“BEA MATERAI”
Oleh Kelompok 8 :
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019/2020
1. Pengertian Bea Materai
Berapa materai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen berupa kertas yang
menurut Undang-undang Bea Materai menjadi objek Bea Materai.
Dasar hukum pengenaan Bea Materai adalah Undang-undang Nomor 13
Tahun 1985 atau disebut juga Undang-undang Bea Materai. Undang-undang ini
berlaku sejak tanggal 1 Januari 1986. Selain itu, untuk mengatur pelaksanaannya,
telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1995 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif
Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang dikenakan Bea
Materai.
Objek pemungutan bea materai diatur berdasarkan Aturan Bea Materai 1921
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang nomor 13 tahun
1985 adalah dokumen.
Dokumen yang menjadi objek pemungutan adalah dokumen yang ditulis di
atas kertas. Dokumen yang tidak di tulis di atas kertas tidak termasuk ke dalam objek
dari pemungutan bea materai.
Pada prinsipnya dokumen yang harus dikenakan meterai adalah dokumen
menyatakan nilai nominal sampai jumlah tertentu, dokumen yang bersifat
perdata dan dokumen yang digunakan di muka pengadilan, antara lain :
a. alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat
perdata.
b. Akta-akta notaris termasuk salinannya.
c. Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah termasuk
rangkap-rangkapnya. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan
tujuan untuk digunakan sebagai
d. Surat yang memuat jumlah uang yaitu:
yang menyebutkan penerimaan uang;
yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening
bank;
yang berisi pemberitahuan saldo rekening di bank
Yang berisi pengakuan bahwa utang uang seluruhnya atau sebagian telah
dilunasi atau diperhitungkan.
e. Surat berharga seperti wesel, promes, aksep dan cek.
f. Dokumen yang dikenakan Bea Meterai juga terhadap dokumen yang akan
digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan yaitu surat-surat biasa dan
surat-surat kerumahtanggaan, dan surat-surat yang semula tidak dikenakan
Bea Meterai berdasarkan tujuannya, jika digunakan untuk tujuan lain atau
digunakan oleh orang lain, lain dan maksud semula.
7. Daluawarsa