Anda di halaman 1dari 35

PERSEPSI

Muhammad Zia Alghar – NIM 20010822005


1
Pemrosesan
Informasi
Sensasi - Persepsi - Atensi
Proses Sensasi
Melalui alat inderalah manusia memperoleh
pengetahuan dan semua informasi untuk berinteraksi
dengan dunianya.

Sensasi adalah proses menangkap stimuli melalui alat


indera yang menghubungkan organisme dengan
lingkungannya
Pemrosesan Informasi
Bagaimana seseorang mengolah informasi yang
memungkinkan untuk memperoleh pengetahuan

Tahapannya dimulai dari proses penerimaan


informasi yang paling awal, yaitu sensasi (sense),
yang kemudian diikuti dengan persepsi sampai proses
penyimpanan dan penggunaan kembali informasi

Sensasi Persepsi
Pemrosesan Informasi

Pada bagan di atas, energy fisik menstimulasi system sensorik yang kemudian tertransduksi
(diubah ke energi neural oleh organ-organ sensorik). Energi neural ini disimpan sesaat di
penyimpanan sensorik, dan selanjutnya diproses oleh system saraf pusat dan disandikan.
Selanjutnya mungkin dikirim ke system memori untuk diprose lebih lanjut.
2
Persepsi
Persepsi
Persepsi adalah suatu proses penggunaan
pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan
didalam ingatan) untuk memperoleh dan
menginterprestasi stimulus (rangsangan) yang
diterima oleh alat indera.

Pada dasarnya, sensasi mengacu pada pendeteksian


dini terhadap stimuli, sedangkan persepsi mengacu
pada interpretasi hal-hal yang kita indra.

Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi


Pendekatan Persepsi
Ada perbedaan mengenai pandangan persepsi
menurut para ahli. Pandangan ini dapat diringkas
sebagai teori bottom-up dan teori top-down.

Top Down
Bottom Up

Teori bottom-up menggambarkan pendekatan di


mana persepsi dimulai dengan rangsangan yang
penampilannya Anda ambil melalui mata Anda. Anda
melihat pemandangan kota, dan persepsi terjadi
ketika informasi cahaya dikirim ke otak Anda.

Sementara teori topdown menggambarkan


pendekatan persepsi yang dimulai dari pengetahuan
sebelumnya, sehingga kita dapat ‘melihat’ lingkungan
kita.
Bottom Up Theory
Top Down Theory
3
Pencatatan
Indera
Sensory Register
Pencatatan Indera
Pencatatan indera merupakan sistem ingatan yang dirancang untuk menyimpan
sebuah rekaman (record) mengenai informasi yang diterima sel-sel reseptor (sel-sel
yang terdapat pada alat indera).

Terdapat tiga karakteristik pencatatan indera

1. Informasi disimpan didalam bentuk yang masih kasar (veridical form), dan belum
memiliki makna

2. Pencatatan indera memerlukan ukuran ruang yang cukup untuk menyimpan


informasi yang ditangkap oleh reseptor.

3. Informasi yang masuk ke dalam sistem pencatatan indera berlangsung dalam


waktu yang sangat singkat.

Berdasarkan penelitian, baru ditemukan dua macam pencatatan indera, yaitu iconic
dan echoic
Penyimpanan Iconic (Visual)
Merupakan kemampuan kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu
singkat (sehingga dapat diproses lebih lanjut)

Penyimpanan ikonik hanyalah seperti arsip foto (snapshoot) tentang medan


penglihatan. Setiap arsip hanya bertahan sekitar satu detik. Tujuan ‘arsip foto’ tersebut
adalah memberikan otak kesempatan untuk menyamai kecepatan informasi visual
yang diterima dari mata.

Penelitian yang dilakukan George Sperling (1960) mengenai penyimpanan ikonik


menghasilkan kesimpulan bahwa setidaknya penyimpanan ikonik dapat menyimpan
sembilan item. Selain itu, jangka waktu penyimpanan memori ikonik adalah sebesar
250 milidetik, sebelum informasi tersebut menghilang setelahnya
Penyimpanan Echoic (Audiotori)
Menurut Neisser, penyimpanan ekhoik mirip seperti penyimpanan ikonik.
Perbedaanya, jika penyimpanan iconic melalui indera visual seperti mata, maka
penyimpanan echoic berfokus pada pendengaran.

Penyimpanan echoic serupa dengan penyimpanan iconic dalam dua hal:

(1) Informasi sensorik mentah disimpan dalam ruang penyimpanan.

(2) Jangka waktu penyimpanannya sangatlah singkat.

Penyimpanan ekhoik memberikan waktu tambahan bagi seseorang untuk mampu


mendengar setelah stimuli audiotoriknya menghilang.
4
Pengenalan
Pola
Pattern Recognition
Pengenalan Pola
Proses pengenalan pola (pattern recognition)
merupakan tahap lanjutan setelah pencatatan indera.

Merupakan proses transformasi dan


mengorganisasikan informasi yang masih kasar,
sehingga memiliki makna atau arti tertentu.

Melibatkan proses membandingkan stimulus indera


dengan informasi yang disimpan dalam ingatan
jangka panjang.

Terdapat beberapa teori mengenai pengenalan pola


Template-Macthing Theory
Menurut teori template ini, pengenalan pola terjadi
dengan cara membandingkan satu stimulus dengan
seperangkat pola khusus yang telah disimpan di
dalam ingatan jangka panjang (template).

Setelah membandingkan stimuli, kemudian dengan


pola yang paling dekat dengan objek stimulus yang
ditangkap oleh alat indera.

Contohnya adalah pada jigsaw puzzle, apabila


peletakannya tidak pas, maka tidak dapat diselesaikan
dengan tuntas.

Misalnya huruf Q tidak pas dengan template O, karena


ada garis ekstra dibawahnya.
Template-Macthing Theory
Teori ini memiliki kelemahan, misalnya dalam
beberapa aspek persepsi huruf yang ukurannya di
ubah.

Kemudian, menggunakan teori ini akan membutuhkan


banyak kegiatan seperti menyimpan mengatur
ataupun mengambil banyak template.
Prototype Theory
Menurut teori ini, seseorang menyimpan prototipe
(bentuk dasar) yang abstrak dan ideal di dalam
ingatan. Ketika seseorang melihat suatu stimulus,
kemudian ia membandingkannya dengan prototipe
tertentu yang cocok.

. Kecocokan antara stimulus dengan prototipe ini


tidak perlu persis sama, melainkan dimungkinkan
adanya beberapa variasi kecil.

Apabila kemiripannya sangat dekat, maka stimulus


dapat dikenali.

Sebagai contoh adalah wajah sahabat kita. Sehingga


kita akan tetap bisa mengenali sahabat kita meskipun
dengan pakaian yang berbeda ataupun ekspresi wajah
yang berbeda.
Distinctive-Feature Theory
Teori ini menyatakan bahwa orang yang membeda-
bedakan di antara berbagai objek atau huruf
berdasarkan ciri-ciri khusus (karakteristik) yang di
miliki objek atau huruf itu.

Ciri-ciri khusus yang membedakan antara objek atau


huruf yang satu dengan yang lainnya itu disebut
distinctive feature.

Apabila menurut teori prototipe kita menyimpan


abstraksi dan versi ideal setiap huruf dalam ingatan
kita, maka sebaliknya model ini menyimpan daftar
kompeonen-komponen yang menjadi ciri setiap huruf
alphabetis.

Misalnya huruf G yang memiliki lengkung dan garis


mendatar di tengahnya.
Distinctive-Feature Theory
Recognition by Components
Theory
Teori menjelaskan kemampuan kita untuk melihat
objek 3D dengan bantuan bentuk geometris
sederhana.

Irving Biederman (1987) menyarankan agar kita


mencapai ini dengan memanipulasi sejumlah bentuk
geometris 3-D sederhana yang disebut geon. Geon ini
termasuk benda-benda seperti batu bata, silinder,
irisan, kerucut, dan sumbu lengkungnya.

kita dengan cepat mengenali objek dengan


mengamati tepinya dan kemudian menguraikan objek
menjadi geon. sejumlah kecil geon dapat digunakan
untuk membangun banyak bentuk dasar dan
kemudian banyak objek dasar.
Gestalt Theory
Secara alamiah manusia memiliki kecenderungan-
kecenderungan tertentu dan melakukan
penyederhanaan struktur di dalam
mengorganisasikan objek-objek persepsual.

Teori Gestalt mengajukan beberapa prinsip tentang


kecenderungan-kecenderungan orang didalam
pengenalan pola yang berkaitan dengan dengan objek
atau informasi visual yaitu

1. Prinsip kedekatan
2. Prinsip kemiripan
3. Prinsip searah
4. Prinsip ketutupan
5. Prinsip kesimetrian
Gestalt Theory

Prinsip kedekatan Prinsip Searah Prinsip Ketutupan

Prinsip Kemiripan Prinsip Kesimetrian


5
Fenomena pada
Persepsi
Persepsi Bawah Sadar
Persepsi terhadap suatu objek dapat terjadi tanpa
disengaja atau disadari oleh seseorang.

Biasanya persepsi tersebut tertuju pada objek, gambar


atau kata-kata yang ditampilkan didalam waktu yang
relatif singkat atau sedikit dalam rangkaian suatu
peristiwa.

Contohnya pada iklan ketika penayangan film di


bioskop ataupun pesan-pesan satanis dalam lagu
rock
Ilusi
ilusi (illusion) terjadi ketika seseorang mempersepsi
suatu objek secara tepat atau tidak sesuai dengan
keadaan semestinya (realitas objektif).

Studi yang mempelajari hubungan antara perubahan


fisik di dunia dengan pengalaman-pengalaman
psikologis akibat perubahan tersebut, disebut
psikofisika (psychophysics).

Contoh ilusi yang paling terkenal adalah ilusi Muller-


Lyer ataupun ilusi ular berputar karya Akiyoshi Kitaoka
6
Perhatian
Attention (Atensi)
Atensi
Perhatian (attention) adalah proses kosentrasi pikiran
atau pemusatan aktivitas mental.

Atensi melibatkan proses seleksi terhadap beberapa


objek yang ada pada saat itu, kemudian pada saat
yang bersamaan pula seseorang memilih hanya satu
objek, sementara objek yang lain diabaikan.

Atensi terbagi menjadi dua, yaitu atensi terbagi dan


atensi selektif
Atensi Terbagi
Terjadi pada saat orang dihadapkan pada lebih dari
satu sumber pesan atau sumber informasi yang saling
berkompetisi, sehingga orang tersebut harus
membagi perhatiannya.

Contoh pada waktu seseorang mengemudi mobil


dijalan raya pusat kota yang lalu lintasnya sangat
padat, maka perhatian orang itu akan terbagi kepada
berbagai macam objek di dalam waktu yang
bersamaan.
Atensi Selektif
Terjadi pada waktu seserang dihadapkan pada tugas
atau lebih secara bersamaan waktunya. Orang
tersebut harus memusatkan perhatiannya kepada
satu tugas saja dan mengabaikan tugas-tugas yang
lainnya.

Contohnya ketika kita berkendara sambil bermain


handphone, ataupun ketika kita sedang belajar namun
sambil membuka sosial media.
Atensi Selektif Model Broadbent

Teori ini berhubungan dengan teori saluran tunggal yang menyatakan gagasan bahwa pemrosesan informasi
dibatasi oleh kapasitas saluran yang tersedia.

Seleksi yang terjadi pada atensi berlangsung pada tahap awal pemrosesan informasi (input), bukan pada
tahap ahkir proses yakni pada saat orang akan merespon (output).

Atensi berlangsung seperti tombol untuk menghidupkan dan mematikan (on-off switch) lampu listrik atau
radio.
Atensi Selektif Model Treisman

Treisman mengajukan teori seleksi di awal yang lebih luas, didasarkan atas berbagai macam tombol mekanis
yang kini berkembang.

Ia berpendapat bahwa aktivitas perhatian beroperasi lebih menyerupai suatu alat pengendali yang mengatur
besar-kecilnya energi yang melewatinya.

Model teori ini diasumsikan bahwa proses perhatian bekerja pada saat respon keluaran (output), bukan
diawal proses (input).
Thank You!
Jika ada pertanyaan, saran,
maupun kritik, dipersilakan

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai