Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Fungsi Manajemen : Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengendalian”
dengan baik. Tak lupa penulis juga berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Studi Qur’an dan Hadits Bu Iffat yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.
Makalah ini membahas tentang fungsi-fungsi manajemen yang dikaji baik secara
konvensional dan perspektif islam.

Page | i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen dalam Perspektif Islam......................................................2
B. Fungsi Manajemen Perencanaan dalam Perspektif Islam.......................................3
C. Fungsi Manajemen Pengorganisasian dalam Perspektif Islam...............................4
D. Fungsi Manajemen Pelaksanaan dalam Perspektif Islam.......................................6
E. Fungsi Manajemen Pengendalian dalam perspektif Islam......................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

Page | ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa
demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa
terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik
disadarai ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal
abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara - negara tersebut
sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-
perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan
masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan
beragam jenisnya. Sekarang timbul suatu pertanyaan, “siapa sajakah yang sebenarnya
memakai manajemen” apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di
pemerintahan saja.
Manajemen diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe
kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang
telah ditetapkan. Tak dapat disangkal lagi bahwa manajemen adalah hal penting yang
menyentuh, mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Manajemen
menunjukan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu
kegiatan. Manajemen adalah Senidan Ilmu tentang perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan. Manajemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak
terelakkan sebagai alat untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam
organisasi.

B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian manajemen dalam perspektif Islam?
B. Bagaimana fungsi manajemen perencanaan dalam perspektif Islam?
C. Bagaimana fungsi manajemen pengorganisasian dalam perspektif Islam?
D. Bagaimana fungsi manajemen pelaksaan dalam perspektif Islam?
E. Bagimana fungsi manajemen pengendalian dalam perspektif Islam?
C. TUJUAN
A. Mengetahui pengertian manajemen dalam perspektif Islam.
B. Mengetahui fungsi manajemen perencanaan dalam perspektif Islam.
C. Mengetahui fungsi manajemen pengorganisasian dalam perspektif Islam.
D. Mengetahui fungsi manajemen pelaksanaan dalam perspektif Islam.
E. Mengetahui fungsi manajemen pengendalian dalam perspektif Islam.
BAB 2
PEMBAHASAN

Page | 1
A. Pengertian Manajamen dalam Perspektif Islam

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melalui rangkaian berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya1. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam
menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam menyelesaikan akan
sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat:
 Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun
faktor-faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin, sumber daya
tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan
serta informasi
 Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian hingga pengendalian dan pengawasan
 Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan
Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan
efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsinya atau dikenal dengan
fungsi manajemen (managerial functions). Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian
kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan
mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
Dalam sudut pandang islam, manajemen diistilahkan dengan menggunakan kata al-
tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan deriviasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak
terdapat dalam Al-Qur’an seperti firman Allah swt:
‫ن ن‬ ‫نل ن‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ع ن م ع ل نل ن ن م ن ن ل نل ع‬
٥ ‫ض ثمم نيلععرعج مإلليمه مفيِ نيلوةم كاَّنن مملقنداَعرعهۥُۥ ألف نسننةة ممممماَّ تععددوُّن‬
‫يد مبر ٱلمر ممن ٱلسماَمء مإلىَ ٱلر م‬
Artinya : “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari

yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS As Sajdah: 5)


Dari isi kandungan diatas dapatlah diketahui bukti kebesaran Allah swt adalah
pengatur alam. Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam
mengelola ala mini. Namun, karena manusia yang diciptakan dijadikan sebagai khalifah di

1
Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: Prenada Media, 2005), hlm. 6.

Page | 2
Bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola Bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana
Allah mengatur alam raya ini2.
‫ن ن‬ ‫ن ع‬ ‫ن‬ ‫نحمدنثنناَّ نأبحنمعد ببعن نن ب‬
‫ٍ نعبن مإبسنماَّمعيل ببن‬،‫ نحمدثنناَّ أعبو عمبسمهرر‬:َ‫ٍ قاَّلوا‬،‫ٍ نوُّغبيعر نوُّاَمحرد‬،‫صرر اَلمنبينساَّعبومردي‬
‫د ب مي ن ب ن ن ن ن ن ن ب ن ع ن ب ن ن‬ ‫ن‬ ‫ن ب م ب ن ن ن ن ن ب ب نب ن م ن ب ع م ن‬
ٍ،‫ٍ عن أمبيِ هريرة‬،‫ٍ عن أمبيِ سلمة‬، ‫ٍ عمن اَلزهمر م‬،‫ٍ عن قرة‬،ِ‫ٍ عن اَلوُّزاَمع مي‬،‫عبمد اَللمه بمن سماَّعة‬
‫ن‬ ‫ن بن ن ع‬ ‫م‬ ‫ن ن‬
‫ ” ممبن عحبسمن مإبسلمم اَلبرمء تبركعه نماَّ ل نيبعمنيمه‬:‫ قاَّنل نرعسوعل اَللمه ﷺ‬:‫“ قاَّنل‬
Rasulullah bersabda: “Diantara baiknya, indahnya keislaman seseorang adalah meninggalkan
perbuatan yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi)

Perbuatan yang tidak bermanfaat adalah sama dengan perbuatan yang tidak pernah
direncanakan. Jika perbuatan itu tidak direncanakan, maka tidak termasuk dalam kategori
baik. Adapun langkah-langkah menerapkan manajemen Syariah yang berkualitas adalah
bekerja dengan sungguh-sungguh, dilakukan secara terus menerus, tidak asal-asalan,
dilakukan secara bersama-sama dan mau belajar dari keberhasilan dan kegagalan diri orang
lain3.

B. Fungsi Manajemen Perencanaan dalam Perspektif Islam

Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik
yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
‫ن ن‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ن ن‬
‫ٍ نح جمدثنناَّ أعبججو نرنج جاَّرء‬،‫ٍ نح جمدثنناَّ نجبع جعد بب جعن مدينن جاَّرر أعبججو ععثنم جاَّنن‬،‫ٍ نح جمدثنناَّ نعبب جعد اَل جنواَمرمث‬،‫نح جمدثنناَّ أعبججو نمبعنم جرر‬
‫ن ن‬ ‫م‬ ‫ب ن‬
:‫ قجاَّنل‬:‫ٍ نعمن اَلمنمب م مي ﷺ مفينمجاَّ نيجبرموُّي نعجبن نرممبجمه ﷻ قجاَّنل‬،َّ‫ٍ نعمن اَببمن نعمباَّرس نر مضضني اَللعه نعبنعهنما‬،‫اَلععطاَّمرمددي‬
‫م‬ ‫ب ن‬ ‫نن‬ ‫ن ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫م ن‬
‫ٍ كنتنبنهجاَّ اَللجعه‬،َّ‫ٍ ثجمم نبميجنن ذملجنك فنمجبن نهجمم مبنحنسجننرة فلجبم نيبعنملنهجا‬،‫” مإمن اَللجنه كنتجنب اَلنحنسجنناَّمت نوُّاَلمسجمميئاَّمت‬
‫ن‬ ‫ب‬ ‫م ن‬ ‫ن ن ن‬ ‫ة ن ن ة ن‬ ‫ن‬
‫ٍ فجمإبن عهجنو نهجمم مبنهجاَّ فنعمملنهجاَّ كنتنبنهجاَّ اَللجعه لجعه معبنجندعه نعشجنر نحنسجنناَّرت مإلججىَ نسجببمع‬،‫لجعه معبنجندعه نحنسجننة كاَّمملجة‬
‫ة‬ ‫م ن‬ ‫ب ن‬ ‫ن نن‬ ‫ن‬
‫ٍ كنتنبنه جاَّ اَلل جعه ل جعه معبن جندعه نحنس جننة‬،َّ‫ٍ نوُّنم جبن نه جمم مبنس جمميئرة فل جبم نيبعنملنه جا‬،‫ض جنعاَّرف كمثي جنررة‬ ‫ماَّنئ جة ض جبعف إنل ججىَ نأ ب‬
‫م م م ر م‬
‫ة‬ ‫نة‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ن ة ن‬‫ن‬
‫كاَّمملة فمإبن عهنو نهمم مبنهاَّ فنعمملنهاَّ كنتنبنهاَّ اَللعه لعه نسمميئة نوُّاَمحندة‬
Nabi bersabda: “Allah menulis kebaikan dan kejelekan yang dilakukan hamba-Nya, barang siapa yang
berencana melakukan kebaikan tetapi tidak melaksanakan, maka tetap ditulis sebagai satu amal baik yang
sempurna baginya oleh Allah, tetapi barang siapa yang berencana melakukan kebaikan dan betul-betul
dilaksanakan maka oleh Allah ditulis 10 kebaikan dan 700 kali lipat/cabang sampai cabang yang banyak,

2
Abdul Goffar, Jurnal Manajemen Dalam Islam (Persepektif Al-Qur’an dan Hadits)
3
Ilfi Nur Diana, Hadits-Hadits Ekonomi (Malang : UIN-Maliki Press, 2012), hlm. 155

Page | 3
sebaliknya barang siapa yang berencana melakukan kejelekan tetapi tidak dilaksanakan makai a dianggap

melakukan kebaikan yang sempurna dan melaksanakannya maka ditulis sebagai satu kejelekan” (HR.
Bukhori)
Hadits tersebut mengindikasikan bahwa seorang muslim harus mempunyai
rencana/planning dalam segala hal yang baik, apalagi dalam sebuah organisasi atau
perusahaan, bahkan dalam hadits tersebut digambarkan dengan hitungan matematis yaitu 1
kebaikan ditulis 10 kebaikan. Hal ini dapat diartikan, planning yang baik akan menghasilkan
laba yang baik, tentu saja tidak cukup hanya planning tanpa diaktualisasikan. Jika planning
yang baik itu dilaksanakan maka laba yang akan diperoleh akan berlipat-lipat. Sebaliknya,
jika planning yang dilakukan itu jelek maka akan mengalami kerugian.
Planning adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal
yang berkaitan dengan pekerjaan agar mendapat hasil yang optimal. Hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan perencanaan adalah sebagai berikut:
 Hal yang ingin dicapai
 Orang yang akan melakukan
 Waktu dan skala prioritas
 Dana atau modal
Perencanaan dibuat berdasarkan data yang terperinci dan angka yang konkret,
pengetahuan yang lengkap tentang realitas di lapangan, lalu memahami prioritas program dan
sejauh mana kepentingannya. Al-Qur’an telah menyebutkan sebuah contoh dari perencanaan
yang memaki waktu selama lima belas tahun, sebagaimana yang dilakukan Nabi Yusuf as
yang meliputi peningkatan produktivitasnya, penyimpanan dan perindistribusian bahan
makanan dalam menghadapi krisis kelaparan dan kekeringan yang terjadi di Mesir dan
sekitarnya4.

C. Fungsi Manajemen Pengorganisasian dalam Perspektif Islam

Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi
yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif dan bisa
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.

4
Ilfi Nur Diana, Hadits-Hadits Ekonomi (Malang : UIN-Maliki Press, 2012), hlm. 158-159.

Page | 4
‫ن‬ ‫ن ن‬ ‫ن ن‬ ‫ن‬ ‫ٍ نأبخنبنرنناَّ عيوعن ع‬،‫ٍ نأبخنبنرنناَّ نعببعد اَلملمه‬،‫نحمدنثنناَّ نعببنداَعن‬
ِ‫ٍ نعجبن أمبي‬،‫ نحجمدثمني أعبجو نسجلنمة‬:‫ٍ قجاَّنل‬،‫ٍ نعبن اَلدزبهمر م مي‬،‫س‬
‫ب ن‬ ‫ن ن ة نب‬ ‫ب ن ن ة م ن ن ن‬ ‫ن‬ ‫ب ع‬
‫ مبطاَّنة تأعمعرعه مباَّلخبيمر‬:‫ ” نماَّ اَبسعتخملف خملينفة مإل لعه مبطاَّننتاَّمن‬:‫ٍ نعمن اَلمنمب م مي ﷺ قاَّنل‬،‫نسمعيرد اَلخبدمر م مي‬
‫ن ن ع د ع نن ب ن ن ن ة نب ع ع ع م م ن ن ع د ع نن ب ن بن ب ع ع ن ب ن ن م‬
‫صنم اَللعه‬ ‫ٍ وُّاَلعصوم من ع‬،‫ٍ وُّمبطاَّنة تأمره مباَّلش مر وُّتحضه عليمه‬،‫“ وُّتحضه عليمه‬
Nabi bersabda: “Seseorang tidak diutus sebagai khalifah kecuali memiliki 2 niat, yaitu memerintahkan
dan mendorong pada kebaikan dan memerintahkan dan mendorong pada kejelekan. Orang yang menjaga (dari

kejelekan) adalah yang dijaga oleh Allah”. (HR. Bukhori)


Seorang muslim harus mampu menegakkan fungsi sebagai khalifah dan semangat kerja
sama antar manusia. Fungsi khalifah adalah menggalang kebaikan dan mencegah kejelekkan.
Jika dikaitkan dengan pengorganisasian, hadits ini mendorong umatnya untuk melakukan
segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, seperti perkataan Ali bin Abi Thalib:
“Kebenaran atau hak yang tidak terorganisir dengan rapi, bisa dikalahkan oleh kebatilan yang
lebih terorganisir dengan rapi”.
Allah berfirman dalam Surah Ali Imron ayat 103:

‫ت الل رهم ع فل في بك ق ب‬
‫م إ مذ ب ك قن بت ق ب‬
‫م‬ ‫م ف‬ ‫فررققوا ۚ فواذ بك ققروا ن معب ف‬ ‫ميععا وففل ت ف ف‬ ‫ج م‬ ‫ل الل رهم ف‬ ‫حب ب م‬ ‫موا ب م ف‬ ‫ص ق‬
‫فواع بت ف م‬
‫م ع ففلىٰ ف‬ ‫ف‬ ‫ف‬ ‫ف‬
‫ففرةة‬ ‫ح ب‬ ‫فا ق‬ ‫ش ف‬ ‫واعنا وفك قن بت ق ب‬
‫خ ف‬‫مت مهم إ م ب‬
‫م ب من معب ف‬‫حت ق ب‬‫صب ف ب‬‫م ففأ ب‬ ‫ن قققلوب مك ق ب‬ ‫ف ب في ب ف‬ ‫داعء ففأل ر ف‬ ‫أع ب ف‬
‫ن‬‫دو ف‬ ‫م آفيات مهم ل فعفل رك ق ب‬
‫م ت فهبت ف ق‬ ‫ه ل فك ق ب‬‫ن الل ر ق‬ ‫من بفها ۗ ك فذٰ فل م ف‬
‫ك ي قب في ي ق‬ ‫م م‬‫قذ فك ق ب‬ ‫ن الرنارم ففأ فن ب ف‬ ‫م ف‬‫م‬
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bisa
diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-padulah dalam bekerja dan memegang
kometmen untuk menggapai cita-cita dalam satu payung organisasi dimaksud.
Pengorganisisasian sangatlah urgen, bahkan kebatilan dapat mengalahkan suatu kebenaran
suatu kebenaran yang tidak terorganisir. Kesungguhan dan keseriusan dalam hal ini termasuk
kesungguhan dan keseriusan mengorganisir suatu kegiatan. Dengan demikian, organisasi
dalam pandangan islam bukan semata-mata wadah, melainkan lebih menekankan pada
bagaimana sebauh pekerjaan dengan rapi.

D. Fungsi Manajemen Pelaksanaan dalam Perspektif Islam

Page | 5
Fungsi pelaksanaan atau disebut juga actuating merupakan bagian dari proses kelompok
atau organisasi yang tidak dapat dipisahkan. Adapun istilah yang dapat dikelompokkan ke
dalam fungsi ini adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian5.
Karena tindakan pelaksanaan sebagaimana tersebut di atas, maka proses ini juga
memberikan motivasi, untuk memberikan penggerakan dan kesadaran terhadap dasar dari
pada pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu menuju tujuan yang telah ditetapkan, disertai
dengan memberi motivasi-motivasi baru, bimbingan atau pengarahan, sehingga mereka bisa
menyadari dan timbul kemauan untuk bekerja dengan tekun dan baik.
Bimbingan menurut Hadari Nawawi6 (1983 : 36) berarti memelihara, menjaga dan
memajukan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional,
agar setiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan. Dalam realitasnya,
kegiatan bimbingan dapat berbentuk sebagai berikut :
1. Memberikan dan menjelaskan perintah
2. Memberikan petunjuk melaksanakan kegiatan
3. Memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampilan / kecakapan dan
keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan berbagai kegiatan organisasi
4. Memberikan kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dna fikiran untuk
memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreativitas masing-masing
5. Memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-tugasnya secara efisien.
Al-Qur'an dalam hal ini telah memberikan pedoman dasar terhadap proses
pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan peringatan dalam bentuk actuating ini.
Allah berfirman :
ً‫ت أسنن لسههجم أسججنراً سحسسننا‬ ‫قسيِشنماً لتيِهجنتذسر بسأجنساً سشتدينداً تمجن لسهدجنهه سويهبسششسر اًجلهمجؤتمتنيِسن اًلنتذيسن يسجعسمهلوُسن اًل ن‬
‫صاًلتسحاً ت‬
Artinya: “Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih
dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang
mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik”, (QS. al-
Kahfi: 2)
Pelaksanaan juga berarti mengelola lingkungan organisasi yang melibatkan lingkungan
dan orang lain, tentunya dengan tata cara yang baik pula.
Faktor membimbing dan memberikan peringatan sebagai hal penunjang demi suksesnya
rencana, sebab jika hal itu diabaikan akan memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap
kelangsungan suatu roda organisasi dan lain-lainnya.
Proses pelaksanaan adalah memberikan perintah, petunjuk, pedoman dan nasehat serta
keterampilan dalam berkomunikasi7. Pelaksanaan merupakan inti dari manajemen yang
melaksanakan untuk mencapai hasil. Sedangkan inti dari pelaksanaan adalah memimpin,
dimana harus menentukan prinsip-prinsp efisiensi, komunikasi yang baik dan prinsip
menjawab pertanyaan.

5
Jawahir Tanthowi, Unsur-unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur'an, (Pustaka al-Husna, Jakarta: 1983), Hal.
74
6
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, ( PT Gunung Agung, Jakarta: 1983), Hal. 36.
7
Sondang P. Siagian, Sistem Informasi untuk Mengambil Keputusan, (Gunung Agung, Jakarta: 1997), Hal. 88.

Page | 6
E. Fungsi Manajemen Pengendalian dalam Perspektif Islam

Pengendalian atau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan bisa
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Rasulullah bersabda: “Bertakwalah pada Allah dimana saja berada, gantilah yang jelek dengan yang
baik, bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang bagus” (HR. Darimi)
Hadits tersebut mengajarkan bahwa seorang harus selaku berbuat baik dengan
perilaku yang baik pula. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan adanya
pengawasan dari sendiri, namun sebagaimana layaknya manusia selalu khilaf atau salah,
maka diperlukan pengawasan dari orang lain dengan cara saling menasihati sesama teman.
Menasihati sesama teman atau saudara lebih mudah daripada menasihati pimpinan
atau atasan, ini tidak mudah dilakukan, karena itu nabi dalam hadits berikut memberikan
imbalan yang lebih banyak pada orang yang mau dan mampu melakukan pengawasan pada
atasanya.
‫ن‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ن‬
‫ٍ نعجمن اَببجمن‬،‫ٍ نعجبن نجاَّمفرع‬،‫ نحجمدثنناَّ ععنببيجعد اَللجمه‬:‫ٍ قجاَّنل‬،‫ٍ نوُّعمنحممجعد ببجعن ععنببيجرد‬،‫ٍ نعجبن ععنببيجمد اَللجمه‬،َ‫نحجمدثنناَّ نيبحنيجى‬
‫ن ن ن ع‬ ‫ٍ نوُّنن ن‬،َ‫ٍ نعن اَلمنبمي ﷺ ” اَبلنعببعد إنذاَ نأبحنسنن عنباَّندنة نرمبه نتنباَّنرنك نوُّنتنعاَّنلى‬،‫ععنمنر‬
‫ٍ كاَّنن لعه أبجعرة‬،‫صنح ملنسمميمدمه‬ ‫مم‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫م م م‬
‫ن‬
‫“ نممرتبيمن‬
Nabi bersabda: “Seorang hamba apabila melakukan dengan baik dalam ibadah pada Tuhannya
maka akan diberkahi dan yang mensaihati tuannya akan diberi pahala dua kali” (HR. Ahmad)
Pengawasan dalam pandangan islam adalah untuk meluruskan yang tidak lurus,
mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak. Oleh sebab itu, Al-Qur’an menganjurkan
untuk saling menasihati satu sama lain, sebagai upaya mengingatkan jika terjadi kesalahan
sebagai manusia.
Dari kedua beberapa hadits yang telah disebut dapat dipahami bahwa Pengawasan paling
tidak terbagi menjadi dua hal:
1. Kontrol yang berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan
kepada Allah swt. Seseorang yakin bahwa Allah pasti mengawasi hamba-Nya, maka
ia akan bertindak hati-hati. Ini adalah hadits yang paling efektif yang berasal dari
dalam diri sendiri

Page | 7
2. Sebuah pengawasan akan lebih efektif jika sistem pengawasan tersebut dilakukan dari
luar diri sendiri.

Dalam surah At-Tahrim Allah berfirman:


‫حنجاَنرةصْ نعلنعينهاَ نمنلشئنكدة شغنل د‬
ْ‫ظ ششنداَدد نل نيعع ص‬
‫صوُنن‬ ْ‫نياَ أنيينهاَ اَلنشذينن آنمصْنوُاَ صْقوُاَ أنعنفصْنسصْكعم نوُأنعهشليصْكعم نناَرراَ نوُصْقوُصْدنهاَ اَلنناَ ص‬
‫س نوُاَعل ش‬
‫ا نماَ أننمنرصْهعم نوُنيعفنعصْلوُنن نماَ صْيعؤنمصْروُنن‬ ‫نن‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas utama manajer, baik
organisasi keluarga maupun organisasi secara universal. Bagaimana manajer bisa mengontrol
orang lain sementara dirinya masih belum terkontrol. Dengan demikian seorang manajer
orang terbaik dan harus mengontrol seluruh anggotanya dengan baik.

BAB 3

Page | 8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sesungguhnya manajemen itu sudah ada ketika manusia sudah ada, dan tidak terlepas
dari kehidupan manusia sehari-hari didalam mengatur hidupnya. Adapun tuntunan dan
acuan manajemen didalam Islam ialah berpegang teguh kepada Al-quran dan Hadis. Allah
SWT mengutus Muhammad SAW sebagai salah seorang yang sangat ahli
didalam manajemen baik itu agama, politik,sosial maupun ekonomi, beliau adalah
pemimpin yang wajib dicontoh dan diteladani oleh umat Islam.
Berdasarkan dari pembahasan tersebut diatas, dapatlah diambil suatu kesimpulan
bahwa diantara beberapa fungsi manajemen, perencanaan dan pengawasan mempunyai
peran yang penting. Dalam fungsi perencanaan, manajer menetapkan apa yang ingin
dicapai pada suatu periode tertentu, sedangkan dalam pengawasan, berusaha untuk
melakukan evaluasi apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai, dan kalau tidak dapat
dicapai, maka harus dicari factor penyebabnya sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan, sehingga tindakan pengawasan ini dapat dijadikan sebagai bentuk instrospeksi
diri bagi seseorang.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam proses manajemen tidak akan ada
artinya, kalau tidak segera diikuti dengan tindakan pengawasan sebagai pengendalian.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, apabila kegiatan pengawasan sebagai bentuk
pengendalian dilakukan secara efektif akan menjadikan jaminan bahwa tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi akan dapat tercapai.

B. Saran
Sebelumnya kami penyusun makalah ini mohon ma’af apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan kata-kata, dan makalah kami pun di sini masih belum sempurna, untuk
itu sekiranya apabila masih di rasa pembaca masih belum cukup bahasan-bahasan di
dalam makalah ini di sarankan untuk mencari sumber referensi dari buku-buku atau
sumber-sumber yang semacamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Page | 9
Tanthowi, Jawahir, Unsur-unsur Manajemen Menurut Ajaran Al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka al-
Husna, 1983)
Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Gunung Agung, 1983)
Siagian, Sondang P., Sistem Informasi untuk Mengambil Keputusan, (Jakarta: Gunung Agung,
1997)
Diana, Ilfi Nur, Hadits-Hadits Ekonomi (Malang : UIN-Maliki Press, 2012)

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai