Anda di halaman 1dari 14

PERSEPSI

Psikologi Kognitif
Oleh kelompok:

 Anasthasy E. Runtu  Jeyen Yonengsi Guit  Femy Rianty Mia


(18101124) (18101121) (18101066)

 Timothy Tendean  Syalomita C.S Kaligis  Stefi Y.M Kimbal


(18101122) (18101011 (181011013)

Semester 5/ kelas B
Pengertian Persepsi

Persepsi memiliki banyak sekali pengertian. Secara


sederhana persepsi mengandung arti cara seseorang
dalam memahami sesuatu hal atau bagaimana ia melihat
suatu objek. Persepsi juga berarti suatu proses pemahaman
atau pemberian makna atas suatu informasi terhadap
stimulus. Stimulus diperoleh dari proses penginderaan
terhadap suatu objek, peristiwa atau hubungan-hubungan
antar gejala yang kemudian diproses oleh otak.
Pencerapan Menuju Representasi
Sejumlah konsep dasar persepsi

Konsep yang Pertama Konsep yang Kedua

Yaitu konsep masuk pemrosesan rangsangan


yang di terima oleh indra, dimana terjadi
Yaitu dimana konsep pemrosesan informasi
transformasi dari informasi tingkat rendah ini
yang terkait dengan konsep dan ekspektasi
menjadi informasi dengant ingkat yang lebih
suatu individu yang berdasarkan pada
tinggi, misalnya adalah mengenal obyek
pengetahuan yang di miliki sebelumnya dan
melalui bentuknya.
mekasnis meselektif atau perhatian yang
memenuhi persepsi.
Kekonstanan persepsi

Di dalam pembelajaran persepsi kita perlu untuk mengenal tentang


kekonstanan dari persepsi itu sendiri (konsistensi), yaitu
persepsi bersifat tetap yang di pengaruhi oleh pengalaman
.Kekonstanan persepsi tersebut meliputi bentuk, ukuran, dan
warna. Salah satu contoh kekonstanan persepsi, yaitu ketika
kita meminum susu ditempat yang gelap maka kita
tidakakan menyebut warna susu itu hitam, melainkan kita akan
tetap menyebut warna susu adalah putih meski di dalam
kegelapan warna putih sebenarnya tidak nampak.
Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )

Persepsi kedalaman merupakan


kemampuan indera penglihatan untuk
mengindera ruang. Akan tetapi ruang
berdimensi tiga, sedangkan penginderaan
Beberapa patokan yang di gunakan manusia dalam
visualyaitukita
persepsi kedalaman : hanya berdimensi dua. Maka 4.
5. 6.

itu, pengindera anruang merupakan Posisi relatif,


Sinar dan
bayangan
Patokan yang
sudah dikenal,
3.
1.
penghayatan 2. yang menyeluruh,
Kualitas permukaan
bukan
objek yang jauh
akan ditutupi
mukaan yang
lebih jauh
benda-benda
yang sudah kita

Perspektif atmosferik; sekedar penginderaan visual saja. karena


Perspektif linear; (texture gradient), atau kualitasnya dari sumber kenal
semakin jauh, garis- berkurangnya menurun cahayaakan ukurannya akan
semakin jauh objek, garis akan semakin ketajaman kualitas bayangan objek- lebih gelap di lebih kelihatan
semakin kabur. menyatu menjadi tekstur karena jarak objek yang lebih banding yang lebih kecil di
satutitik (konvergensi) makin jauh. dekat. lebih dekat. kejauhan.
Pendekatan-pendekatan terhadap presepsi objek dan
bentuk
Lingkungan yang melatar belakangi stimulus juga berpengaruh pada
persepsi, terlebih apa bila objek persepsi adalah manusia. Objek yang
sama tetapi dengan situasi sosial yang berbeda dapat menghasilkan
persepsi yang berbeda

Pendekatan-Pendekatan Teoretis Terhadap Perserpsi


1. Pendekatan-pendekatan Bawah-ke-Atas, Persepsi Langsung

Persepsi langsung menyatakan bahwa informasi


dalam stimuli adalah elemen penting dan bahwa
pembelajaran dan kongnisi tidaklah penting dala
presepsi karena lingkungan telah mengandung
cukup banyak informasi yang dapat digunakan
untuk interprestasi.
Pendekatan Bawah ke atas atau
bottom-up (bottom-up processing),
yakni teori yang mengajukan
gagasan bahwa proses pengenalan
di awali oleh identifikasi terhadap
bagian-bagian spesifik darisuatu
pola, yang menjadil andasan bagi
pengenalan pola secara
keseluruhan.

Contohnya seperti apa bila


kita sudah pernah bertemu
dengan orang tersebut, maka
dari kejauhan bahkan hanya
terdengar suaranya saja kita
akan sudah mengenalnya.
2. Pendekatan-pendekatan Atas-ke-Bawah, Presepsi Konstruktif

Presepsi Konstruktif disusun


berdasarkan anggapan bahwa
selama presepsi, kita membentuk
dan menguji hipotesis-hipotesis Pendekatan Atas ke bawah atau top-
yang berhubungan dengan presepsi down (top-down processing), yakni
berdasarkan apa yang kita lihat dan teori yang mengajukan gagasan
apa yang kita ketahui bahwa proses pengenalan diawali
oleh suatu hipotesis mengenai
identitas suatu pola yang di ikuti oleh
pengenalan terhadap bagian-bagian
pola tersebut, berdasarkan asumsi
yang sebelumnya telah di buat.
3. Mensintesiskan dua pendekatan pendekatan

Kedua pendekatan teoritis ini telah menarik banyak dukungan


empiris yang bertentangan (Contoh, Cutting & Kozlowski vs 1975) .
Di satu sisi, teori persepsi konstruksi cenderung mendasari
pendekatan atas-ke-bawah , tampaknya bertentangan dengan teori
persepsi-langsung yang cenderung mendasari pendekatan bawah-
ke-atas. Para teoretis konstruktif menekankan pentingnya
pengetahuan awal yang dikombinasikan dengan informasi yang
relatif sederhana dan ambigu dari reseptor-reseptor indra.
Sebaliknya, teoretisi persepsi-langsung lebih menekankan
kelengkapan informasi di dalam reseptor-reseptor indra itu sendiri.
Mereka menunjukan kalau persepsi berjalan sederhana dan
langsung.
4. Sebuah Teori Komputasiona Mengenai Persepsi

David Marr (1982) mengusulkan sebuah teori tentang persepsi visual yang
mencangkup kekayaan informasi indra sepenuhnya. Meskipun dia merusak teori
bierderman , namun Marr melakukan pendekatan yang sangat berbeda saat
menyoroti antara informasi persepsi dari bawah-ke-atas dan atas-ke-bawah. Dia
mengakomodasi pemrosesan dari bawah-ke-atas tanpa menghilangkan nilai
pengetahuan dan pengalaman awal bagi persepsi. Walaupun Marr tidak bisa di
anggap sebagai seorang konstruktivis, namun dia mengakui kompleksitas proses-
proses kognitif yang dibutuhkan bagi representasi mental mengenai lingkungan
berdasarkan data mentah pencerapan .
Defisit-Defisit di dalam Persepsi

1. AGNOSIA
Gangguan Agnosia adalah sebuah defisit berat
didalam kemampuan untuk mencerap informasi
indra.
Beberapa contoh agnosia diantaranya:

Agnosia Agnosia Agnosia


Visual Auditoris Aperseptif

kegagalan untuk kegagalan untuk


kegagalan untuk mengenali objek
mengenali apa mengenali bunyi-
bunyi tertentu. berkaitan dengan
yang dilihat. kegagalan di dalam
memproses persepsi
2. ANOMALI TENTANG WARNA DI DALAM PERSEPSI

Anomali-anomali di dalam Persepsi tentang warna


diantaranya;

Protanopia Pratonomali Deutranopia Tritanopia Akromasi

Kebutaan warna Kebutaan merah- Kebutaan warna Ketidakpekaan Tidak memiliki


merah-hijau yang hijau yang tidak Hijau terhadap warna penglihatan warna
ekstrem terlalu ekstrim Biru sama sekali
3. AKINETOPSIA

Hilangnya Persepsi mengenai Gerakan yang selektif atau Individu


tidak mampu mencerap Gerakan. Gerakan terlihat seperti potret yang
terputus-putus, gangguan ini sangat langka dan baru satu kasus yang
dipelajari. 
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai