Anda di halaman 1dari 48

Bea Materai

PERTEMUAN 15
Materi
1. Sejarah adanya bea materai
2. Pengertian bea materai
3. Dasar hukum bea materai
4. Objek bea materai
5. Tarif bea materai
6. Ketentuan penggunaan bea materai
7. Sangsi bila terjadi pelanggaran terhadap bea
materai
8. Peraturan Pemerintah RI No.7 tahun 1995
tentang perubahan tariff bea materai.
Sejarah Adanya Bea Materai

• 1921
• 1965
• 1969
• 1985 Bea materai
• 1995 Bea materai
Pengertian Bea Materai

1. Bea materai adalah pajak atas dokumen


2. Dokumen adalah kertas yg beriksikan tulisan yg
mengandung arti dan maksud tentang perbuatan
keadaan, atau kenyataan bagi seseorang atau pihak2
yg berkepentingan.
3. Benda Materai adalah materai tempel dan kertas
materai yg dikeluarkan oleh pemerintah RI
4. Tanda Tangan adalah tanda tangan sebagaimana
lazimnya dipergunakan, termasuk pula paraf, teraan
atau cap tanda tangan atau cap paraf, teraan cap
nama atau tanda tangan lainnya sebagai penganti
tanda tangan.
Dasar Hukum Bea Materai

• Dasar Hukum pengenaan Bea Materai adalah


Undang-undang nomor 13 tahun 1985 atau disebut
juga Undang2 Materai.
• Undang2 ini berlaku sejak tanggal 1 januari 1986.
• Untuk pelaksanaannya telah dikeluarkan PP nomor
7 tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan PP
no 24 tahun 2000 tentang perubahan Tarif Bea
Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga
Nominal yg dikenakan Bea Materai.
Objek Bea Materai

• Bea Materai dikenakan atas dokumen (merupakan


pajak atas dokumen).
• Satu Dokumen hanya terutang satu Bea Materai
• Rangkap/tindasan (yang ikut ditandatangani)
tentang Bea Materai sama dengan aslinya.
• Sedangkan Subyek Bea Materai adalah  yang
mendapat manfaat dari dokumen, kecuali pihak
atau pihak-pihak yang bersangkutan menentukan
lain.
Tarif Bea Materai

• Materai 3000
• Materai 6000
Materai 6000

1. Dikenakan atas surat-surat yaitu:


1. Surat perjanjian (surat kuasa, surat hibah, surat pernyataan) yg
dibuat dgn tujuan digunakan sebagai alat pembuktian mengenai
perbuatan, kenyataan atau keadaan yg bersifat perdata.
2. Akta2 notaris termasuk salinannya
3. Akta yg dibuat pejabat PPAT termasuk rangkapnya
4. Surat2 yg memuat harga nominal + dari Rp 1.000.000,-
5. Surat berharga seperti wesel, promes, aksep yg harga nominal + Rp
1.000.000,-
6. Efek dgn nama dan dalam bentuk apapun sepanjang harga
nominalnya + Rp 1.000.000,-
2. Dokumen2 yg akan digunakan sebagai alat bukti dimuka
pengadilan
1. Surat2 biasa dan kerumahtanggaan.
2. Surat yg semula tdk dikenakan Bea Materai berdasarkan tujuannya,
jika digunakan untuk tujuan lain atau digunakan untuk orang lain,
lain dari maksud semula.
Materai 3000

1. Surat yg memuat jlh uang yg mempunyai nilai Rp


250.000,- s/d Rp 1.000.000,-
2. Surat berharga seperti wesel, promes, aksep yg
harga nominalnya lebih dari Rp 250.000 s/d Rp
1.000.000,-
3. Efek dgn nama dan bentuk apapun, sepanjang
harga nominalnya lebih dari Rp 250.000,- s/d Rp
1.000.000,-
4. Cek dan bilyet giro dengan harga berapun.
Cara Menggunakan Materai 6000 dan
3000 yang Masih Berlaku:
Tiga cara penggunaan materai sesuai dengan aturan
baru yaitu :
1. Kombinasi materai Rp6.000 plus Rp6.000
2. Kombinasi Rp6.000 plus Rp3.000
3. Penggunaan Materai Rp3.000 sebanyak tiga
lembar. 
Perubahan Bea Materai Terbaru 2021

• Per 1 Januari 2021 pemerintah memberlakukan


tarif bea meterai baru menjadi tarif tunggal, yaitu
senilai Rp10.000 per lembar. Namun, sepanjang
tahun 2021 ini meterai Rp3.000 dan Rp6.000 masih
bisa digunakan sambil menunggu materai Rp10 ribu
dirilis pemerintah.
• Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga
Saksama mengatakan hal itu telah tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang
Bea Materai.   
Bea Materai Rp 10.000 Dikenakan Atas Beberapa
Dokumen yang Meliputi: 
1. Surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang
sejenis, beserta rangkapnya; 
2. Akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya; 
3. Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah beserta salinan dan kutipannya
4. Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun;
5. Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Dokumen transaksi kontrak
berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun
6. Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah lelang, minuta risalah lelang,
salinan risalah lelang, dan grosse risalah lelang;
7. Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) yang (1) menyebutkan penerimaan uang;
atau (2) berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah
dilunasi atau diperhitungkan
8. Dokumen lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
OBJEK DAN TARIF
• Objek :
1. Surat perjanjian & srt2 lain yg dibuat dg tujuan utk digunakan sbg alat
pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan, atau keadaan yg bersifat
perdata
2. Akta-akta Notaris termasuk salinannya
3. Akta-akta yg dibuat oleh PPAT termasuk rangkapnya
4. Surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp.5 juta:
a. Yg menyebutkan penerimaan uang
b. Yg menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dl rekening bank
c. Yg berisi pemberitahuan saldo rekening bank
d. Yg berisi pengakuan bhw hutang uang seluruhnya atau sebagian telah
dilunasi atau diperhitungkan.
Surat-surat berharga yg nominalnya > Rp5 juta
Efek dg nama dan dlm bentuk apapun yg nominalnya > Rp 5 juta
PENGECUALIAN
• Dok. Yg dikaitkan langsung dg kegiatan perekonomian
• Segala bentuk Ijazah
• Tanda terima gaji dan sejenisnya
• Tanda bukti peneriman uang negara
• Kuitansi utk semua jenis pajak
• Tanda penerimaan intern organisasi
• Dok. yg menyangkut tabungan dan lainnya yg sejenis dg
itu
• Surat gadai dari Pegadaian
• Tanda pembagian keuntungan atau bunga dari Efek
SIAPA
YANG
TERUTANG
BEA
METERAI ?
??

