1
2
Dasar Hukum
• Undang-undang Nomor 13 Tahun 1985;
• Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000;
• KepMenKeu 476/KMK.03/2002 tentang Pemeteraian
Kemudian;
• Kep-122B/PJ./2000 tentang Pelunasan Bea Meterai
dengan Mesin Teraan Meterai;
• Kep-122C/PJ./2000 tentang Pelunasan Bea Meterai
dengan Teknologi Percetakan;
• Kep-122D/PJ./2000 tentang Pelunasan Bea Meterai
dengan Sistem Komputerisasi;
3
BEA METERAI
Psl 1 (1)
4
Pengertian Dokumen
5
DOKUMEN OBJEK BEA METERAI (Pasal 2)
6
TARIF BEA METERAI
7
1. OBJEK DAN TARIF
Rp. 6.000,00
Surat Perjanjian dalam hukum perdata Indonesia dapat diartikan suatu
persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk
melaksanakan suatu hal ( mengenai harta kekayaan ).
Surat Perjanjian jual beli, sewa menyewa, tukar menukar, pinjam
meminjam, utang piutang / kredit, pemborongan pekerjaan,
pertanggungan (Polis Asuransi), dsb.
Surat lainnya Surat Kuasa, Surat Hibah, surat pernyataan, dsb.
8
2. OBJEK DAN TARIF
Rp. 6.000,00
9
3. OBJEK DAN TARIF
Surat yang memuat jumlah uang, yaitu :
1) yang menyebutkan penerimaan uang (Kuitansi);
2) yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang
dalam rekening di Bank (Nota Kredit);
3) yang berisi pemberitahuan saldo rekening di Bank (Saldo Bilyet /
Surat Saldo); atau
4) yang berisi pengakuan bahwa hutang uang seluruhnya atau
sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan;
5) Surat berharga, seperti Wesel, Promes, dan Aksep.
sebagai berikut :
a. yang mempunyai harga nominal sampai dengan Rp.250.000,00
(dua ratus lima puluh ribu rupiah) Tidak Dikenakan
b. yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp.250.000,00 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah) Rp. 3.000,00.
c. yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp.1.000.000,00 (satu
juta rupiah) Rp. 6.000,00.
10
Pengertian
• Wesel :
Surat perintah kepada seseorang untuk membayarkan
sejumlah uang kepada seseorang lain yang berhak atas
pembayaran tersebut.
• Aksep (Surat Sanggup) :
Surat kesanggupan untuk membayar sejumlah uang
kepada seseorang / pihak lain yang ditunjuk, pada hari
yang telah ditetapkan.
• Promes :
Surat janji untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada tertunjuk, pada waktu diperlihatkan pada suatu
waktu tertentu.
11
4. OBJEK DAN TARIF
Cek dan Bilyet Giro Rp. 3.000,00
Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun :
a. harga nominal sampai dengan Rp 1.000.000,00 (satu
juta rupiah) Rp. 3.000,00.
b. harga nominal lebih dari Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah) Rp. 6.000,00.
12
5. OBJEK DAN TARIF
BEA METERAI
Rp. 6.000,00
13
BUKAN OBJEK BEA METERAI
a. Dokumen yang berupa :
1) surat penyimpanan barang;
2) konosemen (Surat Muatan Kapal, Surat Keterangan/Pengantar
barang yang diangkut dengan kapal);
3) surat angkutan penumpang dan barang;
4) keterangan pemindahan yang dituliskan di atas dokumen sbgmn
angka 1), 2), dan 3);
5) bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang;
6) surat pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan pengirim;
7) surat-surat lainnya yang dapat disamakan dengan surat-surat
sbgmn angka 1) s.d. 6).
b. segala bentuk Ijazah;
c. tanda terima gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan
pembayaran lainnya yang ada kaitannya dengan hubungan kerja serta
surat-surat yang diserahkan untuk mendapatkan pembayaran itu;
d. tanda bukti penerimaan uang Negara dari kas Negara, Kas Pemerintah
Daerah, dan bank;
14
BUKAN OBJEK BEA METERAI
15
PIHAK DAN SAAT TERUTANG
(Pasal 6 UU BM)
16
CARA PELUNASAN
1. Benda Meterai :
- Meterai Tempel (nilai nominal Rp.3.000 dan Rp.6.000);
- Kertas Meterai (Ukuran A3 dan A4 dengan nilai
nominal Rp.6.000).
2. Cara lain :
- mesin teraan meterai;
- teknologi percetakan;
- sistem komputerisasi;
- alat lain dengan teknologi tertentu,
setelah mendapat izin dari Direktur Jenderal Pajak.
17
1. Menggunakan Meterai Tempel
• Pelunasan Bea Meterai menggunakan meterai tempel
dilakukan dengan cara merekatkan meterai
seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas
dokumen yang dikenakan Bea Meterai, di tempat di
mana tanda tangan akan dibubuhkan.
Kemudian, tanda tangan dibubuhkan sebagian di
atas meterai tempel dan sebagian di atas dokumen,
dengan membubuhkan tanggal pada meterai tempel.
• Jika lebih dari satu meterai digunakan, maka tanda
tangan harus dibubuhkan di atas kedua meterai
tersebut.
18
Benda Meterai : meterai tempel dan kertas meterai
a. Pencetakan dalam rangka pengadaan Benda Meterai
dilaksanakan oleh Peruri.
b. Hasil pencetakan Benda Meterai dilaporkan kepada
Direktur Jenderal Pajak.
c. Tata cara dan persyaratan pencetakan Benda Meterai
diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Pajak.
d. Pengelolaan dan penjualan Benda meterai dilaksanakan
oleh PT. Pos Indonesia dan/atau badan usaha lain yang
ditunjuk.
e. Hasil penjualan dan persediaan Benda Meterai dilaporkan
kepada Direktur Jenderal Pajak.
f. Besarnya provisi penjualan Benda Meterai ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pajak.
Sumber : Keputusan Menteri Keuangan No.133a/KMK.04/2000 tanggal 28 April 2000 tentang Pengadaan,
Pengelolaan Dan Penjualan Benda Meterai.
19
Kertas meterai
20
Meterai Tempel
21
Pelunasan dengan Benda Meterai :
Meterai Tempel :
• Meterai tempel direkatkan di tempat tandatangan pada dokumen;
• Ditandatangani dan dicantumkan tanggal, bulan dan tahun, dengan
tinta atau yang sejenis;
• Sebagian tandatangan ada di atas kertas dan sebagian lagi di atas
meterai tempel;
• JIka digunakan lebih dari satu meterai tempel, tandatangan harus
dibubuhkan sebagian di atas semua meterai tempel dan sebagian
lagi di atas kertas;
Kertas Meterai :
• Jika isi dokumen terlalu panjang untuk dimuat seluruhnya di atas
dokumen bermeterai, maka untuk bagian isi yang masih tertinggal
dapat digunakan kertas tidak bermeterai.
• Kertas Meterai yang sudah digunakan tidak boleh digunakan lagi;
22
TANDA TANGAN
23
2. Menggunakan Mesin Teraan Digital
25
Pelunasan dengan Mesin Teraan Meterai :
• Hanya diperkenankan kepada penerbit dokumen dengan jumlah rata-
rata setiap hari minimal 50 dokumen;
• Harus mengajukan permohonan ijin tertulis kepada Kepala KPP,
dengan mencantumkan jenis, merk, dan tahun pembuatan, serta
melampirkan surat pernyataan jumlah rata-rata dokumen setiap hari;
• Menyetor Bea Meterai di muka, minimal Rp.15.000.000,00;
• Ijin berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditetapkannya, dan dapat
diperpanjang;
• Menyampaikan laporan bulanan penggunaan mesin teraan kepada
Kepala KPP setempat, paling lambat tanggal 15 setiap bulan, bila
lewat diterbitkan surat teguran I dan II, serta pencabutan izin;
26
3. Membubuhkan Tanda Bea Meterai Lunas
- Teknologi Percetakan
• Pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan tanda
Bea Meterai Lunas dengan teknologi percetakan
hanya diperkenankan untuk dokumen yang
berbentuk cek, bilyet giro, dan efek dengan nama
dan dalam bentuk apapun.
• Pelunasan Bea Meterai dengan cara ini hanya dapat
dilakukan oleh perusahaan percetakan yang
mendapat izin operasional di bidang pencetakan
dokumen sekuriti dari Badan Koordinasi
Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) dan
penetapan sebagai perusahaan percetakan warkat
debet dan dokumen kliring dari Bank Indonesia untuk
mencetak cek, bilyet giro, atau efek dengan nama dan
dalam bentuk apapun.
27
Pembubuhkan Tanda Bea Meterai
Lunas - Teknologi Percetakan
28
29
Pelunasan dengan Teknologi Percetakan :
1. Hanya diperkenankan untuk dokumen berupa cek, bilyet giro, dan
efek;
2. Mengajukan permohonan ijin tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak
dengan menyebutkan :
- jenis dokumen,
- jumlah Bea Meterai terutang dan melampirkan SSP,
Penerbit Dokumen harus membayar Bea Meterai di muka
sebesar jumlah dokumen yang harus dilunasi Bea Meterai;
- perusahaan yang akan melaksanakan pembubuhan tanda lunas;
Pembubuhan tanda Bea Meterai Lunas dilaksanakan oleh Perum
Peruri dan atau perusahaan Sekuriti yang mendapat ijin dari Badan
Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal);
30
4. Membubuhkan Tanda Bea Meterai
Lunas - Sistem Komputerisasi
• Pelunasan Bea Meterai dengan membubuhkan tanda Bea Meterai Lunas
dengan sistem komputerisasi hanya diperkenankan digunakan untuk
dokumen yang berbentuk surat yang memuat jumlah uang yang
menyebutkan penerimaan uang, menyatakan pembukuan atau
penyimpanan uang dalam rekening di bank, berisi pemberitahuan saldo
rekening di bank, atau yang berisi pengakuan bahwa utang uang
seluruhnya atau sebagian telah dilunasi atau diperhitungkan dengan jumlah
rata-rata pemeteraian setiap hari minimal sebanyak 100 dokumen.
• Penerbit dokumen sebelumnya harus mengajukan ijin tertulis kepada
Direktur Jenderal Pajak dan membayar uang muka sejumlah minimal nilai
pemeteraian dokumen dalam satu bulan. Setelahnya, penerbit dokumen
harus menyampaikan laporan bulanan realisasi penggunaan dan saldo
Bea Meterai kepada Direktur Jenderal Pajak paling lambat tanggal 15
setiap bulan.
• Ijin pemeteraian berlaku selama saldo Bea Meterai masih mencukupi
perkiraan penggunaan satu bulan. Jika kurang, maka penerbit dokumen
harus mengajukan ijin baru.
31
Pembubuhkan Tanda Bea Meterai
Lunas - Sistem Komputerisasi
32
Pelunasan dengan Sistem Komputerisasi :
• Hanya diperkenankan untuk dokumen berupa surat yang memuat jumlah
uang dengan jumlah rata-rata per hari minimal 100 dokumen;
• Mengajukan permohonan ijin tertulis kepada Dirjen Pajak dengan
mencantumkan jenis dokumen dan perkiraan jumlah rata-rata setiap hari;
• Membayar Bea Meterai di muka minimal sebesar perkiran jumlah dokumen
setiap bulan;
• Ijin berlaku selama saldo bea meterai yang telah dibayar pada saat
mengajukan ijin masih mencukupi kebutuhan pemeteraian 1 bulan
berikutnya;
• Penerbit dokumen yang mempunyai saldo Bea Meterai kurang dari estimasi
kebutuhan satu bulan, harus mengajukan permohonan ijin baru dengan
terlebih dahulu melakukan pembayaran Bea Meterai di muka minimal
sebesar kekurangan yang harus dipenuhi untuk mencukupi kebutuhan 1
(satu) bulan;
• Menyampaikan laporan bulanan paling lambat tanggal 15 setiap bulan.
