Telkom University
Telkom University
Telkom University
Contoh 1 (HILANG AWAL PROSES)
PT Al-Razan memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok
proses, melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan
laporan biaya produksi sbb:
Data Produksi
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Telkom University
Biaya produksi
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 6.000.000 --
Tenaga kerja Rp 3.450.000 Rp 6.300.000
Overhead pabrik Rp 1.725.000 Rp 3.600.000
Telkom University
Jurnal Transaksi :
1. PDP-Biaya Bahan Dept I Rp.6.000.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept I Rp. 3.450.000
PDP-Biaya Overhead Pabrik Dept I Rp. 1.750.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept II Rp. 6.300.000
PDP-Biaya Overhead Pabrik Dept II Rp. 3.600.000
Persediaan Bahan Rp. 6.000.000
Biaya gaji dan upah Rp. 9.750.000
BOP – Departemen I Rp. 1.750.000
BOP – Departemen II Rp. 3.600.000
Telkom University
2. a. Mencatat Pembebanan Biaya ke dalam setiap Departemen :
PDP-Harga Pokok dari Dept I ke Dept II Rp. 9.500.000
PDP-Biaya Bahan Departemen I Rp.5.000.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Departemen I Rp.3.000.000
PDP-BOP Departemen I Rp.1.500.000
b. Mencatat Harga Pokok Produk Selesai yg dipindahkan ke Dept II
(100.000 @ Rp.95) :
Persediaan PDP (Dept I) Rp. 1.675.000
PDP-Biaya Bahan Dept I Rp. 1.000.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept I Rp. 450.000
PDP-BOP Dept I Rp. 225.000
8 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
3. a. Mencatat Harga Pokok Produk Dalam Proses Departemen I
Persediaan Produk Selesai Rp. 17.850.000
PDP-Harga Pokok Dept I-II Rp. 8.500.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept II Rp. 5.950.000
PDP-BOP Dept II Rp. 3.400.000
Telkom University
4. Mencatat Harga Pokok Produk Dalam Proses Departemen II :
Persediaan PDP (Dept II) Rp. 1.550.000
PDP-harga Pokok Dept I-Dept II Rp. 1.000.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept II Rp. 350.000
PDP-BOP Dept II Rp. 200.000
Telkom University
Contoh 2 (HILANG AKHIR PROSES)
PT Al-Razan memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses,
melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya
produksi sbb:
Data Produksi
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Telkom University
Biaya Produksi
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 5.000.000 --
Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Telkom University
Jurnal Transaksi :
1. PDP-Biaya Bahan Dept I Rp.5.000.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept I Rp. 2.400.000
PDP-Biaya Overhead Pabrik Dept I Rp. 1.200.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept II Rp. 5.700.000
PDP-Biaya Overhead Pabrik Dept II Rp. 3.800.000
Persediaan Bahan Rp. 5.000.000
Biaya gaji dan upah Rp. 8.100.000
BOP – Departemen I Rp. 1.200.000
BOP – Departemen II Rp. 3.800.000
Telkom University
2. a. Mencatat Pembebanan Biaya ke dalam setiap Departemen :
PDP-Harga Pokok dari Dept I ke Dept II Rp. 7.350.000
PDP-Biaya Bahan Departemen I Rp.4.200.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Departemen I Rp.2.100.000
PDP-BOP Departemen I Rp.1.050.000
b. Mencatat Harga Pokok Produk Selesai yg dipindahkan ke Dept II :
Persediaan PDP (Dept I) Rp. 1.250.000
PDP-Biaya Bahan Dept I Rp. 800.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept I Rp. 300.000
PDP-BOP Dept I Rp. 150.000
Telkom University
3. a. Mencatat Harga Pokok Produk Dalam Proses Departemen I
Persediaan Produk Selesai Rp. 15.615.000
PDP-Harga Pokok Dept I-II Rp. 6.615.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept II Rp. 5.400.000
PDP-BOP Dept II Rp. 3.600.000
Telkom University
4. Mencatat Harga Pokok Produk Dalam Proses Departemen II :
Persediaan PDP (Dept II) Rp. 1.235.000
PDP-harga Pokok Dept I-Dept II Rp. 735.000
PDP-Biaya Tenaga Kerja Dept II Rp. 300.000
PDP-BOP Dept II Rp. 200.000
Telkom University
PRODUK RUSAK DALAM PENGOLAHAN
Dalam proses pengolahan produk, dapat timbul produk rusak, yaitu produk
yg kondisinya rusak atau tidak dapat memenuhi tingkat kualitas atau
mutu yg sudah ditentukan dan tidak dapat diperbaiki secara ekonomis
menjadi produk yg baik, meskipun dimungkinkan dapat diperbaiki secara
teknis, tetapi biaya perbaikan jmlnya lebih tinggi dibandingkan
manfaatnya apabila dilakukan perbaikan.
% kerusakan normal = Jml produk rusak yg diperkirakan x 100%
Jml taksiran produk yg msk dlm
proses
Telkom University
Telkom University
Metode Perlakuan harga pokok produk rusak
Telkom University
Produk Rusak yg laku jual
a. Hasil penjualan produk rusak akan diperlakukan sebagai :
Pengurang harga pokok produk selesai (perlakuan ini sesuai dengan
pembebanan harga pokok produk rusak sebagai penambah produk
selesai, maka penghasilan penjualan produk rusak untuk mengurangi
harga pokok produk selesai)
Pengurang semua elemen biaya produksi di dept dimana produk rusak (
perlakuan ini memerlukan alokasi yg adil pada setiap elemen biaya
produksi pd departemen dimana produk rusak, salah satu metode dapat
digunakan alokasi berdasar perbandingan setiap elemen biaya)
Telkom University
Telkom University
Produk rusak yg laku jual karena rusak abnormal (kesalahan) penghasilan
penjualan produk rusak diperlakukan sebagai pengurang rugi produk
rusak.
Telkom University
Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk rusak
di dalam pengolahan dan tidak laku dijual
PT. Kasih mengolah produk melalui 2 departemen, yaitu Dept. 1 dan Dept. 2, dalam ke
dua tahap pengolahan tsb sebagian produk mengalami kerusakan dan tidak laku dijual.
Data produksi dan biaya dalam Bulan Januari 2008 adalah sbb :
Telkom University
Elemen Biaya Produksi yang terjadi selama bulan Januari :
Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2
Bahan Rp 60.000 --
Tenaga kerja Rp 14.500 Rp 19.400
Overhead pabrik Rp 43.500 Rp 29.100
Dari data tsb diminta membuat laporan harga pokok dan jurnal yg
diperlukan, apabila :
1. Produk rusak bersifat normal dalam pengolahan produk
2. Produk rusak disebabkan kesalahan atau kurangnya
pengawasan
Telkom University
Pengolahan Produk melalui beberapa tahap, sebagian produk rusak di dalam pengolahan,
produk rusak dapat dijual
Dari contoh sebelumnya, misalnya produk yg rusak dlm Dept. 2 dapat dijual Rp. 7,425
per kg. Maka, diminta untuk membuat jurnal dan laporan harga pokok produksi
Departemen 2, apabila :
1. Produk rusak bersifat normal, dan hasil penjualan produk rusak diperlakukan
sebagai :
a. Pengurang harga pokok produk selesai
b. Pengurang semua elemen biaya produksi di Dept. 2
c. Pengurang BOP
Telkom University
(PRODUK RUSAK NORMAL LAKU DIJUAL)
PT Al-Razan memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses,
melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya
produksi sbb:
Data Produksi
Biaya
Telkom Produksi
University
Tambahan
Telkom bahan pd departemen lanjutan tidak berakibat
University
menambah jml produk yg dihasilkan
• Pemakaian bahan pd dept.lanjutan yg tidak menambah jml produk yg
dihasilkan tidak mempengaruhi harga pokok satuan yg diterima dari dept
sebelumnya, krn jml produk yg ada harga pokoknya tetap sama, tetapi
pengaruhnya akan menambah harga pokok satuan di departemen yg
bersangkutan.
• Contoh : misalnya pada pabrik meubel (kursi) kayu digergaji dan dirakit
pada departemen awal, setelah selesai dipindahkan ke departemen
selanjutnya, dengan diplitur dan ditambahkan jok, dan kain penutup jok.
Tambahan bahan pada departemen lanjutan tsb tidak menambah jml
produk yg dihasilkan.
dihasilkan
• Pengaruh tambahan bahan pd departemen lanjutan yg menambah jml
produk yg dihasilkan terhadap perhitungan harga pokok adalah sbb :
• - Diperlukan penyesuaian harga pokok satuan yg diterima dari dept
sebelumnya, krn jml produk dengan harga pokok dari dept sebelumnya
menjadi bertambah, maka harga pokok satuan dari dept. sebelumnya
menjadi lebih kecil
• - Tambahan bahan pd dept lanjutan berakibat menambah harga pokok
satuan pada dept lanjutan
• Contoh : pada pabrik cat, pemberian bahan tambahan minyak cat, bahan
pewarna, dan bahan pengering pada dept lanjutan akan menambah jml
produk yg dihasilkan
29 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
TAMBAHAN
Telkom University BAHAN, MENAMBAH BIAYA TETAPI TIDAK MENAMBAH PRODUK
Telkom University
Biaya Produksi bulan Mei 2006
Keterangan Departemen A Departemen B
Biaya bahan Rp 4.200.000 Rp 1.250.000
Biaya tenaga kerja Rp 5.400.000 Rp 2.400.000
Biaya overhead pabrik Rp 1.350.000 Rp 2.400.000
Diminta :
1. Buatlah LAPORAN BIAYA PRODUKSI masing-masing departemen per 31
Mei 2006
2. Buatlah Ayat jurnal yang diperlukan
Telkom University
PT. ABC mengolah satu jenis produk melalui 2 dept, produk yg selesai dari Dept A
dipindahkan ke Dept B untuk diolah menjadi produk selesai yg siap jual, di Dept. B
ditambah bahan yg menambah jml produk yg dihasilkan. Data produksi dan biaya
Dept. B untuk bln Jan 2007 sbb :
Produk yg diterima Dept. B sebanyak 10.000 liter
Produk yg selesai dan masuk gudang 16.000 liter
Produk dlm proses per 31 Jan 2007 dgn tingkat penyelesaian 100% bahan, 50%
konversi 4.000 liter
Harga pokok yg diterima dari dept A Rp. 15.000.000
Telkom University
Telkom University
Produk Cacat
Dalam Pengolahan
Telkom University
1. Produk cacat bersifat normal di dalam perusahaan
semua biaya perbaikan produk cacat diperlakukan sebagai elemen
biaya produksi pada departemen di mana produk cacat dan
digabungkan dengan setiap elemen biaya yang ada
2. Produk cacat terjadinya karena kesalahan
Perlakuan biaya perbaikan produk cacat tidak boleh dikapitalisasi ke
dalam harga pokok produk, akan tetapi harus diperlakukan sebagai
elemen rugi produk cacat
Telkom University
Data Produksi, Biaya Produksi dan biaya perbaikan selama bulan September
2010, dari kegiatan operasional PT. Excellent adalah sebagai berikut :
TelkomBiaya Produksi
University Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian
Biaya Bahan Baku Rp 60.000.000 -
Biaya Tenaga Kerja 47.500.000 36.080.000
Biaya Overhead Pabrik 42.750.000 Rp 29.520.000
Jumlah Biaya Rp 150.250.000 Rp.65.600.000
Buatlah jurnal dan Laporan Harga Pokok Produksi bulan September 2010, apabila:
1. Produk cacat sifatnya normal
2. Produk cacat disebabkan kesalahan