Anda di halaman 1dari 36

STIE TRIDHARMA

LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

PERTEMUAN KE I: Topik: Konsep Biaya dan Sistem Informasi Biaya


Saol 1. Biaya Manufaktur.
PT “A” mengproduksi sepeda santai. Untuk setiap unit sepeda yang diproduksi, perusahaan
mengeluarkan biaya sebagai berikut:
- Biaya bahan langsung Rp.6,000
- Biaya tenaga kerja langsung Rp.3,000
- Biaya overhead pabrik variable Rp.1,000
- Biaya overhead tetap per tahun Rp.1,000,000
Berdasarkan data tersebut saudara diminta:
1. Identifikasi biaya utama per unit
2. Identifikasikan biaya konversi variable per unit
3. Identifikasikan biaya manufaktur variable per unit
4. Hitung total biaya manufatur yang akan terjadi pada bulan dimana dimana 500 unit
sepeda di produksi.
Jawab:
1. Biaya Utama per unit: Rp,9.000
a. Bahan baku Rp6,000
b. Biaya Tenaga Kerja Rp3,000
c. Biaya Utama per unit Rp9,000

2. Biaya Konversi per unit: Rp4,000


a. Biaya Tenaga kerja langsung Rp3,000
b. Biaya Overhead Variabel Rp1,000
c. Biaya Konversi Variable Rp4,000

3. Biaya Manufactur variable per unit: Rp10,000.


a. Biaya Bahan Baku Rp6,000
b. Biaya Teaga kerja langsung Rp3,000
c. Biaya overhead variable Rp1,000
d. Biaya Maufaktur variiabel Rp10,000

4. Biaya Manfactur ketika 500 Unit Sepeda diproduksi, Rp


a. Bahan baku langsung, 500 X Rp6,000 = Rp3,000,000
b. Tenaga kerja langsung, 500 X Rp3,000 = Rp1,500,000
c. Overhead Variable, 500 X Rp1,000 = Rp 500,000
d. Biaya overhead tetap = Rp1,000,000
Total manufacturing, 500 unit sepeda = Rp6,000,000

1
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Soal 2. Biaya Manufaktur.


Estimasi biaya per unit untuk PT B ketika perusahaan tersebut beroperasi pada tingkat
produksi dan penjualan 12,000 unit, adalah sebagai berikut:
Item Biaya Estimasi biaya per unit
- Bahan baku langsung Rp.32,000
- Tenaga kerja langsung Rp.10,000
- Overhead pabrik variable Rp.15,000
- Overhead pabrik tetap Rp.6,000
- Pemasaran variable Rp.3,000
- Pemasaran tetap Rp.4,000
Berdasarkan data tersebut saudara diminta:
1. Identifikasikan estimasi biaya konversi per unit
2. Identifikasikan estimasi biaya utama per unit
3. Tentukan estimasi total biaya variable per unit
4. Hitunglah total biaya yang akan dikeluarkan selama satu bulan dengan tingkat
produksi 14,000 unit dan tingkat penjualan sebesar 13,000 unit.
Jawab:
1. Biaya Konversi per unit, Rp 31,000
a. Biaya tenaga kerja langsung Rp10,000
b. Biaya Overhead, tetap dan variable Rp21,000
Biaya Konversi per unit Rp 31,000
2. Biaya utama per unit, Rp42,000
a. Biaya bahan langsung Rp32,000
b. Tenaga kerja langsung` Rp10,000
Biaya utama per unit Rp42,000
3. Biaya Variable per unit
a. Biaya tenaga kerja langsung Rp10,000
b. Biaya Bahan langsung Rp32,000
c. Biaya overhead pabrik Rp15,000
d. Biaya pemasaran Rp3,000
Biaya variable per unit Rp60,000
4. Biaya yang dikeluarkan pada tingkat 14,000 unit produk, Rp870,000,000
a. Biaya bahan langsung, 14,000 x Rp32,000 Rp448,000,000
b. Biaya Tenaga kerja langsung, 14,000 X Rp10,000 Rp140,000,000
c. Biaya overhead pabrik varibel, 14,000 X Rp15,000 Rp210,000,000
d. Biaya Overrhead pabrik tetap, 12,000 X Rp6,000 Rp72,000,000
Biaya produksi untuk 14,000 unit produk Rp870,000,000
2
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

5. Biaya total yang dikeluarkan untuk tingkat penjualan 13,000 unit produk,
Rp900,000,000
a. Biaya bahan langsung, 13,000 x Rp32,000 Rp416,000,000
b. Biaya tenaga kerja langsung, 13,000 x Rp10,000 Rp130,000,000
c. Biaya Overhead pabrik variable, 13,000 x Rp15,000 Rp195,000,000
d. Biaya overghead pabrik tetap, 12,000 x Rp6,000 Rp72,000,000
e. Biaya pemasaran variabel, 13,000 x Rp3,000 Rp39,000,000
f. Biaya pemasaran tetap, 12,000 X Rp4,000 Rp48,000,000
Biaya total untuk tingkat penjualan 13,000 unit produk Rp900,000,000

Soal 3. Biaya variable dan biaya tetap.


Pada tahun 2014, PT C memiliki tingkat penjualan sebesar Rp.19,950 dengan biaya variable
sebesar Rp 11,571 dan biaya tetap sebesar Rp7,623. Penjualan selama 2015 diperkirakan
akan naik sebesa 15%, dalam hubungan biaya diperkirakan akan tetap konstan.
Berdasarkann data tersebut saudara diminta untuk menentukan perkiraan laba yang akan
diperoleh PT C untuk tahun 2015.

Jawab:
2014 % 2015
Sales 19,950 100% 22,952,50
Varible cost 11.571 58% 13,396,65
Contribution marjin 8,379 42% 9,645,85
Fixed Cost 7,623 7,623
Net Income 756 2,022.85

Jadi perkiraan laba yang akan diperoleh adalah sebesar Rp2,022.85

PERTEMUAN KE 2. Topik: Konsep Biaya dan Sistem Informasi Biaya


Soal 1. Biaya, Kemampuan untuk Menelusuri dan Penetapan Harga.
Manajer jasa makanan dari Hotel Tridharma merencanakan struktur harga baru untuk jasa
layanan kamar. Telah ditentukan bahwa biaya hotel tersebut untuk segelas jus jeruk adalah
Rp.20,000 untuk memberikan marjin laba normal sebesar 75% dari penjualan tersebut,
maka harga yang harus dikenakan adalah sebesar Rp.80,000. Laba yang diperoleh adalah
Rp.60,000 (Rp.80,000 – Rp.20,000) yang merupakan 75% dari harga jual Rp.80,000.
Untuk item-item menu yang diantarkan oleh layanan kamar, harga yang lebih tinggi akan
dikenakan untuk menutup biaya antaran ke kamar tamu. Biaya antaran adalah sebesar
Rp.60,000 (belum termasuk niaya dari menu yang diantarkan). Untuk memperoleh laba
3
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

normal, maka rata-rata tambahan pendapatan sebesar Rp.240,000 harus diperoleh dari
setiap antaran. Laba yang didapat adalah Rp.180,000 (Rp.240,000 – Rp.60,000) yang
merupakan 75% dari pendapatan antaran.
Manajer jasa makanan mengestimasikan bahwa rata-rata antaran terdiri dari dua item, jadi
tambahan sebesar Rp.120,000 atau separuh dari total pendapatan antaran sebesar
Rp240,000 akan dikenakan ke harga setiap menu layanan kamar. Dengan demikian, harga
satu gelas jus jeruk menjadi Rp200,000 (Rp80,000 + Rp120,000).
Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:
1. Berapakan persentase marjin laba atas penjualan akan diperoleh jasa pesanan
layanan kamar yang terdiri atas empat gelas jus jeruk?.
2. Berapakah persentase marjin laba atas penjualan akan diperoleh dari pesanan
layanan kamar yang terdiri atas satu gelas jus jeruk?.
3. Apa yang dijasikan obyek biaya oleh manajer jasa makanan dalam menetapkan
harga layanan kamar?.
4. Seperti apakah perbaikan dalam definisi obyek biaya yang akan memberikan marjin
laba yang diinginkan yaitu 75% dari penjualan?.
5. Menggunakan perbaikan yang dimaksud di pertanyaan 4 tersebut, hitung kembali
persentase marjon laba untuk pertanyaa 1 dan 2.
6. Apa implikasi kompetitif dan struktur harga yang direncanakan oleh manajer
makanan. Dibandingkan dengan struktur harga yang sudah diperbaiki.

Soal 2. Biaya, Kemampuan untuk Menelusuri dan Penetapan Harga.


Beberapa toko ritel yang menerima kartu kredit bank akan memberikan diskon ke
pelanggan apabila mereka membayar secara tunai. Alasan di balik praktik ini adalah bahwa
bank yang memproses transaksi kartu kredit mengenakan biaya jasa (service fee), yang
besarnya mencapai 1% sampai 5% dari nilai transaki kartu kredit setuap bulannya. JIka
pelanggan membayar secara tunai dan bukannya dengan kartu kredit, pemilik took tidak
perlu membayar biaya tambahan.
Saudara diminta: jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Dalam menetapkan struktur harga dimana pembelian tunai maupun dengan
pembelian kartu lredit biasa terjadi, apa obyek biaya (cost object) yang relevan.
2. Apa implikasi dari hal ini terhadap harga di took dimana kartu kredit diterima tetapi
tdak diberikan diskon untuk pembayaran tunai.
3. Apa implikasi kompetitif untuk took yang digambarkan pada pertanyaan 2.

4
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

4. Dari pada menawarkan diskon atas transaksi tunai, mengapa tidak menurunkan
semua harga di took dan kemudian ,mengenakan biaya tambahan bagi pelanggan
yang menggunakan pembayaran kartu kredit, guna menutup biaya pemroresan
bank?.

PERTEMUAN 3. Analisi Perilaku Biaya.


Soal 1. Metode Tinggi-Rendah.
PT D ingin memisahkan bagian tetap dan bagian variable dari biaya pemeliharaan, yang
diyakini oleh perusahaan tersebut sebagai biaya semivariabel, dan diukur terhadap jam
mesin. Informasi berikut telah disediakan untuk enam bulan terakhir tahun 2015

Bulan Jam Mesin Biaya Pemeliharaan


Maret 2,550 Rp.1,275,000
April 2,300 1,200,000
Mei 2,100 1,100,000
Juni 2,600 1,300,000
Juli 2,350 1,225,000
Agustus 2,450 1,250,000
Dengan menggunakan metode titik tertinggi-terendah, saudara diminta:
1. Menghitung tariff biaya pemeliharaan variable per jam mesin
2. Menghitung biaya pemelihharaan tetap
3. Membuat bentuk persamaan atas biaya pemelihraan tersebut.
4. Dengan asumsi, bila pada bulan September perusahaan bekerja selama 2,700 jam
mesin, berapakah taksiran biaya pemelihraan total untuk bulan tersebut.
5.
Jm BP
Mei 2,100 Jm 1,100,000
JUni 2,600 JM 1,300,000
Perubahan 500 200,000

Tarif Biaya Pemeliharaan Variabel per JM adalah (200,000 ; 500) = Rp400

Total Cost = Variabel Cost + Fixed Cost


1,275,000 = (2,550 s 400) + FC
FC = 255,000
Jadi Total Biaya pemeliaraan tetap = Rp 255,000
5
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

TC = 400X + 255,000
TC = (400 x 2.700) + 255,000 =
= 1,335,000

Soal 2. Metode Kuadrat Terkecil.


Data berikut dikumpulkan dari periode 12 bulan tahun 2009 terakhir oleh akuntan biaya di
salah satu pabrik PT E.

Bulan Biaya Listrik Jam Mesin


Januari Rp.1,600,000 2,790
Februari 1,510,000 2,680
Maret 1,500,000 2,600
April 1,450,000 2,500
Mei 1,460,000 2,510
Juni 1,520,000 2,610
Juli 1,570,000 2,750
Agustus 1,530,000 2,700
September 1,480,000 2,530
Oktober 1,470,000 2,520
November 1,450,000 2,490
Desember 1,460,000 2,520
Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:
Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, hitunglah biaya tetap dan tariff biaya listrik
variable per jam mesin.

PERTEMUAN 4. Analisi Perilaku Biaya.


Soal 1. Analisis perilaku biaya, Analisis Korelasi, Kesalahan Standard an Estimasi.
Data berikut ini untuk dikumpulkan oleh kontroller dari PT F selama 12 bulan terakhir:

Bulan Biaya Pemeliharaan Jam Mesin


Januari Rp.2,200,000 2,500
Februari 2,130,000 2,350
Maret 2,000,000 2,000
April 2,170,000 2,400
Mei 2,050,000 2,100
Juni 2,220,000 2,600

6
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Juli 2,150,000 2,450


Agustus 2,250,000 2,550
September 2,290,000 2,700
Oktober 2,150,000 2,450
November 2,210,000 2,400
Desember 2,100,000 2,300
Total Rp.25,920,000 28,800

Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:


1. Dengan menggunakan metode titik tertinggi-terendah, tentukan rata-rata biaya
pemelihraan tetap per bulan dan tariff biaya pemelihraan variable per jam mesin.
2. Tentukan biaya pemelihraan tetap dan tarip biaya pemelihraan variable per jam
mesin dengan menggunakan metode kuadrat terkecil.
3. Hitung koefisien korelasi dan koefisen determinasi, r 2 , antara jam mesin dan biaya
pemeliharaan.
4. Hitung kesalahan standard estimasi.
5. Tentukan internal keyakinan 95% untuk biaya pemeliharaan pada tingkat aktivitas
2,500 jam.

PERTEMUAN KE 5: Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya.


Soal 1. Harga Pokok Barang Yang Dijual.
PT G mengeluarkan total biaya manufaktur Rp.110,000 di bulan juli. Persediaan adalah
sebagai berikut:

30 Juni 31 Juli
Barang Jadi Rp.150,000 Rp.60,000
Barang Dalam Proses 80,000 90,000
Diminta: Hitunglah harga pokok barang yang dijual untuk bulan juli.

Biaya produksi 110,000


Barang dalam proses, 30 juni 80,000
190,000
Barang dalam proses, 31 Juli (90,000)
Harga pokok barang yang di produksi 100,000

7
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Persediaan barang jadi, 30 juni 150,000


Persdiaan barang siap dijual 250,000
Persediaan barang jadi, 31 Juli (60,000)
Harga Pokok barang yang dijual 190,000

Soal 2. Harga Pokok Barang Yang djual.


PT H telah mengumpulkan informasi berikut berkaitan dengan operasinya di bulan mei:
Barang dalam proses, awal Rp.250,000
Bahan baku langsung yang digunakan 90,000
Barang jadi, saldo akhir 300,000
Tenaga kerja langsung 60,000
Barang dalam proses, saldo akhir 210,000
Overhead pabrik 80,000
Barang jadi, saldo awal 340,000
Diminta: Buatlah laporan harga pokok barang yang dijual.
Jawab:
Bahan baku langsung yang digunakan (material used) 90,000
Biaya tenaga kerja langsung (Direct labor) 60,000
Biaya overhead pabrik (Overhead applied) 80,000
Total Biaya Produksi (Total Production Cost) 230,000
Persediaan dalam proses awal (Work in Process, Beginning) 250,000
480,000
Persediaan dalam proses akhir (Work in Process, Ending) (210,000)
Harga Pokok Barang Yang Di produksi (Cost Of Goods Manufactured) 270,000
Persediaan barang jadi awal (Finihsed Goods, Beginning) 340,000
Harga Pokok Barang Yang Siap Djual (Cost of Goods Available For Salse) 610,000
Persediaan barang jadi akhir (Finished Good, Ending) (300,000)
Harga Pokok Barang Yang Dijual (Cost of Goods Sold) 310,000

Soal 3. Harga Pokok Produksi; Harga Pokok Barang Yang Dijual.


PT I, mengeluarkan biaya berikut selama bulan berjalan:
- Tenaga kerja langsung 120,000
- Ovehead pabrik 108,000
- Pembelian bahan baku langsung 160,000

Biaya persediaan dihitung sebagai berikut:

8
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Saldo Awal Saldo Akhir


Barang Jadi 27,000 26,000
Barang Dalam Proses 61,500 57,500
Bahan baku langsung 37,500 43,500

Saudara diminta:
1. Hitung harga pokok barang yang diproduksi
2. Harga pokok barang yang dijual.

Jawab:
Persediaan Bahan Baku awal Langsung (Direct Material, beginning) 37,500
Pembelian bahan baku langsung (Purchases) 160,000
Persediaan bahan baku langsung yang siap dipakai (Cost of material
available for used) 197,500
Persediaan bahan baku akhir (Direct Material, Eeding) (43,500)
Bahan baku langsung yang digunakan (material used) 154,000
Biaya tenaga kerja langsung (Direct labor) 120,000
Biaya overhead pabrik (Overhead applied) 108,000
Total Biaya Produksi (Total Production Cost) 382,000
Persediaan dalam proses awal (Work in Process, Beginning) 61,500
443,500
Persediaan dalam proses akhir (Work in Process, Ending) (57,500)
Harga Pokok Barang Yang Di produksi (Cost Of Goods Manufactured) 1 386,000
Persediaan barang jadi awal (Finihsed Goods, Beginning) 27,000
Harga Pokok Barang Yang Siap Djual (Cost of Goods Available For Salse) 413,00
Persediaan barang jadi akhir (Finished Good, Ending) 26,000
Harga Pokok Barang Yang Dijual (Cost of Goods Sold) 2 387,000

PERTEMUAN KE 6. Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya.


Soal 1. Ayat jurnal untuk siklus akuntansi biaya.
PT AA memiliki transaksi berikut selama bulan maret 2016.
1. Bahan baku dibeli secara kredit, Rp.40,000
2. Bahan baku yang diminta Rp.33,000 untuk produksi, diantaranya Rp.2,000 untuk
penggunaan tidak langsung
3. Perusahaan mencatat total beban gaji Rp.40,000
4. Beban gaji tersebut dibayar tunai.

9
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

5. Dari total beban total gaji, Rp32,000 merupakan beban tenaga kerja langsung, dan
Rp.8,000 merupakan beban tenaga kerja tidak langsung
6. Berbagai biaya overhead sebesar Rp.4.000 dibayar tunai.
7. Berbagai biaya overhead Rp.18,000 diperoleh secara kredit.
8. Overhead pabrik lain-lain terdiri atas penyusutan Rp.2.100, asuransi yang jatuh
tempo Rp.780, dan pajak kekayaan yang masih harus dibayar Rp.1,250.
9. Total overhead pabrik dibebankan ke perkiraan barang dalam proses.
10. Biaya dari produksi yang sudah selesai dan ditransfer ke gudang, Rp.92,000.
11. Penjualan secara kredit sebesar Rp.80,000 dan separuhnya telah ditagih dibulan
berjalan. Harga pokok penjualan sebesar 75% dari harga jual.
Diminta: buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut di atas.
Jawab
1 Dr Matrial 40,000
Cr Account Payable 40,000

2 Dr Work in Process 31,000


FOH Control 2,000
Cr Material 33,000

3 Dr Payroll 40,000
Cr Accrued Payroll 40,000

4 Dr Accrued Payroll 40,000


Cr Cash 40,000

5 Dr Work in Process 32,000


FOH Controll 8,000
Cr Payroll 40,000

6 Dr FOH Controll 4,000


Cr Cash 4,000

7 Dr FOH Controll 18,000


Cr Accounts Payable 18,000

8 Dr FOH Controll 4,130


Cr Accumulated Depreciation 2,100

10
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Prepaid Insurance 780


Property tax payable 1,250

9 Dr Work in Process 36,130


Cr FOH Applied 36,130

10 Dr Finished Goods 92,000


Cr Work In Process 92,000

11 Dr Cash 40,000
Account Receivable 40,000
Cr Sales 80,000

Dr Cost Of Good Sold 60,000


Cr Finshed Good 60,000

Soal 2.Harga Pokok Produksi dan Penjualan.


Selama bulan Juli 2017, PT AB menyediakan data sebagai berikut:
- harga pokok barang yang produksi, Rp.50,000,
- bahan baku langsung yang digunakan, Rp.16,000,
- harga pokok barang yang dijual, Rp.60,000
- Tenaga kerja langsung, Rp.24,000
- Persediaan awal bahan baku, Rp8,000
- Persediaan Akhir bahan baku, Rp17,000
- Pembelian bahan baku, Rp.25,000
- Barang tersedia untuk dijual, Rp.70,000
- Total biaya overhead pabrik, Rp.20,000
- Barang dalam proses per 1 Juli, Rp.15,000
- Barang dalam proses per 31 juli, Rp.25,000
- Biaya Penjualan dan Adminsitrasi, Rp15,000
- Perusahaan mengguanakan satu akun bahan baku untuk bahan langsung dan tidak
langsung.

Saudara diminta:
1. Menyusun Laporan harga pokok barang yang dijual.
2. Ikhtusar ayat jurnal untuk mencatat:
a. Pembelian bahan baku secara kredit.
b. Penggunaan bahan baku, termasuk bahan baku tidak langsung sebesar Rp2,000

11
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

c. Akrual dari beban gaji, termasuk untuk tenaga kerja tidak langsung sebesar
Rp5,000.
d. Distribusi biaya tenaga kerja langsung.
e. Tramsfer unit barang yang selesai ke barang jadi.
f. Penjualan secara kredit, dengan harga jual yang naikkan (markup) 75% dari biaya
produksi.
Jawab:
-Persediaan awal bahan baku Rp8.000 +
-Pembelian bahan baku Rp25,000
-Persediaan bahan baku siap dipakai Rp33,000
-Persediaan akhir bahan baku Rp17,000 +
-Pemakaian Bahan Baku Rp16,000
-Biaya temaga kerja langsung Rp24,000
-Biaya overhead Rp20,000
-Total biaya produksi Rp60,000
-Persdiaan awal barag dalam proses Rp15,000
Rp75,000
-Peesediaan akhir barang dalam peoses (Rp25,000)
-Harga Pokok Barang yang diproduski Rp50,000
-Persdiaan awal barang jadi Rp20,000
-Persediaan yang siap dijual Rp70,000
-Persediaan akhir Barang jadi (Rp10,000)
-Harga Pokok Barang yang dijual Rp60,000
Ayat jurnal:
1. Pembelian bahan baku
Dr. Material Rp25,000
Cr. Account Payable Rp.25,000
2. Pemakaian Bahan Baku
Dr. WIP Rp14,000
FOH Control Rp2,000
Cr. Material Rp16,000
3. Akrual Biaya Tenaga Kerja Langsung dan tenaga kerja tidak langsung
Dr. Payroll Rp24,000
Cr. Accrued Payroll Rp24,000
4. Distribusi Tenaga kerja langsung
Dr. WIP Rp19,000
FOH Controll Rp5,000

12
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Cr. Payroll Rp24,000


5. Transfer Barang ke Barang jadi.
Dr. Finished Goods Rp50,000
Cr. WIP Rp50,000
6. Hasil Penjualan.
Dr. AR Rp105,000
Cr Sales R[105,000
Harga Pokok Barang Yang dijual
Dr. COGS Rp60,000
Cr. Finished Goods Rp60,000
PERTEMUAN KE 7. Akumulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing).
Soal 1. Biaya manufaktur; dua Departemen.
Bulan lalu PT AC menggunakan bahan baku senilai Rp.60,000 untuk produksi. Departemen
Penggilingan menggunakan 8,000 jam tenaga kerja langsung dengan biaya Rp.5,60 per jam,
dan Departemen Mesin menggunakan 4,600 jam tenaga kerja langsunhg dengan biaya
Rp.6,00 per jam. Overhead pabrik dibebankan dengan tariff Rp.6,00 per jam tenaga kerja
langsung di Departemen Penggilingan dan Rp.8,00 per jam tenaga kerja langsung di
Deaprtemen Mesin. Akun persediaan memiliki saldo awal dan saldo akhir sebagai berikut:
Saldo Awal Saldo Akhir
Barang Jadi 19,000 18,000
Barang Dalam Proses 15,000 17,600
Bahan baku langsung 22,000 17,000
Saudara Diminta:
1. Total biaya dari pekerjaan dalam proses.
2. Biaya dari pesanan yang selesai.
3. Biaya dari pesanan yang dijual
4. Biaya konversi
5. Biaya bahan baku yang dibeli.

Jawab:
Pemakaian Bahan Baku * 60,000
Biaya Tenaga Kerja:
Departemen Penggiingan: 8.000 X Rp5,60 44,800
Departemen Mesin: 4,600 X Rp6 27,600 72,400
BOP:
Departemen Penggilingan: 8000x Rp 6,00 48,000
Departemen Mesin: 4,600 X Rp 8,00 36,800 84.800
13
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Jumlah Biaya Produksi 217,200


*
Persediaan Awal Bahan Baku 22,000
Pembelian 55,000 5)
Bahan Baku Siap untuk Digunakan 77,000
Persediaan Akhir Bahan Baku 17,000
Bahan Dipakai 60,000
BTK 72,400
BOP 84,800
Total Biaya Produksi 217,200
Persediaan Awal BDP 15,000
232,200 1)
Persediaan Akhir BDP 17,000
Harga POkok Barang Yang Diproduksi 215,200 2)
Perediaan Awal Barang Jadi 19,000
Harga POkok Persediaan siap dijual 234,200
Perasediaan akhir Barang Jadi 18,000
Harga Pokok Barang Yang Dijual 216,200 3)

Biaya Konversi
BTK 72,400
BOP 84,800
Biaya Konversi 157.200 4)

Biaya Utama:
BBB 60,000
BTK 72,400
132,400

Soal 2. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan.


PT AD memiliki persediaan per 1 maret 2016 sebagai berikut:

Barang Jadi Rp.15,000


Barang Dalam Proses 19,070
Bahan baku 17,000
Persediaan Barang dalam Proses merupakan akun pengendali dari tiga pesanan, yaitu
sebagai berikut:
Pesanan 621 Pesanan 622 Pesanan 623
Barang Baku Rp. 2,800 Rp. 3,400 Rp. 1,800
Tenaga Kerja 2,100 2,700 1,350

14
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Overhead pabrik dibebankan 1,680 2,160 1,080


Total 6,580 8,260 4,230
Berikut ini adalah informasi yang berkaitan dengan operasi perusahaan selama bulan
maret:
1. Bahan baku dibeli dan diterima seharga Rp.19,000 dengan syarat 2/10 – n/30
2. Bahan baku yang diminta untuk produksi sebesar Rp.21,000 dimana dari jumlah
tersebut Rp.2,400 merupakan bahan tidak langsung, selisihnya disitribusikan ke
pesanan 621, 622 dan 623 berturut-turut Rp.5,300, Rp.7.400 dan Rp.5,900.
3. Bahan baku yang dikembalikan ke gudang adalah Rp.600, dimana diantara Rp.200
berasal dari bahan tidak langsung, dan selisihnya berasal dari pesanan no. 622.
4. Bahan bakun dikembalikan ke pemasok sebesar Rp800.
5. Beban gaji sebesar Rp.38,000 harus dibayar dan diakrual di bulan maret.
6. Dari beban gaji tersebut terdiri dari: 55% tenaga kerja langsung, 20% tenaga kerja
tidak langsung, 15% gaji bagian penjualan dan 10% gaji bagian adminsitrasi. Biaya
tenaga kerja langsung disitribusikan ke pesnan no. 621, no. 622 dan no. 623
berturut-turut Rp.6,240, Rp.8,160 dan Rp6,230.
7. Biaya overhead pabrik selain yang telah disebutkan di atas berjumlah Rp.9,405, yang
bterditri atas: beban penyusutan bangunan dan peralatan pabrik Rp.2,.000 dan
beban asuransi yang sudah jatuh tempo Rp.250 dan sisanya Rp.7,155 belum dibayar
sampai akhir bulam maret.
8. Beban overhead pabrik dibebankan le produksi dengan tariff 80% dari biaya tenaga
kerja langsung yang dibebankan pada tiga pesanan berdasarkan biaya tenaga kerja
bulan maret.
9. Pesanan no. 621 dan 622 diselsaikan dan ditransfer ke barang jadi.
10. Pesanan no. 621 dan 622 dikirim dan ditagih ke pelanggan dengan laba kotrr 40%
dari harga pokok penjualan.
Diminta:
1. Buatlah kartu harga pokok pesanan untuk memposting saldo awal.
2. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut di atas, kemudian postingkan
ke buku besar persediaan dan ke kartu harga pokok pesanan masing2.
3. Buatlah daftar persediaan per 31 Maret.

PERTEMUAN KE 8. Akumulasi Biaya Proses (Process Cost Accumulation).

Soal 1. Laporan Biaya Produksi; Departemen Pertama, Biaya Rata-rata Tertimbang.

15
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

PT AE adalah suatu pabrik menghasilkan suatu produk yang diproses melalui dua
departemen produksi A dan B. Prosuk ini dibuat dari lempengan logam yang dipotong dan
dibentuk di Departemen Pemotongan dan Pembentukan. Produk ini kemudian ditransfer ke
departemen Perakitan, dimana bagian-bagian lain yang dibelai dari pemasok luar
ditambahkan ke unit dasar. Oleh karena hanya satu produk yang dihasilkan, maka system
perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan. Perusahaan menggunakan asumsi aliran
biaya rata-rata tertimbang untuk mempertang-gungjawabkan persediaan dalam proses.
Data yang berkaitan dengan operasi bulan November 2015 di departemen Pemotongan,
adalah:
Jumlah unit di persediaan awal 800
Jumlah unit yang mulai diproses selama periode berjalan 3,200
Jumlah unit yang ditransfer ke departemen Perakitan selama
periode berjalan 3,400
Jumlah unit di persediaan akhir (75% bahan baku, 40% tenaga kerja, 25%
overhead 600

Persediaan Ditambahkan di
awal bulan berjalan
Biaya yang dibebankan ke departemen:
-Bahan baku Rp.17,923,000 Rp.68,625,000
-Tenaga kerja langsung 2,352,000 14,756,000
-Overhead pabrik 3,800.000 29,996,000

Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:


1. Menyusun laporan biaya produksu departemen pemotongan dan pembentukan
untuk bukan November.
2. Ayat jurnal untuk mencatat persediaan yang selesai dan ditransfer ke Dapertemen
Perakitan.

JAWAB:
LAPORAN BIAYA PRODUKSI-DEPARTEMEN PEMOTONGAN
BULAN NOVEMBER 2015

Data Kuantitas.
Persediaan awal BDP 800
Tambahan unit yang diproses 3,200
4,000
Ditransfer ke departemen berikutnya 3,400
16
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Persediaan Akhir BDP (BB 75%, BTK 40%, dan BOP 25%) 600
4,000

Biaya yang ditambahkan ke departemen Total Cost Unit Cost


Dari Pesediaan Awal
Biaya Bahan Baku 17,923,000
BIaya Tenaga Kerja 2,352,000
Biaya Overhead 3,800,000
24,075,000
Biaya Bulan berjalan:
Biaya Bahan Baku 68,625,000 22,480
Biaya Tenaga Kerja 14,756,000 4,700
Biaya Overhead Pabrik 29,996,000 9,520
113,377,000 36,700
Total Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 137,452,000 36,700
Harga Pokok untuk unit yang ditransfer ke departemen
berikutya: 3,400 X 36,700 124,780,000
Harga Pokok Untuk Unit Dalam Proses (600 unit)
Bahan Baku = 600 x 75% X 22,480 10,116,000
Biaya Tenaga Kerja = 600 x 40% X 4,700 1,128,000
Biaya Overhead – 600 X 25% X 9,520 1,428,000 12,672,000
137,452,000
Unit Ekuivalen
Bahan Baku = 3,400 + (600 x 75%) = 3,850
Biaya Teaga kerja = 3,400 X (600 X 40%) 3,640
Baya Overhead Pabrik = 3,400 + (600 X 25% ) 3,550
Unit Cost:
Bahan Baku = (17,923,000 + 68,625,000) : 3.850 22,480
Biaya Tenaga Kerja = ( 2,352,000 + 14,756,000) : 3,640 4,700
Biaya Overhead = (3,800,000 + 29,996,000) : 3,550 9,520

Soal 2. Laporan Biaya Produksi; Departemen ke dua: biaya rata-rata tertimbang.


PT AF memproduksi satu jenis produk yang diproses pada departemen A dan B. Produk
terbuat dari kayu yang dipotong di departemen A dan kemudian ditransfer ke departemen
B, dimana pemotongan tersebut dirakit bersama-sama dengan bagian-bagian yang dibeli
dari pemasok luar. Oleh karena hanya satu jenis produk yang dihasilkan, maka perusahaan
menggunakan sistem biaya berdasarkan proses, dengan asumsi aliran biaya rata-rata
tertimbang untuk mempertanggungjawab-kan persediaan barang dalam proses. Selama
bulan februari 2015, diterima 2,100 unit dari departemen B, dan 2,000 unit ditransfer
keluar ke departemen barang jadi. Pada akhir hari kerja.ada 500 unit dipersediaan akhir

17
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

departemen B dengan tingkat penyelesaian bahan baku 80%, dan biaya konversi 60%. Data
yang berkaitan dengan operasi bulan Februari departemen B, yaitu sebagai berikut:
Persediaan Ditambahkan di
awal bulan berjalan
Biaya yang dibebankan ke departemen:
-Biaya dari departemen sebelumnya Rp.11,800.000 Rp.63,200,000
-Bahan baku 4,000,000 21,200,000
-Tenaga kerja langsung 1,200,000 17,660,000
-Overhead pabril 2,400,000 35,320,000
Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:
1. Menyusun laporan biaya produksi departemen B untuk bukan Februari.
2. Ayat jurnal untuk mencatat persediaan yang selesai dan ditransfer ke Dapertemen B.

PERTEMUAN KE IX. Akumulasi Biaya Proses (Process Cost Accumulation).- Lanjutan

Soal 1.Laporan Biaya Produksi; bahan baku ditambahkan dalam dua tahap, biaya rata-rata
tertimbang (Avergae Costing).
PT AG memproduksi suatu produk yang diproses pada tiga departemen. Produk dibuat dari
lempengan logam yang dipotong pada deparemen pemotongan, kemudian ditansfer ke
departemen pembentukan, dimana logam itu dibentuk dan bagian-bagian dibeli dari
pemasok luar ditambahkan ke unit. Produk tersebut kemudian ditransfer ke departemen
penyelesaian, dimana unit tersebut di cat dan dikemas. Perusahaan menggunakan sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses dengan menggunakan aliran biaya rata-rata
tertimbang untuk mempertanggungjawabkan persediaan barang dalam proses.

Bahan baku ditambahkan dalam dua tahap dalam departemen pembentukan. Bahan baku
A ditambahkan pada awal proses, dan bahan baku B ditambahkan di akhir proses. Diakhir
bulan mei, ada 600 unit barang dalam proses di departemen pembentukan, dengan tingkat
penyelesaian 50% untuk tenaga kerja dan overhead. Selama bulan juni, 3,900 unit diterima
dari departemen pemotongan dan 4,100 unit diselesaikan dan di transfer ke departemen
penyelesaian. Diakhir bulan juni, ada 400 unit masih dalam proses di departemen
pembentukan, dengan tingkat penyelesaian 30% untuk tenaga kerja dan overhead.

Data yang berkaitan dengan operasi di departemen pembentukan untuk bulan maret
adalah sebagai berikut:

Persediaan Ditambahkan di
awal bulan berjalan
18
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Biaya yang dibebankan ke departemen:


-Buaya dari departemen sebelumnya Rp4,422.000 Rp29,328,000
-Bahan baku A 2,805,000 19,695,000
-Bahan baku B 2,030,000 12,320,000
-Tenaga kerja langsung 1,250,000 15,630,000
-Overhead pabrik 1,875,000 23,445,000

Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:


1. Menyusun laporan biaya produksi departemen pembentukan untuk bukan Juni.
2. Ayat jurnal untuk mencatat persediaan yang selesai dan ditransfer ke Dapertemen
pembentukan.

JAWAB:
Data Kuantitas.
Persediaan awal BDP (Biaya Konversi 50%) 600
Diterima dari departemen sebelumnya 3,900
4,500
Ditransfer ke departemen berikutnya 4,100
Persediaan Akhir BDP (Biaya Konversi 30%) 400
4,500

Biaya yang ditambahkan ke departemen Total Cost Unit Cost


Dari Pesediaan Awal 4,422,000
Biaya Bahan Baku A 2,805,000
Biaya Bahan Baku B 2,030,000
BIaya Tenaga Kerja 1,250,000
Biaya Overhead 1,875,000
12,382,000
Biaya Bulan berjalan:
Biaya dari Departemen Sebelunya 29,328,000 7,500
Biaya Bahan Baku A 19,695,000 5,000
Biaua Baha Baku B 12,320,000 3,500
Biaya Tenaga Kerja 15,630,000 4,000
Biaya Overhead Pabrik 23,445,000 6,000
100,418,000 26,000
Total Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 112,800,000 26,000

Harga Pokok untuk unit yang ditransfer ke departemen


berikutya: 4.100 x 26,000 106,600,000
Harga Pokok Untuk Unit Dalam Proses (400 unit)
Biaya dari departemen sebelumnya = 400 x 7,500 3,000,000
Bahan Baku A = 400 x 5,000 2,000,000
19
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Bahan Baku B = 0
Biaya Tenaga Kerja = 400 x 30% X 4,000 480,000
Biaya Overhead = 400 X 30% X 6,000 720,000 6,200,000
Jumlah Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 112,800,000
Unit Ekuivalen
Biaya dari departemen Sebelumnya = 4100 + 400 = 4,500
Bahan Bau A = 4100 + 400 4,500
Bahan Baku B = 4.100 4,100
Biaya Teaga kerja = 4.100 + (400 X 30%) 4,220
Baya Overhead Pabrik = 4,100 + (400 X 30%) 4.220

Unit Cost:
Biaya dari departemen sebelumya = 4,422,000 + 29,328,000) : 4.500 = 7,500
Bahan Baku A = (2,805,000 + 19,695,000) : 4.500 = 5,000
Bahan Baku B = (2,030,000 + 12,320,000) : 4,100 = 3,500
Biaya Tenaga Kerja langsung = (1,250,000 + 15,630,000) ; 4,220 = 4,000
Biaya Overhead pabrik = (1,875,000 + 23,445,000) : 4,220 = 6,000

Soal 2. Laporan Biaya Produksi: Depretemn kedua: FIFO.


PT AH memproduksi satu jenis produk dalam dua departemen, yaitu pemotongan dan
perakitan. Produk dibuat dari lempengan logam yang dipotong, dibentuk dan dicat di
departemen pemotongan, kemudian produk tersebut ditransfer ke departemen perakitan,
dimana bagian-bagian yang dibeli dari pemasok luar ditambahkan ke unit. Sistem
perhitunga biaya bverdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya FIFO digunakan untuk
mempertanggungjawabkan persediaan barang dalam proses. Data yang berkaitan dengan
operasi bulan November 2015 untuk departemen perakitan yaitu sebagai berikut:
Jumlah unit di persediaan awal (50% bahan baku, 40% biaya konversi) 1,200
Jumlah unit yang ditransfer dari departemen pemotongan selama periode
berjalan 2,800
Jumlah unit yang ditransfer ke persediaan barang jadi selama periode berjalan 3,000
Jumlah unit di persediaan akhir (90% bahan baku, 80% biaya konversi) 1,000

Persediaan Ditambahkan di
awal bulan berjalan
Biaya yang dibebankan ke departemen:
-Biaya dari departemen sebelumnya Rp17,280,000 Rp40,600,000
-Bahan baku 5,550,000 30,690,000
-Tenaga kerja langsung 2,400,000 16,932,000
-Overhead pabrik 3,600,000 25,398,000

20
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Diminta: buatlah laporan biaya produksi bulan november dengan mengunakan aliran biaya
FIFO departemen Perakitan.
JAWAB:
Data Kuantitas.
Persediaan awal BDP (50% BB dan 40% BK) 1,200
unit yang diterima dari departemen sebelumnya 2,800
4,000
Ditransfer ke departemen berikutnya 3,000
Persediaan Akhir BDP (BB 90%, BK 80%) 1,000
4,000

Biaya yang ditambahkan ke departemen Total Cost Unit Cost


Dari Pesediaan Awal
Biaya dari department sebelumnya 17,280,000
Biaya Bahan Baku 5,550,000
BIaya Tenaga Kerja 2,400,000
Biaya Overhead Pabrik 3,600,000
28,830,000
Biaya Bulan berjalan:
Biaya dari departemen sebelumnya 40,600,000 14,500
Biaya Bahan Baku 30,690,000 9,300
Biaya Tenaga Kerja 16,932,000 5,100
Biaya Overhead Pabrik 25,398,000 7,650
113,620,000 36,550
Total Biaya yang harus dipertanggungjawabkan 142,450,000 36,550
Dari persediaan awal (1.200 unit)
Harga Pokok 28,830,000
Biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pers awal:
Bahan Baku = 1,200 x 50% x 9,300 5,580,000
Biaya teenage kerja langsung = 1,200 x 60% X 5,100 3,672,000
Biaya Overhead pabrik = 1,200 X 60% X 7,650 5,508,000 43,590,000

Produksi bulan berjalan = 1,800 umit X 36,550 65,790,000


109,380,000
Biaya dari departemen sebelumnya = 1,000 x 14,500 14,500,000
Bahan Baku = 1,000 x 90% X 9,300 8,370,000
Biaya Tenaga Kerja = 1,000 x 80% X 5,100 4,080,000
Biaya Overhead – 1,000 X 80% X 7,650 6,120,000 33,070,000
142.450.00
0
Unit Ekuivalen:
Biaya dari sepretemen sebelumnya = 2,800

21
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Bahan Baku = (1,200 x50% )+1,800+ (1,000 x 90%) = 3,300


Biaya Teaga kerja = (1,200 x 60%) + 1,800 X (1,000 X 80%) = 3,320
Baya Overhead Pabrik = (1,200 x 60%) 1,800 + (1,000 X 80% ) = 3,320

Unit Cost:
Biaya dari department sebelumnya = 40,600,000 : 2,800 = 14,500
Bahan Baku = 30,690,000 : 3,300 = 9,300
Biaya Tenaga Kerja = 16,932,000 : 3,320 = 5,100
Biaya Overhead = 25,398,000 : 3,320 = 7,650

PERTEMUAN KE X : Biaya Mutu dan Akuntansi Untuk Kehilangan Dalam Proses Produksi

Soal 1, Pengerjaan Kembali karena Kegagalan Internal.


PT AAA memproduksi beberapa jenis furniture luar ruang. Biaya produksi diper-
tanggungjawabkan menggunakan system biaya pesanan. Selama periode berjalan, 100
meja logam diproduksi untuk pesanan no. 275. Biaya yang dibebankan ke pesana tersebut
sebelum inspeksi adalah:

Bahan baku Rp.3,300,000


Tenaga Kerja (150 jam x Rp.10,000 per jam) Rp.1,500,000
Overhead pabrik (Rp.12,000 per jam Rp.1,800,000
Total Biaya Pesanan No. 275 Rp.6,600,000

Inspeksi mengungkapkan bahwa cincon untuk paying belum dipasang ke meja. Untuk
memperbaiki kecerobohan tersebut, satu komponen kecil dilas ke kaki meja, yang
kemudian dicat kembali. Komponen tersebutr harganya Rp.500 untuk setiap meja dan biaya
cat dasar serta akhirnya adalah Rp.1,000 per meja. Setiap meja membutuhkan ¼ jam
tenaga kerja.

Diminta: buatlah ayat jurnal untuk mencatat biaya pengerjaan kembali dan transfer meja
yang sudah selesai ke perseediaan barang jadi.

Soal 2. Pengerjaan kembali karena perubahan oleh pelanggan.


PT BBB mem[produksi alat ukur dan instrument pesawat terbang. Selama tahun berjalan,
1,000 unit alat ukur dengan desain khusus mulai diproduksi untuk ABC Aircraft. Biaya yang
dibebankan ke pesanan tersebut adalah:
Bahan baku Rp20,000,000
Tenaga Kerja (1,000 jam x Rp.15,000 per jam) Rp.15,000,00
0
Overhead pabrik (Rp.30,000 per jam Rp.30,000,00
22
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

0
Total Biaya Pesanan No. 275 Rp.65,000,00
0

Sebelum mengambil kiriman alat ukur, insinyur di ABC aircraft mengubah spesifikasi desain.
Perubahan tersebut mengharuskan penggantian suatu komponen. Komponen pengganti
tersebut harganya Rp1,000 per unti dan membutuhkan 10 menit untuk memasang
komponen pengganti tersebut ke setiap unit. Perubahan berlaku untuk seluruh 1,000 unit
yang diproduksi untuk pesanan tersebut.

Saudara diminta: buat ayat jurnal untuk mencatat biaya pengerjaan kembali dan biaya
pesanan yang dikirimkan ke pelanggan, asumsikan perusahaan menagih pesanannya ke
pelanggan dengan harga sebesar 150% dari biaya pokoknya.

Soal 3. Alokasi Biaya Bersama.


Bila diketahui data sebagai berikut:
- Persediaan awal produk utama, 2,000 Unit @ Rp25
- Produksi, 22,000 unit produk utama dan 4,000 unit produk sampingan
- Jumlah Biaya bersama Rp550,000
- Penjualan 20,000 unit produk utama dan 4,000 unit produk sampingan
- Hasil Penjualan produk utama, Rp700,000
- Hasil penjualan produk sampingan, Ro48,000
- Biaya admninistrasi dan pemasaran, Rp60,000
Jika hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai:
1. Pengurang Harga Pokok Barang Yang dijual, maka laba kotor Rp….
2. Pengurang biaya produksi, maka laba kotor Rp…
3. Pendapata Lain-Lian, maka laba bersih Rp…
4. Sebagai penambah penjualan produk utama., maka laba bersih Rp….

23
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

JAWAB:
(3). Laba bersih, Rp188,000
Hasil penjualan produk utama, 20,000 unit @ Rp35 Rp700,000
Harga Pokok barang yang dijual:
Persediaan awal, 2,000 unit @ rp25 Rp50,000
Biaya produksi, produk utama 22,000 unit @ Rp25 Rp550,000
Sial dijual, 24,000 unit @ Rp25 Rp600,000
Persediaan akhir, 4,000 unit @ Rp25 Rp100,000
Harga Pokok Barang yang dijual Rp500,000
Laba Kotor Penjualan Rp200,000
Biaya adminsitrasi dan pemasaran Rp60,000
Laba operasional Rp140,000
Pendapatan Lain2:
Hasil penjualan produk sampingan, 4,000 unit Rp48,000
Laba bersih Rp188,000

(4). Laba bersih, Rp188,000


Hasil penjualan produk utama, 20,000 unit @ Rp35 Rp700,000
Hasil penjualan produk sampingan, 4,000 unit Rp48,000
Total penjualan Rp748,000
Harga Pokok barang yang dijual:
Persediaan awal, 2,000 unit @ rp25 Rp50,000
Biaya produksi, produk utama 22,000 unit @ Rp25 Rp550,000
Sial dijual, 24,000 unit @ Rp25 Rp600,000
Persediaan akhir, 4,000 unit @ Rp25 Rp100,000
Harga Pokok Barang yang dijual Rp500,000
Laba Kotor Penjualan R2480,000
Biaya adminsitrasi dan pemasaran Rp60,000
Laba bersih Rp188,000

(1). Laba kotor, Rp248,000


Hasil penjualan produk utama, 20,000 unit @ Rp35 Rp700,000
Harga Pokok barang yang dijual:
Persediaan awal, 2,000 unit @ rp25 Rp50,000
Biaya produksi, produk utama 22,000 unit @ Rp25 Rp550,000
Sial dijual, 24,000 unit @ Rp25 Rp600,000
Persediaan akhir, 4,000 unit @ Rp25 Rp100,000
Rp500,000
24
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Hasil penjualan produk sampingan, 4,000 unit Rp48,000


Harga Pokok Barang yang dijual Rp452,000
Laba Kotor Penjualan Rp248,000

(2). Laba kotor, Rp240,000


Hasil penjualan produk utama, 20,000 unit @ Rp35 Rp700,000
Harga Pokok barang yang dijual:
Persediaan awal, 2,000 unit @ rp25 Rp50,000
Biaya produksi, produk utama 22,000 unit @ Rp25 Rp550,000
Hasil penjualan produk sampingan (Rp48,000)
Sial dijual, 24,000 unit @ Rp23 Rp552,000
Persediaan akhir, 4,000 unit @ Rp23 Rp92,000
Harga Pokok Barang yang dijual Rp460,000
Laba Kotor Penjualan Rp240,000

Soal 4. Joint Product Cost Allocation.


Suatu perusahaan memproduksi 4 jenis produk dari biaya bersama Rp 70,000,000 sampai
dengan titik pisah batas (split-off- point). Data yang berhubungan dengan produk tersebut
adalah:

Produk Unit yang Harga Pasar Biaya Proukdsi Faktor Penimbang


Diproduksi Akhir Per Unit setelah Split-off-
Point
A 5,000 Rp5,500 Rp1,500,000 3,0 Point
B 20,000 1,600 3,000,000 2,0 Point
C 15,000 1,500 2,500,000 4,0 Point
D 10,000 3,000 5,000,000 2,5 Point

Diminta: Alokasikanlah biaya bersama tersebt dengan menggunakan metode


1. Metode harga pokok rata-rata
2. Metode rata-rata tertimbang
3. Metode harga pasar

25
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

JAWAB.
1. Metode Harga Pokok Rata2, Rp 70,000,000 : 50,000 unit = Rp 1,400 per unit
2. Metode Harga Pokok Tertimbang.

Produk Unit Yang Faktor Unit yang Alokasi Biaya Harga Pokok
Dihasilkan Penimbang Dihasilkan X Bersama per unit
Faktor
Penimbang
A 5,000 3 15,000 7.500,000 1,500
B 20,000 2 40,000 20,000,000 1,000
C 15,000 4 60,000 30,000,000 2,000
D 10,000 2,5 25,000 12,500,000 1,250
140,000 70,000,000

3. Metode Harga Pasar.


PRODUK UNIT YANG HARGA TOTAL HARGA BIAYA Harga Pasar Alokasi Biaya Total Biaya Harga Pokok

DIHASILKAN PASAR PASAR AKHIR PRODUKSI Hipotesis Bersama Per Unit

AKHIR PER SETELAH

UNIT SPLIT OFF

A B C D=CXB E F=D-E G H=G+E I=H:B

A 5,000 5,500 27,500,000 1,500,000 26,000,000 18,200,000 19,700,000 3,940

B 20,000 1,600 32,000,000 3,000,000 29,000,000 20,300,000 23,300,000 1,165

C 15,000 1,500 22,500,000 2,500,000 20,000,000 14,000,000 16,500,000 1,100

D 10,000 3,000 30,000,000 5,000,000 25,000,000 17,500,000 22,500,000 2,250

112,500,000 100,000,000 70,000,000

PERTEMUAN KE XI: Analisis Biaya Standar

Soal 1. Jurnal untuk mencatat bahan baku dan tenaga kerja, analisis variance.
Kartu biaya standar (standard cost card) suatu perusahaan untuk setiap unit “Jellplug”
memerlukan 2 quart (setara dengan 0,9463 liter) Jelex dengan harga Rp.2,000 per quart
dan ¼ jam tenaga kerja langsung dengan tariff Rp,12,000 per jam. Selama bulan berjalan
diproduksi 10,000 Jellplug, dengan menggunakan 21,000 quart Jelex dengan harga actual
jelex sebesar Rp.2,020 per quart dan 2,425 jam kerja langsung dengan tariff rata-rata
sebesar Rp.12,200 per jam.
Diminta:
1. Total variance.
2. Selisih harga bahan baku
3. Selisih kuantitas bahan baku

26
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

4. Selisuh tarif upah


5. Selisih efisiensi upah
6. Ayat jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku, dan pembebanan tenaga kerja
langsung.

JAWAB
Biaya Standar:
Biaya Bahan Baku langsung = (10.000 x 2) x Rp 2,000 = Rp40,000,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = (10.000 x ¼) X Rp12,000 = Rp30,000,000
Jumlah Biaya Standar = Rp70,000,000

Biaya Yang Sesungghnya:


Biaya Bahan Baku Lnagsung = 21,000 X Rp2,020 = Rp42,420,000
Biaya Teaga Kerja Langsung = 2.425 x Rp12,200 = Rp29,585,000
Jumlah Biaya Yang Sesungguhnya = Rp72,005,000

(1). Total Variance = Rp72,005,000 – Rp 70,000,000 = Rp2,005,000 UF

(2). Selish Harga Bahan Baku (SHBB), Rp 420,000 UF


SHBB = (H act – H St) X K Act
SHBB = (2,020 – 2,000) X 21,000 = Rp420,000 UF

(3). Selisih Kuantitas Bahan Baku (SKBB), Rp 2,000,000 UF


SKBB = (K act – K St) X H St
SKBB = (21,000 x 20,000) X Rp2,000 = Rp2,000,000 UF

(4). Selisih Tarif Upah (STU), Rp 485,000 UF


STU = (TU act – TU st) X JKL Act
STU = (12,200 – 12,000) X 2,425 = Rp 485,000 UF

(5). Selisih Efisiensi Upah (SEU), Rp 900,000 F


SEU = (JKL act – JKL st) X TU St
SEU = (2.425 – 2,500) x 12,000 = Rp 900,000 F

27
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Soal 2. Analisis selisih biaya ovethead pabrik.


Suatu perusahaan menetapkan jam normal 2,000 jam mesin dengan tarip biaya overhead
tetap per jam mesin Rp.25,000. Standar jam mesin untuk produksi yang sesungguhnya
1,800 jam dengan tarip biaya overhead pabrik standar Rp.40,000 per jam mesin. Jam mesin
sesungguhnya 1,750 jam mesin dengan tarip biaya overhead pabrik sesunggunya
Rp.42,000.
Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:
1. Hitunglah overall overhead variance.
2. Analisis selsish biaya overhead pabrik dengan menggunakan:
a) Metode dua selisih
b) Metode tiga selisih
c) Metode empat selisih
JAWAB:
(1).
BOP Standar = 1,800 x Rp40,000 = Rp 72,000,000
BOP sesungghnya = 1,750 x Rp42,000 = Rp 73,500,000
Selisih BOP Keseluruhan Neto = Rp 1,500,000 UF

(2,a).
BOP Sesungguhnya (1,750 jam) = Rp73,500,000
Bidget Allowance:
Biaya tetap 2,000 x Rp 25,000 = Rp 50,000,000
Biaya Variabel 1,800 x Rp 15,000 = Rp 27,000,000 = Rp77,000,000
Selisih terkendali = Rp3,500,000 F

Bidget Allowance:
Biaya tetap 2,000 x Rp 25,000 = Rp 50,000,000
Biaya Variabel 1,800 x Rp 15,000 = Rp 27,000,000 = Rp77,000,000

BOP yang dibebankan 1,800 x Rp 40,000 = Rp72,000,000


Selisih Volume = Rp5,000,000 UF

(2.b).
BOP Sesungguhnya (1.750 jam) = Rp73,500,000

28
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Budget Allowance:
Biaya tetap 2,000 x Rp25,000 = Rp50,000,000
Biaya varibel 1,750 x Rp15,000 = Rp26,250,000 = Rp76,250,000
Selisih Pengeluaran = Rp2,750,000 F

Budget Allowance:
Biaya tetap 2,000 x Rp25,000 = Rp50,000,000
Biaya varibel 1,750 x Rp15,000 = Rp26,250,000 = Rp76,250,000

Jam Sesungguhnya X Tarip BOP Standar = 1,750 x Rp 40,000 = Rp70,000,000


Selisisih Kapasitas = Rp 6,250,000 UF

Jam Sesungguhnya X Tarip BOP Standar = 1,750 x Rp 40,000 = Rp70,000,000


BOP Standar yang dibebankan = 1,800 x Rp40,000 = Rp72,000,000
Selisih Efisinesi = Rp2,000,000 F

(2.c)
Selisih Pengeluaran = Rp2,750,000 F
Selisih Kapasitas = Rp6,250,000 UF
Selisih efisiensi variable = (1800 – 1750) X 15,000 = Rp750,000 F
Selisih efisiensi tetap = ( 1,800 – 1.750 ) x 25,000 = Rp1,250,000 F

Soal 3. Analasis selisih biaya standard an biaya sesungguhnya.


Untuk membuat suatu produk, perusahaan menetapkan spesifikasi biaya dan produk
standar sebagai berikut:
- Bahan baku A 0,4 Kg @ Rp.75,000 = Rp.30,000
- Bahan baku B 0,6 Kg @ Rp.50,000 = Rp.30,000
- Bahan baku C 1 Kg @ Rp.25,000 = Rp.25,000
- Upah langsung 1 jam @ Rp.40,000 = Rp40,000
- Overhead pabrik 1 jam @ Rp.75,000 =Rp.75,000
- Jumlah biaya standar per unit =Rp200,000

Pada tingkat kapasitas normal 5,250 jam kerja langsung biaya overhead pabrik tetap
sianggarkan Rp.210,000,000. Selama satu periode perusahaan menghasilkan 4,000 unit

29
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

barang jadi dan 2,000 unit masih dalam proses dengan tingkat penyelesaian bahan baku
50% dan biaya konversoi 25% dengan mengeluarkan biaya produksi sesungguhnya, yaitu:

- Bahan baku A 2,020 Kg Rp.146,450,000


- Bahan baku B 2,900 Kg Rp.150,800,000
- Bahan baku C 5,030 Kg Rp.130,780,000
- Upah langsung 4,550 jam Rp.172,900,000
- Overgead pabrik 4,550 jam Rp.354,900,000
- Jumlah biaya produksi sesungguhnya Rp.955,830,000

Dari data tersebut saudara diminta:


1. Menghitung selisih total
2. Selisihn harga bahan baku
3. Selisih kompisi bahan baku
4. Selisih hasil bahan baku
5. Selsisih kuantitas bahan baku
6. Seliasih tarif upah
7. Selisih efisiensi upah
8. Selisih terkendali biaya overhead pabrik
9. Selisih volume biaya overhead pabrik
10. Selisih pengeluaran biaya overhead pabrik
11. Selisih kapasitas biaya overhead pabrik
12. Selisih efisiensi biaya overhead pabrik
13. Selisih efisiensi variable overhead pabrik
14. Selisih efisensi tetap overhead pabrik

PERTEMUAN XII: Analisis Biaya Standar - Lanjutan.

Soal 1. Jurnal untuk menccatat bahan baku.


Suatu perusahaan menetapkan biaya standar bahan baku per unit produk yaitu 0,5 Kg
dengan harga standar Rp.30,000. Selama bulan januari perusahaan membeli 10,000 kg
bahan baku dengan harga Rp.30,500 per kg. Produk yang dihasilkan sebanyak 16,000 unit
barang jadi dan 5,000 unit masih dalam proses dengan tingkat penyelesaian bahan baku
80%. Pemakaian bahan baku yang sesungguhnya sebanyak 9,800 Kg.

Diminta:
1. Ayat jurnal untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan baku dengan asumsi
selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan dibeli.
30
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

2. Ayat jurnal untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan baku dengan asumsi
selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan dipakai.
3. Ayat jurnal untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan baku dengan asumsi
selisih harga bahan baku dicatat dengan cara kombinasi cara pertama dan kedua.

Soal 2. Ayat jurnal dan Analisis varians


PT ABC memproduksi suatu produk dengan menggunakan system biaya standar. Biaya
standar untuk satu-satunya produk perusahaan, yaitu:

- Bahan baku, 9 kg dengan harga Rp200 = Rp1,800


- Tenaga kerja langsung, 2 jam dengan tariff Rp.1,050 = Rp2,100
- Overhead variable, 2 jam dengan tariff Rp.300 = Rp600
- Overheda tetap, 2 jam dengan tariff Rp.1,000 = Rp2,000
- Biaya standar per unit =Rp6,500

Kapasitas normal adalah 2,000 jam tenaga kwrja langsung per bulan. Bahan baku, barang
dalam proses dan barang jadi dicatat di persediaan pada biaya standar. Informasi berikut
diambil dari catatan bulan lalu:

- Produksi 900 unit


- Bahan baku yang dibeli 10,000 Kg @ Rp.195
- Bahan baku yang digunakan 8,600 unit
- Tenaga nkerja langsung 1,740 jam @ Rp.1,155
- Overhead sesungguhnya Rp.2,470,000
Diminta:
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat informasi yang disediakan. Gunakan metode dua
variance untuk menghitung variance bahan baku dan tenaga kerja langsung serta empat
variance untuk menghitung variance overhead (disertai perhitungan yang diperlukan).

PERTEMAUN KE XIII. Metode Harga Pokok Variabel dan Analisis Volume Laba
(Direct Costing dan Profit Volume Analysis)

Soal 1. Perbandingan Laba direct costing dan full costing.


Pada tingkat kapasitas normal 12,000 unit produk, perusahaan menetapkan biaya variable
per unit Rp.10,000 dan biaya tetap per unit Rp.15,000. Diketahui persediaan awal 1,000
unit dan persediaan akhir 2,000 unit, penjualan 12,000 unit dengan harga jual Rp25,000 per
unit. Biaya umum dan adminsitrasi Rp.15,000,000 yang merupakan biaya tetap.

31
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:


1. Menghitung laba-rugi direct costing
2. Menghitung laba-rugi full costing

Soal 2. Perbandingan Laba direct costing dan full costing.


PT ABA memproduksi 150,000 unit (sama dengan 100% kapasitas normalnya). Dari jumlah
tersebut terjual sebanyak 120,000 unit dengan harga jual Rp.1,000 per unit. Biaya produksi
terdiri bahan baku Rp.30,000,000, Tenaga kerja langsung Rp.37,500,000 dan biaya overhead
pabrik variable Rp.18,750,000 dan biaya overhead pabrik tetap Rp.15,000,000. Tidak ada
persediaan awal dan akhir barang dalam proses, saudara diminta:
 Menghitung laba, harga pokok per unit dan nilai persediaan akhir dengan meng-
gunakan diret costing.
 Menghitung laba, harga pokok per unit dan nilai persediaan akhir dengan meng-
gunakan full costing.

PERTEMAUN KE XIV. Metode Harga Pokok Variabel dan Analisis Volume Laba
(Direct Costing dan Profit Volume Analysis)

Soal 1. Analisis Volume Laba.


Dibawah ini tersedia data biaya (cost) dan penjualan (sales) selama 3 bulam tahun 2017,
yaitu sebagai beikut:

Cost Sales
April Rp. 1,120,000 Rp.1,400,000
Mei 1,199,800 1,540,000
Juni 1,291,000 1,700,000

Berdasarkan data tersebut di atas, saudara diminta:


1. Hitunglah Biaya tetap, Rp322,000
2. Menghitung variable cost ratio (VCR), 57%.
3. Menghitung contribution margin ratio (CMR), 43%
4. Penjualan impas., Rp743,837
5. Hitunglah laba bulan juli, bila penjualan bulan tersebut sebesar Rp.1,600,000,
Rp366,000
6. Berapakan penjualan agustus bila diperkirakan bulan tersebut Rugi Rp.21,000,
Rp797,674.

32
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

JAWAB:
VCR = 171,000/300,000 = 57%

Cost Sales
April Rp. 1,120,000 Rp.1,400,000
Juni 1,291,000 1,700,000
Perubahan 171,000 300,000

Biaya Tetap, Rp322,000

Juni
TC = VC + FC
1,291,000 = (1,700,000 X 57%) + FC
FC = 1,291,000 – 969,000 = 322,000

Contribution Margin Ratio.43%

CMR + VCR = 100%


CMR = 1 – 57% = 43%

Penjualan Impas (BES) = FC/CMR


BES = 322,000/43 % = 743,837

Laba Bulan Juli, Bila Penjualan Bulan Juli Rp1,600,000

Profit = (CMR X Sales) – FC


Profit = (43% X 1,600,000) – 322,000
Profit = 688,000 – 322,000
Profit = 366,000

Rugi bulan Agustus Rp21,000, Penjualan?

Profit = (CMR X Sales) – FC


-21,000= (43% X Sales) – 322,000
43% Saes = 322,000 + 21,000
Sales= 343,000/43% = 797,674

33
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Soal 2. Data berikut tersedia dari PT ADE, yaitu:


- Persediaan awal 2,000 unit
- Persediaan akhir 1,000 unit
- Penjualan 10,000 unit
- Produksi Normal 10,000 unit
- Biaya produksi variable Rp.8,000
- Biaya overhad tetap Rp.50,000,000
- Biaya adminsitrasi tetap Rp.15,000,000
- Harga Jual Rp20,000/Unit

Berdasarkan data tersebut, saydara diminta:


1. Mengitung laba kontribusi per unit, Rp12,000
2. Menghitung laba kontribusi total, Rp120,000,000
3. Menghitung total laba kotor, Rp65,000,000
4. Mengitung laba full costing, Rp50,000,000
5. Menghitung laba direct costing, Rp5,000,000

Jawab:
Direct Costing:

- Penjualan 10,000 Unit @ Rp20,000 = Rp200,000,000


- Harga Pokok Variabel:
- Biaya Produksi Varibel 10,000 Unit @ 8,000 = Rp80,000,000
- Contribution Marjin = Rp120,000,000
- Biaya tetep:
- Biaya Overhead Rp50,000,000
- Biaya Adminsitrasi Rp15,000,000
- Total Biaya Tetap = Rp65,000,000
- Laba =Rp55,000,000

34
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

Full Costing
- Penjualan 10,000 unit @ Rp20,000 = Rp200,000,000
- Harga Pokok 10,000 Unit @ Rp13,000 = Rp130,000,000
- Underapplied Fixed Overheaf = Rp5,000,000
- Laba Kotor = Rp65,000,000
- Biaya Adminsitrasi = Rp15,000,000
- Laba Bersih = Rp50,000,000
- Biaya Produksi Variabel Rp8,000
- Biaya Overhead Rp50,000,00 : 10,000 Rp5,000
- Jumlah Harga Pokok Rp13,000

- Persediaan awal 2,000 unit


- Produksi 9,000
- Barang yang siap dijual 11,000
- Persediaan akhir 1,000
- Penjeualan 10,000
- Tarip BOP Tetap Rp50,000,000 : 10,000 Unit = Rp5,000 umit
- UnderApllied Rp5,000 1,000 unit = Rp5,000,000

PERTEMAUN KE XV. Metode Harga Pokok Variabel dan Analisis Volume Laba
(Direct Costing dan Profit Volume Analysis)

Soal 1. Graifk Break Even Point, Provit Volume Graph, Tabulasi.


Suatu perusahaan merencanakan menjual produk sebanyak 12,500 unit produk dengan
harga Rp4,000 per unit. Biaya variable per unit Rp2,400 dan total biaya tetap
Rp.16,000,000. Berdasarkan data tersebut, saudara diminta:
1. Menghtiung penjualan impas (dalam rupiah penjualan)
2. Mengitung penjualan imas (dalam unit penjualan)
3. Menghitung penjualan impas denegan menggunakn tabulasi
4. Menggambarkan penjualan impas dengan garik titik impas.
5. Menggambarkan penjualan impas dengan grafik volume laba.

Soal 2. Komposisi produk dan analisis profitabilitas.


Suatu perusahaan menghasilkan dua jenis produk A dan B yang masing-masing berturut-
turut 60% dan 40% dari total pendapatan penjualan perusahaan. Biaya variable produk A

35
STIE TRIDHARMA
LABORATORIUM AKUNTANSI

MODUL PRAKTIKA AKUNTANSI BIAYA

adalah 60% dari pendapatan produk tersebut sedangkan biaya variable produk B adalah
85% dari pendapatan pejualan. Total biaya tetap adalah Rp.150,000,000 per tahun.
Berdasarkan data tersebut saudara diminta menghitung penjualan impas dalam rupiah.

SEKIAN

36

Anda mungkin juga menyukai