Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

ATENSI DAN KESADARAN

Arismanto Ramdan 181 010 02

Artia Talentania Kolondam 181 010 03

Niky Sengkey 186 021 41

Lolaoiyora Pelikarta 181 010 06

Angeli Pangemanan 181 011 25

Einstain Pangau 191 010 46


A. Hakikat Atensi dan Kesadaran

 Atensi adalah pengambilalihan, dalam bentuknya yang jelas terpilah-


pilah, terhadap sesuatu yang berasal dari apa yang serentak
merupakan objek-objek sekaligus rangkaian pikiran yang tepat; cara-
cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi yang terbatas
dari sejumlah besar informasi yang disediakan oleh Indra, memori
yang tersimpan, proses-proses kognitif kita yang lain.
 Kesadaran mencakup perasaan tentang apa yang disadari maupun
isinya, yang darinya bisa kita gunakan untuk memfokuskan atensi.
1. Pemrosesan Ambang-Sadar

 Ambang-SadarBeberapa informasi yang berada diluar kesadaran


alam-sadar masih bisa diakses alam-sadar, minimal proses-proses
kognitifnya. Informasi bagi pemrosesan kognitif yang letaknya
diluar kesadaran alam-sadar ini bertempat diwilayah yang disebut
ambang-sadar. Informasi ambang-sadar mencakup memori-memori
yang tersimpan namun tidak digunakan setiap waktu kecuali
dibutuhkan.
2. Poses-proses Terkontrol Versus
Otomatis
 Kebanyakan proses kognitif bisa juga dibedakan berdasarkan
apakah mereka memerlukan kontrol kesadaran atau tidak. Tingkat
kesadaran alam-sadar Terkontrol, Mensyaratkan sepenuhnya
kesadaran dari alam sadar. Sedangkan otomatis, umumnya terjadi di
luar kesadaran yang disadari, meskipun sejumlah proses otomatis
bisa saja tersedia bagi alam-sadar. Tipe pemrosesan terkontrol,
dilakukan secara berkala dan berurutan (satu langka pada satu
waktu). Sedangkan otomatis Dilakukan lewat pemrosesan paralel
langkah pada satu waktu) (dengan banyak operasi yang berlangsung
serentak) dan tidak mengikuti tata aturan.
3.Habituasi dan Adaptasi

 Habituasi adalah kondisi yang kita menjadi terbiasa dengan sebuah


stimulus sehingga secara bertahap kita makin kurang memberikan
perhatian padanya. Lawan habituasi adalah dishabituasi

 Adaptasi indra adalah berkurangnya atensi terhadap sebuah stimulus


tetapi bukan karena keinginan dari kontrol alam sadar. Hal ini
terjadi secara langsung didalam organ indera bukan di otak.
ATENSI
1. Pendekatan Sinyal

 Habituasi mendukung sistem atensi kita. Namun sistem atensi mengemban


lebih banyak fungsi dari sekedar menyetel stimuli Dan menyesuaikan diri
dengan stimuli-stimuli baru. Ada tiga dimensi utama atensi alam sadar;
a. di dalam pendeteksian sinyal
b. di dalam atensi selektif
c. di dalam atensi terbagi,
2. Hakikat Pendektesian Sinyal

 Pendeteksian sinyal berusaha mengategorikan upaya-upaya kita


untuk mendeteksi sinyal, yaitu stimulus yang menjadi target atensi.
a. upaya yang kita namai tepat sasaran (hits) yang disebut juga
positif benar' (true positives)b. upaya kita yang disebut peringatan
yang keliru (false alarm) yang disebut juga positif salah' (false
positives)c. upaya yang kita namai meleset (misses) yang disebut
juga 'negatif keliru' (false negatives)d. upaya kita yang disebut
penolakan yang tepat (correct rejections) yang disebut juga 'negatif
benar' (true negatives)
3. Fungsi-fungsi Atensi

 1) Atensi Terbagi (divided attention)


 2) Kewaspadaan Dan Pemdeteksian Sinyal (vigilance and
signal detection)
 3) Penelusuran(search)
 4) Atensi Selektif (selective attention)
4. Kewaspadaan

 Kewaspadaan mengacu pada kemampuan seseorang dalam


mengawasi bidang stimuli pada periode waktu tertentu sembari
mendeteksi penampakan stimuli lainnya. Ketika menjadi waspada
individu menanti dengan penuh waspada untuk mendeteksi sebuah
stimuli sinyal yang bisa muncul kapan pun secara tak terduga.
Biasanya, kewaspadaan dibutuhkan di dalam kondisi di Mana
sebuah stimulus tertentu muncul jarang-jarang, namun
memerlukan atensi spontan yang segera setelah dia muncul.
5. Penelusuran

 Jika kewaspadaan melibatkan penantian pasif terhadap kemunculan


stimulus sinyal, maka sebaliknya penelusuran melibatkan pencarian
target secara aktif, Dan sering kali dengan segenap kemampuan
kita. Penelusuran mengacu pada pemindaian terhadap lingkungan
untuk mencari sifat-sifat tertentu. Pencarian tertentu aktif jika anda
tidak merasa pasti dimana ia akan muncul. Sama seperti
kewaspadaan, saat menelusuri sesuatu, Kita bisa merespons dengan
membuat peringatan keliru.
C. Atensi-Selektif dan Atensi-Terbagi
Paradigma - paradigma dasar untuk mempelajari atensi selektif,
 Cherry menggunakan metode predentasi binauralis, dan partisipan lain
memberikan presentasi dikhotis.
Teori - teori tentangan atensi selektif, terbagi atas beberala model:
 a. model Broadbentb.
 b. model penyaringan selektif Morayc.
 c. model pelemahan Treismand
 d. model penyaringan akhir Deutsche
 g. teori multimode
 f. sintesis neisser
Teori-Teori Sumber Daya Atensi tentang Atensi Selektif
 Teori sumber daya atensi (attentional resources theory)
menjelaskan Bagaimana kita dapat melakukan lebih dari satu tugas
yang menuntut atensi pada satu waktu beberapa sumberdaya atensi
yang sudah baku sehingga mereka dapat memilih untuk
mengalokasikan berdasarkan apa yang diminta tugas.
Kesadaran terhadap Proses-proses Mental yang Kompleks
 Salah satu pandangan dari Ericsson & Simon (1984) menyebutkan
bahwa manusia memiliki akses yang cukup baik terhadap proses-
proses mental yang kompleks. mengamati cara individu
menyelesaikan masalah, seperti persoalan catur dan persoalan yang
disebut kriparitmatika', yaitu seseorang harus menentukan angka
berapa yang harus menggantikan huruf-huruf di dalam persoalan
komputasi matematis. Pandangan kedua menyatakan bahwa akses
manusia terhadap proses-proses kompleks mental tidak begitu baik
(Nisbett & Wilson, 1997). Menurut pandangan ini, manusia bisa
saja berpikir tahu cara menyelesaikan persoalan yang kompleks,
namun pikiran-pikiran mereka sering kali keliru.
Gangguan Defisit Atensi Akibat Hiperaktivitas
 Anak-anak dengan tipe ADHD yang menunjukkan
ketidakmampuan memberikan atensi memiliki beberapa simtom
 1. perhatian mudah dialihkan oleh pemandangan dan bunyi yang
tidak relevan.
 2. mereka sering gagal memberikan atensi kepada hal-hal yang
detail.
 3. mereka cenderung bertindak ceroboh dalam tugas-tugas mereka.
 4. mereka sering gagal untuk membaca instruksi sepenuhnya atau
dengan hati-hati.
 5. mereka mudah melupakan atau mengabaikan hal-hal yang
mereka butuhkan atau menyelesaikan tugas seperti pensil atau buku.
 6. mereka cenderung melompat dari satu tugas ke tugas lain padahal
tugas itu belum selesai.
D.Pendekatan-Pendekatan Neurosains Kognitif terhadap
Atensi dan Kesadaran
 Menurut posner, sistem atensi di dalam otak "bukan milik satu
wilayah tunggal otak maupun seluruh bagian otak" (posner &
dehaene 1994, hlm. 75). Sebaliknya bagi peneliti lain, atensi
melibatkan banyak sekali interaksi wilayah-wilayah terentu dari
otak. Mereka yakin tidak ada wilayah spesifik yang bertanggung
jawab bagi fungsi atensi tertentu. Pelewatan (neglect) adalah sebuah
disfungsi atensi yang di dalamnya partisipan mengabaikan separuh
bidang visual mereka yang terletak secara kontralatelaris di
hemisfer otak yang mengalami lesi. Cara untuk mengetes pelewatan
adalah memberikan pada pasien selembar kertas dengan sejumlah
angka yang di deretkan secara horizontal. Pasien lalu di minta untuk
memutuskan deretan setiap baris tepat di tengah.
TERIMA KASIH

Tarik sis

Anda mungkin juga menyukai