Anda di halaman 1dari 12

DASAR HUKUM DAN LEMBAGA

PEMBERANTASAN KORUPSi

Kelompok 2 :
1. Idah Faridah
2. Dewi Agustin Eka Rahmawati
3. Dian Herawati
4. Lia Vidiawati
5. Lusi Oktaviani
6. Wahyu Agustin
7. Yuni Nur’aeni Astuti
Sejarah Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Sejarah pemberantasan korupsi yang cukup panjang di Indonesia


menunjukkan bahwa pemberantasan tindak pidana korupsi memang
membutuhkan penanganan yang ekstra keras dan membutuhkan kemauan
politik yang sangat besar dan serius dari pemerintah yang berkuasa. 
Pemberantasan  korupsi itu sendiri tercermin dari peraturan perundang-
undangan yang dilahirkan pada periode pemerintahan tertentu.
Lahirnya undang-undang yang secara khusus mengatur mengenai
pemberantasan tindak pidana korupsi sesungguhnya tidaklah cukup
untuk menunjukkan keseriusan atau komitmen pemerintah. Perlu lebih
dari sekedar melahirkan suatu peraturan perundang-undangan, yaitu
menerapkan ketentuan yang diatur di dalam undang-undang dengan
cara mendorong aparat penegak hukum yang berwenang untuk
memberantas korupsi dengan cara-cara yang tegas, berani, dan tidak
pandang bulu
Di era reformasi, usaha usaha pemberantasan korupsi dimulai oleh BJ.
Habibie dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme. Berikut pembentukan berbagai komisi atau badan
baru, seperti Komisi Pengawas Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN), KPPU,
atau Lembaga Ombudsman. Presiden berikutnya, Abdurrahman Wahid,
membentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(TGPTPK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2000.
Namun ditengah semangat menggebu-gebu untuk memberantas
korupsi dari anggota tim ini, melalui suatu judicial review Mahkamah
Agung, TGPTPK akhirnya dibubarkan dengan logika
membenturkannya ke Undang-Undang No. 31 Tahun 1999.Nasib
serupa tetapi tak sama dialami oleh KPKPN, dengan dibentuknya
komisi pemberantasan korupsi, tugas KPKPN melebur masuk ke dalam
KPK, sehingga KPKPN sendiri hilang dan menguap. Artinya, KPK-lah
lembaga pemberantasan korupsi terbaru yang masih eksis.
Dasar Hukum Pemberantasan Korupsi

1. Undang-Undang RI No. 3 tahun 1971 tentang


Pemberantasan Korupsi
2. Ketetapan MPR No. X/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
3.Undang-undang RI No. 28 tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi
Kolusi dan Nepotisme (KKN)
Lanjutan…..
4.Undang-undang RI No. 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
5. Peraturan Pemerintahan RI No. 71 tahun 2000 tentang
tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberian
penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi
6. Undang-undang Ri No, 20 tahun 2001 tentang Perubahan
atas Undang-undang RI No. 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
7. Undang-undang RI No. 15 tahun 2002 Tindak Pidana
Pencucian Uang
Next….
8. Undang-Undang RI No. 30 tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)
9. Undang-undang RI No. 7 tahun 2006 tentang
Pengesahan United Convention Against Corruption , 2003
(Konvensi Perserikatan PBB Anti Korupsi , 2003)
10. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi
11. Undang-undang RI No. 46 tahun 2004 tentang
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
12. Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2005 tentang Sistem
Manajemen Sumber Daya Manusia KPK.
Lembaga Pemberantas Korupsi

KPK dibentuk karena adanya Undang-Undang No.


31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi sebagaimana dalam pasal 43. KPK
merupakan lembaga negara yang dibentuk dengan
tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna
terhadap upaya pemberantasan tindak pidana
korupsi.
Lembaga yang menangani perbuatan korupsi ada
2:

1. Formal (resmi), yaitu Komisi Pemberantasan


Korupsi (KPK)
2. Lembaga Non Formal (tidak resmi)
Kesimpulan…
Upaya pemerintah dalam pemberantasan korupsi dilaksanakan melalui berbagai
kebijakan berupa peraturan perundang-undangan dari yang tertinggi yaitu
Undang-Undang Dasar 1945 sampai dengan Undang-Undang tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi seperti tersebut diatas. Selain itu
pemerintah juga membentuk komisi-komisi yang berhubungan langsung dengan
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi seperti Komisi
Pemeriksaan Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) dan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
”Di pundak pemimpin yang bebas korupsi, di
situlah masa depan negeri.“
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai