STRATEGI ORGANISASI
Disusun oleh :
Ramadani / 10523144
2011
TEORI STRATEGI
Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi
mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi, pada dasarnya
strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
PENGERTIAN STRATEGI
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku
karya mereka masing-masing. Menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono
(1995), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selain defines-definisi strategi yang sifatnya
umum, ada juga yang lebih khusus, misalnya dua orang pakar strategi, Hamel dan Prahalad
(1995), yang mengangkat kompentisi inti sebagai hal yang penting. Mereka berdua
mendefinisikan strategi yang terjemahannya sebagai berikut ini :
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat
terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru
dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi ini (core competencies). Perusahaan
perlu mencari kompetensi init di dalam bisnis yang dilakukan.
KLASIFIKASI STRATEGI
Menurut teori manajemen strategi, strategi perusahaan antara lain dapat diklasifikasikan
berdasarkan jenis perusahaan. Misalnya adalah strategi perusahaan pada perusahaan
konglomerasi yang memiliki beberapa SBI dan perusahaan yang hanya memiliki satu SBU yang
biasanya adalah perusahaan kecil. Selain itu, juga dikenal strategi perusahaan yang
diklasifikasikan atas dasar tingkatan tugas. Strategi-strategi yang dimaksud adalah strategi
generic (generic strategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi utama/induk (grand strategy).
Strategi induk ini selanjutnya dijabarakan menjadi strategi di tingkat fungsional perusahaan,
yang sering disebut dengan strategi fungsional. Lihat gambar berikut ini.
Strategi
Utama/Induk
Strategi Fungsional
Pada bagian berikut akan dipaparkan perihal strategi generic serta strategi induk. Sedangkan
strategi fungsional yang berada di tingkat fungsional, seperti pemasaran, keuangan, SDM, dan
operasional dipaparkan pada bagian tersendiri.
STRATEGI GENERIK
Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai strategi dalam berusaha. Namun, mungkin saja
terjadi seorang pempinan perusahaan tidak menyadarinya. Dalam mengkaji strategi perusahaan,
perlu diketahui bahwa bentuk strategi akan berbeda-beda antar industri, antarpersuahaan, dan
bahkan antarsituasi. Namun, ada sejumlah strategi yang sudah banyak diketahui umum dan dapat
diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukutan perusahaan. Strategi-strategi ini
dikelompokkan ke dalam strategi generik. Istilah strategi generik dikemukakan oleh Porter.
Pengertiannya adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesain
dalam industry sejenis. Dalam praktek, setelah perusahaan mengetahui strategi generiknya, untuk
implementasinya akan ditindaklanjuti dengan langkah penentuan strategi yang lebih operasional.
Beriku ini akan disajikan paparan awal tiga macam model strategi generic. Pertama adalah model
dari Wheelen dan Hunger, kedua dari Michel P. Porter, dan ketiga dari Fred R. David.
Untuk menjelaskan tentang strategi, Wheelen dan Hunger menggunakan konsep dari General
Electric. General Electric menyatakan bahwa pada prinsipnya strategi generic dibagi atas tiga
macam, yaitu strategi Stabilitasi (Stability), Ekspansi (Expansion), dan Penciutan
(Retrenchment). Berikut dapat anda lihat penjelasan ringkasnya.
a. Strategi Stabilitas (Stability). Pada prinsipnya, strategi ini menekan pada tidak
bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lain, karena perusahaan
berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatan kinerja
dan keuntungan. Strategi ini resikonya relative rendah dan biasanya dilakukan untuk
produk yang terngah berada pada posisi kedewasaan (mature).
b. Strategi Ekspansi (Expansion). Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada
penambahan/perluasan produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lainnya, sehingga
aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi, selain keuntungan yang ingin diraih lebih besar,
strategi ini juga mengandung resiko kegagalan yang tidak kecil.
c. Strategi Penciutan (Retrnchment). Pada prinsipnya, strategi ini dimaksudkan untuk
melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar maupun
fungsi-fingsi dalam perusahaan, khususnya yang mempunyai cashflow negative. Strategi
ini biasanya diterapkan pada bisnis yang berada pada tahap menurun (decline). Penciutan
ini dapat terjadi karena sumber daya yang diperlukan diciutkan itu lebih baik dikerahkan,
misalnya, untuk usaha lain yang sedang berkembang.
STRATEGI UTAMA
Strategi-strategi utama (Grand Strategies) merupakan strategi yang lebih operasional yang
merupakan tindak lanjtu dari strategi generic. Jabaran strategi generic menjadi strategi utama
dari ketiga pendekatan-pendekatan di atas, yaitu dari Wheelen-Hunger, Fred R. David dan
Michel R. Porter, dipaparkan berikut ini.
Jabaran Strategi utama dari Strategi Generik versi Wheelen-Hunger yang menggunakan konsep
dari GE ini, dapat dilihat melalu tabel berikut:
Penjelasan :
Strategi generic pertumbuhan memiliki dua jenis strategi utama. Setiap jenis strategi utamanya
masing-masing terdiri atas dua macam. Paparannya adalah sebagai berikut:
Pada kedua strategi itu dapat dilakukan pendekatan internal dan eksternal. Pendekatan
internal adalah dengan cara mengembangkan anak perusahaan yang baru untuk memasok
bahan baku dan bahan setengah jadi untuk kebutuhan produk maupun jasa. Pendekatan
eksternal adalah dengan cara membeli perusahaan baru baik dengan cara akuisisi, merger,
ataupun joinventure yang bertujuan memasok kebutuhan barang untuk bisnis pelanggan
mereka.
Strategi generic stabilitas adalah strategi yang paling sesuai bagi perusahaan yang berhasil pada
industri dengan daya tarik industri medium. Ada empat bentuk strategi utamanya, yaitu :
1. Strategi Istiraha (Pause Strategy). Strategi ini dapat dilakukan sebagai strategi sementara
agar perusahaan dapat menkonsolidasikan sumber daya yang ada setelah menghadapi
pertumbuhan cepat.
2. Strategi Waspada (Proceed with Caution Strategy). Perusahaan tetap menjalankan
usahanya dengan hati-hati karena adanya faktor-faktor penting yang berubah pada
lingkungan eksternal, seperti peraturan dari pemerintah.
3. Strategi Tanpa Perubahan (No Charge Strategy). Pada strategi ini perusahaan tidak perlu
melakukan perubahan-perubahan yang berarti. Di sini perusahaan tetap melakukan usaha-
usaha yang sedang dijalankan, dan hanya melakukan sedikit penyesuaian misalnya karena
terjadinya inflasi.
4. Strategi Laba (Profit Strategy). Strategi ini lebih mengutamakan keuntungan saat ini
walau memiliki resiko besar dengan mengorbankan pertumbuhan masa depan. Hasilnya
sering kali adalah kesuksesan dalam jangka pendek sekaligus dengan stagnasi dalam jangka
panjang.
Strategi generic ini bertujuan untuk melakukan penghematan atau penciutan bila suatu
perusahaan mempunyai posisi persaingan yang lemah dibandingkan dengan daya tarik
industrinya. Sesungguhnya, strategi ini tidak banyak dipakai oleh perusahaan, karena seolah-olah
perusahaan memperlihatkan kegagalan dalam berusaha. Ada empat bentuk strategi utama untuk
strategi generic ini, yaitu:
1. Strategi Turnaround. Strategi ini dianjurkan untuk digunakan pada saat daya tarik industri
sedang tinggi walaupun perusahaan sebenarnya mengalami kesulitan walaupun belum
kritis. Strategi ini menekankan pada upaya perbaikan efisiensi operasional, yang
pelaksanaanya terdiri dari dua tahap. Yang pertama mengurangi biaya-biaya perusahaan,
misalnya berupa pengurangan karyawan dan pengeluaran untuk hal-hal yang dianggap
Sumber : google book : Strategic Management in Action, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, hal
30
Organisasi merupakan kumpulan orang yang bekerja sama dan memiliki satu tujuan
yang ingin dicapai. Oleh karena itu, jika kita berbicara mengenai sebuah organisasi, maka kita
tidak terlepas dari peranan akan visi dan misi.
Oleh karena itu, tanpa visi dan misi, sebuah organisasi bagaikan berjalan tanpa tujuan yang
jelas. Tanpa visi dan misi yang kuat akan menyebabkan organisasi tersebut berada dalam
keadaan yang tidak terkontrol dan tidak terarah.
Nanus (1992) mengatakan A vision in realistic, credible, attrative future for yor
organization Visi senantiasa berurusan dengan masa depan yang lebih dikehendaki oleh
organisasi. Didalam visi mengandung arti pandangan/wawasan tentang jati diri yang berorientasi
ke depan. Visi merupakan pedoman yang merupakan gambaran masa yang akan datang guna
mencapai tujuan.
Misi merupakan kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk melaksanakan visi yang telah
disepakati. Gultom (1995), mengatakan misi merupakan tugas atau kewajiban yang harus
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, Nanus (1992), mengatakan dalam
mewujudkan visi sebuah organisasi memerlukan seorang pemimpin yang berindak sebagai juru
bicara dan Change agent bagi visi tersebut. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai
Visionary Leadership di tengah masyarakat dan daerahnya. Dalam mewujudkan visionary
leadaeship Ihalauw (1998) mengatakan ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin yaitu : 1). Mengkomunikasikan visinya agar menjadi milik semua anggota dari
organisasi. 2). Membangun jejaring baik didalam maupun diluar organisasi dalam rangka
menumbuhkan rasa percaya dan konsensus terhadap visi tersebut. 3). Mempersonafikasikan visi
dengan jalan membuat semua indakan dan perilaku konsisten dengan visi tersebut. Dengan visi
dan misi yang kuat serta terarah menyebabkan organisasi tersebut dapat melakukan perencanaan
secara sistematis dan terpadu guna membangun kinerja yang lebih baik dan dapat terarah..
Pengantar
Ketika berbicara tentang strategi atau tujuan jangka panjang perusahaan, lebih umum orang
mengaitkannya dengan visi dan misi organisasi. Perbedaan visi dan misi biasanya dijelaskan
Di samping common sense visi dan misi, James C. Collins dan Jerry I. Porras mengangkat
gagasan spektakuler tentang pentingnya suatu tujuan yang disebutnya Big Hairy Audacious Goal
(BHAG). Berbeda dari visi dan misi, BHAG (baca: bihej) belum banyak dikenal. Jika dipahami
latar belakang pemikirannya, BHAG justru lebih sesuai untuk dijadikan tujuan jangka panjang
perusahaan. Ide ini disampaikan oleh Collin dan Porras dalam karya bestseller internasional yang
fenomenal: Built to Last: Successful Habits of Visionary Companies. Buku ini menduduki
Bestseller List di Business Week selama lebih dari delapan belas bulan.
Tidak sedikit orang bertanya-tanya: Ngapain juga repot dengan rumusan tujuan? Dan masih
ada sekelompok orang yang menganggap rumusan strategi atau tujuan hanyalah formal statement
yang selayaknya ada untuk menghiasi dinding kantor karena begitulah tradisi yang berlaku.
Mereka berpikir bahwa lebih baik waktu diarahkan untuk memikirkan apa yang bisa dilakukan
untuk memajukan bisnis perusahaan. Dua pola pikir ini menjelaskan perbedaan antara jalan
pikiran seorang saintis dan filsuf. Sains mencari sebab-sebab terdekat (causa proxima),
sementara filsafat mencari sebab-sebab terdalam (causa ultima).
Tulisan kecil ini mau menegaskan betapa pentingnya awareness atas strategi dan tujuan
organisasi yang jelas dan terpilah. Mungkin lebih merupakan resensi atas buku Built to Last,
karena sebagian besar gagasan diambil dari sana; buku yang membuat saya terus manggut-
manggut ketika membacanya. Berikut akan diuraikan selayang pandang hal-ikhwal visi, misi,
dan BHAG. Dengan paparan ketiga hal, kiranya menjadi jelas apa yang dimaksudkan dengan
tujuan jangka panjang suatu perusahaan (organisasi).
VISI (VISION)
Terminologi visi amat problematis karena tidak ada definisi yang disepakati bersama. Collin-
Porras lama bergelut dengan istilah visi. Bagi mereka, tidak jelas apakah visi betul-betul ada.
Jika ada, apakah visi itu sebetulnya? Darimana asalnya? Bagaimana organisasi dapat melakukan
Benar bahwa tidak sedikit pakar telah berbicara mengenai visi. Burt Nanus dalam bukunya
Visionary Leadership, melihat visi terdiri dari sedikit pandangan ke depan, sedikit pemahaman
mendalam, banyak imajinasi dan penentuan. Visi adalah sebuah cita-cita besar yang diyakini
bersama. Pengertian diyakini bersama mendapat tekanan karena seberapa pun bagusnya suatu
visi, tidak akan berarti sama sekali jika hanya terbenam dalam benak pemimpin saja, tanpa
dikomunikasikan kepada anggota organisasi. Agaknya visi lebih merupakan suatu impian yang
hendak dicapai di masa mendatang. Karena masih dalam bentuk impian, gambarannya masih
kurang jelas, tapi punya suatu arah tempuh yang kelihatan. Mungkin problematika ini ikut
menyebabkan orang kurang menaruh minat serius pada hal satu ini.
MISI (MISSION)
Seperti telah dikatakan di atas, misi adalah alasan mengapa kita ada; the ground of being dari
suatu organisasi. Berbeda dari visi yang merupakan impian tentang apa yang mau dicapai ke
depan, misi mempertanyakan untuk apa suatu organisasi ber-ada; apa peranannya di dunia.
Topik ini penting sekali. Dalam beberapa dekade terakhir ini tampak bahwa hal ini telah menyita
banyak waktu dan dana banyak perusahaan untuk merancang berbagai visi, misi, nilai, aspirasi
dan sebagainya. Telah menjadi trend bagi banyak perusahaan untuk secara formal merumuskan
vision statement maupun mission statement-nya. Sayangnya, banyak perusahaan memiliki
mission statement, tapi tidak mempunyai a sense of mission. Lagi-lagi pernyataan formal itu
hanya tinggal propaganda. Mission yang didukung oleh a sense of mission akan menimbulkan
sense tentang arah yang menjadi pedoman bagi perilaku karyawan.
Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan
menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka
kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-
ambingkan oleh situasi eksternal.
Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan
kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap
nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika
perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas.
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
meng-ujud-kan visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang
merupakan hasil kompromi intepretasi visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju
serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Tujuan merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan juga merupakan sesuatu apa yang akan
dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu dalam suatu organisasi / perusahaan. Tujuan
juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya. Tujuan jangka pendek
biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang.
Pengertian tentang visi ialah suatu pandangan yang jauh tentang; tujuan-tujuan dan apa yang
Menuju arah yang benar dan tidak berfikir secara pragmatis dalam menentukan pilihan atau jalan
yang akan ditempuh, Oleh karena itu kita harus mengetahui terlebih dahulu siapa diri kita (baik
dalam konteks individu, lembaga atau organisasi) dan apa fungsi dan tugas kita berada saat itu.
kita dapat menentukan arah berjalan kita dengan alasan-alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan. Visi merupakan pengarah tujuan yang terbaik dari imajinasi kreatif dan
merupakan motivasi utama dari tindakan utama. Visi adalah kemampuan untuk melihat realitas
yang kita alami saat ini, untuk menciptakan dan menemukan apa yang belum ada, serta
menjadikan diri kita sebagai seseorang yang saat ini belum terwujud
Goals dan objectives sering diringkas ke dalam suatu pernyataan misi atau penyataan visi. Suatu
pernyataan visi menggambarkan peta ke mana anda ingin berada masa yang akan datang. Dia
menggambarkan bagaimana anda melihat peristiwa-peristiwa dalam 10 atau 20 tahun akan
datang jika segala sesuatu berjalan pasti seperti anda harapkan. Suatu pernyataan misi dan
pernyataan visi adalah sama, kecuali pernyataan misi tersebut lebih dekat. Dia merinci apa yang
anda mau lakukan sekarang untuk mencapai tujuan anda. Umpamanya pernyataan misi singkat
Ford Kualitas adalah pekerjaan nomor satu. Tetapi kebanyakan dari pernyataan misi lebih rinci
yang sering menggambarkan apa yang akan dilakukan, untuk siapa, dan mengapa. Bill Gates
mempunyai misi yang sederhana : Sebuah personal computer di atas setiap meja, dan setiap
computer menggunakan software Microsoft.
Menurut hasil penelitian Jones dan Kahaner (1999) para manajer lebih menyukai pernyataan misi
daripada alat apapun yang lain, karena memungkinkan untuk membuat perbedaan dalam apakah
sebuah perusahaan sukses atau gagal.
Pernyataan misi perusahaan kadang-kadang disebut pernyataan nilai, kredo, atau prinsip
perusahaan sebagai lampu pembimbimg keuangan perusahaan yang operasional dan etis. Dia
Pernyataan misi bukan hanya konsep dan falsafah yang dirancang, tetapi gagasan yang
dipikirkan secara matang dan cermat. Dengan demikain pernyataan misi dapat membantu
perusahaan mencapai dan melampaui impian keuangan mereka, memperlakukan karyawan
mereka dengan baik, membebaskan perusahaan dari krisis, dan mermperlihatkan ke luar hal yang
benar untuk dilakukan. Pernyataan misi dapat dibandingkan sebagai peta jalan untuk jalan raya.
Pada tahun 1980-an menurut hasil penelitian Jones dan Kahaner (1999:7) banyak perusahaan
menulis atau menulis kembali pernyataan misi mereka dengan adanya rekayasa ulang,
perampingan, restrukturisasi secara mendasar. Mereka memerlukan falasafah baru untuk
mengatasi iklim bisnis yang senantiasa berubah, yang mencakup kesadaran atas keragaman
budaya, pemeberdayaan pekerja, globalisasi, fungsi pelayan lingkungan, mutu total, kerjasama
tim, dan penekanan pada pelanggan. Pernyataan misi digunakan sebagai alat menghimpun
pasukan, serta memberlakukan budaya atau perilaku perusahaan.
Lingkungan organisasi, baik lingkangan luas, lingkungan bersaing, dan faktor-faktor internal
selalu berubah. Perubahan-perubahan tersebut sering terjadi dengan seketika dan kadang-kadang
sukar untuk diramalkan sebelumnya.. Untuk mempertahankan kompetensi inti, bila terjadi
perubahan-perubahan lingkungan, maka pernyataan misi harus disesuaikan dengan perubahan-
perubahan tersebut.
Tetapi, keberhasilan organisasi sering membuat manajemen atau pemilik perusahaan menjadi
buta, sehingga tidak dapat lagi melihat suatu kebenaran berupa suatu kebutuhan organisasi yang
harus dipenuhi. Disinilah letak mulainya kebangkrutan suatu organisasi baik bisnis, maupun non
bisnis seperti lembaga pendidikan, rumah sakit, dan lain-lain organisasi.
Memang suatu ironi yang umumnya terjadi pada organisasi atau perusahaan di Indonesia,
kebangkrutan segera terjadi setelah menikmati suatu keberhasilan sesaat.
Resepnya adalah ikutilah hukum-hukum bisnis yang didasarkan pada teori bisnis; terapkanlah :
transformational leadership yang memberikan inspirasi pada karyawan dan melibatkannya
dalam penetapan misi; transcedental leadership yang mengandung unsur-unsur spiritual
sehingga kalau perusahaan menjadi kaya tidak berubah menjadi kikir (bakhil); dan quite
leadership mengajarkan dan memberikan otonomi pada karyawan untuk menjadi inovatif dan
kreatif; tinggalkanlah transactional leadership yang mendasarkan pada perintah.ari sifatnya, misi
hanyalah merupakan pernyataan sikap, pandangan, dan orientasi yang bersifat umum, bukan
target yang dapat diukur. Berkaitan dengan sasaran misi yang hendak dicapai, maka sasaran misi
adalah:
(sumber : http://teknikkepemimpinan.blogspot.com/2010/08/modul-13-penetapan-visi-dan-
misi.html)
Tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu
yang akan datang melalui kegiatan organisasi.
Fungsi-fungsi tujuan:
3.Standart pelaksanaan.
4.Sumber motivasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-
orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana
cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit,
tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi
yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-
orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi
mahasiswa dan sebagainya.
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama
sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak
orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di
lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih
baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak
hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik
mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu
dengan yang lain.
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang
kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan
yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan
mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan
efektif
3.Sumberdaya
4.Provitabilitas
Tujuan primer : Nilai ekonomis yang di berikan pada masyarakat dalam bntuk barang dan
jasa.
Sumber : http://muhammadyusuf91.blogspot.com/2009/10/tujuan-organisasi.html