Anda di halaman 1dari 15

NAMA : MUHAMMAD SYAMSURI, M.

Pd
NIM : 22104261010
PRODI : S-3 MANAJEMEN PENDIDIKAN
KELAS : A
MATKUL : METODOLOGI PENELITIAN
DOSEN : Prof. Dr. H. Sugiyono, M.Pd

Tugas : Ujian Tengah Semester (UTS)


Tanggal : 22 Desember 2022

SOAL:
Membuat rangkuman penelitian dan Pengembangan (R&D)

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN


KUANTITATIF
A. Penertian Metoda Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat
kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data tujuan, dan kegunaan. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada kegiatan penelitian itu
dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau pleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat dinikmati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
dilakukan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang
mempunyai criteria tertentu yang valid. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara
data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh
peneliti. Data yang valid pasti reliable dan objektif. Reliabel berkenaan derajad
konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Data yang reliable belum tentu valid,
setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data
yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti
data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Melalui penelitian
manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari
penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah, memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak
diketahui selanjutnya menjadi tahu.

B. Jenis-Jenis Metode Penelitian


Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan
tingkat kealamiahan (natural setting) objek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode
penelitian dapat di klasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research),
penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and
development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahannya, metode penelitian
dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.

Penelitian
berdasar
Tujuan

Penelitian
Penelitian
Penelitian dasar pengembangan
terapan (applied
(basic research) (research and
research)
development)

Penelitian berdasar
tingkat
kealamiahan

Eksperimen Survey Naturalistik

Penelitian dan pengembangan merupan “jembatan” antara penelitian dasar


dengan penelitian terapan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga
mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk
menemukan, mengembangkan, dan memvalidasi suatu produk. Metode
penelitian eksperimen, survey dan naturalistic juga dapat ditempatkan dalam suatu
garis kontinium. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu.
C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistic dan metode postpositivistik. Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah lama mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode
kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama,
dinamakan metode postpositivistik karean berlandaskan kepada filsafat
postpositivistik.
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang
menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik
statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan serta
mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis
statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat.
Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui penelitian
kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.

Kontrol,
instrumen, dan Kesimpulan
analisis statistik hasil uji
Analisis data
Menghasilkan digunakan untuk hipotesis
Instrumen menggunakan
data numerikal menghasilkan dapat
teknik statistik
temuan-temuan diberlakukan
penelitian secara secara umum
akurat

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan


postpositivistik, digunakan untuk menelitikondisi objek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
gabungan.
D. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih
mendalam, maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antara metode kualitatif
dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses
penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

Sifat Realitas
Hubungan Peneliti dengan yang
diteliti
Aksioma Hubungan Antar Variabel

Kemungkinan Generalisasi

Peranan Nilai

Perbedaan Penelitian kuantitatif menguji hipotesis peneliti


Kuantitatif dan dapat memilih metode penelitian yang sesuai.
Kualitatif Penelitian kualitatif diibaratkan sebagai orang
Proses
asing yang mau melihat pertunjukan wayang. Ia
belum tahu apa, mengapa, bagaimana wayang
kulit itu

Perbedaan cara atau teknik yang dipakai dalam


penelitian disebabkan oleh adanya perbedaan
Karakteristik
cara memandang suatu masalah, dan perbedaan
kerangka berpikir (paradigma)

1. Perbedaan aksioma
Aksioma merupakan pandangan dasar atau pemikiran utama pada
penelitian kuantitatif dan kualitatif terdapat beberapa aksioma tentang realitas,
hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi, dan peranan nilai.
Perbedaan aksioma antara metode kuantitatif dan metode kualitatif dilihat
dari :
a. Sifat Realitas
Metode kuantitatif dapatdiklasifikasikan nyata teramati, dan terukur,
sedangkan metode kualitatif bersifat ganda, holistik, hasil konstruksi
dan pemahaman.
b. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti
Metode kuntitatif bersifat independen, kebenaran itu diluar dirinya
sehingga hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga
jaraknya. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan
data, maka peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau
responden yang memberikan data. Sedangkan penelitian kualitatif, peneliti
sebagai human instrument dan dengan teknik pengumpulan data observasi
berperan serta dan wawancara mendalam. Maka peneliti harus berineraksi
dengan sumber data , dengan demikian maka peneliti kualitatif harus
memahami dan mengenal betul orang uang memberikan data.

