Anda di halaman 1dari 36

PERTEMUAN 4

DASAR HUKUM SIK, PRINSIP DASAR SIK


PELAKSANAAN SIK DI INDONESIA,
PERMASALAHAN SIK,
TUJUAN PENGEMBANGAN SIK &
KONSEP PENGEMBANGAN SIK

ANIS KHOTIMAH, SKM, MPH


DASAR HUKUM
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

 UUD 1945, Pasal 28 ; Setiap orang berhak


untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan
DASAR HUKUM
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

 Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014


tentang Sistem Informasi Kesehatan

 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :


1144/MENKES/PER/VII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
mengamanatkan pusat data dan informasi
(PUSDATIN) sebagai pelaksana tugas kementrian
kesehatan di bidang data dan informasi kesehatan
DASAR HUKUM
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
 Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang
Kebijakan Strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional ( SIKNAS )

 Kepmenkes RI Nomor:
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengembangan Sistem Laporan
Informasi Kesehatan Kabupaten / Kota

 Kepmenkes RI Nomor :
004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan
dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan
DASAR HUKUM
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128


tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat

 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837


Tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan
Komputer Online (SIKNAS) Sistem Informasi
Kesehatan Nasional
PRINSIP DASAR
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

 SIK bagian integral dari sistem kesehatan

 Informasi kesehatan mencakup seluruh data yang


terkait dengan kesehatan, baik yang berasal dari
sektor kesehatan maupun dari berbagai sektor
pembangunan lain (Survey, swasta)

 Setiap data yang dikumpulkan harus jelas


kegunaannya yaitu untuk mendukung proses
pengambilan keputusan diberbagai jenjang
administrasi.
PRINSIP DASAR
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
 Informasi kesehatan harus akurat dan disajikan
tepat waktudengan mendayagunakan teknologi
informasi dan komunikasi

 Pengumpulan informasi kesehatan harus dapat


memadukan pengumpulan data melalui cara-cara
rutin (pencatatan, pelaporan) dan cara-cara non
rutin (survey, penelitian)

 Desain SIK disesuaikan dengan kemampuan


manajerial unit pelaksana
PRINSIP DASAR
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
 Setiap perubahan dalam pencatatan pelaporan
harus dikaitkan dengan peningkatan upaya
pelayanan, tanpa harus menghilangkan
informasi yang penting

 Tidak terjadi duplikasi data

 Aspek terhadap informasi kesehatan harus


memperhatikan aspek kerahasiaan yang
berlaku dibidang kesehatan dan kedokteran
LINGKUP
SISTEM INFORMASI KESEHATAN

 SIM (Sistem Informasi Manajemen) Kesehatan


 Medical Record (Rekam Medis)

 Surveilan Epidemiologi (Penyakit Menular)

 Sistem Informasi Iptek Kesehatan


SIK BERDASARKAN DATA MASYARAKAT

 Sensus (Seluruh jumlah penduduk dalam KK)


 Survey (Tergantung jumlah sample)

 SIG (Sistem Informasi Geografis)

 Rapid Survey (Proses cepat 2-3 mggu seleai,


bersifat kuantitatif, kuesioner tertutup)
 Rapid Assesment (Proses cepat, bersifat
kualitatif, kuesioner terbuka)
KOMPONEN DALAM SIK
 SDM
 DATA
 PROSEDUR
 SISTEM / MANAJEMEN KESEHATAN
 TEKNOLOGI INFORMASI
- PERANGKAT KERAS (HARDWARE)
- PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)
- INFRASTRUKTUR JARINGAN
PERAN INFORMASI DALAM SIKLUS MANAJEMEN

INFORMASI IMPLEMENTASI PEMBUATAN


& MONITORING PROGRAM

ANALISIS
SITUASI EVALUASI PENILAIAN PENENTUAN
ALTERNATIF PRIORITAS
PELAKSANAAN SIK DI INDONESIA
 Sistem Informasi Kesehatan Nasional
(SIKNAS) adalah sistem informasi yang
berhubungan dengan sistem-sistem informasi
lain baik secara nasional maupun internasional
dalam rangka kerjasama yang saling
menguntung-kan

 SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri


sendiri, melainkan merupakan bagian dari
sistem kesehatan
PELAKSANAAN SIK DI INDONESIA
 SIK di tingkat pusat merupakan bagian dari
sistem kesehatan nasional, di tingkat provinsi
merupakan bagian dari sistem kesehatan
provinsi, dan di tingkat kabupaten atau kota
merupakan bagian dari sistem kesehatan
kabupaten atau kota.

 SIKNAS di bangun dari himpunan atau jaringan


sistem-sistem informasi kesehtan provinsi dan
sistem informasi kesehatan provinsi di bangun
dari himpunan atau jaringan sistem-sistem
informasi kesehatan kabupaten atau kota.
PELAKSANAAN SIK DI INDONESIA
 Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi /
jaringan virtual sistem informasi kesehatan
elektronik yang dikelola oleh Kementrian
Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah
dihubungkan

 Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur


jaringan komunikasi data terintegrasi dengan
menggunakan Wide Area Network ( WAN )
PELAKSANAAN SIK DI INDONESIA
 WAN adl Jaringan telekomunikasi yang mencakup
area yang luas serta digunakan untuk mengirim
data jarak jauh antara Local Area Network ( LAN
) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal
komputer lainnya

 Selain itu juga akan dikembangkan


program mobile health ( m-Health ) yang dapat
langsung terhubung ke sistem informasi
puskesmas ( aplikasi SIKDA Generik )
PELAKSANAAN SIK DI INDONESIA
1.Sistem Informasi Dinas Kesehatan

 Merupakan sistem informasi kesehatan yang


dikelola oleh dinas kesehatan baik kabupaten /
kota dan provinsi

 Laporan yang masuk ke dinas kesehatan


kabupaten / kota dari semua fasilitas kesehatan
(kecuali milik Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Pusat) dapat berupa laporan softcopy dan
laporan hardcopy.
PELAKSANAAN SIK DI INDONESIA
 Laporan hardcopy dientri kedalam aplikasi SIKDA
generik, laporan softcopy diimpor ke dalam
aplikasi SIKDA Generik

 Selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke


Bank Data Kesehatan Nasional

 Dinas kesehatan provinsi melakukan hal yang


sama dengan dinas kesehatan kabupaten / kota
untuk laporan dari fasilitas kesehatan milik
provinsi.
PELAKSANAAN SIK DI INDONESIA
2. Pengguna Data oleh Kementrian Kesehatan

 Data kesehatan yang sudah diterima di Bank


Data Kesehatan Nasional dapat dimanfaatkan
oleh semua unit-unit program di Kementerian
Kesehatan dan UPT-nya serta dinas kesehatan
dan UPTP/UPTD-nya
PERMASALAHAN SIK DI INDONESIA

 Faktor Pemerintah
- Standar SIK belum ada sampai saat ini
- Pedoman SIK sudah ada tp belum seragam
- Roadmap SIK nasional mulai dikembangkan
- Pengembangan SIK dikab/kota tdk seragam

 SDM (Sumber Daya Manusia) minim


PERMASALAHAN SIK DI INDONESIA

 Fragmentasi
 Terlalubanyak sistem yg berbeda-beda disemua
jenjang administrasi (kab/kota,provinsi, pusat),
sehingga terjadi duplikasi data, data tidak
lengkap, tidak valid dan tidak connect dengan
pusat

 Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak


hambatan, tidak tepat waktu)
PERMASALAHAN SIK DI INDONESIA

 Format pencatatan dan pelaporan berbeda-


beda dan belum terstandar secara nasional

 Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa :


Puskesmas harus mengirim >300 laporan dan
ada 8 software RR sehingga beban administrasi
dan beban petugas terlalu tinggi, sehingga tidak
efektif dan tidak efisien.
TUJUAN PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)

 Menyediakan Informasi yang bermutu, yaitu


informasi yang memenuhi kriteria: valid,
reliabel, timely dan relevan. Keempat hal ini
adalah pilar informasi

 Mengurangi atau menghilangkan adanya


redundancy data (duplikasi data dalam
beberapa file data yang sama disimpan di
dalam lebih dari satu lokasi)
 Meningkatkan keamanan data
 Menyediakan interface yang mudah

 Menyediakan Akses terhadap informasi bagi


semua stakeholder (pengguna)
 Memelihara Integrasi data (penyatuan data)
KONSEP PENGEMBANGAN SIK

 SISTEM INFORMASI TIDAK IDENTIK DENGAN


SISTEM KOMPUTERISASI

 SISTEM INFORMASI ORGANISASI ADALAH


SUATU SISTEM YANG DINAMIS

 SISTEM INFORMASI SEBAGAI SUATU SISTEM


HARUS MENGIKUTI SIKLUS HIDUP SISTEM

 DAYA GUNA SISTEM INFORMASI SANGAT


DITENTUKAN OLEH INTEGRITAS SISTEM
INFORMASI ITU SENDIRI
KONSEP PENGEMBANGAN SIK
 KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
SANGAT BERGANTUNG PADA STRATEGI YANG DIPILIH
UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM TERSEBUT

 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ORGANISASI


HARUS MENGGUNAKAN PENDEKATAN FUNGSI DAN
DILAKUKAN SECARA MENYELURUH (HOLISTIK)

 INFORMASI TELAH MENJADI ASET ORGANISASI

 PENJABARAN SISTEM SAMPAI KE APLIKASI


MENGGUNAKAN STRUKTUR HIRARKIS YANG MUDAH
DIPAHAMI
1. SISTEM INFORMASI TIDAK IDENTIK DENGAN
SISTEM KOMPUTERISASI

 Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung


kepada penggunaan teknologi komputer

 Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi


komputer dalam implementasinya disebut sebagai
Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer
Based Information System)

 Pada pembahasan selanjutnya, yang


dimaksudkan dengan sistem informasi adalah
sistem informasi yang berbasis komputer.
Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi komputer
atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu
organisasi adalah:

 Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan


informasi
 Informasi yang tersedia, tidak relevan
 Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen
 Informasi yang ada, tidak tepat waktu
 Terlalu banyak informasi
 Informasi yang tersedia, tidak akurat
 Adanya duplikasi data (data redundancy)
 Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.
2. SISTEM INFORMASI ORGANISASI ADALAH SUATU
SISTEM YANG DINAMIS

 Dinamika sistem informasi dalam suatu


organisasi sangat ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi tersebut

 Oleh karena itu perlu disadari bahwa


pengembangan sistem informasi tidak pernah
berhenti.
3. SISTEM INFORMASI SEBAGAI SUATU SISTEM HARUS
MENGIKUTI SIKLUS HIDUP SISTEM

 Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati


atau berubah menjadi sistem yang baru

 Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak


guna

 Panjang pendeknya umur layak guna sistem informasi


tersebut ditentukan diantaranya oleh perkembangan
organisasi, perkembangan teknologi informasi dan
perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user)
sistem informasi.
4. DAYA GUNA SISTEM INFORMASI SANGAT
DITENTUKAN OLEH INTEGRITAS SISTEM INFORMASI ITU
SENDIRI
 Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai
daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan sistem
informasi yang terfragmentasi

 Usaha untuk melakukan integrasi sistem yang ada di


dalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh
merupakan usaha yang berat dengan biaya yang cukup
besar dan harus dilakukan secara berkesinambungan

 Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem


informasi itu, merupakan prasyarat yang mutlak untuk
dapat mendapatkan sistem informasi yang terpadu.
5. KEBERHASILAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI SANGAT BERGANTUNG PADA STRATEGI
YANG DIPILIH UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM TSB.

 Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan


sistem sangat bergantung kepada besar kecilnya cakupan
dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi tersebut.

 Untuk sistem informasi yang cakupannya luas dan tingkat


kompleksitas yang tinggi diperlukan tahapan pengembangan
seperti:
1. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan
2. Pembuatan Rancangan Global
3. Pembuatan Rancangan Rinci
4. Implementasi, dan
5. Operasionalisasi.
6. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ORGANISASI HARUS
MENGGUNAKAN PENDEKATAN FUNGSI DAN DILAKUKAN SECARA
MENYELURUH (HOLISTIK)

 Penyusunan rancang bangun/desain sistem


informasi seharusnya dilakukan secara
menyeluruh sedangkan dalam pembuatan aplikasi
bisa dilakukan secara sektoraL menurut prioritas
dan ketersediaan dana

 Pengembangan sistem yang dilakukan sektoral


tanpa adanya desain sistem informasi yang
menyeluruh akan menyebabkan kesulitan dalam
melakukan intergrasi sistem.
7. INFORMASI TELAH MENJADI ASET ORGANISASI

 Dalam konsep manajemen modern, informasi telah


menjadi salah satu aset dari suatu organisasi, selain
uang, SDM, sarana dan prasarana

 Penguasaan informasi internal dan eksternal organisasi


merupakan salah satu keunggulan kompetitif
(competitive advantage)

 Karena keberadaan informasi tersebut:


1. Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja,
2. Menjadi ukuran kinerja organisasi/perusahaan,
3. Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan
kedudukan/peringkat organisasi tersebut dalam
persaingan lokal maupun global.
8. PENJABARAN SISTEM SAMPAI KE APLIKASI MENGGUNAKAN
STRUKTUR HIRARKIS YANG MUDAH DIPAHAMI

 Dalam semua kepustakaan yang membahas konsep sistem,


hanya dikenal istilah sistem dan subsistem

 Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan


penjabaran sistem informasi yang cukup luas cakupannya

 Oleh karena itu, dalam penjabaran sering digunakan istilah


sebagai berikut:
1. Sistem
2. Subsistem
3. Modul
4. Submodul
5. Aplikasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai