Disusun oleh:
KELOMPOK 9
AKUNTANSI SYARIAH 6D
TULUNGAGUNG
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
kelompok kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode Perekaman Data Kualitatif”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ibu Eni Susilowati, M.Pd. Pada mata kuliah
Metodologi Penelitian Kualitatif, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Selain itu, kami
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembacanya.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Eni Susilowati, M.Pd.
selaku Dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tuliskan. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
PENUTUP....................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN...................................................................................................................13
B. SARAN...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
5. Apa yang dimaksud dengan pengolahan data kualitatif?
6. Apa saja manfaat dan tujuan pengolahan data kualitatif?
7. Bagaimana tahap-tahap pengolahan data kualitatif?
C. TUJUAN
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Metode dan strategi pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam
penelitian. Karena metode ini merupakan strategi untuk mendapatkan data yang
diperlukan. Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik
pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyatan dan informasi yang
dapat dipercaya. Didalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrument
penelitian. Berlangsungnya proses pengumpulan data, peneliti benar-benar diharapkan
mampu berinteraksi dengan masyarakat yang dijadikan sasaran penelitian. Dengan kata
lain, peneliti menggunakan pendekatan alamiah. Keberhasilan penelitian tergantung dari
data lapangan, maka dari itu ketetapan, ketelitian, rincian, kelengkapan, dan keluwesan
pencatatan informasi yang diamati dilapangan sangat penting.
Kualitas riset sangat tergantung pada kualitas dan kelengkapan data yang
dihasilkan. Pertanyaan yang selalu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah apa,
siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Penelitian kualitatif bertumpu pada triangulation
data yang dihasilkan dari tiga metode yaitu interview, participan to observation, dan
telaah catatan organisasi (document records). Dalam penelitian kualitatif pengumpulan
data lazimnya menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Juga tidak
diabaikan kemungkinan menggunakan sumber sumber non-manusia (non-human source
of information), seperti dokumen, dan rekaman (record) yang tersedia. Pelaksanaan
pengumpulan data ini juga melibatkan berbagai aktivitas pendukung lainnya, seperti
menciptakan rapport, pemilihan informan, pencatatan data/informasi hasil pengumpulan
data. Karena itu dalam bagian ini akan dibahas secara berturut-turut; Penciptaan rapport,
Pemilihan informan, Pengumpulan data dengan metode observasi, dokumentasi,
wawancara, Pengumpulan data dari sumber non-manusia dan Pencatatan data/ informasi
hasil pengumpulan data.
4
Dalam konteks ini validitas, reabilitas, dan triangulasi (triangulation) telah
dilakukan dengan benar, sehingga ketepatan (accuracy) dan kredibilitas (credibility) tidak
diragukan lagi oleh siapapun (yusuf, 2014). Data penelitian kualitatif biasanya berbentuk
teks, foto, cerita, gambar, artifacts, dan bukan berupa angka-angka hitung-hitungan. Data
dikumpulkan bilamana arah dan tujuan penelitian sudah jelas dan juga bila sumber data
yaitu informan atau partisipan sudah diidentifikasi, dihubungi serta sudah mendapatkan
persetujuan atas keinginan mereka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Jadi,
data penelitian kualitatif diperoleh dengan berbagai macam cara : wawancara, observasi,
dan dokumen. Perolehan data dengan berbagai macam cara ini disebut triangulasi
(triangulation). Alasan menggunakan trangulasi adalah bahwa tidak ada metode
pengumpulan data tunggal yang sanga cocok dan dapat benar-benar sempurna. Dalam
banyak penelitian kualitatif, peneliti umumya menggunakan teknik triangulasi dalam arti
menggunakan interview dan observasi (Semiawan, 2010).
1) Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara
pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang di wawancarai
(interviewee) melalui komunikasi langsung (yusuf, 2014). Wawancara bertujuan
mencatat opini, perasaan, emosi, dan hal lain berkaitan dengan individu yang ada
dalam organisasi. Dengan melakukan interview, peneliti dapat memperoleh data
yang lebih banyak sehingga peneliti dapat memahami budaya melalui bahasa dan
ekspresipi hak yang diinterview; dan dapat melakukan klarifikasi atas hal‐ hal
yang tidak diketahui. Data yang diperoleh dari wawancara umumnya berbentuk
pernyataan yang menggambarkan pengalaman, pengetahuan, opini dan perasaan
pribadi. Untuk memperoleh data ini peneliti dapat menggunakan metode
wawancara standar yangt erskedul (Schedule Standardised Interview), interview
standart akterskedul (Non‐Schedule Standardised Interview) atau interview
informal (Non Standardised Interview). Ketiga pendekatan tersebut dapat
5
dilakukan dengan teknik sebagai berikut: a) Sebelum wawancara dimulai,
perkenalkan diri dengan sopan untuk menciptakan hubungan baik b) Tunjukkan
bahwa responden memiliki kesan bahwa dia orang yang “penting” c) Peroleh data
sebanyak mungkin d) Jangan mengarahkan jawaban e) Ulangi pertanyaan jika
perlu f) Klarifikasi jawaban g) Catat interview (Chairi, 2009).
Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi
secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.
Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya. Karena merupakan proses
pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan
informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Agar wawancara efektif, maka
terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni ; 1). mengenalkan diri, 2).
menjelaskan maksud kedatangan, 3). menjelaskan materi wawancara, dan 4).
mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358). Dalam praktik sering juga terjadi
jawaban informan tidak jelas atau kurang memuaskan. Jika ini terjadi, maka
peneliti bisa mengajukan pertanyaan lagi secara lebih spesifik. Selain kurang
jelas, ditemui pula informan menjawab “tidak tahu”. Jika terjadi jawaban “tidak
tahu”, maka peneliti harus berhati-hati dan tidak lekas- lekas pindah ke
pertanyaan lain. Sebab, makna “tidak tahu” mengandung beberapa arti, yaitu:
1. Informan memang tidak mengerti pertanyaan peneliti, sehingga untuk
menghindari jawaban “tidak mengerti", dia menjawab “tidak tahu”.
2. Informan sebenarnya sedang berpikir memberikan jawaban, tetapi karena
suasana tidak nyaman dia menjawab “tidak tahu”.
3. Pertanyaannya bersifat personal yang mengganggu privasi informan, sehingga
jawaban “tidak tahu‟ dianggap lebih aman
4. Informan memang betul-betul tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang
diajukan. Karena itu, jawaban “tidak tahu" merupakan jawaban sebagai data
penelitian yang benar dan sungguh yang perlu dipertimbangkan oleh peneliti.
6
Adapun Dalam penelitian kualitatif dikenal berbagai model wawancara yakni
sebagai berikut:
7
kedalanya. Selain itu, perlu diketahui bahwa teknik observasi ini merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem
(Sutabri, 2012). Adapun beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi
partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok. Berikut
penjelasannya:
1. Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.
2. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3. Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim
peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
3) Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat
(Focus Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh
sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah
oleh seorang peneliti. Pendefinisian metode FGD berhubungan erat dengan alasan
atau justifikasi utama penggunaan FGD itu sendiri sebagai metode pengumpulan
data dari suatu penelitian. Justifikasi utama penggunaan FGD adalah memperoleh
data/informasi yang kaya akan berbagai pengalaman sosial dari interaksi para
individu yang berada dalam suatu kelompok diskusi.
Tujuan utama metode FGD adalah untuk memperoleh interaksi data yang
dihasilkan dari suatu diskusi sekelompok partisipan/responden dalam hal
meningkatkan kedalaman informasi menyingkap berbagai aspek suatu fenomena
kehidupan, sehingga fenomena tersebut dapat didefinisikan dan diberi penjelasan.
Data dari hasil interaksi dalam diskusi kelompok tersebut dapat memfokuskan
atau memberi penekanan pada kesamaan dan perbedaan pengalaman dan
memberikan informasi/data yang padat tentang suatu perspektif yang dihasilkan
dari hasil diskusi kelompok tersebut.
8
Metode FGD merupakan salah satu metode pengumpulan data penelitian dengan
hasil akhir memberikan data yang berasal dari hasil interaksi sejumlah partisipan
suatu penelitian, seperti umumnya metode-metode pengumpulan data lainnya.
Berbeda dengan metode pengumpul data lainnya, metode FGD memiliki sejumlah
karakteristik, diantaranya merupakan metode pengumpul data untuk jenis
penelitian kualitatif dan data yang dihasilkan berasal dari eksplorasi interaksi
sosial yang terjadi ketika proses diskusi yang dilakukan para informan yang
terlibat (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006). Karakteristik pelaksanaan kegiatan
FGD dilakukan secara obyektif dan bersifat eksternal. FGD membutuhkan
fasilitator/moderator terlatih dan terandalkan untuk memfasilitasi diskusi agar
interaksi yang terjadi diantara partisipan terfokus pada penyelesaian masalah.
Carey (1994) menjelaskan karakteristik pelaksanaan metode FGD yaitu
menggunakan wawancara semi struktur kepada suatu kelompok individu dengan
seorang moderator yang memimpin diskusi dengan tatanan informal dan
bertujuan mengumpulkan data atau informasi tentang topik isu tertentu.
