Anda di halaman 1dari 9

Nama:

1) Angga Saputra (18520012)


2) Sabrina Alya (18520116)
3) Nurul Mariatul Laily Octaviani (18520121)
4) Dhimas Rayendra Himawan (18520122)
Kelas: Manajemen Keuangan D

1. Apa perbedaan antara pendapatan nominal dan pendapatan riil? Mana yang lebih
penting bagi investor tertentu?
Jawab:
Perbedaan pendapatan riil dan pendapatan nominal:
 Pendapatan nominal yaitu pendapatan yang dihitung berdasarkan harga yang
berlaku sedangkan pendapatan riil yaitu pendapatan yang dihitung berdasarkan
harga konstan, yaitu harga berdasarkan tahun dasar
 Pendapatan nominal adalah pendapatan yang tidak memperhitungkan tingkat
kenaikan harga atau inflasi sedangkan pendapatan riil adalah pendapatan yang
sudah memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
 Daya beli masyarakat yang meningkat setiap tahun tentu ikut menaikkan
pendapatan perkapita, dengan begitu pendapatan perkapita riil masyarakat
tidak berubah jadi bisa naik atau tidaknya tingkat kesejahteraan masyarakat
bisa dilihat dari pendapatan perkapita riil bukan pendapatan per kapita
nominal.
 Pendapatan riil naik ketika deflasi terjadi, atau jika pendapatan nominal naik
lebih tinggi dari tingkat inflasi. Sebaliknya, jika pendapatan nominal naik
lebih rendah dari tingkat inflasi, maka pendapatan riil negatif. Misalnya,
ketika pendapatan nominal meningkat 5% dan tingkat inflasi naik 2%, maka
pendapatan riil individu meningkat sekitar 3%. Sebaliknya, jika inflasi
meningkat 6%, pendapatan riil terkikis 1%.
Untuk investor lebih baik menggunakan pendapatan nominal karena nilainya akan
sesuai dengan jumlah yang didapatkan. Sedangkan jika investor menggunakan
pendapatan riil ditakutkan akan terjadi inflasi yang akan menurunkan nilai dari
pendapatan tersebut.

2. Apa yang dimaksud dengan fisher effect?


Jawab:
Fisher effect yaitu menjelaskan tentang hubungan antara nominal returns, real
returns, dan inflasi. Investor pada akhirnya berkepentingan terhadap apa yang dapat
dibeli dengan uang hasil investasinya, oleh karena itu, investor menuntut kompensasi
atas terjadinya inflasi. Misalkan R adalah nominal rate, dan r adalah real rate, dan h
adalah tingkat inflasi. Fisher effect menjelaskan hubungan antara nominal rate, real
rate, dan tingkat inflasi dengan rumus sebagai berikut:
1 + R = (1 + r) × (1 + h)
Hasilnya sama pada contoh yang telah dijelaskan sebelumnya. apabila model fisher
effect disusun kembali, maka hasilnya akan menjadi sebagai berikut:
1 + R = (1 + r) × (1 + h)
R=r+h+r ×h
Rumus tersebut menjelaskan bahwa nominal rate terdiri dari tiga komponen yaitu
pertama, real rate (r) atas investasi, kedua, kompensasi atas menurunnya nilai uang
yang diinvestasikan akibat inflasi (h), dan ketiga, kompensasi atas turunnya daya beli
pendapatan yang diperoleh dari investasi akibat inflasi (r × h).
Komponen ketiga biasanya sangat kecil sehingga diabaikan, dan nominal rate
kurang lebih (approximately) sama dengan real rate ditambah inflation rate.
R=r+h

3. Apa yang dimaksud dengan struktur suku bunga? Apa saja yang menentukan,
jelaskan!
Jawab:
Struktur suku bunga adalah hubungan antara suku bunga jangka pendek dengan suku
bunga jangka panjang. Ada tiga komponen yang menentukan struktur suku bunga
yaitu:
a. Suku bunga riil
Merupakan komponen yang utama yang menentukan suku bunga setiap surat
utang, tanpa memperhatikan jangka waktu jatuh tempo. Ketika suku bunga riil
tinggi, maka semua suku bunga surat utang cenderung tinggi dan sebaliknya.
b. Tingkat inflasi
Sebaliknya prospek inflasi di masa yang akan datang sangat berpengaruh terhadap
naik turunnya suku bunga. Investor yang berpikir untuk meminjamkan uang
dengan berbagai jangka waktu, mengetahui bahwa inflasi akan menurunkan nilai
uang yang akan diterima kembali ketika uang yang dipinjamkan jatuh tempo.
Sebagai akibatnya investor akan meminta kompensasi atas kerugian ini dalam
bentuk suku bunga nominal yang lebih tinggi. Kompensasi ini dikenal dengan
nama inflation premium.
Jika investor percaya bahwa tingkat inflasi di masa yang akan datang lebih tinggi,
maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih tinggi daripada suku bunga
nominal jangka pendek. Demikian sebaliknya, jika investor percaya bahwa inflasi
di masa yang akan datang akan menurun, maka suku bunga nominal jangka
panjang akan lebih rendah daripada suku bunga nominal jangka pendek.
c. Risiko suku bunga
Obligasi jangka panjang memiliki risiko kerugian lebih besar sebagai akibat
perubahan suku bunga dibandingkan dengan obligasi jangka pendek. Investor
mengetahui risiko ini, oleh karena itu investor menuntut kompensasi berupa suku
bunga nominal yang lebih tinggi. Taambahan kompensasi ini dikenal dengan
nama interest rate risk premium
Semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar risiko suku bunga,
dengan demikian premi risiko suku bunga juga meningkat sejalan dengan makin
lamanya jangka waktu jatuh tempo. Akan tetapi kenaikan risiko suku bunga pada
tingkat yang semakin menurun, demikian juga premi risiko suku bunga.

4. Bagaimana hubungan antara jangka waktu jatuh tempo obligasi, tingkat kupon
obligasi dengan risiko suku bunga? Jelaskan!
Jawab:
Risiko yang timbul bagi pemilik obligasi sebagai akibat fluktuasi suku bunga di pasar
disebut risiko suku bunga. Berapa besar risiko suku bunga suatu obligasi, tergantung
pada seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar. Besar
kecilnya sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga ditentukan oleh
dua hal, yaitu:
1. Jika faktor lainnya tetap, semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin
besar risiko suku bunga
2. Jika faktor lainnya tetap, semakin rendah coupon rate (tingkat kupon), semakin
besar resiko suku bunga

5. Perusahaan HONEST menerbitkan obligasi dengan tingkat kupon 10% pertahun,


dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- bunga dibayar tiap semester, dan obligasi
memiliki umur 20 tahun. Jika investor mensyaratkan tingkat keuntungan sebesar 12%,
berapa nilai obligasi perusahaan tersebut? Dan berapa tingkat keuntungan efektif
tahunan obligasi tersebut?
Jawab:

C = 1.000.000 × 10% = 100.000/tahun = 50.000/semester


Tingkat kupon = 10% per tahun = 5% per semester
Tingkat keuntungan = 12% per tahun = 6% per semester
Umur obligasi = 20 tahun = 40 semester
𝐹
Nilai sekarang dari nominal obligasi =
(1+𝑟)𝑡
1.000.000
=
(1+6%)40
1.000.000
=
10,286
= 97.219,521 ≈ 97.220

Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi


1
𝐶 × ( 1− )
(1+𝑟)𝑡
=
𝑟
1
50.000 × ( 1− )
(1+6%)40
=
6%

1
50.000 × ( 1−10,286 )
=
0,06
50.000 × 0,903
=
0,06

= 752.500
Nilai obligasi = 97.220 + 752.500 = 849.720

Menghitung tingkat keuntungan efektif tahunan, bisa menggunakan rumus EAR


(Effective Annual Rate)

EAR = ( 1 + 𝑛𝑟 )n - 1

EAR = ( 1 + 12%
6
) 6
–1

EAR = ( 1 + 0,12
6
) 6
–1

EAR = ( 1 + 0,02 )6 – 1
EAR = ( 1, 02 )6 – 1
EAR = 1,126 – 1
EAR = 0,126
EAR = 12,6%
Ini jika tingkat keuntungan 12% dibayar tiap semester (6 bulan sekali), maka
tingkat keuntungan efektif tahunannya sebesar 12,6%
6. PT. AKBAR menerbitkan obligasi dengan kupon sebesar 8% per tahun, dibayar
semesteran, nilai nominal obligasi Rp 1.000.000,- dan obligasi jatuh tempo dalam
waktu 6 tahun. Jika sekarang obligasi dijual dengan harga Rp 911.370,- berapa yield
to maturity obligasi tersebut?, dan berapa tingkat keuntungan efektif tahunannya?
Jawab:
Untuk mencari nilai perkiraan YTM, Anda membutuhkan nilai dari pembayaran
bunga obligasi (coupon payment), nilai nominal obligasi (bond’s face value), harga
obligasi yang dibayarkan, dan masa jatuh tempo (years to maturity). Angka-angka ini
dimasukkan ke dalam rumus
(𝐹−𝑃)
𝐶+
𝑛
YTM = (𝐹+𝑃)
2

C = coupon payment, yaitu pembayaran bunga obligasi ➜ 1.000.000 x 8% = 80.000


F = face value, yaitu nilai nominal obligasi. ➜ 1.000.000
P = price, yaitu harga obligasi yang dibayarkan untuk membeli obligasi. ➜ 911.370
n = masa jatuh tempo obligasi. ➜ 6 tahun

(1.000.000−911.370)
80.000+ 6
YTM = (1.000.000+911.370)
2
88.630
80.000+ 6
YTM = 1.911.370
2
80.000 + 14.771,67
YTM =
955.685
94.771,67
YTM = = 0,0991 = 9,91 % per tahun = 4,955% per semester
955.685

Menghitung tingkat keuntungan efektif tahunan, bisa menggunakan rumus EAR


(Effective Annual Rate)

EAR = ( 1 + 𝑛𝑟 )n - 1

EAR = ( 1 + 9,91%
6
) 6
–1

EAR = ( 1 + 0,0991
6
) 6
–1
EAR = ( 1 + 0,017 )6 – 1
EAR = ( 1, 017 )6 – 1
EAR = 1,106 – 1
EAR = 0,106
EAR = 10,6%
Ini jika tingkat keuntungan 9,91% dibayar tiap semester (6 bulan sekali), maka
tingkat keuntungan efektif tahunannya sebesar 10,6%

7. Anggap sekarang anda membeli suatu obligasi dengan nilai nominal Rp 1.000.000,-
dan tingkat kupon 8% per tahun seharga Rp 1.150.000,-. Obligasi memiliki jangka
waktu jatuh tempo 10 tahun.
a. Berapa tingkat keuntungan yang anda harapkan dari invetasi pada obligasi
tersebut (YTM)?
b. Jika dua tahun dari sekarang YTM obligasi tersebut turun sebesar 1%, dan anda
memutuskan untuk menjual obligasi, berapa harga jual yang anda tawarkan?
Jawab:
a. Untuk mencari nilai perkiraan YTM, Anda membutuhkan nilai dari pembayaran
bunga obligasi (coupon payment), nilai nominal obligasi (bond’s face value),
harga obligasi yang dibayarkan, dan masa jatuh tempo (years to maturity). Angka-
angka ini dimasukkan ke dalam rumus
(𝐹−𝑃)
𝐶+
𝑛
YTM = (𝐹+𝑃)
2

C = coupon payment, yaitu pembayaran bunga obligasi ➜ 1.000.000 x 8% = 80.000


F = face value, yaitu nilai nominal obligasi. ➜ 1.000.000
P = price, yaitu harga obligasi yang dibayarkan untuk membeli obligasi. ➜ 1.150.000
n = masa jatuh tempo obligasi. ➜ 10 tahun

(1.000.000−1.150.000)
80.000+ 10
YTM = (1.000.000+1.150.000)
2
−150.000
80.000+ 10
YTM = 2.150.000
2
80.000−15.000
YTM =
1.075.000
65.000
YTM = = 0,0605 = 6,05%
1.075.000
b. Jika YTM turun sebesar 1%, menjadi 5,05% maka harga jual yang ditawarkan
menjadi
𝐹
Nilai sekarang dari nominal obligasi =
(1+𝑟)𝑡
1.000.000
=
(1+5,05%)10
1.000.000
=
1,637
= 610.873,549 ≈ 610.874

Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi


1
𝐶 × ( 1− )
(1+𝑟)𝑡
=
𝑟
1
80.000 × ( 1− )
(1+5,05%)10
=
5,05%

1
80.000 × ( 1−1,637 )
=
0,0505
80.000 × 0,389
=
0,0505

= 616.237,624 ≈ 616.238
Nilai obligasi = 610.874 + 616.238 = 1.227.112

8. PT. MAJU mengeluarkan obligasi yang mempunyai nilai nominal Rp 10.000.000,-


dengan kupon 8% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Umur obligasi selama 4
tahun.
a. Jika pasar mensyaratkan tingkat keuntungan sebesar 15%, berapa nilai pasar
obligasi tersebut?
b. Berapa nilai pasar obligasi jika tingkat keuntungan yang disyaratkan pasar turun
menjadi 12%?
Jawab:
a. Nilai pasar obligasi jika tingkat keuntungan 15%
C = 10.000.000 x 8% = 800.000
𝐹
Nilai sekarang dari nominal obligasi =
(1+𝑟)𝑡
10.000.000
=
(1+15%)4
10.000.000
=
1,749
= 5.717.552,887 ≈ 5.717.553

Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi


1
𝐶 × ( 1− )
(1+𝑟)𝑡
=
𝑟
1
800.000 × ( 1− )
(1+15%)4
=
15%

1
800.000 × ( 1−1,749 )
=
0,15
800.000 × 0,428
=
0,15

= 2.282.666,67 ≈ 2.282.667

Nilai obligasi = 5.717.553 + 2.282.667 = 8.000.220


b. Nilai pasar obligasi jika tingkat keuntungan turun menjadi 12%
C = 10.000.000 x 8% = 800.000
𝐹
Nilai sekarang dari nominal obligasi =
(1+𝑟)𝑡
10.000.000
=
(1+12%)4
10.000.000
=
1,574
= 6.353.240,1525 ≈ 6.353.240
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi
1
𝐶 × ( 1− )
(1+𝑟)𝑡
=
𝑟
1
800.000 × ( 1− )
(1+12%)4
=
12%

1
800.000 × ( 1− )
1,574
=
0,12
800.000 × 0,365
=
0,12

= 2.433.333,33 ≈ 2.433.333

Nilai obligasi = 6.353.240 + 2.433.333= 8.786.573

Anda mungkin juga menyukai