakit, industri dengan latar belakang kesehatan, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka
Taylor, Shelley.E. 2012. Health Psychology 8th Edition. McGraw-Hill Companies : New York

TUGAS PENGANTAR PSIKOLOGI KESEHATAN


Rangkuman Bab 1 : Introduction to Health Psychology
Disusun dalam Rangka Tugas Mata Kuliah Psikologi Kesehatan Semester IV
Tahun 2014

DIBUAT OLEH:
Zahra Amalia Kahfi 190110120018
Inggil Sholata Sya 190110120054
Hayyi Utamimul H. 190110120058
Arina Shabrina
190110120098
Edo Eka Putra
190110120114
Mei Maria Y. S.
190110130028

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014

Anda mungkin juga menyukai