Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN DAN GOVERNANCE TEKNOLOGI INFORMASI

DOSEN :

MUHAMMAD SABIRIN HADIS, S. PD., M.T

DISUSUN TEAM 3 SI.65

RINI GREACE ARISTAR SIHOMBING


MUHAMMAD ISRA PRATAMA
HAFSAH DARMAWAN
FERYANTO WIDJAYA
ISMAIL
NIKO

STMIK AKBA
JURUSAN SISTEM INFORMASI
MAKASSAR 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Team 3 sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 23 Mei 2021

Team 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
I.I. LATAR BELAKANG..................................................................................................................1
I.II. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................2
I.III. TUJUAN MAKALAH.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
II.I. IT MANAGEMENT....................................................................................................................3
IT Strategic Plan....................................................................................................................................4
II.II. IT GOVERNANCE....................................................................................................................6
Apa Itu IT Governance?.......................................................................................................................6
Pentingnya IT Governance dalam Perusahaan................................................................................7
II.III. MATRIKS IT MANAGEMENT VS. GOVERNANCE............................................................9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................................11
III.I. KESIMPULAN.........................................................................................................................11
III.II. SARAN.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12

iii
BAB I PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG


Dalam kancah industri moderen, ada dua kata kunci yang kerap dipergunakan
dan tidak jarang pengertiannya saling dipertukarkan sehingga salah kaprah. Kedua kata
dimaksud adalah “management” dan “governance”. Kata “management” atau yang
dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai “manajemen” adalah suatu usaha atau
rangkaian proses dalam mengelola sejumlah sumber daya demi tercapainya
tujuan/obyektif tertentu. Rangkaian proses yang dimaksud adalah perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan penilaian (dulu
sangat dikenal dengan istilah POAC, yang merupakan singkatan dari Planning,
Organising, Actuating, dan Controlling). Sementara yang termasuk sebagai sumber
daya antara lain adalah manusia, material, mesin/teknologi, modal, dan informasi.
Sementara obyektif yang ingin dicapai dapat bermacam-‐macam, tergantung
konteksnya, misalnya: tercapainya suatu misi tertentu, terselenggaranya serangkaian
program, terbangunnya sebuah entitas fisik, terkumpulnya keuntungan komersial, dan
lain sebagainya. Karena sifatnya yang sangat dekat dengan karakteristik aktivitas
pengelolaan sumber daya, maka padanan kata yang tepat untuk manajemen adalah
“tata kelola”.

Berbeda dengan “management” yang telah memiliki padanan kata dalam Bahasa
Indonesia, “governance” hingga saat ini belum memiliki padanan katanya. Memang
banyak yang menggunakan kata “tata kelola” untuk menggantikannya, namun jika
dilihat dari karakteristik dari aktivitas yang dilakukan sangat jauh dari pengertian yang
dimaksud – dalam arti kata bahwa istilah “tata kelola” jauh lebih dekat artinya dengan
manajemen. Ada beberapa usulan atau inisiatif untuk menggunakan kata “tata
pamong”, namun banyak orang yang tidak setuju dengannya karena agak terasa aneh
atau asing di telinga. Untuk mempermudahnya, ada baiknya tetap menggunakan istilah
“governance” saja sementara ini. Dalam beberapa referensi yang ada, governance
memiliki dimensi yang berbeda dengan manajemen, karena berada pada tataran yang
lebih hakiki (filosofis) yaitu bagaimana agar suatu rangkaian atau domain aktivitas –
seperti POAC pada manajemen – dilakukan dengan mengacu pada prinsip-‐

1
prinsip kebaikan atau bernuansa positif, bukan mengarah pada kegiatan yang bersifat
“machiavelist” alias “menghalalkan berbagai cara negatif untuk mencapai tujuan atau
obyektif dimaksud”. Oleh karena itulah maka berbeda dengan manajemen yang lebih
dekat dengan dimensi proses karena sifatnya mengelola sumber daya, governance
berada pada dimensi struktur pertanggung-‐jawaban dan pengambilan
keputusan terhadap berbagai kegiatan yang strategis. Di sinilah maka istilah TARIF
kerap dipergunakan sebagai lima buah prinsip governance yang berlaku secara
universal, yaitu: Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, dan
Fairness.

I.II. RUMUSAN MASALAH


 Apa itu IT Management?
 Apa itu IT Governance?
 Perbedaan antara IT Management dengan IT Governance?

I.III. TUJUAN MAKALAH


 Mampu menjelaskan IT Management sebuah Organisasi atau perusahaan.
 Menjelaskan apa itu IT Governance
 Mampu membedakan antara IT Management dan IT Governance

2
BAB II PEMBAHASAN

II.I. IT MANAGEMENT
IT Management adalah tentang merencanakan, mengelola mengatur, dan  mengontrol
sumber daya teknologi informasi berdasarkan kebutuhan dan prioritasnya. Yang
termasuk dalam sumber daya ini adalah hardware, software, data, jaringan, fasilitas
data center, serta staff yang bertugas untuk mengelola tersebut. Tujuan utama dari IT
management adalah untuk  menghasilkan value melalui penggunaan teknologi. Untuk
mencapai hal tersebut, strategi bisnis dan teknologi harus sejalan.

DIAGRAM IT MANAGEMENT

IT management berelasi dengan aktivitas manajemen suatu organisasi. IT management


juga berhubungan dengan metode manajemen yang terkait dengan otomasi atau
support untuk pembuatan keputusan. Dalam beberapa perusahaan, teknologi
digunakan untuk memperbaiki hasil bisnis yang ada. Karena teknologi digunakan untuk
menyokong berdiri dan berlangsungnya sebuah bisnis, maka strategi pengembangan
sistem infromasi yang ada dalam perusahaan tidak boleh terlepas dari strategi korporat
secara keseluruhan. IT Management mengatur lingkup pekerjaan seperti yang
dijelaskan di bawah ini.

3
Bagi perusahaan modern, memiliki strategi bisnis saja tidak cukup untuk menghadapi
persaingan dewasa ini. Strategi bisnis yang biasa dituangkan dalam
dokumen blueprint Business Plan harus dilengkapi juga dengan strategi IT. Tujuannya
jelas, yaitu memanfaatkan secara optimum penggunaan teknologi informasi sebagai
komponen utama sistem informasi perusahaan. Strategi IT harus sejalan dengan
strategi perusahaan (visi, misi, nilai). Dari visi, misi dan nilai yang dimiliki perusahaan
akan dihasilkan objektif yang kemudian diturunkan ke dalam Critical Success Factor
dan Key Performance Indicators. IT Strategy dan Business Strategy akan dirumuskan
sesuai dengan analisis Key Performance Indicators. Kemudian strategi tersebut
diturunkan menjadi serangkaian prosedur dan proses yang akan menuntun aktivitas
operasional sehari-hari.

IT Strategic Plan

IT Strategic Plan merupakan perencanaan menyeluruh yang terdiri dari tujuan, prinsip
dan taktik yang berhubungan dengan penggunaan teknologi dalam organisasi. Strategi
yang dimaksud disini berfokus pada teknologi itu sendiri dan orang yang mengelola
langsung teknologi itu. Perencanaan strategis IT harus sejalan strategi korporat, dimana
visi dan misi perusahaan menjadi titik tertinggi target pencapaian. Pada tingkat
menengah, perusahaan akan menentukan beberapa objektif yang hendak dicapai
dalam jangka waktu tertentu, yang dilengkapi dengan ukuran-ukuran kinerja sebagai
instrument control. Berdasarkan perangkat control inilah disusun taktik jangka pendek,
menengah dan panjang yang secara langsung berhubungan terhadap penciptaan
strategi sistem informasi.

4
Secara umum, output yang diinginkan adalah sebuah strategi yang mencakup 3 hal
pokok berikut.

1. Sistem Informasi – merupakan definisi rinci sehubungan dengan jenis informasi


yang dibutuhkan oleh perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengannya seperti:
kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi, tingkatan detail informasi ,
cara menampilkan informasi, volume dan transaksi informasi, penanggung jawab
informasi, dll

2. Teknologi Informasi – meliputi komponen hardware(computer, infrastruktur, alat


komunikasi, dll) dan software (aplikasi, sistem operasi, database, dll) yang harus
tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah didefinisikan.

3. Manajemen informasi – menyangkut sumber daya manusia (brainware) yang


akan mengimplementasikan sistem informasi yang dibangun  dan
mengembangkan  teknologi informasi sejalan dengan perkembangan
perusahaan di masa mendatang.

Untuk setiap hal pokok diatas, diusulkan beberapa scenario, dimana di setiap scenario
memiliki variablenya masing-masing seperti biaya, manfaat, risiko, dampak, tingkat
kesulitan, hambatan dan hal-hal lainnya. Skenario ini akan dibahas dan ditentukan
dalam rapat untuk diambil yang terbaik. Kemudian, rencana implementasi harus dibuat
berdasarkan manajemen proyek.

Untuk menghasilkan output yang berkualitas, ada 5 input utama sebagai langkah awal
penyusunan IT Strategy :

1. Business Strategy

2. Business Trends

3. Competitor Analysis

4. IT Trends

5
5. IT yang ada saat ini

6
II.II. IT GOVERNANCE

Bagi sebagian orang, istilah IT governance mungkin masih terdengar asing. Pada


dasarnya, IT governance adalah suatu kebijakan penggunaan teknologi informasi atau
TI dalam suatu organisasi atau perusahaan.

TI memiliki peranan penting di dalam proses pembangunan perusahaan.

Tanpa pengelolaan yang efektif dan teratur, besar kemungkinan ekosistem TI di sebuah
organisasi atau perusahaan tidak akan bertahan lama.

Oleh karena itu, dibutuhkan IT governance supaya teknologi informasi di suatu


perusahaan dapat dikelola dengan bijak sehingga dapat berinvestasi dengan baik di
bidang sistem informasi dan teknologi.

Lantas, apa sebenarnya pengertiannya? Tenang saja, berikut Glints akan


menjelaskannya kepadamu.

Apa Itu IT Governance?

Dilansir dari IT Governance UK, IT governance adalah unsur tata kelola perusahaan


yang bertujuan untuk meningkatkan manajemen teknologi informasi secara
keseluruhan.

Tidak hanya itu, adanya unsur ini juga bertujuan untuk memperoleh hasil investasi yang
lebih baik dalam bidang sistem teknologi dan informasi.

Kerangka kerja dari IT governance dapat memungkinkan perusahaan untuk mengelola


risiko TI secara efektif.

Selain itu, adanya kebijakan tersebut juga memastikan bahwa seluruh kegiatan yang
berbau informasi dan teknologi sudah relevan dengan tujuan bisnis dari masing-masing
perusahaan.

7
Dengan demikian, peranan IT governance sudah tidak diragukan lagi yaitu untuk
mencapai sebuah tujuan perusahaan atau organisasi yang mengadopsi IT.

Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, adanya kebijakan IT ini juga memungkinkan


perusahaan untuk menghasilkan output yang maksimal serta membantu memecahkan
suatu masalah.

Pentingnya IT Governance dalam Perusahaan

 Mendapatkan kepercayaan dari pelanggan

Dalam bisnis, mendapatkan kepercayaan dari stakeholder, klien, atau bahkan


pelanggan tentu bukanlah hal yang sulit. Namun, dilansir dari Project Manager,
ketika perusahaan sudah memutuskan untuk mengambil kebijakan untuk
menerapkan rencana tata kelola IT,  secara tidak langsung perusahaan telah
memberikan jaminan kepada stakeholder atau pelanggan. Hal ini tentu dapat
membantu meningkatkan kepercayaan dari pelanggan.

 Mengontrol risiko

Risiko bisnis datang silih berganti, termasuk dalam bidang sistem informasi dan
teknologi. Dengan menerapkan IT governance, perusahaan dapat mengatur
risiko dengan baik. Sebab, perusahaan dapat melacak dengan cepat risiko yang
terjadi di lingkungan teknologi dan informasi, lalu dapat diselesaikan secara
langsung.

 Meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, IT governance bertujuan untuk mengatur


sistem tata kelola TI di dalam perusahaan, termasuk menyeleraskan departemen
IT dengan tujuan bisnis. Dengan begitu, orang-orang di dalam departemen IT
dapat berfokus ke proyek lain serta mengambil peluang-peluang yang ada. Hal
ini tentu dapat meningkatkan produktivitas kinerja dari perusahaan ke depannya.

8
Fokus Area IT Governance

Dilansir dari IT Governance UK, tata kelola TI dapat dipecah ke dalam lima bagian
yaitu:

1. Value delivery

Value delivery berfokus untuk memastikan bahwa TI telah memberikan manfaat yang


dijanjikan terhadap strategi serta berkonsentrasi pada pengoptimalan biaya.

2. Strategic alignment

Berbeda dengan value delivery, strategic alignment cenderung berfokus untuk


memastikan bahwa hubungan bisnis dan IT saling berkaitan satu sama lain. Dalam
artian lain, fokus ini bergerak untuk menyeleraskan antara operasi TI dengan operasi
perusahaan.

3. Performance management

Fokus area IT governance ini bertujuan untuk menjalankan dan memonitor


implementasi strategi. Performance management lebih berfokus kepada mengamati
kinerja proses, penyelesaian proyek, dan penggunaan sumber daya.

4. Resource management

Dalam fokus ini, perusahaan lebih mengarah kepada pengelolaan sumber daya TI
yang kritis dengan melakukan investasi optimal. Hal tersebut di antaranya dengan
aplikasi, informasi, infrakstruktur, dan lain-lain. 

5. Risk management

Fokus yang terakhir bisa dibilang sangat penting dan cukup luas. Dalam hal ini,
perusahaan harus fokus untuk memahami transparansi yang signifikan dari risiko
yang ada serta menanamkan tanggung jawab manajemen risiko ke dalam masing-
masing tim.

9
II.III. MATRIKS IT MANAGEMENT VS. GOVERNANCE
Perbedaan kedua konsep ini akan semakin jelas jika keduanya saling
dihubungkan secara matriks seperti terlihat di bawah ini.

Responsibility Accountability Independence Fairness


Planning 1 2 3 4
Organisation 5 6 7 8
Acquisition 9 10 11 12
Implementation 13 14 15 16
Delivery 17 18 19 20
Support 21 22 23 24
Monitoring 26 26 27 28
Evaluation 29 30 31 32

Artinya, terdapat paling tidak 32 (tiga puluh dua) struktur pengambilan keputusan
dalam setiap konteks proses pengelolaan sumber daya yang harus dibuat prinsip atau
aturannya. Misalnya adalah sebagai berikut:

Butir 2 (accountability dalam hal planning):


 “Semua direktur harus turut serta berpartisipasi aktif dalam pembuatan Rencana
Strategis Teknologi Informasi”
 “Dokumen Rencana Strategis Teknologi Informasi harus secara formal
ditandatangani oleh Direktur Utama dan disampaikan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham yang dilaksanakan setahun sekali”
 “Dalam merencanakan kebutuhan, Divisi Teknologi Informasi harus berkonsultasi
dengan pengguna yang tersebar di berbagai unit-‐unit organisasi”

Butir 12 (fairness dalam hal acquisition)


 “Setiap perusahaan teknologi informasi yang berada di tanah air berhak untuk
mengikuti proses perlelangan yang diselenggarakan oleh perusahaan”
 “Panitia lelang harus terdiri dari individu yang tidak memiliki kepentingan
langsung terhadap produk/jasa teknologi informasi yang akan diadakan”
 “Besaran pagu pengadaan untuk proses penunjukan langsung dientukan oleh

10
Dewan Direktur dan Komisaris yang diberi mandat oleh pemegang saham
melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)”

Butir 21 (responsibility dalam hal support)

 “Setiap pendayagunaan proses teknologi informasi ke pihak eksternal


(outsourcing) harus dilengkapi dengan service level yang dipantau seara
kontinyu oleh unit yang berkaitan dengan kualitas pelayanan”

 “Untuk memenuhi kebutuhan pengguna, harus ada help desk yang bekerja 24/7
(dua puluh empat jam sehari, dan tujuh hari seminggu – non stop)”

 “Masing-‐masing karyawan harus memperbaharui password sistem yang


dimilikinya setiap enam bulan sekali untuk menjaga keamanan data dan
informasi yang menjadi tanggung jawabnya”

Butir 31 (independence dalam hal evaluation)


 “Sistem teknologi informasi yang dipergunakan harus diaudit oleh pihak
eksternal independen minimal setahun sekali”
 “Setiap enam bulan sekali, harus ada pertemuan antara Divisi Teknologi
Informasi dengan perwakilan penggunanya (user groups) untuk menilai kinerja
sistem yang dimiliki”
 “Perusahaan harus memiliki instrumen penilai kinerja teknologi informasi
sebagai pengukur efektivitas keberadaan sistem dalam lingkungan organisasi”

11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

III.I. KESIMPULAN
Dengan adanya sistem kerja yang mengadopsi prinsip-‐prinsip manajemen
dan governance ini diharapkan keberdaan teknologi informasi benar-‐benar dapat
membantu perusahaan atau organisasi dalam mewujudkan visi, misi, maupun obyektif
yang telah dicanangkan. Sebaliknya, entitas usaha yang tidak dibekali kegiatan
manajemen dan governance yang baik akan menghadapi sejumlah risiko yang dapat
memberikan kontribusi negatif pada perkembangan usaha, seperti: terjadinya tindakan
kriminal (perdata dan/atau pidana), terbuangnya sumber daya finansial secara
percuma (mubazir), berkurangnya kepuasan pelanggan karena kinerja organisasi
yang buruk, terhambatnya kegiatan operasional perusahaan, dan lain sebagainya.

III.II. SARAN
Dari kesimpulan diatas penulis menyarankan agar perusahaan bisa berkembang
dan bertumbuh hendaknya jangan terpaku atau jangan berpuas diri terhadap apa
yang ada sekarang ini terus belajar , berinovasi karena perubahan digital adalah
sebuah keniscayaan dan tidak terbantahkan, maka diperlukan budaya digital , dari
sejarah kita bisa melihat perusahaan besar seperti nokia , blackberry , Kodak karena
mereka tidak berinovasi menghadapi trend yang ada.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.itgovernance.co.uk/it_governance

https://www.projectmanager.com/blog/it-governance-frameworks-definitions

13

Anda mungkin juga menyukai