PENDAHULUAN
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal).
Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan
mendukung gagasan tunggal paragraf.
1.3 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan suatu blog, kita dapat menjadi penulis dengan memposting tulisan
karya kita. Bahkan, kita pun dapat berbincang sambil menatap sahabat pena yang
2
berada di Australia melalui web camera. Dengan hanya duduk di depan komputer,
kita dapat menggunakan fasilitas chatting, browsing, gaming, atau surfing.
2. Paragraf Penghubung
3
3. Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan.
Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas.
Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian
harus memperhatikan hal sebagai berikut:
sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang
isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai
cerminan inti seluruh uraian
sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dapat
menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya. (Tri, Wahyu.2006)
Hal – hal di atas tidak susah untuk dilakukan hanya perlu kesadaran,
kedisiplinan serta tanggung jawab diri kita sendiri. Ketika itu dilakukan, internet akan
sangat berguna bagi kehidupan, khususnya diri kita.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal).
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu
paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.
3.2 SARAN
5
DAFTAR PUSTAKA