YANG
TERUTANG BEA
METERAI :
PIHAK2 YG
BERKE
PENTINGAN
PELUNASAN
BEA
METERAI
3. Materai dalam
bentuk lain
1. Mesin Teraan
Meterai
2. Teknologi
Percetakan
3. Sistem Komputer
PENGGUNAAN METERAI
TEMPEL
• Met. tempel direkatkan seluruhnya dg utuh dan
tdk rusak diatas dok. yg akan dikenakan meterai
• Met. tempel direkatkan ditempat dimana t.t.
akan dibubuhkan
• Pembubuhan t.t. disertai dg pencantuman tgl, bln,
dan thn, sbgn t.t. ada di atas kertas dan sebagian
di atas meterai
• Jika digunakan lebih dari satu meterai tempel, t.t
hrs dibubuhkan sbagian di atas semua meterai dan
sebagian di atas kertas
PENGGUNAAN KERTAS
METERAI
• Kertas meterai yg digunakan adalah yg
berlambang garuda Indonesia
• Kertas meterai yg sudah digunakan tdk
boleh digunakan lagi
• Bila isi dok. terlalu panjang maka dpt
digunakan kertas yg tdk bermeterai
MESIN TERAAN METERAI
• Jml rata2 setiap hari minimal 50 dok.
• Mngajukan permoh izin ke Dirjen Pajak up. KPP setempat dg
mncntumkan jenis, merek, thn pembuatan mesin
• Mlmpirkan surat prnyataan ttg jml rata2 dok yg hrs dilunasi BM
setiap hari
• Mnyetor dimuka BM min.15 juta dg SSP
• Mlmpirkan srt ket laik pakai mesin teraan
• Izin penggunaan mesin berlaku 2 tahun
• Sbelum mesin digunakan dilakukan pengisian deposit seb BM
yg disetor dimuka dan pemasangan segel oleh KPP
• Dibuat BA pemasangan segel utk pemakaian pertama dan BA
pembukaan dan pemasangan segel utk perpanjangan
pemakaian mesin teraan meterai
TEKNOLOGI PERCETAKAN
• Khusus utk dok uang ( cek dan bilyet giro )
• Mngajukan permoh izin ke Dirjen Pajak up
Dir.PPN/PTLL
• Mmbayar deposit min sejuml dok yg akan
dimeteraikan dlm satu bulan
• SSP lmbr ke-1 dan 3 dilampirkan dlm srt
permohonan
• Bila izin tlh keluar maka pngusaha mbawa izin tsb ke
Perum Peruri atau perus sekuritas yg ditunjuk utk
mncetak tanda lunas BM
SISTEM KOMPUTERISASI
• Dok yg brbntuk surat yg memuat jml uang
• Jml rata2 pmteraian tiap hari min 100 dok
• Permoh ke Dirjen Pjk dg mncantumkan jenis dan juml dok yg
akan dimtraikan setiap hari
• Pmbayaran dimuka min utk kebutuhan satu bulan
• Hrs menyampaikan lap blanan pling lmbat tgl 15, lewat waktu
izin dicabut
• Izin berlaku selama saldo cukup utk satu bln berikutnya bl tdk
hrs mohon izin baru dg mbayar dimuka min kkrangan utk
kebutuhan satu bulan
• Tanpa izin tertulis dikenakan sanksi pidana
• Kelebihan pmakaian dikenakan denda 200%dr krg byr
PEMETERAIAN
KEMUDIAN

Dilakukan oleh Pejabat Pos


dengan Tata Cara yg
ditetapkan MenKeu :
1. Dok.yg tidak/kurang dilunasi
BMsebagaimana mestinya.
2. Dok. yg semula tdk perlu
meterai tapi digunakan sbg
alat bukti di Pengadilan
3. Dokumen yg dibuat di Luar
Negeri
dan akan digunakan di Indonesia
SARANA YANG DAPAT
DIGUNAKAN
• Meterai tempel : ditempelkan pada dok. yg akan
dimeteraikan, kemudian diketahui oleh pejabat pos
dan distempel
• SSP : pembayaran melalui Kantor Pos dan diketahui
pejabat pos kemudian disatukan dengan dokumen yg
akan dimeteraikan dan merupakan suatu kesatuan
yang utuh.
KETENTUAN
KHUSUS
Bagi Pej.Pemerintah, Hakim, Panitera, Juru Sita, Notaris, dan
Pejabat Umum lainnya tidak dibenarkan :
1. Menerima, mempertimbangkan atau menyimpan dokumen
yg BMnya tidak atau kurang bayar
2. Melekatkan dok.yg BMnya tidak atau kurang bayar sesuai dg
tarifnya pada dokumen lain yang berkaitan
3. Membuat salinan, tembusan, rangkapan atau petikan dari
dok. yang BMnya tidak atau kurang bayar
4. Memberikan keterangan atau catatan pada dokumen yg tidak
atau kurang dibayar BM sesuai dengan tarif yang berlaku

Bagi Pejabat yg melanggar ketentuan diatas dikenakan


Sanksi Administrasi sesuai dg Peraturan Per-U2an yg berlaku
DALUWARSA BEA
METERAI
Kewajiban pemenuhan Bea
Meterai dan Denda
Administrasi yang terutang
men jadi Daluwarsa setelah
lewat 5 tahun sejak tanggal
Dokumen dibuat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai