Anda di halaman 1dari 2

Perhitungan Yield to Maturity

YTM dapat dhitung denan menggunakan rumus matermatis yang cukup sederhaa dan mudah
dilakukan sebagaimana dinyatakan dalam rumus YTM berikut ini. Hasil perhitungan YTM dengan
menggunakan rumus dibawah ini disebut dengan YTM wajar. Perlu dicatat disini bahwa istilah YTM
wajar dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa estimasai YTM tersebut tidak pasti akurat.
𝐹𝑉 − 𝑃
𝐶𝑃𝑁 + 𝑛
𝑌𝑇𝑀 =
𝐹𝑉 + 𝑃
2
YTM : Yield to Maturity wajar yang diestimasi

CPN : coupon rate obligasi pertahun

FV : face value obligasi,

P : harga obligasi saat ini di pasar (market price of bond)

N : sistem pembayaran kupon yang dinyatakan dalam pola berapa kali obligasi membayar kupon

Misalkan obligasi yang dierbitkan oleh Niagara Fall Pty. Ltd., memiliki nilai par sebesar
Rp1.000.000, dengan sisa umur obigasi adaah 12 tahun, sedangkan kupon tahunan (coupon rate)
sebesar 9% yang dibayarkan dengan sistem tahunan dan harga psar obligasi tersebut saat ini adalaah
Rp1.076.230. berapa yield to maturity (YTM) wajar obigasi tersebut?. Dengan menggunakan rumus
estimasi YTM berikut, maka dapat diketahui bahwa YTM wajar obligasi yang diterbitka oleh Niagara
Fall Ltd. Adalah 8,06%.
𝐹𝑉 − 𝑃
𝐶𝑃𝑁 +
𝑌𝑇𝑀 = 𝑛
𝐹𝑉 + 𝑃
2
(𝑅𝑝1.000.000 − 𝑅𝑝1.076.230)
𝑅𝑝90.000 +
= 12
(𝑅𝑝1.000.000 + 𝑅𝑝1.076.230)
2
= 0,0806 = 8,06%
(𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 11.2)
Misalkan, Obligasi PT. Semen Cibnong dengan nilai par Rp1.000.000 memberi kupon tahunan
sebesar 12% dengan masa jatuh tempo 8 tahu. Jika harga pasar Obligasi saat ini adalah Rp1.060.000,
hitung;ah YTM-nya.

1. Pemecahan dengan coba-coba (Trial and Error)


Jika kuotasinya lebih tinggi daripaa nilai parnya. YTM akan selalu lebih rendah daripada tingkat
kupon yang dibayarkan. Sebaliknya, jika kuotasinya lebih rendah dari 100 basis poin, yaitu
harganya lebih rendah darupada nilai Par-nya, YTM akan selalu lebih tinggi daripada tingkat
kupon yang dibayarkan.
Pada kasus obligasi PT. Semen Cibinong ini kuotasinya lebih tinggi daripada nilai par,
sedangkan kupon tahuan adalah 12%. Mari kita coba menggunnakan tingkat bunga 11%. Satu
hal yang harus kita ingat, selama kuotasinya kurang dari 100, maka YTM akan kurang dari 12%.
Sekarang mari kita coba dulu dengan menggunakan tingkat pengembalian sebesar
11%.
Bo = Rp120.000 x (𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴11%,8 ) + 𝑅𝑝1.000.000 x (PVIF11%,8)
= Rp120.000 x (5,146) + 𝑅𝑝1.000.000 x (0,434)
= Rp617.520 + Rp434000 = Rp1.051.520

Selisihnya adalah = Rp1.051.520 = (Rp8.480)


Selama selisihnya adalah negatid, kita harus menoba tingkat pengembalian yang lebih
rendah untuk mendapatkan selisih positif. Mari kita coba 10%
Bo = Rp120.000 x (𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴10%,8 ) + 𝑅𝑝1.000.000 x (PVIF10%,8)
= Rp120.000 x (5,335) + 𝑅𝑝1.000.000 x (0,467)
= Rp640.200 + Rp467.000 = Rp1.051.520

Selisihnya adalah = Rp 1.107.200 – Rp 1.060.000 = Rp47.200


Setelah kita ketahui bahwa selisihnya telah berubah, maka dapat dipastikan bahwa
YTM akanan berada pada rentang 10% dan 11%. Selanjutknya kita lakukan perhitungan
dengan mencari nilai absolut dari dua selisih yang ada.
|(Rp8.480)|+|Rp47.200|= Rp55.680
Berikutnya kita hitug proporsi dari totall sebagai akibat dari penggunaan tingkat
pengembalian yang lebih rendah, yaitu
47.200
𝑁𝑃𝑉 → 10% = 𝑅𝑝47.200 → = 0,848
55.680
Selanjutnya, tambahkan nilai yang diperoleh dengan tingkat pengembalian pada saat
diperoleh nilai selisih positif, yaitu
10%+0,848
Jadi, YTM dengan menggunakan metode coba-coba adalah 10,848%.
2. Pemecahan dengan rumus
Jika kita inggin menggunakan rumus 11.2, hasilnya sedikit berbeda, yaitu 10,992%, yang
berarti lebih tinggi daripada model perhitungan coba-coba. Perbedaan tersebut terjadi karena
pembulatan. Hasil perhitungan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1000 − 1.060
120 + 8 112,5
𝑌𝑇𝑀 = = = 0,10992 = 10,992%
1000 + 1.060 1.030
2

Anda mungkin juga menyukai