Anda di halaman 1dari 16

BAB 6

PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES

Oleh Kelompok 7 :

Ni Kadek Septya Wulan Dhari 1833121181

Ketut Rara Prananingrum 1833121182

Ni Luh Putu Melly Anawati 1833121184

Ayu Oktavina Rosita 1833121185

Ni Kadek Desmiari 1833121269

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2019/2020
1. Mendeskripsikan Karakteristik Dasar Dan Perbedaan Antara Perhitungan Biaya
Pesanan (Job – Order Costing) Dan Perhitungan Biaya Proses (Process Costing) Serta
Mengidentifikasi Jenis – Jenis Perusahaan Yang Menggunakan Metode Tersebut
Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses

Perusahaan telah menelusuri jumlah biaya dan biaya per unit untuk sejumlah
alasan, termasuk dalam pembuatan laporan keuangan, penentuan profitabilitas, dan
pengambilan keputusan (misalnya, berapa harga yang harus dibebankan). Pada
perusahaan manufaktur dan jasa dibagi menjadi dua jenis yaitu perusahaan pesanan
(job order) dan perusahaan proses homogen.

Produksi dan Perhitungan Biaya Pesanan

Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan memproduksi  berbagai


macam jenis barang atau jasa yang berbeda sesuai pesanan pelanggan. Perusahaan
yang umumnya menggunakan sistem berdasarkan pesanan adalah percetakan,
konstruksi, pembuatan prabotan, perbaikan mobil, dan jasa medis.

Dalam perusahaan berdasarkan pesanan ini memiliki fitur utama dari


perhitungan biaya pesanan adalah biaya suatu pesanan berbeda dengan pesanan
lainnya dan harus ditelusuri secara terpisah. Pada sistem ini, biaya-biaya
diakumulasikan berdasarkan pesanan kerja. Pendekatan untuk membebankan biaya ini
dinamakan sistem perhitungan biaya pesanan (job order costing system). Dalam suatu
perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya per pekerjaan
menyediakan informasi penting bagi manajemen.

Produksi dan Perhitungan Biaya Proses

 Perusahaan yang termasuk dalam industri berdasarkan proses, memproduksi


hampir sama atau sejenis besar-besaran. Perhitungan biaya proses akan berjalan baik
jika produk tersebut bersifat homogen, melewati serangkaian proses, dan menerima
jumlah biaya produksi yang hampir sama. Dalam hal ini, perusahaan yang
menggunakan sistem proses mengakumulasikan biaya produksi tersebut berdasarkan
proses atau departemen untuk satu periode waktu tertentu. Output proses selama
periode tersebut diukur. Biaya perunit dihitung melalui pembagian biaya prosesnya
dengan ouput pada periode terkait. Pendekatan akumulasi ini dinamakan sistem
perhitungan biaya proses (process – costing system).
2. Mendeskripsikan Arus Biaya Yang Berkaitan Dengan Perhitungan Biaya Pesanan
Menghitung Biaya Per Unit Dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Pesanan

Harga pokok produksi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan overhead. Dalam suatu lingkungan berdasarkan pesanan, overhead yang
dianggarkan selalu digunakan karena penyelesaian pekerjaan jarang yang sesuai
dengan selesainya tahun fiskal. Dalam hal ini, menggunakan perhitungan biaya
normal dan biaya per unit berdasarkan pesanan kerja, yaitu jumlah biaya bahan baku
yang digunakan dan tenaga kerja langsung yang digunakan, dan overhead yang
dibebankan dengan menggunakan satu atau ebih penggerak aktivitas. Contohnya,
Delia memiliki usaha yang memproduksi suplemen dan menyewa sebuah gedung
untuk pabriknya tersebut. Pada bulan pertama operasionalnya, ia mendapatkan dua
pesanan. Pesanan pertama 200 botol suplemen. Sedangkan pesanan kedua 100 botol
kapsul herbal. Delia menyetujui pesanan tersebut dengan harga berdasarkan biaya
ditambah 50%. Misalkan dengan biaya bahan baku $1.780 dan biaya tenaga kerja
langsung adalah $300 ($15/jam selama 20 jam) dengan biaya overhead yang
dibebankan adalah $240 ($12/jam, selama 20 jam).

Maka perhitungannya sebagai berikut :

Bahan baku langsung $1.780

Tenaga kerja langsung   $300

Overhead $240

Jumlah Biaya                          $2.320

Jadi biaya per unitnya adalah $2.320 : 200 unit = $11,60

Karena biaya terkait sangat erat denga harga, maka mudah untuk melihat Delia
akan menagih toko makanan kesehatan tersebut sebesar $3.480 yang terdiri atas biaya
$2.320 + 50% atau $17,40/botol.

Lembaran Biaya Pesanan

Lembar biaya pesanan disiapkan setiap kali pesanan kerja baru dimulai dan
merupakan bagian dari akun barang dalam proses dan dokumen utama untuk
menghitung semua biaya yang terkait pesanan tersebut. Nama atau nomor pekerjaan
dapat menjadi judul lembar biaya pesanan. Dalam sistem berdasarkan pesanan, hal ini
merupakan semua pekerjaan yang belum selesai saldo barang dalam proses pada akhir
bulan adalah jumlah semua lembar biaya pesanan untuk semua pekerjaan yang belum
tuntas.

Pada sistem akuntansi manual, lembar biaya pesanan merupakan suatu


dokumen. Dalam sistem akuntansi otomatis, lembar biaya biasanya berhubungan
dengan catatan pada arsip induk barang dalam proses. Kumpulan dari seluruh lembar
biaya pesanan disebut file barang dalam proses. Pada sistem manual, file tersebut
ditempatkan dalam lemari arsip, sedangkan pada sistem otomatis file ini disimpan
padda pita magnetis atau hard-disk secara elektronis. Pada sistem tersebut, lembar
biaya pesanan berfungsi sebagai pelengkap buku besar barang dalam proses.

Arus Biaya Pada Akun

Dalam hal ini, kepentingan utama sistem perhitungan biaya pesanan adalah
arus biaya produksi. Adapun cara ketiga unsur biaya produksi, yaitu bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang mengalir melalui Barang dalam
Proses, ke Barang Jadi hingga Harga Pokok Penjualan.

Akuntansi untuk bahan baku

Bahan baku merupakan akun persediaan yang muncul dalam laporan laba rugi
dibawah aktiva lancar. Hal ini juga berfungsi sebagai akun pengendali untuk semua
bahan baku . Jadi pembelian apa pun akan meningkatkan akun bahan baku
Contoh : Ringkasan arus biaya bahan baku

Akun Bahan Baku


Saldo Awal 0
Pembelian $3500
Bahan baku langsung yg 3080
digunakan
Saldo Akhir $420
Lembar biaya pesanan Lembar biaya pesanan
Pekerjaan: suplishake-001 Pekerjaan: ligastrong-001
Bahan baku langsung $1780 Bahan baku langsung $1300
Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung
Overhead yang dibebankan Overhead yang dibebankan
Jumlah biaya Jumlah biaya
Jumlah unit 200 Jumlah unit 100
Biaya per unit Biaya per unit
Contoh : Ringkasan Arus biaya tenaga kerja langsung

Upah yang di bayarkan


Jam tenaga kerja langsung 50
x tarif upah x $15
Jumlah tenaga kerja langsung $750
Lembar biaya pesanan Lembar biaya pesanan
Pekerjaan: suplishake-001 Pekerjaan: ligastrong-001
Bahan baku langsung $1780 Bahan baku langsung $1300
Tenaga kerja langsung 300 Tenaga kerja langsung 450
Overhead yang dibebankan Overhead yang dibebankan
Jumlah biaya Jumlah biaya
Jumlah unit Jumlah unit 100

Biaya per unit 200 Biaya per unit

Akuntansi untuk overhead

Dalam perhitungan biaya normal , biaya overhead bisa dibebankan dengan


menggunakan tarif overhead pabrik secara keseluruhan , tarif departemen , atau tarif
aktivitas. Prosedur yang umum adalah mencatat overhead actual di akun pengendali
overhead. Kemudian, pada akhir periode overhead actual direkonsiliasi dengan
overhead yang dibebankan dari variansinya ditutup pada akun-akun terkait.

Akuntansi untuk Barang Jadi

Setelah pekerjaan selesai, jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan overhead yang di bebankan dijumlahkan untuk menghasilkan biaya produksi
suatu pekerjaan. Selanjutnya lembar biaya pekerjaan ini ditransfer ke file barang jadi.
Pada saat bersamaan, biaya pesanan yang telah diselesaikan, ditransfer dari akun
barang dalam proses ke akun barang jadi Penyelesaian suatu pekerjaan merupakan
langkah penting dalam arus biaya produksi. Biaya pekerjaan yang diselesaikan harus
dikeluarkan dari barang dalam proses, ditambahkan kedalam barang jadi, dan
akhirnya ditambahkan ke beban dalam laporan laba rugi. Untuk memastikan
keakuratan perhitungan biaya ini laporan harga produksi dipersiapkan.

Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan

Pada perusahaan yang beroprasi berdasarkan pesanan unit produk dapat


diproduksi untuk pelanggan tertentu atau diproduksi dengan harapan dapat dijual
kemudian. Jika suatu pekerjaan dilakukan khusus untuk satu pelanggan, kemudian
dikirim kepada pelanggan, biaya barang jadi menjadi harga pokok penjualan.
Penutupan variansi overhead pada akun harga pokok penjualan umumnya hanya
dilakukan pada akhir tahun.

Akuntansi untuk Biaya Nonproduksi

Biaya yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan administrasi umum


diklasifikasikan sebagai biaya nonproduksi biaya ini merupakan biaya periodik dan
tidak pernah dibebankan pada produk biaya tersebut bukanlah bagian dari arus biaya
produksi. 

3. Mendeskripsikan Arus Biaya yang Berkaitan Dengan Perhitungan Biaya Proses

Lingkungan Proses dan Arus Biaya

Produk Healthblend melalui tiga proses dipusatkan pada departemen produksi.


dalam departemen peracikan, tenaga kerja langsung memilih herbal, vitamin, mineral,
dan bahan penyatu yang tepat untuk produk yang di produksi. Kemudian,  bahan-
bahan tersebut di takar dan dicampur dalam mesin pencampur untuk pengadukan.
Overhead dalam departemen ini terdiri atas penyusutan mesin, pemeliharaan mesin,
prngawasan, kompensasi lain untuk karyawan, lampu, dan listrik. Beberapa kondisi
manufaktur mungkin perlu menggunakan campuran perhitungan biaya pesanan dan
proses. Penggunaan prosedur pesanan untuk membebankan biaya bahan baku pada
produk, dan pendekatan proses untuk membebankan biaya konversi dikenal sebagai
perhitungan biaya operasi. Bentuk penggabungan lainnya juga memunngkinkan.

Jenis – Jenis Manufaktur Proses


Dalam perusahaan dengan sistem proses, unit-unit produk umumnya melalui
setiap departemen atau proses, suatu proses operasi yang akan membawa suatu
produk satu langkah lebih dekat pada penyelesaian.
Proses produksi healthblend nutritional supplements adalah suatu contoh
proses berurutan. Pola proses lainnya adalah proses paralel, yaitu lebih proses
berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang jadi unit-unit yang setengah
jadi dapat dikerjakan secara simultan dalam dua proses berbeda, kemudian secara
bersamaan dibawa ke proses akhir untuk penyelesaian.
Bagaimana Biaya Mengalir melalui Akun Pada Perhitungan Biaya Proses
Arus biaya produksi untuk sistem perhitungan biaya proses secara secara
umum dengan sistem perhitungan biaya pesanan. Dalam perhitungan biaya proses,
setiap departemen produksi memiliki akun barang dalam proses tersendiri. Ketika
barang selesai dalam satu departemen, barang tersebut dipindahkan ke departemen
berikutnya. Biaya-biaya disebut biaya perpindahan masuk.
Akumulasi Biaya dalam Laporan Produksi
Dalam perhitungan biaya proses, biaya di akumulasikan per departemen untuk
periode waktu tertentu. Laporan produksi adalah dokumen yang meringkas aktivitas
manufaktur yang terjadi di suatu departemen dalam periode tertentu laporan produksi
berisi informasi biaya- biaya yang di transfer masuk dari departemen sebelumnya.

4. Mendefinisikan Unit – Unit Setara Dan Menjelaskan Perannya Dalam Perhitungan


Biaya Proses
Dampak Persediaan Barang Dalam Proses Perhitungan Biaya Proses

Perkembangan biaya per unit pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu
periode adalah bagian utama dari laporan produksi. Biaya per unit ini dibutuhkan
untuk menghitung biaya barang yang ditransfer keluar dari departemen dan
menghitung nilai akhir persediaan barang dalam proses. Seacara konseptual, hal ini
mudah dilakukan, yaitu cukup membagi jumlah biaya dengan jumlah unit yang
diproduksi.

Produksi Unit Setara


Berdasarkan definisinya, persediaan akhir barang dalam proses adalah barang
yang belum selesai. Oleh karena itu, suatu unit yang telah selesai dan di transfer
keluar dalam suatu periode tidak identik dengan unit dalam persediaan akhir barang
dalam proses, dan biaya yang terkait tiap unit seharusnya tidak sama.

Dua Metode Perlakuan Persediaan Awal Barang Dalam Proses


Persediaan awal barang dalam proses juga mempersulit perhitungan biaya per
unit. Pekerjaan yang dilakukan pada unit yang telah selsai sebagian menunjukan
pekerjaan periode sebelumnya, dan biaya yang dibebankan padanya adalah biaya
periode sebelumnya. Untuk menghitung biaya per unit pada suatu departemen, dua
pendekatan telah berkembang guna menangani output periode terdahulu dan biaya
periode terdahulu yang ditentukan pada persediaan awal barang dalam proses : metore
rerata tertimbang dan first in firs out ( FIFO). Pada dasarnya, metode perhitungan
biaya rerata tertimbang (weighted average costing method) menggabungkan biaya
persediaan awal dengan biaya periode saat ini.

Perhitungan Biaya Rerata Tertimbang


Metode rata-rata terimbang pada dasarnya menggabungkan biaya persediaan
awal dengan biaya periode saat ini, untuk menghitung biaya perunit. Intinya biaya
disatukan dan hanya satu ubit biaya rata-rata yang dihitung dan dibebankan baiak unti
yang ditransfer keluar maupun unit yang tetap dalam persediaan akhir.

5. Menyiapkan Laporan Produksi Departemen Dengan Menggunakan Metode Rerata


Tertimbang
PERHITUNGAN BIAYA RERATA TERTIMBANG

Metode perhitungan biaya rerata tertimbang memperlakukan biaya awal


persediaan dan outtput setara mengikutinya, sebagai milik periode waktu berjalan. Hal
ini dilakukan dengan menambahkan biaya produksi awal barang dalam proses pada
biaya produksi periode berjalan. Dengan metode rerata tertimbang, output unit setara
dihitung dengan menambahkan unit-unit yang telah selesai pada unit secara akhir
barang dalam proses.

Lima langkah dalam menyiapkan laporan produksi


a. Analisis aliran unit secara fisik.
b. Perhitungan unit-unit ekuivalen
c. Perhitungan biaya per unit
d. Penilai persediaan (barang ditransfer keluar dan akhir barang dalam proses)
e. Rekonsiliasi biaya

Contoh metode rata-rata tertimbang


Peracikan Healtblend memiliki data sebagai berikut:
Produksi:
Jumlah unit dalam proses, 1 Juli, 75% selesai 20,000
Jumlah unit yang telah selesai dan ditransfer keluar 50,000
Jumlah unit dalam proses, 31 Juli, 25 % selesai 10,000
Biaya:
Biaya barang dalam proses, 1 Juli $ 3,525
Biaya barang ditambahkan dalam bulan Juli $ 10,125
Dengan menggunakan data diatas dan menggunakan metode rata-rata
tertimbang untuk mengalokasikan biaya produksi ke unit-unit yang ditransfer keluar
dan unit-unit yang terdapat dalam akhir barang dalam proses. Total biaya yang
disatukan ini sebesar $ 13,650 dirata-rata dan dibebankan ke unit yang ditransfer
keluar ke unit persediaan akhir barang dalam proses.

Langkah 1 : Analisis Aliran Unit Secara Fisik

Tujuan langkah 1 adalah menelusuri unit produksi secara fisik. Unit- unit fisik
bukan merupaka unit setara, tetapi unit-unit yang berada dalam tahap peneyelesaian.

Langkah 2 : Perhitungan Unit-unit Setara

Dengan informasi yang ditampilkan pada laporan aliran fisik, unit-unit setara
berdasarkan rerata tertimbang untuk b ulan juli dapat dihitung, sebanyak $2.500 unit
50.000 unit telah diselesaikan serta ditransfer keluar dan 2.500 unit setara dari
persediaan akhir (10.000 x 25%).

Langkah 3 : Perhitungan Biaya per Unit


Dengan menggunakan biaya produksi bulan Juli dan output bulan tersebut,
biaya per unit dapat dihitung dan digunakan untuk menghitung biaya baranag yang
ditransfer keluar serta biaya persediaan akhir barang dalam proses sebagai berikut:
Biaya perunit: = 13,650 / 52,500 = 0,26 per unit ekuivalen.

Langkah 4 : Penilaian Persediaan


Dengan menggunakan biaya per unit 0,26 biaya barang yang ditransfer
keluarke Dept Pengapsulan adalah 13.000 ( 50.000x0.26 per unit ) dan biaya pada
akhir BDP adalah 650 ( 2.500x0,26 )
Langkah 5 : Rekonsiliasi Biaya.
Ditransfer keluar ( 0,26 x 50,000) 13,000
Persediaan akhir barang dlm proses (0,26 x 2,500) 650 +
Total biaya yang dibebankan 13,650
Biaya produksi untuk dihitung juga $ 13,650
Persediaan awal barang dalam proses 3,525
Yang muncul selama bulan berjalan 10,125+
Total biaya untuk dihitung 13,650
Jadi, biaya untuk dihitung dibebankan secara langsung pada persediaan dan
kita memiliki rekonsiliasi biaya yang diperlukan.
Laporan produksi, langkah 1 sampai 5 menyediakan semua informasi yang
diperlukan untuk menyiapkan laporan produksi untuk departemen peracikan pada
bulan juli.

Evaluasi Metode Rerata Tertimbang


Keuntungan utama metode rerata tertimbang adalah kesederhanaannya. Jadi,
perhitungan biaya per unit disederhanakan. Kelemahan metode ini adalah mengurangi
keakuratan perhitungan biaya per unit untuk output periode berjalan dan unit pada
persediaaan awal barang dalam proses.

6. Menjelaskan Bagaimana Perhitungan Biaya Proses Dipengaruhi Oleh Aplikasi Yang


Tidak Seragam Pada Input Produksi Dan Keberadaan Beberapa Departemen
Pemrosesan
Keberadaan Beberapa Input dan Departemen
Akuntansi untuk produksi di bawah perhitungan biaya proses menjadi
makinrumit dengan adanya pembebanan input manufaktur yang tidak seragam serta
adanya beberapa Departemen Pemroses.

Pembebanan yang Tidak Seragam dari Input Manufaktur


Sejauh ini, kita menganggap barang dalam proses telah 60% selesai . hal itu
berarti 60% bahan baku langsung, tenaga kerja langsung , dan overhead yang di
perlukan untuk menyelesaikan proses yang telah digunakan dan 40% sisanya di
perlukan untuk menyelesaikan unit produksi. Asumsi bahwa pembebanan biaya
konversi seragam (tenaga kerja langsung dan overhead) bukannya tidak wajar. Input
tenaga kerja langsung biasanya dibutuhkan sepanjang proses overhead secara nominal
dibebankan dengan dasar jam tenaga kerja langsung. Sebaliknya, bahan baku
langsung tidak dibebankan secara seragam.
Keberadaan Beberapa Departemen
Dalam proses manufaktur, beberapa departemen menerima barang-barang
yang baru selesai sebagian dari departemen-departemen yang sebelumnya. Dalam
penanganan barang-barang yang di transfer masuk, dua hal penting perlu di ingat.
Pertama, biaya bahan baku adalah biaya barang yanag ditransfer keluar sebagaimana
di hitung di depertemen sebelumnya. Kedua, unit-unit yang  mulai dikerjakan dalam
departemen berurutan berhubungan dengan unit  yang di transfer keluar dari
departemen sebelumnya. Satu-satunya kesulitan tambahan yang di timbulkan dalam
analisis untuk departemen selanjutnya adalah kategori transfer masuk sebagaiman
telah di tunjukan, menangani kategori ini hampir sama dengan menangani kategori
lainnya.

7. Melengkapi Laporan Produksi Departemen Dengan Menggunakan Metode FIFO


Lampiran A : Laporan Produksi-Perhitungan Biaya FIFO
Dalam metode perhitungan biaya fifo, unit setara dan biaya produksi di awal
barang dalam proses tidak termasuk dalam perhitungan biaya perunit periode berjalan.
Metode ini mengakui pekerjaan dan biaya yang di bawah dari periode sebelumnya
adalah sah milik periode tersebut.
Perbedaan antara metode FIFO dan Rerata Tertimbang
Jika terjadi perubahan harga input manufaktur dari satu periode  ke periode
berikutnya, fifo menghasilkan biaya perunit yang lebih akurat (sehingga lebih terkini)
dari pada metode rerata tertimbang. Biaya per unit yang lebih akurat berarti
mengendalikan biaya yang lebih baik, keputusan penentuan harga yang lebih baik,
dan lain-lain. Dalam hal ini metode fifo kurang menguntungkan dari pada metode
rerata tertimbang.
Contoh Metode FIFO

Perhitungan pada tampilan 6-21 didasarkan pada data Healthblend yang sama
dengan data yang digunakan untuk metode rerata tertimbang Ketika kita menganggap
penggunaan input manufaktur seragam. Dengan mengunakan data yang sama,
tandailah perbedaan antara kedua metode. Kelima Langkah untuk menghitung biaya
produksi adalah sebagai berikut :

Produksi :        Unit dalam proses, 1 Juli 75% selesai                         20.000


                        Unit yang terselesaikan dan ditransfer keluar           50.000

                         Unit dalam proses, 31 Juli 25% selesai                       10.000

Biaya :             Barang dalam proses, 1 Juli                                          $3.525

                        Biaya yang ditambahkan selama bulan berjalan         10.125

Langkah 1 : Analisis Aliran Unit secara Fisik.

Tujuan dari Langkah 1 adalah menelusuri unit produk secara fisik.

Langkah 2 : Perhitungan Unit Setara.

Unit untuk diperhitungkan.


Unit di persediaan awal barang dalam proses (75% selesai)……………… 20.000
Unit yang mulai dikerjakan dalam periode berjalan………………………….. 40.000
Jumlah unit untuk diperhitungkan……………………………………………………. 60.000

Unit yang telah diperhitungkan:


Unit yang terselesaikan.

Yang mulai dikerjakan dan diselesaikan……………………………………… 30.000


Dari persediaan awal barang dalam proses………………………………..….. 20.000 50.000
Unit yang di persediaan akhir barang dalam proses (25% selesai)……… 10.000
Jumlah unit untuk diperhitungkan …………………………………………………. 60.000

Langkah 3: Perhitungan Biaya per Unit.

Tambahan biaya produksi yang muncul dalam periode berjalan adalah 10.125.
jadi, biaya produksi unit periode berjalan adalah 10.125/37.500 atau 0,27. Dalam
perhitungan ini, hanya biaya produksi periode berjalan yang digunakan.

Langkah 4: Penilaian Persediaan.


Karena semua unit setara di akhir barang dalam proses merupakan unit
periode berjalan, biaya akhir barang dalam proses adalah 0,27x2.500 atau 675.

Langkah 5: Rekonsiliasi Biaya.

Dengan selesainya langkah 5, laporan produksi dapat disiapkan. Biaya yang


dibebankan adalah

Barang yang ditransfer keluar :

Unit di persediaan awal barang dalam proses             $ 4.875

Unit yang mulai dikerjakan dan diselesaikan              8.100

Barang di persediaan akhir barang dalam proses              675

Jumlah biaya yang telah diperhitungkan                     $ 13.650

Jumlah biaya produksi untuk diperhitungkan selama periode berjalan :

Persediaan awal barang dalam proses                         $ 3.525

Yang muncul selama bulan berjalan                             10.125

Jumlah biaya untuk diperhitungkan                             $ 13.650

Biaya jumlah yang telah dihitung kerap tidak sama tepat dengan biaya untuk
dihitung. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan akibat pembulatan. Cara mudah untuk
menjadikan jumlah seimbang adalah dengan menyesuaikan biaya barang yang
ditransfer keluar dengan jumlah perbedaan akibat pembulatan.

8. Menyiapkan Ayat Jurnal Yang Berhubungan Dengan Perhitungan Biaya Pesanan Dan
Biaya Proses

Lampiran B : Ayat Jurnal yang Berhubungan dengan Perhitungan Biaya


Pesanan.

Ayat Jurnal yang Berhubungan dengan Perhitungan Biaya Pesanan.


Berikut adalah ringkasan transaksi yang muncul selama bulan Januari untuk PNP.

1. Biaya bahan baku sebesar $3.500 masuk dalam utang dagang.


2. Biaya bahan baku sebesar $3.280 digunakan untuk memproduksi pesanan.
3. Biaya tenaga kerja langsung sebesar $750 diakui sebagai kewajiban dalam akun utang
gaji.
4. Overhead dibebankan pada produksi dengan tarif $12 per jam tenaga kerja langsung
terdapat jumlah 50 jam tenaga kerja langsung.
5. Timbul biaya overhead actual sebesar $615
6. Pesanan SupliShake-001 telah selesai dan ditransfer ke Barang Jadi.
7. Pesanan SupliShake-001 terjual berdasarkan biaya plan 50%.
8. Overhead yang kurang dibebankan akan ditutup pada Harga Pokok Penjualan.

Ayat-ayat jurnal untuk setiap transaksi diatas adalah sebagai berikut :

1 Bahan baku 3.500


Utang dagang 3.500
2 Barang dalam proses 3.280
Bahan Baku 3.280
3 Barang dalam proses 750
Utang gaji 750
4 Barang dalam proses 600
Pengendali overhead 600
5 Pengendali overhead 615
Utang biaya sewa 400
Utang biaya utilitas 50
Akumulasi penusutan 100
Utang asuransi 65

6 Barang jadi 2.320


Barang dalam proses 2.320
7 Harga pokok penjualan 2.320
Barang jadi 2.320
Piutang dagang 3.480
Laba penjualan 3.480
8 Harga pokok penjualan 15
Pengendali overhead 15
Ayat Jurnal yang Berhubungan dengan Perhitungan Biaya Proses

Ayat jurnal untuk perhitungan biaya proses umumnya paralel dengan yang
dideskripsikan dakam sistem perhitungan biaya pesanan. Bahkan, ayat-ayat untuk
mencatat pembelian bahan baku, transfer produk dari barang. Jadi, Harga Pokok
Penjualan dan penjualan produk sama dengan ayat-ayat pada perhitungan biaya
pesanan. Akun-akun Barang dalam proses yang berbeda karena berbagai akun yang
bisa ada di peusahaan berdasarkan proses.

Anggaplah Healthblend memutuskan untuk memproduksi 2.000 botol


multivitamin dengan biaya berikut.

Departemen Departemen Departemen


Peracikan Pengapsulan Pembotolan
Bahan baku langsung $1.700 $1.000 $800
Tenaga kerja langsung 50 60 300
Overhead yang dibebankan 450 500 600

Ayat-ayat jurnal untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang
dibebankan untuk contoh ini adalah sebagai berikut.

1.  Barang dalam proses-peracikan                      1.700

Bahan Baku                                                                1.700

2. Barang Dalam Proses-Pengapsulan                 1.000

Bahan Baku                                                                1.000

3. Barang Dalam Proses-Pembotolan                  800

Bahan Baku                                                                800

4. Barang Dalam Proses-Peracikan                     50

Utang Gaji                                                                  50

5. Barang Dalam Proses-Pengapsulan                 60

Utang Gaji                                                                  60

6. Barang Dalam Proses-Pembotolan                  300

Utang Gaji                                                                  300
7. Barang Dalam Proses-Peracikan                     450

Pengendali Overhead                                                  450

8. Barang Dalam Proses-Pengapsulan                 500

Pengendali Overhead                                                  500

9. Barang Dalam Proses-Pembotolan                  600

Pengendali Overhead                                                  600

Ketika campuran ditransfer dari Departemen Peracikan ke Pengapsulan, ayat berikut


muncul

10.  Barang Dalam Proses-Pengapsulan     2.200

Barang Dalam Proses-Peracikan                               2.200

Sama halnya, ayat jurnal untuk mencatat biaya transfer masuk dari Departemen
Pengapsulan ke Pembotolan menjadi

11. Barang Dalam Proses-Pembotolan      3.760

Barang Dalam Proses-Pengapsulan                  3.760

Akhirnya, ketika multivitamin yang telah selesai meninggalkan Departemen Pembotolan


ke gudang barang jadi, ayat jurnal berikut akan dibuat.

12. Barang Jadi                                         5.460

Barang Dalam Proses-Pembotolan                   5.460  

Anda mungkin juga menyukai