Anda di halaman 1dari 17

EKONOMI MANAJERIAL

TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, dan ELASTISITAS

Disusun Oleh :

              1. I PUTU DIANA MAHARANI (1802013413)


              2. IDA AYU PUTU EKA SARI WIDIASTUTI (1802013391)
3. DESAK NYOMAN AVRILIA TRIANGGITA DEWI (1802013422)
4. I KOMANG TIO ARI PUTRA (1802013308)
5. NI KOMANG AYU TRIMANTARI (1802013400)
6. NI MADE SRI PANCAWATI (1802013393)
                                   

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Didalam ilmu ekonomi, kita mengenal konsep elastisitas. Elastisitas berfungsi untuk
mengukur derajad kepekaan ketika terjadi perubahan harga atau pendapatan dengan jumlah
barang yang diminta atau ditawarkan.
Dengan mempelajari elastisitas kita dapat memprediksi implikasi perubahan harga ata
u pendapatan terhadap perubahan jumlah barang yang diminta atau di tawarkan.
Informasi penting ini berguna bagi rumah tangga produsen sebagai pihak yang
memproduksi dan menjual barang serta rumah tangga pemerintah selaku otoritas yang
menjalankan system demokrasi ekonomi sekaligus sebagai pembuat kebijakan.
Permasalahan pokok ekonomi modern bertumpu pada masalah produksi,
seperti barang apa yang dibuat, bagaimana, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi. Hal
itu dimaksudkan untuk menjawab problematika yang bersumber pada kebutuhan manusia
yang cenderung tidak terbatas lantas harus dipenuhi dengan sumber daya yang terbatas. Cara
paling
rasional untuk menyeimbangkan kebutuhan dan sumber daya ialah dengan mengurangi konsu
msi dan menambah produksi. Bagi pemerintah untuk menambah atau mengurangi konsumsi 
masyarakat
dapat dilakukan dengan memainkan instrument pajak dan subsidi atau menerapkan kebijakan 
harga maksimun dan minimum.

B.     RumusanMasalah
1. Apakah pengertian permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan?
2. Apakah yang dimaksud dengan elastisitas harga permintaan?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan?
4. Bagaimana hubungan antara elastisitas harga, total revenue, dan marginal revenue?
5. Apakah pengertian elastisitas periklanan?
6. Apakah pengertian elastisitas pendapatan dan elastisitas silang ?
7. Apa peran elastisitas dalam pengambilan keputusan manajerial?

C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan elastisitas harga permintaan.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan.
4. Untuk mengetahui hubungan antara elastisitas harga, total revenue, dan marginal
revenue.
5. Untuk mengetahui pengertian elastisitas periklanan.
6. Untuk mengetahui pengertian elastisitas pendapatan dan elastisitas silang.
7. Untuk mengetahui peran elastisitas dalam pengambilan keputusan manajerial.
BAB II
PEMBAHASAN

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA KESEIMBANGAN


A.  PERMINTAAN ( Demand )
1.    Pengertian dan Hukum Permintaan
Dalam arti ekonomi, permintaan (demand) adalah berbagai jumlah barang dan jasa
yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai macam kemungkinan tin gkat harga pada
waktu tertentu. Hukum permintaan mengatakan bahwa jumlah barang yang diminta akan
selalu berbanding terbalik dengan harganya. Artinya jika harga barang naik maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang. Sebaliknya jika harga barang turun maka jumlah barang
yang diminta akan bertambah. Walaupun ada banyak faktor yang mempengaruhi permintaan,
namun dalam hukum permintaan hanya dijelaskan pengaruh harga terhadap permintaan.
Adapun faktor lain  dianggap cateris paribus.
2.   Macam-macam Permintaan
a. Permintaan efektif : berbagai jumlah barang dan jasa yang mau dan mampu dibeli
konsumen pada berbagai macam kemungkinan tingkat harga pada waktu tertentu,
cateris paribus. Permintaan ini merupakan permintaan yang didukung oleh daya
beli/kemampuan untuk membeli.
b. Permintaan potensial : permintaan terhadap suatu barang yang disertai dengan
kemampuan untuk membayar harga barang tersebut tetapi untuk sementara waktu
menunda pembeliannya.
c. Permintaan absolut : permintaan terhadap suatu barang yang tidak disertai dengan
kemampuan untuk membayar harga barang tersebut.
3.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
a. Pendapatan atau penghasilan masyarakat
b. Distribusi pendapatan masyarakat
c. Selera konsumen terhadap barang
d. Jumlah penduduk
e. Harga barang lain yang berhubungan dengan barang tersebut
f. Prediksi masyarakat tentang kondisi di masa yang akan datang
g. Adanya barang subtitusi
h. Kegunaan akan suatu barang

4.       Fungsi Permintaan
a. Pengertian Fungsi Permitaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga (P)
dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta.
P=a-bQ                 atau                       Q=a-Bp

Ket: Q=jumlah barang yang diminta


         P=harga barang per unit
         a=angka konstanta (wujudnya berupa angka)
         b=gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)

b. Menetukan Fungsi Permintaan dan Gambar grafiknya


P – P1/P2-P1 = Q-Q1/Q2-Q1

B.       PENAWARAN (Supply)
1)      Pengertian dan Hukum Penawaran
Dalam arti ekonomi penawaran (supply) adalah berbagai jumlah barang atau jasa
yang akan dijual atau ditawarkan oleh produsen pada berbagai macam kemungkinan tingkat
harga pada waktu tertentu.
Hukum penawaran mengatakan bahwa jumlah barang yang ditawarkan akan selalu
berbanding lurus dengan harganya. Artinya jika harga barang naik maka jumlah barang yang
ditawarkan bertambah. Sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan
berkurang. Sama halnya dengan hukum permintaan, dalam hukum penawaran pun hanya
harga yang dianggap mempengaruhi penawaran. Adapun faktor lain cateris paribus.
2)      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
a. Biaya produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang atau jasa
b. Kemajuan teknologi atau adanya teknologi baru
c. Harga bahan baku untuk membuat barang
d. Banyaknya produsen yang menawarkan barang
e. Laba yang diinginkan produsen atau penjual

3)      Fungsi Penawaran
a)      Pengertian Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dengan
jumlah barang (Q) yang ditawarkan.
P= a + b                Q             atau       Q=a + bP  

Ket: Q = jumlah barang yang ditawarkan


         P = harga barang per unit
         a = angka konstanta
         b = gradien atau kemiringan

Adapun syarat fungsi penawaran meliputi dua hal berikut.


·         Nilai a boleh positif atau negatif (+/-)
·         Nilai b harus positif
b)      Menentukan Fungsi Penawaran
Untuk mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dengan rumus menentukan
fungsi permintaan.
4)      Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan (price equillibrium) atau harga pasar adalah harga yang terjadi apabila
jumlah barang yang diminta sama denga jumlah barang yang ditawarkan. Penetuan harga dan
jumlah barang pada saat keseimbangan dilakukan dengan menentukan titik potong antara
grafik fungsi permintaan dengan fungsi permintaan.
Rumus harga keseimbangan adalah sebagai berikut.

Pd = Ps                 atau                       Qd = Qs

Ket: Pd = P untuk fungsi permintaan                       Qd = Q untuk fungsi permintaan


         Ps = P untuk fungsi penawaran                         Qs =  Q untuk fungsi penawaran

Harga keseimbangan sendiri dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pajak dan subsidi.

Cara Menghitung Elastisitas Harga Permintaan


I. Persentase Perubahan Jumlah Barang yang Diminta
Persen perubahan jumlah barang yang diminta dihitung menggunakan rumus (metode
sederhana):
%ΔQ = ((Q2 – Q1) / Q1) x 100%

II. Persentase Perubahan Harga Barang


Persen perubahan harga dihitung menggunakan rumus (metode sederhana):
%ΔP = ((P2 – P1) / P1) x 100%
Sehingga untuk menghitung elastisitas harga permintaan:
ED = %ΔQ/%ΔP

Menghitung Elastisitas Harga Permintaan dengan Metode Nilai Tengah

Metode ini digunakan agar tidak terjadi perubahan nilai elastisitas ketika “arah” dirubah
(perhatikan pembahasan sebelumnya). Sehingga apabila dihitung dari titik A ke B maupun B
ke A, nilai elastisitasnya tidak berubah. Metode inilah yang umumnya lebih sering digunakan
untuk menghitung elastisitas.

I. Persentase Perubahan Jumlah Barang yang Diminta


Persen perubahan jumlah barang yang diminta dihitung menggunakan rumus (metode nilai
tengah):
%ΔQ = (Q2 – Q1) / ((Q1 + Q2)/2) x 100%

II. Persentase Perubahan Harga Barang


Persen perubahan harga dihitung menggunakan rumus (metode nilai tengah):
%ΔP = (P2 – P1) / ((P1 + P2)/2) x 100%

Sehingga untuk menghitung elastisitas harga permintaan:


ED = %ΔQ/%ΔP

Jenis-Jenis Elastisitas Harga Permintaan

Terdapat lima jenis elastisitas permintaan, yaitu:


 Permintaan inelastis sempurna merupakan jenis elastisitas ketika nilai elastisitas
sama dengan nol (0). Pada keadaan ini, perubahan harga tidak menyebabkan perubahan
jumlah barang yang diminta.
 Permintaan inelastis merupakan jenis elastisitas ketika nilai absolut elastisitas
kurang dari satu (<1). Pada keadaan ini, perubahan harga menyebabkan sedikit (lebih kecil)
perubahan jumlah barang yang diminta. Misalnya 50% perubahan harga hanya menyebabkan
25% perubahan jumlah barang yang diminta.
 Permintaan elastis unit merupakan jenis elastisitas ketika nilai absolut elastisitas
sama dengan satu (1). Pada keadaan ini, perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah
barang yang diminta dengan rasio 1:1. Misalnya 10% perubahan harga menyebabkan 10%
perubahan jumlah barang yang diminta.
 Permintaan elastis merupakan jenis elastisitas ketika nilai absolut elastisitas lebih
besar dari satu (>1). Pada keadaan ini, perubahan harga menyebabkan banyak (lebih besar)
perubahan jumlah barang yang diminta. Misalnya 10% perubahan harga menyebabkan 20%
perubahan jumlah barang yang diminta.
 Permintaan elastis sempurna merupakan jenis elastisitas ketika nilai absolut
elastisitas sama dengan tak hingga (∞). Pada keadaan ini, perubahan harga sedikit saja
menyebabkan perubahan ekstrim jumlah barang yang diminta. Misalnya pada harga batas
gabah kering sama atau lebih kecil Rp. 5.000 petani, koperasi dapat menampung berapapun
jumlah gabah. Namun bila terjadi perubahan harga di atas harga batas, koperasi tidak lagi
mau menampung gabah (jumlah permintaan nol).
Permintaan inelastis sempurna | Gambar oleh MaxPower (Wikipedia) adalah berlisensi CC-

BY-SA-3.0
Permintaan elastis | Gambar oleh Jarry1250 (Wikipedia) adalah berlisensi CC-BY-SA-3.0

Permintaan elastis sempurna | Gambar oleh MaxPower (Wikipedia) adalah berlisensi CC-
BY-SA-3.0

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan

Terdapat beberapa faktor atau determinan yang mempengaruhi apakah permintaan bersifat
elastis atau tidak, antara lain:
 Ketersediaan barang substitusi: permintaan suatu barang akan semakin elastis
apabila terdapat lebih banyak barang substitusi (yang dekat). Sehingga ketika harga barang A
naik, maka konsumen akan dengan mudah beralih ke barang B, C, atau D. Hal ini
menyebabkan perubahan harga barang A akan mempengaruhi jumlah permintaan barang A.
 Porsi penghasilan yang digunakan untuk membeli suatu barang: semakin besar
porsi penghasilan yang dikeluarkan untuk membeli suatu barang, maka semakin tinggi
elastisitas permintaan barang tersebut. Misalnya siswa yang sebagian besar uang saku
digunakan untuk membeli paket data, perubahan harga paket data akan mempengaruhi
jumlah permintaan paket data tersebut.
 Tingkat kepentingan barang: semakin penting suatu barang, maka semakin rendah
elastisitas permintaan barang tersebut. Misalnya penderita diabetes diharuskan menggunakan
insulin tiga kali sehari. Perubahan harga insulin sedikit mempengaruhi jumlah permintaan
insulin, karena mau tidak mau penderita tersebut tetap menggunakan insulin tiga kali sehari
untuk bisa hidup sehat.

Hubungan Elastisitas Permintaan Dengan Penerimaan Total


Teori permintaan menyatakan adanya hubungan negatif antara tingkat harga dengan
jumlah yang diminta. Ketiga harga suatu barang naik, maka permintaan akan barang tersebut
turun. Untuk menghitung seberapa besar dampak perubahan harga terhadap kuantitas yang
diminta secara lebih spesifik, maka digunakan konsep elastisitas. Elastisitas merupakan suatu
konsep umum yang digunakan untuk mengkuantifikasi respon atau tanggapan suatu variabel
(terikat) ketika variabel lainnya (bebas) mengalami perubahan. Hal lain yang menarik untuk
dipelajari adalah bagaimana pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan total (total
revenue). Jawaban terhadap pertanyaan ini tidak lepas dari bagaimana bentuk kurva
permintaan itu sendiri—pendapatan total bisa meningkat atau turun tergantung bagaimana
bentuk kurva permintaan yang dihadapi.
Pendapatan total didefinisikan sebagai jumlah total yang dibayarkan konsumen atau
jumlah total yang diterima oleh produsen. Dalam bentuk pasar apapun, pendapatan total
adalah harga barang dikali jumlah barang yang dijual atau secara matematika dilambangkan:
TR = P x Q. Secara visual, pendapatan total merupakan luas wilayah persegi empat P0 x Q0:
Jika tingkat harga berubah, maka terdapat tiga kemungkinan perubahan pendapatan
total yang mungkin terjadi, pendapatan total naik, turun atau tidak berubah—yang tergantung
sepenuhnya kepada bentuk kurva permintaan atau elastisitas permintaannya.
Ketika permintaan adalah elastis—persentase perubahan dalam kuantitas yang
diminta lebih besar dibandingkan persentase perubahan dalam harga, kenaikan harga akan
menyebabkan penurunan pendapatan total

TR1 adalah 10 x 100 (= 1000). Ketika harga naik menjadi 12, TR2 berubah menjadi 12
x 40 (= 480). Besarnya TR2< TR1.
Ketika kurva permintaan elastis, hal ini berarti besarnya perubahan di kuantitas akan
lebih besar dibandingkan besarnya perubahan dalam harga. Sesuai dengan hukum
permintaan, terdapat hubungan tidak searah antara harga dengan kuantitas, ketika harga naik
(+) maka kuantitas yang diminta akan turun (-). Karena pendapatan total adalah harga (P)
dikali dengan kuantitas (Q), maka ketika terjadi kenaikan harga pada kurva permintaan yang
elastis, efek pengurangan pendapatan total karena turunnya kuantitas akan lebih besar
dibandingkan efek penambahan pendapatan total yang disebabkan peningkatan harga. Hal
inilah yang menyebabkan pendapatan total setelah kenaikan harga lebih kecil dibandingkan
sebelum kenaikan harga.
1.         Ketika permintaan adalah inelastis—persentase perubahan dalam kuantitas lebih kecil
dibandingkan persentase perubahan dalam harga, kenaikan harga akan meningkatkan
penerimaan total
TR1 adalah 10 x 100 (= 1000). Ketika harga naik menjadi 14, TR 2 berubah menjadi 14 x 80
(= 1120). Besarnya TR2> TR1.
Ketika kurva permintaan inelastis, hal ini berarti besarnya perubahan di kuantitas akan lebih
kecil dibandingkan besarnya perubahan dalam harga. Maka ketika terjadi kenaikan harga
pada kurva permintaan yang inelastis, efek penambahan pendapatan total karena naiknya
harga akan lebih besar dibandingkan efek pengurangan pendapatan total yang disebabkan
turunnya kuantitas. Hal inilah yang menyebabkan pendapatan total setelah kenaikan harga
akan lebih besar dibandingkan sebelum kenaikan harga.
2.         Ketika permintaan adalah elastic-uniter, kenaikan harga tidak memberikan pengaruh
terhadap penerimaan total (penerimaan total sama)
TR1 adalah 50 x 70 (= 3500). Ketika harga naik menjadi 14, TR2 berubah menjadi 70 x 50 (=
3500). Besarnya TR2 = TR1.
Ketika kurva permintaan elastic-uniter, hal ini berarti besarnya perubahan di kuantitas akan
sama dengan besarnya perubahan dalam harga. Maka ketika terjadi kenaikan harga pada
kurva permintaan yang elastic-uniter, efek penambahan pendapatan total karena naiknya
harga akan sama dengan efek pengurangan pendapatan total yang disebabkan turunnya
kuantitas. Hal inilah yang menyebabkan pendapatan total setelah kenaikan harga akan sama
dengan besarnya total pendapatan sebelum kenaikan harga.

Hubungan elastisitas harga dari permintaan dengan pendapatan total secara umum dapat
ditunjukkan dalam Tabel Berikut :
No Elastisitas Permintaan Perubahan Harga Dampak
produk (AP) PendapatanTotal (TR)
1 Elastis Naik Turun
Turun Naik

2 Elastik Unitary Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh

3 Inelastik Naik Naik


Informasi tentang bentuk hubungan elastisitas permintaan dengan pendapatan total
dalam Tabel tersebut dapat dijadikan petunjuk bagi manajer yang berada dalam manajemen
bisnis total, sehingga setiap strategi perubahan harga produk akan efektif berupa
meningkatkan pendapatan total.
Dengan demikian apabila manajer telah mengetahui bahwa elastisitas permintaan
untuk produk yang dijual itu adalah elastik pada tingkat harga jual sekarang, maka apabila
manajer itu menaikkan harga jual akan memberikan dampak pada penurunan pendapatan
total, sebaliknya penurunan harga jual produk akan meningkatkan pendapatan total.
Bentuk hubungan antara elastisitaspermintaan dan pendapatan total.
Tampak bahwa kurva pendapatan total meningkat pada daerah elastisitas permintaan
elastik |E | > 1 , mencapai maksimum pada titik elastisitas permintaan elastik unitary | E | =
1 , kemudian menurun pada daerah elastisitas permintaan inelastik |E | < 1 . Hal ini berarti
bahwa apabila produk-produk yang dijual itu berada dalam daerah elastisitas permintaan
elastik |E | > 1,maka strategi paling efektif untuk meningkatkan pendapatan total dari
produksi (TR) adalah melalui penurunan harga produk itu, sebaliknya apabila produk-produk
yang dijual itu berada dalam daerah elastisitas permintaan inelastik |E | < 1, maka strategi
paling efektif untuk meningkatkan pendapatan total dari produk itu adalah melalui
peningkatan harga produk itu. Apabila produk-produk yang dijual memiliki elastisitas
permintaan elastik unitary |E | = 1,strategi perubahan harga (menaikkan atau menurunkan
harga) menjadi tidak efektif,karena tidak memberikan dampak pada perubahan pendapatan
total (pendapatan total tetap).
Hubungan Elastisitas Permintaan Dengan Penerimaan Marjinal

Elastisitas permintaan memeberikan informasi penting terhadap manajer tentang bagaimana


penerimaan total akan terpengaruh melalui perubahan harga produk. Konsep penting yang
berkaitan dengan keputusan penetapan harga dan output adalah penerimaan marjinal yang
biasa dinotasikan sebagai : MR (Marginal Revenue).
Pada dasarnya penerimaan marjinal (MR) didefinisikan sebagai penambahan
penerimaan total yang disebabkan oleh penambahan penjualan satu unit output. Konsep ini
secara matematik, dinotasikan sebagai :
Penerimaan marjinal (MR) sering dikaitkan dengan elastisitas permintaan ( ), karena
penerimaan marjinal melibatkan perubahan dalam penerimaan total (TR) yang disebabkan
oleh pergerakan sepanjang suatu kurva permintaan.
           
            Analisis penerimaan marjinal (MR) dapat dibuat suatu hubungan yang mengikuti
konsep umum dalam ekonomi manajerial,sebagai berikut :
a.       Penerimaan marjinal (MR) harus lebih kecil daripada harga (P) untuk semua unit produk
yang terjual setelah unit pertama,sebab harga harus dibuat lebih rendah agar mampu menjual
lebih banyak unit produk itu. Dalam grafik ditunjukkan melalui kurva penerimaan marjinal
(MR) yang kedudukannya lebih rendah daripada kurva permintaan ( ).
b.      Apabila penerimaan marjinal (MR) positif, penerimaan total akan meningkat sejalan
dengan peningkatan kuantitas produk yang terjual, dan elastisitas permintaan adalah elastik.
Apabila penerimaan marjinal (MR) negatif, penerimaan total akan menurun meskipun terjadi
peningkatan kuantitas produk yang terjual, dan elastisitas permintaan adalah inelastik.
Apabila penerimaan marjinal (MR) nol, penerimaan total akan maksimum , dan elastis
permintaan adalah elastik unitary.
c.       Untuk setiap kurva permintaan.linear maupun nonliniear, apabila elastisitas permintaan
elastik,  > 1, maka penerimaan marjinal (MR) akan positif. Apabila elastis permintaan
inelastik, < 1, maka penerimaan marjinal (MR) akan negatif. Apabila elastis permintaan
elastik unitery,  =1, maka penerimaan marjinal (MR) akan nol.

Elastisitas periklanan dari permintaan


Pengeluaran iklan merupakan salah satu variabel endogen yang dapat dikendalikan
oleh manajemen perusahaan, di samping variabel harga produk dan atribut produk.
Pemahaman manajer terhadap konsep elastisitas periklanan dari permintaan
(advertisingelasticity of demand) adalah penting dalam kegiatan pemasaran. Koefisien
elastisitas periklanan dapat menjadi indikator terhadap efektifitas pengeluaran iklan beserta
strategi periklanan. Koefisien elastisitas periklanan yang rendah menunjukkan kurang
efektifnya pengeluaran iklan beserta strateginya sehingga perusahaan harus mengeluarkan
anggaran iklan yang lebih besar agar mampu meningkatkan permintaan produk melalui
periklanan. Dalam kasus seperti ini, departemen pemasaran mencari alternatif atau mengubah
strategi periklanan, agar pada periode mendatang mampu meningkatkan koefisien elastisitas
periklanan daripermintaan produk yang dipasarkan itu.
Tampak bahwa konsep perhitungan elastisitas periklanan dari permintaan adalah
serupa dengan perhitungan elastisitas harga dari permintaan, kecuali variabel bebas harga (P)
diganti dengan variabel bebas pengeluaran iklan (A).
Tanda dari koefisien elastisitas periklanan dari permintaan (EA) selalu bernilai positif,
karena secara konseptual pengeluaran iklan berhubungan positif (searah) dengan kuantitas
permintaan produk (∆ Q/∆A > 0)
Manajer pemasaran harus melacak sampai titik anggaran pengeluaran iklan,
efektivitas pengeluaran iklan itu akan konstan atau menurun, yang menunjukkan bahwa
anggaran pengeluaran iklan tidak efektif lagi, sehingga perlu mengubah kembali strategi
periklanan terhadap produk itu.

Elastisitas Pendapatan dan Elastisitas Silang


A. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan (the income elasticity of demand) digunakan untuk mengukur
perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.

B. Elastisitas Silang (Ec)

Elastisitas silang digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika
harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya dengan barang
tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.

Terdapat tiga macam respons perubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena
perubahan harga barang lain (barang B), yaitu:

1. Elastisitas silang positif.


Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan barang B.
Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan terhadap teh. Kopi dan teh
merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang substitutif).

2. Elastisitas silang negatif.

Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan barang B. Sebagai contoh,


peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan permintaan terhadap kendaraan
bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).

3. Elastisitas silang nol.

Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan permintaan barang B.


Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan. Sebagai contoh,
kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan bermotor.

Peran Elastisitas Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial

Analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan atas suatu produk dan
bagaimana pengaruh dari perubahan faktor-faktor tersebut terhadap, permintaan produk baik
secara kualitatif maupun kuantitatif sangat penting bagi seorang manajer dalam membuat
keputusan. Keputusan-keputusan itu dapat berupa operasi-operasi perusahaan sehari-hari dan
dapat juga keputusan jangka panjang yang berhubungan perencanaan pertumbuhan
perusahaan. Diantara faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan seperti harga
produk itu sendiri, desain dan kualitas produk, pengeluaran iklan serta saluran distribusi
(bauran pemasaran). Selain itu terdapat juga faktor-faktor yang diluar control perusahaan
seperti bauran pemasaran pesaing (price, product, place, promotion), pertumbuhan
pendapatan konsumen dan ekspektasi konsumen.

Seorang manajer dapat mengukur dan menghitung elastisitas permintaan produk terhadap
seluruh faktor yang mempengaruhi permintaan produk tersebut. Nilai-nilai tersebut sangat
penting bagi manajer untuk penentuan kebijakan yang optimal (harga, promosi, desain dan
saluran distribusi) serta merespon tindakan perusahaan pesaing dengan lebih efektif. sebagai
contoh, jika diketahui elastisitas harga produk kurang dari satu (inelastis), maka perusahaan
akan rugi jika menurunkan harga jual, karena total penerimaan akan turun, biaya total akan
naik (karena produk yang dijual lebih banyak dengan barang).
Pengetahuan tentang elastisitas permintaan produk terhadap faktor-faktor di luar control
perusahaan juga sangat berguna bagi manajer untuk merespon penurunan harga produk
pesaing. Jika tidak maka perusahaan dapat kehilangan pangsa pasar yang besar. Nilai
elastisitas silang yang sangat besar, juga dapat digunakan sebagai rambu-rambu bagi manajer
untuk tidak menurunkan harga produk karena dapat menciptakan perang harga.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa Elastisitas merupakan suatu konsep
umum yang digunakan untuk mengkuantifikasi respon atau tanggapan suatu variabel (terikat)
ketika variabel lainnya (bebas) mengalami perubahan.Elastisitas permintaan memeberikan
informasi penting terhadap manajer tentang bagaimana penerimaan total akan terpengaruh
melalui perubahan harga produk sampai pengambilan keputusan seorang manajer.
Seorang manajer dapat mengukur dan menghitung elastisitas permintaan produk terha
dap seluruh faktor yang mempengaruhi permintaan produk tersebut. Nilai-
nilai tersebut sangat penting bagi manajer untuk penentuan kebijakan yang optimal (harga,
promosi, desain dan saluran distribusi) serta merespon tindakan perusahaan pesaing dengan
lebih efektif. Pengetahuan tentang elastisitas permintaan produk terhadap factor-faktor diluar
control perusahaan juga sangat berguna bagi manajer untuk merespon harga produk pesaing.
DAFTAR PUSTAKA

·   http://books.google.co.id/books?
id=NU_3Ks90WeQC&pg=PA89&lpg=PA89&dq=Hubungan+elastisitas+permintaan+denga
n+penerimaan+marginal&source=bl&ots=Qld4ITo3G5&sig=hcifx-
bcX5PucrnnOWDtNIfFqz8&hl=id&sa=X&ei=9ONYUs6VKIrWrQf_34Fw&ved=0CDcQ6A
EwAg#v=onepage&q=Hubungan%20elastisitas%20permintaan%20dengan%20penerimaan
%20marginal&f=false\
Ejournal.unp.ac.id
https://jurnal.usu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai