Anda di halaman 1dari 167

ANALISIS PERAN DANA ZAKAT PRODUKTIF DALAM

PERKEMBANGAN PENDAPATAN MUSTAHIK


(Studi pada Usaha Binaan LAZ Daarut
Tauhiid Peduli Jambi)

SKRIPSI

OLEH:
NURLAILA
NIM: EES160524

PEMBIMBING:
Dr. NOVI MUBYARTO, S.E., M.E.
G.W.I. AWAL HABIBAH, M.E.Sy.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
J A M B I
2020 M/1441 H
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Nurlaila
NIM : EES160524
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Alamat : Jalan Parluhutan Lubis RT 02 Kecamatan
Telanaipura, Kelurahan Telanaipura, Kota Jambi
menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: Analisis Peran
Dana Zakat Produktif dalam Perkembangan Pendapatan Mustahik (Studi
pada Usaha Binaan LAZ Daarut Tauhiid Peduli Jambi) adalah hasil karya
yang tidak berisi materi yang dipublikasi atau ditulis orang lain, kecuali kutipan
yang sudah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan
secara ilmiah.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap sepenuhnya bertanggung
jawab sesuai dengan hukum yang berlaku dan ketentuan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh
melalui skripsi ini.

Jambi, 05 Mei 2020


Peneliti,

Nurlaila
NIM: EES160524

ii
Pembimbing I : Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E.

Pembimbing II : G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.


Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 1 Telanaipura Jambi 36122
Telp/Fax: (074) 60500 Website: https://febi.uinjambi.ac.id

Jambi, 05 Mei 2020


Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Tempat
NOTA DINAS

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh


Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
mahasiswi atas nama Nurlaila dengan NIM EES160524 yang berjudul Analisis
Peran Dana Zakat Produktif dalam Perkembangan Pendapatan Mustahik
(Studi pada Usaha Binaan LAZ Daarut Tauhiid Peduli Jambi), telah disetujui
dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam program studi Ekonomi
Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalaamua’laikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E. G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.


NIP. 19790309 200312 1 001 NIP. 19860125 201503 2 002

iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Jambi 36122 Telp./fax: (0741) 65600 website:febi-iainjambi.ac.id

PENGESAHAN TUGAS AKHIR


Nomor: B-12/D.V/PP.009/06/2020

Tugas dengan judul “Analisis Peran Dana Zakat Produktif dalam


Perkembangan Pendapatan Mustahik (Studi pada Usaha Binaan LAZ Daarut
Tauhiid Peduli Jambi)” yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama : Nurlaila
NIM : EES160524
Telah dimunaqasyahkan pada : Selasa, 26 Mei 2020
Nilai Munaqasyah : 79 (B+)
Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.

Tim Munaqasyah/Tim Penguji

iv
MOTTO
ُ َّ ٞ َ َ َ َ َٰ َ َ َّ ََ َ َ َ َُ ُ ُ َُ َٗ َ َ َ َ ُ
َ َٰ
ۡۡۗ‫خذۡ ۡمِنۡأمولِهِمۡصدقةۡتطهِرهمۡوتزك ِيهِمۡ بِهاۡوص ِلۡعليهِمۖۡۡ إِنۡصلوتكۡسكنۡلهم‬

َ ‫يع‬ َّ
ٌ ‫ّللۡ َس ِم‬
ٌ ‫ۡعل‬
ۡ١٠٣ۡ‫ِيم‬ ُۡ ‫َۡوٱ‬

Artinya:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu
itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. 1

ۡ‫اب‬
َ
ِۡ ‫لرق‬‫ٱ‬ۡ ‫ِف‬‫ۡو‬ ُ ُ‫اۡوٱل ُم َؤلَّ َفةِ ۡقُل‬
َ ‫وب ُۡهم‬ َ ‫ِي ۡ َعلَي َه‬
ۡ َۡ ‫ِي ۡ َۡوۡٱل َعَٰمل‬
ِ ۡ ‫ك‬‫س‬َٰ َ َ َ ٓ َ َ ُ ُ َٰ َ َ َّ َ َّ
‫ِۡوٱلم‬
ۡ ‫ت ۡل ِلفقراء‬
ۡ ‫۞إِنما ۡٱلصدق‬
ِ ِ ِ
َّ
ٌ ‫ّللۡ َعل‬
َ ‫ِيم‬ َّ ٗ َ َ َّ ‫نۡٱ‬ َّ َ َ َۡ ‫َۡوٱل َغَٰرم‬
ٞ ‫ۡحك‬
ۡ ۡ٦٠ۡ‫ِيم‬ ُۡ ‫ّللِۗۡۡ َۡوٱ‬
ۡ ‫يلۡف ِريضةۡم َِنۡۡٱ‬
ِۡ ِ‫لسب‬ ِۡ ‫ّللِۡ َۡوٱب‬
ۡ ‫يلۡٱ‬
ِ ِ‫ِيۡو ِِفۡسب‬ ِ

Artinya:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.2

1
Q.S At-Taubah (9) : 103.
2
Q.S At-Taubah (9) : 60

v
PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung atas
keberkahan, ridho, kekuatan dan karuniaMu ya Allah, saya dapat berjuang hingga
di titik ini. Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tua saya
tercinta, Ayahanda (Hasan Basri) dan Ibunda (Sumiwati). Terima kasih atas
segala kasih sayang, kekuatan, motivasi dan senantiasa selalu memanjatkan do’a
untuk saya. Tanpa ayah dan ibu, saya tidak akan mampu bisa berada pada
perjuangan ini. Terima kasih ayah dan ibu. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan nikmat kesehatan, rezeki dan kesejahteraan.
Teruntuk abangku tersayang (M. Ali Akbar S.E.Sy), terima kasih atas segala kasih
sayang, motivasi dan dukungannya selama ini kepada saya. Terima kasih sudah
menjadi saudara terbaik sepanjang masa. Adikku (Yuliani. S), terima kasih sudah
selalu mendukung dan memberi kekuatan. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan keberkahan dan kesuksesan untuk kalian.
Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
Dosen pembimbing I (Bapak Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E.) dan
Dosen pembimbing II (Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.)
yang senantiasa sabar membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Serta ucapan terima kasih juga kepada Ibu Agustina Mutia, S.E., M.E.I.
Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag. dan Ibu Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I.
Terima kasih atas segala ilmu, dukungan dan motivasi selama ini. Semoga
kebaikan Bapak dan Ibu Dosen dibalas Allah SWT.
Untuk sahabatku tersayang, Nurul Faizah, Prihatin Ardi Ningsih, Putri Anggun
Mapio, Putri Wulandari Ningrum dan Pitriana. Dan kepada teman-teman
Kelompok Studi Ekonomi Islam Al-Fath FEBI UIN STS Jambi. Kalian adalah
orang-orang yang luar biasa dan baik. Terima kasih atas segala dukungan dan
semangatnya, semoga kita semua dapat menjadi orang yang sukses dan
bermanfaat bagi ummat.
Aamiin ya Rabbal’alamiin…

vi
ABSTRAK

Nurlaila; EES.160524; Analisis Peran Dana Zakat Produktif dalam


Perkembangan Pendapatan Mustahik (Studi pada Usaha Binaan LAZ
Daarut Tauhiid Peduli Jambi).

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apa produk zakat produktif
yang telah disalurkan LAZ DT Peduli Jambi (2) mengetahui faktor yang
menyebabkan beberapa usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi tidak mengalami
perkembangan yang baik meskipun telah dilakukan pembinaan (3) mengetahui
mekanisme pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi agar dapat
mengembangkan pendapatan usaha binaannya. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data dalam
penelitian ini yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Program Zakat Produktif yang telah
disalurkan oleh LAZ DT Peduli Jambi yaitu: PUMI (Pemberdayaan Usaha
Mikro), Desa Ternak Mandiri dan Gerobak Tangguh (2) Faktor tidak berjalannya
usaha mustahik meskipun telah dibina. Kendala datang dari dua faktor yaitu dari
mustahik, kurangnya kesadaran atau tekad dalam menjalankan usahanya, dan
tidak mengikuti pembinaan secara maksimal. Dari pihak lembaga LAZ DT Peduli
Jambi, kurangnya tim khusus sesuai dengan kebutuhan jenis usaha mustahik, dan
tidak adanya evaluasi bagi mustahik yang tidak mengikuti pembinaan (3) LAZ
DT Peduli Jambi memberikan pembinaan secara spiritual, soft skill dan
membiasakan mustahiknya menabung dan berinfak. Dana zakat produktif yang
telah disalurkan LAZ DT Peduli Jambi dan mekanisme pembinaan yang diberikan
sudah mampu membuat pendapatan usaha mustahik meningkat, walau belum
semua mustahik merasakan peningkatan tersebut. Dan pihak LAZ DT Peduli
menyatakan bahwa kedepannya masih ada yang harus diperbaiki dari sistem
pembinaan agar mustahik mampu meningkatkan pendapatannya.

Kata Kunci: Zakat Produktif, Mustahik, Pembinaan, LAZ DT Peduli Jambi

vii
ABSTRACT

Nurlaila; EES.160524; Analisis Peran Dana Zakat Produktif dalam


Perkembangan Pendapatan Mustahik (Studi pada Usaha Binaan LAZ Daarut
Tauhiid Peduli Jambi).

This research aims to: (1) know what the productive zakat products have
been distributed by LAZ DT Peduli Jambi (2) know the factors that caused some
of LAZ DT Peduli Jambi's fostered businesses did not experience good
development despite had coached (3) know the coaching mechanism conducted by
LAZ DT Peduli Jambi in order to be able to develop its business income. This
study uses a qualitative method. The method used to collect data in this study is
through interviews, observation and documentation.
The results of this study are (1) The Productive Zakat Program that has
been distributed by LAZ DT Peduli Jambi are: PUMI (Pemberdayaan Usaha
Mikro), Desa Ternak Mandiri dan Gerobak Tangguh (2) The factor of not running
the business mustahik even though it had coached. The constraints come from two
factors, lack of awareness or determination in running their business, and does
not follow the maximum training. From LAZ DT Peduli Jambi, the lack of a
special team is in accordance with the needs of the type of mustahik business, and
there is no evaluation for mustahik who does not participate in despite coached
(3) LAZ DT Peduli Jambi provides spiritual guidance, soft skills and familiarizes
the mustahik of saving and giving. The productive zakat funds that have been
distributed by LAZ DT Peduli Jambi and the development mechanism provided
have been able to increase the business income of mustahik, although not all
mustahik have felt the increase. And LAZ DT Peduli declares that in the future
there are still to be improved from the guidance system so that Mustahik is able to
increase its income.

Key Words: Productive Zakat, Mustahik, Coaching, LAZ DT Peduli Jambi

viii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat


Allah Subhanahu Wata’ala yang mana dalam penyelesaian skripsi ini peneliti
selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi
dengan baik. Disamping itu tidak lupa pula iringan shalawat serta salam peneliti
sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Skripsi ini dengan judul: Analisis Peran Dana Zakat Produktif dalam
Perkembangan Pendapatan Mustahik (Studi pada Usaha Binaan LAZ
Daarut Tauhiid Peduli Jambi). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) program studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Pada kesempatan ini dengan setulus hati peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A.A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E
selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
4. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan M.Yunus, M.Si selaku Ketua dan
Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E selaku Pembimbing I dan G.W.I. Awal
Habibah, M.E.Sy selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan
bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.

ix
6. Bapak dan Ibu dosen serta Asisten dosen yang telah memberikan materi
perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu narasumber atau informan yang telah bersedia memberikan
data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini
diselesaikan dengan baik.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.
Terimakasih atas jasa yang telah kalian berikan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal kebajikan kalian
semua dinilai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Disamping itu, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan.
Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan
untuk kedepan yang lebih baik. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya.

Jambi, 05 Mei 2020


Peneliti,

Nurlaila
NIM: EES160524

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i


LEMBAR PERNYATAAN ................................................................... ii
NOTA DINAS ........................................................................................ iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................ iv
MOTTO ................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................. vi
ABSTRAK .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
BAB I PENDHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 10
C. Batasan Masalah ..................................................................... 10
D. Rumusan Masalah .................................................................. 10
E. Tujuan Penelitian.................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 11
G. Kerangka Teori....................................................................... 12
1. Zakat ............................................................................... 12
2. Zakat Produktif ................................................................ 16
3. Manajemen Pengelolaan Zakat ......................................... 19
4. Mustahik .......................................................................... 23
5. Pembinaan ........................................................................ 26
6. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ................... 30
H. Tinjauan Pustaka ................................................................... 33
I. Kerangka Pemikiran ............................................................... 39
BAB II METODE PENELITIAN

xi
A. Pendekatan Penelitian ............................................................ 40
B. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 40
C. Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 41
D. Setting dan Subjek Penelitian ................................................. 43

E. Teknik Analisis Data ............................................................. 45


F. Jadwal Penelitian ................................................................... 48
G. Operasionalisasi Konsep ........................................................ 49
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Daarut Tauhiid Jambi ................................................ 52
1. Visi dan Misi Daarut Tauhiid (DT Peduli)........................ 56
2. Struktur Organisasi Daarut Tauhiid Peduli Jambi ............. 58
3. Legal Formal ................................................................... 59
B. Sebaran Usaha Binaan Daarut Tauhiid Peduli Jambi .............. 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian....................................................................... 65
1. Produk Zakat Produktif yang Telah Disalurkan LAZ DT
Peduli Jambi .................................................................... 65
2. Faktor Beberapa Usaha Binaan LAZ DT Peduli Jambi
Tidak Mengalami Perkembangan yang Baik Meskipun
Telah dilakukan Pembinaan ............................................ 79
3. Mekanisme Pembinaan yang Dilakukan LAZ DT Peduli
Jambi Agar Dapat Mengembangkan Pendapatan Usaha
Binaannya ....................................................................... 84
B. Pembahasan ............................................................................ 94
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 103
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 104
B. Saran ...................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

xii
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Program Pemberdayaan Zakat Produktif Daarut Tauhiid Peduli


(DT Peduli) Jambi Tahun 2015-2019 ..................................... 7
Tabel 1.2 Pengertian dan Kriteria UMKM Menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2008 ........................................................... 30
Tabel 1.3 Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................... 34
Tabel II.1 Alur Waktu Penelitian ........................................................... 48
Tabel II.2 Oprasionalisasi Konsep .......................................................... 49
Tabel III.1 Daftar Nama Penerima Zakat Produktif LAZ DT Peduli Jambi
Tahun 2015-2020................................................................... 61
Tabel IV.1 Perkembangan Pendapatan Mustahik Usaha Binaan LAZ DT
Peduli Jambi .......................................................................... 74

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Alur Pemikiran Peneliti ................................................... 39


Gambar II.1 Komponen dalam Analisis Data (Interaktive Model) ...... 45
Gambar III.1 Kantor LAZ DT Peduli Jambi ......................................... 55
Gambar III.2 Struktur Organisasi Daarut Tauhiid Peduli Jambi ............ 58
Gambar III.3 Peta Program DT Peduli Jambi ....................................... 60
Gambar IV.1 Penerima Zakat Produktif PUMI ..................................... 68
Gambar IV.2 Program Desa Ternak Mandiri Desa Catur Rahayu ......... 70
Gambar IV.3 Program Gerobak Tangguh ............................................. 74
Gambar IV.4 Dokumentasi Pembinaan LAZ DT Peduli Jambi ............. 83

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data (IPD) ................................. 105


Lampiran 2 Lampiran Hasil Wawancara .............................................. 107
Lampiran 3 Lampiran Observasi, Dokumentasi dan Data Sekunder ...... 124
Lampiran 4 Dokumentasi Wawancara .................................................. 125
Lampiran 5 Lampiran Administrasi ..................................................... 129

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim

terbesar dengan persentase 88% diantaranya beragama Islam. Hal ini tentunya

memiliki potensi yang sangat besar dalam penerimaan sumber zakat, infak, dan

shodaqoh (ZIS). Pada tahun 2019 ketika presiden Jokowi dan para mentrinya

membayar zakat di Istana Negara, presiden Jokowi menegaskan bahwa zakat

berpotensi menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi kedepan. Namun,

potensi tersebut sampai saat ini belum bisa dimaksimalkan dan disaat yang

bersamaan Ketua Baznas menyampaikan ada potensi Rp 252 triliun dan baru

masuk ke Baznas Rp 8,1 triliun.3

Zakat adalah salah satu pilar penting dalam rukun Islam. Pentingnya

kedudukan zakat dapat dilihat dalan Al-Quran yang selalu mengiringi perintah

zakat dengan perintah shalat. Hal ini menunjukkan hikmah yang sangat besar. Jika

shalat adalah sarana komunikasi dengan sang khalik, maka zakat adalah sarana

komunikasi dan sosialisasi antar manusia. Selanjutnya, jika zakat diorganisir

dengan baik dan orang kaya menyadari bahwa zakat itu adalah kewajiban, maka

zakat akan mampu mengatasi kemiskinan.4 Sebagaimana firman Allah SWT

dalam Q.S Al-Mujadilah ayat 13:

3
“CNCB Indonesia | Potensi Zakat RP 252 T, Masik Baznas Cuma Rp 8,1 T”, diakses 30
April 2020, https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20190516152005-29-72968/potensi-zakat-rp-
252-t-masuk-baznas-cuma-rp-81-t.
4
Helliana “Membangun Kepercayaan Konsumen: Faktor Penting pada Lembaga Amil
Zakat Seluruh Indoneisa”, Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM, (2012).

1
2

ْ ُ َ َ ُ َ َ ُ َّ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ َٰ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ُ َ ُ َ َ َ
ۡ‫ِيموا‬ ‫ّللۡعليكمۡفأق‬ ٖۚ َٰ ‫ءأشفقتمۡۡأنۡتقدِمواۡبيۡيديَۡنوىكمۡصدق‬
ۡ ‫تۡفإِذۡلمۡتفعلواۡوتابۡۡٱ‬
َ ُ َ َ َ ُۢ ُ َ ُ َّ َ ُ َ ُ َ َ َ َّ ْ ُ َ َ َ َٰ َ َّ ْ ُ َ َ َ َٰ َ َّ
ۡ١٣ۡ‫ّللۡخبِيۡبِماۡتعملون‬ۡ ‫ولۥۡۡ ۡوۡٱ‬
ۡ ‫ّللۡورس‬
ۡ ‫ۡٱلصلوۡةۡوءاتواۡۡٱلزكوۡةۡوأطِيعواۡۡٱ‬
Artinya:
Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah
sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada
memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat diatas menjelaskan bahwa perintah zakat adalah bentuk dari ketaatan

manusia kepada Allah SWT dan bentuk hubungan antar manusia dengan manusia

lainnya dalam upaya membantu sesama. Pengelolaan zakat dapat ditempuh

dengan dua cara yaitu: pertama, menyantuni mereka dengan memberi dana zakat

yang bersifat konsumtif atau dengan cara kedua memberikan modal yang sifatnya

produktif, untuk diolah dan dikembangkan.5 Tujuan zakat mempunyai sasaran

sosial untuk membangun sistem ekonomi yang mempunyai kesejahteraan dunia

dan akhirat, dan tidak sekedar menyantuni orang miskin secara konsumtif

melainkan mempunyai tujuan mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang.

Sehubungan dengan itu pengalokasian zakat tidak hanya pada kegiatan-kegiatan

tertentu saja dalam kegiatan konsumtif. Tetapi zakat dapat pula dialokasikan

untuk kegiatan jangka panjang untuk mengurangi penggangguran dengan

memberdayakan zakat produktif kepada mereka yang memerlukan sebagai modal

usaha.6

Fakta menarik lainnya, bahwa subjek pajak terbesar adalah kaum muslim

yang jumlahnya 88% dari total penduduk Indonesia, pemerintah berupaya untuk

5
M. Ali Hasan, Masailul Fiqhiyah : Zakat, Pajak, Asuransi, dan Lembaga Keuangan
(Jakarta: Rajawali Pers, 1996), hlm. 23.
6
Zuhri Saifudin, Zakat di Era Reformasi (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, 2012), hlm. 40.
3

meminimalkan kewajiban ganda yang memberatkan. Untuk mengatasinya

dilakukan upaya titik temu antara pajak dan zakat sehingga kedua kewajiban

tersebut dapat dilaksanakan oleh ummat Islam tanpa memberatkannya.

Pemerintah membuat aturan yang dapat menjadi solusi bagi kewajiban ganda

yaitu zakat dan pajak yang dialami oleh ummat Islam. Hal ini dicantumkan dalam

pasal 22 Uundang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 atas perubahan pasal 14 ayat

(3) Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat,

disebutkan: Zakat yang telah dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga

amil zakat dikurangkan dari laba/pendapatan sisa kena pajak dari Wajib Pajak

yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengenai pelaksanaan pengelolaan zakat tentunya tidak dapat dipisahkan dari

sebuah ukuran akan berhasil atau tidaknya pengelolaan zakat tersebut.

Keberhasilan dalam pengelolaan zakat di tentukan dari strategi dan manfaat zakat

bagi mustahik. Keberhasilan pengelolaan zakat dapat dilihat dari adanya

perubahan peran seseorang, dari yang awalnya menjadi mustahik berdaya dan

beralih menjadi seorang muzaki. Untuk merubah peran seseorang mustahik dari

yang di bantu menjadi yang membantu (muzaki) dalam zakat ditentukan oleh

strategi dan program pendistribusian yang dilakukan oleh pengelola zakat.

Pengelolaan zakat menjadi suatu hal yang penting karena keberhasilan ini hanya

dapat dicapai dengan pola pengelolaan zakat secara efektif produktif.7

7
Thamrin Logawali dkk., “PERANAN ZAKAT SEBAGAI PENGURANG
PENGHASILAN KENA PAJAK DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN
GOWA,” Laa Maisyir : Jurnal Ekonomi Islam 5, no. 1 (2018), http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/lamaisyir/article/view/5088.
4

Melihat pentingnya zakat produktif ini untuk keberlangsungan ekonomi

yang berkelanjutan, maka ada baiknya pendistribusian zakat dapat dilakukan

dalam bentuk zakat produktif, yaitu memberikan modal usaha. Konsep ini

dikembangkan melihat fakta di lapangan bahwa Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) mustahik tidak mampu mengakses pinjaman modal kepada

lembaga keuangan formal seperti perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Padahal UMKM memiliki dampak yang sanagat besar bagi perkembangan

perekonomian Indonesia.

Peran penting UMKM ini sudah terbukti pasca krisis ekonomi tahun 1997-

1998 jumlah UMKM tidak berkurang, justru meningkat secara terus menerus.

Data Badan Statistik memperlihatkan jumlah UMKM justru meningkat secara

terus menerus, bahkan mampu menyerap 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja

sampai tahun 2012. Pada tahun itu, jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak

56.539.560 unit. Dari jumlah tersebut, UMKM sebanyak 56.534.592 unit atau

99.99%. sisanya sekitar 0,01%atau 4.986 unit adalah usaha besar. 8

Tugas menghimpun dan menyalurkan zakat ini dilakukan oleh dua institusi

yaitu BAZ (Badan Amil Zakat) dan LAZ (Lembaga Amil Zakat). BAZ adalah

organisasi pengelola zakat yang dibentuk pemerintah. BAZ terdiri atas unsur

pemerintah dan masyarakat. Tugas BAZ adalah mengumpulkan, mendistribusikan

dan mendayagunakan zakat (termasuk infak, sedekah dan lain-lain) sesuai dengan

ketentuan agama Islam. Sedangkan LAZ adalah institusi pengelola zakat yang

sepenuhnya dibentuk atas prakarsa masyarakat atau lembaga swasta yang

8
“Bank Sentral Republik Indonesia | Profil Bisnis UMKM,” diakses 2 September 2019,
https://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Pages/Profil-Bisnis-UMKM.aspx.
5

bergerak di bidang dakwah, pendidikan, sosial dan kemaslahatan umat Islam serta

mendapat pengukuhan dari Pemerintah. Keberadaan BAZ dan LAZ merupakan

salah satu ketentuan penting yang terdapat dalam Undang-Undang No. 38 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Zakat. Keberadaan BAZ dan LAZ dimaksudkan untuk

memaksimalkan sistem pengelolaan zakat agar berhasil guna dan berdaya guna,

sehingga pelaksanaan zakat dapat dipertanggungjawabkan.9

Salah satu LAZ yang ada di Kota Jambi dalam penghimpunan dan

pendistribusian zakat adalah LAZ Daarut Tauhiid Peduli (DT Peduli) cabang

Jambi. Beberapa keunggulan dari DT Peduli Jambi sebagai salah satu LAZ yang

ada di kota Jambi adalah DT Peduli Jambi telah memiliki masing-masing pilar

dalam menjalankan program-programnya seperti Pilar Ekonomi, Pilar Pendidikan,

Pilar Dakwah, Pilar Kesehatan dan Pilar Sosial dan Kemanusiaan, sehingga

kinerja masing-masing bidang bisa fokus terhadap program kerja bidangnya

tersendiri. DT Peduli Jambi hadir sebagai salah satu cabang Daarut Tauhiid pusat

yang berbasis pesantren, jadi sangat menjunjung tinggi amanah dalam

pelaksanaan penghimpunan maupun penyaluran zakat, terlihat dari mekanisme

penghimpunan ZISWAF yang dilakukan DT Peduli Jambi, siapapun muzaki yang

mempercayai hartanya untuk ditunaikan berupa zakat maupun infak, maka akan

menerima langsung pemberitahuan dari DT Pusat bahwa dananya telah di input

melalui pesan SMS. Mekanisme ini mencegah terjadinya masuknya dana

ZISWAF ke pribadi yang bekerja di DT Peduli Jambi. Karena sadar akan

pentingnya penyaluran zakat dalam bentuk produktif, maka melalui program

9
Mamluatul Maghfiroh, Zakat (Yogyakarta: Insan Madani, 2009), hlm. 98.
6

pemberdayaan usaha DT Peduli Jambi memberikan modal untuk usaha yang akan

didirikan dan nantinya dibina oleh DT Peduli Jambi. Sebagaimana hasil

wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Program DT Peduli Jambi

yang menaungi usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi yaitu Bapak Ali Ariswanto:

Hadirnya program ini sebagai bentuk salah satu program kerja Bidang Pilar
Ekonomi LAZ DT Peduli Jambi. Sebelum penyaluran zakat produktif dalam
bentuk pemberian modal ini, tentunya kami dari tim akan survei terlebih dahulu
keadaan mustahik yang akan kami berikan modal. Ada yang sudah memiliki
usaha namun kekurangan dalam mengakses permodalan dan ada juga yang
memang sama sekali tidak memiliki usaha namun memiliki skill yang mumpuni
untuk dapat mendirikan usaha. Maka jika mustahik yang di survei memiliki
kriteria sesuai dengan syarat penerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli Jambi
seperti untuk kebutuhan konsumtifnya mustahik sudah cukup, memiliki skill
untuk usaha yang akan dibukanya nanti dan atau usahnya sempat tersendat karena
kekurangan modal, maka ini sudah masuk dalam kategori penerima zakat
produktif yang LAZ DT Peduli Jambi akan berikan.10

Program ini diperuntukan untuk kegiatan usaha-usaha produktif dengan

harapan dapat membantu pendapatan mustahik menjadi lebih baik. Dana zakat

produktif ini diberikan dan didistribusikan dalam jangka waktu berkala untuk

dikelola menjadi berbagai macam bentuk usaha yang nantinya akan dapat terus

berproduksi sebagai upaya mensejahterakan mustahik itu sendiri. Sebelum

dibentuknya program ini, para mustahik memiliki latar belakang permasalahan

yang berbeda-beda dalam perekonomiannya, seperti pengangguran dan pekerjaan

yang tidak tetap. Tetapi mustahik memiliki semangat untuk berwirausaha namun

terbatas dalam permodalannya. Hal inilah salah satu yang mendasari program ini

terbentuk sehingga dapat merubah kemampuan ekonomi mustahik menjadi lebih

baik.

10
Wawancara dengan Bapak Ali Ariswanto selaku Kepala Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang kriteria mustahik penerima zakat produktif, tanggal 20 Desember 2019.
7

Tabel I.1
Program Pemberdayaan Zakat Produktif Daarut Tauhiid Peduli (DT Peduli) Jambi
Tahun 2015-2019
Rincian
No Nama Program Volume Jumlah Dana
Bantuan
1 Ternak Mandiri Modal Materil
Kelompok inisiasi Desa Bibit bebek 1.000 Rp. 75.000.000
Tangguh yang terletak petelur
di Desa Catur Rahayu, Material 20 Rp. 30.000.000
Kec.Dendang, Tanjung kendang
Jabung Timur. Pakan selama 3 20 Rp. 55.000.000
Penerima kategori ini bulan
dibagi dalam 2 (dua) Biaya material 20 Rp. 5.000.000
satu kelompok yang lain
masing-masing terdiri Pelatihan
10 orang anggota. Pembentukam 20 Rp. 1.000.000
Umumnya penerima kelompok
program ini adalah ibu Pelatihan 1 20 Rp. 2.500.000
rumah tangga dan janda
Pelatihan 2 20 Rp. 2.500.000
dhuafa.
Budidaya
Ternak
Program berdiri
Pelatihan 3 20 Rp. 2.500.000
tahun 2018-2019
Pakan
Alternnatif
Paket materi, dll 20 Rp. 300.000
Personal
Pendamping
Tenaga lokal 6 Rp. 6.000.000
Tenaga 6 Rp. 12.000.000
pendamping
kontrak
Administrasi
Laporan 20 Rp. 1.000.000
penerima
manfaat
Administrasi 2 Rp. 500.000
Pendamping
TOTAL Rp. 193.300.000
2 PUMI (Pemberdayaan Modal Materil
Usaha Mikro) Modal usaha 20 Rp. 57.342.000
PUMI (Pemberdayaan penerima
Usaha Mikro) Keluarga manfaat
dhuafa di kota Jambi Bantuan modal 20 Rp. 22.650.000
dengan sistem penyesuaian
pembinaan kelompok.
8

Ada 2 kelompok yang Pelatihan


masing-masing Pelatihan 5 kali 20
beranggotakan 10 orang pertemuan
penerima/KK dengan Dokumentasi 20
beragam jenis usaha. dan materi
Bantuan berupa modal Personal
usaha baru dan Pendamping
tambahan modal usaha Tenaga 3 Rp. 30.000.000
yang sudah berjalan. pendamping
kontrak
Program berdiri
tahun 2017-2019
Administrasi
Kelengkapan 2 Rp. 1.000.000
administrasi
kelompok
Kelengkapan 20 Rp. 1.000.000
administrasi
penerima modal
TOTAL Rp. 120.142.000
3 EMAS Modal Materil
EMAS (Ekonomi Modal usaha 1 Rp. 5.430.000
Masyarakat) berupa laundry
bantuan modal usaha Modal usaha 1 Rp. 6.500.000
keluarga dhuafa yang ternak kambing
sangat membutuhkan Modal ternak 1 Rp. 1.760.000
modal usaha baru. ayam kampong
Bantuan usaha 2 Rp. 2.550.000
Program berdiri tani mandiri
tahun 2015 Bantuan usaha 1 Rp. 2.700.000
sarapan pagi
TOTAL Rp. 18.940.000
Rebranding Rp. 5.800.000
TOTAL KESELURUHAN Rp. 338.182.000
Jumlah Penerima Manfaat 46 orang/KK
Keterangan Total dari 46 orang/KK yang dibina, 24 orang/KK
yang aktif dan 22 orang/KK yang tidak aktif
Sumber: Dokumentasi Program Pemberdayaan DT Peduli 2019.11

Pada tabel I.1, terlihat bahwa LAZ DT Peduli Jambi dari tahun 2015 telah

mendirikan program pemberdayaan zakat produktif, hingga saat ini tahun 2020

11
Dokumen Pemberdayaan Zakat Produktif Daarut Tauhid Peduli Jambi (2015-2019),
dari DT Peduli Jambi, di Jalan Jendral Sudirman No 2A RT. 29 Kelurahan Tambak Sari
Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi, 16 Oktober 2019
9

LAZ DT Peduli Jambi dari tahun ketahunnya terus meningkatkan program serta

jumlah mustahik zakat produktif yang berhak diberikan kepada mustahik untuk

mendirikan usahanya. Namun meningkatnya program serta jumlah mustahik zakat

produktif yang diberikan tidak diirinngi dengan peningkatan pembinaan secara

optimal, sehingga terdapat mustahik yang tidak aktif. Seperti yang dijelaskan oleh

Bapak Ali Ariswanto:12

Program zakat produktif yang berdiri sejak tahun 2015 ini dari tahun ketahunnya
memang mengalami peningkatan dari segi bentuk program yang disalurkan
ataupun jumlah mustahik yang berhak menerima. Tetapi memang ada beberapa
kendala yang kami hadapi untuk membuat seluruh mustahik tetap aktif dalam
menjalankan usahanya. Kendala tersebut hadir dari pembinaan yang kami lakukan
karena keterbatasan SDM dari LAZ DT Peduli Jambi, kami menargetkan untuk
keberhasilan pembinaan pada tahun 2015 sekitar 80%, tetapi keberhasilan
pembinaan tersebut hingga kini masih mencapai 65%. Hal tersebut kami lihat dari
mustahik yang masih menjalankan usahanya.

Seiring berjalannya program ini, terdapat permasalahan baru lain yang di

hadapi oleh para mustahik yang menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah

pendapatan dan keaktifannya. Padahal, setiap mustahik yang mendapatkan dana

zakat produktif dari LAZ DT Peduli Jambi menerima pembinaan yang sama,

tetapi ada yang berhasil dan ada juga yang masih mengalami kendala dalam

perkembangan usahanya. Berdasaran latar belakang masalah tersebut penulis

tertarik untuk melakukan penelitian berjudul: Analisis Peran Dana Zakat

Produktif dalam Perkembangan Pendapatan Mustahik (Studi pada Usaha

Binaan LAZ Daarut Tauhiid Peduli Jambi).

12
Wawancara dengan Bapak Ali Ariswanto selaku Kepala Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang pembinaan zakat produktif LAZ DT Peduli Jambi, tanggal 20 Desember
2019.
10

B. Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini permasalahan yang ada yaitu setelah penyaluran zakat

produktif dan pembinaan kepada mustahik, ada ketimpangan pelaksanaan.

Meskipun dibina sama-sama oleh satu Badan Terpercaya (DT Peduli) Jambi,

namun ada usaha binaan yang berhasil ada juga yang kurang berhasil, sehingga

hasil pendapatan yang dicapai juga berbeda.

C. Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih

terarah. Maka, dalam penelitian ini hanya memfokuskan untuk meneliti tiga

program zakat produktif LAZ DT Peduli Jambi, yaitu PUMI (Pemberdayaan

Usaha Mikro), DTM (Desa Ternak Mandiri) dan Gerobak Berkah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk lebih terarah dan sesuai dengan

tujuan yang di harapkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apa produk zakat produktif yang telah disalurkan LAZ DT Peduli Jambi

kepada mustahik di Provinsi Jambi?

2. Apa faktor yang menyebabkan beberapa usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi

tidak mengalami perkembangan yang baik meskipun telah dilakukan

pembinaan?
11

3. Bagaimana mekanisme pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi

agar dapat mengembangkan pendapatan usaha binaannya?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan melihat latar

belakang dan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa produk zakat produktif yang telah disalurkan LAZ DT

Peduli Jambi kepada mustahik di Provinsi Jambi.

2. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan beberapa usaha binaan LAZ DT

Peduli Jambi tidak mengalami perkembangan yang baik meskipun telah

dilakukan pembinaan.

3. Untuk mengetahui mekanisme pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli

Jambi agar dapat mengembangkan pendapatan usaha binaannya.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan diatas, manfaat yang diharapkan oleh peneliti

dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang zakat khususnya

tentang analisis peran dana zakat produktif dalam perkembangan

pendapatan mustahik pada UMKM Binaan LAZ DT Peduli Jambi.

b. Sebagai tambahan bacaan bagi pembaca untuk perpustakaan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti
12

Disamping untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana ekonomi Strata satu (S1), diharapkan hasil penelitian ini dapat

menambah pengetahuan tentang masalah yang diteliti, selain sebagai wujud

nyata penerapan teori-teori yang diterima dibangku kuliah, serta dapat

membandingkan antara teori dan praktek yang terjadi di lapangan.

b. Bagi Dunia Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumbangan ilmu pengetahuan

bagi kalangan akademisi dan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan peran dana zakat

produktif dalam perkembangan pendapatan mustahik pada UMKM binaan

LAZ DT Peduli Jambi.

G. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan

dan cara menggunakan teori itu dalam menjawab pertanyaan penelitian.

1. Zakat

Dari segi bahasa kata zakat mempunyai berbagai arti, yaitu al-

barakatu (perkembangan), al-namaa (tumbuh), at-thaharatu (kesucian), dan -

ash-shalahu (kebaikan).13 Menurut terminologi ilmu fiqh Islam, zakat berarti

harta yang wajib dikeluarkan dari kekayaan orang-orang kaya untuk

disampaikan kepada mereka yang berhak dalam menerimanya, dengan

aturan-aturan atau syarat-syarat tertentu.14

13
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern (Jakarta: Gema Isani, 2004),
hlm. 7.
Darmu’in dan Ilyas Supena, Manajemen Zakat, Cetakan kesatu (Semarang: Walisongo
14

Press, 2009), hlm. 1.


13

Kaitan antara makna bahasa dan istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu

bahwa setiap harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik,

berkah, tumbuh dan berkembang. Dalam penggunaannya, selain untuk

kekayaan, tumbuh dan suci disifatkan untuk jiwa yang menunaikan zakat.

Maksudnya, zakat itu akan mensucikan orang yang mengeluarkannya dan

menimbulkan pahalanya.15

Sedangkan menurut ketentuan umum Pasal 1 Ayat 2 Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, yang

dimaksud dengan zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang

muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya

sesuai dengan syari’at Islam.16

Secara praktis zakat adalah suatu amalan ibadah yang berdimensi

sosial-ekonomi. Karena dalam praktiknya, zakat digunakan sebagai suatu

sarana untuk yang mengalami kesulitan sosial-ekonomi. Zakat menjadi

wahana yang membentuk masyarakat untuk bekerjasama dan berperan

sebagai penjamin sosial masyarakat.17

Maka dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

zakat sebagai rukun Islam yang ketiga, merupakan kewajiban yang

dikeluarkan oleh mereka yang telah mencapai nisab dan diberikan kepada

15
Mas’ud dan Muhmmad Ridwan, Zakat dan Kemiskinan Instrumen Pemberdayaan
Ekonomi Umat (Yogyakarta: UII Press, 2005), hlm. 33-34.
16
“UU No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat - Penelusuran Google,” diakses 3
Oktober 2019,
https://www.google.com/search?q=uu+no+23+tahun+2011+tentang+pengelolaan+zakat&oq=uu+
no+23+tahun+2011+tentang+pengelolaan+zakat&aqs=chrome..69i57.23703j0j9&sourceid=chrom
e&ie=UTF-8.
17
Maltuf Fitri, “Pengelolaan Zakat Produktif sebagai Instrumen Peningkatan
Kesejahteraan Umat,” Economica: Jurnal Ekonomi Islam 8, no. 1 (4 Oktober 2017): 149,
https://doi.org/10.21580/economica.2017.8.1.1830.
14

yang berhak menerimanya dengan tujuan untuk membersihkan harta atau

kekayaan dan dapat mensucikan jiwa muzaki (pemberi zakat). Zakat

sendiripun tidak hanya berhubungan dengan sekedar menjalankan dan

menunaikan kewajiban ibadah kepada Allah saja, namun zakat juga

berhubungan dengan sosial. Artinya, dengan cara kita menunaikan zakat

secara teratur, dengan ini kita turut serta membantu ummat sesama muslim

yang kurang mampu.

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya wajib

berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijma’ atau kesepakatan umat Islam.

Di dalam Al-Qur’an zakat disebut hingga 82 kali hal ini menunjukkan betapa

pentingnya zakat. Beberapa landasan hukum zakat di dalam Al-Qur’an yaitu

surat Al-Baqarah ayat 110:

َ َ َ َ ُ َ ُ ُ َ ُ ُ
ۡ١١٠ۡ‫يدۡأنُۡي ِر َجكمۡمِنۡأۡرضِ كمۖۡۡف َماذاۡتأ ُم ُرون‬
ۡ ‫ي ِر‬
Artinya:
Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang
yang ruku.18

At-Taubah ayat 103:


َ َ َ َ َٰ َ َ َّ
ٞۡ‫كن‬ ََ َ َ َ َُ ُ ُ َُ َٗ َ َ َ َ ُ
‫ۡصلوتكۡس‬ َ
ۡ ‫ۡوتزك ِي ِهمۡ بِهاۡوص ِلۡعلي ِهمۖۡۡ إِن‬ َٰ
ۡ ‫خذۡ ۡمِنۡأمول ِ ِهمۡصدقةۡتط ِهرهم‬
َ ‫يع‬
ٌ ‫ّللۡ َس ِم‬ َّ َ ُ َّ
ٌ ‫ۡعل‬
ۡ١٠٣ۡ‫ِيم‬ ُۡ ‫ۡوٱ‬
ۡ ۡۗ‫لهم‬
Artinya:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo’alah untuk mereka,
sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka.Dan
Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.19

18
Q.S. Al-Baqarah (2) : 110.
19
Q.S At-Taubah (9) : 103.
15

Adapun peran dan tujuan zakat antara lain adalah:20

a. Mengangkat derajat fakir-miskin dan membantunya keluar dari kesulitan

hidup serta penderitaan.

b. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharim

(orang-orang yang berhutang), Ibnu Sabil (orang yang kehabisan biaya

dalam perjalanan yang bermaksud baik) dan mustahik (orang yang berhak

menerima zakat) lainnya.

c. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan

manusia pada umumnya.

d. Menghilangkan sifat kikir pemilik harta.

e. Membersihkan sifat iri dan dengki (krcemburuan sosial) dari hati orang-

orang miskin.

f. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.

g. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang terutama

pada mereka yang mempunyai harta.

h. Mendidik manusia berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan

hak orang lain yang ada padanya.

Selain tujuan dan manfaat zakat sebagai pemerataan harta di kalangan

umat, menunaikan zakat juga memiliki hikmah yang sangat baik dalam

pelaksanaannya. Wahbah al-Zuhaili mencatat 4 hikmah zakat, yaitu:21

a. Menjaga harta dari pandangan dan tangan-tangan orang yang jahat.

20
Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Cet. 1
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995), hlm. 224.
21
Fakhruddin dan Indonesia, Fiqh & manajemen zakat di Indonesia (Malang: UIN
Malang Press, 2008), hlm. 29., http://catalog.hathitrust.org/api/volumes/oclc/657083047.html.
16

b. Membantu faqir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

c. Membersihkan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil serta membiasakan.

orang mukmin dengan pengorbanan dan kedermawanan.

d. Mensyukuri nikmat Allah swt berupa harta benda.

Begitu banyak kebaikan yang didaptkan ketika kita menunaikan zakat,

baik dalam tujuan dan manfaatnya, serta hikmah yang kita dapatkan.

Begitulah zakat hadir tidak hanya untuk menumbuhkan hubungan baik antara

manusia dan penciptnya, namun antar manusia dengan manusia lainnya. Hal

ini selaras dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial, yaitu

membutuhkan orang lain di dalam hidupnya.

2. Zakat Produktif

Dalam penggunaan dana zakat, dapat dikelompokkan menjadi dua

jenis, yaitu zakat konsumtif dan zakat produktif. Zakat konsumtif merupakan

penggunaan dana zakat yang di pakai untuk membeli barang-barang yang

hanya dapat sekali dipakai. Namun, penggunaan dana zakat untuk hal yang

produktif merupakan pemberian zakat yang dapat membuat para penerimanya

menghasilkan sesuatu secara terus menerus, dengan harta zakat yang telah

diterimanya.

Zakat produktif dengan demikian adalah zakat dimana harta atau dana

zakat yang diberikan kepada para mustahik tidak dihabiskan akan tetapi

dikembangkan dan digunakan untuk membantu usaha mereka, sehingga

dengan usaha tersebut mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup secara terus-
17

menerus.22 Penegasan mengenai zakat produktif diatas yaitu bahwa zakat

produktif yang artinya zakat dimana dalam pendistribusiannya bersifat

produktif lawan dari konsumtif. Dimana zakat produktif itu zakat yang

berkembang dan banyak menghasilkan hal-hal baru, dengan penyaluran zakat

secara produktif akan lebih optimal dalam mengentaskan kemiskinan.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, efektif dan efisisen tentang

model dan mekanisme pendayagunaan zakat produktif dimaksud disusun

sedemikian rupa oleh badan amil yang menyerupai sebuah badan usaha

ekonomi yang membantu permodalan dalam berbagai bentuk kegiatan

ekonomi masyarakat dan pengembangan usaha-usaha golongan ekonomi

lemah khususnya fakir miskin umumnya mereka yang menganggur atau tidak

berusaha secara optimal karena ketiadaan modal. Ini diberikan dalam bentuk

modal usaha, sampai seluruh golongan fakir miskin bisa mandiri dalam

membangun kehidupan ekonominya.23

Setelah memberikan zakat produktifpun lembaga yang bersangkutan

sebaiknya jangan langsung melepas tangan, dalam artian tidak lagi melihat

perkembangan pasca mustahik diberikan dana zakat produktif apalagi untuk

membuka usaha. Perlunya pendampingan untuk membentuk sikap mental,

kreatifitas dalam produksi, distribusi dan pemasaran serta kesiapan

manejemen para mustahik yang telah diberi modal. Agar usaha yang sudah

berdiri dapat berjalan secara terus menerus dengan baik.

22
Asnaini, Zakat Produktif, dalam Prespektif Hukum Islam, Cetakan pertama
(Yogyakarta: Pustaka Belajar Offset, 2008), hlm. 24.
23
Abdurahman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahda dan Sosial, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2001), hlm. 171.
18

Untuk mengelola dana zakat terdapat dua lembaga yang berhak dalam

pengelolaannya menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

Dalam peraturan perundang-undangan tersebut, ada dua jenis

organisasi pengelola zakat, yaitu:24

1. Badan Amil Zakat (BAZ), adalah organisasi pengelolaan zakat yang

dibentuk oleh pemerintah.

2. Lembaga Amil Zakat (LAZ), adalah organisasi pengelolaan zakat yang

sepenuhnya dibentuk oleh masyarakat, dan dikukuhkan oleh pemerintah.

Kedua lembaga inilah yang berhak dalam menghimpun, dan

menyalurkan zakat yang telah di percayai muzaki untuk mengelola dana zakat

yang ditunaikannya. Selain itu, ada pula unit lembaga yang dibentuk oleh

BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat yang diberi nama UPZ (Unit

Pengumpulan Zakat). Unit Pengumpul Zakat (UPZ) merupakan unit lembaga

zakat terkecil yang di bentuk BAZNAS pada tingkat Pusat, Provinsi, dan

Kabupaten/Kota yang ditempatkan di Kelurahan atau Kecamatan. Unit

Pengumpul Zakat (UPZ) bertujuan melayani masyarakat khususnya para

muzaki. UPZ dapat dibentuk oleh BAZNAS dimana dan kapan saja jika

dianggap perlu oleh BAZNAS.25

24
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, BAB II, Pasal 6,
https://www.bphn.go.id/data/documents/99uu038.doc, akses 13 Oktober 2019.
25
Unit Pengumpul Zakat – PPID BAZNAS, https://pid.baznas.go.id/unit-pengumpul-
zakat/., akses 21 April 2020.
19

Tiga lembaga ini memiliki perbedaan. BAZ (Badan Amil Zakat)

adalah lembaga pengelola zakat yang dibentuk oleh pemerintah. Sedangkan

LAZ (Lembaga Amil Zakat) adalah Lembaga pengelola zakat yang dibentuk

oleh pihak masyarakat atau swasta yang dikukuhkan, dibina, dan dilindungi

pemerintah. Kedua lembaga ini memiliki peran dan fungsi yang sama yaitu

menghimpun dan menyalurkan dana zakat. Namun berbeda dengan UPZ

(Unit Pengumpulan Zakat) adala unit lembaga zakat terkecil yang tugasnya di

bawah naungan BAZNAS dan bertujuan utama hanya untuk mengumpulkan

dana zakat, tidak untuk mengelola dan menyalurkannya, namun apabila

dibutuhkan dan diizinkan oleh BAZNAS untuk membantu penyaluran dana

zakat, maka diperbolehkan untuk turut mendistribusikan dana zakat. Maka

penting adanya peran ke tiga lembaga ini untuk mengelola zakat yang telah

diterima, maupun nanti ketika akan disalurkan.

3. Manajemen Pengelolaan Zakat

Istilah pengelolaan berasal dari kata mengelola yang berarti

mengendalikan atau menyelenggarakan. Sedangkan tren pengelolaan berarti

proses melalukam kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain,

atau dapat juga diartikan proses pemberian pengawasan pada semua hal yang

terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Pemahaman

definisi tersebut bahwa pengelolaan menyangkut proses suatu aktifitas.

Dalam kaitannya dengan zakat, proses tersebut meliputi sosialisasi zakat,

pengumpulan zakat, pendistribusian dan pendayagunaan dan pengawasan.

Dengan demikian yang dimaksud pengelolaan zakat adalah proses dan


20

pengorganisasian sosialisasi, pengumpulan, pendistribusian, dan pengawasan

dalam pelaksanaan zakat.26

Pengelolaan zakat dalam keterkaitannya dengan pemberdayaan

ekonomi memiliki makna bahwa zakat sebagai aset satu lembaga ekonomi

Islam, zakat merupakan sumber dana potensial strategis bagi upaya

membangun kesejahteraan umat. Karena itu al- Quran memberi rambu agar

zakat yang dihimpun dikelola dengan tepat dan efektif. Jadi pengelolaan zakat

bukan hanya berbicara memberdayakan dana zakat dari para muzaki untuk

tujuan pemberdayaan mustahik. Namun, pengelolaan zakat sebagai salah satu

pilar ajaran, pengumpulan, penggunaan, dan pemberdayaan ekonomi

mustahik, dan pengawasan zakat. Pengelolaan zakat untuk pemberdayaan

ekonomi menempatkan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan, agar zakat dapat disyari’atkan untuk merubah mustahik menjadi

muzaki.27

Dalam proses pengelolaan zakat dapat direlisasikan dengan sungguh-

sungguh, tentu saja ini perlu didukung dengan menejemen yang baik, seperti

pernah dilakukan pada masa awal-awal Islam. Pengelolaan zakat secara

efektif dan efisien, perlu di-manage dengan baik. Karena itu, dalam

pengelolaan zakat memberikan penerapan fungsi menejemen modern. Dalam

hal ini, mengambil model menejemen sederhana yang dipelopori oleh James

Stoner. Model menejemen tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian,

26
Muhammad Hasan, Menejemen Zakat Model Pengelolaan yang Efektif, (Yogyakarta:
Idea Press, 2011), hlm. 17.
27
Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual, (Semarang: Pustaka Pelajar Offseet, 2004), hlm. 259.
21

penggerakan, pengawasn dan evaluasi. Keempat aktivitas itu, perlu

diterapkan dalam setiap tahapan aktivitas pengelolaan zakat.28

a. Perencanaan Zakat

Sudah sejak lama konsep zakat diyakini mampu memberantas

kemiskinan, dalam rumusan fiqih zakat kerap kali disebut sebagai pengabdian

kepada Allah dalam bentuk pembelajaran, dalam teologi kontemporer disebut

sebagai ibadah hubungan sesama manusia dengan prinsip mentransfer harta

dari sikaya untuk yang miskin. Melihat arti penting zakat baik bagi diri

muzaki maupun untuk kemaslahatan masyarakat muzaki semestinya

bersegera untuk membayar zakat, tetapi kenyataannya lain, para muzaki

seolah-olah tidak tau dan tidak peduli tentang kewajiban berzakat dan

berpangku tangan melihat kesenjangan sosial yang ada. Dengan demikian

memaksa pihak pengawas (Amil) bekerja keras dalam menjalankan tugasnya

untuk mengumpulkan zakat. Oleh karena itu pihak amil zakat harus mampu

membuat pendekatan yang dapat memaksimalkan pendapatan dan pendekatan

tersebut harus berorientasi pada kemaslahatan masyarakat.29

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pengelompokan dan pengaturan sumberdaya

manusia untuk dapat digerakan sebagai satu kesatuan sesuai dengan rencana

yang telah dirumuskan, menuju mengadakan hubungan yang tepat antara

seluruh tenaga kerja dengan maksud agar mereka bekerja secara efisien dalam

mencapai tujuan yang sudah ditemukan sebelumnya. Pengorganisasian berarti

28
Muhammad Hasan, Menejemen Zakat Model Pengelolaan yang Efektif, hlm. 17.
29
M. Dawarman Raharjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, (Jakarta: Lembaga
Studi Agama dan Filsafat, 1999), hlm. 325.
22

mengkoordinir pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya materi

yang dimiliki oleh Lembaga Amil Zakat yang bersangkutan. Efektifitas

sebuah amil zakat sangat ditentukan oleh pengorganisasian sumber daya yang

dimiliki untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian, semakin terkoordinir

sumber daya manusia dan sumber daya materi sebuah amil akan semakin

efektifitas amil tersebut.30

c. Penggerakan

Penggerakan adalah suatu fungsi bimbingan agar orang kelompok itu

suka dan mau bekerja. Penekanan yang terpenting dalam penggerakan adalah

tindakan membimbing, mengarahkan, dan menggerakan, agar bekerja dengan

baik, tenag, dan tekun, sehingga dipahami fungsi dan diferensiasi tugas

masing-masing. Hal ini diperlukan karena dalam suatu hubungan kerja,

diperlulan suatu kondisi yang normal, baik, dan kekeluargaan. Untuk

mewujudkan hal ini, tidak terepas dari peran piawai seseorang pemimpin

harus mampu menuntun dan mengawasi bawahan agar yang sedang

dikerjakan sesuai dengan yang direncanakan. Berkaitan dengan pengelolaan

zakat, penggerakan memiliki peran strategis dalam memberdayakan

kemampuan sumber daya amil zakat. Dalam konteks ini penggerakan

sekaligus memiliki fungsi sebagai motivasi, sehingga sumber daya amil zakat

memiliki disiplin kerja tinggi.31

d. Pengawasan dan Evaluasi

30
Ibid, hlm. 326.
31
Ibid, hlm. 326.
23

Telah dijelaskan diatas bahwa pengertian zakat itu dimaksudkan untuk

membangun manusia, yang dulunya mustahik menjadi muzaki dengan proses

perencanaan dan pengelolaan yang tepat, namun demikian pembangunan

manusia ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Hanya dengan

menyalurkan zakat kepada mustahik itu tidak akan menumbuhkan hasil

seperti yang diharapkan tanpa adanya pengawasan dan evaluasi, oleh karena

itu pengawas juga menjadi salah satu faktor yang penting dalam proses

pembayaran masyarakat. Pengawasan ini sifatnya dua arah, pertama,

pengawasan bagi pihak amil, agar jangan sampai menyalagunakan dana zakat

yang terkumpul. Kedua, pengawasan bagi mustahik, pengawasan ini meliputi

beberapa hal antara lain: pengawasan dana zakat, kemampuan mustahik

dalam menggunakan dana zakat antara bentuk pemberian dengan

permasalahan yang dihadapi. Dengan adanya pengawasan ini diharapkan

dana yang tersalurkan kepada pihak mustahik benar-benar dimanfaatkan

sesuai dengan kebutuhannya dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.32

Pendistribusian zakat dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan

memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan. 33 Dengan

adanya menejemen pengalokasian dan pendistribusian, harapannya zakat agar

lebih efektif untuk dihimpun dan digunakan para mustahik.

4. Mustahik

32
Ibid, hlm. 327.
33
Oni Sahroni, Fikih Zakat Kontemporer (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm. 283.
24

Perintah untuk membayar zakat diwajibkan untuk umat muslim yang

mampu menunaikannya. Namun, bagi umat muslim yang tidak mampu untuk

melaksanakan ibadah ini dan juga memiliki keterbatasan untuk mencukupi

kebutuhan idup sehari-hari, maka tidak diwajibkan untuk berzakat, mereka

justru adalah orang yang berhak mendapatkan harta zakat. Dalam pengelolaan

zakat terdapat ketentuan mengenai orang yang berhak menunaikan zakat atau

disebut muzaki, maupun orang yang berhak menerima zakat atau biasa yang

di sebut mustahik. Landasan hukum penetapan orang yang berhak menerima

zakat terdapat di dalam Al-Qur’an. Adapun 8 Asnaf (orang yang berhak

menerima zakat) yang telah ditetapkan di dalam Al-Qur’an tercantum dalam

surat at-Taubah ayat: 60

ُ ُ‫ِيۡۡ َعلَي َهاۡ َۡوٱل ُم َؤلَّ َفةِۡۡقُل‬


ۡ‫وب ُهمۡ َو ِِف‬
َ
َۡ ‫ِيۡۡ َۡوۡٱلعَٰ ِمل‬
ِۡ ‫سك‬ َٰ َ ‫تۡۡل ِل ُف َق َرآءِۡ َۡوٱل َم‬ َ َّ
ۡ ُ َٰ ‫لص َدق‬
َّ
‫۞إِن َماۡۡٱ‬
ٌ ‫ّللۡۡ َعل‬ َّ َّ ٗ َ َ َّ ‫نۡۡٱ‬ َّ َ ‫ابۡۡ َۡوٱل َغَٰرم‬ َ
ۡ‫ِيم‬ ُۡ ‫ّللِۗۡۡۡ َۡوٱ‬
ۡ ‫يضةۡ م َِنۡۡٱ‬ ۡ ‫يلۡۡف ِۡر‬ِۡ ِ‫لسب‬ ِۡ ‫ّللِۡۡ َۡوٱب‬
ۡ ‫يلۡۡٱ‬ ِ ِ ‫ب‬ َ ۡ‫ِيۡۡ َوِف‬
‫س‬ ِ ۡ ِ ۡ ِ ‫ق‬ ‫لر‬
ِ ‫ٱ‬
ٞ ‫َحك‬
ۡ٦٠ۡ‫ِيم‬
Artinya:
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin,
amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk memerdekakan hamba
sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di
jalan Allah dan untuk orang yang sedang di dalam perjalanan sebagai
kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.34

Maksud dari ayat di atas yang berhak menerima zakat ialah antara
lain:
a. Fakir ialah seorang yang tidak memiliki harta serta kemampuan untuk

mencari nafkah hidupnya. Ia tidak cukup memiliki apa yang patut

baginya dan tidak memiliki kemampuan untuknya.35

34
Q.S At-Taubah (9) : 60.
35
Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta: PT Grasindo, 2006),
hlm. 37.
25

b. Miskin adalah mereka yang mempunyai harta atau penghasilan layak

dalam memenuhi keperluannya dan orang yang menjadi tanggungannya

tapi tidak sepenuhnya tercukupi. Orang disebut miskin apabila

penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.36

c. Amil adalah semua pihak yang bertindak mengerjakan yang berkaitan

dengan pengumpulan, penyimpanan, penjagaan, pencatatan, dan

penyaluran atau distribusi harta zakat.37

d. Muallaf adalah sebutan bagi orang yang non-muslim yang masuk

kedalam agama Islam. Menurut Abu Yala dalam bukunya Ansani bahwa

mereka ada empat kategori:38

1) Mereka yang dijinakkan hatinya agar cenderung untuk menolong

kaum muslimin.

2) Mereka yang dijinakkan hatinya agar cenderung untuk membela

umat Islam.

3) Mereka yang dijinakkan agar diberi zakat agar kaum dan sukunya

tertarik masuk Islam.

e. Riqab (Hamba Sahaya) menurut bahasa, lafadz ‫ الرقاب‬adalah bentuk jama’

dari lafadz ‫( رقبة‬mufrad) yang artinya hamba sahaya, baik laki-laki

maupun perempuan. Ayat-ayat yang berkenaan dengan riqab atau

perbudakan dalam Al-Qur’an berkenaan dengan proses atau mekanisme

memerdekakan budak secara bertahap sehingg tidak ada lagi perbudakan

36
Sri Nur Hayati, Wasilah, Akuntasi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Penerbit Salemba
Empat, 2015), hlm. 30.
37
Hikmat Kurnia, Panduan Pintar Zakat, (Jakarta: Qultum Media, 2008, cet. 1), hal. 3
38
Asnaini, Zakat Produktif, dalam Prespektif Hukum Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset, 2008, cet. 1), hlm. 54.
26

di muka bumi ini. Riqab pada konteks kontemporer bisa diartikan sebagai

seorang tawanan Muslim yang ditawan oleh tantara musuh, seorang yang

dipenjara karena difitnah, seorang pembantu yang disekap dan disiksa

majikannya, atau bangsa Muslim yang dijajah oleh bangsa kafir.39

f. Gharim orang yang terlibat dalam jeratan utang, utang itu dilakukan

bukan karena merka berbelanja yang berlebihan, membelanjakan untuk

hal-hal yang diharamkan, melainkan karena kemiskinan mereka.40

g. Fii Sabilillah adalah kelompok mustahik yang dikategorikan sebagai

orang yang dalam segala usahanya untuk kajayaan agama Islam, oleh

karena itu fisabilillah dapat diartikan pula sebagai usaha perorangan atau

badan yang bertujuan untuk kejayaan Agama atau kepentingan umum.41

h. Ibnu Sabil adalah orang yang berkemampuan tetapi dalam suatu

perjalanan kehabisan bekal atau kehilangan bekal dan tidak dapat

menggunakan kekayaannya. Dengan catatan bukan dalam perjalanan

yang bermaksiat kepada Allah.42

Pada pemberian modal usaha melalui dana zakat produktif kepada

mustahik agar pelaksanaan usahanya maksimal, maka sangat diperlukan

pembinaan. Pembinaan ini dimaksud agar tetap mendampingi mustahik

dalam melaksanakan usahanya. Agar mustahik menerima banyak masukan

dan ilmu baru untuk menjalankan usahanya.

5. Pembinaan

39
Sahroni, Fikih Zakat Kontemporer, hlm. 186.
40
Ibid, hlm. 58.
41
Ibid, hlm. 58.
42
Wawan Shofwan, Shalehuddin, Risalah Zakat Infak dan Shodaqah, (Bandung: Tim
Tafakur, 2011), hlm. 200.
27

Pembinaan berasal dari kata “bina” yang berarti bangun, kemudian

mendapat imbuhan “pe” dan “an” menjadi pembinaan yang memiliki arti

membangun. Maka dengan kata lain pembinaan merupakan usaha untuk

membangun yang berarti melakukan tindakan untuk menuju ke arah yang

lebih baik. Pembinaan menurut Masdar Helmi adalah segala hal usaha, ikhtiar

dan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan dan pengorganisasian

serta pengendalian segala sesuatu secara teratur dan terarah. 43

Ada dua unsur dari definisi pembinaan yaitu pertama pembinaan itu

bisa berupa suatu tindakan, proses, atau pernyataan tujuan, dan kedua

pembinaan bisa menunjukan kepada perbaikan atas sesuatu. Pembinaan juga

dapat diartikan: “ bantuan dari seseorang atau sekelompok orang yang

ditujukan kepada orang atau sekelompok orang lain melalui materi

pembinaan dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan, sehingga

tercapai apa yang diharapkan.44 Dalam pembinaan terdapat tahap-tahap

pembinaan yang harus dilalui sebagai, yaitu sebagai berikut:45

1. Tahap penyadaran dan pembentukan prilaku menuju prilaku sadar dan

peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.

2. Tahap Transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,

kecakapan, keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan

keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam

pembangunan.

43
Masdar Helmi, Peranan Dakwah Islam dalam Pembinaan Ummat, (Semarang: Lemb.
Panel dan Latihan, 1971), hlm. 8.
44
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 144.
45
Sedermayanti, Sumber daya manusia dan Produktivitas, (Jakarta: Mandar Maju, 2000),
hlm. 56.
28

3. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan, keterampilan dan

sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif menggantarkan

pada kemandirian.

Pembinaan adalah upaya pendidikan formal maupun non formal yang

dilakukan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab

dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan

mengembangkan suatu dasar-dasar kepribadiannya seimbang, utuh dan

selaras, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat,

kecenderungan/keinginan serta kemampuan-kemampuannya sebagai bekal,

untuk selanjutnya atas perkasa sendiri menambah, meningkatkan dan

mengembangkan dirinya, sesamanya maupun lingkungannya ke arah

tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan

pribadi yang mandiri.46 Adapun tujuan umum pembinaan sebagai berikut :

1. Untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerja dapat menyelesaikan

pekerjaannya lebih cepat.

2. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerja dapat

menyelesaikan pekerjaannya secara rasional.

3. Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama

dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen yang baik

(pemimpin).

46
Simanjuntak, B., I. L Pasaribu, Membina dan Mengembangkan GenerasiMuda, (Bandung:
Tarsito, 1990), hlm. 84.
29

Menurut Mangunhardjana untuk melakukan pembinaan ada beberapa

pendekatan yang harus diperhatikan oleh seorang pembina, antara lain:47

a. Pendekatan informative (informative approach), yaitu cara menjalankan

program dengan menyampaikan informasi kepada peserta didik. Peserta

didik dalam pendekatan ini dianggap belum tahu dan tidak punya

pengalaman.

b. Pendekatan partisipatif (participative approach), dimana dalam

pendekatan ini peserta didik dimanfaatkan sehingga lebih ke situasi belajar

bersama.

c. Pendekatan eksperiansial (experienciel approach), dalam pendekatan ini

menempatkan bahwa peserta didik langsung terlibat di dalam pembinaan,

ini disebut sebagai belajar yang sejati, karena pengalaman pribadi dan

langsung terlibat dalam situasi tersebut.

Pembinaan yang dilaksanakan dengan baik, tentu akan membuat

mustahik sebagai pemilik usaha merasa memiliki naungan. Dalam artian

mereka memiliki tempat untuk bertanya banyak hal. Mulai dari bagaimana

mengatasi kendala yang dihadapi ketika menjalankan usahanya, hingga

bagaimana menjalankan usaha agar dapat terus berkembang dengan baik.

Agar usaha yang mereka jalani mampu meningkatkan pendapatan yang

mereka terima

47
Mangunhardjana, Pembinaan, Arti dan Metodenya, (Yogyakarta:Kanimus, 1986), hlm.
17.
30

6. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan pengertian Usaha Mikro

Kecil dan Menengah. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008,

menjelaskan tentang pengertian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) yaitu dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel I.2
Pengertian dan Kriteria UMKM Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008
Jenis
No Definisi Kriteria
Usaha
1. Mikro Usaha produktif miliki orang Unit usaha yang memiliki
perorangan dan atau badan aset paling banyak Rp.50
usaha perorangan yang juta tidak termasuk tanah
memenuhi kriteria Usaha dan bangunan tempat
Mikro sebagaimana diatur usaha dengan hasil
dalam Undang-Undang ini. penjualan tahunan paling
besar Rp.300 juta.
2. Kecil Usaha ekonomi produktif Nilai aset lebih dari Rp.
yang berdiri sendiri, yang 50 juta sampai dengan
dilakukan orang perorangan paling banyak Rp.500 juta
atau badan usaha yang bukan tidak termasuk tanah dan
merupakan anak perusahaan bangunan tempat usaha
atau bukan cabang memiliki hasil penjualan
perusahaan yang dimiliki, tahunan lebih dari Rp.300
dikuasi, atau menjadi bagian juta hingga maksimum
baik langsung maupun tidak Rp.2.500.000,00.
langsung dari usaha
menengah atau usaha besar
yang memiliki kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
3. Menengah Usaha ekonomi produktif Perusahaan dengan nilai
yang berdiri sendiri, yang kekayaan bersih lebih dari
dilakukan oleh orang Rp.500 juta hingga paling
perorangan atau badan usaha banyak Rp.100 milyar
yang bukan merupakan anak hasil penjualan tahunan di
perushaan atau cabang atasRp.2,5 milyar sampai
perusahaan yang dimiliki, paling tinggi Rp.50
dikuasai, atau menjadi milyar.
bagian baik langsung
maupun tidak langsung
31

Jenis
No Definisi Kriteria
Usaha
dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Sumber: Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM).48

UMKM sendiri memiliki peranan penting dalam pembangunan di

suatu negara, bahkan di negara maju, mereka mengambangkan usaha-usaha

mikro kecil dan menengah untuk menopang perekonomian yang ada di

negaranya. Di Indonesiapun peran UMKM turut hadir dan serta mampu

membantu perekonomian yang ada di Indonesia, karena dengan adanya

UMKM maka akan banyak lapangan pekerjaan terbuka, sehingga menyerap

tenaga kerja, dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi angka

kemiskinan yang cukup tinggi di negara Indonesia.

Hadirnya UMKM tidak hanya bertujuan sebagai membuka usaha saja

pada orang-orang tertantu, namun dengan adanya UMKM ini, akan banyak

sekali membantu menyerap tenaga kerja di Indonesia, meskipun kedalam

katagori usaha yang kecil namun mempu menjadi solusi tentang

ketenagakerjaan. Selain karena untuk membuka usaha yang termasuk dalam

kategori UMKM ini tidaklah besar, UMKM sendiri juga dengan cepat

berkembang dan tidak akan merasakan dampak secara langsung dan besar

apabila terjadi krisis seperti yang terjadi di tahun 1998. Sehingga UMKM

48
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), BAB I, Pasal 1, https://www.bi.go.id/id/tentnag-bi/uu-bi/Documments/UU20Tahun
2008UMKM.pdf, akses 18 Oktober 2019
32

sampai sekarang disebut masih memiliki kekuatan yang besar untuk

mendorong perekonomian yang ada di Indonesia. Penelitian Putu Wuri

Handayani dkk pada tahun 2010 melihat bahwa Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) di Indonesia telah banyak memberikan berkontribusi terhadap PDB

(Produk Domestik Bruto) nasional sebesar 55.56% berdasarkan data Biro

Perencanaan Kementerian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia,

pada tahun 2008. 49

Ada beberapa landasan hukum Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) diantaranya adalah Surat Keputusan Mentri keuangan No.

40/KMK.06/2003, Peraturan Mentri BUMN Per 05/MBU/2007 dan Undang-

Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Meskipun banyak kelebihan yang dimiliki UMKM, tentunya UMKM juga

tidak terlepas dari kelemahan yang ada di dalamnya, diantaranya:50

a. Kekurangan modal dan akses modal

b. Kesulitan pemasaran

c. Masalah bahan baku

d. Kurangnya pelatihan yang memacu kreatifitas pemilik atau pekerja

UMKM

e. Kelemahan dalam memperoleh peluang dan memperbesar pangsa pasar

49
Putu Wuri Handayani dkk., “PETA RENCANA (ROADMAP) RISET ENTERPRISE
RESOURCE PLANNING (ERP) DENGAN FOKUS RISET PADA USAHA KECIL DAN
MENENGAH (UKM) DI INDONESIA,” Jurnal Sistem Informasi 6, no. 2 (2010): hlm. 140.,
https://doi.org/10.21609/jsi.v6i2.
50
Alila Pramiyanti, Studi Kelayakan Bisnis untuk UKM, (Yogyakarta: Media Presindo,
2008), hlm. 21
33

Menjalankan UMKM itu sama artinya kita menjalankan sebuah bisnis.

Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Bahkan Rasulullah SAW sendiri menyatakan, sembilan dari sepuluh pintu

rezeki adalah melalui pintu berdagang. Jual beli merupakan suatu yang

diperbolehkan sebagaimana firman Allah SWT, dalam surat Al-Baqarah ayat

275:

َّ َ َّ ُ ُ َ َ َ َّ َ ُ ُ َ َ ْ َٰ َ َ ُ ُ َ َ َّ
ُۡ َٰ‫ومۡۡۡٱَّلِيۡۡ َيتَخ َّب ُط ُهۡۡٱلشي َط‬
ۡ‫نۡۡم َِن‬ ‫لربوۡاَۡۡلۡ يقومونۡ إَِلۡ كماۡ يق‬ ِ ‫ٱ‬ۡۡ ‫ون‬ ‫ِينۡۡيأكل‬ ۡ ‫ٱَّل‬
َ ْ َ َ
ُ َّ ‫س ۡ َذَٰل َِكۡ بأ َّن ُهمۡقَال ُ ٓواْۡ إ َّن َما ۡٱۡلَي ُۡع ۡمِث ُل ۡٱلر َب َٰوۗۡۡا ْۡ َوأ َح َّل ۡٱ‬
َ ‫ّلل ۡٱۡلَي َۡع ۡ َو َح َّر‬
ۡ‫لر َب َٰوۡاۡف َمن‬
ِ ‫ٱ‬ ۡ ‫م‬ ۡ ِ ِ ِ ۡ ِ ‫ٱل َۡم‬
َ ََٰٓ ْ ُ َ َ َ َ َ َّ َ ٓ ُ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َٰ َ َ َ َّ ‫ۡم‬ٞ‫َجا ٓ َء ۡهُ ۡۥ ۡ َموع َِظة‬
ۡ‫ّللِۖۡۡومنَۡعدۡفأولئِك‬ ۡ ‫ه ۡفل ۡهۥ ۡماۡسلفۡوأمرۡه ۡۥ ۡإَِل ۡٱ‬ ۡ ‫ِنۡربِهِۦ ۡ ۡفٱنت‬
َ ُ َٰ َ َ ُ َّ ُ َٰ َ َ
ۡ٢٧٥ۡ‫ارۡهمۡفِيهاۡخ ِِلون‬ ِۡ ‫حبۡٱنل‬ ۡ ۡ‫أص‬

Artinya:
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah
telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penbghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalmnya.51

H. Tinjauan Pustaka

Telaah terhadap penelitian terdahulu merupakan bagian yang sangat

penting dari sebuah penelitian untuk bahan acuan guna memperjelas arah

penelitian, sekaligus berhati-hati agar tidak terjadi pengulangan penelitian yang

serupa dengann penelitian terdahulu. Secara ringkas hasil penelitian terdahulu

yang telah peneliti kumpulkan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

51
Q.S Al-Baqarah (2) : 275.
34

Tabel I.3
Hasil Penelitian Terdahulu

Persamaan dan
No Nama dan Judul Hasil Penelitian
Perbedaan
1 Abdul Aziz dan Euis Proses pemberdayaan Persamaannya
Prihastini Zakiah ekonomi Mustahik penelitian ini
yang dilakukan oleh meneliti tentang
Jurnal Inklusif: Jurnal Zakat Center disusun pemberdayaan yang
Pengkajian Penelitian secara terstruktur dan dilakukan juga dalam
Ekonomi dan Hukum sistematis sangat memberikan zakat
Islam berperan dalam produktif kepada
meningkatkan para mustahik
IAIN Syekh Nurjati penghasilan Mustahik. penerima zakat.
Cirebon Kehadiran Zakat Perbedaannya
Center mampu adalah tentang
Tahun 2019 mengurangi masalah penyaluran dan
sosial dan kemiskinan. pendistribusian
Analisis Pemberdayaan Peran zakat produktif,
Ekonomi Masyarakat pelaksanaan zakat sedangkan penelitian
Melalui Penyaluran produktif ini menekankan pada
Zakat Produktif di LAZ untuk Mustahik perkembangan
Zakat Center Cirebon.52 dapat meningkatkan pendapatan
perekonomian mustahik setelah
masing-masing diberikan dana zakat
keluarga produktif. agar
para penerima terlihat
zakat atau perbedaan setelah
penerima zakat dan sebelum
atau Mustahik. menerima zakat.
2 Ana Musta’anah dan Pengelolaan zakat
Persamaannya
Imam Sopingi produktif hibah modal
peneliti memaparkan
belum mampu
tentang pendapatan
Jurnal Zakat dan Wakaf berjalan secara
mustahik sebelum
maksimal. Hal
dan sesudah
Universitas Hasyim tersebut dapat dilihat
menerima zakat
Asy’ari Jombang dari pengawasan
produktif.
terhadap mustahik
Perbedaannya pada
Tahun 2019 yang berhak
penelitian ini tidak di
menerima hibah
ulas cara

52
Abdul Aziz dan Euis Prihastini Zakiah, “Analisis pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Melalui Penyaluran Zakat Produktif di LAZ Zakat Center Cirebon”, Jurnal Inklusif: Jurnal
Pengkajian Penelitian Ekonomi dan Hukum Islam, Vol.4, Nomor 1, (2019). Diakses di
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/inklusif/article/view/3902/pdf_6, tanggal 20
Februari 2020.
35

Persamaan dan
No Nama dan Judul Hasil Penelitian
Perbedaan
Implementasi Zakat modal dan pemberdayaan
dalam Meningkatkan pengawasan terhadap kepada para
Kesejahteraan Mustahik perkembangan usaha mustahik yang
Miskin (Studi Pada mustahik masih perlu mendapatkan modal
BAZNAS Mojokerto) ditingkatkan lagi. dari zakat produktif
Produktif Hibah Modal.53
3 Reni Oktaviani dan Efri Zakat sebagai basis Persamaannya
Syamsyul Bahri dana produktif untuk peneliti
pengembangan mengungkapkan
Jurnal Perbankan Islam ekonomi umat dengan tetang pentingnya
dan Keuangan mendistribusikan zakat dengan model
zakat dalam bentuk penyaluran zakat
Sekolah Tinggi Ekonomi modal.Sebagian besar produkti daripada
Islam SEBI Organisasi Pengelola model penyaluran
Zakat menyadari zakat dalam benyuk
Tahun 2018 zakat produktif akan konsumtif. Zakat
berhasil apabila produktif juga bisa
Zakat Produktif Sebagai lembaga zakat lebih optimal apabila
Modal Usaha Mikro.54 melakukan ada pendampingan
pendampingan dan dan pelatihan dalam
pelatihan, monitoring artian pembinaan.
dan evaluasi yang Perbedaannya adalah
telah direncanak peneliti fokus hanya
direncanakan di pada urgensi
Indonesia sudah penyaluran zakat
banyak lembaga zakat produkti, namun
yang menerapkan tidak mengulas
zakat produktif, yaitu tentang
Baitulmaal Muamalat pendampingan dan
(BMM), Rumah Zakat Pelatihan yang
(RZ), Dompet Dhuafa seharusnya diberikan
(DD), Pos kepada mustahik
Kemanusiaan Peduli zakat produktif.
Ummat (PKPU), DPU
Daarut Tauhid.

53
Ana Musta’anah dan Imam Sopingi, “Implementasi Zakat Produktif Hibah Modal
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik Miskin (Studi Pada Baznas Kota Mojokerto)”,
Jurnal Zakat dan Wakaf”, Vol.6, Nomor 1, (2019). Diakses di
https://www.researchgate.net/publication/335578165_IMPLEMENTASI_PENGELOLAAN_ZAK
AT_PRODUKTIF_HIBAH_MODAL_DALAM_MENINGKATKAN_KESEJAHTERAAN_MU
STAHIK_MISKIN_STUDI_PADA_BAZNAS_KOTA_MOJOKERTO, tanggal 20 Februari 2020
54
Reni Oktaviani dan Efri Syamsul Bahri, “Zakat Produktif Sebagai Modal Kerja Usaha
Mikro”, Jurnal Perbankan Islam dan Keuangan, Vol. 2, (2018). Diakses di
file:///C:/Users/Microsoft/Downloads/Zakat_Produktif_Sebagai_Modal_Kerja_Usaha_Mikro.pdf,
tanggal 24 April 2020.
36

Persamaan dan
No Nama dan Judul Hasil Penelitian
Perbedaan
4 Mansur Efendi Zakat Produktif Persamaannya
sebagai upaya untuk menjadikan zakat
Jurnal Ilmu Syari’ah dan mengentas kemiskinan poduktif sebagai
Hukum memiliki kaitan yang upaya mengentas
erat dengan kemiskinan.
IAIN Surakarta kewirausahaan Perbedaannya
sosial (sosial penelitian ini
Tahun 2017 enterpreunership) mengaitkan zakat
sebagaimana halnya produktif memiliki
Pengelolaan Zakat dengan zakat, konsep konsep yang sama
Produktif Berwawasan kewirausahaan sosial dengan
Kewirausahaan Sosial juga memberikan kewirausahaan sosial
dalam Pengentasan ruang untuk sedangkan peneliti
Kemiskinan di terciptanya tidak mengaitkan
Indonesia.55 kemanfaatan yang kewirausahaan sosial
secara terus menerus. dalam penelitian
yang sedang di teliti
5 Widi Nopriado Pengelolaan zakat Persamaannya
produktif yang membahas meka
Jurnal Ekonomi dan dilakukan oleh Mekanisme
Bisnis Islam BAZNAS Tanah pengelolan zakat
Datar dari 2013 perbedaannya dalam
UIN Imam Bonjol hingga 2015. Dari penelitian ini
Padang beberapa memamaparkan
Mekanisme yang bagaimana Badan
Tahun 2016. dilakukan pada 2013- Amil Zakat Tanah
2015 cenderung Datar pendistribusian
Mekanisme Pengelolaan menggunakan pelatihan wirausaha
Zakat Produktif pada mekanisme yang yang dilakukan pada
Badan Amil Zakat sama. Perbedaan tahun tertentu yaitu
Nasional Tanah Datar.56 hanya pada tahun 2013-
dalam alokasi 2015.
dana untuk memotong
distribusi zakat
produktif.

55
Mansur Efendi, “Pengelolaan Zakat Produktif Berwawasan Kewirausahaan Sosial
dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia”, Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, Vol. 2, Nomor 1,
(2017). Diakses di http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/al-ahkam/article/view/679, tanggal
1 September 2019.
56
Widi Nopriado “Strategi Pengelolaan Zakat Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Miskin Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Pekanbaru, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, Vol. 1, Nomor 2 (2016). Diakses di http://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/jebi/article/vie
w/34, tanggal 14 Oktober 2019.
37

Persamaan dan
No Nama dan Judul Hasil Penelitian
Perbedaan
6 Siti Lestari Pengelolaan zakat Persamaannya,
produktif dalam dalam penelitian di
Skripsi UIN Walisongo pemberdayaan skripsi ini sama-sama
Semarang ekonomi masyarakat meneliti tengtang
ada dua program yaitu zakat produktif dann
Tahun 2015 pertama, pemberian pengelolaan zakat
grobak sayur dan produktif di sebuah
Analisis Pengelolaan penyewaan kios-kios badan amil zakat
Zakat Produktif untuk kecil di pasar atau di Perbedaannya skripsi
Pemberdayaan Ekonomi pinggir jalan strategis tersebut membahas
(Studi Kasus pada Badan untuk ditempati fakir tentang cara
Amil Zakat Nasional miskin yang ingin pengelolaan zakat
Kabupaten Kendal).57 berwirausaha, dan produktif secara
yang kedua umum, sedangkan
memberikan bantuan peneliti meneliti
pinjaman modal tentang peran dana
sebesar Rp. zakat produktif pada
1.000.000,- untuk usaha binaan sebuah
menambah modal Lembaga Amil Zakat
usaha. Namun, tada swasta, dan
faktor penghambat bagaimana sistem
dalam mengelola pemberdayaan yang
zakat produktifnya, akan dilakukan oleh
yaitu pengawasan, Lembaga Amil Zakat
dana yang kurang DT Peduli Jambi
dibandingkan dengan terhadap mustahikya
jumlah mustahik yang sehingga harapannya
ada, dan rendahnya dapat membantu
kesadaran muzaki mustahik dalam
dalam membayar menjalankan
zakat. Ada pula faktor usahanya dan mampu
penghambat dalam lewat zakat produktif
pengelolaan zakat yang telah diberikan
produktifnya seperti ini, menjadikannya
pegawai BAZNAS dapat meningkatkan
Sedangkan faktor pendapatan yang di
pendukungnya adalah terima oleh para
Niat lillahita’ala para mustahik.
pengurus BAZNAS
Kab. Kendal.

57
Siti Lestari, Analisis Pengelolaan Zakat Produktif untuk Pemberdayaan Ekonomi (Studi
Kasus pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kendal), Skripsi UIN Walisongo Semarang,
2015, Diakses di http://eprints.walisongo.ac.id/5576/, tanggal 5 Januari 2020.
38

Pada penelitian saat ini yang membedakan dengan penelitian terdahulu

adalah peneliti akan meneliti apakah dana zakat produktif yang telah diberikan

tidak hanya untuk memberdayakan para mustahik, tetapi juga mampu

meningkatan pendapatan para mustahik, juga kondisi ketika telah mendapatkan

pembinaan skill atau pelatihan yang diberikan oleh DT Peduli Jambi kepada usaha

binaannya dan penelitian ini akan meneliti bagaimana kondisi para mustahik

ketika sebelum mendapatkan dana zakat produktif. Kemudian penelitian ini akan

melihat keberhasilan sebuah program tidak hanya dari sudut pandang satu saja

dari lembaga bersangkutan, namun menggunakan dua sudut pandang. Yaitu

menurut pandangan lembaganya yaitu LAZ DT Peduli Jambi, dan dari mustahik

yang telah diberikan dana zakat produktif. Disamping itu tempat dan waktu

penelitian juga tempat berbeda dari sebelumnya.

I. Kerangka Pemikiran

Peneliti menggunakan alur berfikir secara kualitataif, yaitu melihat

bagaimana perkembangan pendapatan mustahik penerima zakat produktif yang

akan diteliti dengan pandangan sebelum dan setelah diberikan zakat produktif.

Setelah mendapatkan dana zakat produktif, mustahik diberikan pembinaan untuk

membantu meningkatkan kapasitas mustahik dalam menjalankan usaha agar

perkembangan usaha para mustahik yang mendapatkan dana zakat produktif dapat

berjalan dengan baik. Selanjutnya akan melihat perubahan kondisi mustahik dari

segi peningkatan pendapatan yang dihasilkan mustahik setelah mendapatkan zakat

produktif dan ketika telah menjalankan usahanya. Maka kerangka pemikiran

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


39

Gambar I.1
Alur Pemikiran Peneliti

Sebelum
Menerima Zakat Produktif

Mustahik

Sesudah
Menerima Zakat Produktif

Pembinaan usaha yang


dilakukan LAZ DT Peduli
JAMBI

Perkembangan usaha
(omset dan keuntungan
mustahik)

Pendapatan Meningkat?

Ya Tidak

Teori Pembinaan

Hasil dan Kesimpulan

Saran untuk Stakeholder

Sumber: Diolah dan Dirangkum Peneliti


BAB II
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

penelitian kualitatif. Menurut Jane Richie yang dikutip oleh Lexi J. Moleong

mendefiniskan penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial

dan perspektifnya didalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan

persoalan tentang manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif bersifat mendalam,

mengikuti proses, dilakukan oleh peneliti sendiri, tidak boleh mewakilkan atau

menyuruh orang lain untuk mengumpulkan data.58 Mendalam yang dimaksud

adalah peneliti melakukan penelitian secara lebih khusus tentang usaha yang

dimiliki oleh mustahik yang tergabung di program UKM Tangguh binaan LAZ

DT Peduli Jambi.

B. Jenis dan Sumber Data

Ada dua jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitudata primer dan data sekunder.

1. Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti

yang menerbitkan atau menggunakannya.59 Pada penelitian ini sumber data

primer bersumber dari Kantor LAZ DT Peduli cabang Jambi yang berkaitan

dengan dana zakat produktif dan mustahik pemilik UKM binaan LAZ DT

58
M. Amin Abdullah, dkk, Metedologi Penelitian Agama: Pendekatan Multidisipliner,
(Yogyakarta: Lembaga Penelitian, 2006), hlm. 146.
59
Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis,
(Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2008), hlm.70
40
41

Peduli Jambi sebaga dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Kepala Cabang LAZ DT Peduli Jambi, Kepala Bidang program yang

menaungi usaha binaan mustahik LAZ DT Peduli Jambi, dan pemilik usaha

binaan LAZ DT Peduli Jambi.

2. Sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau yang digunakan oleh

organisasi bukan pengolahnya.60 Pada penelitian ini sumber data sekunder

adalah jurnal-jurnal yang telah diterbitkan oleh institusi yang berkaitan

tentang zakat, dokumen program pemberdayaan zakat produktif DT Peduli

Jambi, website resmi DT www.dtpeduli.org, dan website resmi lainnya.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk penelitian kualitatif, alat utama

yang digunakan adalah si peneliti itu sendiri (human instrument). Dalam hal ini

peneliti tidak bisa digantikan oleh orang lain atau instrument lain untuk

melakukan penelitiannya.61 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara:

1. Observasi

Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung

ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya.62 Observasi adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan

60
Ibid, hlm. 71.
61
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syari’ah
dan Syari;ah Press, 2012), hlm. 34.
62
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2014), hlm 42
42

disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran.

Orang yang melakukan Observasi disebut pengobservasi (observer) dan pihak

yang diobservasi disebut terobservasi (observe).63 Teknik observasi yang

digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi pasif, dimana peneliti

datang langsung ke DT Peduli Jambi dan usaha binaan DT Peduli Jambi

untuk mengamati kegiatan yang dilakukan tetapi tidak terlibat dalam kegiatan

tersebut.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam suatu

penelitian. Karena menyangkut data, maka wawancara merupakan salah satu

elemen penting dalam proses penelitian. Wawancara (interview) dapat

diartikan sebagai cara yang dpergunakan untuk mendapatkan informasi (data)

dari responden dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka (face to

face). Namun demikian, teknik wawancara ini dalam perkembangannya tidak

harus dilakukan secara berhadapan langsung (not face to face), melainkan

dapat saja dengan memanfaatkan sarana komunikasi lain, misalnya telepon

dan internet.64 Pada penelitian ini jenis wawancara yang akan dilakukan

adalah wawancara terpimpin. Wawancara terpimpin adalah sebuah bentuk

wawancara yang mana pewawancara telah memiliki sebuah daftar pertanyaan

yang lengkap dan terperinci terhadap sebuah hal untuk ditanyakan kepada

narasumber yang bersangkutan. Informan yang akan diwawancarai dalam

63
Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,
(Jakarta: Rineka Cipta 2011), hlm. 104.
64
Bagong Suyanto & Sutinah, Metedologi Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 69.
43

penelitian ini adalah Kepala Cabang LAZ DT Peduli Jambi, Kepala Bidang

program yang menaungi usaha binaan mustahik LAZ DT Peduli Jambi, dan

pemilik usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi. Selengkapnya mengenai dialog

tanya jawab antar peneliti dan informan, dapat dilihat pada lampiran nomor 2.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi

bisa berbentuk catatan, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan

sebagainya.65 Adapun bentuk dokumentasi yang dihasilkan dari penelitian ini

berupa rekaman suara wawancara melalu recorder, foto atau gambar saat

wawancara telah berlangsung yang dilampirkan pada bab bagian akhir

penelitian, dokumentasi struktur organisasi perangkat DT Peduli Jambi, dan

dokumentasi majalah DT Peduli Jambi.

D. Setting dan Subjek Penelitian

Setting penelitian ini berada di DT Peduli Jambi tepatnya di Jalan Jendral

Sudirman No 2A RT. 29 (Seberang POLDA Jambi), Kelurahan Tambak Sari,

Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Nomor Telpon 0741-3061010, e-mail

dpudt.jambi@gmail.com. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan dari

awal bulan Januari hingga Maret Tahun 2020. Dalam waktu 3 bulan tersebut pada

bulan Januari dilakukan penelitian langsung turun kelapangan, pada bulan

Februari mencatat hasil IPD (Instrumen Pengumpulan Data), pada bulan Maret

mengelompokkan setiap jawaban untuk rumusan masalah dan menyajikan data

yang telah ada. Sedangkan subjek penelitian merupakan orang atau individu atau

65
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 274.
44

kelompok yang dijadikan untuk atau suatu yang diteliti.66 Subjek penelitian adalah

mustahik yang menerima zakat produktif dari DT Peduli Jambi dan dari pihak DT

Peduli Jambi sendiri sebagai pengelola program.

Adapun teknik sampling yang digunakan pada penelitian kualitatif ada dua

yaitu, purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini misalnya peneliti memilih general manager sebagai

orang yang dianggap tahu sehingga memudahkan penelitian menjelajahi obyek

atau situasi sosial yang diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi

besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut

belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi

yang dapat digunakan sebagai sumber data.67 Adapun general manager di DT

Peduli Jambi yang akan memudahkan peneliti melakukan penelitian yaitu Kepala

Cabang DT Peduli Jambi dan Kepala bagian pilar ekonomi yang menaungi

UMKM mustahik DT Peduli Jambi.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan gabungan kedua teknik tersebut,

yaitu teknik purposive sampling dan snowball sampling. Dengan cara yaitu

peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data

yang diperlukan dan dapat dipercaya data yang di peroleh, selanjutnya

berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya yang

telah di ambil tadi, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang

66
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2007), hlm. 109.
67
Ibid, hlm. 219
45

dipertimbangkan akan memberikan data yang lengkap. Alasan peneliti

menggunakan kedua teknik tersebut agar informasi yang disajikan lengkap serta

mampu memberikan data yang memuaskan bagi pembaca.

E. Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengemukakan bahwa aktifitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Dalam penelitian ini

23 dari 27 informan yang diwawancarai akhirnya data menjadi jenuh. Aktifitas

dalam analisis data yaitu data collection, data reduction, data display, dan data

drawing/verification. 68 Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut:

Gambar II.1
Komponen dalam Analisis Data (Interaktive Model)

2
5
3

1. Data Colelection (pengumpulan data)

Langkah pertama pada penelitian kualitatif yang dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam

68
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2016),
hlm. 334.
46

periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai

setelah dianalisis dirasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan

pertanyaan lagi sampai tahap tertentu hingga diperoleh data yang dianggap

kredibel.69 Peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan

kepala bagian bidang program yang menaungi usaha binaan mustahik DT

Peduli Jambi dan mustahik pemilik usaha binaan DT Peduli Jambi, setiap

jawaban dari informan di analisis oleh peneliti, apabila jawaban dari informan

belum memuaskan maka peneliti melanjutkan wawancara kepada informan

tersebut sampai jawaban tersebut kredibel. Pada fase ini peneliti

mengumpulkan data seperti data tentang produk zakat produktif yang telah

disalurkan kepada mustahik, cara LAZ DT Peduli Jambi menyalurkan zakat

produktif, keadaan mustahik sebelum dan setelah menerima zakat produktif,

dan pemberdayaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi yang diikuti oleh

mustahik zakat produktif.

2. Data Reduction (reduksi data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama

peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan

rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

69
Ibid, hlm. 335.
47

pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya.70 Pada tahapan ini peneliti

merangkum jawaban dari informan kepala bagian bidang program yang

menaungi usaha binaan mustahik DT Peduli Jambi dan mustahik pemilik

usaha binaan DT Peduli Jambi, kemudian peneliti mengelompokkan jawaban

tersebut yang cocok untuk rumusan masalah pertama, rumusan masalah

kedua, dan rumusan masalah ketiga. Yaitu data yang didapat dikelompokkan

menjadi 3 yaitu zakat produktif yang telah disalurkan, faktor usaha binaan

LAZ DT Peduli Jambi tidak mengalami perkembangan dan mekanisme

pemberdayaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi.

3. Data Display (penyajian data)

Selanjutnya mendisplaykan data kita. Dalam penelitian kualitatif, penyajian

data bisa dilakukan dalam bentu uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori.71 Untuk tahapan ini peneliti menyajikan data tersebut pada rumusan

masalah pertama, rumusan masalah kedua, dan rumusan masalah ketiga

berupa narasi hasil analisis hasil penelitian informan mustahik pemilik usaha

binaan DT Peduli Jambi dan juga berupa bantuan beberapa tabel dan gambar

sebagai inti dari hasil penelitian rumusan masalah.

4. Conclusion Drawing/verification

Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

70
Ibid, hlm. 336.
71
Ibid, hlm. 339.
48

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelit kembali

ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.72 Selanjutnya peneliti menarik

kesimpulan dari hasil penelitian, namun masih bersifat sementara, kemudian

peneliti melakukan verifikasi melalui bukti-bukti yang menunjukkan hasil

penelitian valid seperti jawaban dari pihak DT Peduli Jambi dengan adanya

pemberdayaan usaha binaan DT Peduli Jambi ini dapat membantu

perekonomian mustahik, dan ketika dilakukan pengumpulan data kembali

apabila jawaban dari pihak DT Peduli Jambi sama maka kesimpulan tersebut

kredibel. Dari hasil penelitian ini, kesimpulan yang didapat yaitu masih ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki dari pihak LAZ DT Peduli Jambi maupun

mustahik penerima zakat produktif ini, agar mencapai hasil yang maksimal

terkhusus pada perkembangan pendapatan mustahik.

F. Jadwal Penelitian

Tabel II.1
Alur Waktu Penelitian

2019 2020
No Tahapan Penelitian Bulan
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1. Bimbingan Proposal √ √
2. Seminar Proposal √
3. Revisi Proposal √
4. Pengumpulan data
√ √ √
Penelitian
5. Pengolahan data √ √
6. Penyusunan BAB III, √ √

72
Ibid, hlm. 343.
49

IV, dan V
7. Bimbingan Skripsi √ √
8. Sidang Munaqosah √
9. Revisi Skripsi,
Pengesahan dan √
Penyerahan
10. Daftar Wisuda √
11. Yudisum √
12. Wisuda √

Penjadwalan yang telah dibuat, membuat peneliti lebih teratur dan

terkontrol dalam pelaksanaan penelitian ini. Jadwal ini juga menjadi motivasi

peneliti untuk menyelesaikan skripsi dan perkuliahan tepat waktu. Hingga

pendaftaran agenda munaqosah, penelitian sudah terlaksana dengan baik sesuai

dengan jadwal.

G. Operasionalisasi Konsep

Terdiri dari definisi teori yang diteliti, unsur-unsur teori yang diteliti dan

jenis data yang diteliti. Konsep ini dibuat dimaksudkan untuk mengurangi

kekeliruan atau kesalahpahaman persepsi antara peneliti dengan narasumber dan

peneliti dengan pembaca, seperti yang dijelaskan tabel berikut:

Tabel II.2
Operasionalisasi Konsep

No Konsep Definisi Konsep Unsur-Unsur yang Jenis


diteliti Data
1 Zakat Zakat dimana harta Apa saja produk zakat Kualitatif
Produktif atau dana zakat yang produktif yang telah
diberikan kepada para disalurkan?
mustahik tidak
dihabiskan akan tetapi Bagaimana kriteria
dikembangkan dan yang berhak
digunakan untuk menerima zakat
membantu usaha produktif oleh LAZ
mereka, sehingga DT Peduli Jambi?
dengan usaha
50

Unsur-Unsur yang Jenis


No Konsep Definisi Konsep
diteliti Data
tersebut mereka dapat Bagaimana proses
memenuhi kebutuhan pencarian mustahik
hidup secara terus- yang berhak
menerus. zakat secara mendapatkan zakat
produktif akan lebih produktif?
optimal dalam
mengentaskan
kemiskinan.73
2 Manajemen Pemahaman Bagaimana Kualitatif
Pengelolaan pengelolaan zakat penyaluran dana zakat
Zakat menyangkut proses produktif di DT
suatu aktifitas. Peduli Jambi?
Pengelolaan zakat
adalah proses dan Bagaimana
pengorganisasian mekanisme
sosialisasi, pembinaan yang
pengumpulan, dilakukan DT Peduli
pendistribusian, dan Jambi setelah
pengawasan dalam memberikan zakat
pelaksanaan zakat. 74 produktif?
3 Mustahik Orang yang berhak Apa kendala mustahik Kualitatif
menerima zakat, ada dalam menjalankan
delapan asnaf atau usahanya yang
golongan yang berhak dibangun melalui
mendapatkan zakat.75 zakat produktif?

Bagaimana keadaan
mustahik setelah
menerima zakat
produktif?

4 Usaha Usaha terbagi menjadi Apa saja jenis usaha Kualitatif


Binaan beberapa jenis. Yaitu yang dimiliki
usaha Mikro, Kecil, mustahik setelah
dan Menengah. mendapatkan zakat
Definisi lengkapnya produktif?

73
Asnaini, Zakat Produktif, dalam Prespektif Hukum Islam, Cetakan pertama
(Yogyakarta: Pustaka Belajar Offset, 2008), hlm. 24.
74
Muhammad Hasan, Menejemen Zakat Model Pengelolaan yang Efektif, (Yogyakarta:
Idea Press, 2011), hlm. 17.
75
Abdul Haris Romdhoni, “Zakat dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan
Pengentasan Kemiskinan”, Jurnal Ilmu Ekonomi Islam, 2017, hlm. 44.
51

Unsur-Unsur yang Jenis


No Konsep Definisi Konsep
diteliti Data
terdapat pada Undang- Apa faktor yang
undang Nomor 20 menyebabkan
Tahun 2008 tentang beberapa usaha binaan
Usaha Mikro, Kecil DT Peduli Jambi tidak
dan Menengah mengalami
(UMKM) .76 perkembangan
meskipun telah
dilakukan pembinaan?

76
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), BAB IV, Pasal 6, https://www.bi.go.id/id/tentnag-bi/uu-bi/Documments/UU20Tahun
2008UMKM.pdf, akses 18 Oktober 2019
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Daarut Tauhiid Peduli Jambi

Daarut Tauhiid Peduli (biasa disingkat DT Peduli) adalah sebuah Lembaga

Amil Zakat Nasional (LAZNAS) dan merupakan lembaga nirlaba yang bergerak

di bidang penghimpunan (fundraising) dan pendayagunaan Zakat, Infak, Sedekah

dan Wakaf (ZISWA). DT Peduli merupakan transformasi dari lembaga amil akat

bernama Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU-DT) yang didirikan pada

16 Juni 1999 oleh K.H. Abdullah Gymnastiar sebagai bagian dari Yayasan Daarut

Tauhiid. Namun, baru menjalankan aktivitasnya secera efektif pada bulan Juni

2000 dengan berbasiskan database sehingga setiap donator mempunyai nomor

dan kartu anggota sehingga kepedulian dan komitmen donator dapat terukur.77

Latar belakang berdirinya DPU-DT adalah melihat Indonesia sebagai

dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang

sangat besar. Hanya saja, persentase masyarakat yang memiliki kesadaran

menunaikan kewajiban zakat sesuai dengan ketentuan masih relatif kecil

dibandingkan dengan potensi zakat di Indonesia. Di sisi lain, melihat realitas di

masyarakat masih sedikitnya lembaga yang mengelola dana Zakat, Infak, dan

Sedekah (ZIS) yang dikelola secara profesional sehingga diperlukan strategi-

strategi baru yang efektif dan efisien dalam mengelola dana ZIS tersebut agar

dapat menjadi suatu kekuatan ekonomi masyarakat. Melihat kondisi ini

77
Gatot Kunta Kumara dan Ganjar Nugraha, Selayang Pandang Daarut Tauhiid
Perjalanan Dakwah dari Masa ke Masa (Bandung: Emqies Publishing, 2019), hlm. 130.
52
53

menginisiasi Yayasan Daarut Tauhiid untuk mendirikan Dompet Peduli Ummat

Daarut Tauhiid (DPU-DT).78

Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU-DT) bertekad menjadi

Layanan Amil Zakat (LAZ) yang Amanah, Profesional, dan Akuntabel. DPU-DT

berusaha untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap zakat dan

berusaha menyalurkan dana yang sudah diterima kepada mereka yang benar-benar

berhak dan berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi muzaki atau

mereka yang sebelumnya menerima zakat menjadi pemberi zakat.79

Maka mulai tahun 2004, Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU-

DT) mengembangkan konsep penyaluran dana zakat bergulir berkesinambungan

untuk para penerima zakat agar suatu saat dapat meningkatkan taraf hidupnya dan

mampu berubah dari penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzaki).

Prinsipnya, lembaga tidak hanya memberi ikan melainkan juga memberi kailnya

agar mereka bisa terus berusaha dan meningkatkan taraf hidupnya. Oleh karena

itu, peningkatan kekuatan dan pembelajaran bagi masyarakat merupakan prioritas

yang harus diutamakan sehingga upaya-upaya untuk menumbuhkan kemampuan

dan kemandirian umat yang berasal dari sinergi potensi masyarakat patut

diwujudkan secara bersama-sama.80

Pada tanggal 18 November 2017, Pembina Yayasan Daarut Tauhiid, K.H.

Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meresmikan nama baru Dompet Peduli Ummat

Daarut Tauhiid (DPU-DT) menjadi Daarut Tauhiid Peduli (DT Peduli). Peresmian

dilakukan bersamaan dengan perayaan Milad Daarut Tauhiid ke-27 di depan

78
Ibid, hlm. 130
79
Ibid, hlm. 130
80
Ibid, hlm. 131.
54

Gedung Sate, Bandung. Perubahan nama tersebut diharapkan agar DPU-DT bisa

bertransformasi menjadi lembaga filantropi internasional yang lebih mudah

dikenal.

Setelah menjadi LAZNAS, Daarut Tauhiid Peduli (DT Peduli)

mengembangkan kantor perwakilan hingga mencapai 24 kota, yakni Jakarta,

Bandung, Tangerang, Bogor, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Karawang,

Kuningan, Semarang, Solo, Yogyakarta, Lampung, Metro Lampung,

Banjarmasin, Aceh, Palembang, Lubuk Linggau, Jambi, Batam, Cirebon, Malang,

Bekasi. Selain itu juga memiliki ratusan jaringan kerja program pendayagunaan

dari Sabang sampai Papua.81

Dari aspek legal formal, DPU_DT dikukuhkan sebagai Lembaga Amil

akat Daerah (LAZDA) Jawa Barat oleh Gubernur Jawa Barat tanggal 19 Agustus

2002 dengan SK No. 451.12/Kep. 846-YANSOS/2002. Kiprah DPU-DT pun

mendapat perhatian pemerintah pusat, dalam waktu yang relatif singkat sejak

berdirinya DPU-DT dan menjadi LAZDA kemudian berhasil menjadi Lembaga

Amil Zakat Nasional (LAZNAS) sesuai dengan SK Menteri Agama No.410 tahun

2004 pada tanggal 13 Oktober 2004. Lalu, diperbaharui pada tanggal 26 Mei 2016

No 257. Pada bulan November 2017, Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

(DPU-DT) bermetamorfosis menjadi Daarut Tauhiid Peduli (DT Peduli) yang

tertuang dalam SK Pengurus Yayasan Daarut Tauhiid

No.236/SK/C/YYSDT/XII/2017.82 Sedangkan untuk legal formal LAZ DT Peduli

Jambi terdapat pada SK Kemenag Provinsi Jambi No. 503 Tahun 2019 tentang

81
Ibid, hlm. 132.
82
Ibid, hlm. 131.
55

Pemberian Izin Pembukaan Perwakilan Lembaga Amil Zakat Yayasan Daarut

Tauhiid Peduli di Provinsi Jambi.

Gambar III.1
Kantor LAZ DT Peduli Jambi

Sumber: Dokumentasi Peneliti

DT Peduli Jambi sendiri berdiri sejak Februari 2015. Kepala Cabang

pertama adalah Ibu Santi, beliau dipilih karena merupakan alumni yang pernah

tinggal di pesantren Daaut Tauhiid Bandung. Karena beliau yang tinggal di area

Sumatera, maka di tunjuklah untuk menjadi Kepala Cabang pertama di Jambi.

Tapi menjabatnya beliau tidak lama, hanya beberapa bulan dan diganti lagi

akhwat lalu ikhwan, sejak itu diganti lagi dengan Bapak Ali Aristanto dan yang

sekarang ini sedang menjabat yaitu Bapak Mulyadi. Dengan berbagai program DT

Peduli Jambi terus berjalan dan berkembang sejak awal terbentuk, namun

program utama dari pusat yang rutin dilakukan yaitu program Ramadhan

(santunan anak yatim, berbuka puasa, paket sembako untuk kaum dhuafa dan

bingkisan lebaran) dan Qurban (Qurban Pelosok Negri). Di Jambi sendiri selain
56

dua program utama dari pusat, banyak program tambahan lainnya, seperti

pemberian beasiswa berprestasi dari segi akademik maupun keagamannya.83

1. Visi dan Misi Daarut Tauhiid Peduli (DT Peduli)

Dengan Motto “Semakin Peduli dan Melayani” Daarut Tauhiid Peduli

(DT Peduli) membangun Visi “Menjadi model Lembga Amil Zakat Nasional

(LAZNAS) yang amanah, profesional, akuntabel, dan terkemuka dengan

daerah oprasional yang merata”. Nilai-nilai yang mnejadi acuan dalam

pencapaian Visi tersebut adalah:84

1. Model Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Modernisasi Sistem

Informasi

a. Implementasi standar pengelolaan zakat unggul.

b. Implementasi standar ISO 9001 : 2008.

c. Implementasi nilai-nilai lembaga (nilai-nilai ruhiyah dan corporate

culture).

2. Amanah

a. Pelaksanaan program sesuai dengan ketentuan syariah.

b. Pelaksanaan program tepat guna dan tepat sasaran

3. Profesional

a. Kepuasan muzaki/donator mustahik.

b. Kepuasan stakeholder/mitra.

c. Respontime dalam penyaluran terhadap kebutuhan yang urgent.

83
Wawancara dengan Kak Nur Alsa selaku sekretaris dan keuangan kantor LAZ Daarut
Tauhiid Peduli Jambi tentang sejarah berdirinya Daarut Tauhiid Peduli Jambi, tanggal 25 Februari
2020.
84
Ibid, hlm. 132.
57

d. Peningkatan skill dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Daarut Tauhiid Peduli.

e. Indeks standar kesejahteraan amil.

f. Selisih relasi anggaran minimal.

g. Rasio Produktivitas Organisasi.

4. Akuntabel

a. Laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik dan Akuntan Syariah

b. Laporan kegiatan dan program di publikasikan.

c. Implementasi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 109.

5. Terkemuka

a. Kenaikan jumlah penerima dana yang dikelola.

b. Rasio penggunaan dana terhadap dana yang dikelola.

c. Persentase penyaluran program multiefek (manfaat ganda) lebih

besar dari program charity.

d. Peningkatan jumlah donator aktif.

6. Daerah Operasi Merata

a. Cabang/Perwakilan.

b. Daerah Operasional.

Sedangkan Misi Daarut Tauhiid Peduli adalah:85

1. Mengoptimalkan potensi umat melalui Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)

untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang Ekonomi, Pendidikan,

Dakwah dan Sosial menuju Masyarakat mandiri.

85
Ibid, hlm. 133.
58

2. Mengoptimalkan potensi umat melalui Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)

dengan membangun kesadaran masyarakat untuk membayar Zakat, Infak,

fan Sedeah (ZIS) melalui lembaga.

3. Memberdayakan masyarakat dalam bidang Ekonomi, Pendidikan, dan

sosial Kemanusiaan menuju masyarakat mandiri.

4. Membangun pencitraan lembaga Daarut Tauhiid (DT) Peduli sebagai

model Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang Amanah,

Profesional, Akuntabel, dan Terkemuka dengan Daerah operasi yang

merata.

2. Struktur Organisasi Daarut Tauhiid Peduli Jambi

Untuk memudahkan pembaca melihat struktur kepengurusan yang ada

pada Daarut Tauhiid Peduli Jambi, maka peneliti mencatumkan struktur

Daarut Tauhiid Peduli Jambi sebagai berikut:

Gambar III.2
Struktur DT Peduli Cabang Perwakilan Provinsi Jambi Tahun 2019-2020

Sumber: Dokumentasi Kantor DT Peduli Jambi


59

3. Legal Formal

Legal Formal dari Daarut Tauhiid (DT) Peduli adalah:86

1. Akta Pendirian Yayasan Daarut Tauhiid No. 8 tanggal 04 September

1990.

2. Surat keputusan Gubernur Jawa Barat No. 451.12/Kep.846-

YANSOS/2002 tanggal 19 Agustus 2002 Tentang Pengukuhan DPU DT

sebagai LAZDA (Lembaga Amil Zakat Daerah).

3. Berita Negara Republik Indonesia No.102 tanggal 21 Desember 2004

tentang Yayasan Daarut Tauhiid yang telah berbadan hukum.

4. Perubahan Akta Notaris No 17 tanggal 22 April 2004; No 1 tanggak 4

Juni 2008 dan No. 8 tanggal 26 September 2012 tentang Akta Pendirian

Yayasan Daarut Tauhiid.

5. Kementrian Hukum dan HAM RI No. C-HI.01.09-65 tanggal 13 Agustus

2004; No.AHUAH.01.06-387 tanggal 05 Februari 2016.

6. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 451.12/Kep.856-

YANSOS/2002 tanggal 19 Agustus 2002 Tentang Pengukuhan DPU DT

sebagai LAZDA (Lembaga Amil Zakat Daerah).

7. Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 401 tahun 2004 tanggal 13

Oktober 2004 Tentang Legalitas DPU DT sebagai LAZNAS (Lembaga

Amil Zakat Nasional) dan diperbaharui No. 257 tanggal 26 Mei 2016.

86
Ibid, hlm. 134.
60

B. Sebaran Usaha Binaan Daarut Tauhiid Peduli Jambi

Daarut Tauhiid (DT Peduli) Jambi memiliki beberapa pilar atau bagian

khusus dalam menjalankan programnya, ada 5 pilar yaitu pilar ekonomi, pilar

pendidikan, pilar dakwah, pilar kesehatan dan pilar sosial masyarakat. Adapun

peta program DT Peduli Jambi, tersebar hampir menyeluruh di Provinsi Jambi

seperti di Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kota Jambi,

Kab. Muaro Jambi, Kab. Batanghari dan Kab. Sarolangun.

Gambar III.3
Peta Program DT Peduli Jambi

Sumber: Dokumentasi Kantor DT Peduli Jambi

Usaha binaan DT Peduli Jambi sendiri tergabung dalam salah satu

program pilar ekonomi. Program zakat produktif ini telah disalurkan oleh DT

Peduli Jambi sejak tahun 2015-2020 dengan berbagai macam program zakat

produktif. Mulai dari PUMI (Pemberdayaan Ekonomi Mikro), Desa Ternak

Mandiri dan Gerobak Tangguh. Sebaran usaha binaan DT Peduli Jambi disajikan

pada tabel berikut:


Tabel III.1
Daftar Nama Penerima Zakat Produktif LAZ DT Peduli Jambi Tahun 2015-2020

Jangkauan Ketercapaian (dalam %tase)


wilayah/daerah
No Nama Alamat Program Usaha Tidak
yang dibantu dan Berhasil Stagnan
aktif
dibina
PUMI (Pemberdayaan Usaha Mikro)
Program berdiri tahun 2015
Desa Talang Duku, depan
1 Bayinah
Pelindo
PUMI Sarapan Pagi Kota Jambi 60% 40% 0%
2 Hartati Perum Mutiara Hijau RT 27 PUMI Tukang Jahit Kota Jambi 50% 20% 30%
3 Firtiyanti - - - Kota Jambi 0% 0% 100%
Perum Mutiara Hijau Blok Bawang
4 Ina Isnayan
E No.8 RT 24
PUMI
Goreng
Kota Jambi 70% 20% 10%
5 Painem - - - Kota Jambi 0% 0% 100%
6 Rohayati Perum Mutiara Hijau RT 24 PUMI Kue Kota Jambi 55% 30% 15%
7 Inun Mareta - - - Kota Jambi 0% 0% 100%
8 Suparmi Perum Mutiara Hijau RT 24 PUMI Pecel Kota Jambi 55% 35% 10%
9 Ropi’ah - - - Kota Jambi 0% 0% 100%
10 Siti Cholifah - - - Kota Jambi 0% 0% 100%
Kantin
11 Suryani Perum Mutiara Hijau RT 24 PUMI
Sekolah SD
Kota Jambi 75% 25% 0%
Jl. Tajawali I RT 21
12 Nazaruddin
Kel.Tambak Sari
PUMI Sembako Kota Jambi 50% 50% 0%
Jl. Tajawali I RT 21
13 Mahdalena
Kel.Tambak Sari
PUMI Sarapan Pagi Kota Jambi 70% 30% 0%
14 Al-Fajri - - - Kota Jambi 0% 0% 100%
15 Ida Royani Teluk Dawan PUMI Kue Kota Jambi 50% 50% 0%

61
Jl. Abdul Chatab RT 17
16 Oos Osari
Kel.Pasir Putih
PUMI Tekwan Kota Jambi 60% 40% 0%
Jl. Merpati I RT 15
17 Martinawati
Kel.Payolebar
PUMI Sarapan Pagi Kota Jambi 70% 30% 0%
Jl. Tp Sriwijaya RT 12 Bawang
18 Abdul Ghafur
Beliung
PUMI
Goreng
Kota Jambi 55% 45% 0%
Jl. Natuna No 11 RT.04
19 Badariah
Jelutung
PUMI Kue Kota Jambi 70% 30% 0%
20 Busri - - - Kota Jambi 0% 0% 100%
Desa Ternak Mandiri
Program berdiri tahun 2018
Desa Catur Rahayu, 0%
1 Sarjinah - - -
Tanjabtim
0% 100%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
2 Sugihariani RT 02 Dusun Blok 4
Mandiri
Kambing
Tanjabtim 60% 40% 0%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
3 Rosmiati RT 25 Dusun Keman
Mandiri
Entok
Tanjabtim 70% 30% 0%
Desa Catur Rahayu,
4 Painah - - -
Tanjabtim
0% 0% 0%
Desa Catur Rahayu,
5 Mustopa - - -
Tanjabtim 0% 0% 0%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
6 Siti Nurjanah RT 02 Blok 4
Mandiri
Entok
Tanjabtim
70% 30% 0%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
7 Katiah RT 03 Blok 4
Mandiri
Entok
Tanjabtim
50% 50% 0%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
8 Sumarti RT 05 Dusu Keman
Mandiri
Entok
Tanjabtim
75% 25% 0%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
9 Miswati RT 04 Blok 4
Mandiri
Kambing
Tanjabtim
65% 35% 0%
Desa Catur Rahayu,
10 Masliah - - -
Tanjabtim
0% 0% 100%
Desa Catur Rahayu,
11 Sucianah - - -
Tanjabtim
0% 0% 100%

62
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
12 Siti Maisaroh RT 17 Dusun Keman
Mandiri
Bebek
Tanjabtim
50% 50% 0%
Desa Catur Rahayu,
13 Suratinah - - -
Tanjabtim
0% 0% 100%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
14 Purwati RT 16 Dusun Keman
Mandiri
Entok
Tanjabtim 75% 25% 0%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
15 Sri Supanti RT 16 Dusun Keman
Mandiri
Entok
Tanjabtim
60% 40% 0%
Desa Catur Rahayu,
16 Sri Suyamti - - -
Tanjabtim
0% 0% 100%
Desa Catur Rahayu,
17 Rusmini - - -
Tanjabtim
0% 0% 100%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
18 Suyati RT 06 Dusun Tengah
Mandiri
Bebek
Tanjabtim
55% 45% 0%
- Desa Catur Rahayu,
19 Eni Rosita - -
Tanjabtim
0% 0% 100%
Desa Ternak Desa Catur Rahayu,
20 Apriyani RT 18 Dusun Keman
Mandiri
Entok
Tanjabtim
75% 25% 0%
Gerobak Tangguh
Program berdiri tahun 2020
Gerobak Warung
1 Suryanti Jelutung
Tangguh Ketupat
Kota Jambi 100% 0% 0%
Sebelah Polsek Jambi Gerobak
2 Fitri
Selatan Tangguh
Bakso Cuanki Kota Jambi 100% 0% 0%
Gerobak
3 Ulya Sebrang
Tangguh
Gorengan Kota Jambi 100% 0% 0%

Sumber: Diolah dan Dirangkum Peneliti


Catatan: Tanda (-) adalah mustahik yang tidak aktif

63
64

Dapat dilihat pada data tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan dari

usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi yang telah dibina. Untuk usaha binaan

berhasil umumnya sebesar 65% dan stagnan sebesar 35%. Hal ini berarti

menunjukkan bahwa dengan adanya pembinaan sudah cukup mampu membuat

usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi berhasil dalam menjalankan usahanya.

Namun terdapat juga yang stagnan, karena berbagai faktor yang terjadi pada saat

menjalankan usahanya ataupun pada saat pembinaan. Sedangkan untuk usaha

binaan yang tidak aktif mencapai 37% dari 43 total keseluruhan usaha binaan. 87

87
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang program-program zakat produktif yang telah disalurkan, April 2020.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Produk Zakat Produktif yang Telah Disalurkan LAZ DT Peduli
Jambi

Untuk mencapai hasil yang maksimal, efektif dan efesien tentang

model dan mekanisme pendayagunaan zakat produktif disusun sedemikian

rupa oleh badan amil yang menyerupai sebuah badan usaha ekonomi yang

membantu permodalan dalam berbagai bentuk kegiatan ekonomi masyarakat

dan pengembangan usaha-usaha golongan ekonomi lemah, khususnya fakir

miskin, umumnya mereka yang menganggur atau tidak berusaha secara

optimal karena ketiadaan modal.88 Dijelaskan oleh Bapak Yulis selaku Ketua

Program LAZ DT Peduli Jambi yang menaungi usaha binaan DT Peduli

Jambi untuk model penyaluran zakat produktif yang telah disalurkan sebagai

berikut:

Produk zakat produktif yang telah disalurkan oleh DT Peduli Jambi, kini
mencakupi 43 KK (Kepala Keluarga). Terdiri dari 20 KK yang tergabung
pada program PUMI (Pemberdayaan Usaha Mikro), 20 KK yang tergabung
pada program Desa Ternak Mandiri, dan 3 KK tergabung pada program
Gerobak Tangguh. Pesebaran zakat produktif ini ada di kota Jambi untuk
program PUMI, dan Gerobak Tangguh. Sedangkan untuk program Desa
Ternak Manidiri ada di desa Catur Rahayu, Dendang, Tanjung Jabung Timur.
Semua program mengenai zakat produktif ini dibina oleh salah satu
pilar/bidang yang ada di DT Peduli Jambi, yaitu pilar Ekonomi.89

88
Abdurahman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahda dan Sosial, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2001), hlm.171.
89
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang program-program zakat produktif yang telah disalurkan, tanggal 25 Februari
2020.

65
66

Sumber dana yang didapat untuk penyaluran zakat produktif ini

sebagai Lembaga Amil Zakat, DT Peduli Jambi mendapatkannya dari bidang

penghimpunan (fundraising) yang bertugas menghimpun dana melalui dana

zakat, infak dan shadaqoh. Penghimpunan dana ini berasal dari donatur tetap

maupun tidak tetap. Dana yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan

sedemikian rupa dan dibagikan melalui pos-pos kebutuhan pilar LAZ DT

Peduli Jambi, yaitu pilar Ekonomi, pilar Pendidikan, pilar Dakwah, pilar

Kesehatan, dan pilar Kemanusiaan. Hal ini sebagaimana yang disampaikan

oleh Bapak Mulyadi selaku Kepala Cabang LAZ DT Peduli Jambi:

Proses penghimpunan zakat di LAZ DT Peduli Jambi itu fokus pada tugas
bidang Fundraising. Mereka dituntut bagaimana menstrategikan orang-orang
yang ada di Jambi itu percaya untuk berdonasi kepada kita. Mulai dari Zakat,
Infak, Shadaqoh dan Wakaf. Ada yang disebut tim silaturahim, yaitu
mengajak dengan cara membawa tools marketing atau bahan yang akan kita
presentasikan. Tim ini pertama secara umum akan mendeteksi siapa yang
rajin membayar zakat dan mem-follow up. Setelah itu kita kunjungi ke sana,
dan kita tawarkan berbagai program kita. Kita tidak hanya mengunjungi
untuk mengajak membayar zakat, namun kita juga menawarkan kenclengan
untuk yang ingin belajar bersedekah secara pelan-pelan meskipun sedikit
demi sedikit. Dan setiap bulannya kita ambil lagi dari pihak yang mengisi
kencleng. Meskipun kita ada tim fundraising namun semua kita yang bekerja
disini memiliki kedudukan sebagai fundraising.90

Program zakat produktif ini sudah dijalankan dalam beberapa tahun

terakhir, yaitu mulai dari tahun 2015 hingga tahun 2020 ini. Baik sebelum

maupun setelah menerima zakat produktif, para mustahik memiliki

permasalahannya tersendiri. Seperti ketika belum mendapatkan zakat

produktif, para mustahik memiliki latar belakang ekonomi yang berbeda,

90
Wawancara dengan Bapak Mulyadi selaku Kepala Cabang LAZ Daarut Tauhiid Peduli
Jambi tentang Penghimpunan Zakat,Infak, Sedekah, dan Wakaf di LAZ Daarut Tauhiid Peduli
Jambi, tanggal 02 Februari 2020.
67

mulai dari pengangguran, atau kurangnya modal untuk usahanya. Ketika telah

mendapatkan zakat produktif, mustahik juga memiliki beberapa permasalahan

dalam menjalankan usaha maupun ternaknya. Jadi, ada mustahik yang

mampu survive dengan keadaa seperti itu, dan keluar dari permasalahannya.

Ada juga mustahik yang tidak mampu menyelesaikan masalah dalam

menjalankan usahanya maupun ternaknya. Berikut penjelasan mengenai zakat

produktif yang telah disalurkan LAZ DT Peduli Jambi:

a. PUMI (Pemberdayaan Usaha Mikro)

PUMI (Pemberdayaan Usaha Mikro) merupakan program

pemberdayaan ekonomi produktif yang dikelola secara sistematis, intensif,

dan berkesinambungan. Di sini para peserta (mustahik) diberi dana,

keterampilan, dan wawasan berusaha, pendidikan menabung, penggalian

potensi, pembinaan akhlak dan karakter sehingga mereka menjadi berdaya

dan didorong untuk lebih mandiri.91 Program PUMI ini berdiri sejak tahun

2017, dengan cakupan mustahik di sekitaran kota Jambi, mustahiknya berasal

dari keluarga dhuafa di kota Jambi, program ini hadir dengan sistem

pembinaan kelompok. Ada 2 kelompok yang masing-masing beranggotakan

10 orang penerima/KK dengan beragam jenis usaha. Bantuan berupa modal

usaha baru dan tambahan modal usaha yang sudah berjalan, berbentuk uang

maupun barang untuk menunjang jalannya usaha sesuai dengan jenis usaha

masing-masing binaan.

91
Selayang Pandang Daarut Tauhiid Perjalanan Dakwah dari Masa ke Masa, hlm. 137.
68

Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Yulis sebagai Kepala Bagian

Program sebagai berikut:

PUMI ini salah satu program penyaluran zakat produktif di program pilar
ekonomi, kita memberikan modal atau bantuan kepada yang bersangkutan
untuk membuka usaha, usahanya sendiri bermacam-macam yang telah
berjalan, seperti sarapan pagi, tukang jahit, dan modal toko. Dan ini usahanya
berdiri perorangan, bukan kelompok usaha, kelompok dibuat hanya untuk
mengkoordinir pertemuan setiap bulannya dan ada ketuanya di masing-
masing kelompok tersebut.92

Gambar IV.I
Penerima Zakat Produktif PUMI (Pemberdayaan Usaha Mikro)

Sumber: Dokumentasi Kanor DT Peduli Jambi

Produk zakat produktif ini diberikan kepada masyarakat yang kurang

mampu, atau menjadi salah satu asnaf (yang berhak menerima zakat) yaitu

salah satunya asnaf miskin. Untuk bisa menjadi seorang mustahik dalam

program ini, mustahik harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan LAZ

92
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang program usaha binaan yang diberikan zakat produktif, tanggal 25 Februari
2020.
69

DT Peduli Jambi. Untuk kebutuhan syarat berkas yang harus diserahkan yaitu

fotocopy Kartu Keluarga, fotocopy Kartu Tanda Penduduk, surat keterangan

tidak mampu dari RT, foto rumah secara keseluruhan dari depan hingga

belakang. Selanjutnya pihak LAZ DT Peduli Jambi akan turun lansung

melakukan survey ke rumah mustahik yang akan diberikan zakat produktif.

Terakhir akan dilakukan sedikit interview mengenai calon mustahik, apakah

memiliki kesungguhan nantinya ketika akan menjalankan usaha setelah

mendapatkan zakat produktif. Apabila semua telah memenuhi syarat, dan

dinyatakan layak untuk menerima bantuan zakat produktif, maka mustahik

akan diberikan formulir yang berisi data diri dan perjanjian mengenai zakat

produktif ini. Asnaf yang mendaftar atau yang didaftarkan untuk

mendapatkan program ini biasanya berasal dari sekitaran wilayah kantor DT

Peduli Jambi, dan pengaduan dari masyarakat tentang keluarga yang tidak

mampu, namun memiliki semangat untuk berwirausaha. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Ibu Mahdalena selaku penerima zakat produktif LAZ DT

Peduli Jambi program PUMI: 93

Waktutu Ibu ado dikasih tau tentang program zakatni samo tetanggo yang tau
info tentang ini, kebetulan jugo kantor DT idak jauh dari rumah. Ibu cobalah
tanyo samo pihak DT di kantornyo, terus ibu dibilang boleh ikut
penyeleksian, jadi disuruh siapin berkas-bekas kayak fotocopy Kartu
Keluarga, fotocopy KTP, siapin surat keterangan dak mampu dari pak RT,
foto rumah dari depan sampe belakang. Dak lamo ibu masuki berkastu orang
DT datang ke rumah nanyo-nanyo masalah usaha Ibu, terus apo bae yang
dibutuhin di usaha ibuni, ibu jawablahkan semuanyo. Adolah duo mingguan
orang DT ngasih tau Ibu berkasnyo diterimo.

93
Wawancara dengan Ibu Mahdalena selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi tentang tahap penyeleksian untuk menerima zakat produktif, tanggal 29 April 2020.
70

b. Desa Ternak Mandiri

Program ini merupakan program memberdayakan peternak kecil di

pedesaan. Program dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan hewan ternak

yang berkualitas sampai pada proses pemasaran melalui program

pendampingan yang intensif dan berkesinambungan. Hasil akhirnya adalah

terlaksananya keberlangsungan dan kemandirian mustahik. Program ini

berdiri dari tahun 2018, dipilihnya desa Catur Rahayu, Dendang, Tanjung

Jabung Timur adalah karena desa ini berpotensi untuk hadirnya peternakan.

Dengan akses yang tidak terlalu jauh dari kota, maka pembinaannyapun juga

bisa dilakukan lebih optimal. Dijelaskan lebih lanjut oleh Bapak Yulis

tentang program desa ternak mandiri:

Program Desa Ternak Mandiri ini ada di Desa Catur Rahayu, Dendang,
Tanjung Jabung Timur. Di sana kami memberikan modal berupa anakan dari
bebek dan pakannya di sana peternaknya sudah mampu mengolah ternaknya,
sehingga satu bulan pernah mampu menghasilkan 300 telur untuk dapat
dijual.94
Gambar IV.2
Program Desa Ternak Mandiri Desa Catur Rahayu

Sumber: Dokumentasi Peneliti di Desa Catur Rahayu

94
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang program usaha binaan yang diberikan zakat produktif, tanggal 25 Februari
2020.
71

Mustahik penerima program usaha ternak mandiri berjumlah 20 orang

dan terbagi menjadi 2 kelompok pemberdayaan, masing-masing kelompok

terdiri dari 10 orang. Program ini diberikan DT Peduli Jambi kepada orang

yang tidak mampu namun memiliki kemampuan berternak. Desa yang dipilih

DT Peduli Jambi untuk menyalurkan program ini yaitu desa Catur Rahayu,

Dendang, Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.

Menurut PERMENDAGRI (Peraturan Menteri Dalam Negeri)

Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2017, Indonesia memiliki 800 ribu

desa, dan 60 sampai 70 ribu kelurahan. Riyadi, Manager Program LAZ DT

Peduli menyampaikan akan ada trend orang-orang yang hidup di kota

Kembali ke desa, atau mencari tempat tinggal dipedesaan. Bahkan trend ini

sudah jauh-jauh hari disampaikan oleh Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, seorang

akademisi dan praktisi bisnis di Indonesia, aka nada kebalikan dari urbanisasi,

dimana orang-orang mulai pindah mencari lokasi tempat tinggal di pedesaan,

karena sudah mulai bosan dengan kemacetan kota.95

Produk ini diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu, namun

memiliki keahlian dalam beternak. Untuk program zakat produktif desa

ternak mandiri ini, LAZ DT Peduli Jambi memberikan 50 ternak bebek

perkepala keluarga. Sebelum memberikan zakat produktif, LAZ DT Peduli

Jambi akan melakukan tahapan yang sama seperti program PUMI, namun

95
Tim Redaksi DT Peduli, DT Peduli Swadaya Media Komunikasi Daarut Tauhiid
Peduli, (Bandung: PT. Bank CIMB Niaga, 2020), hlm. 7.
72

yang membedakannya adalah saat interview lebih ditekankan pengalaman

mustahik dalam menjalankan usaha ternak sebelumnya.

Namun seiring berjalannya waktu, program usaha ternak mandiri yang

awalnya diberikan bantuan ternak bebek sebesar 50 ekor bebek perkepala

keluarga, kini beberapa mustahik boleh mengganti ternak bebeknya dengan

ternak yang lain seperti kambing maupun entok. Mengingat permasalahan

yang ada ketika memelihara ternak bebek saat ini adalah pakannya yang

mahal tidak sebanding dengan telur yang dihasilkan bebek tersebut. Seperti

yang dikatakan Ibu Rosmiati penerima program Desa Ternak Mandiri:96

Sebenarnyo untuk bantuan bebek pas awaltu bagus, kami dapat 50 ekor bebek
setiap KK. Tapi kurangnyo dari ternak bebekni kito susah ngasih makannyo.
Bebekni kalau mau teloknyo banyak dan bagus dio makanannyo harus pur
yang bagus untuk bebektuna, terus dio dak boleh stres. Sedangkan
makanannyotu lebih pulak mahal daripado hasil telok yang kito jual, jadi
agak rugi kito.

Semenjak banyaknya terjadi kegagalan dalam mengurus ternak bebek

di Desa Catur Rahayu ini, pihak LAZ DT Peduli Jambi menjadikan ini

sebagai bahan evaluasi untuk program Desa Ternak Mandiri kedepan.

Harapannya agar ternak yang dikasih tidak lagi sia-sia ketika sudah sampai

ditangan mustahik, dan malah akan membuat mustahik kewalahan dalam

mengurusnya. Karena adanya program ini sejatinya untuk mensejahterakan

para peternak di desa.

c. Gerobak Tangguh

96
Wawancara dengan Ibu Rosmiati selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi, tanggal 14 Maret 2020.
73

Program gerobak tangguh ini merupakan pengadaan sarana untuk

kemandirian dhuafa dalam rangka meningkatkan mobilitas dan produktivitas

usahanya. Bantuan gerobak tangguh diberikan secara gratis kepada mustahik.

Program gerobak tangguh ini baru hadir di LAZ DT Peduli Jambi, yaitu

sekitar bulan Februari 2020 lalu. Mustahik penerima gerobak tangguh ini ada

3 orang. Dengan masing-masing orangnya menerima bantuan berupa gerobak

beserta bantuan berbentuk barang sesuai dengan usahanya, dan uang untuk

membeli bahan-bahan pokok untuk memasak, seperti minyak, gula, ikan

giling, kecap dll.

Dalam proses pemberian bantuan untuk zakat produktif program

gerobak Tangguh ini diberikan kepada mustahik yang dikenal dekat oleh

kantor LAZ DT Peduli Jambi. Pemberian model seperti ini dikarekan pihak

LAZ DT Peduli Jambi menginginkan program ini dapat berjalan dengan

sangat maksimal dengan dekatnya hubungan mustahik dan kantor LAZ DT

Peduli Jambi. Untuk berkas yang harus dipersiapkan sama halnya dengan

program PUMI. 3 mustahik yang menerima zakat produktif ini yaitu yang

pertama Ibu Suryanti yang berlokasi tepat disebelah kantor LAZ DT Peduli

Jambi, kedua Ibu Fitri yang sekaligus merupakan orang tua dari penerima

beasiswa santri berprestasi utusan LAZ DT Peduli Jambi untuk disekolahkan

di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung, Ketiga Ibu Ulya mustahik yang sudah

cukup mendalam diketahui oleh pihak kantor LAZ DT Peduli Jambi.

Dilanjutkan penjelasan oleh Bapak Yulis tentang program yang diberikan

bantuan gerobak tangguh:


74

Kalau untuk gerobak tangguh, ini program yang baru ada di pilar ekonomi
LAZ DT Peduli Jambi, kalau di pusat atau beberapa kota sudah lama adanya.
Sistemnya kita memberikan gerobak dalam bentuk hibah yang sasarannya
masyarakat kecil yang kurang mampu namun memiliki keinginan yang kuat
untuk merubah keadaan ekonominya agar menjadi lebih baik. Bantuan
gerobak ini diberikan gratis kepada mustahik.97

Gambar IV.3
Program Gerobak Tangguh

Sumber: Dokumentasi Peneliti


Pemberian zakat produktif yang telah disalurkan oleh pihak LAZ DT

Peduli Jambi ada 43 Kepala Keluarga. 20 Kepala Keluarga tergabung dalam

program zakat produktif PUMI (Pemberdayaan Usaha Mikro), dari 20 Kepala

Keluarga penerima zakat produktif PUMI, yang masih aktif tinggal 13 Kepala

Keluarga. 20 Kepala Keluarga tergabung dalam program zakat produktif

Desa Ternak Mandiri, yang masih aktif tinggal 11 Kepala Keluarga. Dan 3

Kepala Keluarga penerima zakat program Gerobak Tangguh.

Adanya pemberian zakat produktif kepada mustahik ini sangat

membantu perekonomian keluarga mustahik itu sendiri, mengingat berbagai

97
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang program usaha binaan yang diberikan zakat produktif, tanggal 25 Februari
2020.
75

macam permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh mustahik, mulai dari latar

belakang pekerjaan sebelum menerima zakat produktif hingga kurangnya

modal untuk menjalankan usaha. Maka mustahik sebagai penerima zakat

berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan zakat produktif yang telah

diterimanya.

LAZ DT Peduli Jambi sebagai Lembaga yang memberikan zakat

produktif juga berupaya tetap memberikan pembinaan yang baik untuk

mustahik agar tercapainya keberlangsungan usaha mustahik tetap berjalan

dengan baik. Meskipun pada kenyataannya pemberian dana zakat poduktif

dengan berbagai macam bentuk program ini belum didukung dengan

perbedaan pembinaan yang dilakukan agar para mustahik lebih mendapatkan

ilmu tentang kewirausahaan yang langsung berfokus dengan usaha yang

sedang dijalankannya. Belum adanya perbedaan pembinaan sesuai dengan

usaha ini menjadikan hasil dari telah dibinanya mustahik tersebut berbeda-

beda, ada yang berhasil sehingga pendapatan usahanya meningkat, ada yang

stagnan ataupun tidak aktif lagi. Untuk dapat melihat hasil temuan tentang

zakat produktif yang telah disalurkan LAZ DT Peduli Jambi secara lebih

ringkas, maka peneliti akan membuat tabel yang dapat dilihat pada tabel IV.1

agar mudah dipahami sebagai berikut:


Tabel IV.1
Tabel Perkembangan Pendapatan Mustahik Usaha Binaan LAZ DT Peduli Jambi

Bantuan Kegiatan mustahik Pendapatan Mustahik Evaluasi BAZ


Peningkatan
No Nama Jumlah Program Usaha Usaha Pendapatan
Follow
Waktu Sebelum Sesudah Efektivitas
Bantuan Sebelum Setelah Up
Sarapan Sarapan Rp 300.000 s/d Rp 500.000 s/d
1 Bayinah 2015 Rp 2.700.000 PUMI Iya Efektif Iya
Pagi Pagi Rp 350.000 Rp 800.000
Tukang Tukang Rp 500.000 s/d Rp 500.000 s/d
2 Hartati 2017 Rp 4.000.000 PUMI Tidak Tidak Iya
Jahit Jahit Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
3 Firtiyanti - - - - - - - - - -
Bawang Rp 350.000 s/d
4 Ina Isnayan 2017 Rp 2.500.000 PUMI IRT Rp 0 Iya Efektif Iya
Goreng Rp 600.000
5 Painem - - - - - - - - - -
Rp 300.000 s/d Rp 700.000 s/d
6 Rohayati 2017 Rp 2.500.000 PUMI Kue Kue Iya Efektif Iya
Rp 500.000 Rp 1.000.000
7 Inun Mareta - - - - - - - - - -
Rp 300.000 s/d Rp 500.000 s/d
8 Suparmi 2017 Rp 2.000.000 PUMI Pecel Pecel Iya Efektif Iya
Rp 400.000 Rp 750.000
9 Ropi’ah - - - - - - - - - -
10 Siti Cholifah - - - - - - - - - -
Kantin Kantin
Rp 300.000 s/d Rp 400.000 s/d
11 Suryani 2017 Rp 3.000.000 PUMI Sekolah Sekolah Iya Efektif Iya
Rp 500.000 Rp 1.000.000
SD SD
September Rp 500.000 s/d Rp 500.000 s/d
12 Nazaruddin Rp 3.000.000 PUMI Sembako Sembako Tidak Tidak Tidak
2018 Rp 1.000.000 Rp 1000.000
September Sarapan Sarapan Rp 300.000 s/d Rp 500.000 s/d
13 Mahdalena Rp 2.650.000 PUMI Iya Efektif Iya
2018 Pagi Pagi Rp 500.000 Rp 1.000.000
14 Al-Fajri - - - - - - - - - -
Rp 700.000
September Rp 700.000 s/d
15 Ida Royani Rp 2.000.000 PUMI Kue Kue s/d Tidak Tidak Iya
2018 Rp 1.000.000
Rp 1.000.000

76
Rp 850.000 Rp 900.000
September
16 Oos Osari Rp 3.500.000 PUMI Tekwan Tekwan s/d s/d Iya Efektif Iya
2018
Rp 1.000.000 Rp 1.300.000
Rp 400.000
September Sarapan
17 Martinawati Rp 2.500.000 PUMI IRT Rp 0 s/d Iya Efektif Iya
2018 Pagi
Rp 650.000
Rp 300.000
Abdul September Bawang Bawang Rp 300.000 s/d
18 Rp 2.500.000 PUMI s/d Iya Efektif Iya
Ghafur 2018 Goreng Goreng Rp 650.000
Rp 400.000
Rp 500.000
September Rp 800.000 s/d
19 Badariah Rp 2.000.000 PUMI Kue Kue s/d Iya Efektif Iya
2018 Rp 1.000.000
Rp 800.000
20 Busri - - - - - - - - - -
21 Sarjinah - - - - - - - -
Desa Rp 300.000 Rp 4.000.000 s/d
November
22 Sugihariani Rp 3.250.000 Ternak Petani Kambing s/d Rp 5.000.000/ Iya Efektif Iya
2018
Mandiri Rp 800.000 Tahun
Desa
November Rp 500.000 s/d
23 Rosmiati Rp 3.250.000 Ternak IRT Entok Rp 0 Iya Efektif Iya
2018 Rp 800.000
Mandiri
24 Painah - - - - - - - - - -
25 Mustopa - - - - - - - - - -
Desa
Siti November Rp 500.000 s/d Rp 800.000 s/d
26 Rp 3.250.000 Ternak Petani Entok Iya Efektif Iya
Nurjanah 2018 Rp 800.000 Rp 9.000.000
Mandiri
Desa Rp 500.000
November Rp 700.000 s/d
27 Katiah Rp 3.250.000 Ternak Perikanan Entok s/d Tidak Tidak Iya
2018 Rp 900.000
Mandiri Rp 900.000
Desa
November Rp 600.000 s/d
28 Sumarti Rp 3.250.000 Ternak IRT Entok Rp 0 Iya Efektif Iya
2018 Rp 1.000.000
Mandiri
November Desa Rp 4. 000.000 Rp 4.000.000
29 Miswati Rp 3.250.000 Kambing Kambing Iya Efektif Iya
2018 Ternak s/d s/d

77
Mandiri Rp 7.000.000/ Rp8.000.000/
Tahun Tahun
30 Masliah - - - - - - - - - -
31 Sucianah - - - - - - - - - -
Desa
Siti November Rp 400.000 s/d Rp 400.000 s/d
32 Rp 3.250.000 Ternak Bebek Bebek Tidak Tidak Iya
Maisaroh 2018 Rp 800.000 Rp 800.000
Mandiri
33 Suratinah - - - - - - - - - -
Desa
November Rp 550.000 s/d
34 Purwati Rp 3.250.000 Ternak IRT Entok Rp 0 Iya Efektif Iya
2018 Rp 800.000
Mandiri
Desa
November Rp 200.000 s/d Rp 250.000 s/d
35 Sri Supanti Rp 3.250.000 Ternak Petani Entok Iya Efektif Iya
2018 Rp 250.000 Rp 300.000
Mandiri
36 Sri Suyamti - - - - - - - - - -
37 Rusmini - - - - - - - - - -
Desa
November Rp 250.000 s/d Rp 500.000 s/d
38 Suyati Rp 3.250.000 Ternak Petani Bebek Iya Efektif Iya
2018 Rp 500.000 Rp 800.000
Mandiri
-
39 Eni Rosita - - - - - - - - -
Desa
November Rp 400.000 s/d
40 Apriyani Rp 3.250.000 Ternak IRT Entok Rp 0 Iya Efektif Iya
2018 Rp 750.000
Mandiri
Maret Gerobak Warung Program
41 Suryanti Rp 4.000.000 IRT Efektif Iya
2020 Tangguh Ketupat Baru
Maret Gerobak Online Bakso Program
42 Fitri Rp 4.000.000 Efektif Iya
2020 Tangguh Shop Cuanki Baru
Maret Gerobak Program
43 Ulya Rp 4.000.000 IRT Gorengan Efektif Iya
2020 Tangguh Baru
Sumber: Diolah dan Dirangkum Peneliti

78
79

2. Faktor Beberapa Usaha Binaan LAZ DT Peduli Jambi Tidak


Mengalami Perkembangan yang Baik Meskipun Telah dilakukan
Pembinaan

Dalam pelaksanaannya, para mustahik penerima zakat produktif

maupun LAZ DT Peduli Jambi telah memiliki perannya masing-masing

untuk kelancaran usaha binaannya. Hal ini terlihat dari pembinaan yang

dilakukan LAZ DT Peduli Jambi, maupun mustahik yang rutin mengikuti

pertemuan sebulan sekali sebagai bentuk pembinaan. Namun, ada beberapa

faktor yang menyebabkan usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi yang telah

menerima zakat produktif tidak mengalami perkembangan, meskipun telah

dilakukan pembinaan.98 Maka faktor yang menyebabkan usaha binaan LAZ

DT Peduli Jambi tidak mengalami perkembangan yang baik adalah:

a. Faktor dari LAZ DT Peduli Jambi

Berkembang atau tidaknya usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi tentu tidak

terlepas dari peran LAZ DT Peduli Jambi itu sendiri sebagai lembaga yang

menaungi usaha para mustahik. Dari LAZ DT Peduli Jambi yang

menyebabkan usaha binaannya tidak mengalami perkembangan yang

baik:99

1) Karena pembinaan hanya dilakukan satu bulan sekali, sehingga

pembinaan yang telah dilaksanakan ini kurang maksimal.

2) Terbatasnya tim yang turun saat pembinaan.

98
Observasi: LAZ DT Peduli Jambi dan usaha binaannya, Februari-Maret 2020.
99
Dirangkum dari wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ
Daarut Tauhiid Peduli Jambi tentang pembinaan usaha mustahik, tanggal 25 Februari 2020.
80

3) Saat pembinaan, tidak dibaginya kelompok pembinaan sesuai dengan

klasifikasi usaha binaannya, contohnya usaha sarapan pagi dengan

usaha sarapan pagi, usaha sembako dengan usaha sembako, dan usaha

kue dengan usaha kue.

4) Tidak ada pembina khusus untuk setiap kelompok yang telah

dibentuk.

5) Tidak ada peraturan tentang bagaimana jika ada mustahik yang tidak

mengikuti pembinaan, bahkan ketika lebih dari 3 kali berturut-turut.

Faktor-faktor diatas merupakan alasan yang menyebabkan kurang

optimalnya pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi. Padahal

pembinaan yang dilakukan berpengaruh besar terhadap mustahik dalam

menjalankan usahanya. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Ina selaku

penerima zakat produktif LAZ DT Peduli Jambi program PUMI:100

Kamitu kadang pas pembinaantu senanglah ado kegiatan untuk nambah


pengetahuan kami. Apolagi kamikan jugo terbatas kalau mau belajar tentang
ilmu berwirausaha yang bagustu kayak mano. Tapi dari kegiatanni kami
banyak dapat hal yang kami dak tau tentang caro bejualan, jadi tau. Tapi
kadang kami jugo pengen ado pembina yang khusus nian untuk setiap
kelompok, jadi enak kami biso lebih banyak curhat ke pembina kamitu secara
langsung.

Selain itu para mustahik juga kesulitan untuk mendapatkan informasi

jadwal pembinaan, dikarenakan penyampaian informasi yang dilakukan pihak

LAZ DT Peduli Jambi hanya berupa SMS dan pesan WA yang tidak semua

mustahik memiliki akun. Mustahik juga merasa kesulitan dalam menentukan

100
Wawancara dengan Ibu Ina selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ DT Peduli
Jambi tentang pembinaan zakat produktif, tanggal 29 April 2020.
81

tempat pembinaan, karena biasanya pembinaan lebih sering di rumah salah

satu mustahik. Seperti yang dikatakan Ibu Martinawati:101

Biaso kalau ado acara ngumpul sebulan sekalitu di rumahnilah dek, soalnyo
kadang rembuk dengan kawan-kawan kelompoktukan mau pertemuan dimano
untuk bulan selanjutnyo, kawantu maunyo tetap disinilah, kareno katonyo
tempatni yang agak luas dikit daripado tempat kawan yang lain. Tapi kadang
kareno ini tempatnyo agak jauh dari rumah kawan yang laintu, yang jauhtulah
malah jadinyo dak datang. Naknyo memang ado tempat khusus nian untuk
pertemuanni.

Dari penjelasan tersebut dapat peniliti simpulkan bahwa para mustahik

sangat memiliki antusias dalam mengikuti pembinaan. Terlihat dari pendapat

para mustahik yang turut menyarankan untuk perbaikan dari sistem

pembinaan. Sehingga mereka lebih bersemangat lagi dari sebelumnya. Tidak

hanya faktor dari LAZ DT Peduli Jambi, terdapat pula faktor dari mustahik.

b. Faktor dari Mustahik Penerima Zakat Produktif LAZ DT Peduli Jambi

Jalannya suatu usaha dengan baik atau tidaknya tentu sangat tergantung

dengan bagaimana pemilik usaha yang bersangkutan menjalankan

usahanya. Sehingga dari cara yang telah dilakukan, usaha tersebut mampu

berkembang dengan baik sesuai harapan, atau jika tidak maksimal caranya

maka usaha tersebut tidak mampu berkembang dengan baik. Dari mustahik

penerima zakat produktif LAZ DT Peduli Jambi yang menyebabkan

usahanya tidak mengalami perkembangan yang baik:102

1) Mustahik tidak mengikuti pembinaan secara rutin sebulan sekali yang

telah ditetapkan oleh pihak LAZ DT Peduli Jambi.

101
Wawancara dengan Ibu Martinawati selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ
DT Peduli Jambi tentang pembinaan zakat produktif, tanggal 29 April 2020.
102
Dirangkum dari wawancara dengan Mustahik Penerima Zakat Produktif LAZ Daarut
Tauhiid Peduli Jambi tentang pembinaan yang diikuti mustahik, Februari-Maret 2020.
82

2) Karena informasi yang disampaikan untuk jadwal pembinaan melalui

nomor handphone lewat SMS, terkadang mustahik tidak membaca

pesan yang masuk.

3) Ada mustahik yang menjalankan usahanya secara tidak maksimal dan

tidak memperhatikan hal-hal kecil yang berpengaruh besar terhadap

keputusan konsumen untuk membeli. Seperti, kebersihan, tampilan

produk yang dijual atau tempat yang dipakai untuk berjual.

4) Ketua kelompok yang telah ditunjuk tidak selalu mengkoordinir

anggota kelompoknya untuk ikut pembinaan sebulan sekali.

5) Untuk program zakat produktif Desa Ternak Mandiri, kendala yang

dialami saat ini, pakan ternak seperti bebek lebih mahal, daripada

hasil yang didapat.

Para mustahik yang telah diberikan dana zakat produktif memiliki

kewajiban untuk rutin mengikuti pertemuan pembinaan satu bulan sekali.

Tetapi masih banyak mustahik yang tidak rutin mengikuti pembinaan, bahkan

ada yang tidak pernah datang sama sekli. Ini yang menyebabkan sulitnya

LAZ DT Peduli Jambi mengetahui perkembangan usaha mustahik. Dijelaskan

oleh Bapak Yulis:103

Karena kami memang belum memiliki sistem pembinaan yang rutin atau
beberapa minggu sekali langsung turun ke usaha mustahik, jadi kami sangat
mengharapkan pertemuan ini dapat diikuti oleh mustahik. Karena dari sinilah
kami dapat mengetahui perkembangan usahanya, kendala yang dihadapi, atau
bahkan kabar baik tentang usahanya yang mampu membuat mustahik lain
bisa lebih terpacu semangatnya untuk menjalankan usaha.

103
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang pembinaan usaha mustahik, tanggal 28 April 2020
83

Tetapi tidak semua mustahik minim kesadarannya dalam mengikuti

pertemuan pembinaan ini, bahkan ada mustahik yang sangat menghormati

kewajiban yang telah ditetapkan LAZ DT Peduli Jambi ini. Karena

menurutnya ketika kita sudah diberikan kebaikan oleh orang lain, maka

seharusnya kitapun harus memberikan timbal balik yang baik pula. Seperti

yang dikatakan oleh Ibu Sugihariani mustahik program Desa Ternak

Mandiri:104

Untuk pertemuantu Alhamdulillah Ibu selalu ikut, kebetulan jugo ditunjuk


sebagai ketua kelompok. Ibu senanglah biso kumpul tiap bulantu, kareno Ib
jugo ngeraso terbantu dengan pemberian ternak dulu. Jadi yo menurut Ibu apo
salahnyo kumpul sebulan sekalikan dak tiap hari jugo.

Dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, bahwa ada faktor-

faktor yang mempengaruhi tidak berkembangnya usaha mustahik dengan baik

dari segi faktor LAZ DT Peduli Jambi, maupun dari mustahiknya ini sendiri.

Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan pendapatan yang dihasilkan

oleh mustahik penerima zakat produktif. Untuk itu selain mekanisme

pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi adalah hal yang mutlak

diperlukan, evaluasi dari pembinaan tersebut juga harus dilaksanakan. Agar

tidak ada lagi perbedaan yang terlihat dari masing-masing mustahik untuk

perkembangan usahanya, karena telah dibina dengan porsi yang sama. Untuk

dapat melihat hasil temuan tentang faktor yang menyebabkan beberapa usaha

binaan LAZ DT Peduli Jambi tidak mengalami perkembangan yang baik

meskipun telah dilakukan pembinaan secara lebih ringkas, maka peneliti akan

104
Wawancara dengan Ibu Sugihariani selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ
DT Peduli Jambi tentang pembinaan zakat produktif, tanggal 14 Maret 2020.
84

membuat tabel yang dapat dilihat pada tabel IV.2 agar mudah dipahami

sebagai berikut:

Tabel IV.2
Faktor yang Menyebabkan Beberapa Usaha Binaan LAZ DT Peduli Jambi
Tidak Mengalami Perkembangan Meskipun Telah Dilakukan Pembinaan
Faktor dari Mustahik Penerima
Faktor dari LAZ DT Peduli
No Zakat Produktif LAZ DT Peduli
Jambi
Jambi
1. Pembinaan hanya dilakukan satu Musathik tidak mengikuti
bulan sekali pembinaan rutin sebulan sekali
2. Terbatasnya tim yang turun saat Mustahik tidak mengetahui
melakukan pembinaan informasi pembinaan yang
disampaikan
3. Pembinaan belum terbagi sesuai Mustahik tidak menjalankan
dengan usaha usahanya dengan tidak maksimal
4. Tidak ada Pembina khusus untuk Ketua kelompok tidak selalu
kelompok mustahik yang sudah mengkoordinir anggota kelompok
dibentuk untuk ikut pembinaan
5. Belum ada sanksi yang tegas Untuk mustahik program Desa
untuk mustahik yang tidak datang Ternak Mandiri saat ini, pakan
pembinaan ternak bebek lebih mahal daripada
hasil yang didapat
Sumber: Diolah dan Dirangkum Peneliti

3. Mekanisme Pembinaan yang Dilakukan LAZ DT Peduli Jambi Agar


Dapat Mengembangkan Pendapatan Usaha Binaannya

Untuk memaksimalkan perkembangan usaha binaannya, setelah pihak

LAZ DT Peduli Jambi memberikan zakat produktif, maka mustahik yang

menerima zakat produktif tersebut tidak langsung dilepaskan begitu saja

dalam melaksanakan usahanya. Pihak LAZ DT Peduli Jambi melalui bidang

program akan turut serta membantu dan memantau perkembangan usaha

mustahik melalui pembinaan yang dilakukan satu bulan sekali oleh pihak

program LAZ DT Peduli Jambi, sebagaimana yang dikatakan Bapak Yulis:

Jadi, di LAZ DT Peduli Jambi ini, ada yang namanya tim penghimpun dana
atau yang biasa kami sebut dengan fundraising, lalu ada tim penyaluran dana,
85

yaitu tim saya yang tergabung dalam tim program namanya. Untuk
pembinaan mustahik ini, kami sebagai tim program selain menyalurkan dana,
kami tidak langsung melepaskan mustahik, tapi kami adakan pembinaan yang
mana ini masih jadi tanggung jawab kami sebagai pihak program.105

Gambar IV.4
Dokumentasi Pembinaan LAZ DT Peduli Jambi

Sumber: Dokumentasi Kanor DT Peduli Jambi

Pembinaan ini dilakukan bertujuan untuk memberdayakan para

mustahik yang telah diberikan zakat produktif. Mengenai pemberdayaan,

dasar dari strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan ekonomi

kerakyatan, seperti usaha ekonomi yang lemah merupakan usaha untuk

105
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang pembinaan usaha mustahik, tanggal 25 Februari 2020.
86

memandirikan masyarakat lewat wirausaha perwujudan potensi dana

potensial yang perlu dikelola secara professional dan bertanggung jawab

untuk memajukan kesejahteraan umum.106 Maka bentuk profesional dan

bertanggung jawab ini, mealui pembinaan LAZ DT Peduli Jambi, diharapkan

hasilnya mampu memajukan ekonomi mustahik sebagai bentuk perwujudan

kesejahteraan umum. Adapun pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli

Jambi kepada penerima zakat produktif atau usaha binaannya adalah:107

a. Pembinaan Ruhiyah (Spiritual)

Hal yang pertama yang dilakukan oleh LAZ DT Peduli Jambi sebagai

mekanisme pembinaannya, yaitu pembinaan dari sisi ruhiyah para

mustahik. Sesi ini sangat ditekankan oleh pihak LAZ DT Peduli Jambi,

karena pihak LAZ DT Peduli Jambi tidak ingin orientasi para mustahik

hanya kepada urusan dunia saja, bekerja keras setiap hari, hingga lupa

menjalankan perintah Allah SWT. Bagi pihak lembaga, ini merupakan hal

yang sangat penting sebelum mustahik terjun dan menjalankan usahanya.

Karena apabila ruhiyah mustahik baik, maka mereka akan mengerti makna

ikhtiar sebelum bertawakal kepada Allah. Artinya, bahwa ketika mereka

beribadah dengan baik kepada Allah SWT, lalu sudah menjalankan ikhtiar

mereka semaksimal mungkin melalui usaha yang mereka jalankan. Maka,

apapun hasil yang mereka dapat, mereka akan senantiasa bersyukur

106
Totok Mardikanto, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik,
Cetakan kesatu (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 2.
107
Dirangkum dari wawancara dengan pihak Program LAZ Daarut Tauhiid Peduli Jambi
dan Mustahik Penerima Zakat Produktif LAZ Daarut Tauhiid Peduli Jambi tentang pembinaan
zakat produktif, Februari-Maret 2020.
87

dengan apa yang mereka peroleh. Pembinaan ruhiyah yang dilakukan LAZ

DT Peduli Jambi untuk mustahik penerima zakat produktifnya adalah

ceramah agama yang disampaikan di awal waktu pertemuan setiap bulan

sekalinya, sebelum rangkaian pembinaan lain. Pembacaan Asma’ul Husna

secara bersama-sama agar mengingat nama-nama Allah. Pembacaan do’a

dan kembali mengingatkan ibadah-ibadah keseharian yang wajib maupun

sunnah yang harus dilaksanakan setiap harinya.

b. Mendatangkan Pemateri Sesuai Kebutuhan Program Usaha Mustahik

Pada pertemuan satu bulan sekali yang diadakan oleh LAZ DT Peduli

Jambi, selain pihak internal lembaga yang mengisi materi untuk

pembinaan, LAZ DT Peduli Jambi juga mendatangkan pihak eksternal

lembaga guna meningkatkan dan memperluas wawasan baik itu mustahik,

maupun pihak LAZ DT Peduli Jambi itu sendiri tentang dunia wirausaha.

Bermacam-macam pemateri eksternal dihadirkan sesuai kebutuhan dan

kondisi usaha mustahik setiap bulannya. Mekanisme yang dilakukan

pihak LAZ DT Peduli Jambi untuk mendatangkan pihak eksternal adalah

dengan cara melihat kebutuhan mustahik, misalnya ketika mereka mulai

lesu dalam menjalankan usahanya karena berbagai faktor yang mereka

hadapi, maka pihak LAZ DT Peduli Jambi mendatangkan pengusaha

sukses yang sudah banyak pengalamannya, tentu kesuksesan pengusaha

tersebut tidaklah langsung instan, mealinkan juga melewati berbagai

macam tantangan dan rintangan, untung dan rugi, dan hal-hal lainnya

sebelum mereka mencapai puncak kesuksesan. Harapannya, dengan


88

adanya pemateri sesuai kebutuhan mustahik ini, mampu menjadi asupan

semangat lagi bagi mustahik untuk menjalankan usahanya. Dan untuk

menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi mustahik dalam

menjalankan usahanya, seperti kasus pada program usaha desa ternak

mandiri yang mana pakan bebeknya lebih mahal daripada hasil penjualan

telurnya, maka didatangkan ahli pakan bebek untuk mengajarkan cara

membuat alternative pakan bebek, sehingga menurunkan biaya pakannya.

c. Pelatihan Soft Skill Mustahik

Pelatihan ini dilakukan untuk menambah kapasitas mustahik sebagai

seorang wirausaha. Pelatihan yang diberikan untuk mustahik penerima

zakat produktif yaitu pencatatan keuangan usahanya. Pencatatan

keuangan ini diberikan oleh pihak LAZ DT Peduli Jambi sebagai bentuk

meningkatkan soft skill mustahik. Dengan adanya pemberian dan

pelatihan pencatatan keuangan ini, harapannya mampu membuat

mustahik bisa menyusun keuangan usaha mereka dengan detail dan rapi,

agar jelas terlihat keuantungan ataupun kerugian yang dihadapi oleh

mustahik setiap bulannya. Pencatatan keuangan yang dilakukan memang

masih sederhana bentuknya, karena mengingat sasaran untuk pembinaan

ini adalah mustahik dengan usia yang sudah tidak lagi muda, dan

keterbatasan dalam memahami secara teperinci dengan waktu yang

terbatas yaitu satu bulan sekali.

d. Tabungan dan Infak


89

Selain pembinaan mengenai peningkatan kapasitas mustahik mulai dari

spiritual hingga soft skill mustahik, pada pembinaan yang dilakukan satu

bulan sekali terdapat juga suatu kegiatan untuk simpanan mustahik di

masa depan, yaitu tabungan dan infak. Pada setiap pertemuan yang

diadakan satu bulan sekali, mustahik di anjurkan untuk menabung

seberapa mustahik ingin menabung, nominalnya tidak ditentukan, yang

mana tabungan ini bisa menjadi simpanan mustahik di masa yang akan

datang. Terakhir yaitu infak, infak yang dikeluarkan oleh mustahik bebas

nominalnya, ini menjadikan mustahik untuk mau juga belajar bersedekah,

meski dengan keterbatasan yang mustahik jalani sendiri. Selain itu, hal ini

juga memberikan pemahaman bahwa dengan kita berbagi maka harta kita

tidak akan kurang, melainkan bisa bertambah dengan jalan yang tidak

terduga-duga.

Untuk biaya oprasional pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli

Jambi terhadap musahik zakat produktifnya, pihak LAZ DT Peduli Jambi

menggunakan anggaran dari berbagai pos keuangan. Seperti keuangan dari

infak umum (kotak infak dan kenclengan infak yang telah disebar), zakat

yang dihimpun dari mustahik, karena menurut penuturan pihak LAZ DT

Peduli Jambi bahwa tenaga profesional yang didatangkan untuk membina

para mustahik agar dapat maju dalam segi perekonomiannya adalah termasuk

salah satu dari delapan asnaf yang berhak menerima zakat produktif yaitu fii

sabilillah. Fii Sabilillah disini dimaksudkan karena pihak profesional tersebut


90

membantu berbagai kegiatan usaha individu yang tidak mampu, jujur dan

ikhlas.108

Mekanisme yang diterapkan dalam pembinaan kepada mustahik

penerima zakat produktif ini terus dilakukan secara berkala, agar mustahik

bisa terus menjalankan usahanya dengan baik setelah dibina. Dijelaskan oleh

Ibu Badariah selaku penerima zakat produktif LAZ DT Peduli Jambi program

PUMI:109

Kalau pembinaan Ibu seringlah ikut, kadang di rumah Ibuni, kadang dirumah
kawan-kawan kelompok yang lain. Pembinaannyotu sebulan sekali,
banyaklah kegiatan selamo pertemuan itu. Ado ceramah, asma’ul husna,
menceritakan perkembangan usaha masing-masing. Terus kami jugo nabung
samo infak di sano, itu seikhlasnyolah berapo kito mau nabung, berapo kito
mau infak.

Selain itu, pembinaan juga mendatangkan pihak eksternal lembaga

untuk membantu mengatasi masalah yang ada di usaha mustahik. Hal ini

sebagaimana yang dikatakan Ibu Sugihariani penerima zakat produktif LAZ

DT Peduli Jambi program Desa Ternak Mandiri di Catur Rahayu, Dendang,

Tanjung Jabur Timur juga mengatakan:110

Pertemuan sebulan sekali di sini ado, Pak Yulis biasonyo yang ke sini samo
rombongan, banyaklah yang dibahas kalua lagi ketemu. Apolagi kami yang
ternakni yang masih ternak bebek kadang ngadu tentang pakan mahal yo pas
ketemutulah. Pernah didatangi orang ternak jugo untuk ngajarin bikin pakan
ternak alternatif untuk bebek, biak dak mahal nian.

108
Dirangkum dari wawancara dengan pihak Sekretaris dan Keuangan & pihak Program
LAZ Daarut Tauhiid Peduli Jambi tentang pembinaan zakat produktif, April 2020.
109
Wawancara dengan Ibu Badariah selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ
Daarut Tauhiid Peduli Jambi tentang pembinaan yang diikuti, tanggal 10 Maret 2020.
110
Wawancara dengan Ibu Sugihariani selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ
Daarut Tauhiid Peduli Jambi tentang pembinaan yang diikuti, tanggal 14 Maret 2020.
91

Banyak mustahik yang merasa cukup terbantu dengan adanya

pertemuan satu bulan sekali yang diadakan LAZ DT Peduli Jambi ini sebagai

salah satu bentuk pembinaan. Ini bisa membuat mustahik merasa tidak

sendirian dalam menghadapi masalah-masalah yang ada di dalam usahanya,

namun mereka memiliki tim untuk bisa diajak berdiskusi dan mencari solusi

dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi mereka agar usaha yang

mereka buka bisa berjalan lancar dan terus bertahan untuk membantu

perekonomian mereka.

Pembinaan yang hadir di LAZ DT Peduli Jambi ini berupaya untuk

mampu mendampingi pihak mustahik yang memiliki usaha dari zakat

produktif yang disalurkan. Karena dengan adanya pembinaan ini, menjadikan

mustahik tidak sendirian atau bingung apabila nantinya mendapatkan masalah

pada saat menjalankan usahanya. Seperti yang dikatakan Bapak Yulis selaku

ketua program sekaligus pembina:111

Ya dengan adanya pembinaan yang kami lakukan ini, harapannya mampu


membantu mustahik Kembali setelah mendapatkan dana, ini sebagai upaya
dan ikhtiar kita untuk membuat usaha yang dibuat oleh mustahik terus
berjalan sebagaimana mestinya, tentu pembinaan ini tidakakn berhasil jika
tidak adanya dukungan dari berbagai pihak khususnya mustahik, kehadiran
mustahik sangat kami harpkan Ketika pembinaan.

Meskipun pada akhirnya ada juga mustahik yang tidak aktif atau

stagnan usahanya setelah dibina. Dalam hal ini pihak LAZ DT peduli Jambi

menyadari bahwa hal inilah yang akan dievaluasi untuk kedepannya. Supaya

111
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang pembinaan usaha mustahik, tanggal 16 April 2020.
92

tidak terulang lagi kejadian yang sama, mengingat muzaki sudah banyak yang

percaya pada LAZ DT Peduli. Dilajutkan oleh Bapak Yulis:112

Kami menyadari dalam mekanisme pembinaan yang kami lakukan masih ada
kurangnya, hingga membuat beberapa mustahik belum mampu menjalankan
usahanya dengan baik, ini akan menjadi evaluasi kami kedepan, agar dapat
membuat usaha mustahik menjadi lebih aktif dan maju lagi. Untuk saat ini
usaha yang tidak aktif kami coba follow-up dan menanyakan keadaan usaha
kenapa bisa tidak aktif, beberapa kali kami damping untuk bisa aktif lagi
namun memang belum bisa maksimal karena beberapa faktor dari dalam
ataupun luar.

Selain membantu para mustahik untuk meningkatkan kapasitas

ilmunya dalam berwirausaha. Pembinaan dari LAZ DT Peduli Jambi juga

mendapatkan masukan dari beberapa mustahik zakat produktifnya. Hal ini

dikarenakan mustahik sebenarnya sangat tertarik dengan pembinaan yang

dilakukan LAZ DT Peduli Jambi, sehingga sangat ingin mendapatkan

pengetahuan yang lebih lagi daripada pembinaan sekarang. Seperti yang

dikatakan Ibu Rohayati:113

Pertemuan sebulan sekalitu yo rajinlah kami ikutikan, tapi kadang kami jugo
bingung dengan yang ndak pernah datang, kalau di tanyo ado bae alasannyo
padahal ini bagus sebenarnyokan untuk nambah ilmu kito, dari DT pun belum
ado yang ngubungi dak pernah datang kayaknyo. Pengengennyo di
pembinaanni ado yang datang lebih sering kayak 2 minggu sekali ke usaha-
usaha kamikan biak lebih tau kondisi kami kayak mano, dak cuman pas kami
ceritoin bae, jadi untuk saran dari DT ke kami jugo lebih enak.

Selain itu, ada pula masukkan dan saran dari Ibu Apriyani untuk

pembinaan zakat produktif Desa Ternak Mandiri:114

112
Wawancara dengan Bapak Yulis selaku Kepala Bagian Program LAZ Daarut Tauhiid
Peduli Jambi tentang pembinaan usaha mustahik, tanggal 16 April 2020.
113
Wawancara dengan Ibu Rohayati selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ
Daarut Tauhiid Peduli Jambi tentang pembinaan yang diikuti, tanggal 20 April 2020.
114
Wawancara dengan Ibu Apriyani selaku mustahik penerima zakat produktif LAZ
Daarut Tauhiid Peduli Jambi tentang pembinaan yang diikuti, tanggal 22 April 2020.
93

Pas pertemuantu lumayanlah biso buka pikiran kamikan, misalnyo lagi


bingung masalah ternakni macem mano. Kayak dulukan pas makan bebektu
lebih mahal daripado telok yang dihasilkannyo, pas DT ke sini kami ngadu
dan minta izin jual bebeknyo untuk diganti ternak lain, dan dibolehin. Tapi
lebih baiknyo memang ado yang pembinanyo dari desanikan, biak kalau
terjadi apo-apo kami dak payah nunggu lagi sebulan sekali baru biso ngadu.
Samo biso jugo ado tambahan untuk kesehatan hewanni.

Untuk menjadi evaluasi selanjutnya dalam upaya meningkatkan

distribusi zakat produktif dan pembinaannya ditahun ini hingga tahun-tahun

yang akan mendatang. LAZ DT Peduli Jambi akan meningkatkan anggota tim

yang bertugas pada pilar ekonomi yang menanungi zakat produktif ini agar

mencapai hasil yang maksimal. Agar ketika mendapatkan dana dari tim

fundrising selanjutnya bisa mendistribusikan dana zakat produktif lebih luas

lagi cakupannya, dan pembinaan yang akan dilakukan bisa lebih maksimal

dengan tim yang akan turun membina nanti lebih banyak dari sebelumnya,

dan mampu mendatangkan pihak eksternal jika diperlukan. Seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Mulyadi selaku Kepala Cabang LAZ DT Peduli

Jambi:115

Tentu kami sebagai pihak lembaga pengelola zakat tidak hanya ingin
mengoptimalkan dari segi fundrising bagaimana para muzaki mau
mempercayai sebagaian hartanya untuk diberikan kepada mustahik, tetapi
kami juga ingin mengoptimalkan dalam segi program-program yang kami
bentuk untuk penyaluran dana zakat ini. Seperti di program zakat produktif,
kami ingin kedepan dengan adanya banyak sumber daya manusia di tim
dalam pilar ekonomi, agar penyaluran zakat produktif bisa lebih meluas, kami
bisa membantu banyak usaha yang kekurangan modal, dan menambah
pengetahuan mereka lewat pembinaan yang kami lakukan. Kami juga ingin
bisa mendatangkan pihak-pihak eksternal lebih banyak untuk menambah
wawasan para mustahik dalam berwirausaha.

115
Wawancara dengan Bapak Mulyadi selaku Kepala Cabang LAZ Daarut Tauhiid Peduli
Jambi tentang pembinaan, tanggal 02 Februari 2020
94

Untuk dapat melihat hasil temuan tentang mekanisme pembinaan yang

dilakukan DT Peduli Jambi agar dapat mengembangkan pendapatan usaha

binaannya secara lebih ringkas, maka peneliti akan membuat tabel yang dapat

dilihat pada tabel IV.3 agar mudah dipahami sebagai berikut:

Tabel IV.3
Mekanisme Pembinaan LAZ DT Peduli Jambi untuk Mustahik Zakat
Produktif
Mekanisme Pembinaan LAZ DT Peduli Jambi untuk Mustahik
No
Zakat Produktif
1. Pembinaan Ruhiyah (Spiritual)
2. Mendatangkan Pemateri Sesuai Kebutuhan Program Usaha Mustahik
3. Pelatihan Soft Skill Mustahik
4. Tabungan dan Infak
Sumber: Diolah dan Dirangkum peneliti

B. Pembahasan

Dalam pemberian dana zakat produktif LAZ DT Peduli Jambi melakukan

pendataan dan survei lapangan terlebih dahulu sebelum memberikan dana zakat

produktif, dan melakukan pembinaan pasca diberikannya dana zakat produktif

tersebut ketika telah berjalan usaha para mustahik. Disini peneliti menganalisis

dengan diberikannya dana zakat produktif ini mampu membuat pendapatan

mustahik berkembang dari sebelumnya ketika belum diberikannya zakat produktif

oleh LAZ DT Peduli Jambi.

Berdasarkan teori:

Zakat disalurkan secara produktif merupakan hal yang tepat apabila

mampu dikelola dengan baik dan sebagaimana mestinya, agar mampu

mensejahterakan ekonomi umat. A. Qodri Azizy dalam bukunya menyimpulkan

bahwa zakat hendaknya tidak sekedar konsumtif, maka idealnya zakat dijadikan

sumber dana umat. Penggunaan zakat untuk konsumtif hanyalah untuk hal-hal
95

yang bersifat darurat. Artinya, ketika ada mustahik yang tidak mungkin untuk

dibimbing untuk mempunyai usaha mandiri atau memang untuk kepentingan

mendesak, maka penggunaan konsumtif dapat dilakukan.116

Teori M.Arif Muafraini dan Hepi Prayudiawan menyatakan pola

pensitribusian zakat untuk pendayagunaan dana zakat, bentuk inovasi distribusi

dikategorikan dalam empat bentuk berikut:117

a. Distribusi bersifat “konsumtif tradisional”, yaitu zakat dibagikan kepada

mustahik untuk dimanfaatkan secara langsung, seperti zakat fitrah yang

diberikan kepada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau

zakat mal yang dibagikan kepada para korban bencana alam.

b. Distribusi bersifat “konsumtif kreatif”, yaitu zakat diwujudkan dalam bentuk

lain dari barangnya semula, seperti diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah

atau beasiswa.

c. Distribusi bersifat “produktif tradisional”, dimana zakat diberikan dalam

bentuk barang-barang yang produktif seperti kambing, sapi, alat cukur, dan

lain sebagainya. Pemberian dalam bentuk ini akan dapat menciptakan suatu

usaha yang membuka lapangan kerja bagi fakir miskin.

d. Distribusi dalam bentuk “produktif kreatif”. Yaitu zakat diwujudkan dalam

bentuk permodalan baik untuk membangun proyek sosial atau menambah

modal pedagang pengusaha kecil.

Berdasarkan fenomena:

116
Ahmad Qodri A. Azizy, Membangun Fondasi Ekonomi Umat: Meneropong Prospek
Berkembangnya Ekonomi Islam, Cet. 1 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 148-149.
117
M. Arief Mufraini dan Hepi Prayudiawan, Akuntansi Dan Manajemen Zakat
Mengomunikasikan Kesadaran Dan Membangun Jaringan (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 153.
96

Lembaga Amil Zakat DT Peduli Jambi memiliki salah satu pilar sebagai

bentuk program kerja sebagai pos penyaluran zakat di bidang ekonomi, yaitu pilar

ekonomi. Dalam hal inilah LAZ DT Peduli Jambi berupaya untuk mendistribusian

dana zakat dalam bentuk produktif yaitu memberikan daza zakat kepada mustahik

berbentuk modal yang bermacam-macam. Ada berbentuk uang, barang, alat, dan

ternak. Ketika sebelum memberikan dana zakat produktif, pihak LAZ DT Peduli

Jambi melakukan survei terlebih dahulu kepada mustahik dan usaha apa yang

sedang atau akan mereka jalankan ketika telah mendapatkan modal. Survei ini

dilakukan agar modal yang diberikan tepat guna, karena pihak LAZ DT Peduli

Jambi akan langsung mengetahui bentuk modal yang bagaimanakah yang

dibutuhkan oleh mustahik.

Misalnya pada usaha pembuat kue untuk dijual sebagai sarapan dipagi

hari, modal yang diberikan selain uang, juga diberikan modal berbentuk barang

kebutuhan membuat kue seperti tepung, gula, garam, minyak, dan telur. Lalu

diberikan juga alat-alat penunjang usahanya seperti mixer, oven, kuali, dan

kompor. Lain halnya dengan usaha pembuat kue, untuk modal yang disalurkan

kepada peternakpun beda pula. Untuk usaha peternakan, maka akan diberikan

berupa bantuan berupa hewan ternak. Awalnya dahulu LAZ DT Peduli Jambi

memberikan masing-masing peternak di desa Catur Rahayu sejumlah 50 ternak

bebek, beserta pakan dan kandangnya. Namun seiring berjalannya waktu akibat

mahalnya pakan bebek dibandingkan dengan hasil yang didapat, pihak LAZ DT

Peduli Jambi memutuskan untuk memperbolehkan mustahik mengganti ternak

bebeknya dengan ternak lain. Seperti ayam, entok dan kambing.


97

Telah dijelaskan bahwa pengertian zakat itu dimaksudkan untuk

membangun manusia, yang dulunya mustahik menjadi muzaki dengan proses

perencanaan dan pengelolaan yang tepat, namun demikian pembangunan manusia

ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Hanya dengan menyalurkan zakat

kepada mustahik itu tidak akan menumbuhkan hasil seperti yang diharapkan tanpa

adanya pengawasan dan evaluasi, oleh karena itu pembinaan juga dibutuhkan

setelah disalurkannya zakat produktif agar para mustahik ada yang mendampingi,

membina, dan lembaga sebagai tempat mustahik mendapat naungan berupa

layanan pengaduan maupun untuk meningkatkan kapasitas mereka melalui ilmu

yang didapat selama proses pembinaan yang mereka ikuti.

Banyak hal yang bisa dijadikan bahan evaluasi dan pembelajaran untuk

membuat sistem pembinaan menjadi lebih maksimal. Seperti dapat kita lihat dari

Lembaga Amil Zakat lain salah satunya yaitu Lembaga Manajemen Infaq Ukhuwah

Islamiyah yang bergerak di bidang sosial. Untuk melakukan pembiaan kepada

mustahiknya pihak lembaga mengadakan mentoring dalam skala kecil untuk tiap

kelompok mustahik yang dibentuk. Fungsi kelompok kecil pada mustahik ini adalah

untuk nantinya dilakukan mentoring dengan pembina khusus kelompok tersebut,

sehingga mustahik bisa lebih leluasa dalam melaporkan keadaan usahanya, dan pembina

yang telah ditunjukpun lebih fokus memonitoring mustahik binaannya.

Selain itu pihak lembaga juga bisa melihat pola pendistribusian zakat produktif

baru, yaitu melihat cara lembaga pengelola zakat Negara Malaysia dalam menyalurkan

zakat produktif yaitu dengan cara membuat lembaga pelatihan tersendiri sebagai wadah

pelatihan mustahik sebelum dilepaskan untuk membuat usaha. Di Malaysia hadir Institut

Kemahiran Baitulmal sebagai tempat menyalurkan zakat dalam bentuk produktif, dimana
98

sebelum mustahik membuka usaha, maka mustahik dilatih terlebih dahulu di sini supaya

mempersiapkan skill mustahik secara maksimal. Di sini berbagai macam kursus dan

pelatihan disediakan seperti kurus kejuruan elektrik, makanan, fashion, seni lukis, dan

teknologi.118

Dengan melihat bagaimana perbandingan pengelolaan zakat produktif di

lembaga lain, ini membuat LAZ DT Peduli Jambi dapat mengambil banyak

variasi pembinaan dan program zakat produktif. Agar peningkatan kesejahteraan

mustahik dapat dilakukan dengan optimal. Dan ini juga dapat menjadikan pihak

LAZ DT Peduli Jambi menjadi lembaga zakat yang lebih banyak dilirik oleh

muzaki untuk menyalurkan sebagian hartanya dalam bentuk penunaian zakat.

Karena tentu muzaki merasa tertarik dan percaya bahwa zakat yang disalurkannya

melalui lembaga LAZ DT Peduli Jambi memang dimanfaatkan dengan sebaik

mungkin, dan hasilnya terlihat jelas. Muzaki akan merasa bisa melihat langsung

perubahan kondisi ekonomi mustahik menjadi lebih baik lewat pembinaan dan

program zakat produktif yang baik dari LAZ DT Peduli Jambi.

Berdasarkan teori:

Pembinaan menurut Masdar Helmi adalah segala hal usaha, ikhtiar dan

kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan dan pengorganisasian serta


119
pengendalian segala sesuatu secara teratur dan terarah. Pembinaan adalah

upaya pendidikan formal maupun non formal yang dilakukan secara sadar,

berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka

118
Ahmad Wira, “Studi Pengelolaan Zakat di Malaysia”, Diakses di
https://www.researchgate.net/publication/337328983_STUDI_PENGELOLAAN_ZAKAT_DI_M
ALAYSIA, tanggal 03 Mei 2020.
119
Masdar Helmi, Peranan Dakwah Islam dalam Pembinaan Ummat, (Semarang: Lemb.
Panel dan Latihan, 1971), hlm. 8.
99

memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu

dasar-dasar kepribadiannya seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan

keterampilan sesuai dengan bakat, kecenderungan/keinginan serta kemampuan-

kemampuannya sebagai bekal, untuk selanjutnya atas perkasa sendiri menambah,

meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesamanya maupun lingkungannya

ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan

pribadi yang mandiri.120

Berdasarkan teori Mangunhardjana untuk melakukan pembinaan ada

beberapa pendekatan yang harus diperhatikan oleh seorang pembina, antara

lain:121

a. Pendekatan informative (informative approach), yaitu cara menjalankan

program dengan menyampaikan informasi kepada peserta didik. Peserta didik

dalam pendekatan ini dianggap belum tahu dan tidak punya pengalaman.

b. Pendekatan partisipatif (participative approach), dimana dalam pendekatan

ini peserta didik dimanfaatkan sehingga lebih ke situasi belajar bersama.

c. Pendekatan eksperiansial (experienciel approach), dalam pendekatan ini

menempatkan bahwa peserta didik langsung terlibat di dalam pembinaan, ini

disebut sebagai belajar yang sejati, karena pengalaman pribadi dan langsung

terlibat dalam situasi tersebut.

Berdasarkan fenomena:

120
Simanjuntak, B., I. L Pasaribu, Membina dan Mengembangkan GenerasiMuda, (Bandung:
Tarsito, 1990), hlm. 84.
121
Mangunhardjana, Pembinaan, Arti dan Metodenya, (Yogyakarta:Kanimus, 1986), hlm.
17.
100

Pada dasarnya pelaksanaan pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli

Jambi telah menghadirkan berbagai macam kegiatan pada saat pembinaan untuk

menunjang kapasitas dan ilmu yang akan para mustahik zakat produktif binaan

LAZ DT Peduli Jambi dapatkan. Pembinaan ini menjadi harapan yang besar agar

dapat terus membimbing dan menumbuhkan semangat para mustahik dalam

menjalankan usahanya. Pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi ini

dalkukan satu bulan sekali. Namun perbedaan belum sepenuhnya seusi dengan

bakat atau klasifikasi usaha binaan. Hanya terdapat sedikit perbedaan untuk

pembinaan wirausaha yang berjualan makanan maupun sembako dan yang

beternak. Perbedaannya hanya terletak pada penyampaian materi yang diberikan

pada saat pembinaan.

Dalam mekanisme pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi,

sesuai dengan yang dikatakan oleh Mangunhardjana untuk melakukan pembinaan

ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan oleh seorang pembina.

Pembinaan yang dilakukan menggunakan pendekatan eksperiansial (experienciel

approach), dalam pendekatan ini menempatkan bahwa peserta didik langsung

terlibat di dalam pembinaan, ini disebut sebagai belajar yang sejati, karena

pengalaman pribadi dan langsung terlibat dalam situasi tersebut. Dalam artian

peserta didik maupun pembina memiliki pengalaman pribadi dan langsung terlibat

dalam situasi tersebut (membuka bisnis/usaha). Hal ini terlihat dari materi yang

disampaikan biasanya akan disampaikan langsung oleh penggiat bisnis/usaha.

Sehingga saat pembinaan materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik

oleh para mustahik yang juga merasakan hal tersebut.


101

Menariknya, hal yang ditekankan dan utama didalam mekanisme

pembinaan yang dilakukan oleh LAZ DT Peduli Jambi adalah bagaimana

memperbaiki ruhiyah (spiritual) mustahik. Karena pihak LAZ DT Peduli Jambi

tidak ingin orientasi para mustahik menacari uang dan sibuk mengejar dunia saja,

bekerja keras setiap hari, hingga lupa menjalankan perintah Allah SWT. Maka

dengan adanya perbaikan ruhiyah secara perlahan kepada mustahik, ini

menjadikan mustahik lebih memahami pentingnya beribadah kepada Allah SWT.

Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surah Al-Qhasash ayat 77:

َ ‫ّلل ۡإ ََل‬
ۡۡۖ‫ك‬ ُ َّ ۡ‫س َن ۡٱ‬
ۡ َۡ ‫ِنۡك َمآۡأَح‬
َ
ۡ ‫س‬ ‫ح‬
َ َ َ ُّ
‫كۡ م َِن ۡٱدلنيۡا ۖۡۡوأ‬ ِ َ َ‫ّلل ۡٱۡ َّدل َارۡ ۡٱٓأۡلخ َِرَۡة ۖۡۡ َو ََلۡت‬
َ َ‫نسۡنَصيب‬ ُۡ َّ ۡ‫ك ۡٱ‬ َ ٓ ‫ِيما‬
َ َٰ ‫ۡءاتَى‬ َ ‫َۡوۡٱبتَغِۡ ۡف‬
ِ
ُ َ َ َّ َّ َ َ َ َ
َۡ ‫سد‬
ۡ٧٧ۡ‫ِين‬ ُّ ‫ُۡي‬
ِ ‫ِبۡٱل ُمف‬ ‫ّللَۡل‬
ۡ ۡ‫ۡرضۡإِنۡٱ‬ َۡ ‫َوَلۡتبغِ ۡٱلف َس‬
ۡ ِ ‫ادۡ ِِفۡٱۡل‬

Artinya:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 122

Ayat ini menjelaskan bahwa fokus utama kita sebagai ummat muslim

adalah untuk akhriat terlebih dahulu, namun Allah SWT juga tidak melarang

ummat muslim untuk mengejar dunianya. Harapan inilah yang ingin ditumbuhkan

oleh pihak LAZ DT Peduli Jambi. Para mustahiknya sadar untuk mengejar akhirat

terlebih dahulu dengan cara siraman rohani lewat tausiyah dan ceramah saat

pembinaan. Lalu berikutnya barulah memberikan materi tentang kewirausahaan.

Agar kehidupan antara akhirat dan dunia mustahik seimbang.

122
Q.S Al-Qhasash (28) : 77.
102

Pembinaan yang dilakukan oleh LAZ DT Peduli Jambi yang dilakukan

sebulan sekali selama ini cukup membantu terhadap tumbuh kembangnya usaha

mustahik. Karena banyak mustahik yang mengaku mendapatkan ilmu-ilmu baru

tentang wirausaha melalui pembinaan yang diberikan. Meskipun masih ada

beberapa penambahan tentang mekanisme pembinaan yang dilakukan oleh LAZ

DT Peduli Jambi. Seperti menambah jumlah pembina yang fokus kepada setiap

kelompok yang sudah dibentuk dan menambah pemateri-pemateri yang

didatangkan dari pihak eksternal LAZ DT Peduli Jambi. Setelah itu, sangat perlu

dilakukan evaluasi pembinaan, baik evaluasi untuk pihak lembaga sendiri,

maupun evaluasi untuk mustahik yang jarang dan tidak pernah mengikuti

pembinaan.

Setelah diuraikan dari hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi

yang melibatkan beberapa informan dari pihak LAZ DT Peduli Jambi dan pihak

mustahik penerima zakat produktif LAZ DT Peduli Jambi. Masih banyak

perbaikan yang harus dilakukan dari segi pembinaan. Karena pembinaan zakat

produktif di LAZ DT Peduli Jambi ini adalah hal yang sangat penting, terutama

untuk mustahik yang membutuhkan banyak pengarahan dalam menjalankan

usahanya.

Meskipun belum seutuhnya maksimal program ini hingga membuat

pendapatan mustahik melonjak tinggi, namun lewat pembinaan yang dilakukan

sudah menjadi awal yang baik untuk LAZ DT Peduli Jambi umumnya dan

mustahik zakat produktif khususnya, untuk dapat lebih baik kedepannya. Karena

di dalam kehidupan ini ketika kita ingin sukses tidak akan terlepas dari sebuah
103

proses. Kadang prosesnya terasa sulit, namun kesulitan-kesulitan inilah yang

mampu membentuk kita menjadi lebih baik. Jangan lupa selalu belajar hal apapun

yang dapat menunjang kesuksesan kita, karena Allah telah berfirman dalam Al-

Qur’an Surah Ar-Ra’d ayat 11 bahwa Allah tidak akan merubah nasib sebuah

kaum hingga mereka mengubah nasib mereka sendiri.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

ilmiah, namun demikian dalam penelitian ini masih memiliki keterbatasan, antara

lain sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya berfokus pada usaha binaan yang masih aktif, karena

ingin melihat perkembangan pendapatannya. Sehingga tidak mengetahui

akibat usaha binaan yang tidak aktif.

2. Pada saat melakukan wawancara kepada mustahik mengenai pendapatan yang

mereka dapatkan, mereka tidak mengetahui dengan pasti pendapatan mereka.

Sehingga peneliti tidak mengetahui secara pasti berapa pendapatan mereka

sebelum dan setelah mendapatkan dana zakat produktif dari LAZ DT Peduli

Jambi.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

kesimpulan yaitu:

1. Program zakat produktif yang telah disalurkan LAZ DT Peduli Jambi sudah

mampu membantu mustahik dengan latar belakang berbeda sebelumnya kini

menjadi dapat berkembang usahanya, maupun telah memiliki pekerjaan dari

yang dulunya adalah seorang pengangguran. Program Zakat Produktif yang

telah dilakukan oleh LAZ DT Peduli Jambi yaitu: PUMI (Pemberdayaan

Ekonomi Mikro), Desa Ternak Mandiri dan Gerobak Tangguh.

2. Faktor tidak berjalannya usaha mustahik meskipun telah dibina hadir tidak

hanya dari mustahiknya sendiri, namun terdapat juga faktor dari pihak

lembaga LAZ DT Peduli Jambi. Dari mustahik, kurangnya kesadaran atau

tekad dalam menjalankan usahanya, dan tidak mengikuti pembinaan secara

maksimal. Dari pihak lembaga LAZ DT Peduli Jambi, kurangnya tim khusus

sesuai dengan kebutuhan jenis usaha mustahik, dan tidak adanya evaluasi

bagi mustahik yang tidak mengikuti pembinaan.

3. Melalui mekanisme pembinaan yang dilakukan oleh LAZ DT Peduli Jambi,

ini membantu para mustahik meningkatkan kapasitas dirinya dalam

menjalankan usaha. LAZ DT Peduli Jambi memberikan pembinaan secara

spiritual, soft skill dan membiasakan mustahik menabung dan berinfak.

104
105

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan saran terhadap

permasalahan dalam pembahasan skripsi ini:

1. Pembinaan yang dilakukan harus lebih masif dan lebih tegas lagi. Sebaiknya

setiap kelompok jangan hanya dipertemukan satu bulan sekali saja, namun

ada juga Pembina yang memantau usaha mustahik minimal dua minggu

sekali untuk terjun langsung ke lokasi, dan melihat keadaan mustahik di

lapangan, jadi mustahik tidak perlu menunggu satu bulan dulu untuk

menyampaikan apa keresahan ataupun keuntungan yang didapatkannya

kepada pembinanya. Pihak lembaga juga bisa menyiapkan call center untuk

pemantauan dan pengaduan mustahik zakat produktif. Selanjutnya, menindak

lanjuti dan mengevaluasi mustahik yang tidak datang ketika pembinaan.

2. Diberikan fasilitas tempat untuk melakukan pembinaan yang pasti. Agar

mustahik tidak perlu kebingungan mencari tempat pembinaan. Karena jika

diberikan fasilitas tempat serta sarana yang mendukung dalam pembinaan,

mustahik akan merasa nyaman dan bersemangat dalam mengikuti pembinaan.

3. Program Zakat yang telah disalurkan hendaknya bisa ditingkatkan lagi seperti

yang ada di LAZ DT Peduli pusat yang mempunyai program Petani Tangguh.

Mengingat beberapa desa yang ada di Jambi sumber mata pencahariannya

adalah dari petani. Jadi apabila ada program zakat produktif tentang Petani

Tangguh, akan sangat membantu pelosok desa yang ada di Jambi dengan

matapencaharian bertani bisa terbantu.


106

4. Untuk Mustahik yang tidak aktif lagi usahanya dilakukan evaluasi kembali

dan dimasukkan kedalam catatan khusus. Terkait masalah apa yang dihadapi

dengan musathik dalam menjalankan usahanya, dan apakah mustahik ternyata

memang belum bisa menjadi mustahik untuk zakat produktif. Dengan adanya

catatan seperti ini, kedepan mustahik bisa diberikan dana zakat dalam berntuk

lain, bukan lagi dalam bentuk zakat produktif.

5. Pihak LAZ DT Peduli Jambi turut serta gencar dalam mempromosikan usaha

dari binaannya. Pesebaran informasi yang dilakukan oleh LAZ DT Peduli

Jambi ini tentu lebih bisa meluas ke msyarakat daripada binaannya

mempromosikan usahanya sendiri yang mana ruang lingkupnya hanya

sekitaran tempat usaha dan kenalan pemiliki usaha.

C. Kata Penutup

Demikian karya ini ditulis, semoga bisa bermanfaat khususnya bagi peneliti

dan bagi masyarakat umumnya. Karya ini penulis sadari masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

tentunya sangat berarti untuk perbaikan nantinya. Penulis ucapkan terimakasih

telah berkenan membaca dan memberi masukkan.

Peneliti

Nurlaila
NIM: EES160524
107

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur
Al-Qur’an.
Abdurahman Qadir, 2001, Zakat Dalam Dimensi Mahda dan Sosial, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Abdurrahman Fathoni, 2011, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan
Skripsi, Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmad Qodri A. Azizy, 2004, Membangun Fondasi Ekonomi Umat: Meneropong
Prospek Berkembangnya Ekonomi Islam, Cet. 1 Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Ahmad Tanzeh, 2009, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras.
Akhmad Mujahidin, 2013, Ekonomi Islam Sejarah, Konsep, Instrumen, Negara
dan Pasar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Alila Pramiyanti, 2008, Studi Kelayakan Bisnis untuk UKM, Yogyakarta: Media
Presindo.
Asnaini, 2008, Zakat Produktif, dalam Prespektif Hukum Islam, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset, cet. 1.
Bagong Suyanto & Sutinah, 2005, Metedologi Penelitian Sosial Berbagai
Alternatif Pendekatan, Jakarta: Kencana.
Didin Hafidfuddn, 2002, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema
Insani Press.
Elsi Kartika Sari, 2006, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: PT
Grasindo.
Euis Amalia, 2010, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga
Kontemporer, Depok: Gramata.
Fakhrruddin, 2008, Fiqh dan Manajemen Zakat di indonesia, Malang: UIN-
Malang Press.
Gatot Kunta Kumara, Ganjar Nugraha & Indah Ratnaningsih, 2019, Selayang
Pandang Daarut Tauhiid Perjalanan Dakwah dari Masa ke Masa,
Bandung: Emqies Publishing.
Ilyas Supena dan Darmu’in, 2009, Menejemen Zakat, Semarang: Walisongo
Press, cet 1.
M. Amin Abdullah, dkk, 2006, Metedologi Penelitian Agama: Pendekatan
Multidisipliner, Yogyakarta: Lembaga Penelitian.
108

M. Arief Mufraini dan Hepi Prayudiawan, 2006, Akuntansi Dan Manajemen


Zakat Mengomunikasikan Kesadaran Dan Membangun Jaringan Jakarta:
Kencana
M. Dawarman Raharjo, 1999, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, Jakarta:
Lembaga Studi Agama dan Filsafat.
Mamluatul Maghfiroh, 2009, Zakat, Yogyakart: Insan Madani.
Mangunhardjana, 1986, Pembinaan, Arti dan Metodenya, Yogyakarta: Kanimus.
Masdar Helmi, 1971, Peranan Dakwah Islam dalam Pembinaan Ummat,
Semarang: Lemb. Panel dan Latihan.
Muhammad Daud Ali, Habibah Daud Ali, 1995, Lembaga-lembaga Islam di
Indonesia, Jakarta: Raja GRafindo Persada.
Muhammad Hasan, 2011, Menejemen Zakat Model Pengelolaan yang Efektif,
Yogyakarta: Idea Press.
Muhammad Ridwan dan Mas’ud, 2005, Zakat dan Kemiskinan Instrumen
Pemberdayaan Ekonomi Umat, Yogyakarta: UII Press.
Oos M. Anwas, 2013, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global Bandung:
Alfabeta.
Saifudin Zuhri, 2012, Zakat di Era Reformasi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, cet. 1.
Sanapiah Faisal, 2007, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Simanjuntak, B., I. L Pasaribu, 1990, Membina dan Mengembangkan
GenerasiMuda Bandung: Tarsito.
Sjechul Hadi Permono, 1992, Pendayagunaan Zakat dalam Rangka
Pembangunan Nasional, Jakarta: Pustaka Firrdaus.
Soeratno dan Lincolin Arsyad, 2008, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan
Bisnis, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Sri Nur Hayati, Wasilah, 2015, Akuntasi Syariah di Indonesia, Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:
Alfabeta.
Tim Penyusun, 2012, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi: Fakultas
Syari’ah dan Syari’ah Press.
Tim Redaksi DT Peduli, 2020, DT Peduli Swadaya Media Komunikasi Daarut
Tauhiid Peduli, Bandung: PT. Bank CIMB Niaga.
Totok Mardikanto, 2012, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan
Publik, Bandung: Alfabeta.
109

Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


(UMKM).
Undang-Undang No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Undang-Undang No 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
B. Jurnal dan Prosiding
Abdul Haris Romdhoni, 2017, “Zakat dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
dan Pengentasan Kemiskinan”, Jurnal Ilmu Ekonomi Islam, Vol. 3, Nomor
1.
Ahmad Wira, 2019, “Studi Pengelolaan Zakat di Malaysia”
Ana Musta’anah dan Imam Sopingi, 2019, “Implementasi Zakat Produktif Hibah
Modal dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik Miskin (Studi Pada
Baznas Kota Mojokerto)”, Jurnal Zakat dan Wakaf”, Vol.6, Nomor 1.
Maltul Fitri, 2017, “Pengelolaan Zakat Produktif sebagai Instrumen Peningkatan
Kesejahteraan Umat”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 8, Nomor 1.
Mansur Efendi, 2017, “Pengelolaan Zakat Produktif Berwawasan Kewirausahaan
Sosial dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia”, Jurnal Ilmu Syari’ah
dan Hukum, Vol. 2, Nomor 1.
Muhammad Rizky Maulana, Asep Ramdan Hidayat, dan Zaini Abdul Malik,
2016, “Optimalisasi Pendayagunaan Zakat Produktif dalam Pemberdayaan
Mustahiq Zakat di PKPU Kota Bandung”, Prosiding Keuangan dan
Perbankan Syariah.
Putu Wuri Handayani dkk, 2010, “PETA RENCANA (ROADMAP) RISET
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DENGAN FOKUS RISET
PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI INDONESIA,”
Jurnal Sistem Informasi 6, no. 2: hlm. 140.
Siti Lestari, 2015, Analisis Pengelolaan Zakat Produktif untuk Pemberdayaan
Ekonomi (Studi Kasus pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten
Kendal), Skripsi UIN Walisongo Semarang.
Thamrin Logawali dkk, 2018, “PERANAN ZAKAT SEBAGAI PENGURANG
PENGHASILAN KENA PAJAK DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN GOWA,” Laa Maisyir : Jurnal Ekonomi Islam 5, Nomor. 1.
Widi Nopriado, 2016, “Strategi Pengelolaan Zakat Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat Miskin Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota
Pekanbaru”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2, Nomor 1.
C. Sumber Lainnya
Dokumentasi Pemberdayaan Zakat Produktif Daarut Tauhid Peduli Jambi (2015-
2019), dari DT Peduli Jambi, di Jalan Jendral Sudirman No 2A RT. 29
Kelurahan Tambak Sari Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi, pada tanggal
16 Oktober 2019
110

http://www.dompetdhuafa.org/post/detail/7626/optimalisasi-potensi-zakat-
indonesia akses pada tanggal 15 Oktober2019
https://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/Profil%20Bi
snis%20UMKM.pdf akses pada tanggal 2 September 2019
https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20190516152005-29-72968/potensi-
zakat-rp-252-t-masuk-baznas-cuma-rp-81-t
111

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
PANDUAN WAWANCARA

No Informan Pertanyaan
1 Kepala Cabang DT 1. Bagaimanakah sejarah dari LAZ DT Peduli
Peduli Jambi Jambi?
2. Apa visi dan misi LAZ DT Peduli Jambi?
3. Bagaimana struktur organisasi LAZ DT Peduli
Jambi?
4. Bagaimanakah proses penghimpunan zakat di
LAZ DT Peduli Jambi?
5. Bagaimanakah cara pengelolaan dana zakat di
DT Peduli Jambi?
6. Bagaimana proses penyaluran zakat di LAZ DT
Peduli Jambi?
7. Bagaimanakah potensi dana zakat di LAZ DT
Peduli Jambi?
8. Apakah terdapat kendala dalam penghimpunan,
pengelolaan, dan pendistribusian dana zakat di
LAZ DT Peduli Jambi?
9. Program-pogram apa saja yang ada di LAZ DT
Peduli Jambi?
10. Evaluasi apa yang akan dilakukan pihak LAZ
DT Peduli Jambi untuk program pengelolaan
zakat kedepan terutama zakat produktif?
2 Kepala Bagian 1. Apa saja isi dari program yang ada di bagian
Bidang Program DT bidang Pilar Ekonomi DT Peduli Jambi?
Peduli Jambi 2. Bagaimana bentuk penyaluran zakat produktif
kepada mustahik?
3. Apa saja syarat yang harus dipenuhi mustahik
agar dana zakat yang diberikan bisa diolah
menjadi usaha?
4. Apakah terdapat pelatihan sebelum mustahik
diberikan dana zakat produktif?
5. Bagaimana bentuk pembinaan yang dilakukan
bidang pilar ekonomi kepada mustahik yang
memiliki usaha dari dana zakat produktif?
6. Bagaimana pengawasan yang dilakukan bidang
pilar ekonomi kepada mustahik yang memiliki
usaha dari dana zakat produktif?
112

7. Apa yang dilakukan oleh bidang Pilar Ekonomi


DT Peduli Jambi jika mustahik mengalami
kesulitan atau kerugian dalam menjalankan
usahanya?
8. Apa yang dilakukan oleh bidang Pilar Ekonomi
DT Peduli Jambi apabila ada usaha yang tidak
diolah dengan semestinya oleh mustahik?
9. Seberapa efektifkah dana zakat produktif yang
didistribusikan kepada mustahik LAS DT Peduli
Jambi?
10. Apa saja kendala yang dihadapi bidang Pilar
Ekonomi LAZ DT Peduli Jambi dalam program
kerja zakat produktif ini?
11. Bagaimana bidang program mengatasi hal
tersebut?
3 Mustahik zakat 1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT
produktif DT Peduli Peduli Jambi, apa latar belakang pekerjaan
Jambi Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat
produktif dari LAZ DT Peduli Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat
produktif yang diperoleh?
4. Apakah pembinaan yang dilakukan LAZ DT
Peduli Jambi dapat turut membantu kelancaran
jalannya usaha yang telah di bangun?
5. Apakah terdapat perubahan penghasilan
sebelum dan setelah diberikan zakat produktif?
6. Berapa rata-rata penghasilan Bapak/Ibu dalam
menjalankan usaha dari modal zakat produktif
ini?
7. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan
selama menjalankan usaha ini?
8. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program
zakat produktif LAZ DT Peduli Jambi?
113

Lampiran 2

HASIL WAWANCARA
Informan : Mulyadi
Jabatan : Kepala Cabang LAZ DT Peduli Jambi
Instansi : LAZ DT Peduli Jambi
Tanggal : 02 Februari 2020
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah sejarah dari LAZ DT Peduli Jambi?
2. Apa visi dan misi LAZ DT Peduli Jambi?
3. Bagaimana struktur organisasi LAZ DT Peduli Jambi?
4. Bagaimanakah proses penghimpunan zakat di LAZ DT Peduli Jambi?
5. Bagaimanakah cara pengelolaan dana zakat di DT Peduli Jambi?
6. Bagaimana proses penyaluran zakat di LAZ DT Peduli Jambi?
7. Bagaimanakah potensi dana zakat di LAZ DT Peduli Jambi?
8. Apakah terdapat kendala dalam penghimpunan, pengelolaan, dan
pendistribusian dana zakat di LAZ DT Peduli Jambi?
9. Program-pogram apa saja yang ada di LAZ DT Peduli Jambi?
10. Evaluasi apa yang akan dilakukan pihak LAZ DT Peduli Jambi untuk
program pengelolaan zakat kedepan terutama zakat produktif?
Jawaban:
1. Sejarah beridinya DT Peduli Jambi sendiri berdiri sejak Februari Tahun 2015.
Kepala Cabang pertama adalah perempuan yang bernama Santi, beliau dipilih
karena merupakan alumni yang pernah tinggal di pesantren Daaut Tauhiid
Bandung. Karena beliau yang tinggal di area Sumatera pada saat itu, maka di
tunjuklah untuk menjadi pengelola sekaligus Kepala Cabang pertama di
Jambi yang pertama. Tapi menjabatnya beliau tidak lama, hanya beberapa
bulan dan diganti lagi dengan beberapa kepala cabang, setelah itu barulah
sebelum saya ada kang Ali Aristanto selaku kepala cabang 2018 hingga 2019
114

pertengahan. Barulah setelah kang Ali, Alhamdulillah sekarang saya yang


ditunjuk sebagai Kepala Cabang.
2. Untuk Visi dan Misi setiap DT Peduli diberbagai daerah mengikuti visi dan
misi dari pusat. Visinya yaitu Menjadi model Lembga Amil Zakat Nasional
(LAZNAS) yang amanah, profesional, akuntabel, dan terkemuka dengan
daerah oprasional yang merata. Dan misinya yang pertama, mengoptimalkan
potensi umat melalui Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) untuk memberdayakan
masyarakat dalam bidang Ekonomi, Pendidikan, Dakwah dan Sosial menuju
Masyarakat mandiri. Kedua, Mengoptimalkan potensi umat melalui Zakat,
Infak, dan Sedekah (ZIS) dengan membangun kesadaran masyarakat untuk
membayar Zakat, Infak, dan Sedeah (ZIS) melalui lembaga. Ketiga,
Memberdayakan masyarakat dalam bidang Ekonomi, Pendidikan, dan sosial
Kemanusiaan menuju masyarakat mandiri. Keempat, Membangun pencitraan
lembaga Daarut Tauhiid (DT) Peduli sebagai model Lembaga Amil Zakat
Nasional (LAZNAS) yang Amanah, Profesional, Akuntabel, dan Terkemuka
dengan Daerah operasi yang merata.
3. Struktur organisasi dari LAZ DT Peduli Jambi pada saat ini, saya sendiri
sebagai Kepala Cabang, lalu ada Nur Alsa sebagai Sekretaris dan Lembaga
Operasional, ada Ahmad Yulis sebagai Kepala Bidang Program, di
Fundraising ada Dwi Nugraha A sebagai Kepala Bidangnya, dan untuk
Markom ada Yudi Pramono. Masing-masing Kepala Bidang dibantu oleh
staf-staf di bawahnya.
4. Proses penghimpunan zakat di LAZ DT Peduli Jambi itu fokus pada tugas
bidang Fundraising. Mereka dituntut bagaimana menstrategikan orang-orang
yang ada di Jambi itu percaya untuk berdonasi kepada kita. Mulai dari Zakat,
Infak, Shadaqoh dan Wakaf. Ada yang disebut tim silaturahim, yaitu
mengajak dengan cara membawa tools marketing atau bahan yang akan kita
presentasikan. Tim ini pertama secara umum akan mendeteksi siapa yang
rajin membayar zakat dan mem-follow up. Setelah itu kita kunjungi ke sana,
dan kita tawarkan berbagai program kita. Kita tidak hanya mengunjungi
untuk mengajak membayar zakat, namun kita juga menawarkan kenclengan
115

untuk yang ingin belajar bersedekah secara pelan-pelan meskipun sedikit


demi sedikit. Dan setiap bulannya kita ambil lagi dari pihak yang mengisi
kencleng. Meskipun kita ada tim fundraising namun semua kita yang bekerja
disini memiliki kedudukan sebagai fundraising.
5. Uang yang telah kita terima, kemudian kita kelola dengan cara sesuai akad
para muzaki di awal. Apakah muzaki sudah langsung menyebutkan dana yang
telah diberikannya untuk program apa, atau personal mustahik siapa, atau
muzaki memberikan dana untuk tidak apa-apa dikelola secara umum
nantinya. Jadi proses pengelolaan tidak lagi kacau setelah kita terima
uangnya, karena di awal kita telah mengetahui dana ini kita kelola untuk
bagian apa saja.
6. Proses penyalurannya, karena dalam pengelolaan kita sudah langsung tahu
kemana dana-dana itu akan disalurkan, maka kita tidak lagi sulit untuk
membagikannya, apalagi jika pada proses penghimpunan dan pengelolaan
sudah tahu akad uangnya untuk bagian mana, maka akan langsung kami
salurkan sesuai dengan akad muzaki. Sedangkan untuk dana umum, kita akan
salurkan ke masing-masing bidang atau pilar yang ada di LAZ DT Peduli
Jambi
7. Potensi dana zakat sebenarnya besar, namun kesadaran yang ada di
masyarakat itu masih kurang. Dan untuk potensi zakat pada LAZ DT Peduli
Jambi ini, sudah cukup baik, tetapi juga perlu ditingkatkan. Karena ada
beberapa faktor, yang pertama karena mereka kadang lebih percaya oleh amil
di masjid dekat rumah mereka. Lalu untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS),
mereka langsung di potong gajinya oleh pihak BAZNAS, dan masih ada
kalangan masyarakat yang belum mengetahui LAZ DT Peduli Jambi. Maka,
ini PR bagi kami untuk terus meningkatkan sosialisasi keberadaan lembaga
LAZ DT Peduli Jambi.
8. Untuk kendala dalam proses penghimpunan, pengelolaan, maupun
penditribusian, sejauh ini belum ada kendala yang berarti. Namun kendala itu
sendiri pasti ada, salah satunya kadang dari tim kita sudah lama tidak
silaturahmi ke tim donator, ini menyebabkan donator memilih pindah
116

kelembaga lain. Sejauh ini hanya itu saja, Alhamdulillah belum pernah ada
kendala yang mengharuskan kita sampai meminta saran dari DT Peduli Pusat.
9. Program-program di LAZ DT Peduli Jambi itu hadir berbentuk pilar-pilar
kami beri nama, ada Pilar Ekonomi, Pilar Pendidikan, Pilar Dakwah, Pilar
Kesehatan, dan Pilar Sosial Kemanusiaan. Di Pilar Ekonomi, kita terbagi
menjadi beberapa program, yaitu PUMI (Pemberdayaan Usaha Mikro), Desa
Teranak Mandiri, dan Gerobak Tangguh. Pilar Pendidikan kita menyediakan
beberapa jenis beasiswa. Pertama, beasiswa untuk SMP dan SMA yang akan
kita kasih beasiswa dari DT Peduli pusat langsung, lalu akan diberangkatkan
untuk full di biayai di Sekolah sekaligus pesantren Daarut Tauhiid. Ada juga
beasiswa untuk mahasiswa di perguruan tinggi yang ada di Kota Jambi. Pilar
Dakwah sendiri hadir karena kita tidak ingin melepaskan background kita
yaitu dari pesantren Daarut Tauhiid, maka kita perlu untuk menanamkan
nilai-nilai dakwah juga, seperti kita kajian, liqo, dan sebagainya. Di Pilar
Kesehatan kita membuat beberapa program yang berkaitan dengan kesehatan,
salah satunya seperti kemarin saat ada kebakaran hutan di Jambi, kita
membagikan 10.000 masker gratis, dan tabung Oksigen. Dan terakhir Pilar
Sosial Masyarakat, di sini selain kita membantu masalah yang ada di sosial
masyarakat secara langsung, kita juga akan menaikkan berita tentang masalah
sosial tersebut. Sehingga pihak lain dapat membaca berita tersebut dan
tertarik juga untuk membantu, kita juga sering berkolaborasi dengan
komunitas atau intsansi lain untuk membantu permasalahan sosial masyarakat
ini.
10. Tentu kami sebagai pihak lembaga pengelola zakat tidak hanya ingin
mengoptimalkan dari segi fundrising bagaimana para muzaki mau
mempercayai sebagaian hartanya untuk diberikan kepada mustahik, tetapi
kami juga ingin mengoptimalkan dalam segi program-program yang kami
bentuk untuk penyaluran dana zakat ini. Di penyaluran zakat, seperti dana
untuk kesehatan apabila ada mustahik yang sakit, dan juga sekarang sedang
ada pembangunan Baitul Qur’an. Dan khususnya program zakat produktif ini,
kami ingin kedepan dengan adanya banyak sumber daya manusia di tim
117

dalam pilar ekonomi, penyaluran zakat produktif bisa lebih meluas, kami bisa
membantu banyak usaha yang kekurangan modal, dan menambah
pengetahuan mereka lewat pembinaan yang kami lakukan. Kami juga ingin
bisa mendatangkan pihak-pihak eksternal lebih banyak untuk menambah
wawasan para mustahik dalam berwirausaha.

Informan : Ahmad Yulis


Jabatan : Kepala Bidang Program LAZ DT Peduli Jambi
Instansi : LAZ DT Peduli Jambi
Tanggal : 25 Februari dan 01 Maret 2020
Pertanyaan:
1. Apa saja isi dari program yang ada di bagian bidang Pilar Ekonomi DT
Peduli Jambi?
2. Bagaimana bentuk penyaluran zakat produktif kepada mustahik?
3. Apa saja syarat yang harus dipenuhi mustahik agar dana zakat yang diberikan
bisa diolah menjadi usaha?
4. Apakah terdapat pelatihan sebelum mustahik diberikan dana zakat produktif?
5. Bagaimana bentuk pembinaan yang dilakukan bidang pilar ekonomi kepada
mustahik yang memiliki usaha dari dana zakat produktif?
6. Bagaimana pengawasan yang dilakukan bidang pilar ekonomi kepada
mustahik yang memiliki usaha dari dana zakat produktif?
7. Apa yang dilakukan oleh bidang Pilar Ekonomi DT Peduli Jambi jika
mustahik mengalami kesulitan atau kerugian dalam menjalankan usahanya?
8. Apa yang dilakukan oleh bidang Pilar Ekonomi DT Peduli Jambi apabila ada
usaha yang tidak diolah dengan semestinya oleh mustahik?
9. Seberapa efektifkah dana zakat produktif yang didistribusikan kepada
mustahik LAS DT Peduli Jambi?
10. Apa saja kendala yang dihadapi bidang Pilar Ekonomi LAZ DT Peduli Jambi
dalam program kerja zakat produktif ini?
11. Bagaimana bidang program mengatasi hal tersebut?
Jawaban:
118

1. Program yang ada di Pilar Ekonomi itu ada beberapa bagian, seperti PUMI
(Pemberdayaan Ekonomi Mikro) yang diperuntukan untuk masyarakat
kurang mampu untuk kemudian kami berikan zakat produktif berupa modal
maupun barang untuk usahanya. Kemudia ada Desa Ternak Mandiri, program
ini untuk masyarakat yang kurang mampu di pedesaan namun memiliki
keterampilan dalam beternak, desa yang sudah kami berikan bantuan untuk
saat ini yaitu desa Catur Rahayu, Dendang, Tanjung Jabung Timur. Dan yang
baru ini kami adakan yaitu program Gerobak Tangguh. Kami menghibhkan
gerobak beserta modal lainnya seperti uang dan alat-alat penunjang usahanya
sesui kebutuhan usaha masing-masing mustahik.
2. Bentuk penyaluran zakatnya sendiri kami macam-macam, karena ini zakat
produktif yang diberikan kepada mustahik yang membuka usaha, baik itu
jualan, maupun beternak lalu hasil dari ternaknya itu dijual. Jadi
menyesuaikan, ada yang kami berikan berupa uang, ada juga berupa barang,
alat-alat penunjang usaha, dan gerobak.
3. Syarat yang harus dipenuhi mustahik agar dapat menerima zakat produktif
dari kami yaitu fotocopy Kartu Keluarga, fotocopy KTP, foto rumah
mustahik dari depan hingga belakang, surat keterangan tidak mampu. Setelah
itu tim dari program akan survey langsung ke rumah mustahik dan akan kami
wawancara sedikit mengenai skill mustahik, untuk apa zakat produktifnya
nanti, dan sebagainya.
4. Jika sebelum menerima zakat produktif, kami tidak memberikan pelatihan.
Namun ketika setelah menerima zakat, barulah kami beri pelatihan.
5. Pembinaan yang kami lakukan kepada mustahik yaitu sebulan sekali kami
mengadakan pertemuan dengan kelompok-kelompok yang telah dibagikan di
awal ketika pemberian zakat produktif, di acara sebulan sekali tersebut
macam-macam pemberdayaan yang kami lakukan. Pertama, kami fokus pada
ruhiyah(spiritual) mustahik, artinya kami ingin mustahik tidak hanya
mengejar dunia saja, namun juga akhirat. Bentuknya yaitu tausiyah,
pembacaan asmaul husna, dan do’a. Selanjutnya kami akan mendengarkan
laporan usaha mustahik terlebih dahulu, setelah itu barulah kami beri saran
119

dan masukan. Dan kami disini juga memberikan pelatihan pencatatan


keuangan, agar mustahik bisa rapi dalam pencatatan keuangan perbulannya.
6. Pengawasan yang kami lakukan itu sebulan sekali ketika pertemuan, karena
kami akan tanyakan bagaimana perkembangan usaha mustahik.
7. Di dalam pertemuan sekali itu, para mustahik melaporkan keadaan usahanya,
jika terdapat kendala kami akan bantu dalam memberikan saran dan masukan,
jika masih menurun juga kami coba turun langsung ke lokasi usaha mustahik
dan melihat sebenarnya masalahnya datang dari segi mustahik tidak mampu
mengelola zakat produktif atau masalah eksternal lain, setelah itu kita akan
coba bantu lagi melalui tindakan yaitu memperbaiki tempat usahanya
menajadi menarik misalnya dan membantu mempromosikan. Dan jika terjadi
kerugian setelah ikhtiar yang sudah dilakukan untuk menyelamatkan usaha,
kami memaklumi dan apa yang sudah dikasih tidak akan kami minta kembali.
8. Pertama, kami akan menjelaskan sebagaimana mestinya seharusnya zakat
produktif ini dipakai, karena ini amanah dari muzaki yang harus kami
sampaikan dan diolah sesuai sebagaimana mestinya.
9. Sejauh ini sudah cukup efektif, namun barang kali memang kadang dalam
praktiknya terdapat beberapa kendala. Tapi, insyaAllah masih bisa kita atasi.
10. Kendala yang ada seperti kurangnya tim dalam pertemuan sebulan sekali,
atau dari segi mustahiknya kadang tidak datang dalam pertemuan, dan
masalah-masalah usaha mustahik atau ternaknya. Seperti yang di Catur
Rahayu, untuk sekarang permasalahannya yaitu pakan bebek lebih mahal dari
penjualan telur yang dihasilkan.
11. Kita akan usaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kendala-kendala yang
ada di program Pilar Ekonomi ini, seperti mendatangkan ahli yang sesuai
dengan bidang usahanya, kita dulu pernah mengundang pak Berlian Sentosa
pemilik Jakoz untuk hadi di pertemuan sebulan sekali dan berbagi
pengalamannya tentang bagaimana membangun usaha yang baik dan benar.
Untuk masalah ternak bebek, kita mendatangkan ahli yang bisa berbagi ilmu
membuat pakan alternatif bebek agar bisa menghemat dana untuk memberi
pakan bebeknya. Selain itu, untuk ternak bebeknya yang sama sekali tidak
120

bisa diselamatkan lagi, kami mengizinkan untuk mustahik mengganti ternak


bebeknya menjadi ternak kambing, ayam, ataupun entok.

Informan : Mahdalena
Selaku : Penerima zakat produktif program PUMI
Tanggal : 29 April 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
4. Apakah pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi dapat turut
membantu kelancaran jalannya usaha yang telah di bangun?
5. Apakah terdapat perubahan penghasilan sebelum dan setelah diberikan zakat
produktif?
6. Berapa rata-rata penghasilan Bapak/Ibu dalam menjalankan usaha dari modal
zakat produktif ini?
7. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
8. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Sarapan pagi juga sebelumnya.
2. Hampir 2 tahun.
3. Untuk menambah modal usaha sarapan pagi.
4. Pembinaan yang kami ikuti itukan satu bulan sekali, pada saat pertemuan
tersebut kami diajarkan banyak hal tentang usaha yang kami jalani. Lumayan
pembinaan itu bisa nambah ilmu kami yang sebelumnya tidak tahu tentang
cara-cara jualan yang baik dan benar.
5. Iya, ada perubahan penghasilan yang Ibu rasakan. Karena Ibu dibantu banyak
barang dan juga sejumlah uang untuk menambah modal usaha Ibu
121

sebelumnya. Seperti masak ketupat makin cepat, sekarang karena pakai presto
yang pernah dikasi dulu.
6. Rata-rata penghasilan ibu Rp 500.000 s/d Rp 1.000.000, tapi juga tidak
menentu, tergantung dari sepi atau tidaknya.
7. Kalau kendala tidak alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti, paling ya
sepi tadi itu.
8. Harapannya bisa kembali memberi bantuan lagi, lalu juga untuk pertemuan
sebulan sekali itu bisa lebih banyak dan variasi lagi kegiatannya, supaya kami
juga bisa banyak belajar lagi di pertemuan tersebut.

Informan : Ina
Selaku : Penerima zakat produktif program PUMI
Tanggal : 29 April 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
4. Apakah pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi dapat turut
membantu kelancaran jalannya usaha yang telah di bangun?
5. Apakah terdapat perubahan penghasilan sebelum dan setelah diberikan zakat
produktif?
6. Berapa rata-rata penghasilan Bapak/Ibu dalam menjalankan usaha dari modal
zakat produktif ini?
7. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
8. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Ibu dulu hanya Ibu Rumah Tangga.
2. 3 Tahun.
122

3. Buat usaha bawang goreng.


4. Pembinaan yang Ibu dapatkan itu cukuplah untuk membantu jalannya usaha,
soalnya kami di kasih materi gitu ketika pembinaan. Jadi dengan bertemunya
sebulan sekali, kami bisa dapat materi baru. Kadang juga dapat cerita teman-
teman tentang bagaimana dengan usaha dia, apa lancar atau tidak. Jadi kerasa
ada teman-teman yang sama juga belajar tentang usaha ini.
5. Jelas terdapat, karena Ibu dulu hanya Ibu Rumah Tangga, jadi tidak bekerja.
Jadi ketika dikasih modal ibu ada kerjanya juga, jadi bisa bantu penghasilan
suami.
6. Ibu kurang tau juga pastinya, tapi ya kalau pesanan bawang goreng lagi
banyak itu bisa mencapai Rp 350.000 s/d Rp 600.000
7. Kendala untuk usaha Ibu ini ya paling dari ngupas bawangnya ya, kadang
kalau pesanan banyak, ibukan sendiriantu, jadi butuh waktu lama.
8. Mungkin kedepan pihak DT bisa kasih bantuan lagi, dan yang pertemuan itu
ibu pengen ada pembina khusus jualan yang usaha bawang, jadi bisa dapat
pelajaran mungkin tentang usaha bawang.

Informan : Martinawati
Selaku : Penerima zakat produktif program PUMI
Tanggal : 29 April 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
4. Apakah pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi dapat turut
membantu kelancaran jalannya usaha yang telah di bangun?
5. Apakah terdapat perubahan penghasilan sebelum dan setelah diberikan zakat
produktif?
123

6. Berapa rata-rata penghasilan Bapak/Ibu dalam menjalankan usaha dari modal


zakat produktif ini?
7. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
8. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Ibu Rumah Tangga.
2. Kurang lebih hampir 2 tahun.
3. Usaha sarapan pagi.
4. Membantula, karena ibukan dulu kerjaannya hanya sebagai Ibu Rumah
Tangga, jadi kalau untuk jualan belum ada pengalaman. Tapi dengan adanya
pembinaan ini, Ibu jadi tau cara-cara jualan, promosi, terus Ibu juga ketemu
yang usahanya sama seperti Ibu, jadi bisa saling tukar pengalaman dan ibu
bisa tanya-tanya banyak sama yang usahanya sarapan pagi juga.
5. Ada, karena ibu dulu tidak bekerja.
6. Penghasilan tidak menentu, karena tergantung ramai atau tidaknya. Cuaca
juga mempengaruhi jualannya. Tapi kalau lagi ramai bisa dapat Rp 400.000
ribuan
7. Tidak ada kendala yang berarti.
8. Ibu berharap semoga DT bisa lebih banyak kasih bantuan ke orang lain lagi
lebih banyak, sama bisa kasih bantuan lagi ke usaha Ibu.

Informan : Rohayati
Selaku : Penerima zakat produktif program PUMI
Tanggal : 10 Maret 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
124

4. Apakah pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi dapat turut


membantu kelancaran jalannya usaha yang telah di bangun?
5. Apakah terdapat perubahan penghasilan sebelum dan setelah diberikan zakat
produktif?
6. Berapa rata-rata penghasilan Bapak/Ibu dalam menjalankan usaha dari modal
zakat produktif ini?
7. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
8. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Usaha membuat kue untuk dititipin ke warung.
2. Kurang lebih hampir 3 tahun.
3. Untuk nambah modal usaha kue yang sudah ada sebelumnya.
4. Cukup membantu. Ibu dapat pengalaman dari pertemuan itu, sama ibu juga
suka pembinaannya ada kultumnya, jadi kita tidak hanya diajarkan tentang
ilmu dunia saja, tapi juga akhirat.
5. Ada perubahan pengahsilan, karena ibu banyak dapat barang pendukung
untuk buat kue, seperti oven dan mixer, jadi cepat buat kuenya.
6. Rata-rata penghasilannnya sekitar Rp 700.000 s/d Rp 1000.000.
7. Kendalanya ibu kadang ngerasa kewalahan kalau lagi banyak pesanan, karena
ibu sendirian buat kuenya.
8. Semoga bisa diberikan bantuan usaha lagi. Dan bisa banyak usaha lain yang
dibantu.

Informan : Rosmiati
Selaku : Penerima zakat produktif program Desa Ternak Mandiri
Tanggal : 14 Maret 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
125

2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
4. Apakah pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi dapat turut
membantu kelancaran jalannya usaha yang telah di bangun?
5. Apakah terdapat perubahan penghasilan sebelum dan setelah diberikan zakat
produktif?
6. Berapa rata-rata penghasilan Bapak/Ibu dalam menjalankan usaha dari modal
zakat produktif ini?
7. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
8. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Ibu Rumah Tangga.
2. Hampir 2 tahun.
3. Dulu semuanyakan dikasih bebek, tapi karena pakannya lebih mahal dari telur
yang dihasilkan, jadi Ibu ganti dengan usaha entok.
4. Membantu, karena ibu jadi banyak tahu tentang hewan ternak, cara
merawatnya, pakan-pakan yang baik seperti apa, biar yang dihasilkan ternak
itu juga bagus, jadi ibu banyak terbantu dengan adanya pembinaan itu.
5. Ada.
6. Tidak tahu pastinya, tapi sepertinya Rp 800.000 sampai.
7. Sejauh ini tidak ada, paling dulu pas di kasih bebek, tapi sekarang sudah tidak
lagi karena ternaknya sudah ganti entok.
8. Harapanya bisa mungkin dibantu pakan ternaknya sekitar 3 bulan sekali, biar
mengurangi beban kami untuk kasih pakan ternak.

Informan : Sugihariani
Selaku : Penerima zakat produktif program Desa Ternak Mandiri
Tanggal : 14 Maret 2020
Pertanyaan:
126

1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
4. Apakah pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi dapat turut
membantu kelancaran jalannya usaha yang telah di bangun?
5. Apakah terdapat perubahan penghasilan sebelum dan setelah diberikan zakat
produktif?
6. Berapa rata-rata penghasilan Bapak/Ibu dalam menjalankan usaha dari modal
zakat produktif ini?
7. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
8. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Petani.
2. Hampir 2 tahun.
3. Dulu karena tidak berhasil dengan ternak bebek, Ibu minta usul ganti ternak
kambing, ditambah modal dari ibu sendiri juga.
4. Membantu, kebetulan Ibu ditunjuk sebagai ketua kelompok, jadi sering sekali
pembinaannya di rumah Ibu. Kami dapat banyak pelajaran tentang hewan
ternak, lalu tentang ilmu-ilmu akhirat karena ada ceramahnya juga. Dan kami
dibiasakan untuk menabung seberapa maunya kami saat pertemuan, sama ada
infak juga.
5. Ada perubahan.
6. Inikan ternak kambing, jadi jangka panjang gitu istilahnya, bisa ibu dapatnya
4.000.000 s/d 5.000.000 kalau setahun.
7. Sejauh ini kendala usaha tidak ada.
8. Harapannya ketika pembinaan kami bisa dipisahkan sesuai dengan kelompok
hewan ternak yang kami pelihara. Karena jika semuanya gabung, kadang
tidak fokus membahas ke satu jenis hewan ternak.
127

Informan : Apriyani
Selaku : Penerima zakat produktif program Desa Ternak Mandiri
Tanggal : 22 April 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
4. Apakah pembinaan yang dilakukan LAZ DT Peduli Jambi dapat turut
membantu kelancaran jalannya usaha yang telah di bangun?
5. Apakah terdapat perubahan penghasilan sebelum dan setelah diberikan zakat
produktif?
6. Berapa rata-rata penghasilan Bapak/Ibu dalam menjalankan usaha dari modal
zakat produktif ini?
7. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
8. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Ibu Rumah Tangga.
2. Hampir 2 Tahun.
3. Ternak Entok
4. Lumayan, karena saat pertemuan kami bisa saling tukar pengalaman tentang
ternak yang kami rawat. Ada juga kultum, menabung dan juga infak.
5. Ada perubahan, karena Ibu dulu tidak ada penghasilan
6. Tidak tahu persisnya berapa, tapi mungkin Rp 400.000 s/d Rp 750.000
sampai.
7. Paling kadang dari pemberian pakannya saja.
8. Harapannya untuk pertemuan sebulan sekali itu, kami bisa dihadirkan
pembina dari desa ini, agar jika terjadi apa-apa dengan usaha ternak kami,
128

kami tidak perlu menunggu satu bulan sekali untuk mengadu. Dan juga ingin
ada penambahan untuk cara-cara Kesehatan hewan.

Informan : Suryanti
Selaku : Penerima zakat produktif program Gerobak Tangguh
Tanggal : 13 Maret 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
4. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
5. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Ibu Rumah Tangga.
2. Diberikannya bulan Februari kemarin.
3. Usaha sarapan, seperti ketupat dan lontong sayur.
4. Sejuah ini belum ada.
5. Harapannya semoga semakin banyak yang bisa dibantu pihak DT, kami
program Gerobak Tangguh juga segera dilakukan pembinaan.

Informan : Fitri
Selaku : Penerima zakat produktif program Gerobak Tangguh
Tanggal : 13 Maret 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
129

3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?


4. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
5. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Online Shop.
2. Baru diberikan modalnya Februari kemarin.
3. Usaha Bakso Cuanki
4. Kendalanya tempat usaha kami jauh dari tempat tinggal, jadi kami mesti
mengangkut barang-barang dari rumah ke tempat jualan kami.
5. Harapannya semoga bisa disegerakan pembinaan untuk kami, karena sudah
tidak sabar juga bertemu sesame penerima gerobak tangguh ini.

Informan : Ulya
Selaku : Gerobak Tangguh
Tanggal : 13 Maret 2020
Pertanyaan:
1. Sebelum menerima dana zakat dari LAZ DT Peduli Jambi, apa latar belakang
pekerjaan Bapak/Ibu?
2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menerima zakat produktif dari LAZ DT Peduli
Jambi?
3. Digunakan untuk membuat usaha apa zakat produktif yang diperoleh?
4. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu rasakan selama menjalankan usaha ini?
5. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk program zakat produktif LAZ DT
Peduli Jambi?
Jawaban:
1. Ibu Rumah Tangga.
2. Dari bulan Februari 2020
3. Usaha Gorengan.
4. Belum ada kendala yang berarti.
5. Bisa dibina dengan baik oleh pihak DT agar usahanya bisa terus lancar.
130

Lampiran 3

LAMPIRAN OBSERVASI
No Observasi Halaman
Mengamati Sumber dana yang didapat untuk penyaluran
zakat produktif dari bidang penghimpunan (fundraising)
1 yang bertugas menghimpun dana melalui dana zakat, infak 66
dan shadaqoh. Penghimpunan dana ini berasal dari donatur
tetap maupun tidak tetap.
2 Mengamati usaha binaan LAZ DT Peduli Jambi

LAMPIRAN DOKUMENTASI
No Dokumentasi Halaman
1 Dokumentasi peneliti 55, 70, 74
Dokumentasi Kantor LAZ DT Peduli Jambi 58, 60, 68,
2
83

LAMPIRAN DATA SEKUNDER


No Dokumentasi Halaman
Dokumen Pemberdayaan Zakat Produktif Daarut Tauhid
1 7, 8
Peduli Jambi (2015-2019)
52, 53, 54,
Selayang Pandang Daarut Tauhiid Perjalanan Dakwah dari
2 55, 56, 57,
Masa ke Masa
58, 59
DT Peduli Swadaya Media Komunikasi Daarut Tauhiid
3 71
Peduli
131

Lampiran 4

DOKUMENTASI WAWANCARA

(Wawancara: Pak Mulyadi, Kepala Cabang LAZ DT Peduli Jambi)

(Wawancara: Pak Yulis, Kepala Bagian Program LAZ DT Peduli Jambi)


132

(Wawancara: Ibu Badariah, Ibu Martinawati, Ibu Rohayati dan Ibu Mahdalena.
Penerima zakat produktif program PUMI)
133

(Wawancara: Ibu Sugihariani, Ibu Lita dan Ibu Apriyani. Penerima zakat
produktif program Desa Ternak Mandiri)
134

(Wawancara: Ibu Suryanti dan Ibu Fitri. Penerima zakat produktif program
Gerobak Tangguh)
135

Lampiran 5
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151

BIODATA PENULIS

Motto Hidup:
Filosofi Allah menciptakan dua tangan manusia adalah, satu untuk
mengembangkan potensi diri, dan satu lagi untuk membantu orang lain.
Seimbang, begitulah seharusnya ia bekerja.

IDENTITAS DIRI

Nama : Nurlaila, S.E


Nama Ayah : Hasan Basri
Nama Ibu : Sumiwati
NIM : EES160524
Munaqasah : Selasa, 26 Mei 2020
Agama : Islam
TTL : Jambi, 09 Februari 1999
No Paspor : C0445901
Hobi : Membaca, Menulis dan Travelling
Keahlian : Public Speaking dan Leadership Skill
Alamat : Jl. Parluhutan Lubis RT 02 RW 01 Kecamatan Telanaipura,
Kelurahan Telanaipura, Kota Jambi.
No HP : 0899-4628-959
E-mail : nurlaila0902@yahoo.co.id

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 2004-2010 : SD N 175 Kota Jambi


2. 2010-2013 : SMP N 17 Kota Jambi
3. 2013-2016 : SMA N 04 Kota Jambi
4. 2016-2020 : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
152

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Staff Bidang Kaderisasi LDK (Lembaga Dakwah Kampus) UIN Sulthan


Thaha Saifuddin Jambi (2016-2017)
2. Sekretaris Bidang Srikandi Kelompok Studi Ekonomi Islam Al-Fath Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (2017-2018)
3. Staff Bidang Pengembangan Potensi Forum Peduli Remaja Jambi (2016-
2018)
4. Staff Bidang Humas GenBI (Generasi Baru Indonesia) Komunitas Penerima
Beasiswa Bank Indonesia (2018-2019)
5. Ketua Bidang Srikandi Kelompok Studi Ekonomi Islam Al-Fath Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (2018-2019)
6. Relawan Sobat Eksplorasi Anak Dalam (SEAD) Provinsi Jambi (2019-
Sekarang)
7. Sekretaris Umum Komunitas Sedekah for Yatim Provinsi Jambi (2019)
8. Bendahara Umum Forum Peduli Remaja Jambi (FPRJ) Provinsi Jambi (2019-
Sekarang)

PENGALAMAN HIDUP

1. Tahun 2015 Pembuatan Buku Sejarah Kampung oleh kantor Bahasa Provinsi
Jambi
2. Tahun 2015 Peserta Lomba Karya Tulis Ilmiah Sejarah Lokal oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Riau
3. Tahun 2017 Juara III Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam dengan judul
“Financial Thecnology Syari’ah Jenis Peer to Peer Landing Sebagai Solusi
Bangkitnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah” dalam agenda Temu Ilmiah
Regional Sumatra Bagian Tengah Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam di
Riau
4. Tahun 2017 Penerima Beasiswa BAZNAS Provinsi Jambi
5. Tahun 2018 Delegasi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sekaligus Provinsi
Jambi di Nusa Tenggara Barat dalam acara Nasional Lombok Youth Camp for
Peace Leaders oleh Nusa Tenggara Center
6. Tahun 2018 Memperkenalkan budaya lokal tari khas Jambi yaitu Sikapur
Sirih dalam acara Nasional Lombok Youth Camp for Peace Leaders oleh
Nusa Tenggara Center
7. Tahun 2018 Peserta Lomba Penulisan Artikel Opini dan Featured News
tentang IMF-WBG ANNUAL MEETINGS oleh Bank Indonesia
8. Tahun 2018 Penerima Beasiswa Bank Indonesia Provinsi Jambi
153

9. Tahun 2018 Delegasi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sekaligus Provinsi
Jambi dalam acara Indonesia Youth Teacher Excange Program (IYTEP) di
Narathiwat, Thailand Selatan oleh L2C Indonesia
10. Tahun 2018 Pengurus Terinspiratif Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI)
Al-Fath Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
11. Tahun 2019 Pemateri dalam acara Forum Peduli Remaja Jambi (FPRJ)
Awards dengan tema “Muda, Mandiri, Berprestasi”
12. Tahun 2019 Pemateri dalam acara Sarasehan Srikandi Diklat Ekonomi Islam
KSEI Al-Fath FEBI UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
13. Tahun 2019 Pemateri dalam acara Pelatihan Kepengurusan KSEI Al-Fath
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi periode 2019/2020
14. Tahun 2019 Penerima Beasiswa Prestasi Dinas Pendidikan Provinsi Jambi
154

Anda mungkin juga menyukai