Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN OBSERVASI

KEMISKINAN

(Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester Genap Pada Mata Kuliah
Perkembangan Belajar Peserta Didik)

Dosen Pembimbing:
Mrr. Ratna E. W.,SS.,MA

Kelompok 1:
1. ANISA UROIVA 180210204205
2. SANTIKA AYU HUSNA N 180210204215
3. RISNA AMALIA K. D 180210204184
4. SUCI LAYLATUL MAHGFIROH 180210204151
5. DITA ALVIONITA 180210204175
6. ANI NURHIDAYATI 180210204153
7. NURUL MAYSAROH 180210204185
8. ANNUR ROCHMAH F. 180210204180
9. VIRA MAULISA DEWI 180210302001
10. ILHAM PRAMAYOGI 180210302038

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2019

i
A. Waktu/Tempat Pelaksanaan Observasi
Hari : Selasa
Tanggal : 21 Mei 2019
Waktu : 14.30 WIB
Tempat : Depan kantor KPU Jember

B. Metodelogi Observasi
Metode pelaksanaan observasi adalah dengan metode wawancara terhadap
narasumber dengan memberikan beberapa pertanyaan yang telah kami siapkan
sebelumnya.

C. Hasil Observasi
Dari observasi yang telah kami lakukan, berikut ini adalah data observervasi
yang kami peroleh.
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Siapakah nama bapak ? Pak An
2 Dimanakah alamat rumah Daerah Cangkring, Patrang
bapak?
3 Apa pendidikan terakhir bapak ? Saya tidak pernah sekolah
4 Apakah istri bapak juga bekerja Istri di rumah
?
5 Berapa anak bapak ? 4 orang
No 1 dan 2 sudah menikah, yang 3
sma kelas 1 yang ke 4 smp kelas 1
6 Apakah anak bapak yang ke tiga Tidak, soalnya yang SMA
memiliki rencana kuliah ? tunanetra
7 Berapa lama anda sudah Hampir 1 tahun
berjualan
8 Apa pekerjaan anda sebelum Pengangguran
berjualan buah ?
9 Kira-kira berapa penghasilan Kira-kira Rp25000 – Rp30000 satu
menjual buah dalam satu hari ? hari

1
10 Apakah setiap hari mendapat Tidak pasti
penghasilan ?
11 Apakah pendapatan bapak Cukup tidak cukup kerja ini saja
cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari ?
12 Selain menjual buah apakah Jualan buah disini (depan
bapak juga memiliki pekerjaan beacukai) mulai jam 10 pagi
lain ? sampai jam 5 sore, kalau malam
jualan buah di rumah.
13 Apa alasan bapak memilih Karena jika saya berjualan yang
untuk tetap berjualan buah ? lain tidak punya modal, modalnya
besar.
14 Bagaimana sistem penjualan Kalau modal saya sendiri
buahnya ? Rp100.000 sisanya modal titipan
dalam bentuk buah. Kalau buah
udah laku baru dibayar.

D. Analisis
Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pangan, sandang, tempat tinggal,
pendidikan, dan kesehatan yang layak.
Secara kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana taraf hidup
manusia serba kekurangan atau “tidak memiliki harta beda. Sedangkan secara
kualitati, pengertian kemiskinan adalah keadaan hidup manusia yang tidak layak.
Secara umum, ada beberapa jenis kemiskinan yang ada di masyarakat. Berikut
ini adalah jenis-jenis dari kemiskinan :
1) Kemiskinan Subjektif
Jenis kemiskian ini terjadi karena seseorang memiliki dasar pemikiran sendiri
dengan beranggapan bahwa kebutuhannya belum terpenuhi secara cukup,
walaupun orang tersebut tidak terlalu miskin.
Contohnya: pengemis musiman yang muncul di kota-kota besar.

2
2) Kemiskinan Absolut
Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan dimana seseorang/ keluarga
memiliki penghasilan di bawah standar kelayakan atau di bawah garis kemiskinan.
Pendapatannya tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan,
pendidikan, dan kesehatan.
Contoh kemiskinan absolut: keluarga yang kurang mampu.

3) Kemiskinan Relatif
Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan yang terjadi karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum menyentuh semua lapisan masyarakat.
Kebijakan tersebut menimbulkan ketimpangan penghasilan dan standar
kesejahteraan.
Contohnya: banyaknya pengangguran karena lapangan pekerjaan sedikit.

4) Kemiskinan Alamiah
Ini merupakan kemiskinan yang terjadi karena alam sekitarnya langka akan
sumber daya alam. Hal ini menyebabkan masyarakat setempat memiliki
produktivitas yang rendah.
Contohnya: masyarakat di benua Afrika yang tanahnya kering dan tandus.

5) Kemiskinan Kultural
Ini adalah kemiskinan yang terjadi sebagai akibat kebiasaan atau sikap
masyarakat dengan budaya santai dan tidak mau memperbaiki taraf hidupnya
seperti masyarakat modern.

Jika dilihat dari penyebab kemiskinan berdasarkan tingkat pendapatan yang


dialami oleh keluarga Bapak An ini dapat dikategorikan sebagai kemiskinan
relatif dimana kemiskinan relatif yaitu Seseorang termasuk golongan miskin
relatif apabila telah dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, tetapi masih jauh
lebih rendah dibandingkan dengan keadaan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan
konsep ini, garis kemiskinan akan mengalami perubahan bila tingkat hidup

3
masyarakat berubah sehingga konsep kemiskinan ini bersifat dinamis atau akan
selalu ada.
Alasan peneliti mengkategorikan kemiskinan yang dialami oleh keluarga
Bapak An pada kemiskinan relatif yaitu dikarnakan peneliti melihat berdasarkan
observasi dan wawancara yang peneliti lakukan pada saat penelitian jika
diakumulasikan berdasarkan pendapatan keluarga Bapak An perbulannya keluarga
ini dapat memenuhi kebutuhan dasar atau kebutuhan pokonya sehari-hari seperti
makan, tempat tinggal dan sebagainya walaupun secara cukup dan pas-pasan. Dan
jika dibandingkan dengan masyarakat yang lain kehidupan ekonomi keluarga ini
jauh lebih rendah.
Strategi pengentasan kemiskinan yang harus dilakukan kasus kemiskinan
yang kami lakukan jika dilihat dari apa yang dialami oleh keluarga Bapak An ini
yaitu Model pembangunan masyarakat dan model pembangunan kapasitas
pemerintah. Dimana model pembangunan masyarakat yaitu, membuat masyarakat
untuk mampu melakukan sesuatu, dengan cara pengembangan kelompok dan
kapasitas kelompok. Dengan target dari sasaran model pembangunan ini yaitu
masyarakat.
Dengan asumisinya yaitu :
1) Orang-orang miskin perlu bekerja sama untuk memecahkan permasalahan
mereka.
2) Individu dan masyarakat mempunyai kapasitas sendiri untuk
mengorganisasikan diri untuk memenuhi kebutuhan mereka. Diperlukan
kolaborasi antara orang miskin dengan yang lain.

Model pembangunan kapasitas pemerintah, pemerintah melakukan :


a. Pemerintah membuat kebijakan : perencanaan ekonomi dan
pelaksanaannya.
b. Pemerintah yang melakukan sesuatu berupa upaya untuk mengentaskan
kemiskinan. Dengan asumsinya yaitu : Negara mewakili kepentingan
masyarakat secara keseluruhan dan memiliki tanggung jawab untuk
mengentaskan kemiskinan. Walaupun tidak selalu seperti itu tapi bagi orang
miskin pemerintah mempunyai komitmen untuk mengentaskan kemiskinan.

4
Pandangan Pancasila terhadap kemiskinan erat hubungannya dengan sila ke 5
yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dimana
pemerintah berperan aktif dalam menyelesaikan kasus kemiskinan yang ada di
Indonesia.
Kita dapat belajar banyak dari hal ini tentang arti kehidupan dimana dengan
kondisi yang serba pas-pasan keluarga ini masih dapat hidup dan melangsungkan
kehidupannya dengan kegigihan, usaha kerja keras dan sifat pantang menyerah
yang dimiliki keluarga ini untuk bisa keluar dari garis kemiskinan ini untuk hidup
yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Semoga kita para generasi muda
bisa memberikan apapun yang terbaik untuk orang yang kita sayang selalu bekerja
keras . pantang menyerah dan berusaha serta doa agar kita bisa menjadi manusia
yang berguna dapat memberikan kehidupan yang layak dan sejahtera serta
menjadi orang yang dapat bermanfaat dan menjadi contoh bagi orang lain. Sesuai
dengan sila Pancasila ke 2 yang berbunyi “Kemanusian yang adil dan beradab”
bawasanya kita sebagai manusia harus memiliki kesadaran sikap dan perbuatan
yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungannya dengan
norma-norma dan kebudayaan umumnya.
Jangan kita minder dengan kekurangan yang kita miliki tapi sadarilah potensi
diri yang kita miliki lalu kembangkan. Semoga kehidupan kita kini jauh lebih baik
kedepannya dengan usaha kerja keras dan doa. Agar kita bisa membantu sesama
hingga nampak saudara-saudara kita yang nantinya bisa kita ayomi sehingga
mereka tidak lagi merasakan penderitaan hidup dibawah garis kemiskinan .

5
E. Lampiran

6
7

Anda mungkin juga menyukai