Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI DAN KOORDINASI

DALAM ORGANISASI PELAYANAN


KESEHATAN
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah pemindahan informasi yang
dapat dimengerti dari dua atau satu
orang/kelompok kepada orang/kelompok lainnya
(Dunham,1984;Davis dan Newstroms,1989).
Berdasarkan pengertian ini, komunikasi tidak akan
terjadi kecuali jika hanya ada satu orang yang
menyampaikan sebuah informasi tersebut dan
informasi tersebut dapat dimengerti olehnya.
Komunikasi Kesehatan

Komunikasi kesehatan merupakan upaya sistem yang


secara positif memengaruhi praktik-praktik kesehatan
populasi-populasi besar. Sasaran utama komunikasi
kesehatan adalah melakukan perbaikan kesehatan yang
berkaitan dengan praktik-praktik dan status kesehatan.
Komunikasi kesehatan didefenisikan sebagai
modifikasi perilaku manusia serta faktor-faktor sosial
yang berkaitan dengan perilaku yang secara langsung
maupun tidak langsung mempromosikan kesehatan,
mencegah penyakit, atau melindungi individu-individu
terhadap bahaya (Elder, Geller, Hovell, dan Mayer).
Fungsi Komunikasi

Komunikasi itu melayani empat macam fungsi


besar di dalam sebuah kelompok organisasi atau
organisasi yaitu fungsi kontrol, motivasi, ekspresi
emosional, dan informasi. Komunikasi itu berfungsi
untuk mengontrol perilaku anggota dalam berbagai
cara. Organisasi/perusahaan itu memiliki hierarki
kewenangan dan petunjuk-petunjuk normal yang
mengharuskan para karyawan untuk mengikutinya.
Komunikasi dapat memberikan pelepasan
ketegangan untuk ekspresi emosional dan untuk
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial. Fungsi
terakhir adalah peranannya dalam memfasilitasi
pembuatan keputusan.

Fungsi ini memberikan informasi yang dibutuhkan


oleh kelompok-kelompok untuk membuat keputusan
dengan mentransmisikan data untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif.
Jenis-Jenis Komunikasi

Jaringan komunikasi biasanya menggunakan corak-


corak tertentu untuk menyalurkan pesan. Corak ini
meliputi saluran-saluran untuk berkomunikasi ke
bawah, ke atas, maupun horizontal. Sebuah jaringan
komunikasi bisa saja terdiri atas satu atau lebih arah
komunikasi tergantung dari tujuan jaringan tersebut
karena setiap arah komunikasi itu melayani tujuan
khusus yang unik dalam sifat, isi, dan batasan-
batasannya.
Komunikasi Kebawah
Komunikasi ke bawah itu mengalir dari satu
tingkatan organisasi atau kelompok ke sebuah
tingkatan yang lebih rendah. Hawkins dan Preston
(1981) telah mengidentifikasi lima jenis informasi
yang mengalir ke bawah melalui saluran-saluran
komunikasi.
1. Petunjuk-petunjuk tugas yang spesifik; instruksi-
instruksi pekerjaan.
2. Informasi yang didesain untuk menghasilkan
pengertian tentang tugas dan hubungannya
dengan tugas-tugas organisasi lainnya.
3. Informasi tentang kebijaksanaan perusahaan dan
pelaksanaan operasionalnya.
4. Umpan balik kepada para bawahan tentang
kinerja mereka.
5. Informasi tentang karakteristik ideologi sebagai
misi perusahaan dengan cara mengulang-ulang
latihan dan pengajaran supaya bawahan bisa
terkesan dengan misi tersebut.
Komunikasi ke Atas

Komunikasi ke atas mengalir dari satu tingkatan


organisasi atau kelompok ke tingkatan yang lebih
tinggi. Struktur-struktur organisasi ini secara khusus
memberikan peluang untuk penggunaan komunikasi
dengan saluran-saluran ke atas. Rue & Byars (1980)
telah mengidentifikasikan empat jenis informasi yang
sering mengalir melalui saluran-saluran komunikasi
ke atas, yaitu:
1. Informasi tentang keberhasilan, kemajuan, dan
rencana-rencana mendatang dari para bawahan.
2. Informasi tentang masalah-masalah pekerjaan
yang memerlukan bantuan dari tingkatan lebih
atas dalam organisasi.
3. Ide-ide untuk perbaikan dalam aktivitas dan fungsi
yang berhubungan dengan pekerjaan.
4. Informasi mengenai perasaan para bawahan
tentang pekerjaan atau isu-isu yang berhubungan
dengan pekerjaan.
Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal ini mengalir di antara


orang-orang atau kelompok-kelompok yang sama
tingkatannya. Biasanya sebuah organisasi/
perusahaan itu tidak akan mengidentifikasi saluran-
saluran komunikasi horizontal secara formal.
Walaupun begitu, komunikasi horizontal ini memiliki
nilai yang sangat penting dalam menentukan
efektivitas dalam organisasi.
KOORDINASI
Pengertian Koordinasi
Beberapa pengertian koordinasi adalah sebagai
berikut:
1. Menurut Lembaga Administrasi Negara, koordinasi
dalam pemerintah dirumuskan sebagai fungsi suatu
aparatur pemerintah untuk memadukan
(mengintegrasi), menyerasikan, dan menyelaraskan
(menyingkronkan) berbagai kepentingan juga
kekuatan yang saling berkaitan beserta segenap
gerak, langkah, dan waktunya dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran bersama yang akan
dicapai.
2. Koordinasi menurut G.R.Terry: Koordinasi adalah
suatu usaha yang sinkron/teratur untuk menyediakan
jumlah dan waktu yang tepat, serta mengarahkan
pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang
seragam dan harmonis pada sasaran yang telah
ditentukan.
3. Pengertian koordinasi menurut Henry Fayol ialah
mengoordinasikan berarti mengikat bersama,
menyatukan, serta menyelaraskan semua kegiatan dan
usaha.
4. James D.Mooney: Koordinasi adalah pengaturan
usaha kelompok orang secara teratur untuk
menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan
tercapainya suatu tujuan bersama.
Tujuan san Sasaran Koordinasi

Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen yang


harus dilaksanakan pemimpin dalam mencapai
tujuan organisasi sehingga tujuan koordinasi adalah
pencapaian tujuan organisasi, yaitu untuk
mengarahkan, menyesuaikan, menyingkronisasikan,
dan menyelaraskan semua kegiatan (dan tujuan)
masing-masing unit kerja/instansi/pejabat sehingga
tercapai tujuan bersama atau tujuan organisasi
secara keseluruhan.
Syarat-Syarat Koordinasi

Agar koordinasi dapat dilaksanakan dengan mudah,


perlu syarat-syarat sebagai berikut:
1. Adanya keinginan (perasaan) bekerja sama
2. Adanya rasa persaingan
3. Semangat tim
4. Semangat korps, perasaan menghargai kesatuan,
korps, atau organisasi
Beberapa sifat koordinasi adalah sebagai berikut
1. Dinamis bukan statis
2. Merupakan pandangan menyeluruh terhadap
organisasi guna mencapai tujuan
3. Koordinasi meninjau pekerjaan secara
keseluruhan yang merupakan pekerjaan-
pekerjaan yang mempunyai tujuan umum sama
Metode dan Teknik Koordinasi
Koordinasi tidak dapat diperintahkan, dipaksakan,
tetapi lebih tepat dengan cara permintaan,
permohonan supaya lebih diresapi, ditaati, dan
dihargai. Beberapa metode atau cara teknik
koordinasi adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan pertemuan formal, membahas
persoalan yang ada, penyelesaian persoalan, dan
analisa potensi untuk penyamaan pendapat.
2. Mengadakan pertemuan informal: arisan, tenis
rutin, atau acara-acara yang tidak terprogram.
3. Membuat buku pedoman organisasi, tata kerja, dan
kumpulan peraturan perundang-undangan
4. Mengedarkan kartu berisi pendapat
5. Membuat edaran berantai dan mengedarkan secarik
kertas pada rapat
6. Berhubungan dengan alat komunikasi: radio, telepon,
surat
7. Membuat tanda-tanda: bel atau lonceng tanda
berkumpul
8. Membuat simbol-simbol: lampu merah berhenti, hijau
jalan, dan sebagainya
9. Membuat kode-kode tertentu, seperti kode morse dalam
perang
10. Memberikan aba-aba pada baris-berbaris

Anda mungkin juga menyukai