Oleh:
NIM : 23070190081
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang
pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika
sudah diajarkan di taman kanak-kanak secara informal. Matematika sering dikatakan
sebagai pelajaran yang sukar, mungkin karena yang sifatnya abstrak, penuh angka,
rumus, dan memerlukan latihan. Melihat dari sisi tersebut pada dasarnya dalam
pembelajaran matematika sangat penting bagi guru untuk mengetahui karakteristik
siswanya agar mempermudah proses belajar mengajar. Pembelajaran matematika jika
berhasil dapat menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan komunikasi, kemampuan penalaran, kemampuan pemahaman dan
kemampuan yang lain dengan baik serta mampu memanfaatkan kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam menyelesaikan soal yang
diberikan pada saat belajar maupun pada kehidupan nyata (Heruman, :4).
Kode etik guru ada sembilan item yang salah satunya berbunyi “guru berusaha
memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan
dan pembinaan” (Asdiqoh, 2012:4). Dalam kaitan belajar mengajar guru perlu
mengadakan komunikasi dan hubungan yang baik dengan siswa. Hal ini dilakukan
agar mendapatkan informasi secara lengkap mengenai siswa dan menciptakan proses
belajar mengajar yang menyenangkan dan optimal. Oleh karenanya salah satu
1
kesuksesan pembelajaran di kelas adalah kesiapan guru dalam pembelajaran serta
pengenalan karakter siswa (Solikah, 2019:2).
Proses pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien jika dalam
pembelajaran menggunakan model Pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Dalam proses belajar di SMP N 1 Suruh, hasil belajar yang dicapai
oleh siswa masih cukup rendah. Penyebab rendahnya keberhasilan belajar siswa
adalah rendahnya kemampuan siswa dalam kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa. Misalnya siswa diberi soal dengan tipe yang sama tetapi hanya
berbeda angkanya, ternyata siswa kesulitan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat siswa lebih tertarik
dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dan mudah
memahami konsep materi. Diimbangi inovasi dalam pembelajaran dapat mendukung
model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah
Auditory Intellectually Repetition (AIR). Menurut Yennita et al. (2011), model
pembelajaran AIR menganggap bahwa suatu pembelajaran akan efektif jika
memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory (mendengar), Intellectully (berpikir), dan
Repetition (pengulangan). Hasil penelitian Ainia et al. (2012), menyatakan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model AIR dapat mengakibatkan siswa memiliki
kemampuan yang lebih dalam pemahaman, kreativitas dan keaktifan dalam
pembelajaran, kemampuan memecahkan masalah dan daya ingat yang kuat (linuwih,
2014: 159).
2
Berdasarkan ulasan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik mengadakan
penelitian dengan judul "Efektivitas Model Pembelajaran Auditory Intellectualy
Repetition (AIR) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada
Materi Aritmetika Sosial Siswa Kelas VII SMP N 1 Suruh Tahun Pelajaran
2022/2023."
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
3
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Guru
c. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan siswa agar lebih mengerti dan memahami
dalam pembelajaran matematika dan diharapkan siswa dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
d. Bagi Sekolah
E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Efektivitas Pembelajaran
4
Pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi kriteria pembelajaran yang
efektif sebagai berikut:
F. SISTEMATIKA PENULISAN
5
Bab landasan teori ini peneliti akan menyajikan landasan teori yang terdiri dari
landasan teori, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian.
Bagian ini berisi tentang laporan hasil penelitian yang meliputi: deskripsi data,
analisis data, dan pembahasan.
BAB V: PENUTUP
Bab V atau bab terakhir dari penelitian ini memuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan
dan saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir penelitian ini berisi data pendukung dan bukti-bukti terkait sesuai
dengan aktivitas penyusunan skripsi. Bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran,
daftar riwayat hidup penulis dan data lain yang mendukung.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. LANDASAN TEORI
1. Pembelajaran
Gagne dan Briggs dalam Akhirrudin dkk (2019:12) mengartikan instruction atau
pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal. Menurut Siregar dan Nara (2015:13) pembelajaran merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, terarah, dan terencana oleh pebelajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Efektivitas Pembelajaran
7
dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Hamalik (2001) menyatakan bahwa
pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan
belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar.
Deassy dan Endang (2018 : 2) menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran adalah
belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik yang memungkinkan
peserta didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap
dengan mudah, menyenangkan, dan dapat terselesaikan tujuan pembelajaran sesuai
harapan (Fathurrahman, 2019:844).
Menurut (Joyce, 1992:4) Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain.
8
masalah secara kreatif (Intellectualy), c) Melatih siswa mengingat kembali tentang
materi yang telah dipelajari (Repetition), d) siswa menjadi lebih aktif dan
kreatif.Adapun kelebihan model pembelajaran AIR menurut Sihalolo dalam (Azizah,
dkk, 2016:312), “Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe AIR adalah sebagai
berikut :a) Melatih pendengaran dan keberanian siswa untuk mengungkapkan
pendapat, b) Melatih siswa untuk memecahkan masalah secara kreatif, c) Melatih
siswa untuk mengingat kembali tentang materi yang telah dipelajari, d) Siswa
menjadi lebih aktif dan kreatif”.Selanjutnya kelebihan model pembelajaran AIR
menurut Shoimin (2013:30) adalah sebagai berikut : a)Siswa lebih berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya, b)Siswa memiliki
kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan secara
komprehensif, c)Siswa dengan kemampuan rendah dapat merespons permasalahan
dengan cara mereka sendiri, d) Siswa secara instrinsik termotivasi untuk memberikan
bukti atau penjelasan, dan f)Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan
sesuatu dalam menjawab permasalahan.
9
menciptakan sesuatu yang dikehendaki”. Sejalan dengan pendapat ahli sebelumnya,
Haryanti (2018:103) juga berpendapat bahwa, “Kemampuan adalah suatu
kesanggupan dalam melakukan sesuatu.”(Simamora, 2019:30)
5. Aritmetika Sosial
10
1. Persentase Keuntungan
Persentase keuntungan digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan
dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.
Misal : PU = Persentase keuntungan
HB = Harga beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)
Persentase keuntungan dapat ditentukan dengan rumus
HJ−HB
PU 100 %
HB
2. Persentase Kerugian
Persentase kerugian digunakan untuk mengetahui persentase kerugian dari
suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.
Misal : PR = Persentase kerugian
HB = Harga beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)
Persentase kerugian dapat ditentukan dengan rumus
H B−H J
PR 100 %
HB
3. Pajak Jika diskon adalah potongan atau pengurangan nilai terhadap nilai atau
harga awal, maka sebaliknya pajak adalah pertambahan nilai suatu barang
atau jasa yang wajib dibayarkan oleh masyarakat kepada Pemerintah.
4. Neto diartikan sebagai berat bersih
5. Bruto diartikan sebagai berat kotor
6. Tara selisih antara bruto dengan neto
7. Persentase Neto dan Tara Misal diketahui Neto = N, Tara = T, dan Bruto = B
Persentase Neto = % N, Persentase Tara = % T
Persentase neto dapat dirumuskan
N
%N 100 %
B
Persentase tara dapat dirumuskan
T
%T 100 %
B
B. KAJIAN PUSTAKA
11
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Ayu (2018) yang berjudul "Efektivitas
Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SMP Muhammadiyah 47 Sunggal
TP.2017/2018." Hasil penelitian memaparkan bahwa model pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR) lebih efektif dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa SMP kelas VIII SMP Muhammadiyah 47 Sunggal.
2. Penelitian yang dilakukan oleh I Made Adi Palguna, Ni Nyoman Parwati, Dewa
Gede Hendra Divayana (2020) yang berjudul "Pengaruh Model Pembelajaran
Auditory, Intellectually, Repetition Berbantuan Media Pembelajaran I-Spring
Terhadap Motivasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMA."
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh bahwa model pembelajaran
AIR berbantuan media pembelajaran I-Spring berpengaruh signifikan terhadap
motivasi dan kemampuan memecahkan masalah matematika.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Irmayanti (2019) yang berjudul "Pengaruh Model
Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika dan Self Efficacy Siswa." Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dapat
memecahkan masalah kesesuaian matematis dan signifikansi self-efficacy siswa
terhadap model pembelajaran Auditory Intellectualual Learning dan model
Repetition.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Deka Hakimin, Yeni Asmara, Sarkowi (2021) yang
berjudul "Pengaruh Model Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap Hasil
Belajar Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera Siswa Kelas X SMK Yadika
Lubuklinggau." Berdasarkan hasil pengamatannya menunjukkan bahwa model
pembelajaran Auditory, Intelectually and Repetition dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Model pembelajaran Auditory, Intelectually andRepetition dapat
dijadikan alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran, membantu
mengaktifkan kemampuan siswa untuk bersosialisasi dengan siswa lain. Siswa
terbiasa bekerja sama dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar,
sehingga hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
12
Menurut (Sugiyono, 2013:64) Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga
dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini
diperoleh hipotesis sebagai berikut:
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Suruh yang berada di Kec. Suruh Kab.
Semarang Tahun pelajaran 2022/2023.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2022/2023 sesuai dengan kalender akademik sampai dengan selesai.
14
Sugiyono (2015:80) menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
SMP N 1 Suruh tahun pelajaran 2022/2023.
2. Sampel
D. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi. Variabel penelitian yang
diteliti adalah sebagai berikut :
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Sugiyono (2015:102) memaparkan bahwa instrumen penelitian merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati.Dengan kata lain, instrumen penelitian adalah alat mengumpulkan data
penelitian.
a. Soal Tes
Instrumen tes dalam penelitian ini terdari dari dua tes, yaitu: tes awal (pretest)
dan tes akhir (posttest). Pretest digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan
posttest untuk mengukur tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
setelah diberikan perlakuan.
b. Dokumentasi
15
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan penulis untuk mengetahui data nama-
nama siswa pada populasi yang akan diteliti dan hasil penilaian tengah semester genap
kelas VII SMP N 1 Suruh tahun pelajaran 2021/2022.
Pada penelitian ini pengujian validasi yang digunakan adalah validasi konstruksi
(pendapat para ahli) dan metode korelasi product moment siswa kelas VII SMP N 1 Suruh.
Dikatakan valid pada taraf signifikan 5% jika r hitung ≥r tabel.
a. Tes
Tes menurut Anastasi dalam Widodo (2018:73) adalah suatu pengukuran yang
objektif dan standar terhadap sampel perilaku. Tes merupakan alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2015:67).
16
b. Dokumentasi
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Linuwih, S, N. O. E. Sukwati. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR) terhadap Pemahaman Siswa pada Konsep
Energi Dalam. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol 10, No 2
Widodo. 2018. Metode Penelitian. Populer & Praktis Ed. 1, Cet. 2. Depok: Rajawali
Pers.
19
INSTRUMEN PENELITIAN
Bentuk Nomor
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal Soal
3.9 Mengenal dan Siswa dapat Uraian 1
menganalisis menyelesaikan masalah
berbagai situasi sehari-hari yang berkaitan
terkait aritmetika dengan untung, rugi,
sosial (penjualan, presentase untung dan
pembelian, potongan, presentase rugi.
keuntungan, Siswa dapat Uraian 2
kerugian, bunga menyelesaikan masalah
tunggal, persentase, sehari-hari yang berkaitan
bruto, neto, tara). dengan untung, rugi,
presentase untung dan
4.9 Menyelesaikan presentase rugi.
masalah berkaitan Siswa dapat Uraian 3
dengan aritmetika menyelesaikan masalah
sosial (penjualan, sehari-hari yang berkaitan
20
pembelian, potongan, dengan diskon, pajak,
keuntungan, bruto, netto, dan tara.
kerugian, bunga Siswa dapat Uraian 4
tunggal, persentase, menyelesaikan masalah
bruto, neto, tara). sehari-hari yang berkaitan
dengan diskon, pajak,
bruto, netto, dan tara.
Siswa dapat Uraian 5
menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan
dengan bunga tunggal
Nama :
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII / 2
Alokasi Waktu : 40 Menit
1. Pak Andi membeli sepeda bekas dengan harga Rp. 1.000.000 dan
mengeluarkan biaya perbaikan sebesar Rp. 300.000. setelah melakukan
perbaikan kemudian sepeda tersebut dijual seharga 2.000.000. tentukan
presentase untung yang di dapatkan pak Andi!
2. Rendi membeli 25 kg jamur tiram dengan harga Rp400.000. Kemudian ia
menjual jamur tiram tersebut dengan harga Rp22.000/kg. Apabila seluruh
jamur tiram habis terjual, hitunglah berapa banyak keuntungan yang
didapatkan Rendi!
3. Pak Joko memiliki kerupuk mentah sebanyak 200 karung dengan bruto 8000
kg. Jika tara dari setiap karung kerupuk adalah 1,5 %, hitunglah neto kerupuk
dalam masing-masing karung!
4. Toko Anugrah memberikan promo diskon sebesar 12,5 %. Ibu Candra
21
membeli 2 celana dan 3 baju. Harga satu celana adalah Rp80.000 dan harga
satu baju adalah Rp72.000. Berapakah uang yang harus dibayar Ibu Candra
setelah mendapat diskon?
5. Salsa menabung di bank sebesar Rp2.000.000 dengan suku bunga tunggal 6%
pertahun. Pada saat diambil uang Anna menjadi Rp2.080.000. Tentukan lama
Anna menabung di bank tersebut!
3. Jawaban Pretest dan Postest Kemampuan Pemecahan Masalah
22
No. Jawaban Skor
Maks.
1. Diketahui:
Pak Andi membeli sepeda bekas seharga Rp.
1.000.000 5
Dijawab: 15
Menentukan modal awal Rendi
Modal Awal = 𝑅𝑝400.00023÷ 25 𝑘𝑔 = 𝑅𝑝16.000/𝑘𝑔
Menghitung untung
Untung = harga jual – harga beli = 𝑅𝑝22.000 −