Atensi adalah pengambilalihan, dalam bentuknya yang jelas terpilah-
pilah, terhadap sesuatu yang berasal dari apa yang serentak merupakan objek-objek sekaligus rangkaian pikiran yang tepat; cara- cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh Indra, memori yang tersimpan, proses-proses kognitif kita yang lain. Kesadaran mencakup perasaan tentang apa yang disadari maupun isinya, yang darinya bisa kita gunakan untuk memfokuskan atensi. 1. Pemrosesan Ambang-Sadar
Ambang-SadarBeberapa informasi yang berada diluar kesadaran
alam-sadar masih bisa diakses alam-sadar, minimal proses-proses kognitifnya. Informasi bagi pemrosesan kognitif yang letaknya diluar kesadaran alam-sadar ini bertempat diwilayah yang disebut ambang-sadar. Informasi ambang-sadar mencakup memori-memori yang tersimpan namun tidak digunakan setiap waktu kecuali dibutuhkan. 2. Poses-proses Terkontrol Versus Otomatis Kebanyakan proses kognitif bisa juga dibedakan berdasarkan apakah mereka memerlukan kontrol kesadaran atau tidak. Tingkat kesadaran alam-sadar Terkontrol, Mensyaratkan sepenuhnya kesadaran dari alam sadar. Sedangkan otomatis, umumnya terjadi di luar kesadaran yang disadari, meskipun sejumlah proses otomatis bisa saja tersedia bagi alam-sadar. Tipe pemrosesan terkontrol, dilakukan secara berkala dan berurutan (satu langka pada satu waktu). Sedangkan otomatis Dilakukan lewat pemrosesan paralel langkah pada satu waktu) (dengan banyak operasi yang berlangsung serentak) dan tidak mengikuti tata aturan. 3.Habituasi dan Adaptasi
Habituasi adalah kondisi yang kita menjadi terbiasa dengan sebuah
stimulus sehingga secara bertahap kita makin kurang memberikan perhatian padanya. Lawan habituasi adalah dishabituasi
Adaptasi indra adalah berkurangnya atensi terhadap sebuah stimulus
tetapi bukan karena keinginan dari kontrol alam sadar. Hal ini terjadi secara langsung didalam organ indera bukan di otak. ATENSI 1. Pendekatan Sinyal
Habituasi mendukung sistem atensi kita. Namun sistem atensi mengemban
lebih banyak fungsi dari sekedar menyetel stimuli Dan menyesuaikan diri dengan stimuli-stimuli baru. Ada tiga dimensi utama atensi alam sadar; a. di dalam pendeteksian sinyal b. di dalam atensi selektif c. di dalam atensi terbagi, 2. Hakikat Pendektesian Sinyal
Pendeteksian sinyal berusaha mengategorikan upaya-upaya kita
untuk mendeteksi sinyal, yaitu stimulus yang menjadi target atensi. a. upaya yang kita namai tepat sasaran (hits) yang disebut juga positif benar' (true positives)b. upaya kita yang disebut peringatan yang keliru (false alarm) yang disebut juga positif salah' (false positives)c. upaya yang kita namai meleset (misses) yang disebut juga 'negatif keliru' (false negatives)d. upaya kita yang disebut penolakan yang tepat (correct rejections) yang disebut juga 'negatif benar' (true negatives) 3. Fungsi-fungsi Atensi
1) Atensi Terbagi (divided attention)
2) Kewaspadaan Dan Pemdeteksian Sinyal (vigilance and signal detection) 3) Penelusuran(search) 4) Atensi Selektif (selective attention) 4. Kewaspadaan
Kewaspadaan mengacu pada kemampuan seseorang dalam
mengawasi bidang stimuli pada periode waktu tertentu sembari mendeteksi penampakan stimuli lainnya. Ketika menjadi waspada individu menanti dengan penuh waspada untuk mendeteksi sebuah stimuli sinyal yang bisa muncul kapan pun secara tak terduga. Biasanya, kewaspadaan dibutuhkan di dalam kondisi di Mana sebuah stimulus tertentu muncul jarang-jarang, namun memerlukan atensi spontan yang segera setelah dia muncul. 5. Penelusuran
