Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Sistem Otot Saraf

DISUSUN OLEH

Rahmad Fadilah
Npm : 1913051061

JURUSAN PENJASKES
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul system saraf otot ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas  pada bidang studi fisiologi
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang  bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.Rahmat Hermawan,M.Kes yang telah memberikan


tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

B.Lampung,03 april 2020


Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PEMBAHASAN ………………………….

A. Pengertian Sistem Saraf Otot ……………………………………

B. Fungsi Saraf……………………………………..

C. Peranan Saraf ……………………………………….

D. Penjelasan saraf otak ……………………..

E. Pengertian medulla spinalis ………………..

BAB II PENUTUP ……………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………


A. Pengertian Sistem Saraf Otot

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari
reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap
dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem
saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a.       Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai
reseptor adalah organ indera.

b.      Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung
(akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf
disebut neuron.

c.       Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar


impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalahotot dan kelenjar.

B. Fungsi Sistem Saraf

Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau pengatur kerja, dan pusat pengendali tanggapan.

a.       Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal ini dilakukan oleh alat
indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita dapat
mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.

b.      Saraf sebagai pengendali atau pengatur  kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja serasi sesuai
dengan fungsi masing-masing.

c.       Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan di
sekitarnya. Karena saraf sebagai pengendali kerja alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada seluruh
alat tubuh.

C. Peranan Saraf
  
1) Sebagai Konduktor atau biasa merambatkan impuls
2) Sebagai jaringan eksibel atau bias dirangsang
D. Penjelasan Saraf Otak
Syaraf kepala terdiri dari:

1. Nervus Olfaktorius
Sifatnya sensorik menyerupai hidung membawa rangsangan aroma (bau-bauan) dari rongga hidung ke
otak.

Fungsinya: syaraf pembau yang keluar dari otak di bawah dahi yang disebut lobus difaktorius, kemudian
syaraf ini melalui lubang yang ada di dalam tulang tapis akan menuju rongga hidung selanjutnya menuju
sel-sel panca indera.

2. Nervus Optikus
Sifatnya sensoris, mensyarafi bola mata membawa rangsangan penglihatan ke otak.

Fungsinya: serabut mata yang serabut-serabut syarafnya keluar dari bukit IV dan pusat-pusat didekatnya
serabut-serabut tersebut memiliki tangkai otak dan membentuk saluran optik dari bertemu ditangkai
hipofise dan membentang sebagai syaraf mata, serabut tersebut tidak semuanya bersilang.

3. Nervus Okulomotoris
Sifatnya motoris, mensyarafi otot-otot orbital (otot penggerak bola mata). Di dalam syaraf ini terkandung
serabut-serabut syaraf otonom (parasimpatis)
Fungsinya: syaraf penggerak mata keluar dari sebelah tangkai otak dan menuju ke lekuk mata dan
mengusahakan persyarafan otot yang mengangkat kelopak mata atas, selain dari otot miring atas mata
dan otot lurus sisi mata.

4. Nervus Troklearis
Sifatnya motoris, mensyarafi otot-otot orbital.

Fungsinya: syaraf pemutar mata yang pusatnya terletak di belakang pusat syaraf penggerak mata, dan
syaraf penggerak mata masuk ke dalam lekuk mata menuju orbital miring atas mata.

5. Nervus Trigeminus
Sifatnya majemuk (sensoris motoris), syaraf ini mempunyai 3 buah cabang, yaitu:

a. Nervus opthalmikus
Sifatnya sensorik, mensyarafi kulit kepala bagian depan kelopak mata atas, selaput lendir kelopak mata
dan bola mata.

b. Nervus maksilaris
Sifatnya sensoris, mensyarafi gigi-gigi atas, bibir atas, palatum, batang hidung, rongga hidung dan sinus
maksilaris.

c. Nervus mandibularis
Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), serabut-serabut motorinya mensyarafi otot-otot pengunyah,
serabut-serabut sensorinya mensyarafi gigi bawah, kulit daerah temporal dan dagu, serabut rongga mulut
dan lidah dapat membawa rangsangan cita rasa ke otak.

Fungsinya: sebagai syaraf kembar 3 di mana syaraf ini merupakan syaraf otak terbesar yang mempunyai
2 buah akar syaraf besar yang mengandung serabut syaraf penggerak. Dan di ujung tulang belakang
yang terkecil mengandung serabut syaraf penggerak. Di ujung tulang karang bagian perasa membentuk
sebuah ganglion yang dinamakan simpul syaraf serta meninggalkan rongga tengkorak.

6. Nervus Abdusen
Sifatnya motoris, mensyarafi otot-otot orbital.

Fungsi: sebagai syaraf penggoyang sisi mata dimana syaraf ini keluar di sebelah bawah jembatan pontis
menembus selaput otak selatursika. Sesudah sampai dilekuk mata lalu menuju ke otot lurus sisi mata.

7. Nervus Fasialis
Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), serabut-serabut motorisnya mensyarafi otot-otot lidah dan
selaput lendir rongga mulut. Di dalam syaraf ini terdapat serabut-serabut syaraf otonom (parasimaptis)
untuk wajah dan kulit kepala.

Fungsinya: sebagai mimik wajah dan menghantarkan rasa pengecap, yang mana syaraf ini keluar di
sebelah belakang dan beriringan dengan syaraf pendengar.
8. Nervus Auditorius
Sifatnya sensoris, mensyarafi alat pendengar membawa rangsangan dari pendengaran dari telinga ke
otak.

Fungsinya: sebagai syaraf pendengar, yang mana syaraf ini mempunyai 2 buah kumpulan serabut syaraf
yaitu koklea, disebut akar tengah adalah syaraf untuk mendengar dan vestibulum, disebut akar tengah
adalah syaraf untuk keseimbangan.

9. Nervus Glossofaringeus

Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris) mensyarafi faring, tonsil dan lidah. Syaraf ini dapat membawa
rangsangan cita rasa ke otak, di dalamnya mengandung syaraf-syaraf otonom.

Fungsinya: sebagai syaraf lidah tekak dimana syaraf ini melewati lorong diantara tulang belakang dan
karang, terdapat 2 buah simpul syaraf yang di atas sekali dinamakan ganglion jugularis dan yang di
bawah dinamakan ganglion petrosum atau ganglion bawah. Syaraf ini (syaraf lidah tekak) berhubungan
dengan nervus-nervus fasialis dan syaraf simpatis ranting 11 untuk ruang faring dan tekak.

10. Nervus Vagus

Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), mengandung serabut-serabut syaraf motorik, sensorik dan
para simatis faring, laring, paru-paru, esophagus, gaster intestinum minor, kelenjar-kelenjar pencernaan
dalam abdomen, dll.

Fungsinya: sebagai syaraf perasa, dimana syaraf ini keluar dari sumsum penyambung dan terdapat di
bawah syaraf lidah tekak.

11. Nervus Assesorius
Sifatnya motoris, mensyarafi muskulus sternokloide mastoid dan muskulus trapezius.

Fungsinya: sebagai syaraf tambahan, terbagi atas 2 bagian yaitu bagian yang berasal dari otak dan
bagian yang berasal dari sumsum tulang belakang.

12. Nervus Hipoglosus
Sifatnya motoris, mensyarafi otot-otot lidah.

Fungsinya: sebagai syaraf lidah dimana syaraf ini terdapat di dalam sumsum penyambung, akhirnya
bersatu dan melewati lubang yang terdapat di sisi foramen oksipital. Syaraf ini juga memberikan ranting-
ranting pada otot yang melekat pada tulang lidah dan otot lidah.
E. Pengertian Medula Spinalis

Medula Spinalis atau Sumsum Tulang Belakang ialah saraf pipih yang menjadi ekstensi dari sistem saraf
inti dari otak dan melingkupi serta dibentengi oleh tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang
belakang ialah pengangkutan penghasilan rangsangan antara periferi dan otak. Fungsi lain sumsum
tulang belakang yakni mengatur gerakan spontan, tergolong gerakan spontan pada mata, hidung dan
sebagainya.

Sumsum tulang belakang dibalut oleh membran meninges. Apabila disimak secara horizontal, sumsum
tulang belakang bagian luar kelihatan berwarna putih dan bagian dalam berupa kupu-kupu yang
berwarna abu-abu.

Pada bagian yang berwarna putih banyak menyimpan neurit yang dibungkus myelin. Bagian tersebut
untuk menggeletakkan impuls mengarah ke otak dan dari otak mengarah ke efektor.

Bagian yang berwarna abu-abu menyimpan serat saraf yang tidak terdapat mielinnya. Bagian tersebut
dibedakan menjadi dua yakni pangkal dorsal ataupun pangkal posterior dan pangkal ventral ataupun
pangkal anterior. Pangkal dorsal menyimpan neuron sensorik dan pangkal ventral menyimpan neuron
motorik.

Struktur Bagian Medula Spinalis


Medula Spinalis atau Sumsum Tulang Belakang ialah himpunan saraf berbentuk silinder yang berangkat
dari otak bagian bawah kemudian membujur menelusuri saluran tulang belakang. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi sebagian irisan, tiap-tiap irisan mempunyai selaras pangkal saraf di kanan dan
kiri. Pangkal saraf depan ataupun pangkal saraf eferen bekerja sebagai motorik, sementara pangkal saraf
belakang ataupun pangkal saraf aferen bekerja sebagai sensorik. Irisan-irisan pada sumsum tulang
belakang dikategorikan menjadi beberapa zona, dengan barisan dari atas sampai ke bawah yakni
sebagai berikut:

 Leher terdiri atas 8 pangkal saraf

 Dada terdiri atas 12 pangkal saraf

 Perut terdiri atas 5 pangkal saraf

 Pelvis terdiri atas 5 pangkal saraf

 Tulang ekor terdiri atas 1 pangkal saraf

Dari setiap lapisan zona tersebut, maka serat saraf akan meluas ke bagian tubuh dan sel-sel tertentu
searah dengan lapisannya. Contohnya ialah saraf torak berguna mensarafi bagian dada, kulit, urat-urat
pernafasan dan sel-sel di dalamnya.

Fungsi Medula Spinalis

Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari medula spinalis, yakni sebagai berikut:

 Menghubungkan impuls dari indera menuju ke otak

 Menghubungkan impuls dari otak menuju ke indera

 Menghubungkan otak dengan semua tubuh

 Menjadi inti gerak spontan dan memberi keleluasaan jalan sekilas gerak spontan

Bagian Dan Fungsi Sumsum Tulang Belakang

Adapun bagian sumsum tulang belakang antara lain yaitu:


1. Bagian putih (substansia alba)

Bagian putih (substansia alba) ini terdiri dari serabut saraf yang disebut dengan akson, yang memanjang
naik serta turun di sepanjang medula spinalis. Tiap-tiap kelompok akson itu membawa informasi
tertentu yang perlu dikomunikasikan. Cara kerjanya, Saluran akson yang naik akan berkomunikasi
dengan otak, sementara yang turun akan membawa sinyal dari otak ke berbagai otot dan kelenjar di
seluruh tubuh.

2. Bagian abu-abu (substansia grisea)

Bagian abu-abu (substansia grisea) pada sumsum tulang belakang itu terbagi lagi dalam beberapa fungsi
khusus. Apabila bagian abu-abu dibagi menjadi dua bagian, tiap-tiap bagiannya memiliki bagian yang
disebut dengan sebutan tanduk dorsal, tanduk ventral, dan tanduk lateral. Tanduk dorsal dan ventral itu
terhubung dengan otot rangka, sedangkan untuk tanduk lateral itu terhubung dengan otot jantung dan
otot polos.
BAB II PENUTUP

1. Kesimpulan

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari
reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron).Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan.Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer.Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf
sadar dan sistem saraf tidak sadar.

2. Saran

Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber
keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi
tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
Daftar Pustaka

eriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam RegulasiKontraksi Otot Rangka.
Medan : Fakultas Kedokteran USU

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung :Yrama Widya Nur,

Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung : Sekolah Tinggi FarmasiSari, Mega. 2004.Sistem
Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Medan : FakultasKedokteran USU

Sinaga, Erlintan dkk. 2011. Anatomi Fisiologi Manusia. Medan : FMIPA Unimed

Anda mungkin juga menyukai