Anda di halaman 1dari 22

TUGAS ETIKA ETIKA BERPACARAN SEHAT DITINJAU DARI SUDUT PANDANG AGAMA

Oleh : 1. Kadek Ary Budi Permana 2. Rahmantogusnyta Mariantisna 3. I Made Agus Oka Gunawan 4. I Gede Arya Maharta 5. I G.A. Bagus Prema Pradana 6. Anggarda Sanjaya 7. I Kadek Pomy Suartawa ( 1108605012 ) ( 1108605013 ) ( 1108605020 ) ( 1108605025 ) ( 1108605026 ) ( 1108605034 ) ( 1108605040 )

Program Studi Teknik Informatika Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat serta bimbingan Beliau, penulis diberikan kesehatan yang menunjang terselesaikannya makalah ini tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen, teman-teman serta orang orang yang membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap akan dapat memberikan dampak positif bagi para pembaca serta menjadi referensi yang baik jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Jika ada kata-kata yang salah dan kurang berkenan bagi para pembaca dalam makalah ini, penulis mengucapkan permohonan maaf. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.

Jimbaran, Oktober 2012

Penulis

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................ Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................... Error! Bookmark not defined. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. Latar Belakang .................................................... Error! Bookmark not defined. Rumusan Masalah .................................................................................................3 Metode Penulisan Makalah ...................................................................................3 Tujuan ...................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................5 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. Pengertian Judul ....................................................................................................5 Hubungan Judul ....................................................................................................5 Sumber Sastra Agama ...........................................................................................6 Realita Judul Di Lapangan ..................................................................................12 Solusi ..................................................................................................................14

BAB III PENUTUP ................................................................................................................17 3.1. 3.2. Kesimpulan .........................................................................................................17 Saran ...................................................................................................................17

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menginjak usia belasan, seorang anak sudah dapat dikatakan sebagai remaja. Sebenarnya, tidak ada teori khusus yang menyebutkan secara pasti, kapan seorang anak bisa dikatakan remaja. Sejak umur 15? Atau setelah masuk sekolah menengah pertama? Masa remaja bagi seorang anak bersifat relatif. Artinya, setiap individu memiliki ukuran sendiri kapan mereka menyebut diri mereka remaja. Masa remaja adalah suatu masa peralihan seorang anak dari anakanak menuju dewasa. Masa remaja adalah masa dimana pepatah tenar Experience is a Best Teacher mulai berlaku. Remaja mengalami masa-masa pembelajaran atas diri, fisik serta kepribadian mereka melalui pengalamanpengalaman yang mereka alami. Mereka mulai belajar mengontrol emosi serta perasaan mereka masing-masing. Seorang remaja akan mengalami perubahan pada diri mereka. Baik itu dari segi fisik maupun mental. Dari segi fisik, perubahan itu akan jelas terlihat. Seperti pada remaja wanita yang akan mengalami haid untuk yang pertama kalinya. Contoh lain yaitu bagian tubuh remaja wanita yang disebut payudara akan membusung. Untuk cowok, akan tumbuh jakun dileher mereka yang menyebabkan suara mereka lebih nge-bass. Dan masih banyak perubahan fisik lainnya yang bisa dilihat dari perkembangan remaja. Bila ditilik dari segi mental, perubahan yang terjadi pada remaja biasanya remaja mulai bisa mengontrol emosi, mulai bisa menghargai orang lain, mulai bisa memilah-milah tindakan apa yang seharusnya bila menghadapi suatu kondisi/situasi tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja ini harus didukung oleh lingkungan, yang berperan sebagai dosen yang baik agar mengahasilkan kualitas remaja yang beretika. Jadi

peran lingkungan (khususnya orang tua dan teman-temannya) haruslah mendukung pergaulan mereka dengan membimbing mereka kearah positif. Ada satu perubahan mental yang paling menarik diantara perubahan-perubahan lainnya. Yaitu perasaan berdebar-debar yang

menghasilkan sensai yang luar biasa ketika melihat remaja putra teman sekelas kita yang sedang bermain basket. Atau ketika seorang remaja putra yang seketika terkagum-kagum dan merasakan sesuatu yang menariknya seperti kutub magnet ketika melihat seorang gadis cantik berambut panjang sedang melihat kearahnya. Pernahkah kalian mengalaminya? Cobalah ingat ketika perasaan itu datang untuk pertama kalinya. Perasaan seperti itu disebut perasaan jatuh cinta. Setiap manusia pasti dan harus mengalaminya. Mengapa demikian? Karena suatu hubungan berumah tangga pada umumnya berawal dari perasaan tersebut. Ketika perasaan itu datang, kepada lawan jenis yang diikuti fase perkenalan dan pendekatan, pasti akan berakhir pada fase berumah tangga. Dalam fase perkenalan dan pendekatan inilah segala jenis perasaan, ego, emosi dan suasana terjadi. Pada fase inilah terjadi banyak pembelajaran dalam proses menuju kedewasaan. Fase ini disebut berpacaran. Berpacaran memiliki dampak positif dan negatif bagi remaja. Bila berpacaran dilakukan dengan sehat, maka itu akan menjadi positif misalnya berpacaran dapat menambah semangat belajar. Namun bila berpacaran hanya untuk berfoya-foya, apalagi hanya untuk having sex, jelas berpacaran menjadi sangt negative. Nah, bagaimana etika berpacaran yang sehat ditinjau dari sudut pandang agama? Dalam hal ini penulis menggunakan sudut pandang agama, karena agama/kepercayaan merupakan suatu syarat utama warga negara

Indonesia.Dari situlah lahir makalah ini dengan tujuan menyelidiki bagaimana etika berpacaran yang baik bila ditinjau dari segi agama dan bagaimana keadaan nyatanya dilapangan. Demikian pula bagaimana respon remaja di Indonesia, khususnya di Bali jika disinggung mengenai bagaimana perilaku pacaran mereka. Dan bagaimana mereka juga memandang kegiatan berpacaran menghasilkan suatu energi sehat yang dapat menambah semangat belajar maupun kebalikannya dengan menjadikan aktivitas pacaran hanya untuk bermain-main. 1.2.Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh etika dan agama dalam sebuah hubungan pacaran pada masa kini? Bagaimana realita gaya berpacaran remaja pada masa kini? Bagaimana solusi terhadap masalah gaya berpacaran yang kurang sehat pada remaja masa kini? 1.3.Metode Penulisan Makalah Makalah ini ditulis/dibuat melalui 2 metode. Metode browsingdan Observating. Metode Browsing adalah metode yang kami lakukan dengan cara mencari informasi dari internet. Metode ini berpengaruh besar dalam mendapatkan informasi. Metode ini mendominasi makalah ini. Tapi metode yang paling sesuai dengan realita di lapangan adalah metode Observating. Metode ini adalah metode yang melibatkan masyarakat banyak sebagai narasumber utama untuk mendapatkan fakta dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menggunakan kedua metode tersebut, kami padupadankan sehingga menjadi padu dan mendukung satu sama lain. 1.4.Tujuan Makalah ini bertujuan untuk memberikan suatu informasi kepada masyarakat umum yang dititikberatkan pada para remaja agar dapat mengenali lingkungannya tentang bagaimana etika berpacaran yang sehat bila ditinjau dari sudut pandang agama.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Judul ETIKA BERPACARAN SEHAT DITINJAU DARI SUDUT PANDANG AGAMA Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq, nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsipprinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesame dan menugaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazimnya disebut juga etik berasal dari kata Yunani yang berarti : norma-norma , kaidah-kaidah, dan ukuran ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Dalam berpacaran manusia dengan manusia yang berbeda jenisnya pun harus saling melakukan interaksi sosial.Bila menunjukkan ketertarikan tersebut maka mereka yang menjalaninya harus bisa bertanggung jawab akan suatu hal baik itu menyenangkan hati pasangan,mengerti satu sama lain maupun saling setia.Menurut saya ada etika-etika berpacaran yang harus dijalani saat ini,supaya mereka yang berpacaran masih dibawah norma.

2.2. Hubungan Judul Judul dari makalah ini adalah ETIKA BERPACARAN SEHAT DITINJAU DARI SUDUT PANDANG AGAMA . Judul makalah ini sangat berhubungan dengan materi yang kita bahas pada mata kuliah Etika/Agama atau

juga bisa dikatakan makalah ini adalah implementasi dari apa yang sudah kita pelajari pada kuliah Etika/Agama. Dimana judul ini akan menyelidiki bagaimana etika berpacaran yang baik bila ditinjau dari segi agama dan bagaimana keadaan nyatanya dilapangan. Materi yang disajikan pada makalah inipun sangat ringan dan mudah dipahami karena sesuai dengan masalah yang kita hadapi pada masa remaja ini dan juga sesuai dengan realita di lapangan pada masa kini. 2.3. Sumber Sastra Agama a. Etika Pacaran Menurut Agama Islam Pacaran adalah sebuah masa dimana seorang lelaki melakukan perkenalan yang lebih mendalam kepada seorang wanita yang bertujuan untuk mencapai tingkat hubungan yang lebih serius yaitu pernikahan. Dengan kata lain, pacaran merupakan syarat utama untuk mencapai hubungan pernikahan. Namun, tak semua pihak menyetujui statement diatas. Dalam agama Islam justru tidak disebutkan adanya fase pacaran sebelum pernikahan. Malah, Islam mengharamkan adanya pacaran. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana calon pengantin bisa mengenal lebih jauh pasangannya? Bila sepasang manusia berlawanan jenis bertemu dan langsung melakukan hubungan pernikahan, yang berarti hidup bersama, tinggal satu rumah, tidur, makan dan beraktivitas bersama-sama, tentu mereka harus mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Tidak akan mungkin mereka baru mengenal pasangan mereka baru setelah mereka berumah tangga. Bagaimana kalau tidak cocok? Benar sekali per nyataan islam bahwa pacaran adalah haram. Pacaran adalah budaya dan peradaban yang dilestarikan oleh orang-orang kafir negeri barat dan lainnya. Kemudian diikuti oleh sebagian remaja dengan dalih mengikuti perkembangan jaman dan sebagai cara untuk mencari pasangan hidup. Berkumpulnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim, pegaulan, bebas dan pacaran adalah fitnah (cobaan) dan mafsadah bagi

manusia secara umum, dan umat muslim secara khusus. Maka perkara tersebut tidak bisa lagi ditoleransi lagi seperti kehancuran bani Israil yang berasal dari fitnah (cobaan) wanita. Islam berani memberikan pantangan dalam melakukan hubungan pacaran, berarti islam telah memberikan jalan lain untuk proses perkenalan calon pengantin sebelum proses pernikahan. Dalam Islam, dikenal istilah taaruf yang sering diartikan sebagai perkenalan. Jika dihubungkan dengan pernikahan, maka taaruf adalah proses saling mengenal antara calon laki-laki dengan perempuan sebelum proses khitbah atau pernikahan. Karena itu, perbincangan dalam taaruf menjadi sesuatu yang penting sebelum melangkah ke proses selanjutnya. Pada tahapan ini, setiap calon pasangan dapat saling mengukur diri. Berikut yang harus diungkapkan kepad calon saat taaruf: 1. Keadaan Keluarga Dalam taaruf kita bisa menjelaskan tentang keluarga kepada calon, gunanya agar calon mengetahui silsilah keluarga kita. Misalnya berapa jumlah saudara, anak keberapa, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll. 2. Harapan dan Prinsip Hidup Warna kehidupan kelak ditentukan dengan visi misi suatu keluarga, terutama suami sebagai qowwan dalam suatu keluarga. Sebagai pemimpin, ia seperti nakhoda yang menjalankan biduk rumah tangga. Karena itu, setiap calon pasangan nantinya bisa sejalan. 3. Kesukaan dan Ketidaksukaann Dari awal sebaiknya dijelaskan apa yang disukai dan yang tidak disukai dan yang tidak disukai. Agar dalam berumah tangga dapat

saling memahami. Namun tidak dianjurkan terjadi perubahan sikap maupun kepribadian aknya perubahan yang terjad, hendaknya terjadi secara natural dan tidak memaksa. 4. Ketakwaan Calon Pasangan Ketakwaan adalah hal terpenting yang dibahas dalam taaruf. Dengan mengetahui ketakwaan calon pasangan, akan menjadi suatu keputusan untuk meneruskan ke proses pernikahan atau tidak. Namun taaruf hanyalah proses perkenalan belum ada ikatan untuk kelak akan menikah, kecuali telah masuk proses khitbah. Tapi dengan alas an itu, terkadang itu menjadi sebuah penyakit yang menjangkiti beberapa kaum remaja. b. Etika Pacaran Menurut Agama Hindu Berbeda dengan agama Islam, dalam agama Hindu, pacaran itu sama sekali tidak dilarang. Asalkan dilakukan dengan positif dan tidak main-main. Proses pacaran maupun mencari psangan hidup merupakan suatu yang sangat sakral, maka kitab suci Veda adalah sebagai sumber dari segala sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan harus dijadikan dasar hukum suatu prilaku manusia khususnya umat Hindu di mayapada ini. Sebelum memasuki agenda pacaran setiap anak perlu terlebih dahulu bergaul sehat di kalangan remaja. Anak yang tidak pernah bergaul bahkan sama sekali tidak gaul, akan disebut kuper (kurang pergaulan). Anak yang kuper akan segera bisa dikenali dalam lingkungannya. Karena sikap dan tindak tanduknya aneh atau tidak pantas. Oleh karenanya sebelum pacaran bergaullah sedini mungkin. Apa gunanya gaul?:

Pergaulan adalah kancah tempat melakukan aktualisasi diri Pergaulan adalah laboratorium tempat uji coba nilai-nilai yang dianut

Pergaulan adalah tempat merajut persahabatan dan menjalin jaringan kenalan

Pergaulan adalah tempat pematangan kepribadian Pergaulan adalah tempat menjinakkan ego Jadi janganlah ada remaja pria maupun putri yang tidak bergaul.

Hanya melalui pergaulan bisa ditemukan seorang pacar. Pacaran tidak pernah dilarang. Tidak ada perkawinan yang sukses tanpa melewati masa pacaran. Apakah sebenarnya kita mempunyai cinta atau hanya ketertarikan secara fisik, atau hanya butuh pengakuan sosial, atau birahi. Masa pacaran adalah masa mengenali ini semua, antara lain mengenal apa ada bedanya antara cinta dan birahi. Walaupun cinta dan birahi adalah dua hal yang berbeda, tetapi keduanya tidak bisa dihindarkan. Keduanya akan menghampiri setiap orang, karena sangat alami. Birahi adalah simtom (gejala) mulai berfunsinya hormon yang berkaitan dengan seks. Dia mulai tumbuh pada usia akil baligh. Dan nanti akan mati dengan sendirinya pada usia paruh baya. Ini semua alami, tidak bisa ditolak ataupun dihindarkan, atau diminta. Apa yang bisa kita lakukan adalah mengenalinya atau menghandle dan mengolahnya sebaik mungkin. Ajaran Hindu mengenal seksualitas sebagai sesuatu yang mulia, bahkan bukan dosa, bukan laknat maksiat, karena itu adalah asal manusia hadir ke bumi. Tak perlu diuraikan lebih jauh. Lihatlah Lingga dan Yoni adalah simbol penyatuan unsur maskulin dan feminim. Jangan lupa, lihat tugu Monas, jelas itu bentuk kreatif dari Lingga dan Yoni. Sedangkan Cinta, berasal dari sumber yang berbeda yaitu dari dada, dari sekitar jantung. Di sana ada sumber energi pembangkit rasa disebut Anahatta Chakra. Kama atau nafsu mempunyai sifat menuntut. Sedangkan cinta sudah bisa memberi. Cinta bisa memberi dan menerima. Kedua hal inilah yang harus dikenali secara baik oleh setiap anak remaja. Cinta dan birahi bisa datang silih berganti dan dialami lebih dari sekali oleh anak remaja. Sumber energi keduanya berbeda. Energi yang dipakai oleh kegiatan seks itulah yang harus dikonversi atau

dihaluskan. setelah halus disebut energy Kundalini. Bila energi kama ini bolak-balik hanya dipakai untuk kegiatan sanggama. Maka kita melakukan pemborosan besar-besaran. Energi yang sama bisa dipakai untuk

menciptakan kreativitas. kreativitas adalah salah satu karakter dari energi Kundalini. Visi dan misi agama Hindu telah ditentukan dalam proses kehidupan di dunia yaitu mengarah kepada tujuan hidup manusia adalah mencapai Moksartham Jagatdhita yang diaplikasikan melalui misi Dharma, Artha, Kama dan Moksa (Catur purusartha), empat tujuan hidup manusia yang sangat erat kaitanya dengan jenjang kehidupan manusia hidup yang pada dasarnya Catur Purusrtha adalah filsafat hidup dari catur Asrama (empat tahapan kehidupan di dunia ini). Dalam Fase perkembangan kehidupan manusia, sudah merupakan suatu kodrat manusia dari masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa, masa tua, sampai kembali ke asal mula. Masa remaja inilah mengalami perubahan phisik dan perubahan perasaan baik pria maupun wanita, perubahan yang sangat menonjol adalah nafsu atau keinginan (kama). Pada masa inilah yang disebut masa puber. Kama berarti: nafsu atau keinginan yang dapat memberikan kepuasan atau kesejahtraan hidup. Kepuasan atau kenikmatan tersebut memang merupakan salah satu tujuan atau kebutuhan manusia, karena manusia mempunyai Dasendriya (10 indriya), yaitu:

Srotendriya: keinginan untuk mendengar

Tvagendriya: keinginan untuk merasakan sentuhan Caksvindriya: keinginan untuk melihat Jihvendriya: keinginan untuk mengecap Granendriya: keinginan untuk mencium Vagindriya: keinginan untuk berkata Panindriya: keinginan untuk memegang sesuatu Padendriya; keinginan untuk bergerak, berjalan

10

Payvindriya: keinginan untuk membuang kotoran Upasthendriya: keinginan untuk kenikmatan dengan kelamin Kesepuluh indriya tersebut menyebabkan manusia berbuat sesuatu, karenanya betapa pentingnya indriya tersebut, perasaan ingin tahu yang senantiasa meyebabkan manusia memiliki pengetahuan adalah diakibatkan oleh adanya indriya itu juga. Namun indriya tersebut perlu dikendalikan, karena ia sering juga dapat menjerumuskan manusia. Indriya sering diumpamakan seperti kuda liar, yang kalau dapat dikendalikan akan merupakan kekuatan yang luar biasa. Kama atau kesenangan/kenikmatan menurut ajaran Hindu tidak akan ada artinya jika diperoleh menyimpang dari Dharma. Karena Dharma menduduki tempat di atas kama, dan menjadi pedoman dalam pencapaian kama, Dharma merupakan hukum dari segala aspek kemanusiaan (Sarasamuccaya. 12).

Ilmu tanpa Dharma membahayakan, harta tanpa dharma menyengsarakan, kedudukan tanpa dharma menggelisahkan, manusia tanpa dharma terasa hampa . Manusia telah memiliki kama atau keinginan (nafsu) sejak dilahirkan ke dunia, dalam perkembangan kehidupan manusia secara normal akan berkembang secara bertahap salah satu indriya (keinginan) yang lebih menonjol. Maka pada masa remaja akan timbul keinginan pria dan wanita sebagai lawan jenis untuk saling mencintai, dalam proses ini disebut dengan masa berpacaran. Dalam kehidupan bersama setiap orang harus mengatur dirinya bertingkah laku tidak ada seorangpun boleh berbuat sekehendak hatinya, mereka masing-masing harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tunduk pada aturan bertingkah laku yang berlaku umum. Mereka hanya bebas berbuat dalam ikatan aturan tingkah laku yang baik. peraturan tingkah laku yang baik inilah disebut Tata Susila. Jadi jelas bentuk pengendalian diri dalam pergaulan hidup bersama khususnya pergaulan yang lebih mendalam
11

antara seorang pria dengan wanita yang berpacaran wajib mentaati etika atau tata susila agar tujuan yang ingin dicapai berjalan dengan baik. 2.4. Realita Judul di Lapangan Penelitian pertama yang kami lakukan yaitu di lokasi Lapangan Niti Mandala Renon, pada tanggal 13 Oktober 2012, tepatnya pukul 22.25 WITA, dimana kami berkeliling lapangan melihat suasana aktifitas orang-orang yang berada di tempat sana. Sepintas kami melihat beberapa pasangan berada dibalik semak semak di dekat Bajra Sandhi. Keadaan lapangan renon yang gelap gulita ternyata dimanfaatkan oleh sejumlah pasangan untuk melakukan hal-hal yang diluar batas. Kami memergoki beberapa pasangan yang berada dibalik semak belukar di lapangan renon, khususnya semak disekitaran bajra sandhi. Begitu mengetahui kedatangan kami, pasangan tersebut seperti panik dan salah tingkah. Bisa dibayangkan apa yang sebenarnya dilakukan sebuah pasangan di balik semak belukar. Untuk menjawab apa yang kami perkirakan terhadap apa yang dilakukan oleh pasangan tersebut, kami pun mencoba untuk mencari lokasi lain yang tentunya masih berada disekitaran Bajra Sandhi tersebut, akhirnya kami menemukan sepasang anak muda yang melakukan kegiatan yang sesuai dengan perkiraan kami, yaitu pasangan tersebut berpangkuan sambil berciumanan bahkan terlihat tangan pria meraba raba daerah terlarang pasangannya,seperti pada payudaranya dan lain-lain. Perkiraan kami pun sudah menjadi fakta dengan apa yang kami lihat. Dan tak disangka pula sepasang yang sedang bercumbu di semak-semak adalah pasangan remaja yang dipastikan dari fisiknya merupakan anak muda yang umurnya dibawah kami. Target kami awalnya mencari di sekitar semak-semak yang tertutup,tapi yang kami dapat,di tengah-tengah lapangan pun juga terdapat sejumlah pasangan yang duduk berpangkuan bahkan ada yang berciuman juga. Begitulah keadaan yang kami dapatkan di lapangan renon. Lapangan Niti Mandala Renon yang pada malam hari terlihat sepi dan tanpa kegiatan dari luar

12

ternyata di dalamnya banyak terjadi kegiatan yang berada di luar norma dan sama sekali tidak patut dicontoh. Observasi kami lanjutkan ke lokasi selanjutnya yaitu warnet. Warnet atau warung internet adalah suatu lokasi yang pada awalnya digunakan untuk memberikan layanan internet kepada masyarakat umum guna mencari berbagai informasi yang dibutuhkan.Namun sekarang. Image warnet telah berubah menjadi lokasi yang dimanfaatkan untuk berbuat mesum oleh sejumlah pasangan khususnya remajauntuk membuktikan kebenarannya,kami mengunjungi beberpa warnet di seputaran denpasar. Observasi kami lanjutkan pada hari selasa tanggal 15 Oktober 2012 pukul 13.15 WITA ke warnet di seputaran Denpasar. Warnet pertama yang kami kunjungi kami melihat tidak ada tanda-tanda terjadinya penyalahgunaan tempat. Di warnet ini kondisinya terbuka, antara komputer yuang satu dan lainnya hanya dipisahkan oleh sekat-sekat

pembatas,dimana jika melakukan sesuatu yang tidak senonoh pasti terlihat oleh admin atau pengguna lainnya. Kami melanjutkan observasi ke warnet target kami selanjutnya, pada warnet yg kedua,sudah terlihat perbedaan konsep penataan ruangan dengan warnet yang pertama. pada warnet kedua,masing-masing user dipisahkan oleh bilik-bilik yang lumayan tertutup,disini mulai tercium tindakantindakan mesum oleh para pengguna warnet. Ketika kami melewati bilik-blik tersebut,rata-rata satu bilik berisi lebih dari satu orang,dimana tidak sedikit terdapat pasangan-pasangan anak remaja. Bahkan beberapa terlihat bermesraan di dalam bilik tersebut,seperti berpangkuan,berpelukan,bahkan berciuman di dalam bilik. Ternyata di warnet yang kedua ini, terdapat dua jenis tempat yaitu yang reguler dan ruang VIP . Karena penasaran dengan ruang VIP,langsung saja kami menyewa tempat di ruang VIP. Sesampainya di ruang VIP,terdapat perbedaan suasana, dimana terdapat AC dan bilik yang ditawarkan lebih luas serta lebih tertutup. Secara sepintas kami melihat diantara pintu masuk perbilik, hampir semua, bahkan semua bilik dipenuhi oleh pasangan-pasangan muda,beberapa diantara mereka bahkan masih

13

menggunakan seragam sekolah. Di lokasi ini, bahkan budaya cuek sudah sangat melekat. Banyak sekali pasangan-pasangan muda melakukan kegiatan yang senonoh ini tidak menghiraukan ada apa dan siapa yang melintas di sekitarnya, mereka dengan nyamannya melakukan kegiatan seperti berpelukan sambil tertidur tidak peduli dengan beberapa orang yang berlalulalang berjalan. Bahkan tanpa sengaja pula kami mendengar suara desahan dari salah satu bilik dari warnet tersebut. Sungguh sangat memperihatinkan melihat kondisi pacaran anak muda jaman sekarang, apalagi melihat tempat ini seperti sudah terfasilitasi bagi kaum anak muda bahkan anak sekolahan melakukan kegiatan senonoh seperti itu meilhat harga sewa perbilik warnet yang relatif sangat murah. 2.5. Solusi Adapun solusi yang kami tawarkan agar para remaja dapat menjalin suatu hubungan berpacaran yang sehat adalah sebagai berikut : 1. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agama adalah panutan kita dalam hidup. Selalu ingat akan norma-norma agama, agar pacaran bisa dilakukan masih dalam batas wajar.

2. Sibukkan diri dengan kegiatan Ekstrakurikuler. Tidak hanya diri sendiri, tapi buat pasangan juga. Denga kesibukan yang posotif, waktu untuk pacaran dapat menjadi efektif dan bahan pembicaraan di waktu ketemu akan berguna dalam hubungan berpacaran. Dalam hal ini juga dapat menghindari perbuatan-perbuatan yang ane saat bertemu dengan pacar.

3. Sebagai penyemangat dan motivasi diri. Jika sama-sama pelajar, secara otomatis masing-masing mempunyai sasaran yang harus dicapai dalam tiap pelajar. Buat setinggi-tingginya pencapaian

14

sasaran atau target. Dan beri imbalan buat yang nilainya lebih tinggi. Dengan begini, pacaran tentunya akan lebih menjadi menyenangkan dan positif.

4. Belajar Kelompok. Belajar tidak hanya di sekolah. Di rumahpun juga bisa. Dengan tukar pikiran dan pengetahuan tentang ilmu yang dikuasain, bisa saling mengisi dalam pelajaran sekolah. Jadi, waktu diluar jam sekolah tentunya akan terisi dengan menambah ilmu dengan cara diskusi dan seiring dengan mengisi waktu kegiatan pacaran yang positif.

5. Perkenalkan pacar dengan orang tua. Dengan begini, secara otomatis tidak akan mempunyai pikiran yang tidak aneh-aneh untuk pasangannya, yang dalam artian ini adalah yang laki-laki, karena merasa tidak enak dan bertanggung jawab dengan orang tua apabila melakukan hal-hal yang negatif dalam berpacaran.

6. Berpacaran tidak pada saat jam pelajaran. Tujuannya agar tidak mengganggu pelajaran disekolah maupun di kampus. Tetap belajar dan sekolah adalah hal yang utama untuk masa depan, khususnya bekal dimasa menikah nanti dengan pasangannya atau pacar.

7. Tidak menonton film porno dan membaca cerita dewasa. Dampak buruk yang ditimbulkan dengan nonton film porno ataupun membaca cerita dewasa disamping pikiran akan dipenuhi dengan adegan yang negatif untuk dilakukan bagi seseorang yang belum menikah. Kerja otak juga akan terganggu. Dengan menonton film porno atau membaca cerita dewasa secara tidak langsung akan mengurangi kemampuan otak dalam menyerap dan memahami pelajaran.

8. Jaga diri dalam pasangan. Tetap pegang prinsip pacar yang baik adalah pacar yang menghormati dan menjaga harga diri pasangan serta tidak akan melakukan sesuatu yang akan

15

merugikan masa depan kita. Dengan memegang prinsip ini dalam berpacaran niscaya berpacaran akan menjadi positif dan menjadi target yang baik untuk pasangan anak muda dimasa depan apabila ingin mempunyai cita-cita sampai menikah ketika dewasa nanti.

16

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Pacaran merupakan suatu fase yang khas yang terjadi kepada makhluk hidup yang dikarunia hati. Jadi pacaran merupakan hal yang wajar dikalangan remaja mengingat masa remaja merupakan masa tumbuhnya hormon setiap manusia. Dengan catatan dilakukan dengan positif dan sopan. Mengingat kecepatan perubahan gaya hidup di Indonesia sangat cepat, maka dirasa perlu meningkatkan peranan orang tua dalam tugas pokoknya sebagai pengasuh dan pendidik. Tidak mustahil, banyak orang tua yang kehilangan orientasi dalam menghadapi perubahan budaya yang tengah tejadi. Tidak usah malu-malu kita memperbaiki pola asuh, menyegarkan materi pengasuhan, serta meningkatkan komitmen untuk intens mengasuh putra-putrinya sendiri. Pengasuhan dan pendidikan generasi muda adalah investasi untuk mencapai masa depan generasi yang berbudhi luhur, memiliki kesadaran Dharma yang tinggi, dan generasi yang bahagia, sejahtera dan sentosa. Pacaran sehat adalah tamasya yang berhak mereka lalui, agar mulus memasuki tahap dewasa. Berpacaran dalam kajian kitab suci Veda yang sangat ditekankan adalah menjaga etika dan mengendalikan diri untuk pacaran sukses ke jenjang pernikahan,inilah yang disebut pacaran sehat. 3.2. Saran Berikut beberapa tips berpacaran yang sehat agar sampai ke jenjang pernikahan. a. Harus terdapat persamaan tujuan yang dilandasi spiritual, belajar, berusaha, mendisiplinkan diri.

17

b. Penuh rasa kasih sayang dan saling mencintai secara tulus sampai ke lubuk hati yang terdalam. c. Adanya keseimbangan, kecerdasan sosial, budaya, dan kepentingan serta lingkungan. d. Dalam perjalanan pacaran perlu memupuk rasa rendah hati, saling isi mengisi, mengurangi rasa ego. e. Pacaran adalah sebagai motivasi dalam meniti ilmu pengetahuan, maupun berkarier. f. Jangan menyerahkan kehormatan diri dalam perjalanan pacaran. g. Lakukan meditasi secara teratur sehingga dapat menghaluskan energi kama menjadi energi cinta.

18

DAFTAR PUSTAKA http://okta11a117.wordpress.com/2009/10/02/etika-dalam-berpacaran/ http://sururudin.wordpress.com/2008/09/25/etika-pergaulan-muda-mudi-dalambercinta-berpacaran-seksualitas-berdasarkan-firman-tuhan/ http://www.scribd.com/doc/8365104/PENGERTIAN-ETIKA http://bloger.com/rumahku-surgaku/etika--pacaran-dalam-iklan/ http://bloger.com/pacaran/etika-pergaulan-muda-mudi-dalam.html

19

Anda mungkin juga menyukai