Anda di halaman 1dari 40

I

PENDAHULUAN

A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN


1. Fungsi manajemen keuangan
Pada dasarnya manajemen keuangan adalah manajemen atas fungsi-fungsi
keuangan, yaitu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam bidang-bidang
keuangan.

Dua masalah utama yang dihadapi oleh manajer keuangan adalah :


 Bidang investasi
Dalam arti yang luas, investasi merupakan aktivitas penggunaan dana dalam
keseluruhan asset/aktiva perusahaan. Dengan demikian, berapa jumlah dana
yang harus dialokasikan dalam unsur-unsur aktiva dimaksud (allocation of
funds).
 Bidang pendanaan
Untuk melakukan investasi, diperlukan sejumlah dana yang harus diperoleh
perusahaan. Hal tersebut merupakan keputusan pembelanjaan (financing
decision).

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pada


hakikatnya manajemen keuangan merupakan manajemen aliran dana, yang
meliputi aliran dana masuk (financing decision) dan aliran dana keluar
(allocation of funds).
Tujuan manajemen keuangan
Dalam pengelolaan perusahaan, tolak ukur yang digunakan pada prinsipnya adalah
nilai perusahaan (corporate value). Secara sederhana nilai perusahaan ditunjukkan
oleh perkembangan harga per lembar saham. Dengan demikian, semakin tinggi
harga saham berarti semakin tinggi nilai suatu perusahaan. Pada hakikatnya
tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan
(corporate value).

2. Ruang lingkup manajemen keuangan


2 1

OPERASI MANAJER
4b INVESTOR
PERUSAHAAN KEUANGAN
4a
3

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 1


Keterangan :
1 : Aliran kas dari investor (penjualan saham/obligasi)
2 : Alokasi dana untuk operasi (allocation of funds)
3 : Aliran kas hasil operasi
4a : pembayaran deviden/bunga
4b : laba ditahan (menambah ekuitas)

B. LAPORAN KEUANGAN
Dalam melaksanakan fungsinya, manajer keuangan tidak dapat terlepas dari
instrument utama, baik untuk keperluan pembelanjaan (financing) maupun dalam
rangka alokasi dana untuk operasi perusahaan. Melalui Laporan keuangan, manajer
dapat melihat kondisi keuangan perusahaan saat itu, apakah dalam keadaan sehat
secara finansial atau tidak. Demikian pula, dapat dievaluasi kinerja manajemen
periode yang telah lalu (hasil operasi perusahaan).
Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan
sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan
suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan.

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang prestasi perusahaan
di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijaksanaan di
masa yang akan datang (biasanya dalam bentuk neraca dan L/R).

Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan gambaran keuangan perusahaan


secara menyeluruh yang meliputi penentuan laba dan posisi keuangan.

1. Jenis laporan keuangan


Laporan keuangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
a. Neraca (balance sheet)/ Posisi Keuangan
Yaitu suatu bentuk laporan keuangan yang menunjukkan posisi harta (aktiva),
hutang dan modal (ekuitas) dan disusun pada setiap waktu tertentu (tahun,
semester, triwulan, bulan).
Menurut strukturnya dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
 Skontro
Neraca disusun pada sisi kiri adalah aktiva dan sisi kanan adalah pasiva
(hutang dan modal)
 Staffel

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 2


Menurut struktur ini, aktiva ada pada sisi atas, sementara hutang dan modal
pada sisi bawah.

Bentuk skontro
PT X
Neraca
Per ……

Aktiva Pasiva
Aktiva lancar Hutang lancar
(current assets) (current liabilities)
Operating assets Modal asing
Aktiva tetap Hutang jangka panjang
(fixed assets) (long term debt)

Tangible assets Aktiva lain


(aktiva berwujud) (other assets) Modal sendiri
(equity)
Aktiva tidak berwujud
(intangible assets)

Contoh format perusahaan produksi


PT X
Neraca
Per 31 – 12 – 200…

Aktiva Pasiva
Aktiva lancar Hutang lancar M
Kas/Bank xx Hutang dagang xx
esin
Surat berharga xx Hutang wesel xx
Piutang usaha xx Hutang pajak xx
Persediaan barang xx
Jika
Biaya dibayar dimuka xx Hutang jangka
panjang xx untuk
Aktiva tetap Hutang obligasi xx
dijual
Mesin/peralatan xx Hutang bank
Gedung xx Persedi
Tanah xx Modal sendiri xx
aan
Modal saham xx
Penyertaan modal xx Cadangan xx barang
xx Laba ditahan (R/E) xx
(invent
ory)
Gedung
Kendaraan
Tanah Jika untuk dipakai perusahaan Aktiva tetap

Penyertaan modal artinya menanam modal/saham pada perusahaan lain.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 3


Bentuk staffel
PT X
Neraca
Per ……
Aktiva
Aktiva lancar
Kas/Bank xx
Surat berharga xx
Piutang xx
Persediaan xx

Aktiva tetap
Mesin xx
Kendaraan xx
Gedung xx
Tanah xx
xx
Pasiva
Hutang lancar
Hutang dagang xx
Hutang pajak xx
Hutang wesel xx

Hutang jangka panjang


Hutang obligasi xx
Hutang investasi xx
Modal sendiri
Modal saham xx
Laba ditahan xx

Xx

b. Laporan laba/rugi Komprehensif (income statement)


Pada prinsipnya, laporan laba/rugi adalah bentuk laporan keuangan yang
menunjukkan hasil kegiatan operasi perusahaan, untuk periode akuntansi
tertentu (satu tahun, satu semester, satu triwulan atau satu bulan).

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 4


Struktur laporan
Laporan L/R secara prinsip dibedakan antara laporan perusahaan produksi
dengan perusahaan jasa, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Perkiraan Perusahaan Perusahaan jasa


produksi
Hasil penjualan Penjualan Pendapatan
Harga pokok Harga pokok Beban usaha

Struktur umum (perusahaan produksi)

Penjualan (net sales) xx


Harga pokok (cost of goods sold) (xx)
Laba bruto (gross profit) xx
Biaya operasi (operating expenses) (xx)
Laba operasi (operating income/earning before interest dan tax/EBIT) xx
Bunga (interest expense) (xx)
Pendapatan lain (other income) xx
Biaya lain (other expenses) (xx)
Laba sebelum pajak (earning before tax/EBT) xx
Pajak (tax) (xx)
Laba bersih (earning after tax/EAT) xx
Deviden (xx)
Laba ditahan (retained earning/RE) xx

c. Laporan laba ditahan


Laba mungkin dibayarkan kepada para pemilik saham atau ditahan dan
diinvestasikan kembali dalam perusahaan para pemegang saham.

Laporan laba ditahan

Saldo laba ditahan 31 Desember 199A xx


Laba operasi bersih tahun 199B xx +
Deviden kepada para pemegang saham (xx)
Saldo laba ditahan 31 Desember 199B xx

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 5


2. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan
Pada umumnya ada 3 kelompok yang paling berkepentingan, antara lain :
a. Para pemegang saham dan calon pemegang saham
Menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan, baik sekarang maupun
yang akan datang. Hal ini sangat penting bagi mereka karena tingkat
keuntungan akan mempengaruhi harga saham. Selain itu juga berkepentingan
dengan tingkat likuiditas, aktivitas serta leverage sebagai faktor lain dalam
penilaian kelanjutan hidup perusahaan.
b. Para kreditur
Pada umumnya berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban-kewajiban finansial baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Kreditur yang sudah memberikan pinjaman kepada perusahaan ingin
mendapatkan suatu jaminan bahwa perusahaan tempat mereka menanamkan
modalnya akan mampu membayar bunga dan pinjaman pokok tepat pada
waktunya.
c. Manajemen perusahaan
Berkepentingan dengan seluruh keadaan keuangan perusahaan karena mereka
menyadari bahwa hal-hal tersebut yang akan dinilai oleh para pemilik
perusahaan maupun para kreditur. Apabila perusahaan berhasil dengan baik,
maka harga saham-sahamnya akan dapat dinaikkan atau setidak-tidaknya
dipertahankan pada tingkat yang menguntungkan sehingga kemampuan
perusahaan untuk menarik modal baik dengan penjualan saham-saham maupun
obligasi bertambah besar.
d. Pemerintah (perpajakan)

3. Manfaat laporan keuangan


Bagi manajemen, laporan keuangan merupakan instrument utama dalam rangka
pengambilan keputusan tentang keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan
dapat diikhtisarkan berbagai informasi finansial, baik kondisi saat tertentu maupun
hasil kegiatan operasi perusahaan. Dengan mencermati laporan keuangan
perusahaan seoptimal mungkin maka diharapkan dapat dihasilkan keputusan
manajemen seakurat mungkin.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 6


II

ANALISIS RASIO KEUANGAN


1. Pengertian
Analisis ratio keuangan (ratio finansial) adalah analisis yang umum dipakai dalam
analisis laporan keuangan agar dapat mengevaluasi keadaan finansial masa lalu,
sekarang dan memproyeksikan hasil yang akan datang.

Tujuannya adalah untuk mengetahui :


 Tingkat kesehatan finansial perusahaan
Indikator tingkat kesehatan tersebut dapat tercermin melalui ratio-ratio
likuiditas badan usaha dan leverage/solvabilitas.
 Kinerja (performance) perusahaan
Kinerja suatu perusahaan dapat ditunjukkan oleh aktifitas operasional maupun
pencapaian laba (profit).
Cara mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan :
 Trend analysis
Analisis ratio suatu perusahaan yang dihitung dan dibandingkan dari tahun ke
tahun.
 Comparative analysis
Analisis suatu perusahaan yang dihitung dan dibandingkan dengan perusahaan
lain atau sejenis dengan data average industry (perbandingan antara ratio-ratio
yang dimiliki perusahaan dengan beberapa perusahaan lain yang sejenis dengan
melihat ratio industri rata-rata).

2. Jenis-jenis ratio keuangan


a. Ratio Likuiditas
Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
 Current Ratio (Rasio Lancar)
Current Assets Aktiva Lancar
Current Liabilities Hutang Lancar

 Quick Ratio/Acid Test Ratio (Rasio Cepat)


Current Assets – Inventory Aktiva Lancar - Persediaan
Current Liabilities Hutang Lancar

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 7


 Cash Ratio (Rasio Kas)
Cash + Effect Kas + Surat Berharga
Current Liabilities Hutang Lancar

 Working Capital to Total Assets Ratio


 (Rasio Modal Kerja Netto)
Current Assets – Current Liabilities Aktiva Lancar – Hutang Lancar
Total Assets Lancar Total Aktiva Lancar

b. Ratio Leverage
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang apabila
perusahaan dibubarkan/dilikuidasi.
 Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang atas Modal Sendiri)
Total Debt Total Hutang
Equity/Net worth Modal Sendiri

 Long Term Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Jangka Panjang atas Modal
Sendiri)
Long Term Debt Hutang Jangka Panjang
Equity Modal Sendiri

 Total Debt to Total Assets (Rasio Total Hutang atas Total Aktiva)
Total Debt Total Hutang
Total Assets Total Aktiva

 Long Term Debt to Total Assets (Rasio Hutang Jangka Panjang atas Total
Aktiva)
Long Term Debt Hutang Jangka Panjang
Total Assets Total Aktiva

 Time Interest Earned Ratio (Rasio Laba atas Biaya Bunga)


Earning Before Interest and Tax (EBIT) Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Interest Charge Bunga Hutang Jangka Panjang

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 8


c. Ratio Aktivitas
Rasio yang mengukur perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia
yang tercermin dalam perputaran modalnya.
 Total Assets Turn Over (Tingkat Perputaran Aktiva)
Net Sales Penjualan Bersih
Total Assets Total Aktiva
 Receivable Turn Over (Tingkat Perputaran Piutang)
Net Credit Sales Penjualan Kredit
Average Receivable Piutang Rata-rata

 Average Collection Period (Periode Pengumpulan Piutang)


Average Receivable x 360 Piutang Rata-rata x 360 360
Net Sales penjualan Perputaran Piutang

 Inventory Turn Over (Tingkat Perputaran Persediaan)


COGS Harga Pokok Penjualan
Inventory Persediaan

 Working Capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja)


Net Sales Penjualan
Working Capital Aktiva Lancar – Hutang Lancar

 Fixed Assets Turn Over (Perputaran Aktiva Tetap)


Sales Penjualan
Fixed Assets Aktiva Tetap

d. Ratio Profitabilitas
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
 Gross Profit Margin (Rasio Laba Kotor)
Sales – Cost Of Good Sold Laba Kotor
Sales Penjualan

 Net Profit Margin (Rasio Laba Bersih)


EAT Laba Bersih
Net Sales Penjualan

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 9


 Earning Power = Return On Investment / Asset (ROI/ ROA)
EAT Laba Bersih
Total Assets Total Aktiva/ investasi

 Return on Net Worth / Return On Equity (Hasil pengembalian Modal Sendiri)


EAT Laba Bersih
Net Worth Modal Sendiri

 Return On Assets
EAT Laba Bersih
Total Assets Total Asset

 Operating Profit Margin


EBIT Laba operasi
Net Sales Penjualan

Contoh Soal
Berdasarkan ratio industri di bawah ini susunlah neraca proforma dan tentukan pula
estimasi penjualan serta harga pokok penjualannya.
Data financialnya adalah sebagai berikut :
a. Long Term Debt to Net Worth 0,5
b. Total Assets Turnover 2,5 x
c. Average Collection Period 18 hari
d. Inventory Turnover 9 x
e. Gross Profit Margin 10%
f. Acid Test Ratio 1
g. Current Liabilities Rp 1.000.000,-
h. Common Stock = Rp 1.000.000,-
i. R/E Rp 1.000.000,-
I tahun = 360 hari
Solusi :
a. Long Term Debt to Net Worth = 0,5
Long Term Debt
= 0,5
Net Worth

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 10


Long Term Debt
= 0,5
2.000.000
Long Term Debt = 0,5 x 2.000.000
Long Term Debt = 1.000.000

b. Total Assets Turnover = 2,5 x Cat !


Penjualan
= 2,5 Total Aktiva = Total Hutang + Modal
Total Aktiva Hutang Lancar = 1.000.000
Penjualan Hutang Jk. Pjng = 1.000.000
= 2,5 Common Stock = 1.000.000
4.000.000 R/E = 1.000.000
Penjualan = 2,5 x 4.000.000
Penjualan = 10.000.000

c. Average Collection Period = 18 hari


Piutang x 360
= 18
Penjualan
Piutang x 360
= 18
10.000.000

Piutang x 360 = 18 x 10.000.000


Piutang = 180.000.000
360
Piutang = 500.000

d. Inventory Turnover = 9 x (harga pokok penjualan/ persediaan)


HPP
=9
Persediaan
9.000.000 = 9 x Persediaan
9.000.000 = Persediaan
9
1.000.000 = Persediaan

e. Gross Profit Margin = 10%


Sales – COGS
= 10%
Sales

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 11


10.000.000 – COGS
= 10%
10.000.000
10.000.000 – COGS = 10% x 10.000.000
- COGS = 1.000.000 – 10.000.000
- COGS = - 9.000.000
COGS = 9.000.000

f. Acid Test Ratio = 1


Aktiva Lancar – Persediaan
=1
Hutang Lancar
Aktiva Lancar – 1.000.000
=1
1.000.000
Aktiva Lancar – 1.000.000 = 1 x 1.000.000
Aktiva Lancar = 1.000.000 + 1.000.000
Aktiva Lancar = 2.000.000

Neraca

Aktiva Kewajiban + Modal


Kas Rp 500.000.- Hutang Lancar Rp 1.000.000,-
Piutang Rp 500.000,- Hutang Jangka Panjang Rp 1.000.000,-
Persediaan Rp 1.000.000.-
Total Aktiva Lancar Rp 2.000.000,- Total Kewajiban Rp 2.000.000,-
Aktiva Tetap Rp 2.000.000,- Modal Sendiri Rp 1.000.000,-
R/E Rp 1.000.000,-
Total Aktiva Rp 4.000.000 Total Kewajiban + Modal Rp 4.000.000

R/L
Penjualan Rp 10.000.000,-
HPP (COGS) Rp 9.000.000,-
Gross Profit Margin Rp 1.000.000,-

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 12


Latihan Soal
Susunlah laporan keuangan PT D2NR untuk tahun 2008 berdasarkan data rasio tahun
2007.
a. Total debt to equity ratio 1,5x =hutang lancar + htng jk pjng / modal sendiri
b. Quick ratio 1,25x = aktiva lancar – persediaan / hutang lancar
c. Capital structure 1:1 = hutang jk panjang : Modal sendiri
d. Total assets turnover 2x = penjualan / total aktiva
e. Average collection period 30 hari = piutang x 300 hr / penjualan
f. Gross profit margin 0,25 = laba bruto / penjualan
g. Inventory turnover 6x = harga pokok penjualan / persediaan (inventory)
h. Saham Rp 300.000.000
i. Laba ditahan (retained Earning/ RE) Rp 100.000.000
Catatan : 1 tahun = 300 hari kerja.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 13


III
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

A. ANALISIS TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT ANALYSIS)


Pada dasarnya analisis titik impas merupakan model analisis yang digunakan untuk
perencanaan dan pengendalian laba (profit planning & control).
Break Even Point (BEP), yaitu suatu titik atau keadaan dimana perusahaan dalam
kegiatan usahanya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
Hal ini bisa terjadi karena perusahaan menggunakan pendekatan biaya tetap dan
biaya variabel,sehingga penjualan hanya cukup untuk menutupi kedua biaya tersebut.
Analisis break even point secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan
tentang hubungan antara volume penjualan, biaya dan tingkat keuntungan yang akan
diperoleh pada tingkat penjualan tertentu sehingga analisis break even point sering
juga di sebut cost, volume, profit analysis.
Analisis ini membantu pimpinan untuk mengambil keputusan mengenai :
1. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan sehingga perusahaan tidak
menderita kerugian.
2. Jumlah penjualan yang harus dicapai apabila menginginkan laba tertentu.
3. Seberapa jauh penjualan menurun/berkurang agar perusahaan tidak rugi.
4. Untuk mengetahui dampak perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan
terhadap laba yang akan diperoleh.

Untuk melakukan analisis, hal penting yang perlu dipersiapkan adalah penggolongan
biaya menjadi 2 jenis yaitu :
1. Biaya tetap (fixed cost)
Merupakan jenis biaya yang tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan
/produksi sampai dengan kapasitas tertentu.
Contoh: Gaji pegawai, depresiasi, biaya sewa, biaya asuransi.
2. Biaya variabel (variable cost)
Adalah biaya yang berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan
Contoh : Biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, komisi penjualan.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 14


Gambar
TR
Rp
TC
Laba

VC

BEP

FC
Rugi

π = TR – TC
π = EBIT
TR = P x Q
TC = FC + VC

Menghitung Break Even Point unit dalam rupiah


FC
BEP (Rp) =
1 – VC
P

FC
BEP (unit) =
P – VC

B. ANALISIS LEVERAGE
Leverage berasal dari kata lever yang artinya pengungkit, leverage diartikan sebagai
daya ungkit/kekuatan untuk menaikkan/meningkatkan.

Leverage dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu :


1. Leverage operasi
Adalah penggunaan beban tetap operasi (fixed cost) untuk menaikkan EBIT melalui
kenaikan penjualan

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 15


2. Leverage financial
Adalah penggunaan beban tetap financial (interest) untuk menaikkan EPS melalui
kenaikan EBIT

Indikator sebagai tolak ukur


Untuk mengukur efisien penggunaan beban tetap (FC dan I) digunakan:
1. Efisiensi beban tetap operasi
Digunakan DOL (Degree of Operating Leverage)
2. Efisiensi beban tetap financial
Digunakan DFL (Degree of Financial Leverage)

Kriteria efisiensi
DOL ≥ 1
DFL ≥ 1
DCL (Degree of Combined Leverage) ≥ 1

Model Analisis
1. Analisis statis (satu periode)
Q (P – VC)
Degree of Operating Leverage (DOL) =
Q (P – VC) – FC
Yaitu suatu analisis untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan volume
penjualan mempengaruhi EBIT.
Q (P – VC) – FC
Degree of Financial Leverage (DFL) =
Q (P – VC) – FC – I
Yaitu suatu analisis yang mengetengahkan sampai seberapa jauh perubahan EBIT
mempengaruhi perubahan EPS/EAT.

Q (P – VC)
Degree of Combined Leverage (DCL) =
Q(P – VC) – FC – I
Atau = DOL x DFL
Yaitu suatu analisis untuk mengetahui sejauh mana perubahan volume penjualan
mempengaruhi perubahan EPS.

2. Analisis dinamis (dua periode)


% ∆ EBIT

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 16


DOL =
% ∆ Sales

% ∆ EPS
DFL =
% ∆ EBIT

% ∆ EPS
DCL =
% ∆ Sales

PT. Purnama Jaya menghadapi masa resesi karena adanya over supply pengalaman
masa lalu adalah sbb:
 Volume penjualan adalah 5 juta meter
 Harga jual per meter adalah Rp 5.000
 VC Rp 3.000 per meter
Perusahaan setiap tahun menanggung fixed cost untuk kantor dan gaji pegawai
sebesar Rp 3.000 juta, pemasaran Rp 500 juta, penyusutan Rp 1.750 juta dan pajak
diketahui 40%.
Pertanyaan:
a. Bila seluruh kebutuhan pembelanjaan dipenuhi oleh modal sendiri, maka hitunglah
sampai seberapa jauh perusahaan harus mentargetkan volume penjualan dimana
perusahaan tidak menderita kerugian?
b. Bila struktur modal perusahaan adalah:
 Hipotek (8%) Rp 2.000 juta
 Obligasi (9%) Rp 1.000 juta
 Saham biasa 100.000 lbr Rp 6.000 juta
 Laba ditahan Rp 1.000 juta
 Total Rp 10.000 juta

Berapa volume penjualan yang harus ditargetkan agar berbagai beban FC dapat
terpenuhi?
c. Bila pemilik/pemegang saham menuntut rate of return dari modal sendiri sebesar
12% after tax, Berapakah target volume penjualan?
d. Tentukan DOL, DFL dan DCL serta EPS!

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 17


Solusi:
a. BE = FC / 1 – V/P = Rp 5.250 juta / 1 – 3.000/5.000
BE = Rp 13.125.000.000
BE satuan = Rp 5.250 juta/ 5.000 - 3.000 = 2.625.000 m
pembuktian

2. PT Dirham Raizal bermaksud merencanakan meningkatkan pendapatannya di masa


yang akan datang. Data keuangan yang dimiliki pada awal tahun 2011 adalah sebagai
berikut :
a. Harga jual/unit Rp 35.000 dan volume penjualan 2.000.000 unit
b. Biaya tetap pertahun :
 Overhead & produksi Rp 9.000.000.000
 Penjualan Rp 3.000.000.000
c. Biaya tetap keuangan : bunga sebesar 10% dari pinjaman sebesar Rp 30 Milyar
d. Biaya variabel produksi & operasional
 Bahan baku dan tenaga kerja Rp 8.750/unit
 Overhead Rp 3.750/unit
 Penjualan Rp 7.500/unit

Dari data diatas saudara diminta untuk:


a. Menghitung break even point dalam unit dan rupiah!
b. Perusahaan melakukan modernisasi yang menyebabkan kenaikan biaya tetap
overhead & produksi menjadi Rp 16.500.000.000 pertahun, namun terjadi
penurunan biaya variabel sebesar 25%. Untuk harga jual meningkat menjadi Rp
40.000/unit. Hitunglah BEP unit dan rupiah atas modernisasi tersebut, manakah
yang dipilih oleh perusahaan kondisi lama atau setelah modernisasi!
c. Gambarkan grafik untuk jawaban A

3. PT MoChin Indonesia yang bergerak dalam perakitan kendaraan roda dua berupaya
untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, baik dengan cara cost cutting maupun
cost saving. Berdasarkan analisis yang mendalam, General manager mengusulkan
kepada Dewan Direksi untuk melakukan hal – hal sebagai berikut:
 Melakukan modernisasi peralatan pabrik dan rasionalisasi tenaga kerja secara
efektif
 Cara diatas akan menurunkan biaya variabel sebesar 20%, sehingga harga jual
dapat diturunkan sebesar 10% yang akan meningkatkan volume penjualan.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 18


 Akibat modernisasi peralatan pabrik akan menambah biaya penyusutan sebesar
Rp 240.000.000,/ tahun
Kondisi saat ini adalah ; harga jual @ Rp 20.000., biaya vairabel @ Rp 12.000. dan
biaya tetap Rp 600.000.000,-/ tahun
Berdasarkan data diatas, hitunglah;
a) Berapa besar Break Even dalam unit dan rupiah, baik kondisi saat ini maupun
kondisi modernisasi.
b) Berapa laba perusahaan apabila penjualan sebanyak 200.000 unit baik dalam
kondisi saat ini maupun kondisi modernisasi.
c) Berapakah penjualan yang harus dicapai, apabila ingin memperoleh laba sebesar
20 % dari biaya tetap baik dalam kondisi saat ini maupun kondisi modernisasi.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 19


BAB IV
ECONOMICAL ORDER QUANTITY

Pendahuluan.
Kebijaksanaan pengadaan bahan baku (raw material) merupakan bagian dari
kepentingan beberapa manajer dalam suatu perusahaan. Seperti manajer pengadaan,
manajer produksi dan manajer keuangan.
Besar kecilnya persediaan tergantung pada beberapa faktor, antara lain;
1) Lead Time, atau lamanya masa tunggu dari saat bahan baku dipesan sampai tiba
digudang. Semakin lama masa tunggu, semakin besar persediaan yang harus
disediakan yang menyebabkan tingginya biaya persediaan.
2) Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode. Semakin tinggi frekuensi
pembelian, semakin kecil persediaan pada periode tersebut.
3) Daya tahan bahan baku. Daya tahan yang rendah jika tidak diimbangi dengan
teknologi penyimpanan yang tepat, akan menimbulkan penurunan kualitas bahan
yang disimpan, sehingga perusahaan tidak berani menyimpan dalam jumlah besar.

Model EOQ.
Model EOQ merupakan cara pendekatan dalam analisis persediaan yang paling banyak
digunakan.
Ada dua dasar keputusan dalam model pendekatan ini:
1. Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat dibeli kembali
(Replenishment Cycle).
2. Kapan harus dilakukan pembelian kembali (Reorder Point).
Asumsi yang dipakai dalam analisis EOQ ini adalah :
a. Jumlah kebutuhan bahan harus sudah ditetapkan secara pasti untuk satu periode.
b. Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu.
c. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan diatas safety stock.
d. Harga bahan konstan selama periode tersebut.

Biaya Persediaan.
Ada dua macam biaya yang diigunakan sebagai dasar perhitungan EOQ yaitu Ordering
Cost dan Carrying Cost.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 20


1. Ordering Cost.
Biaya – biaya yang termasuk dalam kategori ini antara lain:
a. Biaya selama proses pesanan.
b. Biaya pengiriman permintaan.
c. Biaya penerimaan barang.
d. Biaya penempatan barang ke dalam gudang.
e. Biaya prosesing pembayaran kepada pemasok.

Carrying Cost.
Jenis biaya ini bersifat variabel terhadap jumlah persediaan yang dibeli. Jenis baya
ini antara lain;
a. Sewa gudang.
b. Biaya pemeliharaan barang di dalam gudang.
c. Biaya Modal (bunga) yang tertanam dalam persediaan.
d. Pajak.
e. Asuransi.
f. Biaya absolescence (keusangan).

Besar kecilnya Carrying Cost dapat diperhitungkan dengan dua cara yaitu:
1. Berdasarkan persentase tertentu dari nilai persediaan rata-rata (dalam rupiah).
2. Berdasarkan biaya per unit barang yang disimpan (dari jumlah rata-rata).

Rumusan EOQ

EOQ = √ 2.R.S
C
Dimana :
EOQ = Jumlah pesanan yang ekonomis.
R = Biaya pesanan per kali pesanan
C = biaya penyimpanan / unit
S = Penggunaan / kebutuhan bahan selama satu periode.

Contoh Soal
Data PT Arogan untuk tahun 2010 sebagai berikut
- Perkiraan pemakaian bahan baku per tahun sebesar 19.000 unit
- Persediaan awal bahan baku sebesar 3.000 unit
- Harga beli bahan per unit Rp 10.000,
- Biaya pesan tiap kali pesan Rp 1000.000,-

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 21


- Carrying Cost Rp 1,000,- per unit
- Persediaan akhir bahan baku sebesar 2.000.unit

Diminta
a. Tentukan pembelian paling ekonomis (EOQ) dan frekuensi pembelian
b. Jika diketahui lead time 2 minggu, persediaan minimal (safety stock) 500 unit
1 tahun = 50 minggu, hitunglah Re Order Point (ROP)!

Solusi :
a. Pembelian setahun = (pemakaian setahun + Persd akhir) – Persd Awal
= 19,000 +2,000 - 3,000 = 18,000

EOQ =√2.R.S = √ 2. 18.000 . 1000.000


C 1,000
EOQ = 6,000 unit
Frekuensi = 18,000/6,000 = 3 X
b. Lead time = 18.000/50 x 2 = 720 unit
ROP = Lead Time + Safety Stock = 720 + 500 = 1.220 unit

Latihan Soal
PT.Kencana Raya merencanakan akan menghasilkan 176.500 unit produk jadi
dalam satu tahun . setiap unit memerlukan 8 kg bahan baku dengan harga bahan
baku Rp.40,-/kg. Persediaan awal bahan baku ini sebanyak 12.000 kg dengan
persediaan akhir yang diinginkan hanya 40.000 kg. Biaya pemesanan Rp.15.000
per pesanan dan biaya penyimpanan 30 % dari nilai rata-rata persediaan.
Berdasarkan data tersebut , maka :
a. Berapa jumlah pesanan/pembelian yang paling ekonomis dan frekuensi
pembelian?
b. Jika safety stock ditentukan sama dengan kebutuhan untuk 1 bulan, berapakah
besarnya safety stock tersebut ?
c. Jika untuk pemesanan diperlukan lead time 3 minggu , berapakah reorder
pointnya ? (asumsi 1 tahun = 50 minggu )
d. Berikan saran saudara apabila perusahaan ditawari potongan harga sebesar 4
% , jika perusahaan mau membeli minimal 100.000 kg per pesanan. Apakah
sebaiknya potongan tersebut diterima atau tetap membeli dalam jumlah yang
ekonomis

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 22


V
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
1. Pengertian
Adalah alat penting bagi manajer keuangan untuk mengetahui aliran dana, dari
mana dana berasal dan kemana dana digunakan.
Dasar penyusunannya adalah membandingkan 2 periode laporan keuangan
perusahaan yang terdiri dari neraca dan laba/rugi.

Analisis sumber dan penggunaan dana dibagi menjadi dua :


a. Dalam arti kas
b. Dalam arti modal kerja
Yang dimaksud dengan sumber dana adalah : bertambahnya hutang dan modal
serta berkurangnya aktiva.
Sedangkan penggunaan dana adalah : bertambahnya aktiva dan berkurangnya
hutang serta modal.

2. Langkah–langkah penyusunan sumber dan penggunaan dana dalam arti


kas
a. Membandingkan neraca dalam dua periode dan menyusun perubahan masing–
masing elemen yang ada dalam neraca.
b. Menyusun penggolongan dari unsur–unsur yang memperbesar kas atau yang
memperkecil kas.
c. Mengelompokkan unsur dalam L/R terutama laba ditahan ke dalam golongan
memperbesar atau memperkecil kas.

Dana dalam artian kas


 Sumber kas
- Penurunan aktiva selain kas
- Kenaikan hutang (lancar dan jangka panjang)
- Kenaikan modal sendiri
- Kenaikan laba ditahan
- Kenaikan akumulasi penyusutan
 Penggunaan kas

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 23


- Kenaikan aktiva selain kas
- Penurunan hutang (jangka pendek dan jangka panjang)
- Penurunan modal sendiri
- Kerugian
 Langkah-langkah
- Menyusun perubahan kas
 Jika aktiva naik Debet
 Jika pasiva naik Kredit
 Jika aktiva turun Kredit
 Jika pasiva turun Debet
- Menyusun laporan sumber dan penggunaan kas (berdasarkan laporan
perubahan neraca)

3. Langkah-langkah penyusunan sumber dan penggunaan dana dalam arti


modal kerja (working capital)
a. Menyusun laporan perubahan modal kerja dari neraca 2 periode.
b. Mengelompokkan unsur-unsur non current account ke dalam kelompok yang
memperbesar modal kerja.
c. Mengelompokkan unsur-unsur dalam L/R terutama laba ditahan ke dalam
unsur memperbesar atau memperkecil modal kerja.
d. Menyusun/membuat laporan sumber dan penggunaan modal kerja.

Dana dalam artian modal kerja


 Sumber modal kerja
- Penurunan aktiva tetap
- Depresiasi
- Kenaikan hutang jangka panjang
- Kenaikan modal sendiri
- Laba bersih (kenaikan R/E)
 Penggunaan modal kerja
- Kenaikan aktiva tetap
- Penurunan hutang jangka panjang
- Penurunan modal sendiri
- Kerugian
 Langkah-langkah
- Menyusun laporan perubahan kerja
 Aktiva lancar naik Modal kerja naik

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 24


 Aktiva lancar turun Modal kerja turun
 Hutang lancar naik Modal kerja turun
 Hutang lancar turun Modal kerja naik
- Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja

Net working capital = Aktiva lancar – Hutang lancar


Penyebab perubahan modal kerja adalah rekening selain aktiva lancar dan hutang
lancar.

Example :
1. Laporan keuangan PT ABC untuk tahun 2009 & 2008 sebagai berikut :
PT ABC
Neraca
Per 31 Desember
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2009 2008 Keterangan 2009 2008
Kas Rp 1.400,- Rp 1.200,- Ht Dng 2.000,- 3.000,-
Effek Rp 1.000,- Rp 1.400,- Ht Wesel 2.400,- 2.000,-
Piutang Rp 2.000,- Rp 2.400,- Obligasi (10%) 12.000,- 9.000,-
Barang dng Rp 5.200,- Rp 4.400,- Modal saham 10.000,- 10.000,-
Mesin Rp 10.000,- Rp 8.000,- Laba ditahan 3.600,- 2.000,-
Akum. Depr Rp (1.200),- Rp (800),- Surplus modal 2.000,- 2.000,-
Bangunan Rp 8.000,- Rp 8.000,-
Akum. Depr Rp (1.800),- Rp (1.200),- Total hutang + 32.000,- 28.000,-
Tanah Rp 7.400,- Rp 4.600,- modal
Total Aktiva Rp 32.000,- Rp 28.000,-

Selama tahun 2009 laba bersih setelah pajak (EAT) Rp 3.000.000.000,- dan
pembayaran deviden Rp 1.400.000.000,-
a. Susunlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti kas
b. Susunlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti modal kerja

Solusi :
Laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti kas

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 25


Keterangan 2009 2008 Perubahan Penggunaan Sumber
(D) (K)
Aktiva
Kas Rp 1.400,- Rp 1.200,- (+) 200 -
Effek Rp 1.000,- Rp 1.400,- (-) - 400
Piutang Rp 2.000,- Rp 2.400,- (-) - 400
Barang dagang Rp 5.200,- Rp 4.400,- (+) 800 -
Mesin Rp 10.000,- Rp 8.000,- (+) 2.000 -
Akum. Depresiasi (Rp 1.200,-) (Rp 800,-) (+) - 400
Bangunan Rp 8.000,- Rp 8.000,- - -
Akum. Depresiasi (Rp 1.800,-) (Rp 1.200,-) (+) - 600
Tanah Rp 7.400,- Rp 4.600,- (+) 2.800 -
Total Aktiva Rp 32.000,- Rp 28.000,-

Kewajiban -
Hutang dagang Rp 2.000,- Rp 3.000,- (-) 1.000
Hutang wesel Rp 2.400,- Rp 2.000,- (+) - 400
Obligasi Rp 12.000,- Rp 9.000,- (+) - 3.000
Modal saham Rp 10.000,- Rp 10.000,- - -
Laba ditahan Rp 3.600,- Rp 2.000,- (+) - 1.600
Surplus modal Rp 2.000,- Rp 2.000,- - -
Total hutang + Modal Rp 32.000,- Rp 28.000,-
6.800 6.800

PT ABC

Laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti kas

(dalam jutaan rupiah)

Sumber Penggunaan
EAT Rp 3.000,- Deviden Rp 1.400,-

Berkurangnya effek Rp 400,- Bertambahnya barang dagang Rp 800,-

Berkurangnya piutang Rp 400,- Bertambahnya mesin Rp 2.000,-

Akum. Depresiasi Rp 1.000,- Bertambahnya tanah Rp 2.800,-

Bertambahnya hutang wesel Rp 400,- Berkurangnya hutang dagang Rp 1.000,-

Bertambahnya obligasi Rp 3.000,- Bertambahnya kas Rp 200,-

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 26


Rp 8.200,- Rp 8.200,-

Deviden = EAT – R/Et + R/Et – 1

= Rp 3.000 – Rp 3.600 + Rp 2.000

= Rp 1.400,-

Atau

Laba ditahan tahun 2008 Rp 2.000,-

Laba Setelah Pajak tahun 2009 Rp 3.000,-

Rp 5.000,-

Deviden Rp 1.400,-

Laba ditahan tahun 2009 Rp 3.600,-

PT ABC

Laporan perubahan modal kerja

(dalam jutaan rupiah)

Perubahan modal kerja

Penggunaan Sumber

Aktiva lancar

Kas Rp 1.400,- Rp 1.200,- 200 -

Effek Rp 1.000,- Rp 1.400,- - 400

Piutang Rp 2.000,- Rp 2.400,- - 400

Barang dagang Rp 5.200,- Rp 4.400,- 800 -

Kewajiban Lancar

Hutang dagang Rp 2.000,- Rp 3.000,- 1.000 -

Hutang wesel Rp 2.400,- Rp 2.000,- - 400

2.000 1.200

Ber(+) MK 800

2.000 2.000

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 27


PT ABC

Laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti modal kerja

(dalam jutaan rupiah)

Sumber Penggunaan
EAT Rp 3.000,- Deviden Rp 1.400,-

Akum. Depresiasi Rp 1.000,- Bertambahnya mesin Rp 2.000,-

Bertambahnya obligasi Rp 3.000,- Bertambahnya tanah Rp 2.800,-

Bertambahnya modal kerja Rp 800,-

Rp 7.000,- Rp 7.000,-

Latihan Soal
PT Bahana mempunyai laporan keuangan 2 tahun terakhir sebagai berikut :
Neraca
Per 31 Desember
(dalam ribuan rupiah)
Aktiva 200A 200B Hutang & Modal 200A 200B
Kas Rp 50.000,- Rp 30.000,- Hutang dagang Rp 200.000,- Rp 0,-
Piutang dagang Rp 150.000,- Rp 220.000,- Hutang wesel Rp 50.000,- Rp 80.000,-
Persediaan Rp 120.000,- Rp 150.000,- Hutang gaji Rp 20.000,- Rp 20.000,-
Aktiva tetap(net) Rp 500.000,- Rp 550.000,- Hutang pajak Rp 30.000,- Rp 50.000,-
Aktiva lainnya Rp 80.000,- Rp 50.000,- Obligasi Rp 0,- Rp 150.000,-
Modal saham Rp 200.000,- Rp 260.000,-
Laba ditahan Rp 400.000,- Rp 440.000,-
Total Aktiva Rp 900.000,- Rp 1.000.000,- Total Hutang & Modal Rp 900.000,- Rp 1.000.000,-

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 28


L/R
Tahun 200B
Penjualan Rp 480.000.000,-
HPP Rp 250.000.000,-
Laba bruto Rp 230.000.000,-
Biaya operasional :
Biaya penjualan, Adm & umum Rp 50.000.000,-
Biaya penyusutan Rp 50.000.000,- Rp 100.000.000,-
Laba bersih operasional (EBIT) Rp 130.000.000,-
Bunga Rp 20.000.000,-
Laba sebelum pajak (EBT) Rp 110.000.000,-
Pajak Rp 40.000.000,-
Laba setelah pajak (EAT) Rp 70.000.000,-

Diminta :
Susunlah laporan sumber dan penggunaan dalam dalam :
a. Arti kas
b. Arti modal kerja

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 29


VI
MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

Pendahuluan
Tujuan pengaturan kas adalah untuk memaksimumkan “Cash Availability”. Perusahaan
harus segera bisa memanfaatkan kas yang diperoleh , “menunda” pemakaian kas, tanpa
mengorbankan reputasi perusahaan.
Ada berbagai cara, seperti dengan concentration banking, atau dengan lock box system.
Kedua cara itu prinsipnya untuk mempercepat pemanfaatan kas.
Kelebihan kas yang sifatnya sementara bisa diinvestasikan untuk berbagai kesempatan
jangka pendek. Salah satu alternatif yang tersedia adalah surat berharga, suatu
kesempatan investasi yang paling mudah untuk dirubah kembali menjadi kas.
Contoh Soal:
PT Zamrud mempunyai data sebagai berikut :
1. Rata-rata umur persediaan 80 hari, umur piutang dagang 60 hari dan umur utang
dagang 50 hari
2. Taksiran pengeluaran kas tiap tahunnya Rp 18,000,000.00.
3. Taksiran biaya kesempatan (opportunity cost) untuk kas sebesar 7%.
Diminta :
a. Hitunglah siklus kas dan tingkat perputaran kas apabila 1 tahun = 360 hari.
b. Kas minimum yang harus dimiliki perusahaan.
Jawab :
Siklus kas = (rata-rata persediaan + rata-rata piutang)- rata-rata utang
= (80 hari + 60 hari) – 50 hari = 90 hari
Perputaran Kas = I tahun : siklus Kas
= 360 hari : 90 hari = 4 X
Kas Minimum = Pengeluaran kas : perputaran Kas
= 18,000,000.00: 4 = Rp 4500,000.00

c. Atas dasar kondisi di atas, hitunglah penghematan kas yang terjadi, apabila
perusahaan mengurangi umur persediaan sebesar 10 hari, menambah umur
hutang menjadi 65 hari, dan memperpanjang umur piutang sebesar 15 hari.
Penghematan kas = (kas miminum awal – kas minimum setelah
kebijakan) x opportunity cost

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 30


VII
MANAJEMEN PIUTANG

Piutang dagang terbentuk karena perusahaan menjual produnya secara kredit. Penjualan
kredit ini ditempuh dengan harapan agar bisa memperoleh volume penjualan yang lebih
tinggi dibandingkan bila menjual secara tunai.
Peningkatan penjualan akan meningkatkan laba perusahaan, juga meningkatkan
beberapa biaya yang ditanggung perusahaan. Pertama adalah kemungkinan piutang
yang tidak terbayar, kedua perusahaan akan memerlukan dana yang lebih besar,
dimana setiap dana mempunyai biaya. Karena itu perusahaan harus memeperoleh
tambahan manfaat yang lebih besar dari tambahan biaya (pengorbanannya), agar
pembentukan piutangnya dapat dipertanggung jawabkan.
Pemikiran seperti itulah yang mendasari apakah suatu kebijakan akan dilaksanakan atau
tidak.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 31


VII

ANGGARAN KAS

1. Pengantar
Kas mempunyai kedudukan sentral dalam usaha menjaga kelancaran operasi
perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi kelancaran usaha
sehari-hari maupun bagi keperluan menunjang pelaksanaan keputusan-
keputusan strategis berjangka panjang, seperti usaha penelitian dan
pengembangan, usaha perluasan kapasitas dan sebagainya.

Jumlah uang kas yang berlebihan ataupun kekurangan keduanya mempunyai


akibat negatif bagi perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak
terbayarnya berbagai kewajiban seperti hutang gaji dan bunga bank, hutang
dagang dan sebagainya. Sebaliknya kas yang berlebihan berarti menyerap dana
modal kerja yang langka dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap
perusahaan.
2. Tujuan perencanaan dan pengendalian uang kas
Dengan menyusun anggaran kas perusahaan akan mampu untuk :
a. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan
memperbandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar, sehingga saldo
kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal ditambah
penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi pengeluaran
kas pada waktu yang sama.
b. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus.
Defisit terjadi apabila pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil
dari kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Dan sebaliknya.
c. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau berjangka
panjang. Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu mencari dana
tambahan dari sumber yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan
adanya surplus maka dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan
yang paling menguntungkan.
d. Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit.
Besar kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan
membelanjai modal kerjanya.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 32


e. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.
Jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat
mekanisme otorisasi pengeluaran kas, sehingga plafon anggaran tidak akan
terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan.
f. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian
terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya.

3. Pendekatan dalam menyusun anggaran kas


Ada dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan, yaitu :
a. Anggaran kas jangka pendek yang merupakan alat operasional pengendalian
kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan.
Anggaran kas seperti ini terutama berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi
kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk
dan situasi keuangan pada umumnya.
b. Anggaran kas jangka panjang meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh
tahun. Kegunaannya untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah
dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada
akhir tahun anggaran.

4. Anggaran kas tahunan


Anggaran kas jangka pendek disusun dengan cara menelusuri jejak berbagai
kegiatan yang mengakibatkan terjadinya arus fisik masuk dan arus fisik keluar.
Arus balik dari jejak berbagai arus fisik masuk akan mengakibatkan terjadinya
arus kas keluar. Dan sebaliknya.
Skema berikut ini memberikan gambaran secara jelas adanya berbagai arus
masuk dan arus keluar.
Skema arus fisik dan arus kas

MATERIAL DAN BAHAN LAIN

TENAGA KERJA PROSES PRODUKSI


PEMBELI PRODUK
BARANG/JASA

BERBAGAI AKTIVA TETAP

KREDITUR
JASA LAIN YANG DIGUNAKAN

PEMILIK

PEMERINTAH

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 33


Dari skema diatas terlihat adanya 4 pihak yang sekaligus menjadi penyalur dana
dan penerima dana.
a. Perusahaan
Yang melaksanakan proses produksi barang/jasa sebagai pihak pertama dan
pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam
keseluruhan sistem ini.
b. Para rekanan/pemilik faktor produksi
Yang bergerak dalam pasaran faktor produksi yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk digunakan dalam proses produksinya.
c. Konsumen/pembeli produk perusahaan
Yang membutuhkan produk perusahaan untuk dikonsumsikan sendiri atau
dijualnya kembali.
d. Pemilik dana/pemerintah
Sebagai pihak yang mempercayakan modalnya untuk digunakan oleh
perusahaan.

Arus fisik masuk terjadi pada saat perusahaan membeli berbagai faktor produksi
yang dibutuhkannya, dan sebagai gantinya terjadi arus kas keluar pada saat
perusahaan membayar harga faktor produksi yang digunakannya dalam proses
produksi.
Arus fisik keluar terjadi pada saat perusahaan berhasil menjual produknya pada
pembeli/konsumen, sebagai gantinya terjadi arus kas masuk pada saat pembeli
membayar harga produk yang dibelinya.

5. Sumber kas dan penggunaan kas


Sumber kas masuk yang utama adalah :
a. Hasil penjualan produk secara tunai.
b. Hasil menagih piutang dagang.
c. Pendapatan lain seperti bunga bank, jasa giro, deviden.
d. Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual aktiva yang tak
terpakai.
e. Adanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit dari bank,
penjualan obligasi, dan lain-lain hutang jangka pendek.
f. Penambahan modal sendiri oleh pemilik.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 34


Penggunaan kas keluar yang utama adalah :
a. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasi perusahaan sehari-hari
seperti : membeli material/bahan baku, membayar gaji, dan upah tenaga
kerja, berbagai biaya yang termasuk sebagai biaya overhead pabrik, biaya
penjualan dan biaya administrasi.
b. Pembayaran pada kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya.
c. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap.
d. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran deviden atau
pengembalian modal.
e. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, materai dll.

Saldo kas pada akhir suatu periode (bulanan/triwulan/tahunan) akan sama dengan
saldo kas awal ditambah seluruh penerimaan dikurangi seluruh pengeluaran yang
terjadi pada periode bersangkutan.

Apabila penerimaan melebihi pengeluarannya, maka saldo kas akhir akan meningkat.
Sebaliknya bila pengeluarannya melebihi penerimaan, maka saldo kas akhir
menurun, bahkan mungkin terjadi defisit kas.

Example :
PT D2 N R merencanakan kegiatan usaha untuk tahun 2008. Data yang dimiliki
sebagai berikut:
1. Rencana penjualan : 70% tunai.
Januari 90.000
Februari 85.000
Maret 85.000
Triwulan II 250.000
Triwulan III 230.000
Triwulan IV 300.000
2. Penyisihan piutang tak tertagih sebesar 1% dari penjualan kredit (dibulatkan
dalam puluhan).
3. Perkiraan tagihan sesudah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih adalah 75%
pada bulan penjualan; 15% sebulan berikutnya; 10% pada 2 bulan berikutnya.
Untuk penjualan triwulan adalah 90% pada triwulan penjualan, dan sisanya 10%
pada triwulan berikutnya.
4. Saldo awal tahun 2008 adalah :
- Piutang 20.000 (ditagih 5.000 pada triwulan II; 7.000 pada triwulan IV).

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 35


- Penyisihan piutang tak tertagih 7.000
- Kas 15.000
5. Rencana pengeluaran modal adalah :
- Pembelian mesin
Maret 2.500
Triwulan III 6.000.
- Pembentukan cadangan dana untuk gedung di bulan Desember 30.000.
- Pembelian lainnya
Triwulan I 600
Triwulan II 500
Triwulan III 500
Triwulan IV 700.
6. Penerimaan dan pengeluaran lainnya :

Waktu Pendapatan Lain Pengeluaran Lain


Januari 1.500 2.000
Februari 1.000 2.000
Maret 1.000 1.500
Triwulan II 3.000 5.000
Triwulan III 3.000 5.000
Triwulan IV 4.000 6.000

7. Berbagai pembelian:
Januari 14.500
Februari 16.500
Maret 15.200
Triwulan II 46.400
Triwulan III 39.300
Triwulan IV 48.500.
8. Anggaran expenses (termasuk biaya penyusutan sebesar 4.500 tiap bulannya)
Januari 70.900
Februari 67.700
Maret 70.100
Triwulan II 200.600
Triwulan III 174.600
Triwulan IV 212.000
9. Pengeluaran lainnya :
a. Polis asuransi Juni 750
b. Pajak kekayaan Februari 400

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 36


c. Maret membayar bunga 4% dari 50.000 dan mengangsur hutang 20.000
d. Membayar deviden Juni 20.000
e. Fee pengacara 150 setiap bulan
f. Fee akuntan Februari 2.500
g. Pajak Penghasilan/PPh April 21.000; November 3.000; Desember 3.000.

Buatlah :
1) Anggaran penagihan piutang
2) Anggaran penerimaan kas
3) Anggaran pengeluaran kas
4) Anggaran kas sementara
5) Apabila saldo kas minus, akan meminjam sebesar kekurangannya dengan bunga
18% setahun.
6) Anggaran kas akhir

Penyelesaian :
Penjualan tunai dan penjualan kredit

Bulan Penjualan Penjualan tunai Penjualan kredit


(70%) (30%)
Januari 90.000 63.000 27.000
Februari 85.000 59.500 25.500
Maret 85.000 59.500 25.500
Triwulan II 250.000 175.000 75.000
Triwulan III 230.000 161.000 69.000
Triwulan IV 300.000 210.000 90.000
Jumlah 728.000 312.000

Bulan Penjualan Bad debt Piutang netto


kredit
Saldo awal RP 20.000 Rp 7.000 Rp 13.000
Januari RP 27.000 Rp 270 Rp 26.730
Februari RP 25.500 Rp 260 Rp 25.240
Maret Rp 25.500 Rp 260 Rp 25.240
Triwulan II Rp 75.000 Rp 750 Rp 74.250
Triwulan III Rp 69.000 Rp 690 Rp 68.310
Triwulan IV Rp 90.000 Rp 900 Rp 89.100
Jumlah Rp 332.000 Rp 10.130 Rp 321.870

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 37


1) Anggaran penagihan piutang

Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Sisa


- - - 5.000 - 7.000 1.000
20.047,50 4.009,50 2.673 - - - -
- 18.930 3.786 2.524 - - -
- - 18.930 6.310 - - -
- - - 66.825 7.425 - -
- - - - 61.479 6.831 -
- - - - - 80.190 8.910
20.047,50 22.939,50 25.389 80.659 68.904 94.021 9.910

2) Anggaran penerimaan kas

Sumber Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


penerimaan
1. Penjualan tunai 63.000 59.500 59.500 175.000 161.000 210.000
2. Menagih piutang 20.047,50 22.939,50 25.389 80.659 68.904 94.021
3. Pendapatan lain 1.500 1.000 1.000 3.000 3.000 4.000
Jumlah 84.547,50 83.439,50 85.889 258.659 232.904 308.021

3) Anggaran pengeluaran kas

Jenis pengeluaran Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


1. Pengeluaran modal
a. Pembelian mesin - - 2.500 - 6.000 -
b. Dana gedung - - - - - 30.000
c. Pembelian lainnya 200 200 200 500 500 700
2. Pengeluaran lain 2.000 2.000 1.500 5.000 5.000 6.000
3. Berbagai pembelian 14.500 16.200 15.200 46.400 39.300 48.500
4. Anggaran expenses 66.400 63.200 65.600 187.100 161.100 198.500
5. Lain-lain
pengeluaran
a. Polis asuransi - - - 750 - -
b. Pajak kekayaan - 400 - - - -
c. Bunga dan angsuran - - 22.000 - - -
d. Deviden - - - 20.000 - -
e. Fee pengacara 150 150 150 450 450 450
f. Fee akuntan - 2.500 - - - -
g. Pajak penghasilan - - - 21.000 - 6.000
Jumlah 83.250 84.650 107.150 281.200 212.350 290.150

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 38


1) Anggaran kas sementara

Keterangan Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

1. Saldo kas awal 15.000 16.297,50 15.087 - - 20.554


2. Penerimaan rutin 84.547,50 83.439,50 85.889 258.659 232.904 308.021
3. Kas tersedia 99.547,50 99.737 100.976 258.659 232.904 328.575
4. Pengeluaran rutin 83.250 84.650 107.150 281.200 212.350 290.150
5. Saldo kas akhir 16.297,50 15.087 - 6.174 - 22.541 20.554 38.425

Saldo kas minus pada bulan Maret dan Triwulan II


Keputusannya :
Mencari hutang sebesar Rp 7.000,- pada awal bulan Maret.
Selama bulan Maret sampai September (7 bulan) dan dibayar kembali pada awal
Oktober (awal Triwulan IV)
X = 6.174 + 0,105X
X – 0,105X = 6.174
0,895X = 6.174
X = 6.985
Mencari kredit untuk defisit Rp 22.541,- sebesar Rp 23.000,- yang terdiri dari :
a. Kredit sebesar Rp 12.500,- untuk masa April sampai September (6 bulan) dan
dibayar kembali pada bulan Oktober dari sisa saldo Triwulan III sesudah
dikurangi pembayaran pinjaman I.
(Rp 20.554,- – Rp 7.000,-) = Rp 13.554,- dengan perhitungan sebagai berikut :
X + 0,09X = 13.554
1.09X = 13.554
X = 12.434,86
b. Kredit sebesar Rp 10.500,- untuk masa April sampai Desember (9 bulan) dan
dibayar kembali pada awal Januari tahun berikutnya.

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 39


Skedul pembayaran bunga pinjaman

Tahun
Waktu Jumlah Triwulan II Triwulan III Triwulan IV berikutnya
pinjaman pinjaman
Mrt/Apr Apr/Mei Mei/Juni Juni/Juli Juli/Agt Agt/Sept Sept/Ok Okt/Nov Nov/Des Des/Jan

Maret Rp 7.000,- 120 120 120 120 120 120 120 - - -

April Rp12.500,- - 172,5 172,5 172,5 172,5 172,5 172,5 - - -

April Rp10.500,- - 172,5 172,5 172,5 172,5 172,5 172,5 172,5 172,5 172,5

Rp1.050 Rp 1.395 Rp 810 Rp 172,5

6) Anggaran kas akhir

Keterangan Januari Februari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

1. Saldo kas awal 15.000 16.297,50 14.087 826 235 19.394


2. Penerimaan rutin 84.547,50 83.439,50 85.889 258.659 232.904 308.021
3. Kredit Bank - - 8.000 23.000 - -
4. Kas tersedia 99.547,50 99.737 107.976 282.485 233.139 327.415
5. Pengeluaran rutin 83.250 85.650 107.150 281.200 212.350 290.150
6. Pengeluaran bunga - - - 1.050 1.395 810
7. Angsuran pinjaman - - - - - 19.500
8. Pengeluaran total 83.250 85.650 107.150 282.250 213.745 310.460
9. Saldo kas akhir 16.297,50 14.087 826 235 19.394 16.955

Manajemen Keuangan I prepared by Rifzaldi Nasri Page 40

Anda mungkin juga menyukai