Anda di halaman 1dari 9

PETA KONSEP BUKU KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

Peta konsep ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas mandiri
pada mata kuliah “Komunikasi Antarpribadi”
Dosen Pengampu:
Dr. Non Syafriafdi, M.Pd

Disusun Oleh:
Bimbi Anugrah (2305110974)

Program Studi Bimbingan Konseling


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
Pekanbaru
2023
IDENTITAS BUKU

Judul buku : Komunikasi Antarpribadi

Penulis : Dr. A. Supratiknya

Tahun Terbit : 2006

Penerbit : Kanisius

Kota Terbit : Yogyakarta

Cetakan Ke- : 11

Pencetak : Percetakan Kanisius Yogyakarta

Kota cetak : Yogyakarta

Tebal Buku : 5 – 109

ISBN : 979-497-593-1
1.Komunikasi antarpribadi membantu
perkembangan intelektual dan sosial.

2. Identitas atau jati diri terbentuk dalam


dan lewat komunikasi dengan oran lain.

A. Pentingnya Komunikasi
3. Memahami realitas di sekeliling serta
menguji kebenaran kesan-kesan dan
pengertian yang kita miliki/pembandingan
sosial.

4. Menentukan kualitas
komunikasi/hubungan kita dengan orang
lain.

1. Harus mampu saling memahami,sikap


percaya dan pembukaan diri.

2.Mampu mengkomunikasikan pikiran


dan perasaan secara tepat dan jelas.
B. Keterampilan Dasar
Berkomunikasi
3. Mampu saling menerima dan saling
memberikan dukungan atau saling
BAB I menolong.
PENDAHULUAN

4. Mampu memecahkan konflik dan


bentuk-bentuk masalah antarpribadi
ldalam komunikasi

1. Menyadari mengapa keterampilan


berkomunkasi ini penting kita kuasai dan
apa manfaatnya.

2. Memahami arti keterampilan


berkomunikasi dan bentuk-bentuk
perilaku komponennya yang perlu
dikuasai.

3. Rajin menncari atau menemukan


situasi-situasi di mana kita dapat
mempraktikkan keterampilan tersebut.

4. Tidak boleh segan atau malu meminta


C. Kiat Mempelajari bantuan orang lain untuk memantau atau
Keterampilan memberikan penilaian tentang kemajuan
Berkomunikasi maupun kekurangan

5. tidak boleh bosan belajar atau berlatih,


keterampilan berkomunukasi tersebut
harus kita praktikkan terus-menerus.

6. Keseluruhan latihan tersebut harus kita


bagi dalam satuan-satuan/ bagian-bagian
tertentu agar dapat dirasakan keberhasilan
usaha kita.

7. Akan sangat menolong bila kita dapat


menemukan teman yang dapat kita ajak
sebagai lawan berlatih untuk
meningkatkan keterampilan komunikasi
A. Arti Dan Pentingnya Pembukaan Diri
Pembukaan diri atau se lf dis closure adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita
terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang
relevan atau yang berguna untuk memahami tanggapan kita dimasa kini (Joshon 1981 dalam
upratiknyaSupratiknya 1998).
Menurut Johns onsen (1981) Beberapa Manfaat Dan Dampak Pembukaan Diri Te rhadap
Hubungan Antar Pribadi Adalah Sebagai Berikut: Pembukaan diri merupakan dasar bagi
hubungan yang sehat antara dua orang danSemakin kita bersikap terbuka kepada orang lain
semakin orang lain tersebut akan menyukai diri kita

BAB 2 B. Pembukaan Diri Dan Keinsafan Diri


PEMBUKAAN DIRI Pembukaan diri merupakan ungkapan perasaan atau bersikap terbuka.Keinsafan diri
(SELF- merupakan niat mengubah pola prilaku tertentu.
DISCLOSURE )

C. Pemahaman Diri Berkat Umpan Balik Dari Orang Lain


Umapan balik meningkatkan pemahaman diri dan membuat sadar aspek -aspek diri serta
konsekuensi-konsekuensi prilaku kita yg tidak pernah disadari sebelumnya.

D. Keefektifan Hubungan Antarpribadi


Keefektifan hubungan antarpribadi adalah taraf seberapa jauh akibat-akibat dari tingkah
laku kita dengan sesuai yang kita harapkan , dalam hubungan antarpribadi ditentukan oleh
kemampuan untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang kita sampaikan
1 . Kita berada dalam situasi di mana pilihan
untuk mempercayai orang lain dapat
menimbulkan akibat-akibat yang
menguntung- kan maupun merugikan bagi
aneka kebutuhan dan tujuan atau
kepentingan kita.

2. Akibat-akibat yang menguntungkan atau


merugikan tersebut tergantung pada perilaku
orang lain.

A. Arti dan Unsur-unsur Kepercayaan

3. Penderitaan karena akibat yang merugikan


akan lebih besar dibandingkan manfaat
karena akibat yang menguntungkan.

4 . Kita punya cukup keyakinan bahwa orang


BAB III MEMBANGUN KEPERCAYAAN

lain akan bertingkah laku sedemikian rupa


sehingga yang timbul adalah akibat-akibat
yang menguntungkan.

membangun kepercayaan adalah sebagai


berikut (Johnson, 1981):
1. Pribadi B menunjukkan penerimaan,
dukungan, dan kerja sama kepada Pribadi A.

B. Membangun Kepercayaan

2. Pribadi A menanggapinya dengan


mengungkapkan pikiran, perasaan dan reaksi
terhadap situasi kepada Pribadi B.

Mempercayai artinya rela menghadapi


resiko menerima akibat- akibat
menguntungkan atau merugikan dengan
menjadikan
diri- nya rentan di hadapan orang lain.
Tepatnya, mempercayai meliputi membuka
diri dan rela menunjukkan penerimaan dan
dukungan kepada orang lain.
C. Mempercayai dan Dipercayai

Dapat dipercaya berarti rela menanggapi


orang lain yang am- bil resiko dengan cara
yang menunjukkan jaminan bahwa orang
lain tersebut akan menerima akibat-akibat
yang menguntungkan. Jadi, meliputi
penerimaan atas kepercayaan yang
ditunjukkan oleh orang kepada kita.
Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku se. seorang
A. ARTI DAN
PROSES baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang Jain.
KOMUNIKASI Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekadar
wawancara.

1. Taraf kelima adalah basa-basi. Ini merupakan taraf komunika


si paling dangkal. Biasanya terjadi antara dua orang yang bertemu
secara kebetulan.2. Taraf keempat, yakni membicarakan orang lain.
Di sini orang .sudah mulai saling menanggapi, namun tetap masih
B. LIMA TARAF pada taraf dangkal.3. Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan
KOMUNIKASI pendapat. Kita sudah mau saling membuka diri.4. Taraf kedua adalah
taraf hati atau perasaan. Ada yang menga- takan bahwa emosi atau
perasaan.5. Taraf pertama adalah hubungan puncak. Komunikasi
pada taraf ini ditandai dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling
percaya yang mutlak di antara kedua belah pihak.

C. KOMUNIKASI 1. Beberapa Sumber Kesalahfahaman Sumber-sumber hambatan yg


YANG EFEKTIF bersifat emosional.

komunikasi satu arah, yakni situasi komunikasi mana pengirim tidak


memiliki kesempatan untuk mengetahui bag mana penerima telah
mendekodifikasikan pesannya.
D. KOMUNIKASI
SATU ARAH DAN
BAB IV DUA ARAH Komunikasi dua arah berlangsung, apabila pengirim cukup lelu
BERKOMUNIKASI mendapatkan umpan balik tentang cara penerima menangkap pe yang
SECARA VERBAL telah dikirimkannya.