Kekuatan utama metode FGD adalah kemampuan menggunakan interaksi
antar partisipan untuk memperoleh kedalaman dan kekayaan data yang lebih
padat yang tidak diperoleh dari hasil wawancara mendalam. Carey (1994)
menjelaskan bahwa informasi atau data yang diperoleh melalui FGD lebih kaya
atau lebih informatif dibanding dengan data yang diperoleh dengan metode-
metode pengumpulan data lainnya. Hal ini dimungkinkan karena partisipasi
individu dalam memberikan data dapat meningkat jika mereka berada dalam suatu
kelompok diskusi. Namun, metode ini tidak terlepas dari berbagaitantangan dan
kesulitan dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan yang optimal dari metode FGD
masih seringkali menjadi bahan perdebatan para ahli penelitian dan consensus
untuk menyepakati metode FGD sebagai metodologi yang ideal dalam penelitian
kualitatif masih belum dicapai (McLafferty, 2004). Metode FGD berdasarkan segi
kepraktisan dan biaya merupakan metode pengumpulan data yang hemat
biaya/tidak mahal, fleksibel, praktis, elaborasif serta dapat mengumpulkan data
yang lebih banyak dari responden dalam waktu yangsingkat (Streubert &
Carpenter, 2003). Selain itu, metode FGD memfasilitasi kebebasan berpendapat
9
para individu yang terlibat dan memungkinkan para peneliti meningkatkan jumlah
sampel penelitian mereka. Dari segi validitas, metode FGD merupakan metode
yang memiliki tingkat high face validity dan secara umum berorientasi pada
prosedur penelitian (Lehoux, Poland, & Daudelin, 2006). Metode FGD juga
memiliki beberapa keterbatasan sebagai alat pengumpulan data. Dari segi analisis,
data yang diperoleh melalui FGD memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk
dianalisis dan banyak membutuhkan waktu. Selain itu, kelompok diskusi yang
bervariasi dapat menambah kesulitan ketika dilakukan analisis dari data yang
sudah terkumpul. Pengaruh seorang moderator atau pewawancara juga sangat
menentukan hasil akhir pengumpulan data. Selanjutnya, dari segi pelaksanaan,
metode FGD membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk keberlangsungan
interaksi yang optimal.
1) Rekaman
Dalam penelitian kualitatif rekaman dapat berarti catatan lapangan yang dapat
berupa catatan langsung menggunkan tangan ataupun menggunakan media “tape
recorder” ataupun media-media lainnya dalam mengambil informasi dari peserta
yang diteliti.
Terdapat setidaknya dua informasi dasar yang harus didapat ketika melakukan
proses rekaman yaitu :
1. Informasi deskriptif terhadap informasi yang dilakukan lansgung oleh peneliti
terhadap yang diteiliti pada saat berada di lapangan.
2. Refleksi dari peneliti terhadap hasil observasi yang dilakukan.
Hasil rekaman sebaiknya secepat mungkin untuk dianalisa mengingat rekaman
kemungkinan untuk data diubah akan ikut meningkat. Menurut Gay “As the
interval between observing and witing field notes becomes longer, the likelihood
of distortion from the original observation also increases”.
2) Dokumen
Para peneliti kualitatif dapat juga menggunakan dokumen-dokumen yang dapat
berupa arsip yang dapat digunakan untuk menambah informasi terhadap objek
10
yang diteliti. Jika peneliti melakukan penelitiannya di sekolah maka biasanya
terdapat dokumen-dokumen dalam sekolah tersebut yang dapat digunakan untuk
membantu lebih mengenal objek yang diteliti yang tentunya dalam hal ini para
siswa dalam sekola tersebut.
Menurut Gay “School are repositories for all of sorts of records-student records,
standardized test scores, retention rates, minutes of meeting ( e.g.,faculty, PTA,
school board), newspaper clippings about significant events in the community,
and so on”. Menggunakan dokumen sebagai salah satu sumber pengumpulan data
terdapat beberapa prosedur yang sebaiknya dilakukan demi menjamin
pengumpulan data yang baik dan benar antara lain :
1. Tentukan jenis dokumen yang dapat dapat digunakan untuk penelitian
yang akan dilakukan.
2. Pertimbangkan penggunaan dokumen-dokumen yang bersifat umum
maupun pribadi.
3. Ketika telah menemukan lokasi dokumen yang diinginkan segera meminta
ijin untuk mengakses loasi tersebut kepada pihak yang terkait
4. Jika kita meminta peserta penelitian untuk membuat jurnal maka
berikanlah instruksi yang jelas dalam pelaksanaannya.
5. Ketika telah mendapatkan ijin untuk mengakses dokumen yang diinginkan
periksalah data tersebut dengan akurat, kompeten, dan menjamin terdapat
informasi yang dibutuhkan dari dokumen tersebut.
6. Salin informasi yang diapatkan dari dokumen tersebut.
E. PENGERTIAN PENGELOLAHAN DATA KUALITATIF
Pengolahan data kualitatif merupakan teknik pengolahan data yang digunakan
untuk data kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang secara umum tidak dapat
diolah secara numerik. Pada umumnya data kualitatif berbentuk narasi sehingga proses
analisis yang dilakukan haruslah mendalam, spesifik serta memiliki dasar yang kuat.
Biasanya data kualitatif dikumpulkan berdasarkan kejadian atau fenomena yang
berpengaruh dalam suatu kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, untuk mengatasi
permasalahan dalam data kualitatif perlu diterapkan teknik-teknik yang sesuai agar
kesimpulan yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan.
11
F. MANFAAT DAN TUJUAN PENGOLAHAN DATA KUALITATIF
Pengolahan data atau biasa dikenal dengan analisis data memiliki beberapa
manfaat dan peran penting dan mutlak dilakukan. Tujuan umum dari pengolahan data
adalah agar data memiliki makna dan informasi sehingga dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan. Karena jika data tidak diolah maka tidak akan memberikan
informasi atau makna yang dapat digunakan. Dengan kata lain, jika data tidak diolah atau
dianalisis maka data tersebut akan sia-sia atau tidak berarti apa-apa.
12
dengan kebutuhan dan fokus penelitian. Di tahap dilakukan pemisahan hal-hal
penting dan tidak penting sehingga data yang terkumpul lebih terfokus pada
tujuan penelitian. Reduksi data akan berlangsung selama proses pengumpulan
data masih berlangsung. Pada tahap ini juga akan berlangsung kegiatan
pengkodean, meringkas dan membuat partisi atau bagian-bagian. Selain itu juga
sebagai bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian
rupa hingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi pada langkah
selanjutnya.
3. Penyajian Data
Langkah penting berikutnya dalam teknik pengumpulan data kualitatif adalah
penyajian data. Sederhananya penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan
informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Sebuah penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan atau flowchart dan sejenisnya. Saat ini
penyajian data dalam bentuk bagan dan flowchart lebih sering dilakukan daripada
penyajian data yang dilakukan dalam bentuk teks atau narasi. Tapi, apapun jenis
penyajian data yang digunakan tujuannya sama yaitu agar peneliti dapat
memahami apa yang terjadi dan merencanakan tindakan selanjutnya yang akan
dilakukan.
4. Verifikasi dan Kesimpulan
Langkah yang terakhir adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan. Asumsi dasar
dan kesimpulan awal yang dikemukakan dimuka masih bersifat sementara, dan
akan berubah selama proses pengumpulan data masih terus berlangsung. Akan
tetapi, apabila kesimpulan tersebut didukung oleh bukti-bukti (data) yang valid
dan konsisten yang peneliti temukan di lapangan, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kemudian kamu dapat
membuat diagram tema untuk memfokuskan diri pada apa yang muncul dan
mengaitkan tema-tema setelah tersusun kemudian membuat rangkuman inti,
proses dan penyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di
dalamnya.
13
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengumpulan data kualitatif terdapat berbagai teknik yang dapat dilakukan
seperti observasi, wawancara, maupun rekaman. Proses pengolahan data dari
setiap teknik yang dilakukan sangat bergantung terhadap prosedur maupun teknik
yang dilakukan dalam proses pengumpulannya.
Peneliti sebagai “key instrument” merupakan hal utama dalam penelitian
kualitatif sangat dipengaruhi oleh kompetensi peneliti dalam mengumpulkan data.
Pengolahan data kualitatif merupakan teknik pengolahan data yang digunakan untuk data
kualitatif.
Pada data kualitatif, tahapan dalam teknik pengolahan data kualitatif terdiri dari
beberapa langkah, antara lain:
B. SARAN
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Mungkin ada kesalahan dalam penulisan atau yang lainnya. Oleh karena itu, kami
sebagai penulis memohon maaf apabila merasa kurang puas dengan hasil yang
kami sajikan. Tentunya kami akan selalu berusaha untuk memperbaiki makalah
dengan mengacu dengan sumber yang didapat. Oleh karena itu, kami sangat
15
menerima kritikan dan saran tentang perbaikan atau penambahan untuk makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai Metode
Pengumpulan Dataa Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia,
(https://jki.ui.ac.id), diakses 10 Mei 2023
Chairi, A. (2009). Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Discussion Paper.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta dalam
https://alfabeta.co.id, diakses 9 Mei 2023.
Yusuf, A. M. (2014). Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana dalam
https://opac.perpusnas.go.id, diakses 8 Mei 2023.
16