Jika kewaspadaan melibatkan penantian pasif terhadap kemunculan
stimulus sinyal, maka sebaliknya penelusuran melibatkan pencarian target secara aktif, Dan sering kali dengan segenap kemampuan kita. Penelusuran mengacu pada pemindaian terhadap lingkungan untuk mencari sifat-sifat tertentu. Pencarian tertentu aktif jika anda tidak merasa pasti dimana ia akan muncul. Sama seperti kewaspadaan, saat menelusuri sesuatu, Kita bisa merespons dengan membuat peringatan keliru. C. Atensi-Selektif dan Atensi-Terbagi Paradigma - paradigma dasar untuk mempelajari atensi selektif, Cherry menggunakan metode predentasi binauralis, dan partisipan lain memberikan presentasi dikhotis. Teori - teori tentangan atensi selektif, terbagi atas beberala model: a. model Broadbentb. b. model penyaringan selektif Morayc. c. model pelemahan Treismand d. model penyaringan akhir Deutsche g. teori multimode f. sintesis neisser Teori-Teori Sumber Daya Atensi tentang Atensi Selektif Teori sumber daya atensi (attentional resources theory) menjelaskan Bagaimana kita dapat melakukan lebih dari satu tugas yang menuntut atensi pada satu waktu beberapa sumberdaya atensi yang sudah baku sehingga mereka dapat memilih untuk mengalokasikan berdasarkan apa yang diminta tugas. Kesadaran terhadap Proses-proses Mental yang Kompleks Salah satu pandangan dari Ericsson & Simon (1984) menyebutkan bahwa manusia memiliki akses yang cukup baik terhadap proses- proses mental yang kompleks. mengamati cara individu menyelesaikan masalah, seperti persoalan catur dan persoalan yang disebut kriparitmatika', yaitu seseorang harus menentukan angka berapa yang harus menggantikan huruf-huruf di dalam persoalan komputasi matematis. Pandangan kedua menyatakan bahwa akses manusia terhadap proses-proses kompleks mental tidak begitu baik (Nisbett & Wilson, 1997). Menurut pandangan ini, manusia bisa saja berpikir tahu cara menyelesaikan persoalan yang kompleks, namun pikiran-pikiran mereka sering kali keliru. Gangguan Defisit Atensi Akibat Hiperaktivitas Anak-anak dengan tipe ADHD yang menunjukkan ketidakmampuan memberikan atensi memiliki beberapa simtom 1. perhatian mudah dialihkan oleh pemandangan dan bunyi yang tidak relevan. 2. mereka sering gagal memberikan atensi kepada hal-hal yang detail. 3. mereka cenderung bertindak ceroboh dalam tugas-tugas mereka. 4. mereka sering gagal untuk membaca instruksi sepenuhnya atau dengan hati-hati. 5. mereka mudah melupakan atau mengabaikan hal-hal yang mereka butuhkan atau menyelesaikan tugas seperti pensil atau buku. 6. mereka cenderung melompat dari satu tugas ke tugas lain padahal tugas itu belum selesai. D.Pendekatan-Pendekatan Neurosains Kognitif terhadap Atensi dan Kesadaran Menurut posner, sistem atensi di dalam otak "bukan milik satu wilayah tunggal otak maupun seluruh bagian otak" (posner & dehaene 1994, hlm. 75). Sebaliknya bagi peneliti lain, atensi melibatkan banyak sekali interaksi wilayah-wilayah terentu dari otak. Mereka yakin tidak ada wilayah spesifik yang bertanggung jawab bagi fungsi atensi tertentu. Pelewatan (neglect) adalah sebuah disfungsi atensi yang di dalamnya partisipan mengabaikan separuh bidang visual mereka yang terletak secara kontralatelaris di hemisfer otak yang mengalami lesi. Cara untuk mengetes pelewatan adalah memberikan pada pasien selembar kertas dengan sejumlah angka yang di deretkan secara horizontal. Pasien lalu di minta untuk memutuskan deretan setiap baris tepat di tengah. TERIMA KASIH