Disusun Oleh:
Kelompok VI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Selain itu, kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Paolinus Hulu, SE ., MM selaku dosen
pengampu mata kuliah Ekonomi Manajerial yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.
Meskipun demikian, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan
segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari
para pembaca demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa
yang akan datang. Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu
kemanfaatan bagi penyusun dan para pembaca serta referensi bagi penyusun makalah
yang senada di waktu yang akan datang.
(Penyaji)
Kelompok VI
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................6
1.1 Pengertian Risiko............................................................................................................6
2.2 Mengukur Risiko.............................................................................................................6
2.3 Cara Mengatasi Risiko.....................................................................................................7
2.4 Sikap Terhadap Risiko.....................................................................................................8
2.5 Ketidakpastian, Probabilitas, dan Nilai Harapan...........................................................10
2.6 Langkah-langkah Pengambilan Keputusan...................................................................14
2.7 Teknik Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian................................................17
2.8 Contoh Nyata dari Analisis Risiko, Ketidakpastian, Pengambilan.................................19
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Tetapi kenyataannya tidak begitu. Konsumen harus mencari harga yang paling
rendah. Pekerja harus mencari informasi tentang pekerjaan alternatif. Semua
persoalan tersebut disebut ekonomi informasi. lnformasi itu sendiri merupakan suatu
komoditi yang hanya bisa diperoleh dengan mengeluarkan biaya. Ada suatu ketika
konsumen berhenti mencari harga yang rendah atau pekerja berhenti mencari
pekerjaan alternatif karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan, sehingga hal
tersebut menjelaskan kenapa produk yang sama dijual dengan harga yang berbeda.
Dan pekerja yang memiliki kualifikasi yang sama dengan gaji berbeda.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari risiko?
2. Bagaimana cara mengukur resiko?
3. Bagaimana cara mengatasi resiko?
4. Bagaimana sikap terhadap resiko?
5. Apa yang dimaksud dengan ketidakpastian, probabilitas, dan nilai harapan?
6. Bagaimana langkah langkah dalam pengambilan keputusan?
7. Bagaimana teknik pengambilan keputusan dalam ketidakpastian?
8. Bagaimana contoh nyata dari analisis resiko, ketidakpastian, pengambilan
keputusan?
5
BAB 2 PEMBAHASAN
6
2.2 Mengukur Risiko
Besar kecilnya risiko dapat diukur dengan konsep statistik, yaitu teori
probabilitas (Pi). Probabilitas adalah peluang timbulnya kejadian antara 0 ≤ P ≤ l,
maksudnya adalah masalah ketidakpastian dicoba untuk dapat diukur atau
dikuantifisir dengan suatu konsep probabilitas (probability, kemungkinan).
Probabilitas (P) dinyatakan dalam angka-angka 0 sampai 1. Probabilitas (P) = 0,
artinya suatu peristiwa atau kejadian mempunyai kemungkinan terjadi 0% atau
dengan kata lain peristiwa itu tidak mungkin terjadi. Di lain pihak, apabila suatu
peristiwa atau kejadian dinyatakan probabilitasnya (P) = 1, berani bahwa peristiwa
atau kejadian itu 100% pasti terjadi. Jenis kejadian (event) menurut probabilitas
adalah:
7
Contohnya: seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik dan
finansial berkaitan dengan proyek pada negara dengan kondisi politik yang
tidak stabil, dapat menolak melakukan tender proyek pada negara tersebut.
Namun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak untuk melakukan
tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek
tersebut juga ikut menghilang.
8
kerugian yang terjadi (seperti yang tercantum dalam kontrak) dengan balasan,
pengasuransi (insured) harus membayar sejumlah premi tiap periodenya.
o Seseorang disebut risk averter bila dia tidak bersedia ikut suatu taruhan yang
fair.
o Seseorang disebut risk neutral bila dia tidak bisa dipengaruhi untuk
menolak atau mengikuti suatu permainan taruhan yang fair.
o Seseorang disebut risk lover atau risk seeker bila dia akan senang sekali
mengikuti suatu permainan taruhan yang fair.
Fungsi utility pendapatan dari ketiga kelompok tersebut akan berbeda, hal
tersebut dapat dipecahkan dengan teori utilitas harapan (exp ected utility teory).
Contoh:
U* = l/2U(700) + l/2U(900)
9
lni merupakan rata-rata tertimbang dari kemungkinan-kemungkinan
utilitas yang berbeda tersebut, akan tetapi tanpa mengikuti taruhan orang
tersebut mempunyai utilitas yang diharapkan sebesar U(800 ribu), tentu saja
probabilitas = I. Teori utilitas harapan mengatakan bahwa seseorang
akanberperilaku untuk memaksimumkan utilitas yang diharapkannya. Oleh
karena itu, dalam kasus ini ji ka U(Rp 800) > U*, maka orang tersebut tidak
akan mengikuti taruhan. Ini merupakan contoh kasus seorang yang risk
averse. Jika U(Rp 800) & U* adalah sama, orang tersebut indeferen, maka
orang tersebut bersifat risk neutral. Apabila U(Rp 800) < U*, dan orang yang
bersangkutan masih mengikuti taruhan tersebut, maka disebut risk lover.
10
Istilah probabilitas digunakan untuk mengukur data secara kuantitatif berbagai
kemungkinan kejadian yang tidak pasti. Konsep probabilitas dibagi dua yaitu :
Variabel random merupakan variabel yang memiliki nilai yang tidak pasti,
tetapi mempunyai distribusi probabilitas yang diketahui, contohnya hasil dari
pertandingan sepak bola tersebut merupakan variabel random, dll. Jika
variabel random X terdiri dari X 1, X2, XJ ....... Xn dengan probabilitas p1, p2
...... pn ( ingat p1, p2 ...... Pn = I ) kemudian nilai harapan (expected value)
dari variabel random dituliskan dengan E(X), maka persamaannya adalah
sebagai berikut:
Agar lebih jelas, misalkan sebuah perusahaan tidak dapat memastikan berapa
laba yang akan diperolehnya pada tahun depan, tetapi perusahaan tersebut
yakin mempunyai suatu peluang yang sama dengan yang mereka peroleh pada
tahun ini, dan jika berubah, perubahann yapun akan sama yaitu naik Rp. 100
juta atau turun Rp. I 00 juta. Bila laba tahun ini sebesar Rp 400 juta, maka kita
dapat menghitung distribu si probabilitas laba pada tahun depan.
Maka:
11
= 200 + 75 + 125
= Rp. 400 Jt
Maka:
= 200 + 0 + 200
= Rp. 400 Jt
Simbol M atau n (nilai mean) & varian dengan 82 maka terdapat hasil
akar dari varian disebut simpangan baku atau simbol s2 (standard deviation)
yang digunakan untuk mengukur Risiko. Dalam contoh di atas varian laba
dari kasus yang pertama adalah:
V (Laba) = ½(0)2 + 1/4(-100)2+ 1/4(100)2
= = (100)2/2
12
Dalam kasus ini, simpangan baku tersebut adalah: 100 √ 2 dengan
dituliskan 82. Dalam kasus kedua, varian labanya adalah:
Maka simpangan baku, yang merupakan akar dari 400 √ 2 , kita ganti
dengan s2.
13
2.6 Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Proses pembuatan keputusan merupakan inti dari setiap masalah yang dihadap
dalam dunia usaha. Secara umum , proses pengambilan keputu san dibagi menjadi 6
bagian yaitu:
1. Perumusan Masalah
Diarahkan pada usaha untuk menentukan dengan jelas batasan batasan
keputusan apa yang akan dibuat, ini mencakup alternatif-alt ernatif apa
yang ada. Pada tahap ini biasanya ditanyakan : masalah apa yang dihadapi,
siapa yang akan memutuskan, bagaimana keadaan yang melatarbelakangi
14
pengambilan keputusan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan-
tujuan manajemen.
Keputusan-keputusan tidak dibuat dalam ruang "hampa udara",
banyak keputusan yang lahir sebagai bagian dari proses perencanaan,
sementara sebagian keputusan lainnya timbul karena adanya peluang atau
masalah baru. Oleh karena itu, pembatasan masalah merupakan suatu
prasyarat untuk permasalahan manajemen. Bagian utama dari pembatasan
masalah ini adalah pengidentifikasian latar belakang atau konteks:
keputusan sektor swasta atau pemerintah?. Pengidentifikasian konteks
pengambilan keputusan ini & siapa pengambil keputusannya merupakan
suatu langkah besar menuju pemahaman proses pemilihan keputusan.
2. Penentuan Tujuan
Tahap ini terdapat pertanyaan: apa tujuan pengambilan keputusan,
bagaimana seharusnya si pengambilan keputusan tersebut menilai hasilnya
dibandingkan dengan tujuannya, bagaimana si pengambil keputusan
tersebut ingin mencapai tujuan yang bertentangan satu sama lain. Dalam
keputusan memilih, kita harus tahu apa yang kita inginkan. Di sektor
swasta, harnpir semua keputusan ditujukan untuk mendapatkan laba
maksimum, selisih antara TR & TC. Pada sektor pemerintah tujuannya
lebih luas, pertimbangannya biasanya berdasarkan analisis/kriteria
manfaat-biaya.
Namun demikian, adanya Risiko & ketidakpastian dalam dunia nyata
kadang-kadang menyulitkan seorang pengarnbil keputusan dalam memilih
altematif keputusan. Fluktuasi ekonomi makro, adanya kebijakan baru dari
pemerintah, keadaan musim dll, semuanya membuat proses pencapaian
tujuan menjadi tidak pasti. Oleh karena itu, faktor risiko & ketidakpastian
juga harus dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan yang
biasanya dilakukan dengan teknik-teknik statistika.
3. Pencarian Alternatif
15
Terdapat pertanyaan: apa alternatif tindakan untuk pencapaian tujuan ,
variabel apa saja yang dapat kita kendalikan, apa kendala yang kita hadapi
dalam pencapaian tujuan. Setelah mengetahui apa yang diinginkan ,
tentunya akan ditanyakan apa pilihan kita. Seorang pengambil keputusan
yang ideal, akan membeberkan semua kemungkinan pilihan yang ada &
kemudian memilih satu di antaranya yang akan memberikan hasil yang
terbaik bagi pencapaian tujuannya. Tetapi mengingat kendala keterbatasan
manusia, para pengambil keputusan tidak bisa mengharapkan untuk dapat
mengidentifikasi & mengevaluasi semua kemungkinan pilihan. Biayanya
akan terlalu tinggi, namun demikian beberapa pilihan alternatif yang
paling menarik tetap ada & harus kita pilih
4. Peramalan Dampak
Pada tahap ini diamati: bagaimana konsekuensi dari setiap alternatif
pilihan, jika hasil yang diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya,
dapatkan informasi lebih baik diperoleh untuk meramalkan suatu hasil.
Tugas peramalan konsekuensi ini tergantung keadaannya; bisa dilakukan
secara langsung atau diabaikan sama sekali. Kadangkala, perhitungan
secara aritmatis sederhana sudah cukup, tetapi bisa juga dengan
menggunakan statistik atau ekonometrika, atau dapat dengan deterministik
jika keadaannya pasti & dengan model probabilistik jika pengambilan
keputusan dalam keadaan mengandung risiko/ketidakpastian.
5. Penentuan Pilihan
Setelah semua analisis selesai dilakukan, kita bisa menentukan pilihan
yang paling kita inginkan. Setelah seorang pengambil keputusan
menetapkan konteks permasalahan, menetapkan tujuan dan
mengidentifikasi alternatif-alternatif yang tersedia, bagaimana caranya
untuk memilih satu pilihan yang diinginkan.
Jika semua variabel dalam proses pengambilan keputusan (ex: tujuan
dan hasilnya) bisa dikuantifikasikan, maka kita dapat menggunakan
16
beberapa metode tertentu untuk menetapkan keputusan yang paling
optimal. Metode-metode tersebut antara lain: analisis marginal,
programasi linier, pohon keputusan (decision trees), analisis manfaat
biaya, dsb. Pendekatan ini tidak saja penting untuk perhitungan keputusan
optimal tapi juga untuk mengetahui mengapa keputusan tersebut optimal.
6. Analisis Sensitivitas
Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan: bagaimana sifat dari
masalah yang menentukan pilihan tindakan yang optimal tersebut ,
bagaimana pengaruh perubahan keadaan-keadaan tertentu terhadap
keputusan yang optimal yang diambil, apakah pilihan tersebut peka
terhadap perubahan-perubahan variabel ekonomi utama yang terabaikan
oleh si pengambil keputusan tersebut.
Dalam menyelesaikan suatu masalah, penting bagi kita untuk
memahami dan mampu menjelaskan kepada orang lain mengapa kita
memilih keputusan tersebut. Pilihan tersebut tidak lahir begitu saja.
Pilihan tersebut tergantung pada tujuan yang dipilih, cara perumusan
masalah, metode dan peramalan hasilnya. Oleh karena itu, analisis
sensitivitas menjelaskan bagaimana suatu keputusan yang optimal akan
berubah jika fakta-fakta ekonomi utama berubah. Analisis sensitivitas ini
mempunyai beberapa kegunaan yaitu:
a. Memberikan faktor-faktor kunci dalam permasa lahan yang
mempen garuhi keputu san.
b.Menulusuri perubahan-perubahan variabel yang tidak diyakini
manajer tersebut.
c. Menghasilkan solusi dalam kasus proses pengulangan
pengambilan keputusan jika keadaan-keadaan tertentu dimodifikasi.
17
1. Teknik Optimasi
Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada
suatu kegiatan/aktivitas yang dilakukan manusia, termasuk aktivitas
proyek pembangunan dan proyek konstruksi. Karena dalam setiap
kegiatan, sepeni kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai
ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang
akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan.
3. Teknik Pendugaan/Peramalan
18
batasan dari berbagai macam teknik ramalan tersebut, manajer dapat
memilih metode atau kombinasi dari metode yang paling cocok
dengan perusahaannya.
1. Contoh Pertama
19
18%. Penjelasannya mungkin adalah orang kembali menghindari risiko. Pada
1990-an saham tampak terus naik, tanpa ada yang perlu dikhawatirkan, para
manajer sering kali merasa mereka dapat melakukan apa saja, mengambil
setiap kesempatan. Namun ketika gelembung teknologi pecah, resesi melanda,
teroris menyerang, dan skandal-skandal perusahaan menjadi bahan berita,
semuanya berubah. Para manajer dalam iklam penghindaran risiko yang baru
ini tidak melakukan investasi-investasi baru berisiko, seperti yang dapat
mereka lakukan di iklim bisnis masa lalu.
2. Contoh Kedua
3. Contoh Ketiga
20
menaburkan garam kejalan, karena jalan memerlukan 1/10 jumlah garam jika
ditaburkan persis sebelum salju turun daripada sesudahnya. Taman-taman
hiburan , jika mereka mengetahui kapan akan turun hujan selama jam-jam saat
para konsumen mungkin lebih memilih untuk pergi ke bioskop, dapat
menghemat biaya tenaga kerja dan makanan.
21
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses pembuatan keputu san merupakan inti dari setiap masalah yang
dihadap dalam dunia usaha. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan
keputusan, yakni: I ) perumusan masalah, 2) penentuan tujuan 3) pencarian
alternatif, 4) peramalan dampak , 5) penentuan pilihan , dan 6) analisis
sensitivitas. Teknik dalam pengambila n keputusan itu sendiri ada tiga macam
yaitu, teknik optimisasi, teknik analisis risiko, teknik pendugaan/peramalan
22
DAFTAR PUSTAKA
23