BIOSTATISTIK
ZAENAL ARIFIEN, SKM. MKM
I. Pendahuluan
Dalam melakukan uji statistik ada kalanya data yang akan diuji
tidak berbentuk numerik/kuantitatif, tetapi berbentuk
kategorik/kualitatif (skala nominal) misalnya kejadian hipertensi,
status perokok, status imunisasi lengkap, atau kejadian BBLR
(berat bayi lahir rendah). Suatu penelitian ingin mengetahui
apakah status imunisasi lengkap di suatu kabupaten sudah
mencapai UCI 80% atau belum? atau ingin mengetahui apakah
ada perbedaan kejadian hipertensi antara kelompok pria
dengan wanita? atau ingin mengetahui apakah ada perbedaan
kejadian hipertensi antara kelompok bukan perokok, perokok
ringan, dan perokok berat
Untuk mengetahui apakah status imunisasi lengkap di suatu
kabupaten sudah mencapai 80% atau belum tentunya harus
dilakukan survei terlebih dahulu kemudian hasil survei
tersebut diolah, misalnya didapatkan proporsi imunisasi
lengkap 77%. Uji proporsi dilakukan untuk membandingkan
apakah 77% sama dengan 80% atau tidak? Perhitungan
untuk hal ini sudah dibahas pada bab sebelumnya tentang Uji
Beda Proporsi Satu Sampel.
Selanjutnya, untuk mengetahui apakah ada perbedaan
kejadian hipertensi antara kelompok pria dengan wanita,
maka kita harus membandingkan proporsi hipertensi pada
kelompok pria (misalnya p1) dengan proporsi hipertensi pada
wanita (misalnya p2), hal kita sebut juga dengan Uji Beda
Dua Proporsi.
Begitu juga halnya antara perokok dengan
hipertensi, kita membandingkan proporsi hipertensi
pada kelompok bukan perokok (p1) dengan proporsi
hipertensi pada kelompok perokok ringan (p2), dan
proporsi hipertensi pada kelompok perokok berat
(p3), hal ini kita sebut juga dengan Uji Beda Lebih
dari Dua Proporsi. Uji statistik beda 2 proporsi atau
lebih disebut juga dengan uji chi square.
II. Distribusi Chi Square
Sebelum kita menguraikan tentang prosedur perhitungan
untuk uji statistik beda 2 proporsi atau uji chi square, kita
harus mengetahui bentuk distribusi dari data
kategorik/kualitatif. Jika distribusi data numerik dapat
berbentuk normal dengan distibusi Z (Gaus) atau distribusi t,
sedangkan pada data kategorik distribusinya berbentuk X2
chi-square (kai kuadrat) yang kurvanya miring ke kanan,
sehingga prosedur uji statistiknya disebut juga uji chi-square.
Beberapa bentuk distribusi chi square yang miring ke kanan,
bentuknya berbeda-beda sesuai dengan besarnya derajat
kebebasan/degree of freedom (dk). Semakin besar nilai dk
bentuk distribusinya semakin mendekati bentuk distribusi Z,
namun tetap miring ke kanan.
Bentuk Distribusi Chi Square
Probability
1 df
4 df
6 df
x2 value
0 5 10 15
(O E ) 2
X 2
E
Apabila data hasil pengamatan ditulis dalam bentuk tabel silang seperti berikut:
Nilai E pada sel a = (a+b) x (a+c) / N Nilai E pada sel c = (a+c) x (c+d) / N
Nilai E pada sel b = (a+b) x (b+d) / N Nilai E pada sel d = (b+d) x (c+d) / N
X2 = (O-E)2 / E
X2 = (a–Ea)2/Ea + (b–Eb)2/Eb + (c–Ec)2/Ec + (d– Ed)2/Ed
Bermakna atau tidaknya, dapat dibandingkan dengan nilai pada tabel X2, pada
nilai alpha atau probabilitas tertentu dan derajat kebebasan (dk) atau degree of
freedom yang sesuai. Derajat kebebasan dapat dihitung dengan dk = (jumlah
kolom-1) x (jumlah baris-1).
V. APLIKASI UJI CHI SQUARE
Suatu survei dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan
proporsi hipertensi antara penduduk kota dengan desa. Wilayah
kota yg terpilih adalah Jakarta Pusat dan wilayah desa adalah
Kabupaten Cianjur. Sebanyak 410 penduduk Jakpus dipilih
dengan random, ada 62 orang (15.1%) yang hipertensi,
sedangkan dari 414 penduduk Cianjur yang dipilih dengan
random, ada 46 orang (11.1%) yang hipertensi. Buktikanlah
secara statistik apakah ada perbedaan proporsi hipertensi antara
penduduk Jakpus dengan Cianjur pada =5%?
Hasil pengukuran terhadap tekanan darah (Hipertensi/Normal)
dan hasil pengamatan terhadap lokasi penduduk (Desa/Kota)
dapat disusun dalam suatu tabel yang mempunyai beberapa
kolom dan beberapa baris, tabel tersebut dinamakan tabel
silang/cross-tab (sering disebut juga tabel kontingensi). Dari
soal di atas akan kita buat tabel kontingensi sebagai berikut:
Lokasi Hipertensi Normal Total
Jakpus 62 348 410
Cianjur 46 368 414
Total 108 716 824
Penyelesaian:
1. Tentukan Ho dan Ha
Ho: Hipertensi di Jakpus (15.1%) sama dengan di Cianjur (11.1%)
Ha: Hipertensi di Jakpus (15.1%) tidak sama dengan Cianjur (11.1%)
2. Tingkat Kemaknaan 5%
3. Uji statistik: Uji Chi-square
Untuk memudahkan perhitungan uji chi-square, buatlah table
berikut:
O E (O – E)2 (O – E)2 / E
62 53.74 68.26 1.27
46 54.26 68.26 1.26
348 356.26 68.26 0.19
368 359.74 68.26 0.19
X2 = 2.91
N ( ad bc ) 2
2
( a c ) * (b d ) * ( a b ) * ( c d )
Contoh
2
Nilai X adalah
1) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan kecil dari 1 (satu)
2) Tidak lebih dari 20% sel mempunyai nilai harapan kecil dari 5 (lima).
Kalau hal ini ditemui di dalam suatu tabel kontingensi, cara
menanggulanginya adalah dengan menggabungkan nilai dari sel yang
kecil tadi kepada lainnya (menggabungkan 2 kategori menjadi 1
kategori saja). Artinya kategori dari variabel dikurangi sehingga
kategori yang nilai harapannya kecil dapat digabung ke kategori lain.
Untuk tabel 2x2 hal ini tidak dapat dilakukan, maka solusinya adalah
dengan melakukan uji “Fisher exact”
Fisher Exact Test
Kepuasan Total
Puas Tidak
Jenis Kelamin Laki-laki Count 23 39 62
% within Jenis Kelamin 37.1% 62.9% 100.0%
Perempuan Count 33 71 104
% within Jenis Kelamin 31.7% 68.3% 100.0%
Total Count 56 110 166
% within Jenis Kelamin 33.7% 66.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2-sided) sided)
Pearson Chi-Square .500(b) 1 .479
Continuity Correction(a) .289 1 .591
Likelihood Ratio .497 1 .481
Fisher's Exact Test .501 .294
Linear-by-Linear Association .497 1 .481
N of Valid Cases 166
(| O E | 0.5) 2
2
E
2
Rumus Koreksi X untuk Tabel 2 x 2 :