Disusun oleh ;
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................5
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................5
1.3 TUJUAN MASALAH................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Pengertian..................................................................................................................................6
2.2 Tujuan dan Manfaat Cost Benefit Analysis.............................................................................6
2.3 Cara menghitung Cost Benefit Analysis (Analisis Biaya Manfaat)........................................7
2.4 Cost Benefit Analysis pasa kondisi beresiko (Expect monetary value, expect opportunity
loss)...................................................................................................................................................8
1 Expected Monetary Value (EMV)..........................................................................................8
2. Expected Opportunity Loss (EOL)........................................................................................9
2.5 Pengambilan Keputusan dalam kondisi tidak pasti....................................................................10
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Secara popular dapat dikatakan bahwa mengambil keputusan atau membuat
keputusan berarti memilih satu diantara banyak alternatif. Setiap orang tidak harus pimpinan
dapat membuat keputusan akan tetapi dampak keputusan yang ditimbulkan berbeda-beda, ada
yang sempit dan ada yang luas ruang lingkupnya yang terkena dampak atau pengaruh
tersebut. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat misalnya di
rumah tangga, di kantor, atau di dalam organisasi/perusahaan.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan
permasalahan atau persoalan (problem solving). Keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang
akan dicapai terutama dalam kesuksesan organisasi/perusahaan pada masa yang akan datang.
Dalam dunia bisnis modern, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat.
Hal ini terkait dengan dengan cepatnya fluktuasi informasi yang ada terutama dalam
informasi pasar global. Kecepatan, keakuratan dan ketepatan dalam membuat keputusan
sangat mempengaruhi kopetensi organisasi/perusahaan dalam menciptakan daya saing yang
unggul. Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam organisasi /perusahaan berbagai
alternatif tindakan sesuai dan dalam pemilihan alternatif yang tepat setelah evaluasi
(penilaian) mengenai efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki pengambil
keputusan.
Pengambilan keputusan yang efektif merupakan tolok ukur keberhasilan
organisasi/perusahaan dimasa depan. Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan
kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor risiko. Kriteria umum untuk menilai
keputusan yang berisiko adalah ekspektasi nilai maksimum (atau minimum). Dengan kriteria
ini diasumsikan bahwa nilai dapat diestimasikan sebagai produk dari nilai suatu hasil dan
probabilitas kemunculannya. Model-model pengambilan keputusan dalam analisa kuantitatif
sering menggunakan anggapan tersedianya informasi yang sempurna. Dalam kenyataan, para
pimpinan sering dipaksa harus mengambil keputusan tanpa informasi sempurna (ada
variabilitas informasi, seperti kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian).
Model Pengambilan Keputusan dipengaruhi atau tergantung dari Informasi yang
ada/yang dimiliki. Informasi yang ada, pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
yaitu:
1. Informasi Sempurna (Perfect Information)
2. Informasi Tidak Sempurna (Imperfect Information)
Model Pengambilan Keputusan Jika dikaitkan dengan informasi yang dimiliki, maka
model terdapat 3 (tiga) pengambilan keputusan:
1) Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty).
2) Model Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Berisiko (Risk).
3) Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty).
1.1 LATAR BELAKANG
Melansir Harvard Business School, cost benefit analysis (CBA) adalah proses
membandingkan atau analisis perkiraan biaya dan manfaat yang terkait dengan keputusan
proyek bisnis. Inisiatif ini biasanya dilakukan untuk menentukan apakah pelaksanaan proyek
masuk akal dari perspektif bisnis. Cost benefit analysis sendiri melibatkan penghitungan atas
semua biaya proyek dan mengurangi jumlah dari total manfaat yang diproyeksikan
perusahaan. Jika ternyata manfaat yang diproyeksikan lebih besar daripada biayanya,
perusahaan dapat berargumen bahwa keputusan itu baik untuk dibuat. Di sisi lain, jika
biayanya lebih besar daripada manfaat, perusahaan perlu mengevaluasi kembali keputusan
atau proyek yang ingin dibuat. Cost benefit analysis merupakan bentuk pengambilan
keputusan berbasis data. Ia paling sering digunakan dalam dunia manajemen bisnis, baik di
perusahaan mapan maupun yang masih rintisan. Prinsip dan kerangka dasarnya dapat
diterapkan pada hampir semua proses pengambilan keputusan, baik yang terkait langsung
dengan bisnis atau tidak.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Cost Benefit Analysis?
2. Apa tujuan dan manfaat Cost Benefit Analysis?
3. Bagaimana cara menghitung dan menentukan Cost Benefit Analysis?
4. Bagaimana Cost Benefit Analysis pada kondisi beresiko?
5. Bagaimana Cost Benefit Analysis pada kondisi tidak pasti?
1.3 TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian Cost Benefit Analysis
2. Mengetahui tujuan dan manfaat Cost Benefit Analysis
3. Mengetahui cara menghitung dan menentukan Cost Benefit Analysis
4. Mengetahui Cost Benefit Analysis pada kondisi beresiko
5. Mengetahui Cost Benefit Analysis pada kondisi tidak pasti
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Cost Benefit Analysis merupakan salah satu jenis evaluasi ekonomi. Evaluasi
ekonomi adalah cara untuk melakukan perbandingan terhadap tingkat efisiensi beberapa
intervensi (Probandari, 2007). Adapun pengertian Cost Benefit Analysis menurut beberapa
ahli adalah sebagai berikut:
A. Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis merupakan cara untuk
menentukan apakah hasil yang menguntungkan dari sebuah alternatif, akan cukup untuk
dijadikan alasan dalam menentukan biaya pengambilan alternatif. Analisis ini telah
dipakai secara luas dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal.
B. Vogenberg (2001) mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai tipe analisis yang
mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter. CBA
merupakan tipe penelitian farmakoekonomi yang komprehensif dan sulit dilakukan
karena mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang.
C. Menurut Keen (2003), Cost Benefit Analysis merupakan analisis bisnis untuk
memberikan gambaran kenapa harus memilih atau tidak memilih spesifikasi dari suatu
investasi.
D. Menurut Schniedrjans, et. al. (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu teknik untuk
menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari
manfaat yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
Seperti disebutkan sebelumnya, Cost Benefit Analysis atau Benefit Cost Analysis
merupakan salah satu metode yang digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak
menutup kemungkinan juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini
digunakan untuk menilai beberapa alternatif sumber daya maupun program yang memiliki
manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya.
Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu
intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan
kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan jika keuntungan
ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara
manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, 1997).
Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu analisis sistematis yang digunakan
untuk menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan
maupun kebijakan pemerintah.
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, berikut ini beberapa tahapan dan cara kerja
dari Cost Benefit Analysis adalah:
1. Susun Kerangka Perencanaan
Tahapan pertama dalam membuat Cost Benefit Analysis adalah menyusun
kerangka perencanaan. Kerangka perencanaan setiap analisis biaya manfaat adalah
berbeda-beda, tergantung dari setiap spesifikasi tiap perusahaan. Saat menyusun
kerangka perencanaan, tentukan terlebih dahulu poin-poin dasar, pendukung, hingga
krusial yang akan menunjang proses analisis. Pastikan juga di setiap poin-poin
tersebut, besaran biaya dan manfaat yang akan diperoleh perusahaan telah termuat di
dalamnya. Dan memutuskan matriks apa saja yang akan dipakai saat melakukan
analisis biaya manfaat.
2. Mengidentifikasi Biaya dan Manfaat
Selanjutnya, dalam tahapan kerja Cost Benefit Analysis adalah
mengidentifikasikan biaya dan manfaat. Saat melakukan analisis, perusahaan harus
menentukan mana yang termasuk biaya, misalnya hal-hal yang berupa anggaran
perencanaan, pelaksanaan, dan finansial produk. Sedangkan, untuk bagian manfaat
yang akan diperoleh dapat dimasukkan hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan target
pasar yang akan diperoleh, dan prediksi penjualan yang dapat tercapai. Setelah
mengetahui bagian mana yang termasuk biaya dan manfaat, perusahaan dapat
membandingkan apakah perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau malah lebih
besar biaya yang akan dikeluarkan.
3. Tetapkan Besaran Dana Pada Anggaran
Tahapan selanjutnya dalam melakukan Cost Benefit Analysis adalah
menetapkan besaran anggaran yang akan dikeluarkan. Dalam tahapan ini, perusahaan
perlu menentukan nominal yang pasti, agar perusahaan dapat membandingkan
besaran biaya dan manfaat dengan mudah dan jelas.
4. Menghitung dan Membandingkan Total Nilai Biaya dan Manfaat
Setelah perusahaan mengetahui biaya dan manfaat dengan nominal yang pasti,
tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan antara total biaya dan manfaat. Jika
nilai manfaat melebihi biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan dapat mengambil
proyek tersebut. Sedangkan, jika nilai biaya lebih besar dari manfaat yang akan
diperoleh, maka perusahaan dapat mempertimbangkan kembali proyek tersebut.
2.4 Cost Benefit Analysis pasa kondisi beresiko (Expect monetary value, expect
opportunity loss)
1 Expected Monetary Value (EMV)
Perhatikan bahwa tidak satupun skenario yang mungkin terjadi, hanya mencoba
mendapatkan hasil rata-rata karena ketidakpastian lingkungan.
Atau secara umum hal yang dilakukan dalam menghitung EMV adalah sebagai berikut:
1. Memberikan hasil rata-rata dari semua kejadian tidak pasti yang teridentifikasi.
2. Membantu memilih keputusan terbaik dengan cadangan data obyektif.
3. Membantu dalam menghitung cadangan kontingensi.
4. Membantu dengan membuat atau membeli keputusan selama proses perencanaan
pengadaan.
5. Membantu dalam Desicion Tree Analysis. Analisis ini merupakan teknik diagram
grafis yang membantu untuk memahami masalah dan solusi dengan mudah.
6. Teknik ini tidak memerlukan sumber daya yang mahal, hanya pendapat para ahli.
1. Teknik ini biasanya tidak digunakan dalam proyek-proyek kecil dan kecil-menengah.
2. Teknik ini melibatkan pendapat ahli untuk menyelesaikan probabilitas dan dampak
dari risiko. Oleh karena itu, pendapat pribadi dapat mempengaruhi hasil.
3. Teknik ini berfungsi dengan baik ketika memiliki sejumlah risiko besar karena
membantu menyebarkan dampak risiko.
4. Kadang-kadang mungkin melewatkan dimasukkannya risiko positif, yang dapat
mempengaruhi hasil akhir.
5. Sementara melakukan nilai moneter yang diharapkan, sikap risiko harus netral, jika
tidak, itu mungkin mempengaruhi perhitungan.
6. Keandalan analisis ini didasarkan pada data yang disediakan sebagai masukan untuk
teknik ini. Oleh karena itu, penilaian kualitas data harus dilakukan secara menyeluruh.
Suatu kriteria alternatif untuk mengevaluasi keputusan dalam suasana risk dinamakan
expected opportunity loss (EOL). Prinsip dasar EOL adalah meminimumkan kerugian
yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan tertentu. Untuk menentukan
keputusan berdasarkan nilai kesempatan yang hilang expected opportunity loss /EOL)
secara rasional dipilih dari nilai EOL yang minimum (terkecil). Hal ini maksudnya untuk
menghindari rasa penyesalan/ketidakpuasan dikemudian hari.
Contoh:
Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoalan untuk memilih tiga alternatif investasi A,
B, dan C. Keuntungan yang diperoleh dari ketiga jenis investasi tersebut tergantung pada
situasi pasar, yaitu lesu, normal, dan cerah, masing-masing 15%, 30%, dan
55%.Komponen-komponen situasi tersebut disajikan pada Tabel berikut ini.
Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah yang harus dipilih jika digunakan
kriteria opportunity loss ?
Penyelesaiannya:
Jadi : Nilai EOL terkecil adalah 1500, maka investasi yang dipilih adalah investasi C.
Keputusan paling penting yang dibuat di lingkungan yang kompleks saat ini
dirumuskan dalam keadaan tidak pasti. Kondisi ketidakpastian muncul pada saat kita tidak
bisa memprediksi masa dan kondisi dimana serba fluktuatif. Pembuat keputusan tidak
mengetahui semua alternatif yang ada, risiko yang terkait dengan masing-masing, dan
konsekuensi dari setiap alternatif atau probabilitasnya.
Dalam situasi ketidakpastian, orang hanya memiliki data yang sedikit, mereka tidak
tahu apakah data tersebut dapat diandalkan atau tidak, dan mereka sangat tidak yakin
mengenai apakah keadaan dapat berubah atau tidak. Selain itu, mereka tidak dapat
mengevaluasi interaksi dari variabel yang berbeda.
Dengan melihat Tabel Pay Off pada Tabel 13.3 dapat diketahui: Minimum
Baris 1 (Kondisi Dasar 500) = Rp.250.000,- Minimum Baris 2 (Kondisi Dasar 600)
= Rp.180.000,- Minimum Baris 3 (Kondisi Dasar 700) = Rp.110.000,- Minimum
Baris 4 (Kondisi Dasar 800) = Rp.040.000,-Maka nilai yang tertinggi (maksimum)
adalah Rp.250.000,- (Kondisi Dasar 500), yang berarti persediaan ideal dengan
menggunakan kriteria maximin adalah 500 buah jeruk.
Gambaran penyelesaian :
$100.000 - 100.000 = $0
$30.000 - 30.000 = $0
e. Kriteria Hurwicz
Optimisme = α
Pesimisme = 1 - α
Kelemahan hurwicz terletak pada penentuan nilai α yang sangat subjektif yang
tidak tentu asalnya.
BAB III
PENUTUP