Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah “Psikologi Umum”.
Dosen Pengampu:
Dr.Non Syafriafdi S.Pd.M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 4
Lathifah 2305114439
Maylavaiza Azzahra 2305125394
Mitra Fadilla 2305125390
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Gejala
Kognitif ". Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Psikologi Umum program studi bimbingan dan konseling. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan telah turut
membantu dan memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini, khususnya
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Psikologi Umum, Bapak Dr.Non Syafriafdi S.Pd.M.Pd. yang telah memberikan
nasihat dan bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam makalah
kami. Oleh karena itu dengan rendah hati kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Kami berharap semoga
makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
2.1 Pengertian Gejala Kognitif .............................................................................. 2
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognirif ............................. 2
2.3 Macam-macam gejala Kognitif ....................................................................... 3
Kognisi berasal dari kata “cognitive” yang berarti hal yang berhubungan
dengan pengamatan. Dalam ilmu Psikologi, Kognisi merupakan bagian
dari gejala jiwa manusia. Kognisi merupakan gejala pengenalan yang
terdiri dari penghayatan pengamatan tanggapan asosiasi, reproduksi,
apersepsi, ingatan, fantasi, berpikir dan intelegensi.Pada kesempatan kali
ini kami akan membahas mengenai persepsi dan apersepsi,ingatan,dan
fantasi
1
BAB II
KAJIAN TEORI
•Faktor Genetik
Faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa faktor keturunan punya peran
75-80% dalam perkembangan intelegensi anak
•Faktor Lingkungan
Lingkungan yang dimiliki oleh individu juga mempengaruhi
perkembangan kognitifnya. Lingkungan yang kaya akan rangsangan
kognitif, seperti interaksi sosial yang baik, akses terhadap pendidikan yang
berkualitas, dan stimulasi intelektual, dapat meningkatkan perkembangan
kognitif. Sebaliknya, lingkungan yang kurang rangsangan dapat
membatasi perkembangan kognitif.
2
•Pembentukan
Pembentukan juga mempengaruhi perkembangan kognitif. Anak yang
diberikan kesempatan untuk bereksplorasi dan mengeksperimen dengan
lingkungan sekitarnya akan lebih mudah memahami konsep-konsep baru.
A. Pengertian persepsi
Jadi, persepsi adalah cara pandang seseorang tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan.
3
B. Proses persepsi
a.Faktor-faktor Internal
1) Kebutuhan psikologis
Kadang-kadang ada hal yang "kelihatan" (yang sebenarnya tidak ada)
karena kebutuhan psikologis. Misalnya, seorang yang haus dapat melihat
air di banyak tempat; fatamorgana seperti itu biasa terjadi di padang pasir.
Jika orang-orang kehilangan hal tertentu yang dibutuhkan, mereka lebih
sering melihat barang itu. Dalam satu percobaan kepada orang-orang yang
dibiarkan lapar untuk beberapa waktu, diperlihatkan beberapa gambar dan
mereka diminta menuliskan apa yang mereka lihat. Pada umumnya mereka
melaporkan adanya makanan dalam persepsi mereka.
2) Latar belakang
Latar belakang memengaruhi hal-hal yang dipilih dalam persepsi. Orang-
orang dengan latar belakang tertentu mencari orang-orang dengan latar
belakang yang sama. Mereka mengikuti dimensi tertentu yang serupa
4
dengan mereka. Misalnya, seseorang yang mengalami pendidikan dalam
suatu institut manajemen, lebih mendekati seseorang yang mempunyai
pendidikan yang serupa, jika ia masuk suatu organisasi dan berjumpa
dengannya.
3) Pengalaman
Pengalaman mempersiapkan seseorang untuk mencari orang-orang, hal-
hal, dan gejala-gejala yang mungkin serupa dengan pengalaman
pribadinya.Misalnya, mereka yang mempunyai pengalaman lama bekerja
di bidang pemasaran mungkin akan tertarik kepada seseorang jika mereka
melihat adanya sifat kewiraniagaan pada orang tersebut.
4) Kepribadian
Kepribadian juga memengaruhi persepsi. Seorang yang introvert mungkin
akan tertarik kepada orang-orang yang serupa atau sama sekali berbeda.
Berbagai faktor dalam kepribadian memengaruhi seleksi dalam persepsi.
6) Penerimaan diri
b) Faktor-faktor eksternal
1) Intensitas
Pada umumnya rangsangan yang lebih intensif mendapatkan lebih banyak
tanggapan daripada rangsangan yang kurang intens. Iklan memanfaatkan
fakta ini dengan sangat baik. Misalnya, lampu yang lebih terang lebih
diperhatikan orang daripada lampu yang redup pada malam hari. Iklan
yang diperkuat dengan lampu-lampu yang lebih terang lebih menarik
perhatian.
5
2) Ukuran
Pada umumnya benda-benda yang lebih besar lebih menarik perhatian.
Benda yang lebih besar lebih cepat dilihat. Banyak perusahaan
memanfaatkan faktor ini dalam mengemas produk mereka sehingga
membuat barang tampak lebih besar.
3) Kontras
Biasanya hal-hal lain dari yang biasa kita lihat akan cepat menarik
perhatian Jika orang biasa mendengar suara tertentu dan seolah-olah ada
perubahan dalam suara itu, hal itu akan menarik perhatian. Demikian pula,
seorang pekerja yang sangat berbeda dari pekerja yang lain, akan
menonjol. Banyak orang secara sadar atau tidak, melakukan hal-hal yang
aneh untuk menarik perhatian Perilaku yang luar biasa menarik perhatian
karena prinsip-prinsip perbedaan.
4) Gerakan
Hal-hal yang bergerak lebih menarik perhatian daripada hal-hal yang
diam.
5) Ulangan
Biasanya hal-hal yang berulang dapat menarik perhatian. Pemasang iklan
menggunakan faktor ini secara menguntungkan. Pada waktu-waktu
tertentu, iklan yang sama dipertontonkan walaupun pada saat itu,
barangnya mungkin tidak ada di pasar. Ulangan seperti ini membuat orang
ingat akan produk itu dan mereka lebih memerhatikannya daripada produk
lain yang tidak cukup sering muncul di media.
6) Keakraban
Hal-hal yang akrab atau dikenal lebih menarik perhatian. Misalnya, di
negara asing yang tidak terdapat banyak orang dari bangsa kita, kita akan
segera tertarik oleh bentuk wajah yang kita kenal jika kita melihat
seseorang dari negara kita.
6
A. Pengertian Apresepsi
7
2. Kebutuhan
Kebutuhan seseorang dapat mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek
atau situasi. Kebutuhan yang searah dengan suatu objek atau situasi dapat
mempengaruhi persepsi positif terhadap objek atau situasi tersebut.
3. Perhatian
Perhatian seseorang terhadap suatu objek atau situasi dapat mempengaruhi
persepsi terhadap objek atau situasi tersebut. Semakin besar perhatian
seseorang terhadap suatu objek atau situasi, semakin besar pula
kemungkinan persepsi yang positif terhadap objek atau situasi tersebut.
2.3.2 Ingatan
A. Pengertian Ingatan
Ingatan atau memory adalah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan,
dan mereproduksi kesan-kesan (Warsah & Daheri, 2021, hlm. 91).
Sementara itu menurut Saleh (2018, hlm. 66) ingatan adalah hubungan
antara pengalaman dengan masa lampau dengan adanya kemampuan
mengingat pada manusia, menyimpan dan menimbulkan kembali
pengalaman-pengalaman yang di alaminya.
1. Ingatan yang mudah dan cepat: orang yang memiliki daya ingatan ini
dengan cepat dan mudah menyimpan dan mencamkan kesan-kesan
8
2. Ingatan yang luas dan teguh: sekaligus seseorang dapat menerima banyak
kesan dan dalam daerah yang luas
3. Ingatan yang setia: kesan yang telah diterimanya itu tetapi tidak berubah,
tetap sebagaimana waktu menerimanya
4. Ingatan yang patuh: kesan-kesan yang telah dicamkan dan disimpan itu
dengan cepat dapat direproduksi (Muhibbin, 2011 dalam Warsah &
Daheri, 2021, hlm. 91).
Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian di masa lalu,
ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa
muncul kembali. Atkinson (1983) mengungkapkan bahwa para ahli psikologi
membagi tiga tahapan ingatan, yaitu:
2.3.3 Fantasi
A. Pengertian Fantasi
Fantasi adalah daya jiwa untuk membentuk atau mencipta tanggapan-tanggapan
baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada (Warsah & Daheri, 2021, hlm.
88).
B. Jenis – jenis fantasi
Jenis-jenis fantasi adalah sebagai berikut :
1. Fantasi Mencipta
Fantasi yang terjadi atas inisiatif atau kehendak sendiri, tanpa bantuan
orang lain atau jenis fantasi yang mampu menciptakan hal-hal baru.
Fantasi macam ini biasanya lebih banyak dimiliki oleh para seniman,
anak-anak, dan para ilmuwan.
2. Fantasi Tuntunan atau Terpimpin
Fantasi yang terjadi dengan bantuan pimpinan atau tuntunan orang lain.
Dalam hal ini misalnya kalau kita sedang membaca buku, kita mengikuti
pengarang buku itu dalam ceritanya.
9
1. Fantasi mengabstraksir (mengabstraksi)
Fantasi dengan menyaring atau memisahkan sifat-sifat tertentu dari
tanggapan yang sudah ada. Misalnya anak yang belum pernah melihat
gurun pasir, maka dalam berfantasi, dibayangkan dengan seperti lapangan
tanpa pohon-pohon di sekitarnya dan tanahnya pasir semua bukan rumput.
2. Fantasi Mengkombinir
Fantasi dengan mengabungkan dua atau lebih tanggapan-tanggapan yang
sudah ada, disusun menjadi satu tanggapan baru. Misalnya: Tanggapan
badan singa + kepala manusia = Spinx di kota Mesir.
3. Fantasi Mendeterninir
Fantasi di mana tanggapan lama dilengkapi, disempurnakan dan
mendapatkan ketentuan yang lebih jelas dan terbatas sehingga tercipta
tanggapan baru (Ngalim, 2017)
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sehataqua.co.id/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-kognitif-
anak/
https://www.kompasiana.com/www.rabiatul.com/5548f1b5af7e61a4128b45fe/fakt
or-yang-mempengaruhi-perkembangan-kognitif-anak-usia-dini
https://tirto.id/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-kognitif-anak-usia-
https://id.scribd.com/document/344533057/Makalah-Persepsi-Dan-Apersepsi
https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-persepsi
http://repository.radenintan.ac.id/2010/4/3_BAB_II.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/19775/7/7.%20BAB%20II.pdf
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6243693/persepsi-adalah-arti-contoh- -
yang-mempengaruhinya
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=120887
https://www.ibudanbalita.com/artikel/perkembangan-kognitif-anak-faktor-yang-
mempengaruhinya
https://www.youngontop.com/5-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-
kognitif-manusia/
12