Dasar pemikiran
Untuk menentukan kebutuhan akan tenaga kerja, maka terlebih dahulu
diperlukan Jenis/mutu karyawan yang diinginkan sesuai dengan persyaratan
jabatannya dan jumlah tenaga kerja yang akan direktrut
1. Rancangan jabatan
2. Studi terhadap tugas
dan kewajiban suatu 1. Work load analysis
jabatan 2. Work force analysis
Analisis Jabatan
( Job Analysis)
Definisi
The procedure for determing the duties and skill requirements of a job and
the kind of person who should be hired for it (Dessler)
Hasilnya
Dirumuskan menjadi deskripsi dan spesifikasi jabatan (Job description
and job spesification) dalam bentuk tertulis.
Pengertian
Dale Yoder :
Analisis jabatan adalah prosedur melalui fakta-fakta yang
berhubungan dengan setiap jabatan yang diperoleh dan
dicatat secara sistematis.
• Malayu S.P. Hasibuan
Analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain
pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus
dikerjakan.
• Job Analysis (Analisis Jabatan/Pekerjaan) adalah suatu
kegiatan pengumpulan data/informasiyang menyangkut
tentang sesuatu jabatan/pekerjaan untuk menetapkan uraian
jabatan/pekerjaan dan persyaratan jabatan/pekerjaan
6
Deskripsi dan spesifikasi/persyaratan jabatan
Deskripsi jabatan Persyaratan jabatan
Prinsip Prosedur
Analisis Jabatan Analisis Jabatan
Rekrutmen adalah usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau
melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan
Pendekatan
Sumber :
1. Internal
2. Eksternal
Dasar : Metode :
1. Job spec REKRUTMEN 1. Tertutup
2. Job Desc 2. Terbuka
Kendala :
1. Internal
2. Eksternal
Sumber-sumber Tenaga Kerja
Eksternal :
Internal
1. Kantor Penempatan TK
2. Lembaga Pendidikan
3. Referensi Karyawan
4. Serikat Buruh
5. Pencangkokan
6. Nepotisme
7. Pasar Tenaga Kerja
Keputusan
Penarikan
Bergantung pada keun-
tungan dan kerugian atau
kelemahan dari
masing-masing sumber
penarikan tenaga kerja
Faktor – faktor yang mempengaruhi rekrutmen
1. Balas jasa yang diberikan
2. Status karyawan tetap/honor
3. Kesempatan promosi
4. Persyaratan pekerjaan
5. Metode penarikan
6. Soliditas perusahaan
7. Peraturan perburuhan
8. Penawaran tenaga kerja
Evaluasi rekrutmen
1. Jumlah pelamar
2. Jumlah penawaran
3. Jumlah tenaga kerja yang diterima
4. Jumlah penempatan tenaga kerja yang tepat
Importance of Recruitment
15
Keberhasilan Rekrutmen
16
Kegagalan Rekrutmen
Tidak seriusnya dalam analisis jabatan menimbulkan kurangnya
informasi mengenai jabatan sehingga :
1. Gagal mencocokkan karakteristik individu dengan persyaratan
jabatan. Akibatnya individu yang direkrut tidak cocok dengan
jabatan yang dipegangnya sehingga membuat kinerjanya rendah
dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan.
2. Gagalnya memperoleh gambaran obyektif tentang suatu jabatan
dapat terlihat pada iklan-iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di
majalah, surat kabar, website atau media online yang lain. Dalam
iklan-iklan tersebut seringkali terdapat ketidakjelasan tentang
jabatan yang dibutuhkan, memuat informasi yang tidak relevan,
tidak terlihat kualifikasi mendasar yang dibutuhkan untuk jabatan
tersebut, dan sebagainya yang pada akhirnya menarik banyak
calon/pelamar yang tidak qualified.
3. Materi test dan pertanyaan dalam wawancara yang dibuat
seringkali tidak berhubungan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan di calon karyawan. Pada akhirnya menarik banyak
calon/pelamar yang tidak qualified. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dalam wawancara pun seringkali tidak relevan atau
bahkan tidak menyentuh kualifikasi yang esensial dari suatu
jabatan sehingga akhirnya berpengaruh terhadap kualitas
karyawan
Recruiting Process
Vision/
mision
Human
Resources
Planning Job
Analysis
Information Methods
Business Affirmative Job Of
Action Job Recruitme
Strategy Opening
Plan Require – n
Identified
ment
Manager’ s
comment
Specific
Satisfactory
Request of Pool of
Managers Recruits
Core
Values
18
Recruitment Strategy
Applicants
Treatment
To be
employee
Selection
Process
Macam Instrumen
Syarat Instrumen : 1. Tes Prestasi :
Harus Valid dan Reliabel A. Tes Akademik
B. Tes Keterampilan
2. Tes Psikologi
3. Tes Bakat
4. Tes Minat
5. Tes Kepribadian
6. Tes Proyektif
7. Tes Kecerdasan
Jenis-jenis test
Performance test
Performance tes yaitu
bentuk test untuk
mengukur kemampuan
para pelamar untuk
melaksanakan
beberapa pekerjaan
yang akan dijabatnya.
Masalah-masalah dalam seleksi
• Masalah Suplai
Semakin besar jumlah pelamar yang qualified maka akan semakin
mudah manajemen personalia untuk memilih karyawan yang
berkualitas. Tetapi dalam kenyataannya saat ini masih banyak
lowongan jabatan seperti kebutuhan manajer profesional sangat
sulit dipenuhi.
• Masalah Ethis
Kita sering mendengar dan mengenal sistem kekeluargaan (family
system) dalam proses seleksi atau penerimaan karyawan. Masalah
ini merupakan salah satu tantangan bagi manajemen personalia
maupun para manajemen organisasi lainnya dalam pengadaan
SDM. Keputusan-keputusan seleksi sangat dipengaruhi oleh etika
para manajer. Jika mereka memasukan keluarga padahal
pekerjaan tersebut tidak tepat untuk keluarganya maka hasil yang
didapatkan tidak memuaskan.
• Masalah Organisasi
Proses seleksi bukan merupakan tujuan akhir tetapi prasarana
dengan mana organisasi berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan
dan sarana. Secara alamiah organisasi atau perusahaan
menghadapi keterbatasan seperti anggaran dan lain-lain.
Steps In The Selection Process
( Werther & Davis, 1996)
Hiring Step 8
Decision
Supervisory Step 6
Interview
Step 5
Medical Evaluation
Step 3
Selection Interview
L B D
WC A E I
AA T L T
WR UJI A A E
BLANGKO TES AA R
KESEHATAN R K
ISIAN T N I
A
N M
G A
WAWAN
CARA
BLANKO TEST
ISIAN Diterima
UJIAN LATAR
KSHTN BLK
Ditolak
E. Pengenalan, Penempatan dan
Pemberhentian
Pengenalan (Orientasi)
• Sejarah perusahaan
• Struktur organisasi perusahaan
• Tata letak fasilitas fisik
• Masa percobaan
• Lini produk atau jasa yang ditawarkan
• Tinjauan proses produksi
• Keb i jak an -kebijak an dan p eraturan -peraturan
perusahaan
• Peraturan-peraturan disipliner
• Buku pedoman karyawan
Next
Penempatan
Promosi
Hasibuan (2002:108)
Promosi adalah
Manullang (2004:153) penghargaan dengan
kenaikan jabatan
Nitisemito (1996:81) dalam suatu
organisasi ataupun
Nasution (2000:140) instansi baik dalam
pemerintahan
Siagian (1999:169) maupun non
pemerintah (swasta).
Wursanto (1998:68)
Heldjarachman (1991:111)
Next
Tujuan promosi
Alih Tugas
Permintaan
Produktif
Sendiri
(ATP)
Next Demosi
Demosi adalah penurunan jabatan dalam suatu instansi yang biasa
dikarenakan oleh berbagai hal, contohnya adalah keteledoran dalam
bekerja.
Demosi atau turun jabatan ini biasa dilakukan oleh beberapa instansi
ataupun perusahaan demi peningkatan kualitas kerja dan juga sebagai
motivasi karyawan agar bekerja lebih baik. Jadi, jika perusahaan ingin
maju, maka harus menciptakan kompetisi bagi para karyawannya agar
mereka tekun dalam bekerja dan tidak selalu berpangku tangan pada
karyawan lainnya.
Next
Job Posting Program
Cuti
Pengurangan