c. Hubungan Antar Variabel


Peneliti kuantitatif dalam melihat variabel terhadap objek yanga diteliti
lebih sebagai hubungan sebab akibat, sehingga dalam penelitianya ada
variabel independen dan dependen. Sedangakan dalam penelitian kualitatif
yang bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian
kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada objek yang diteliti
lebih bersifat interaktif yaitusaling mempengaruhi sehingga tidak diketahui
manavariabel independen dan dependennya.

d. Kemungkinan Generalisasi
Pada penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi
sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan
variabel terbatas. Selanjutnya data yang diteliti adalah sampel yang diambil
dari populasi.sedangkan penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi
tetapi lebih menekankan kedalam informasi sehingga pada tingkat makna.
Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat generalisasi bukan
berartihasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di tempat lain, hasil
penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan pada tempat lain,
apabila kondisi tempat tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.

e. Peranan Nilai
Peranan nilai dalam kedua metode penelitian tersebut sangat signifikan.
Dalam penelitian kuantitatif peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data,
maka akan terbebas dari nilai-nilai yangdibawa peneliti dan sumber data.
Sedangkan penelitian kualitatif dalam pengumpulan data terjadi interaksi
anara peneliti dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik antara peneliti
maupun sumber data memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan, dan
lain sebagainya sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan
laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing.
2. Karakteristik Penelitian

Perbedaan cara atau teknik yang dipakai dalam penelitian disebabkan oleh
adanya perbedaan cara memandang suatu masalah, dan perbedaan kerangka
berpikir (paradigma). Sebagai akibat dari perbedaan paradigma itu, maka
muncullah perlakuan yang berlainan dan bahkan bertentangan. Berikut
gambaran karakteristik dari penelitian kuantitatif dan kualitatif, yang sekaligus
menjadi perbedaan diantara keduanya.
a. Penelitian kuantitatif disebut juga penelitan rasionalistik, fungional,
positivisme, dan penelitan dengan pola pencarian kebenaran dari luar.
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, interpretatif,
konstruktivis, naturalistik-etnografik, pendekatan fenomenologis dan
penelitian dengan pola pencarian dari dalam.
b. Penelitian kuantitatif mengisolasi variabel-variabel dan kemudian
menghubungkannya dalam hipotesis. Selanjutnya menguji hipotesis itu
dengan data yang dikumpulkan. Sebaliknya, penelitian kualitatif memulai
kegiatannya dengan konsep-konsep yang sangat umum, kemudian selama
penelitian, konsep-konsep yang sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi
sampai bertemu dengan kesimpulan yang sangat kuat. Dengan kata lain,
variabel ditemukan dan dirumuskan kembali, bukan di awal.
c. Dalam penelitian kuantitatif variabel-variabel menjadi alat atau komponen
utama dalam melakukan analisis, sedangkan dalam kualitatif, variabel
merupakan produk penelitian yang ditemukan kemudian.
d. Dalam kegiatannya, penelitian kuantitatif memandang melalui lensa kecil,
melihat dan memilih serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel
saja. Sebaliknya, penelitian kualitatif menggunakan lensa besar dan
menampak serta memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara
berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan Pendekatan
kualitatif adalah pendekatan holistik, menyeluruh.
e. Dalam pengumpulan data, penelitian kuantitatif menggunakan instrumen
yang ditentukan terlebih dahulu, dan instrumennya sangat tidak fleksibel dan
juga tidak reflektif yaitu tidak mengandung interpretasi. Penelitian kualitatif
menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk
mengumpulkan data atau informasi. Peneliti diminta luwes dan mampu
membuat atau memberikan pandangan sendiri atas hal-hal atau fenomena-
fenomena yang dilihatnya.
f. Penelitian kuantitatif menuntut jawaban yang pasti, jelas, tidak ambigu, dan
oleh karena itu instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin sangat tepat
dalam pengumpulan data. Sebaliknya dalam penelitian kualitatif masalah
penelitian tidak dapat di formulasikan secara jelas dan jawaban dari
responden juga sangat kompleks, sehingga wawancara mendalam mungkin
sangat efektif dalam pengumpulan data.
g. Pada umumnya penelitian kuantitatif bermain dengan angka-angka, yaitu
mengkuantifikasi sampel terhadap populasi, dan mengangkakan
karakteristik variabel-variabel penelitian. Penelitian kualitatif tertarik
dengan konsep-konsep, bukan berapa kalinya sesuatu.
h. Penelitian kuantitatif kelihatannya dihubungan dengan ilmu-ilmu alamiah
sehingga metode ini dianggap metode ilmiah, dan menganggap metode
kualitatif yang tidak dihubungkan dengan ilmu- ilmu alamiah, tidak ilmiah.

3. Proses Penelitian
Perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif juga dapat
dilihat dari proses penelitian.
a. Proses penelitian Kuantitatif
Untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat
ketelitian data yang diharapkan dan ketersediaannya dana, waktu, dan
kemudahan yang lain.
Pengumpulan data dilakukan pada objek tertentu baik yang
berbentuk populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat
generalisasi terhadap temuannya, maka sampel yang diambil harus
mewakili.
Penggunaan konsep dan teori yang relevan serta pengkajian terhadap
hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun hipotesis
merupakan aspek logika, sedangkan pemilihan metode penelitian,
menyusun instrument, mengumpulkan data dan analisisnya adalah
merupakan aspek metodologi untuk menverivikasikan hipotesis yang
diajukan.
b. Proses Penelitian Kualitatif
Proses penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan sebagai orang
asing yang mau melihat pertunjukan wayang. Ia belum tahu apa, mengapa,
bagaimana wayang kulit itu.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan
data atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga
harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan
hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi
masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia.

E. Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif digunakan


Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak
perlu diprtentangkan, karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan.
1. Penggunaan Metode Kuantitatif Metode digunakan apabila :
a. Bilamana yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara
aturan dengan pelaksanaaan, antara teori dengan praktek, antara rencana
dengan pelaksanaan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
e. Bila peneliti ingin mendapat data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat dikur.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.

2. Metode Kualitatif

Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila


dibandingkan dengan metode kuantitatif.
a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau
mungkin masih gelap.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak.
c. Untuk memahami interaksi soaial.
d. Memahami perasaan orang lain.
e. Untuk mengembangkan teori.
f. Untuk memastikan kebenaran data.
g. Meneliti sejarah perkembangan.
F. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif

Pada umumnya, jangka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian


kualitatif cukup lama, karena penelitian kualitatif memiliki tujuan yang bersifat
penemuan baik teori baru maupun analisisnya. Penelitian kualitatif tidak hanya
sekadar membuktikan hipotesis seperti dalam proses penelitian kuantitatif. Akan
tetapi, penelitian kualitatif dapat dinyatakan selesai jika peneliti mempunyai
kemampuan berpikir yang mendalam dan wawasan yang luas untuk mengurai
masalah atau memahami makna. Sehingga proses penelitian tidak memerlukan waktu
yang lama.
Untuk memastikan kebenaran data, metode penelitian kualitatif dapat
menemukan apa yang akan dituju, sehingga kepastian data akan terjamin. Dengan
demikian, data yang diperoleh dapat diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir
setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.

G. Apakah Metode Kualitatif dan Kuantitatif Dapat Digabungkan


Setiap metoda peneliian memiliki keunggulan dan kekurangan. Oleh karena itu
metode kualitatif dan kuantitatif keberadaannya tidak perlu dipertentangkan karena
keduanya justru saling melengkapi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan
untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas, dan umumnya dilakukan pada
populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendalam.
Kedua metode tersebut dapat digunakan secara bersama dengan syarat :
1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada objek yang sama, tetapi tujuan
berbeda.
2. Digunakan secara bergantian.
3. Metode penelitian tidak dapat digabungkan karena pradikmanya berbeda.
4. Dapat menggunakan metoda tersebut secara bersamaan, asal kedua metode
tersebut telah dipahami secara jelas, dan seseorang telah berpengalaman
melakukan penelitian.

H. Kompetensi Penelitian Kuantitatif


Berikut ini dikemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti
kuantitatif dan kualitatif
1. Kompetensi Peneliti kuantitatif
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tetang bidang yang akan diteliti
b. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat
digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti.
c. Mampu menggunakan teori yang tepat.
d. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif.
e. Memahami teknik-teknik sampling.
f. Mampu menyusun instrument untuk mengukur berbagai variable.
g. Mampu mengumpulkan data yang koesioner.
h. Mampu mengorganisaikan tim peneliti dengan baik.
i. Mampu menyajikan data.
j. Mampu memberikan intrepertasi terhadap data hasil penelitian maupun
hasil pengujian hipotesis.
k. Mampu membuat laporan yang sistematis.
l. Mampu membuat astraksi hasil penelitian.
2. Kompetensi Penelitian Kualitatif
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti.
b. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada konteks
social yang akan diteliti.
c. Memiliki kepekaan terhadap gejala yang ada pada objek penelitian.
d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan.
e. Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif
f. Mampu menguji kredebilitas
g. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu
h. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci.
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(R & D)

A. Pengertian
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk
dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektipan produk tersebut supaya dapat
berfungsi dimasyarkat luas.

B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan


Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dapat diberikan penjelasan
sebagai berikut:

Potensi dan
masalah

Mengumpulkan
Informasi

Desain Produk
Langkah Penelitian dan

Informasi Desain
Pengembangan

Perbaikan Desain

Uji Coba

Revisi Produk

Ujicoba pemakaian

Revisi Produk

Pembuatan Produk
Masal

1. Potensi dan masalah.


Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi
adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Sebagai contoh, di pantai selatan pulau Jawa, terdapat potensi angin dan sinar
matahari, kedua potensi tersebur dapat dikembangkan menjadi energy
mekanik yang dapat digunakan untuk mengerakkan sesuatu, misalnya untuk
generator pembangkit tenaga listrik atau untuk turbin air.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalh dapat ditunjukkan secara factual dan uptode,
maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development,
bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, oritentasi produk teknologi yang
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang
berkualitas, hemat energi, menarik harga murah, bobot ringan, ergonomis,
dan bermanfaat ganda. (contoh komputer yang canggih bisa berfungsi untuk
pengetikan; gambar, analisis, berfungsi sebagai TV, Tape, Camera Telpon dl)
Dalam bidang administrasi produk-produk yang dihasilkan diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan cfektivitas kerja, kenyamanan dan
kepuasan pegauai yang melaksanakan fugas, serta kepuasan fihak-fihak yang
dilayani. Sistem kerja baru diciptakan agar pelaksanaan kerja lebih mudah,
cepat, hemat, nyaman dan dapat meningkatkan kepuasan pihak-pihak yang
dilayani.

Sesuai dengan contoh di atas, maka untuk menghasilkan sistem kerja


baru maka peneliti harus membuat rancangan kerja baru. Rancangan kerja
baru ini dibuat berdasarkan penilaian terhadap sistem kerja lama sehingga
dapat ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap sistem tersebut. Selain itu
peneliti juga harus melakukan penelitian kepada unit lain yang dipandang
sistem kerjanya bagus. Selain itu juga harus mengkaji referensi mutakhir yang
terkait dengan sistem kerja yang modern berikut indikator sistem kerja yang
baik.
4. Informasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menirai apakah
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasionar akan iebih
yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena masih bersifat
penitaian berdasarkan pemikiran rasional lapangan.

Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa


pakar atau tenaga a-hri yang sudah berpengaraman untuk menirai produk baru
yang dirancang Setiap pakar diminta untuk menirai desain tersebut, sehingga.
selanjutnya Uraian kekuatannya. validasi desain dapat dilakukan dalam
forum diskusi peneliti. Mempresentasikan desain tersebut, berikut
keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para
ahli lainnya, maka akan dapat diketahui keremahannya. Kelemahan tersebut
selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan memperbaiki desain. Yang
bertugas memperbaiki desain adalah penelitian yang mau menghasirkan
produk tersebut.
6. Uji Coba
Seperti telah dikemukakan, kalau dalam bidang teknik. desain produk
yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dulu, tetapi harus dibuat
terlebih dulu, menghasilkan barang, dan barang tersebut yang di ujicoba.
Misalnya desain mesin pengolah sampah, setelah divalidasi dan direvisi,
maka selanjutnya ntesin tersebut dapat dibuat dalam bentuk prototipc'
Prototipe inilah yang selanjutnya ditrji coba. Datam bidang administrasi alau
sosial desain produk seperti sistem kerja baru dapat langsung diuji coba,
setelah divalidasi dan revisi.

Uji coba tahap awal dilakukan dengan sirnulasi penggunaan sistem


kerja tersebut' Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada
kelompok yang terbatas. Pengujian ditakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi apakah sistem kerja yang baru tersebut lebih efektif
dan efisien dibandingkan sistem lama atau sistem yang lain.

7. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan
bahwa kinerja system kerja baru ternyata yang lebig baik dari system lama.
Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat
diberlakukan pada tempat kerja yang lebih luas di nrana sampel tersebut
diambil, atau diberlakukan pada tempat kerja yang sesungguhnya. Namun
dari hasil pengujian terlihat bahwa kenyamanan pegawai dalam
menggunakan sistem tersebut baru mendapatkan nilai 60%.

Untuk itu maka desain produk perlu direvisi agar kenyamanan pegawai
dalam menggunakan produk tersebut dapat meningkat pada gradasi yang
tinggi. Setelah direvisi, maka perlu di ujicobakan lagi pada kerja yang
sesungguhnya. Cara pengujian seperti contoh di atas. Setelah sistem dipakai.
Selama setengah tahun atau satu tahun perlu dicek kembali, mungkin ada
kelemahannya kalau ada perlu segera diperbaiki lagi. Setelah diperbaki maka
dapat diproduksi masal, atau digunakan pada sistem kerja yang lebih luas.
8. Ujicoba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi
yang penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru
tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam
operasinya sisiem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau
hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut'
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian kondisi nyata
terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya
pembuat froduk ielalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam,hal ini
adalah sistem kerja. Perusihan kendaraan bermotor, pesawat terbang dan
teknologi yang lain selalu mengevaluasi kinerja produknya di lapangan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada. sehingga dapat digunakan
untuk penyempumaan dan pembuatan produk baru lagi.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah
diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduisi masar. Sebagai
Jontoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi bahan yang
b'ermanfaat, akan diproduksi masar apabita berdasaikan studi kelayakan
teknologi, ekonomi dan lingkungan memenuhi: Untuk dapat produki
masal, maka peneliti perlu bekefi sama dengan perusahaan.

C. Laporan Peneliti dan Pengembangan (R&D)


Seperti telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development /R&D) adalah merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan
selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut Dengan demikian laporan
penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri dengan produk yang dihasilkan berikut
spesifikasi dan penjelasannya.

15

Anda mungkin juga menyukai