Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KOMUNIKASI

INTERPERSONAL YANG EFEKTIF


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Personality Deveploment & Communication Skill
Dosen Pengampu : Akhmad Saekhu, ST, MT.

Disusun Oleh
Treesya Forma Dinanda 2202010070038

PROGRAM STUDI
Office Administration and Automatization
(OAA01)

Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi


Indonesia (LP3I) College Balikpapan
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadiran Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena limpahan
karuniaNya, saya dapat menyelesaikan makalah Personal Deveploment and Communication
Skill dengan tema “Komunikasi Interpersonal Yang Efektif”. Makalah ini bertujuan untuk
membantu kita dalam memahami dan mengetahui lebih dalam tentang komunikasi
interpersonal seperti apa dari segi komponen, ciri-ciri, fungsi dan tujuannya untuk apa.

Besar harapan saya dengan disusunnya makalah ini kita bisa mengetahui dan
memahami tentang komunikasi interpersonal yang efektif beserta tujuannya. Dan saya juga
berterimakasih pada semua pihak yang sudah terlibat dalam pembuatan makalah ini. Apabila
ada kesalahan dan kekeliruan dalam hal penulisan saya minta maaf. Saya juga menerima
saran kritikan dari anda untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih.

Balikpapan, 16 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PPENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian komunikasi interpersonal yang efektif


2. Syarat komunikasi interpersonal yang efektif
3. Karakteristik komunikasi interpersonal
4. Ciri-ciri komunikasi interpersonal
5. Fungsi komunikasi interpersonal
6. Kelebihan dan kekurangan komunikasi interpersonal
7. Proses komunikasi interpersonal

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang biasa kita
lakukan sebagai mahkluk sosial, kemempuan komunikasi ini adalah kemampuan mendasar
manusia. Komunikasi interpersonal dapat mencakup berbagai aspek yang luas dan semua
jenis hubungan manusia dari hubungan singkat, sederhana dan biasa, yang seringkali
diwarnai oleh kesan pertama sehingga membuat hubungan tersebut itu mendalam dan
permanen.
Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang
kepada pihak lain atau orang lain. Dari pemahaman tersebut dapat dikatakan komunikasi
interpersonal merupakan pertukaran informasi yang bermakna dan haru membawa hasil dari
orang-orang yang berkomunikasi. Oleh karena itu setiap orang dituntun untuk memiliki
kemapuan komunikasi interpersonal agar dapat berbagi informasi, kerjasama, menjalin
kerjasama agar dapat bertahan hidup.
Di dalam kehidupan sehari-hari ketika melakukan komunikasi interpersonal sering kali
mendapat hambatan antara lain perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi, atau bahkan
terjadi konflik kesalahpahaman dalam berkomunikasi secara interpersonal. Untuk
menghadapi masalah ini maka kita perlu memiliki pengetahuan mengenai cara berkomunikasi
yang baik dan efektif.
Maka dari itu kemampuan atau soft skill komunikasi interpersonal sangatlah penting.
Guna meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal kita harus paham, mengerti apa
dan bagaimana komunikasi interpersonal yang baik dan efektif itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi interpersonal
2. Mengapa adanya komunikasi interpersonal
3. Bagaimana proses komunikasi interpersonal
4. Apa saja syarat komunikasi interpersonal yang efektif
5. Bagaimana karakteristik komunikasi interpersonal yang efektif
C. TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian komunikasi interpersonal yang efektif
2. Untuk mengetahui tujuan komunikasi interpersonal
3. Untuk memahami bagaimana proses komunikasi interpersonal
4. Untuk mengetahui syarat komunikasi interpersonal yang efektif
5. Untuk mengetahui karakteristik komunikasi interpersonal yang efektif
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal yang Efektif


Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang yang saling bertatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung,
baik verbal maupun non-verbal (Mulyana 2005:73). Komunikasi itu menunjukan bahwa
pihak-pihak yang berkomunikasi dalam jarak dekat dan saling mengirim dan menerima
pesan baik verbal maupun non-verbal secara simultan maupun spontan.
Komunikasi interpersonal digambarkan sebagai suatu komunikasi antara dua individu
atau lebih, yang mana individu-individu tersebut secara fisik saling berinteraksi, saling
memberikan umpan balik satu sama lain. Ada beberapa pendapat para ahli yang
mendifinisikan komunikasi interpersonal,
Menurut Purwanto komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan antara
seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi, dengan
menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai
tujuan tertentu.
Hal ini juga diungkapkan oleh Suranto bahwa komunikasi interpersonal adalah proses
penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan dan penerima pesan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Komunikasi dikatakan terjadi secara langsung (primer)
apabila pihak-pihak yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui
media tertentu.
Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2010)
komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi antara orang-orang secara tatap muka,
yang memungkinkan tiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik
verbal atau non-verbal.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara 2 orang atau
lebih yang terjadi pergantian pesan baik sebgai komunikan maupun komunikator dengan
tujuan untuk mencapai saling pengertian mengenai masalah yang akan dibicarakan yang
akhirnya terjadi perubahan tingkah laku.

2. Syarat Komunikasi Interpersonal yang Efektif


Dikutip dari buku komunikasi interpersonal dan hubungan konseling (2021) oleh Siti
Rahmi, komunikasi dikatakan efektif jika memenuhi 3 syarat utama, yakni:
a. Pesan yang diterima komunikan dan yang dimaksud komunikator sama.
Sebuah komunikasi, baik interpersonal maupun yang lainnya, akan dikatakan efektif
jika komunikator dan komunikan mencapai kesamaan makna, berupa pemahaman dan
pemaknaan pesan yang sama.
b. Ditindaklanjuti dengan perbuatan sukarela
Komunikasi interpersonal dikatakan efektif jika diikuti perbuatan sukarela dari
komunikannya. Sebagai salah satu bentuk tanggapan atas pesan yang diterimanya.
c. Meningkatnya kualitas hubungan antarpribadi
Setelah kesamaan makna dan perbuatan sukarela oleh komunikan, proses komunikasi
interpersonal akan dikatakan efektif jika dibarengi dengan meningkatnya kualitas hubungan
antarpribadi. Misalnya dari yang semula kurang akrab menjadi akrab dan dekat.

3. Karakteristik Efektivitas Komunikasi Interpersonal


Efektivitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang
dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openess), empati (emphaty), sikap mendukung
(supportiveness), sikap positif (positiveness), kesetaraan (equality) (Devito,1997).
1. Keterbukaan (openness)
Keterbukaan ialah sikap dapat menerima masukan dari orang lain, serta berkenan
menyampaikan informasi penting kepada orang lain. Hal ini tidaklah berarti bahwa orang
harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya, tetapi rela membuka diri ketika
orang lain menginginkan informasi yang diketahuinya. Dengan kata lain, keterbukaan ialah
kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan,
asalkan pengungkapan informasi ini tidak bertentangan dengan asas kepatutan.
Sikap keterbukaan ditandai dengan adanya kejujuran dalam merespon segala stimuli
komunikasi. Tidak berkata bohong, dan tidak menyembunyikan informasi yang sebenarnya.
Dalam proses komunikasi interpersonal, keterbukaan menjadi salah satu sikap yang positif.
Hal ini disebabkan, dengan keterbukaan, maka komunikasi interpersonal akan berlangsung
secara adil, transparan, dua arah, dan dapat diterima oleh semua pihak yang berkomunikasi.
2. Empati (empathy)

Empati ialah kemampuan seseorang untuk merasakan kalau seandainya menjadi orang
lain, dapat memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain, dapat merasakan apa yang
dirasakan orang lain, dan dapat memahami sesuatu persoalan dari sudut pandang orang lain,
melalui kacamata orang lain. Orang yang berempati mampu memahami motivasi dan
pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan  mereka.

Dengan demikian empati akan menjadi filter agar kita tidak mudah menyalahkan
orang lain. Namun kita biasakan untuk dapat memahami esensi setiap keadaan tidak semata-
mata berdasarkan cara pandang kita sendiri, melainkan juga menggunakan sudut pandang
orang lain. Hakikat empati adalah:

1. Usaha masing-masing pihak untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain; 

2. Dapat memahami pendapat, sikap dan perilaku orang lain.

3. Sikap Mendukung (supportiveness)


Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap
mendukung (supportiveness). Artinya masing-masing pihak yang berkomunikasi memiliki
komitmen untuk mendukung terselenggaranya interaksi secara terbuka. Oleh karena itu
respon yang relevan adalah respon yang bersifat spontan dan lugas, bukan respon yang
bertahan dan berkelit. Pemaparan gagasan bersifat deskriptif naratif, bukan bersifat evaluatif.
Sedangkan pola pengambilan keputusan bersifat akomodatif, bukan intervensi yang
disebabkan rasa percaya diri yang berlebihan.

4. Sikap Positif (positiveness)

Sikap positif (positiveness) ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Dalam
bentuk sikap, maksudnya adalah bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
interpersonal harus memiliki perasaan dan pikiran positif, bukan prasangka dan curiga.
Dalam bentuk perilaku, artinya bahwa tindakan yang dipilih adalah yang relevan dengan
tujuan komunikasi interpersonal, yaitu secara nyata melakukan aktivitas untuk terjalinnya
kerjasama. Misalnya secara nyata membantu partner komunikasi untuk memahami pesan
komunikasi, yaitu kita memberikan penjelasan yang memadai sesuai dengan karakteristik
mereka.
Sikap positif dapat ditunjukkan dengan berbagai macam perilaku dan sikap, antara lain:

1. Menghargai orang lain 


2. Berpikiran positif terhadap orang lain 
3. Tidak menaruh curiga  secara berlebihan 
4. Meyakini pentingnya orang laine. 
5. Memberikan pujian dan penghargaan 
6. Komitmen menjalin kerjasama

5. Kesataraan (equality)
Sikap positif (positiveness) ditunjukkan dalam bentuk sikap dan perilaku. Dalam
bentuk sikap, maksudnya adalah bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
interpersonal harus memiliki perasaan dan pikiran positif, bukan prasangka dan curiga.
Dalam bentuk perilaku, artinya bahwa tindakan yang dipilih adalah yang relevan dengan
tujuan komunikasi interpersonal, yaitu secara nyata melakukan aktivitas untuk terjalinnya
kerjasama. Misalnya secara nyata membantu partner komunikasi untuk memahami pesan
komunikasi, yaitu kita memberikan penjelasan yang memadai sesuai dengan karakteristik
mereka.

Sikap positif dapat ditunjukkan dengan berbagai macam perilaku dan sikap, antara lain:

1. Menghargai orang lain 


2. Berpikiran positif terhadap orang lain 
3. Tidak menaruh curiga  secara berlebihan 
4. Meyakini pentingnya orang laine. 
5.  Memberikan pujian dan penghargaan 
6. Komitmen menjalin kerjasama

Dalam komunikasi interpersonal terdapat ancaman pragmatis untuk efektivitas


antarpersonal yaitu:

1. Kepercayaan Diri
Untuk menjadi komunikator yang efektif, kita memerlukan kepercayaan diri terhadap
sosial. Perasaan cemas tidak dengan mudah dilihat oleh orang lain.
2. Kebersatuan
Hal ini mengacu pada penggabungan aantara pembicara dan pendengar untuk terciptanya
rasa kebersamaan dan kesatuan. Secara nonverbal kita mengkomunikasikan kebersatuan
dengan memelihara kontak mata yg patut, kedekatan fisik yg menggemakan kedekatan
psikologis, serta sosok tubuh yg langsung dan terbuka.
3. Manajemen interaksi
Komunikator yg efektif mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua pihak. Dalam
manajemen interaksi yang efektif, tidak seorang pun dapat diabaikan atau merasa menjadi
tokoh penting. Masing-masing pihak berkontribusi dalam seluruh komunikasi.
4. Daya ekspresi

Mengacu pada keterampilan mengkomunikasikan keterlibatan tulus dalam interaksi antar


pribadi. Daya ekspresi sama dengan keterbukaan dalam hal penekanan nya pada
keterlibatan, dan ini mencakup, misalnya ekspresi tanggung jawab atas pikiran dan
perasaan, mendorong daya ekspresi tanggung jawab atas pikiran dan perasaan.

5. Orientasi kepada orang lain


Orientasi ini mengacu pada kemampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan lawan
bicara selama perjumpaan antar pribadi. Ini mencakup pengkomunikasian perhatian dan
minat terhadap apa yang dikatakan lawan bicara.

4. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal


Ada sejumlah aspek yang menjadi ciri-ciri komunikasi interpersonal, di antaranya:
• Dilakukan oleh dua orang atau lebih.
• Bersifat terbuka dan komunikatif.
• Menggunakan bahasa formal maupun informal.
• Menggunakan media tertentu, seperti ponsel, email, atau bertemu secara langsung.
• Komunikasi interpersonal kebanyakan dalam suasana kedekatan maupun cenderung
keakraban.
• Komunikasi ini memiliki akibat yang direncanakan atau juga tidak terencana

5. Fungsi Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal dianggap efektif jika orang lain memahami pesan dengan
benar dan memberikan respon sesuai dengan yang diiinginkan. Komunikasi interpersonal
yang efektif berfungsi untuk:
a. Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu.
b. Menyampaikan pengetahuan.
c. Mengubah sikap dan perilaku.
d. Pemecahan masalah hubungan antar pribadi
e. Citra diri menjadi lebih baik.
Komunikasi interpersonal yang efektif akan membantu anda mengantarkan kepada
tercapainya tujuan tertentu. Jika komunikasi interpersonal tidak berhasil, akibatnya bisa apa
saja,dari sekedar membuang waktu,sampai akibat buruk yang tragis. Misalnya saja,
kegagalan komunikasi antara pengatur perjalanan kereta api dengan masinis,dapat
mengakibatkan terjadinya tabrakan sesama kereta api yang membawa korban harta dan
nyawa. Kita harus menyadari, bahwa komunikasi interpersonal merupakan jalan menuju
sukses. Keterampilan berkomunikasi secara efektif merupakan modal penting bagi sebuah
keberhasilan.

6. Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Interpersonal

a. Kelebihan Komunikasi Interpersonal

Kelebihan dari komunikasi Interpersonal adalah sangant efektif, dimana kita bisa
langsung melihat respon dari lawan bicara secara berbal maupun non verbal, sehingga bila
kita melihat respon atau umpan balik yang diberikan bersifat positif, maka pesan kita dapat
diterima secara jelas oleh lawan bicara atau komunikasi dankita pun dapat memberi respon
balik serupa. Sedangkan bila umpan balik atau respon yang kita berikan sebagai komunikator
itu bersifat negative, maka kita harus memperbaiki cara penyampaian pesan yang dimaksud
(Soyomukti, 2010).

Berikut kelebihan komunikasi interpersonal:


1) Feedback antara komunikator dan komunikan akan diterima secara cepat dan dapat
melihat pula reaksi yang menjadi komunikasi non verbal dari komunikan itu sendiri.
2) Terdapat kedekatan emosional karena intensitas dalam berkomunikasi.
3) Bisa mengurangi noise dalam berkomunikasi karena terjadi secara langsung dan bila
ada gangguan langsung bisa dikonfirmasi.
4) Dapat menyampaikan suatu pesan dengan hanya komunikasi non verbal tanpa
komunikasi verbal.
5) Efektif karena menghemat waktu dan bisa dilakukan dimana saja, dan kapan saja kita
inginkan.
6) Emosi atau perasaan antara komunikator dan komunikan lebih terlibat dan
mengurangi kebohongan karena mimik wajah akan terlihat langsung oleh lawan
bicaranya.
7) Komunikasi tatap muka dapat dengan mudah membujuk lawan bicaranya karena
adanya pengaruh komunikasi lain dan pengaruh lingkungannya.

b. Kekurangan Komunikasi Interpersonal

Sedangkan kelemahan dari komunikasi interpersonal adalah tidak efiseinsinya waktu,


karena antara komunikator dan komnikan harus bertemu dalam tempat yang sama, dalam
waktu yang sama. Berikut lebih lengkapnya mengenai kekurangan komunikasi interpersonal:
1) Mengenai efisiensi waktu, yang dimaksudkan disini adalah efisiensi waktu untuk
bertemu. Setiap orang mempunyai kesibukan masing-masing sehingga untuk
melakukan komunikasi tatap muka diperlukan waktu yang tepat agar keduanya dapat
bertemu dan melakukan komunikasi interpersonal tatap muka.
2) Tidak dapat berkomunikasi dengan orang yang ada di tempat yang berbeda karena
jangkauan tatap muka ini sangat terbatas sehingga memerlukan media untuk
menghubungkan antara satu sama lain agar dapat berkomunikasi. Jadi dalam tatap
muka ini yang menjadi kendala adalah waktu dan jangkauannya yang terbatas.
3) Komunikator dan komunikan harus mengorbankan waktu yang dimiliki untuk
berkomunikasi.
4) Jangkauannya yang sempit, maksudnya ialah individu-individu yang terlibat terbatas
antara dua orang saja atau antar kelompok kecil saja.
5) Dari segi biaya, ada biaya yang harus ditanggung ketika berkomunikasi lewat
internet. Adanya faktor kecepatan dan keluasan jaringan dalam pengaksesan
informasi sehingga tidak terbatas untuk kita melakukan komunikasi dengan
beberapa orang atau banyak orang. Mengingat kesibukan saat ini, yang membuat
intensitas bertemu masing-masing orang sangat sulit, memungkinkan mereka lebih
memilih berkomunikasi dengan menggunakan media. Selain itu, berkomunikasi
menggunakan media juga dianggap sebagai tren yang sedang berkembang di
masyarakat. Akan tetapi, ada biaya yang dibebankan dalam penggunaan media
internet tersebut.

7. Proses Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal memiliki fungsi sosial karena proses komunikasi terjadi
dalam konteks sosial. Secara umum, berikut proses komunikasi interpersonal dan
penjelasannya.
a. Pengirim dan Penerima Pesan
Komunikasi interpersonal dilakukan dua orang atau lebih. Dalam proses komunikasi
interpersonal ini, salah satu orang mengirim pesan, sedangkan orang lain menerima dan
menerjemahkan pesan tersebut. Kedua aktivitas tersebut menggambarkan proses komunikasi
interpersonal. Dalam kegiatan ini, ada proses decoding dan encoding. Proses decoding adalah
aktivitas memberi makna pesan yang disampaikan. Sementara, encoding merupakan kegiatan
memproduksi pesan.
b. Pesan
Pesan merupakan sinyal yang bekerja sebagai stimulus untuk komunikan (receiver).
Pesan sendiri dapat berbentuk suara, bau, rasa, visual, dan kombinasinya. Pesan bisa
dilakukan secara terencana, tidak sengaja, dan dilakukan spontan. Selain itu, jenis
komunikasi ini dapat mengirim dan menerima pesan yang diekspresikan secara verbal dan
non verbal.
c. Umpan Balik
Dalam proses komunikasi interpersonal, harus ada umpan balik atau feed back. Hal ini
merupakan reaksi yang muncul ketika seseorang menyampaikan sebuah pesan. Nantinya,
penerima pesan bisa mendengar dan menulis apa yang telah ia dengar.
d. Media
Proses komunikasi interpersonal juga membutuhkan channel atau media. Media ini bisa
berupa email, telepon, atau bertemu secara langsung. Dengan adanya media, seseorang bisa
berkomunikasi dan menciptakan umpan balik.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antara orang – orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung,
baik verbal maupun nonverbal. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti
mendengarkan, membujuk, menegaskan, bercerita dan sebagainya.
Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan aktif bukan pasif. Komunikasi
interpersonal bukan hanya komunikasi dari pengirim pada penerima pesan, begitupula
sebaliknya, melainkan komunikasi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan.
Komunikasi interpersonal bukan sekedar serangkaian rangsangan-tanggapan, stimulus-
respon, akan tetapi serangkaian proses saling menerima, penyeraan dan penyampaian
tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing pihak.
Melalui komunikasi antarpribadi kita dapat mengenal diri kita sendiri dan orang lain,
kita dapat mengetahui dunia luar, bisa menjalin hubungan yang lebih bermakna, bisa
memperoleh hiburan dan menghibur orang lain dan sebagainya.
Komunikasi antar pribadi yang efektif harus adanya keterbukaan, empati, sikap
mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Komunikasi interpersonal yang efektif ditandai
dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi dipengaruhi karena
turunnya kadar hubungan interpersonal yang disebabkan karena adanya perbedaan atau
konflik sehingga terjadinya pemutusan hubungan.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi secara
interpersonal, dimana kita harus memahami etika dalam berkomunikasi. Hal tersebut
dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dan menghindari ketidaknyamanan
selama berkomunikasi, sehingga hubungan antarpribadi dapat dijaga dan berlangsung
harmonis.

Saran
Penyusun berharap agar kita manusia sebagai makhluk sosial terutama mahasiswa LP3I
jurusan Office Administration and Automatization dapat menggunakan komunikasi antar
pribadi yang efektif dalam setiap aktivitas kehidupan. Sehingga hubungan yang terjadi dapat
berlangsung harmonis dan dapat membantu mempermudah pencapaian tujuan dalam aktivitas
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2022/02/04/100000369/bagaimana-komunikasi-
interpersonal-dikatakan-efektif-?page=all
https://www.psychologymania.com/2013/04/efektivitas-komunikasi-interpersonal.html
https://www.merdeka.com/jateng/proses-komunikasi-interpersonal-dan-tujuannya-perlu-
diketahui-kln.html
https://humas.amikompurwokerto.ac.id/artikel-komunikasi-interpersonal/

Anda mungkin juga menyukai