33
PEMETERAIAN KEMUDIAN
34
TARIF PEMETERAIAN KEMUDIAN
35
DENDA PEMETERAIAN KEMUDIAN
36
TATACARA PEMETERAIAN KEMUDIAN
37
DOKUMEN PERBANKAN YANG DIKENAKAN BEA MATERAI
Nomor Jenis Dokumen Tarif Bea Meterai Keterangan
1. Perjanjian pembukaan rekening giro Rp. 6.000,-
Rp. 3.000,- Berdasarkan
2. Rekening koran bulanan khusus giro
Rp. 6.000,- harga nominal
38
Nomor Jenis Dokumen Tarif Bea Meterai Keterangan
Stop Payment Order (baik atas cek/ bilyet giro
9. atau bentuk perintah pembayaran lainnya oleh Rp. 6.000,-
nasabah)
10. Cek/bilyet giro Rp. 3.000,-
39
Nomor Jenis Dokumen Tarif Bea Meterai Keterangan
Rp. 3.000,-
Berdasarkan
18. Kuitansi penarikan Giro Valas
Rp. 6.000,- harga nominal
40
Nomor Jenis Dokumen Tarif Bea Meterai Keterangan
Rp. 3.000,-
Berdasarkan
31. Pengakuan hutang
Rp. 6.000,- harga nominal
42
Dokumen Tidak Bermeterai = Tidak Sah ?
43
DALUWARSA BEA METERAI
(Pasal 12 UU BM)
44
Larangan Bagi Pejabat
Pejabat Pemerintah, hakim, panitera, jurusita, notaris, dan pejabat
umum lainnya, masing-masing dalam tugas atau jabatannya, tidak
dibenarkan :
a. menerima, mempertimbangkan atau menyimpan dokumen yang
Bea Meterai-nya tidak atau kurang dibayar;
b. meletakan dokumen yang Bea Meterai-nya tidak atau kurang
dibayar sesuai dengan tarifnya pada dokumen lain yang berkaitan;
c. membuat salinan, tembusan, rangkapan atau petikan dari dokumen
yang Bea Meterai-nya tidak atau kurang dibayar;
d. memberikan keterangan atau catatan pada dokumen yang tidak
atau kurang dibayar sesuai dengan tarif Bea Meterai-nya
45
SANKSI PIDANA
Pasal 13 UU Bea Meterai :
Dipidana sesuai dengan ketentuan dalam KUHP :
a. barangsiapa meniru atau memalsukan meterai tempel dan kertas
meterai atau meniru dan memalsukan tanda tangan yang perlu
untuk mensahkan meterai;
b. barangsiapa dengan sengaja menyimpan dengan maksud untuk
diedarkan atau memasukan ke Negara Indonesia meterai palsu,
yang dipalsukan atau yang dibuat dengan melawan hak;
c. barangsiapa dengan sengaja menggunakan, menjual, menawarkan,
menyerahkan, menyediakan untuk dijual atau dimasukan ke Negara
Indonesia meterai yang mereknya, capnya, tanda-tangannya, tanda
sahnya atau tanda waktunya mempergunakan telah dihilangkan
seolah-olah meterai itu belum dipakai dan atau menyuruh orang lain
menggunakan dengan melawan hak;
d. barang siapa menyimpan bahan-bahan atau perkakas-perkakas
yang diketahuinya digunakan untuk melakukan salah satu kejahatan
untuk meniru dan memalsukan benda meterai.
46
SANKSI PIDANA
Pasal 14 UU Bea Meterai :
---***ooo000ooo***---
47
TERIMA KASIH
48