Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG COST BENEFIT ANALYSIS PADA KONDISI

BERSIKO DAN KONDISI TIDAK PASTI


ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata  Kuliah : Pengambilan Keputusan   
Dosen Pengampu : Suci Larassati Anjani, M.Pd

Disusun oleh ;

Anggi Noviandi 2122010393


Cinta Anjani 2122010522
Jeani Cinthia Jaya 2122010142
Jefrans Lediasanto 2122010289
Manda Ibna Khafiya 2122010443
Silvia Afriani 2122010494
Sania Nurlaeni 2122010587
Tasha Nabila 2122010449
Salma Febrianti 2122010670
Sunsun Epriyandi 2122010451
Yuni Sahilah 2122010581
Shefanny Delvina 2122010579

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BAGASASI


2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang  " Cost Benefit Analysis
Pada Kondisi Bersiko Dan Kondidi Tidak Pasti".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca

Bandung, Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................5
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................5
1.3 TUJUAN MASALAH................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Pengertian..................................................................................................................................6
2.2 Tujuan dan Manfaat Cost Benefit Analysis.............................................................................6
2.3 Cara menghitung Cost Benefit Analysis (Analisis Biaya Manfaat)........................................7
2.4 Cost Benefit Analysis pasa kondisi beresiko (Expect monetary value, expect opportunity
loss)...................................................................................................................................................8
1 Expected Monetary Value (EMV)..........................................................................................8
2. Expected Opportunity Loss (EOL)........................................................................................9
2.5 Pengambilan Keputusan dalam kondisi tidak pasti....................................................................10
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Secara popular dapat dikatakan bahwa mengambil keputusan atau membuat
keputusan berarti memilih satu diantara banyak alternatif. Setiap orang tidak harus pimpinan
dapat membuat keputusan akan tetapi dampak keputusan yang ditimbulkan berbeda-beda, ada
yang sempit dan ada yang luas ruang lingkupnya yang terkena dampak atau pengaruh
tersebut. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu ada keputusan yang dibuat misalnya di
rumah tangga, di kantor, atau di dalam organisasi/perusahaan.
Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan
permasalahan atau persoalan (problem solving). Keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang
akan dicapai terutama dalam kesuksesan organisasi/perusahaan pada masa yang akan datang.
Dalam dunia bisnis modern, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat.
Hal ini terkait dengan dengan cepatnya fluktuasi informasi yang ada terutama dalam
informasi pasar global. Kecepatan, keakuratan dan ketepatan dalam membuat keputusan
sangat mempengaruhi kopetensi organisasi/perusahaan dalam menciptakan daya saing yang
unggul. Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam organisasi /perusahaan berbagai
alternatif tindakan sesuai dan dalam pemilihan alternatif yang tepat setelah evaluasi
(penilaian) mengenai efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki pengambil
keputusan.
Pengambilan keputusan yang efektif merupakan tolok ukur keberhasilan
organisasi/perusahaan dimasa depan. Berbagai keputusan secara langka dibuat dengan
kepastian. Sebagian besar keputusan melibatkan faktor risiko. Kriteria umum untuk menilai
keputusan yang berisiko adalah ekspektasi nilai maksimum (atau minimum). Dengan kriteria
ini diasumsikan bahwa nilai dapat diestimasikan sebagai produk dari nilai suatu hasil dan
probabilitas kemunculannya. Model-model pengambilan keputusan dalam analisa kuantitatif
sering menggunakan anggapan tersedianya informasi yang sempurna. Dalam kenyataan, para
pimpinan sering dipaksa harus mengambil keputusan tanpa informasi sempurna (ada
variabilitas informasi, seperti kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian).
Model Pengambilan Keputusan dipengaruhi atau tergantung dari Informasi yang
ada/yang dimiliki. Informasi yang ada, pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
yaitu: 
1. Informasi Sempurna (Perfect Information) 
2. Informasi Tidak Sempurna (Imperfect Information) 
Model Pengambilan Keputusan Jika dikaitkan dengan informasi yang dimiliki, maka
model terdapat 3 (tiga) pengambilan keputusan: 
1) Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty). 
2) Model Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Berisiko (Risk). 
3) Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty).
1.1 LATAR BELAKANG 
Melansir Harvard Business School, cost benefit analysis (CBA) adalah proses
membandingkan atau analisis perkiraan biaya dan manfaat yang terkait dengan keputusan
proyek bisnis. Inisiatif ini biasanya dilakukan untuk menentukan apakah pelaksanaan proyek
masuk akal dari perspektif bisnis. Cost benefit analysis sendiri melibatkan penghitungan atas
semua biaya proyek dan mengurangi jumlah dari total manfaat yang diproyeksikan
perusahaan. Jika ternyata manfaat yang diproyeksikan lebih besar daripada biayanya,
perusahaan dapat berargumen bahwa keputusan itu baik untuk dibuat. Di sisi lain, jika
biayanya lebih besar daripada manfaat, perusahaan perlu mengevaluasi kembali keputusan
atau proyek yang ingin dibuat. Cost benefit analysis merupakan bentuk pengambilan
keputusan berbasis data. Ia paling sering digunakan dalam dunia manajemen bisnis, baik di
perusahaan mapan maupun yang masih rintisan.  Prinsip dan kerangka dasarnya dapat
diterapkan pada hampir semua proses pengambilan keputusan, baik yang terkait langsung
dengan bisnis atau tidak. 
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Cost Benefit Analysis?
2. Apa tujuan dan manfaat Cost Benefit Analysis?
3. Bagaimana cara menghitung dan menentukan Cost Benefit Analysis?
4. Bagaimana Cost Benefit Analysis pada kondisi beresiko?
5. Bagaimana Cost Benefit Analysis pada kondisi tidak pasti?
1.3 TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian Cost Benefit Analysis
2. Mengetahui tujuan dan manfaat Cost Benefit Analysis
3. Mengetahui cara menghitung dan menentukan Cost Benefit Analysis
4. Mengetahui Cost Benefit Analysis pada kondisi beresiko
5. Mengetahui Cost Benefit Analysis pada kondisi tidak pasti
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian 

Cost Benefit Analysis merupakan salah satu jenis evaluasi ekonomi. Evaluasi
ekonomi adalah cara untuk melakukan perbandingan terhadap tingkat efisiensi beberapa
intervensi (Probandari, 2007). Adapun pengertian Cost Benefit Analysis menurut beberapa
ahli adalah sebagai berikut: 
A. Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis merupakan cara untuk
menentukan apakah hasil yang menguntungkan dari sebuah alternatif, akan cukup untuk
dijadikan alasan dalam menentukan biaya pengambilan alternatif. Analisis ini telah
dipakai secara luas dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal.
B. Vogenberg (2001) mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai tipe analisis yang
mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter. CBA
merupakan tipe penelitian farmakoekonomi yang komprehensif dan sulit dilakukan
karena mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang. 
C. Menurut Keen (2003), Cost Benefit Analysis merupakan analisis bisnis untuk
memberikan gambaran kenapa harus memilih atau tidak memilih spesifikasi dari suatu
investasi.
D. Menurut Schniedrjans, et. al. (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu teknik untuk
menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari
manfaat yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan dilakukan. 

Seperti disebutkan sebelumnya, Cost Benefit Analysis atau Benefit Cost Analysis
merupakan salah satu metode yang digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak
menutup kemungkinan juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini
digunakan untuk menilai beberapa alternatif sumber daya maupun program yang memiliki
manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya. 
Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu
intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan
kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan jika keuntungan
ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara
manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, 1997).
Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu analisis sistematis yang digunakan
untuk menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan
maupun kebijakan pemerintah.

2.2 Tujuan dan Manfaat Cost Benefit Analysis

Tujuan dari metode Cost Benefit Analysis yaitu : 


1. Menentukan apakah suatu proyek merupakan suatu investasi yang baik. 
2. Memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek, termasuk membandingkan
biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total keuntungan yang
diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa
banyak. 
3. Untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek.
Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari
pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan. 
4. Untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan
direncanakan akan berubah. Analisis ini sering digunakan oleh pemerintah dan
organisasi lainnya, seperti perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan dari
kebijakan yang diberikan. 

Manfaat Cost Benefit Analysis adalah dapat membantu dalam proses


pengambilan keputusan baik pemerintah maupun sumber dana. Dengan adanya CBA
sumber dana dapat yakin untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek. Selain
itu, CBA dapat dilakukan untuk mengontrol perkembangan proyek yang bersangkutan
pada tahun-tahun kedepannya. CBA juga bermanfaat untuk mengevaluasi suatu proyek
yang telah selesai dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk
mengetahui kinerja suatu proyek dan hasil analisis yang telah dilakukan dapat
digunakan untuk perbaikan program yang selanjutnya. 

2.3 Cara menghitung Cost Benefit Analysis (Analisis Biaya Manfaat)

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, berikut ini beberapa tahapan dan cara kerja
dari Cost Benefit Analysis adalah:
1. Susun Kerangka Perencanaan
Tahapan pertama dalam membuat Cost Benefit Analysis adalah menyusun
kerangka perencanaan. Kerangka perencanaan setiap analisis biaya manfaat adalah
berbeda-beda, tergantung dari setiap spesifikasi tiap perusahaan. Saat menyusun
kerangka perencanaan, tentukan terlebih dahulu poin-poin dasar, pendukung, hingga
krusial yang akan menunjang proses analisis. Pastikan juga di setiap poin-poin
tersebut, besaran biaya dan manfaat yang akan diperoleh perusahaan telah termuat di
dalamnya. Dan memutuskan matriks apa saja yang akan dipakai saat melakukan
analisis biaya manfaat.
2. Mengidentifikasi Biaya dan Manfaat
Selanjutnya, dalam tahapan kerja Cost Benefit Analysis adalah
mengidentifikasikan biaya dan manfaat. Saat melakukan analisis, perusahaan harus
menentukan mana yang termasuk biaya, misalnya hal-hal yang berupa anggaran
perencanaan, pelaksanaan, dan finansial produk. Sedangkan, untuk bagian manfaat
yang akan diperoleh dapat dimasukkan hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan target
pasar yang akan diperoleh, dan prediksi penjualan yang dapat tercapai. Setelah
mengetahui bagian mana yang termasuk biaya dan manfaat, perusahaan dapat
membandingkan apakah perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau malah lebih
besar biaya yang akan dikeluarkan.
3. Tetapkan Besaran Dana Pada Anggaran
Tahapan selanjutnya dalam melakukan Cost Benefit Analysis adalah
menetapkan besaran anggaran yang akan dikeluarkan. Dalam tahapan ini, perusahaan
perlu menentukan nominal yang pasti, agar perusahaan dapat membandingkan
besaran biaya dan manfaat dengan mudah dan jelas.
4. Menghitung dan Membandingkan Total Nilai Biaya dan Manfaat
Setelah perusahaan mengetahui biaya dan manfaat dengan nominal yang pasti,
tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan antara total biaya dan manfaat. Jika
nilai manfaat melebihi biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan dapat mengambil
proyek tersebut. Sedangkan, jika nilai biaya lebih besar dari manfaat yang akan
diperoleh, maka perusahaan dapat mempertimbangkan kembali proyek tersebut.

2.4 Cost Benefit Analysis pasa kondisi beresiko (Expect monetary value, expect
opportunity loss)
1 Expected Monetary Value (EMV)

merupakan teknik statistik dalam manajemen risiko yang digunakan untuk


mengukur risiko, yang membantu manajer  proyek untuk menghitung cadangan
kontingensi dan juga bertujuan untuk menentukan nilai moneter yang diharapkan dari
risiko atau keputusan. Maka, hal ini membantu dalam menghitung jumlah yang
diperlukan untuk mengelola semua risiko teridentifikasi dan dalam memilih pilihan
yang melibatkan lebih sedikit uang untuk mengelola risiko. Untuk melakukan
perhitungan, maka harus memiliki probabilitas dan dampak yang harus terjadi. Rumus
yang digunakan adalah : Expected Monetary Value = Probability * impact

• Contoh tabel probability dan Impact:

Perhatikan bahwa tidak satupun skenario yang mungkin terjadi, hanya mencoba
mendapatkan hasil rata-rata karena ketidakpastian lingkungan.

Atau secara umum hal yang dilakukan dalam menghitung EMV adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi skenario yang dapat terjadi


2. Tentukan probabilitas masing-masing skenario
3. Tentukan nilai moneter yang terkait dengan setiap hasil
4. Kalikan probabilitas dengan nilai moneter dari setiap hasil
5. Jumlahkan hasil untuk mendapatkan nilai moneter yang diharapkan dari risikoatau
keputusan. 

• Kelebihan dari Expected Monetary Value (EMV) Analysis :

1. Memberikan hasil rata-rata dari semua kejadian tidak pasti yang teridentifikasi.
2. Membantu memilih keputusan terbaik dengan cadangan data obyektif.
3. Membantu dalam menghitung cadangan kontingensi.
4. Membantu dengan membuat atau membeli keputusan selama proses perencanaan
pengadaan.
5. Membantu dalam Desicion Tree Analysis. Analisis ini merupakan teknik diagram
grafis yang membantu untuk memahami masalah dan solusi dengan mudah.
6. Teknik ini tidak memerlukan sumber daya yang mahal, hanya pendapat para ahli. 

• Kelemahan dari Expected Monetary Value (EMV) Analysis:

1. Teknik ini biasanya tidak digunakan dalam proyek-proyek kecil dan kecil-menengah.
2. Teknik ini melibatkan pendapat ahli untuk menyelesaikan probabilitas dan dampak
dari risiko. Oleh karena itu, pendapat pribadi dapat mempengaruhi hasil.
3. Teknik ini berfungsi dengan baik ketika memiliki sejumlah risiko besar karena
membantu menyebarkan dampak risiko.
4. Kadang-kadang mungkin melewatkan dimasukkannya risiko positif, yang dapat
mempengaruhi hasil akhir.
5. Sementara melakukan nilai moneter yang diharapkan, sikap risiko harus netral, jika
tidak, itu mungkin mempengaruhi perhitungan.
6. Keandalan analisis ini didasarkan pada data yang disediakan sebagai masukan untuk
teknik ini. Oleh karena itu, penilaian kualitas data harus dilakukan secara menyeluruh.

2. Expected Opportunity Loss (EOL)

Suatu kriteria alternatif untuk mengevaluasi keputusan dalam suasana risk dinamakan
expected opportunity loss (EOL). Prinsip dasar EOL adalah meminimumkan kerugian
yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan tertentu. Untuk menentukan
keputusan berdasarkan nilai kesempatan yang hilang expected opportunity loss /EOL)
secara rasional dipilih dari nilai EOL yang minimum (terkecil). Hal ini maksudnya untuk
menghindari rasa penyesalan/ketidakpuasan dikemudian hari. 

Contoh:

Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoalan untuk memilih tiga alternatif investasi A,
B, dan C. Keuntungan yang diperoleh dari ketiga jenis investasi tersebut tergantung pada
situasi pasar, yaitu lesu, normal, dan cerah, masing-masing 15%, 30%, dan
55%.Komponen-komponen situasi tersebut disajikan pada Tabel berikut ini.
Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah yang harus dipilih jika digunakan
kriteria opportunity loss ? 

Penyelesaiannya:

EOL a = 0(0,15)+45000(0,30)+30000(0,55)= 30.000EOL

EOL b = 20000(0,15)+40000(0,30)+60000(0,55)= 48000EOL

EOL c  = 10000(0,15)+0(0,30)+0(0,55) = 1500 J

Jadi : Nilai EOL terkecil adalah 1500, maka investasi yang dipilih adalah investasi C.

2.5 Pengambilan Keputusan dalam kondisi tidak pasti

Keputusan paling penting yang dibuat di lingkungan yang kompleks saat ini
dirumuskan dalam keadaan tidak pasti. Kondisi ketidakpastian muncul pada saat kita tidak
bisa memprediksi masa dan kondisi dimana serba fluktuatif. Pembuat keputusan tidak
mengetahui semua alternatif yang ada, risiko yang terkait dengan masing-masing, dan
konsekuensi dari setiap alternatif atau probabilitasnya.

Dalam situasi ketidakpastian, orang hanya memiliki data yang sedikit, mereka tidak
tahu apakah data tersebut dapat diandalkan atau tidak, dan mereka sangat tidak yakin
mengenai apakah keadaan dapat berubah atau tidak. Selain itu, mereka tidak dapat
mengevaluasi interaksi dari variabel yang berbeda.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memutuskan untuk memperluas operasinya


di negara asing mungkin tidak tahu banyak tentang budaya, undang-undang, lingkungan
ekonomi, dan politik negara tersebut. Situasi politik bisa jadi sangat bergejolak sehingga
bahkan para ahli pun tidak bisa memprediksi kemungkinan perubahan pemerintahan.
Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini antara lain: Maximax, Maximin,
Minimax, Minimax Regret, Laplace dan Hurwick.

a. Penyelesaian Kriteria Maximax

Kriteria Maximax mengatakan bahwa keputusan yang mempunyai pay


offpaling tinggi (tanpa memperdulikan hal lain) yang seharusnya dipilih
(Optimistik).Dengan kata lain kriteria maximax adalah memilih nilai tertinggi
(maksimum) dari nilai kondisi dasar (nilai pada setiap baris) yang tertinggi
(maksimum).
Dengan melihat Tabel Pay Off pada Tabel 13.3 dapat diketahui: Maksimum
Baris 1 (Kondisi Dasar 500) = Rp.250.000,- Maksimum Baris 2 (Kondisi Dasar 600)
= Rp.300.000,- Maksimum Baris 3 (Kondisi Dasar 700) = Rp.350.000,- Maksimum
Baris 4 (Kondisi Dasar 800) = Rp.400.000,-Maka nilai yang tertinggi (maksimum)
adalah Rp.400.000,- (Kondisi Dasar 800), yang berarti persediaan ideal dengan
menggunakan kriteria maximax adalah 800 buah jeruk.

b. Penyelesaian Kriteria Maximin

Kriteria Maximin yaitu memilih keputusan yang menghasilkan nilai


maksimum dari pay off yang minimum. Dengan kata lain kriteria maximin adalah
memilih nilai tertinggi (maksimum) dari nilai kondisi dasar (nilai pada setiap baris)
yang terendah (minimum).

Dengan melihat Tabel Pay Off pada Tabel 13.3 dapat diketahui: Minimum
Baris 1 (Kondisi Dasar 500) = Rp.250.000,- Minimum Baris 2 (Kondisi Dasar 600)
= Rp.180.000,- Minimum Baris 3 (Kondisi Dasar 700) = Rp.110.000,- Minimum
Baris 4 (Kondisi Dasar 800) = Rp.040.000,-Maka nilai yang tertinggi (maksimum)
adalah Rp.250.000,- (Kondisi Dasar 500), yang berarti persediaan ideal dengan
menggunakan kriteria maximin adalah 500 buah jeruk.

c. Penyelesaian Kriteria Laplace

Kriteria Laplace adalah memilih keputusan yang mempunyai nilai laba


ratarata tertinggi. Dengan kata lain kriteria laplace adalah memilih persediaan
(kondisi dasar) yang memiliki nilai laba rata-rata tertinggi (nilai rata-rata dari setiap
baris).

d. Kriteria minimax regret

Pengambilan keputusan bermaksud menghindari penyesalan yang timbul


setelah alternatif keputusan yang meminimumkan penyelesaian.

Gambaran penyelesaian :

Kondisi Ekonomi yang baik


$100.000 - 50.000 = $50.000

$100.000 - 100.000 = $0

$100.000 - 30.000 = $70.000

Kondisi ekonomi yang buruk

$30.000 - 30.000 = $0

$30.000 - (-40.000) = $70.000

$30.000 - 10.000 = $20.000

e. Kriteria Hurwicz

Mencari kompromi antara kriteria maximax dan maximin. Pengambilan


keputusan tidak sepenuhnya optimis atau pesimis, koefisien optimisme didefinisikan
(0 < α <1.0)

Optimisme = α

Pesimisme = 1 - α

Kelemahan hurwicz terletak pada penentuan nilai α yang sangat subjektif yang
tidak tentu asalnya.
BAB III
PENUTUP

Dapat dikatakan bahwa mengambil keputusan atau membuat keputusan berarti


memilih satu diantara banyak alternatif Cost Benefit Analysis merupakan salah satu jenis
evaluasi ekonomi. CBA merupakan tipe penelitian farmakoekonomi yang komprehensif dan
sulit dilakukan karena mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang. Seperti
disebutkan sebelumnya, Cost Benefit Analysis atau Benefit Cost Analysis merupakan salah
satu metode yang digunakan pada proses evaluasi manajemen.
Saat menyusun kerangka perencanaan, tentukan terlebih dahulu poin-poin
dasar, pendukung, hingga krusial yang akan menunjang proses analisis. Sedangkan, untuk
bagian manfaat yang akan diperoleh dapat dimasukkan hal-hal yang berkaitan dengan
perkiraan target pasar yang akan diperoleh, dan prediksi penjualan yang dapat tercapai.
Dalam tahapan ini, perusahaan perlu menentukan nominal yang pasti, agar perusahaan
dapat membandingkan besaran biaya dan manfaat dengan mudah dan jelas. Ini melibatkan
pendapat ahli untuk menyelesaikan probabilitas dan dampak dari risiko. Mungkin
melewatkan dimasukkannya risiko positif, yang dapat mempengaruhi hasil akhir. Melakukan
nilai moneter yang diharapkan, sikap risiko harus netral, jika tidak, itu mungkin
mempengaruhi perhitungan. Analisis ini didasarkan pada data yang disediakan sebagai
masukan untuk teknik ini. Keputusan paling penting yang dibuat di lingkungan yang
kompleks saat ini dirumuskan dalam keadaan tidak pasti.

Anda mungkin juga menyukai