1. Sebagai pengirim pesan,


E.MENDENGARKAN a. Cepat-cepat berbicara, tanpa menyusun pikiran kita terlebih dulu.
SAMBIL b. Menjejalkan terlalu banyak gagasan dalam pesan kita, apa- lagi
MEMAHAMI kadang-kadang gagasan-gagasan itu sering kali tidak saling
berhubungan.

F. PERSEPSI YANG Dalam berkomunikasi kita biasa memilih sebagian pesan yang
SELEKTIF DALAM terkandung dalam pernyataan lawan komunikasi kita untuk kita
MENDENGARKAN tanggapi dan mengabaikan pesan-pesan atau bagian-bagian pesan
DAN MENANGGAPI lainnya.

1. Sudut pandang lawan komunikasi kita.


G. MEMAHAMI 2. Apa yang telah diketahui oleh lawan komunikasi kita tentang hal
SUDUT PANDANG yang akan kita ungkapkan itu.
ORANG LAIN 3. Informasi lebih lanjut mana yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
lawan komunikasi kita tentang hal yang kita utarakan tersebut.
A. PERANAN PERASAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Perasaan adalah reaksi internal kita terhadap aneka pengalam an kita. Perasaan sering disertai
perubahan-perubahan fisiologis tertentu

B. AKIBAT YANG TIMBUL BILA PERASAAN TIDAK DIUNGKAPKAN


Salah satu faktor yang sering menjadi penghambat dalam membangun hubungan antarpribadi
adalah kesulitan mengkomunikasikan perasaan akibatnya akan menekan peras aan dan menciptakan
aneka masalah dalam hubungan antarpribadi.

C. MENGUNGKAPKAN PERASAAN SECARA VERBAL


Mengungkapkan peras aan seca verbal dalah dengan menggunakan kata-kata, baik yang secara
langsung mendeskrpsikan prasaan yang kita alami maupun tidak.

BAB V
MENGUNGKAPKAN
PERASAAN
D. MEMPERSEPSIKAN PERASAAN ORANG LAIN
Mendeskrpsikan dugaan kita tentang perasaan yang sedang dialami oleh lawan komunikasi ,
menguji atau meastikan ketepatan persepsi kita sebelum memutuskan suatu tindakan atau berbuat
sesuatu menanggapi perasaan lawan perasaan kita.

E. MENGUNGKAPKAN PPERASAAN SECARA NONVERBAL


Ekspresi wajah, jeda atau tenggang waktu dalam berbicara , gerak tangan jarak,kontak mata
semua itu adalah perbuatan sekaligus merupakan modalitas komunikasi verbal.

F. PESAN VERBAL HARUS SEJALAN DENGAN PESAN NONVERBAL


Komunikasi nonverbal hanya cocok digunakan untuk mengungkapkan perasaan-peras aan dan
agak sulit untuk menyatakan pikiran-gagasan. Selain itu,pesan-pesan nonverbal dapat sejalan dan
memperkuat pes an verb alnya at au sebaliknya bertentang an sehingga justru memperl emah pes an
verbalnya.
konselor sama sekali tidak menangkap pesan yang
A. Menanggapi
disampaikan oleh koneseli maupun perasaan-perasaan
Masalah Orang Lain yang dicoba diungkapkannya lewat pesan tersebut

Ada lima macam intensi penting yang sering


mempengaruhi tanggapan kita terhadap orang lain
B. Intensi Dalam (Johnson, 1981), yakni (1) menasehati dan memberikan
penilaian. (2) menganalisis dan menafsirkankan. (3)
Menaggapi orang lain
Meneguhkan dan memberikan dukungan -bombongan.
(4) Menanyai dan menyelidiki. (5) Memparafrasekan
dan memahami.

1. Tanggapan evaluatif, interpretatif, suportif,


menyelidik, dan me mahami mencakup 80% dari
seluruh pesan yang saling dikirim kan orang dalam
komunikasi sehari-hari. Sisanya merupakan kombinasi
dari beberapa kategori tanggapan tersebut, atau sulit
dimasukkan ke dalam salah satu kategori.

2. Di antara kelima tanggapan itu sendiri, urutan


C. Beberapa frekuensi peng. gunaannya, mulai dari yang paling
Alternatif Dalam sering sampai ke yang paling jarang digunakan, adalah
BAB IV Mendengarkan dan sebagai berikut: tanggapan evaluatif, interpretatif,
BERKOMUNIKASI Menanggapi suportif, menyelidik, dan memahami.
SECARA VERBAL

3. Bila seseorang menggunakan salah satu kategori


tanggapan secara terus-menerus selama 40% waktu
pembicaraannya de- ngan orang lain, maka lawan
komunikasinya akan mencapnya sebagai orang yang
selalu memberikan tanggapan demikian.

Pertama, kita harus benar-benar sadar bahwa semua


keinsafan, pemahaman, keputusan, pemecahan masalah
harus terjadi atau berlangsung dalam diri orang yang
D. Merumuskan bersangkutan, bukan dalam diri kita. Kita sekadar
Tanggapan Penuh menolong- nya sampai ke sana
Pemahaman Secara
Tepat
Kedua, kita harus mampu membedakan antara kerangka
acuan internal (internal frame of reference) dan
kerangka acuan eksternal (external frame of reference).

1. Penerimaan diri2. Penerimaan diri dan pembukaan


E. Menerima diri dan diri3. Penerimaan diri dab kesehatan Psikologis4.
Menerima diri dan Menerima Orang Lain5. Cara kita
Orang Lain menentukan pantas tidaknya diri Kita diterima oleh
orang Lain
BAB VII KONFLIK DALAM
HUBUNGAN ANT AR
PRIBADI

A. Konflik dan Nilai Positifnya


Setiap hubungan antarpribadi mengandung unsur-
unsur kon- tlik, pertentangan pendapat, atau
perbedaan kepentingan. Yang di- maksud konflik
adalah situasi di mana tindakan salah satu pihak
berakibat menghalangi, menghambat atau B. Strategi Dalam Mengatasi Konflik
mengganggu tindakan pihak lain (Johnson, 1981). Berdasarkan dua pertimbangan di atas, dapat ditemukan
salah satu manfaat positif dari konflik adalah sebagai lima gaya dalam mengelola konflik antarpribadi (Johnson,
berikut (Johnson, 1981): 1. Konflik dapat menjadikan 1981).
kita sadar bahwa ada persoalan yang perlu dipecahkan 1. Gaya Kura-kura. Konon, kura-kura lebih senang
dalam hubungan kita dengan orang lain. menarik diri bersembunyi di balik tempurung badannya
untuk menghindari konflik.
2. Gaya Ikan Hiu. Ikan hiu senang menaklukkan lawan
dengan memaksanya menerima solusi konflik yang ia
sodorkan. tercapainya tujuan pribadi

1.. Konflik dapat menjadikan kita sadar bahwa


ada persoalan yang perlu dipecahkan dalam
hubungan kita dengan orang lain.

2. Konflik dapat menyadarkan dan mendorong 3. Gaya Kancil. Seekor kancil sangat
kita untuk melaku- kan perubahan-perubahan
mengutamakan hubungan, dan kurang
dalam diri kita
mementingkan tujuan-tujuan pribadinya. Ia ingin
diterima dan disukai oleh binatang lain.
3. Konflik dapat menumbuhkan dorongan
dalam diri kita untuk memecahkan persoalan 4. Gaya Rubah. Rubah senang mencari kompromi..
yang selama ini tidak jelas kita sadari atau kita
biarkan tidak muncul ke permukaan.
5. Gaya Burung Hantu. Burung hantu sangat
mengutamakan tujuan-tujuan pribadinya sekaligus
4. Konflik dapat menjadikan kehidupan lebih hubungannya dengan pihak lain.
menarik.

Anda mungkin juga menyukai