Anda di halaman 1dari 6

1.

Misalkan perusahaan mensyaratkan agar investasi minimal sudah kembali pada


pertengahan tahun ke-4. Proyek ini membutuhkan investasi awal sebesar Rp
2.000 juta. Biaya modal yang berlaku 12 % dengan net cash flow sebagai berikut
:

Tahun Net Cash PVIF 12 % PV Net Cash PV Kumulatif


Flow (Rp Flow (Rp (Rp juta)
Juta) Juta)
1 790 0,8929 705,39 705,39
2 790 0,7972 629,79 1.335,18
3 920 0,7118 654,86 1.990,04
4 920 0,6355 584,66 2.574,70

Berdasarkan data di atas, Anda diminta untuk menentukan kelayakan investasi proyek
dengan metode :
a. Payback Period (2,5 tahun)
b. Discounted Payback Period (3,02)
c. Net Present Value (Rp 574,65 juta)
d. Profitability Index (1,29)
1. Proyek ABC memerlukan investasi sebesar Rp 1.000 juta. Umur proyek 10
tahun. Nilai sisa proyek pada akhir tahun ke-10 diperkirakan sebesar Rp 50 juta,
namun diperkirakan aktiva masih dapat dijual seharga Rp 70 juta. Metode
depresiasi yang digunakan adalah metode garis lurus (straight line method).
Selama proyek berlangsung diperkirakan akan dapat menghasilkan laba setelah
pajak (di luar depresiasi) sebesar Rp 200 juta per tahun. Biaya modal 15 %.
Pajak penghasilan 25 % per tahun.

Berdasarkan data di atas, Anda diminta untuk menentukan kelayakan investasi


proyek dengan metode:
a. Payback Period (3,4 tahun)
b. Discounted Payback Period (5,09 tahun)
c. Net Present Value (Rp 496,60 juta)
d. Profitability Index (1,5)
2. PT Dewata dihadapkan pada dua alternatif proyek investasi yang bersifat
mutually exclusive, yaitu investasi A dan B. Kedua investasi tersebut
membutuhkan investasi awal yang sama sebesar Rp 1.000 juta. Investasi A
diharapkan menghasilkan arus kas bersih Rp 400 juta setiap tahun selama 5
tahun dan biaya modal 12%. Investasi B diharapkan menghasilkan arus kas
bersih Rp 600 juta setiap tahun selama 3 tahun dan biaya modal 14%.
Berdasarkan data di atas, Anda diminta untuk menentukan kelayakan investasi
proyek dengan metode:
a. Payback Period
b. Discounted Payback Period
c. Net Present Value
d. Profitability Index
Proyek mana yang sebaiknya dipilih oleh manajemen PT Dewata?

Tahun Net Cash Flow


Proyek A Proyek B
0 -1.000 -1.000
1 400 600
2 400 600
3 400 600 – 1000 = - 400
4 400 600
5 400 – 1000 = - 600 600
6 400 600 – 1000 = - 400
7 400 600
8 400 400
9 400 600 – 1000 = - 400
10 400 – 1000 = - 600 600
11 400 600
12 400 600 – 1000 = - 400
13 400 600
14 400 600
15 400 600
Tahun NCF PVIF 12 % PV.NCF
Proyek A
0 -1.000 1,0000 -1.000
1 400 0,8929 375,16
2 400 0,7972 318,88
3 400 0,7118 284,72
4 400 0,6355 254,20
5 -600 0,5674 -340,44
6 400 0,5066 202,64
7 400 0,4523 180,92
8 400 0,4039 161,56
9 400 0,3606 144,24
10 -600 0,3220 -193,20
11 400 0,2875 115,00
12 400 0,2567 102,68
13 400 0,2292 91,68
14 400 0,2046 81,84
15 400 0,1827 73,08

a. Payback Period = 2,5 tahun


b. Discounted Payback Period = 3,2 tahun
c. NPV = Rp 834,95 juta
d. Profitability Index = 1,83
Tahun NCF PVIF 14 % PV.NCF
Proyek B
0 -1.000 1,0000 -1.000
1 600 0,8772 526,32
2 600 0,7695 461,70
3 -400 0,6750 -270,00
4 600 0,5921 355,26
5 600 0,5194 311,64
6 -400 0,4556 -182,24
7 600 0,3996 239,76
8 600 0,3506 210,36
9 -400 0,3075 -123,00
10 600 0,2697 161,82
11 600 0,2366 141,96
12 -400 0,2076 -83,04
13 600 0,1821 109,26
14 600 0,1597 95,82
15 600 0,1401 84,06

a. Payback Period = 1,7 tahun


b. Discounted Payback Period = 3,8 tahun
c. NPV = Rp 1.039,68 juta
d. Profitability Index = 2,04
Metode Proyek A Proyek B Pilihan
Payback Period 2,5 tahun 1,7 tahun B

Discounted 3,2 tahun 3,8 tahun A


Payback Period
Net Present Rp 834,95 juta Rp 1.039,68 juta B
Value
Profitability 1,83 2,04 B
Index

Anda mungkin juga menyukai