Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Yang Diampu Oleh Drs. H. Alit Sarino, M.Si
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, shalawat dan salam semoga di limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya dan para sahabat beserta seluruh pengikutnya.
Alhamdulilah kami telah menyelesaikan Makalah tentang Nilai Sikap dan Kepuasan Kerja ini.
Walaupun terdapat banyak kendala yang kami hadapi tetapi akhirnya kami bisa
menyelesaikannya.
Dalam menyusun Makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, sehingga
Makalah ini dapat terselesaikan. Oleh Karena itu, kami banyak berterimakasih kepada para pihak
atas segala bantuannya.
Kami menyadari bahwa hasil yang dicapai dalam penulisan Makalah ini masih mengandung
berbagai kelemahan dan kekurangan. Tetapi dengan adanya makalah ini kami harap bisa
bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Nilai.................................................................................................................................................3
1. Pengertian Nilai...........................................................................................................................3
2. Tipe-Tipe Nilai............................................................................................................................3
B. Sikap................................................................................................................................................6
1. Pengertian Sikap..........................................................................................................................6
2. Komponen Sikap.........................................................................................................................6
3. Factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap...............................................................6
4. Tipe-Tipe Sikap...........................................................................................................................8
C. Kepuasan Kerja...............................................................................................................................8
1. Pengertian Kepuasan Kerja Dan Bagaimana Mengukurnya.........................................................8
2. Sebab-Sebab Utama Kepuasan Kerja...........................................................................................9
3. Respons Pekerja Terhadap Ketidakpuasan Terhadap Tempat Kerja..........................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam manajemen, fungsi organisasi terutama dalam hal pengawasan, organisasi
perlu memantau para pekerjanya terhadap sikap, dan hubungannya dengan perilaku. Adakah
kepuasan atau ketidak puasan karyawan dengan pengaruh pekerjaan di tempat kerja. Dalam
organisasi, sikap amatlah penting karena komponen perilakunya. Pada umumnya, penelitian
menyimpulkan bahwa individu mencari konsistensi diantara sikap mereka serta antara sikap
dan perilaku mereka. Seseorang bisa memiliki ribuan sikap, sikap kerja berisi evaluasi
positif atau negatif yang dimiliki oleh karyawan tentang aspek-aspek lapangan kerja mereka,
ada tiga sikap yaitu, kepuasan kerja, keterlibatan pekerjaan, dan komitmen organisasional.
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif
tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan
yang negatif tentang pekerjaan tersebut. Keterlibatan pekerjaan , mengukur tingkat sampai
mana individu secara psikologis memihak pekerjaan mereka dan menganggap penting
tingkat kinerja yang dicapai sebagai bentuk penghargaan diri. Karyawan yang mempunyai
tingkat keterlibatan pekerjaan yang tinggi sangat memihak dan benar-benar peduli dengan
bidang pekerjaan yang mereka lakukan. Tingkat keterlibatan pekerjaan dan pemberian
wewenang yang tinggi benar-benar berhubungan dengan kewargaan organisasional dan
kinerja pekerjaan. Keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan
tertentu seorang individu, sementara komitmen organisosial yang tingi berarti memihak
organisasiyang merekrut individu tersebut.
Penilaian seorang karyawan tentang seberapa ia merasa puas atau tidak puas dengan
pekerjaan merupakan penyajian yang rumit dari sejumlah elemen pekerjaan yang berlainan.
Berbagai studi independen, yang diadakan diantara para pekerja AS selama 30 tahun
terakhir, pada umumnya menunjukkan bahwa mayoritas pekerja merasa puas dengan
pekerjaan mereka. Meskipun jarak persentasinya lebar, tetapi lebih banyak individu
melaporkan bahwa mereka merasa puas dibandingkan tidak puas. Apakah yang
menyebabkan kepuasan kerja ? dari segi kepuasan kerja (kerja itu sendiri, bayaran, kenaikan
2
jabatan, pengawasan, dan rekan kerja), menikmati kerja itu sendiri hampir selalu merupakan
segi yang paling berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi secara keselruhan
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu nilai, Sikap dan Kepuasaan kerja?
2. Sebutkan tipe-tipe nilai?
3. Sebutkan tipe-tipe sikap?
4. Bagaimana cara mengukur kepuasan kerja?
5. Dampak Ketidakpuasan Pekerja terhadap Tempat Kerja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan lebih memahami apa itu nilai, sikap dan kepuasan kerja
2. Untuk mengetahui dan memahami tipe-tipe nilai
3. Untuk mengetahui dan memahami tipe-tipe sikap
4. Untuk mengetahui cara mengukur kepuasan kerja
5. Untuk mengetahui dan mencari solusi dari dampak ketidakpuasan pekerja terhadap
tempat kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai
1. Pengertian Nilai
Untuk memahami pengertian nilai secara lebih dalam, berikut ini akan disajikan
sejumlah definisi nilai dari beberapa ahli.
Lebih lanjut Schwartz (1994) juga menjelaskan bahwa nilai adalah (l) suatu
keyakinan, (2) berkaitan dengan cara bettingkah laku atau tujuan akhir tertentu, (3)
melampaui situasi spesifik, (4) mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap tingkah laku,
individu, dan kejadiankejadian, serta (5) tersusun berdasarkan derajat kepentingannya.
2. Tipe-Tipe Nilai
sejumlah nilai yang lebih khusus. Setiap tipe nilai merupakan wilayah motivasi tersendiri
yang berperan memotivasi seseorang dalam bettingkah laku. Karena itu, Schwartz juga
menyebut tipe nilai ini sebagai motivational type of value.
a. Power.
Tipe nilai ini merupakan dasar pada lebih dari satu tipe kebutuhan yang universal,
yaitu transformasi kebutuhan individual akan dominasi dan kontrol yang diidentifikasi
melalui analisa terhadap motif sosial. Tujuan utama dari tipe nilai ini adalah pencapaian
status sosial dan prestise, serta kontrol atau dominasi terhadap orang lain atau sumberdaya
tertentu. Nilai khusus (spesific values) tipe nilai ini adalah : social power, authority,
wealth, preserving my public image dan social recognition.
b. Achievement.
Tujuan dari tipe nilai ini adalah keberhasilan pribadi dengan menunjukkan
kompetensi sesuai standar sosial. Unjuk kerja yang kompeten menjadi kebutuhan bila
seseorang merasa perlu untuk mengembangkan dirinya, serta jika interaksi sosial dan
institusi menuntutnya. Nilai khusus yang terdapat pada tipe nilai ini adalah : succesful,
capable, ambitious, influential.
c. Hedonism.
Tipe nilai ini bersumber dari kebutuhan organismik dan kenikmatan yang
diasosiasikan dengan pemuasan kebutuhan tersebut. Tipe nilai ini mengutamakan
kesenangan dan kepuasan untuk diri sendiri. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini
adalah pleasure, enjoying life.
d. Stimulation.
Tipe nilai ini bersumber dari kebutuhan organismik akan variasi dan rangsangan
untuk menjaga agar aktivitas seseorang tetap pada tingkat yang optimal. Unsur biologis
5
mempengaruhi variasi dari kebutuhan ini, dan ditambah pengaruh pengalaman sosial, akan
menghasilkan perbedaan individual tentang pentingnya nilai ini. Tujuan motivasional dari
tipe nilai ini adalah kegairahan, tantangan dalam hidup. Nilai khusus yang termasuk tipe
nilai ini adalah : daring, varied life, exciting life.
e. Self-direction.
Tujuan utama dari tipe nilai ini adalah pikiran dan tindakan yang tidak terikat
(independent), seperti memilih, mencipta, menyelidiki. Self-direction bersumber dari
kebutuhan organismik akan kontrol dan penguasaan (mastery), setta interaksi dari tuntutan
otonomi dan ketidakterikatan. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah : creativity,
curious, freedom, choosing own goals, independent.
f. Universalism.
Tipe nilai ini termasuk nilai-nilai kematangan dan tindakan prososial. Tipe nilai ini
mengutamakan penghargaan, toleransi, memahami orang lain, dan perlindungan terhadap
kesejahteraan umat manusia. Contoh nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah :
broad-minded, social justice, equality, wisdom, inner harmony.
g. Benevolence.
Tipe nilai ini lebih mendekati definisi sebelumnya tentang konsep prososial. Bila
prososial lebih pada kesejahteraan semua orang pada semua kondisi, tipe nilai benevolence
lebih kepada orang lain yang dekat dari interaksi sehari-hari. Tipe ini dapat berasal dari
dua macam kebutuhan, yaitu kebutuhan interaksi yang positif untuk mengembangkan
kelompok, dan kebutuhan organismik akan afiliasi. Tujuan motivasional dari tipe nilai ini
adalah peningkatan kesejahteraan individu yang terlibat dalam kontak personal yang intim.
Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah : helpful, honest, forgiving, responsible,
loyal, true friendship, mature love.
6
h. Tradition.
i. Conformity.
Tujuan dari tipe nilai ini adalah pembatasan terhadap tingkah laku, dorongan-
dorongan individu yang dipandang tidak sejalan dengan harapan atau norma sosial. Ini
diambil dari kebutuhan individu untuk mengurangi perpecahan sosial saat interaksi dan
fungsi kelompok tidak berjalan dengan baik Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini
adalah : politeness, obedient, honoring parents and elders, self discipline.
j. Security.
Tujuan motivasional tipe nilai ini adalah mengutamakan keamanan, harmoni, dan
stabilitas masyarakat, hubungan antar manusia, dan diri sendiri. Ini berasal dari kebutuhan
dasar individu dan kelompok. Tipe nilai ini merupakan pencapaian dari dua minat, yaitu
individual dan kolektif. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah national security,
social order, clean, healthy, reciprocation of favors, family security, sense of belonging.
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek
tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tersebut dengan cara tertentu
(Calhoun & Acocella, 1995).
7
2. Komponen Sikap
Terdapat tiga komponen sikap yaitu :
d. Media massa : Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar,
majalah dan Iain-lain mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini
dan kepercayaan orang. Media massa memberikan pesan-pesan yang sugestif yang
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
Jika cukup kuat, pesan-pesan sugestif akan memberi dasar afektif dalam menilai
sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tełtentu.
e. Institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama : Lembaga pendidikan serta
lembaga agama sebagai sesuatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan
sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam
diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat
keagamaan serta ajaran-ajarannya. Dikarenakan konsep moral dan ajaran agama
sangat menetukan sistem kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada
gilirannya kemudian konsep tersebut ikut bełperanan dalam menentukan sikap
individu terhadap sesuatu hal. Apabila terdapat sesuatu hal yang bersifat
kontroversial, pada umumnya orang akan mencari informasi lain untuk
memperkuat posisi sikapnya atau mungkin juga orang tersebut tidak mengambil
sikap memihak Dalam hal sepełti itu, ajaran moral yang diperoleh dari lembaga
pendidikan atau lembaga agama sering kali menjadi determinan tunggal yang
menentukan sikap.
f. Faktor emosional : Suatu bentuk sikap terkadang didasari oleh emosi, yang
berfungsi sebagai semacam penyaluran prustrasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara
dan segera berlalu begitu prustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan
sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.
4. Tipe-Tipe Sikap
Kita masing-masing memiliki ribuan sikap, tetapi perilaku organisasi berfokus pada
perhatian kita tentang sejumlah sikap terkait pekerjaan yang terbatas. Ini menimbulkan
evaluasi yang positif atau negative yang para pekerja mikiki mengenai aspek-aspek
lingkungan kerjanya, kebanyakan riset dalam perilaku organisasi telah melihat tiga sikap :
9
kepuasan kerja, keterlibatan kerja, dan komitmen organisasional. Beberapa sikap penting
lainnya adalah dukungan organisasi yang dihargai dan keterlibatan pekerja; kita juga akan
secara singkat membahasnya.
C. Kepuasan Kerja
1. Pengertian Kepuasan Kerja Dan Bagaimana Mengukurnya
Mengukur kepuasan kerja adalah penjumlahan kompleks dari banyak elemen
berbeda. Hasil dari mengukur kepuasan kerja dapat berupa rasa positif atas pekerjaan yang
telah dikerjakan. Sebuah pekerjaan bukan hanya berhubungan dengan kertas-kertas saja,
tetapi pekerja yang melakukan pekerjaannya memerlukan interaksi dengan pekerja lain
ataupun dengan atasannya. Selain itu pekerja juga harus mematuhi kebijakan yang berlaku
di dalam organisasinya untuk dapat mencapai kondisi kerja yang ideal.
Terdapat dua pendekatan untuk menghitung kepuasan kerja yaitu peringkat global
tunggal yang merupakan pendekatan yang menggunakan pertanyaan “Semua hal
dipertimbangkan, seberapa puas Anda dengan pekerjaan Anda” yang bertujuan untuk
mendapatkan respon dari para pekerja di dalam organisasi. Metode yang kedua adalah
penjumlahan dari beberapa aspek pekerjaan seperti sifat pekerjaan, pengawasan, gaji
sekarang, peluang promosi, dan hubungan dengan rekan kerja. Kedua metode ini memilki
keunggulannya masing-masing yaitu metode peringkat global tidak menghabiskan banyak
10
waktu dalam pengerjaannya dan metode penjumlahan aspek kerja membantu manajer
mengatasi masalah lebih cepat serta lebih akurat.
Beberapa orang juga berpendapat bahwa faktor gaji merupakan salah satu penetu
dalam kepuasan kerja seseorang. Seseorang yang miskin dan hidup di Negara miskin mungkin
menganggap bahwa faktor gaji yang sangat menentukan kepuasan dalam bekerja. Tetapi studi
mengatakan bahwa jika seseorang sudah mendapatkan gaji diatas tingkat kebutuhannya maka
faktor ini akan mulai menghilang. Namun tingkat kebahagiaan seseorang tidak dapat dihitung
dari tingkat gaji yang didapatkannya. Studi yang sama telah membuktikan bahwa orang yang
berpenghasilan lebih rendah cenderung lebih bahagia. Tingkat gaji mungkin sangat
berpengaruh terhadap kepuasan kerja akan tetapi akan sangat berbeda dengan kepuasan hidup.
Bentuk ketidakpuasan karyawan dapat diungkapkan dalam sejumlah cara antara lain:
11
B. Saran
Seperti yang kita ketahui Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja dapat berpengaruh pada tempat kerja
dan karyawan. Maka untuk dapat meningkatkan kinerja dalam perilaku organisasi kita
hendaknya tahu betul apa itu nilai, sikap dan kepuasan kerja sehingga tidak terjadi kesalahan
dan tercapainya efektifiatas dan efisien organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. (2015). Perilaku Organisasi. Edisi 16. Jakarta : Salemba Empat.
Thoha, Miftah. (1996). Perilaku Organisasi , Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Fauzi, Aksan Dkk. (2013). Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja.Fakultas Ekonomi Program Studi
Veithzal, Riva’I. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada