KELOMPOK 3 :
1. Ardino Moldivani 19187203085
2. Ayu Sukoningtyas
3. Anggia Violina
4. Bimantara Yudha P. 19187203089
5. Dinda Suci Dewi Ayu 19187203080
6. Erika Kristanti 19187203068
7. Hericha Christy
8. Johan Rianto
9. Khoirunnisya
10.Mega Cantika Deva N. 19187203098
11.Mauidhotul Mazarina 19187203011
12.M. Bhakti Nur R.
13.Olivia Febrianti
14.Rina Handriana
15.Ririn Fitriani 19187203015
16.Riski Wulandari
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG
Jl. Mayor Sujadi Timur No. 7 Plosokandang, Tulungagung
Desember 2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelebihan Kelemahan
1. Meningkatkan Kelemahan kurang
moral kerja dan membuka kesempatan
kedisplinan kerja baru dalam
karyawan karena perusahaan
ada kesempatan
promosi.
2. Loyalitas tinggi.
3. Biaya relatif kecil.
4. Waktu relatif
singkat.
5. Kesetabilan
karyawan lebih
terjamin.
Kelebihan Kelemahan
1. Pejabat relatif 1. Prestasi
baik. karyawan lama
2. Dibukanya sistem cenderung turun
kerja baru. 2. Biaya lebih
besar.
3. Waktu relatif
lama.
B. Jenis Recruitment
1. Rekrutmen Internal
Proses untuk mendapatkan tenaga kerja
atau SDM yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah
ada atau yang sudah dimiliki oleh perusahaan
2. Rekrutmen Eksternal
Perusahaan mendapatkan tenaga kerja
atau SDM yang akan ditempatkan pada suatu
jabatan tertentu dengan memperolehnya dari
luar perusahaan, atau seringkali dinamakan
sebagai outsourcing.
2. SELEKSI
A. Definisi Seleksi
adalah suatu proses karyawan di terima atau
di tolak .Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan
karyawan yang berkualitas dan potensial. Sistem
seleksi ada 2.
a. Sucsesive-Hurdles.
Succesive-Hurdles adalah sistem
seleksi yang dilaksanakan berdasarkan
urutan testing, yakni jika pelamar tidak lulus
pada suatu testing, ia tidak boleh mengikuti
testing berikutnya dan pelamar tersebut
dinyatakan gugur / tidak lulus.
b. Compensatory-Approach
WAWANCARA TES TERTULIS TES PSIKOLOGI TES KESEHATAN
PENDAHULUAN
DI TOLAK
PENERIMAAN
KARYAWAN
Compensatory-Approach adalah
sistem seleksi yang di lakukan dengan cara
pelamar mengikuti seluruh testing kemudian
dihitung nilai rata-rata tes apakah mencapai
standar atau tidak. Pelamar yang mencapai
nilai standar dinyatakan lulus sebaliknya
dinyatakan gugur atau tidak lulus.
B. Tahapan Seleksi :
a. Seleksi Administrasi
Pengecekan kelengkapan surat data
diri seperti KTP KK serta surat lamaran
kerja daftar riwayat hidup dan lain-lain
b. Seleksi Kualifikasi
Beberapa kualifikasi yang menjadi
dasar dalam proses seleksi antara lain
1) Keahlian atau skill menjadi acuan
dalam seleksi
2) Pengalaman kerja
3) Bakat
4) Karakter
c. Seleksi Sikap dan Perilaku
Seleksi ini akan berusaha menangkap
sistem nilai pada seseorang, reaksi
emosional, dan kedewasaan dalam bersikap.
3. PLACEMENT (PENEMPATAN)
Penempatan adalah penempatkan calon karyawan
yang di terima pada jabatan atau pekerjaan.
4. ORIENTASI
Merupakan perkenalan bagi setiap karyawan baru
terhadap lingkungan kerja.
5. INDUKSI
Karyawan kegiatan untuk mengubah perilaku
karyawan baru supaya menyesuaikan diri dalam tata
tertib perusahaan.
3. Dimensi Sosial
4. Dimensi Kultural
5. Dimensi Kekuasaan
MARKETING
1. Identitas Jabatan:
2. Pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
diperlukan:Pendidikan minimal SLTA,
diutamakan yang berpendidikan D3
Mempunyai pengalaman kerja sebagai sales
minimal 1 tahun. Pernah mengikuti pelatihan
minimal selling skills (teknik menjual).
3. Ketrampilan dan aspek pribadi yang
diperlukan (kompetensi):
a. Inisiatif
b. Percaya diri
c. Kemampuan komunikasi
d. Pengambilan keputusan
D. EVALUASI PEKERJAAN
Evaluasi pekerjaan adalah menilai berat atau
ringannya, mudah atau sukar,besar atau kecil resiko
pekerjaan dan memberikan nama, ranking, serta harga
dari suatu jabatan evaluasi pekerjaan merupakan
prosedur sistematis untuk menentukan nilai relatif dari
pekerjaan. Evaluasi pekerjaan akan menentukan
pekerjaan mana yang memiliki nilai lebih tinggi
daripada pekerjaan yang lainnya. Evaluasi pekerjaan
harus dilakukan secara khusus oleh sumber daya
manusia yang terlatih, yang terdiri dari sekelompok
manajer atau spesialis, yang disebut Komite Evaluasi
Pekerjaan.
Evaluasi pekerjaan sangat berkaitan erat dengan
penilaian atas tugas atau pekerjaan seorang karyawan,
mengingat penilaian tersebut sebenarnya merupakan
bagian penting dalam proses pengelolaan sumber daya
manusia. Oleh sebab itu sistem penilaian dari suatu
evaluasi pekerjaan sangat dimungkinkan untuk
dibudayakan yang diterapkan dan disesuaikan dengan
budaya organisasi yang berkembang, sehingga dapat
memotivasi karyawan. Dengan demikian dapat ditarik
suatu harapan dalam rangka membangun kemampuan
bersaing secara global melalui sumber daya manusia
sebagai keunggulan kompetitifnya, maka sistem
evaluasi pekerjaan perlu diperhatikan dan bahkan
mendapat perhatian khusus. Pedoman menyusun
kriteria evaluasi pekerjaan memiliki beberapa cara yang
perlu mendapat perhatian, antara lain:
1. perlu memilih kriteria yang disesuaikan dengan
pekerjaan;
2. jangan menganggap bahwa pekerjaan tidak dapat
diukur;
3. memperhatikan pengetahuan pribadi dan keahlian-
keahlian serta kriteria;
4. memperhatikan perilaku dan hasil kriteria;
5. mempertimbangkan setiap aspek pekerjaan;
6. mengkombinasikan kriteria yang kurang penting,
tetapi berhubungan ke dalam suatu kriteria tunggal;
7. menyimpan data mengenai keandalan dan kesahihan
kriteria;
8. meninjau dan menyususun kriteria atas basis yang
berkelanjutan;
9. menggunakan kriteria dalam program-program
sumber daya manusia lainnya; dan
10.menyeleksi kriteria yang dapat diamati dan dapat
diukur.
BAB III
KESIMPULAN