1. PT “Multi Perkasa” memproduksi suatu produk yang dilayani melalui suatu pesanan. Sistem
penghitungan harga pokok pesanan yang dipakai selama ini mengkategorikan biaya ke
dalam dua jenis biaya langsung (biaya bahan dan BTKL) dan satu biaya tak langsung (yaitu
BOP, dialokasikan dengan menggunakan Jam Kerja Langsung). Tarip alokasi BOP pada
sistem sebelumnya adalah sebesar Rp 115.000,- per JKL. Pada saat ini sebuah tim sedang
menerapkan sistem penghitungan HPP dengan ABC. Dalam sistem yang baru tersebut,
dua jenis biaya langsung tetap dipertahankan, sedang tarip BOP tunggal diganti dengan 5
pusat pengumpulan biaya (cost pool). Kelima cost pool menyajikan lima aktifitas.
Saat ini ada 2 pesanan yang diproses dengan menggunakan sistem yang baru. Pesanan
tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:
Pesanan AA Pesanan AB
Biaya Bahan Baku Rp 9.700.000 Rp 59.900.000
BTKL Rp 750.000 Rp 11.250.000
Jumlah JKL 25 375
Jumlah bahan 500 2.000
Jumlah perputaran 20.000 60.000
Jumlah jam mesin 150 1.042,5
Jumlah unit di uji (seluruh-
nya telah diuji) 10 200
Diminta:
1. Hitunglah Harga Pokok Produk per unit dengan sistem yang lama.
2. Hitunglah Harga Pokok Produk per unit dengan sistem yang baru.
DIMINTA:
a). Hitung berapa BOP per computer dengan menggunakan alokasi berdasar volume
yang menerapkan BOP berdasarkan jam kerja langsung.
b). Hitung berapa BOP per computer jika menggunakan ABC.
c). Jika bahan baku (BB) dan biaya tenaga kerja langsung (BTKL) per unit sebesar
Rp 400.000, dan PT UNIRAYA menghendaki laba kotor 40% dari biaya
produksi, berapakah harga jual computer dengan penghitungan harga pokok
tradisional maupun ABC.
DIMINTA:
a). Dengan menggunakan sistim yang lama hitunglah Harga Pokok Produk (HPP) untuk
tiap jenis produk.
b). Hitung Harga Pokok Produk (HPP) untuk setiap jenis produk tersebut dengan ABC.