Disusun Oleh:
KELAS B
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Prinsip Persepsi
dalam Desain Pembelajaran ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Persepsi dan Desain Pesan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Prinsip Persepsi dalam Desain Pembelajaran bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Retno Widyaningrum, S.Sos., M.M.
selaku dosen mata kuliah Persepsi dan Desain Pesan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 Prinsip – Prinsip Persepsi
A. PERSEPSI LEBIH BERSIFAT RELATIF DARIPADA MUTLAK
(PERCEPTION IS RELATIVE RATHER THAN ABSOLUTE)
Tingkatan stimulus yang dipersepsikan bersifat relatif terhadap
pengalaman saat ini atau pengalaman masa lalu, yang bertindak sebagai
rujukan untuk menilai stimulus.
Ketika pengalaman masa lalu berada pada tingkatan yang tinggi, stimulus
baru akan dianggap remeh. Bila pengalaman masa lalu berada pada
tingkatan yang lebih rendah maka stimulus baru akan dianggap penting.
B. PERSEPSI BERSIFAT SELEKTIF (PERCEPTION IS SELECTIVE)
Persepsi selektif sebagian bersifat dinamik. Tergantung dari apa yang
pelajari dalam suatu situasi, apa yang kita inginkan atau rasakan dan
bagaimana kecenderungan persepsi kita.
Persepsi selektif sebagian bersifat fisik. Saluran input mempunyai
kapasitas terbatas dan kapasitas memproses informasi juga terbatas.
Stimulus yang datang dari lingkungan banyak, tapi seseorang hanya bisa
menerima dalam batas tertentu dalam satu waktu.
C. PERSEPSI ITU DIATUR (PERCEPTION IS ORGANIZED)
Dalam melakukan persepsi kita membangun hubungan, melakukan
pengelompokkan.
Pengaturan mempengaruhi kecepatan dan kekuratan persepsi.
Organisasi persepsi yang pertama dan yang paling mudah adalah “figure
and ground”.
Stimulus yang tidak lengkap akan dilengkapi oleh sesorang (closure).
Organisasi persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, keadaan sekarang dan
kebutuhan seseorang.
D. PERSEPSI DIPENGARUHI OLEH KESIAPAN (PERCEPTION IS
INFLUENCED BY SET)
1. Gunakan kesiapan untuk mengumpulkan/mengontrol persepsi.
5
Bagaimana menemukan jawaban dalam ilustrasi, akan sangat
mempengaruhi bagaimana penerima meresponnya.
Suatu judul dapat memberikan kesiapan untuk menginterpretasikan
paragraf yang mengikutinya dengan cara tertentu.
2. Gunakan kesiapan untuk persepsi yang berbeda/ bebas
Berikan pertanyaan terbuka: Mengapa kamu menduga hal ini akan
terjadi? Bagaimana pendapatmu hal ini dapat terjadi?
E. PERSEPSI SETIAP ORANG SANGAT BERBEDA SATU SAMA LAIN
DALAM KEADAN YANG SAMA
Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan individu, misalnya faktor
kepribadian, sikap dan motivasi.
6
2.4 Proses Persepsi
1) SELEKSI ATAU SENSASI, PENYARINGAN OLEH INDERA TERHADAP
RANGSANGAN
2) INTERPRETASI, MENGUMPULKAN INFORMASI SEHINGGA MEMILIKI
ARTI.
3) KEMUDIAN DITERAPKAN ATAU MENERJEMAHKAN DALAM BENTUK
TINGKAH LAKU (REAKSI).
4) SELEKSI PERSEPTUAL (PERCEPTUAL SELECTIONS)
5) ORGANISASI PERSEPTUAL (PERCEPTUAL ORGANIZATION)
Hubungan figure dan latar belakang (figure and background relationship)
pengelompokkan (grouping)
penyelesaian (closure)
6) INTERPRETASI (PERCEPTUAL INTERPRETATION)
2.5 Syarat Terjadinya Persepsi (MOSKOWITZ DAN ORGEL)
Adanya objek yang dipersepsi. Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat
indera.
Alat indera atau reseptor, yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus.
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu di perlukan pula
adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
dalam mengadakan persepsi.
2.6 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses
belajar pada siswa.
2.7 Alasan Perlunya Menerapkan Prinsip Persepsi dalam Pembelajaran
In general, the better an object or person, event, or relationship is perceived, the
better it can be remembered (Semakin baik sebuah objek dapat dilihat / dirasa
maka akan semakin mudah untuk diingat)
It is important in instruction to avoid misperceptions (Menghindari terjadinya
salah persepsi dalam pembelajaran adalah penting)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA