Anda di halaman 1dari 8

BAB 7

PROFIL WIRAUSAHAWAN POTENSIAL DAN TANGGA MENUJU PUNCAK


KARIER

A. Hakikat Wirausahawan Potensial


1. Memahami Profil WIrausahawan
Profil wirausahawan dapat diartikan sebagai sosok individu yang mempunyai ciri
dan sifat kewirausahaan.
Ciri-ciri dan sifat-sifat berikut memberikan sebuah profil dari wirausaha sebagaimana
profil kewirausahaan.
a. Menyukai Tanggung Jawab
b. Lebih Menyukai Risiko Menengah
c. Keyakinan atas Kemampuan Mereka untuk Berhasil
d. Hasrat untuk Mendapatkan Umpan Balik Langsung
e. Tingkat Energi yang Tinggi
f. Orientasi ke Depan
g. Keterampilan Mengorganisasi
Ada berbagai profil wirausahawan, yaitu sebagai berikut.
a. Pengusaha Women Entrepreneur
b. Minority Entrepreneur
c. Immigrant Entreprenur
d. Part-time Entrepreneur
e. Home-based Entrepreneur
f. Family-owned Business
g. Copreneurs
2. Identitas Wirausahawan
Menurut Fadel Muhammad(2009) ada 7 ciri yang merupakan identitas seorang
wirausaha, yaitu
a. Kepemimpinan
b. Inovasi
c. Cara pengambila keputusan
d. Sikap tanggap terhadap perubahan
e. Bekerja ekonomis dan efisien
f. Visi masa depan

3. Kompetensi Kewirausahawan
Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan (secara professional) suatu
kegiatan dalam kategori/fungsi praktik keprofesian sesuai dengan yang diisyaratkan
dalam dunia kerja nyata.
Dan & Bradstreet Business Credit Service mengemukakan sepuluh kompetensi yang
harus dimiliki wirausahawan, yaitu
a. Knowing your business
b. Knowing the basic business management
c. Having the proper attitude
d. Having adequate capital
e. Managing finances effectively
f. Managing people
g. Statisfying customer by providing high quality product
h. Knowing hozu to compete
i. Copying with regulation and paper work
B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kewirausahaan serta Keuntungan dan
Kerugiannya
1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kewirausahaan
a. Factor Internal
1) Kebutuhan berprestasi (need for achievement).
2) Internal locus of control.
3) Kebutuhan akan kebebasan (need for independence)
4) Nilai-nilai pribadi
5) Pengalaman
b. Factor Eksternal
1) Role model
2) Dukungan keluarga dan teman
3) Pendidikan
2. Factor- factor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha
a. Tidak kompeten
b. Kurang berpengalaman
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan
3. Keuntungan dan Kerugian Kewirauhaan
a. Keuntungan Kewirausahaan
1) Otonomi
2) Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3) Control finansial
b. Kerugian Kewirausahaan
1) pengorbanan personal
2) beban tanggung jawab
3) kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal
C. Tangga menuju Puncak Karier Wirausahawan
1. Mau bekerja keras
2. Bekerja sama dengan orang lain
3. Penampilan yang baik
4. Yakin/percaya diri
5. Pandai membuat keputusan
6. Mau meambah ilmu
7. Ambisi untuk maju
8. Pandai berkomunikasi
BAB 8
PERANAN WIRAUSAHA DAN ETIKA BISNIS

A. Peran dan Fungsi Wirausaha


1. Peran Wirausaha
Pengelompokan berdasarkann Roopke (1995):
a. Kewirausahaan rutin. Wirausaha menekankan pada pemecahan masalah dan
perbaikan standar prestasi tradisional. Menghasilkan barang, pasar, dan teknologi.
Dibayar dalam bentuk gaji.
b. Kewirausahaan Abritase. Mencari peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan)
c. Wirausaha Inovatif. Menghasilkan ide-ide kreasi baru yang berbeda.
Pengelompokan berdasarkan intensitas pekerjaan dan status:
a. Part Time entrepreneur: usaha hanya paruh waktu
b. Home-Base new ventures: usaha yang dirintis dari rumah
c. Family own business: usaha turun temurun
d. Corpeneurs: dijalankan oleh dua orang dan dikelola secara bersama.

2. Fungsi Makro dan Mikro Usaha


a. Fungsi Makro
berikut peran dalam perekonomian nasional:
1) Memperkukuh perekonomian nasional, berperan sebagai pemasok, produksi,
penyalur, dan pemasar bagi industry besar
2) meningkatkan efisiensi ekonomi
3) sarana penindustrian pendapatan nasional
b. Fungsi Mikro
penanggung resiko ketidakpastian , mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam
cara baru dan berbeda menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.

3. Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global


Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja
yang kompetitif dan menimbulkan pengangguran bagi sumber daya manusia.

B. Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya


3 cara untuk memulai usaha baru:
-Merintis usaha baru (starting)
-Persekutuan (Partenerhip)
-Membeli Perusahaan orang lain (Buying)

1. Merintis Usaha Baru


Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Bidang dan Jenis Usaha yang Dimasuki
contoh: Pertanian, Pertambangan, Pabrikasi, Kontruksi, dsb.
b. Bentuk Usaha dan Kepemilikannya yang Akan Dipilih
kepemilikan yang dapat dipilih diantaranya perusahaan persekutuan dan
perseorangan.
c. Tempat Usaha yang Akan Dipilih
Harus mempertimbangka apakah tempat tsb mudah dijangkau, apakah tempat tsb
dekat dengan tenaga kerja, apakah dekat dengan baha baku dll.
d. Organisasi yang Akan Digunakan
e. Lingkungan Usaha

2. Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan


Alasan orang membeli perusahaan yang sudah didirikan
a. Resiko rendah
b. lebih mudah,
c. memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar
namun ada permasalahan jika membeli perusahaan, antara lain:
a. banyak nya pesaing dan ukuran peluang pasar
b. image atau reputasi perusahaan.

3. Franchising (Kerjasama maanajemen/Waralaba)


Franchasing adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan
cabang/penyalur. Intinya memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha
dari perushaan induk.

C. Usaha Kecil dan Model Pengembangannya


1. Makna Usaha Kecil
Kriteria usaha kecil sebagai berikut:
a. Manajem berdiri sendiri, manajer adalah pemilik;
b. modal disediakan oleh pemilik;
c. daerah operasi bersifat local;
d. ukuran dalam keseluruhan relatif kecil.

2. Pengelolaan Usaha Kecil dan Strategi Kewirausahaan


Perusahaan usaha mempunyai dua fungsi:
a. Pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha;
b. alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dan luar.

3. Teknik dan Strategi Pengembangan Usaha Baru


a. Teknik Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen,
menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
menentukan tingkat harga, dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen.
b. Strategi Pengembangan Usaha Baru

4. Teknik Penetuan Harga


a. Produk baru;
b. Barang Konsumsi;
c. Barang industri;
d. Jasa;
e. Promosi
5. Kiat Pemasaran Usaha Baru
a. Peluang Pasar,
b. Barang dan jasa yang paling dibutuhkan konsumen,
c. Jumlah yang dibutuhkan,
d. Kualitas yang paling tepat.

D. Etika Bisnis
1. Batasan Etika dan Akhlak
Kegagalan etika bisnis terletak pada faktorl eksternal. Hal ini disebabkan oleh
dua hal yaitu; pertama konsep normatif yang kaku syarat dengan rambu-rambu
moralitas, yang menjadi kendala bagi praktik bisnis di lapangan. Yang kedua,
lingkungan bisnis yang tidak kondusif bagi berlakunya bisnis secara etis.
2. Mitos Bisnis Amoral
Bisnis diibaratkan sebagai permainan judi, yang dpat menghalalkan segala cara
untuk menang, untuk memperoleh keuntungan.
3. Sumbangan Etika Bisnis
Dalam semua bidng, etika bisnis membantu para pelaku bisnis mendekati
masalah-masalah bisnis dengan sentuhan moral. Etika bisnis membantu manajer
dan pelaku bisnis lainnya untuk menangkap hal yang tidak dapat ditangkap oleh
mata ekonomi manajemen murni.
4. Prinsip Etika Bisnis
- Kejujuran
- Integritas
- Menepati janji
- Hormat dan loyal terhadap kelurga, teman
- Kewajaran/keadilan
- Suka membantu orang lain.
BAB 9
MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Manajemen Dalam Kewirausahaan


1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kaata manus yang berarti tangan, berarti menangani
sesuattu, mengatur, membuat, membuat sesuatu menjadi seperti yang diinginkan
dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada.
Manajemen merupakan proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.

2. Manajemen Dalam Kewirausahaan


Manajemen kewirausahaan artinya semua kekuatan perusahaan yang
menjamin usahanya eksis.
Strategi kewirausahaan meliputi beberapa, yaitu:
a. Perubahan produk barang dan jasa
b. Strategi menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk
dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha
c. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi
d. Analisis sumber daya manusia
e. Analisis pesaing untuk memantapkan strategi bersaing

3. Fungsi-fungsi Manajemen dalam Kewirausahaan


Fungsi-fungsi manajemen, yaitu:
a. Fungsi Perencanaan (Planning)
Proses perencanaan adalah proses penentuan arah yang akan ditempuh dan
kegiatan-kegiatan diperlukan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


Pengorganisasian adalah proses menetukan kegunaan yang teratur untuk semua
sumber daya dalam system manajemen.

c. Fungsi Pengarahan (Actuating)


Fungsi pengarahan (actuating) adalah menggerakkan dan mengarahkan orang-
orang yang terlibat dalam organisasi perusahaan agar menjalankan tugas
sesuai dengan wewenang yang telah ditentukan atau sesuai dengan uraian
tugasnya (job description).

d. Pengendalian atau Pengawasan (Controlling)


Pengendalian atau pengawasan (controlling) adalah kegiatan untuk melakukan
pengukuran terhadap kinerja perusahaan, yaitu pencapaian tujuan sesuai
dengan rencana atau standar yang telah ditetapkan.

e. Pengarahan (Actuating)
Cara memengaruhi orang mencapai tujuan tertentu adalah member motivasi, yaitu
mendorong seseorang agar mau bekerja untuk mencapai tujuan peusahaan
sesuai dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan efektif dan
efesien.

f. Pengendalian (Controlling)
Fungsi pengendalian (controlling) dari manajemen mencakup semua aktivitas yang
dijalankan untuk memastikan operasi actual sesuai dengan operasi yang
direncanakan.
4. Strategi Pengembangan Kewirausahaan
a. Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Strategi perusahaan adalah cara-cara perusahaan menciptakan nilai melalui
konfigurasi dan koordinasi aktivitas multi-pemasaran.

b. Kompetensi Inti Kewirausahaan


dalam manajemen perusahaan modern saat ini, telah terjadi pegeseran
strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan pemegang saham
(mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua
yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder).

5. Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing


a. Biaya Rendah
Mengandalkan keunggulan biaya yang relative rendah salam menghasilkan
barang
dan jasa.
b. Diferensiasi
Berasal dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
yang unik dalam industrinya dan dalam semua dimensi umum yang dihargai
oleh konsumen.
c. Fokus
- Fokus biaya: dilakukan dengan mengusahakan keunggulan biaya dalam
segmen sasarannya.
- Fokus Diferensiasi: dilakukan dengan mengusahakan diferensiasi dalam
segmen sasarannya, yaitu pembeli dengan pelayanan
yang baik dan berbeda dengan yang lain.

6. Strategi The New 7-S’s (D’Aveni)


a) Superior stakeholder satisfaction, bertujuan memberikan kepuasan jauh di
atas rata-rata kepada orang-orang yang berkepentingan terhadap
perusahaan.
b) Soothsaying, berfokus pada sasaran.
c) Positioning for speed, yaitu strategi dalam memposisikan perusahaan secara
tepat di pasar.
d) Positioning for surprise, yaitu membuat posisi yangmencengangkan melalui
barang dan jasa baru lebih unik dan berbeda.
e) Shifting the role of the game, yaitu mengubah pola-pola persaingan
perusahaan yang dimainkan sehingga pesaing terganggu dangan pola-pola
baru yang berbeda.
f) Signalling strategic intent, yaitu mengutamakan perasaan.
g) Simultaneous and sequential strategic thrusts, yaitu mengembangkan faktor-
faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan.

7. Model Proses Kewirausahaan


Proses kewirausahaan dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, sosiologi,
organisasi, dan lingkungan. Inovasi dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, pencapaian,
pendidikan, pengalaman, peluang, model peran kreativitas yang bersal dari pribadi,
yang juga sebagai pemicu kewirausahaan.
a) Nilai-nilai Kewirausahaan
Nilai-nilai kewirausahaan lebih tampak dalam nilai primer pribadi daripada
nilai kelompok, baik nilai primer pribadi bersifat pragmatic maupun nilai
pribadi yang
bersifat moralistik.

b) Perilaku Kewirausahaan
1. kepribadian
2. kemampuan/ hubungan
3. pemasaran
4. keahlian
5. keuangan

Anda mungkin juga menyukai