Anda di halaman 1dari 68

BEA METERAI

Dasar
UU No 10 Tahun 2020
Hukum 01 Tentang Bea Meterai

PMK no 134/PMK.03/2021
02 Tentang pembayaran bea meterai, ciri umum dan ciri khusus
pada meterai Tempel, kode unik dan keterangan tertentu pada
meterai Elektronik, meterai dalam bentuk lain, dan penentuan
Keabsahan meterai, serta pemeteraian kemudian

PMK no 133/PMK.03/2021
03 Tentang Peraturan pelaksanaan peraturan pemerintah nomor
86 tahun 2021 Tentang pengadaan, pengelolaan, dan penjualan
meterai
Latar Pengesahan ini akan sangat
bermanfaat sebagai salah satu
perangkat untuk mewujudkan
Belakang perbaikan kesejahteraan rakyat,
peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas,
UU No 10 Tahun 2020 perbaikan tata kelola Bea
Meterai.

Undang-Undang Bea Meterai yang


baru ini akan Menggantikan
Undang-Undang Bea Meterai
Nomor 13 Tahun 1985 yang telah
berlaku selama 35 tahun dan
belum pernah mengalami
perubahan.
Tujuan

Memberikan kesetaraan antara


dokumen kertas dan elektronik

Keberpihakan kepada masyarakat luas


dan pelaku UMKM dengan tarif yang
relatif rendah dan terjangkau, serta
kenaikan batas nominal nilai uang
dalam dokumen dari lebih dari Rp1 juta
menjadi lebih dari Rp5 juta

Meningkatkan kesederhanaan dan


efektivitas melalui tarif tunggal dan
penerapan meterai elektronik
Pengertian Bea Meterai
Pasal 1 angka 1 UU Bea Meterai

“ Bea Meterai adalah pajak atas dokumen.

Pasal 1 angka 2 UU Bea Meterai

“ Dokumen adalah sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam


bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang
dapat dipakai sebagai alat bukti atau keterangan.

Bea Meterai dikenakan 1 (satu) kali untuk setiap Dokumen


(Pasal 4 UU Bea Meterai)
Objek Bea Meterai

Bea Meterai dikenakan atas:


Dokumen yang dibuat sebagai alat untuk
menerangkan mengenai suatu kejadian yang
bersifat perdata; dan
Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti
di pengadilan

Pasal 3 ayat (1) UU Bea Meterai


Pasal 3 ayat (2) Objek Bea Meterai
Dokumen yang bersifat perdata sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1)
huruf a meliputi:
surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, dokumen lelang yang berupa
atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya; kutipan risalah lelang, minuta
risalah lelang, salinan risalah
akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipanya; lelang, dan grosse risalah lelang
akta PPAT beserta salinan dan kutipannya;

surat berharga dengan nama dan bentuk apapun;

dokumen transaksi surat berharga, termasuk


dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan
nama dan bentuk apa pun;
Objek Bea Meterai

> 250 ribu > 5 juta


UU No 13 Tahun 1985 UU No Tahun 2020

Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nominal lebih dari


Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) yang:
menyebutkan penerimaan uang;
berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah
dilunasi atau diperhitungkan

Pasal 3 ayat (2) huruf g UU Bea Meterai


Non-Objek Bea Meterai
Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen berupa:
dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang tanda terima pembayaran gaji,
uang tunggu, pensiun, uang
1. surat penyimpanan barang tunjangan, dan pembayaran
2. konosemen lainnya yang berkaitan dengan
3. surat angkutan penumpang dan barang hubungan kerja, serta surat yang
diserahkan untuk mendapatkan
4. bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang pembayaran dimaksud
5. surat pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan
pengirim
tanda bukti penerimaan uang negara
6. surat lainnya yang dapat dipersamakan dengan surat
sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan dari kas negara, kas pemerintah
angka 5 daerah, bank, dan Lembaga lainnya
yang ditunjuk oleh negara
segala bentuk ijazah berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Pasal 7 UU Bea Meterai


Non-Objek Bea Meterai
Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen berupa:
kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk dokumen yang menyebutkan simpanan
penerimaan lainnya yang dapat dipersamakan uang atau surat berharga, pembayaran uang
dengan itu yang berasal dari kas negara, kas simpanan kepada penyimpan oleh bank,
pemerintahan daerah, bank, dan lembaga koperasi, dan badan lainnya yang
lainnya yang ditunjuk berdasarkan ketentuan menyelenggarakan penyimpanan uang, atau
peraturan perundang-undangan pengeluaran surat berharga oleh kustodian
kepada nasabah
tanda penerimaan uang yang dibuat untuk
keperluan intern organisasi tanda pembagian keuntungan, bunga, atau
imbal hasil dari surat berharga, dengan
surat gadai nama dan dalam bentuk apa pun
dokumen yang diterbitkan atau dihasilkan
oleh Bank Indonesia dalam rangka
pelaksanaan kebijakan moneter

Pasal 7 UU Bea Meterai


Tarif Bea Meterai
METERAI
Dokumen sebagaimana dimaksud TEMPEL
dalam Pasal 3 dikenai Bea Meterai 9BF765GI497868965
dengan tarif tetap sebesar
Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)
Pasal 5 UU Bea Meterai 2020
10.00
sepuluh ribu rupiah

0
Tarif tersebut dapat diturunkan atau dinaikkan Berlaku mulai 1 Januari 2021
dengan Peraturan Pemerintah setelah berkonsultasi
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Saat Terutang Bea Meterai
Bea Meterai terutang pada saat:
Dokumen dibubuhi untuk tanda tangan
Surat perjanjian berserta rangkapnya
Akte notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya
Akta PPAT beserta salinan dan kutipannya

Dokumen selesai dibuat


Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun
Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi
kontrak berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun

Pasal 8 ayat (1) UU Bea Meterai


Saat Terutang Bea Meterai
Dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa Dokumen tersebut dibuat

Surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis,


beserta rangkapnya
Dokumen lelang
Surat yang menyatakan jumlah uang

Dokumen diajukan ke Pengadilan, untuk dokumen yang digunakan


sebagai alat bukti di pengadilan
Dokumen digunakan di Indonesia, untuk dokumen perdata yang dibuat
di luar negeri

Pasal 8 ayat (1) UU Bea Meterai


PIHAK
Pasa l 9
Yang Terutang
Dokumen yang dibuat sepihak, Bea Meterai terutang
oleh pihak yang menerima dokumen

Dokumen yang dibuat 2 (dua) pihak atau lebih, Bea


Meterai terutang oleh masing-masing pihak atas
Dokumen yang diterimanya

PENGECUALIAN
Dokumen berupa surat berharga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d, Bea
Meterai terutang oleh pihak yang menerbitkan
surat berharga
PIHAK
Pasal 10 - 11
Pemungut
Pemungutan Bea Meterai yang terutang atas Dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dapat
dilakukan oleh pemungut Bea Meterai.
Kewajiban Pemungut Bea Meterai:
Memungut Bea Meterai yang terutang atas dokumen
tertentu dari pihak yang terutang
Menyetorkan Bea Meterai ke kas negara

Melaporkan pemungutan dan penyetoran Bea Meterai


ke kantor DJP

* Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan pemungut dan tata cara pemungutan,
penyetoran, dan pelaporan Bea Meterai diatur dalam Peraturan Menteri
Pembayaran Bea Meterai

Meterai Tempel
Meterai Elektronik
Meterai Dalam Bentuk Lain
Surat Setoran Pajak
Meterai Tempel
Ciri-ciri umum meterai tempel adalah:
gambar lambang negara Garuda Pancasila

frasa “Meterai Tempel”

angka yang menunjukkan nilai nominal

Selain memiliki ciri umum, meterai tempel juga memiliki


ciri khusus sebagai unsur pengaman pada desain, bahan,
dan teknik cetak.
Meterai Elektronik

merupakan meterai yang memiliki kode unik dan keterangan


tertentu yang diatur dengan Peraturan Menteri

Meterai Dalam Bentuk Lain


merupakan meterai yang dibuat dengan menggunakan
mesin teraan meterai digital, sistem komputerisasi, teknologi
percetakan, dan sistem atau teknologi lainnya
Pemeteraian Kemudian
Dilakukan untuk:
Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau
kurang dibayar

Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti


pengadilan

* Pihak yang wajib membayar Bea Meterai melalui Pemateraian Kemudian


merupakan pihak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
Pasal 22

Bea Meterai yang terutang dapat diberikan


fasilitas pembebasan dari pengenaan Bea
Meterai, baik untuk sementara waktu maupun
selamanya, untuk: c. Dokumen dalam rangka mendorong
atau melaksanakan program
pemerintah dan/atau kebijakan
a.
Dokumen yang menyatakan pengalihan hak lembaga yang berwenang di bidang
atas tanah dan/atau bangunan dalam rangka moneter atau jasa keuangan
percepatan proses penanganan dan
pemulihan kondisi sosial ekonomi suatu Dokumen yang terkait pelaksanaan
daerah akibat bencana alam yang ditetapkan
sebagai bencana alam
d. perjanjian internasional yang telah
mengikat berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
Dokumen yang menyatakan pengalihan hak bidang perjanjian internasional atau
b. atas tanah dan/atau bangunan yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan
berdasarkan asas timbal balik
yang semata-mata bersifat keagamaan
dan/atau sosial tidak bersifat komersial
* Dokumen adalah sebagaimana dimaksud Pasal 3
Sanksi
Pemungut Bea Meterai yang tidak melaksanakan kewajiban pemungutan
dan/atau penyetoran, diterbitkan SKP untuk menagih Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor, ditambah sanksi
administratif sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor.
Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) UU Bea Meterai

Bea Meterai yang wajib dibayar melalui Pemeteraian Kemudian atas


dokumen yang Bea Mterainya tidak atau kurang dibayar sebesar
Bea Meterai yang terutang ditambah sanksi administratif sebesar
100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang terutang.
Pasal 17 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (2) UU Bea Meterai 2020
Pasal 21 Larangan Pejabat
Pejabat yang berwenang dalam menjalankan tugas atau jabatannya, dilarang:
menerima, mempertimbangkan, atau menyimpan Dokumen sebagaimana
a. dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar

melekatkan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea


b. Meterainya tidak atau kurang dibayar pada Dokumen lain yang berkaitan

c. membuat salinan, tembusan, rangkap, atau petikan dari Dokumen


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau
kurang dibayar

d.
memberikan keterangan atau catatan pada Dokumen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar
Kedaluwarsa

“ Bea Meterai yang terutang menjadi kedaluwarsa setelah


jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutang.

Pasal 23 UU Bea Meterai


Ketentuan Pidana Pasal 24

Setiap orang yang:


meniru atau memalsu Meterai yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, dengan maksud untuk memakai
atau meminta orang lain memakai Meteri tersebut sebagai
Meterai asli, tidak dipalsu, atau sah; atau

Membuat meterai dengan menggunakan cap asli secara melawan


hukum, termasuk membuat meterai elektronik, dan meterai dalam
bentuk lain, secara melawan hukum
dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Ketentuan Pidana Pasal 25
Setiap orang yang memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan,
mempunyai persediaan untuk dijual atau memasukkan ke wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia:

Meterai dipalsu atau dibuat secara melawan hukum seolah-olah


asli, tidak dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum; atau
Barang yang dibubuhi meterai sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, seolah-olah barang tersebut asli, tidak dipalsu, dan
dibuat secara tidak melawan hukum
dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah)
Ketentuan Pidana Pasal 26

Setiap orang yang dengan sengaja menghilangkan


tanda, menghilangkan ciri, atau memakai, menjual,
menawarkan, menyerahkan, mempunyai persediaan
untuk dijual, atau memasukkan ke wilayah NKRI
seolah-olah meterai tersebut belum dipakai, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
atau pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah)
Pasal 28 Ketentuan Peralihan
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

a. Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar yang dibuat
sebelum Undang-Undang ini berlaku, Bea Meterainya tetap terutang dan
dibayar berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai.

b. Meterai tempel yang telah dicetak berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985


tentang Bea Meterai dan peraturan pelaksanaannya yang masih tersisa,
masih dapat digunakan sampai jangka waktu 1 (satu) tahun setelah UU ini
mulai berlaku dan tidak dapat ditukarkan dalam bentuk apapun.

Meterai tempel yang digunakan untuk melakukan pembayaran Bea


c. Meterai yang terutang atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf
b, dapat digunakan dengan nilai total Meterai tempel yang dibubuhkan
pada Dokumen paling sedikit Rp9.000,00 (sembilan ribu rupiah).
PMK No. 134/PMK.03/2021
Pembayaran bea meterai, ciri umum dan ciri khusus pada
meterai Tempel, kode unik dan keterangan tertentu pada meterai
Elektronik, meterai dalam bentuk lain, dan penentuan Keabsahan
meterai, serta pemeteraian kemudian
Latar
Belakang
PMK No.
134/PMK.03/2021
Melaksanakan ketentuan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai
mengenai :
 tata cara pembayaran Bea Meterai
 ciri-ciri keaslian meterai untuk mencegah dan
menghindari peniruan, pemalsuan, dan
penyalahgunaan meterai tempel
 keabsahan meterai
 tata cara pemeteraian kemudian
 penggunaan meterai tempel yang telah
dicetak berdasarkan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 1985
Pembayaran Bea Meterai

Pihak yang terutang melakukan


pembayaran BeaMeterai yang terutang pada
Dokumen pada saat terutang Bea
Meterai.

Dokumen yang terutang BeaMeterai dikenai Bea


Meterai dengan tarif tetap sebesar
Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).
02
01
Surat Setoran
Pajak (SSP)
Meterai

o Meterai Tempel
o Meterai dalam bentuk lain
- Meterai teraan
- Meterai komputerisasi
- Meterai percetakan
Pembayaran
Bea Meterai
Meterai Tempel

Pembayaran
dilakukandengan membubuhkanMeterai yang
sah dan berlaku sertabelum pernah dipakai

Ketentuan Pembubuhan
o direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak
rusak di tempatTandaTanganakandibubuhkan

o dibubuhkan Tanda Tangan sebagian di atas


kertas dan sebagian di atas Meterai tempel
disertai dengan pencantuman tanggal, bulan, dan tahun
dilakukannya penandatanganan
Ciri Umum dan Khusus Meterai Tempel

* *

* *
*

Menteri Keuangan dapat menambahkan ciri


khusus meterai tempel yang ditetapkan
* = Ciri Umum dengan keputusan menteri.

www.pajak.go.i
d
Meterai dalam Bentuk Lain

Meterai Teraan Meterai Komputerisasi Meterai Percetakan*

Syarat telah memperoleh izin tertulis dari Direktur Jenderal Pajak


Cara
mesin teraan meterai digital sistem komputerisasi teknologi percetakan
Pembubuhan
Ketentuan Jika Dokumen terdiri atas dua lembar atau lebih, maka dibubuhkan
Pembubuhan tidak diatur
pada lembar pertama Dokumen
Unsur dalam • logo Kementerian Keuangan • tulisan“BEAMETERAI LUNAS” • tulisan“METERAI PERCETAKAN”
• tulisan“Direktorat Jenderal Pajak” • angka yang menunjukkan tarif Bea • logo Kementerian Keuangan
meterai • logo dan/atau tulisannamaPembuatMeterai Meterai. • angka yang menunjukkan tarif Bea
• tulisan“METERAI TERAAN” Meterai
• angka yang menunjukkantarif Bea Meterai • nama Pembuat Meterai
• tanggal, bulan, dan tahun pembubuhan
• nomor mesin
• kode unik

* Dokumen yang dibubuhi Meterai Percetakan berupa cek dan bilyet giro

www.pajak.go.i
d
Surat Setoran Pajak (SSP)

SSP hanya digunakan untuk Menyetorkan BeaMeterai yang


a pembayaranBea Meterai: b terutang kekasnegara
 dokumen yang digunakan sebagai alat  menggunakan formulir SSP/Kode Billing
bukti di pengadilan dengan jumlah • kode akunpajak411611
lebih dari 50Dokumen • kode jenis setoran 100
 tidak memungkinkan menggunakan
Meterai tempelkarenatidak tersedia/
tidakdapat digunakan

Membuat daftar Dokumen jika Melekatkan SSP yang telahber-NTPN dan


c terdapatdua ataulebih Dokumen d Dokumen yang terutang Bea Meterai/daftar
Dokumen

dilakukan paling lama30 (tiga puluh) hari sejak saat terutang Bea Meterai

www.pajak.go.i
d
Penentuan Keabsahan Meterai

Meterai tempel
 menggunakan Meterai yang sah dan berlaku serta
belum pernah dipakai; dan
 memenuhi ketentuan pembubuhan Meterai tempel

Meterai dalam bentuk lain


 dibuat berdasarkan izin tertulis dari Direktur Jenderal
Pajak; dan
 menggunakan Meterai dalam bentuk lain yang
memenuhi unsur-unsur yang telah ditentukan

Jikatidak memenuhi makaPembayaran BeaMeterai tidak sah


dan Dokumen dianggap tidak dibubuhi Meterai

www.pajak.go.i
d
Permintaan penentuan keabsahan

 Jika diperlukan pihak yang terutang atau


pihak lain dapat mengajukan permintaan
penentuan keabsahan

 Harus dilampiri dengan Meterai yang


dimintakan penentuankeabsahannya

DJP menentukan keabsahan dengan cara :


 melakukan penelitian
 meminta keterangan atau penjelasan dari pihak
yang melaksanakanpencetakan Meteraitempel

www.pajak.go.i
d
Pemeteraian Kemudian
Dokumen yang BeaMeterainya tidak atau kurang Cara Pembayaran
dibayar sebagaimana mestinya  BeaMeterai yang terutang:
 Meterai tempel; atau
terutang sejak terutang sebelum
1 Januari 2021 1 Januari 2021
 SSP
• kode akun pajak 411611
BeaMeterai yang terutang • kode jenis setoran 100
+
sanksi administratif  Sanksi administratif:
 SSP
• kode akun pajak 411611
100% 200% • kode jenis setoran 512

Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti


di pengadilan

BeaMeterai yang terutang sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat
Pemeteraian Kemudian

www.pajak.go.i
d
Pengesahan Pemeteraian Kemudian

PemeteraianKemudian disahkan oleh


 Pejabat Pos; atau
 Pejabat lainyang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak

Pejabat tersebut memastikan


 Meterai tempel yang digunakan sah dan berlaku serta belum pernah dipakai
 Kebenaran SSP yang telah mendapatkan NTPN dengan melakukan konfirmasi
pada saluran tertentu yang disediakanoleh Direktur Jenderal Pajak;
 Kesesuaian nilai pembayaran dalamSSPyang telah mendapatkan NTPNdengan jumlah Bea
Meterai yang wajibdibayar melalui Pemeteraian Kemudian
 Kesesuaian kode akun pajak dan kode jenis setoran

www.pajak.go.i
d
Cap Pemetereian Kemudian

Pejabat membubuhkan cap Pemeteraian Kemudian


 Dokumen/daftar Dokumen yang BeaMeterainya telah dibayar; dan/atau
 SSPyang telah mendapatkan NTPN

Bentuk Cap Pemetereian Kemudian

www.pajak.go.i
d
Penerbitan Surat Ketetapan Pajak (SKP)

• Dalam hal pihak yang terutang tidak melakukan pemeteraian


kemudian atasdokumen yang BeaMeterainya tidak/kurang dibayar
sebagaimana mestinya
 Kepala KPP dapat menerbitkan SKP
 Pihak yang terutang dapat meminta pengesahan atas dokumen yang Bea
Meterainya ditetapkan dengan SKP

• Berdasarkan penelitian (kesesuaian nilai SSPdengan jumlah


BeaMeterai di SKP)dapat disahkan dengan membubuhkan
cap Pemeteraian Kemudian

Dalam hal ditemukan data bahwaDokumen yang Bea


Meterainya tidak/kurang dibayar merupakan
Dokumen yang Bea Meterainya seharusnya dipungut
→ KepalaKPPPihak yang terutang mengirimkan
Pemberitahuan kepada KepalaKPPtempat Pemungut
bea meterai untuk kemudian ditindaklanjuti

www.pajak.go.i
d
Ketentuan Peralihan
PMK-65/PMK.03/2014 (tentang Bentuk, Ukuran, dan Warna Benda Meterai)
• Meterai tempel lama dapat digunakan sampai dengan tanggal 31 Desember 2021
dan tidak dapat ditukarkan dengan uang atau dalam bentuk apa pun.
• Pembayaran menggunakan Meterai tempel paling sedikit Rp9.000,00 (sembilan ribu
rupiah) dan sesuai dengan ketentuan pembubuhan

KMK-133b/KMK.04/2000 (Pelunasan BeaMeterai dengan Menggunakan Cara Lain)

• Izin pembubuhan tanda BeaMeterai lunas dengan menggunakan mesin teraan


meterai digital dan teknologi percetakan dan izin sebagai pelaksana pembubuhan
tanda BeaMeterai lunas masih berlaku sampai dengan izin berakhir/dicabut.
• Izin pembubuhan tanda BeaMeterai lunas dengan menggunakan sistem
komputerisasi masih berlaku dalam hal pemilik izin melakukan pembayaran Bea
Meterai di muka dan melaporkan keKPPterdaftar dan izin belum dicabut.
• Tanda Bea Meterai Lunas
• Tandayang telah dibubuhkan dapat digunakan untuk pembayaran
• selisih BeaMeterai yang seharusnya terutang dengan tarif yang tertera wajib dilunasi dengan
mesin teraan meterai digital atau SSP,paling lama sebelum Dokumen digunakan.

www.pajak.go.i
d
Ketentuan Penutup

Pencabutan atasperaturan berikut:


• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 133b/KMK.04/2000
tentang Pelunasan BeaMeterai dengan Menggunakan Cara Lain
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.03/2014 tentang
Bentuk, Ukuran, dan Warna Benda Meterai
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.03/2014 tentang
TataCara PemeteraianKemudian

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.03/2021


mulai berlaku pada tanggal 19 Januari 2021

www.pajak.go.i
d
Contoh pengenaan
sanksi administratif Bea
Meterai
Berdasarkan data tersebut, pengenaan sanksi administratif
adalah sebesar 100% (seratus persen) atas:
a) 2 (dua) Dokumen yang tidak dipungut dan tidak disetorkan ke
kas negara; dan
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas laporan b) 7 (tujuh) Dokumen yang telah dipungut, tetapi tidak
pemungutan Bea Meterai, ditemukan 15 (lima disetorkan ke kas negara.
belas) Dokumen objek pemungutan Bea Sedangkan atas 1 (satu) Dokumen yang telah dipungut dan
Meterai dengan rincian sebagai berikut: disetorkan ke kas negara dan 5 (lima) Dokumen yang tidak
a) 1 (satu) Dokumen telah dipungut dan dipungut, tetapi disetorkan ke kas negara, tidak dikenai sanksi
disetorkan ke kas negara; administratif.
b) 2 (dua) Dokumen tidak dipungut dan tidak
disetorkan ke kas negara;
c) 7 (tujuh) Dokumen telah dipungut, tetapi
tidak disetorkan ke kas negara; dan Dengan demikian, perhitungan dalam Surat Ketetapan Pajak
d) 5 (lima) Dokumen tidak dipungut, tetapi Kurang Bayar (SKPKB) adalah sebagai berikut.
Bea Meterai terutang Rp 150.000,00
disetorkan ke kas negara.
Bea Meterai telah disetor
1 x Rp10.000,00 = Rp10.000,00
5 x Rp10.000,00 = Rp50.000,00 +
Rp 60.000,00 -
Bea Meterai kurang disetor Rp 90.000,00
Sanksi Pasal 11 ayat (3)
= 100% x 9 x Rp 10.000,00 Rp 90.000,00 +
Bea Meterai yang masih harus dibayar Rp 180.000,00
E-Meterai
DESAIN Meterai Elektronik

OVERT
1. Lambang Garuda
2. Tulisan Meterai Elektronik
3. Angka 10000 dan Tulisan
SEPULUH RIBU RUPIAH
4. Kode Unik (QRCODE)

COVERT
1. Nomor Serial emeterai
2. Penanda Waktu Pembubuhan
3. Email Pembubuh
DIGITAL BUSINESS SOLUTION
Berbasis X.509 SHA 512 (Digital Stamp/Digital
BENTUK METERAI Signature)
METERAI ELEKTRONIK Unik Secure QR dengan Desain 70 persen desain
Meterai
Serial Number 22 digit alphanumerik

Data timestamp dan lokasi pembubuhan

Hanya dapat dibaca menggunakan aplikasi khusus /


scanner khusus
Mengikat / binding ke dokumen yang dibubuhkan

Monitoring dashboard realtime

Meterai Elektronik adalah Meterai berupa label yang


penggunaannya dilakukan dengan cara dibubuhkan pada
dokumen melalui sistem meterai elektronik.

DIGITAL BUSINESS SOLUTION


SECURITY Fitur Keamanan

OVERT COVERT FORENSICS

Pemeriksaan oleh Peruri

PERURI SEAL PERURI SCANNER SIGNATURE PANEL


QR Khusus yang dapat Peruri Seal hanya dapat Sertifikat elektronik dapat
mengakomodir gambar sampai dibaca dengan dicek dengan
dengan 70% dari ukuran QR scanner/aplikasi khusus menggunakan Signature
dari Peruri, yaitu Peruri Panel pada aplikasi PDF
DIGITAL BUSINESS SOLUTION
Scanner Reader
METERAI ELEKTRONIK

MEKANISME DISTRIBUSI METERAI ELEKTRONIK

Penyetoran
Kas
DJP
Negara
Kontrak
Pembuatan Deposit
dan Distribusi

Pemungutan
Pihak yang
Distribusi
Pemungut Terutang
PERURI Distributor
Distribusi dan Bea Meterai
Penjualan Institusi

Penjualan + margin
Ritel
Penjualan
Retailer
Penjualan Individu

DIGITAL BUSINESS SOLUTION


Kualifikasi Distributor
A. Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. telah menyampaikan: B. memiliki kemampuan finansial untuk
o surat pemberitahuan tahunan pajak menjamin ketersediaan Meterai Elektronik;
penghasilan untuk 2 (dua) tahun pajak terakhir; dan
dan
o surat pemberitahuan masa pajak pertambahan
nilai untuk 3 (tiga) Masa Pajak terakhir,
o yang sudah menjadi kewajibannya sesuai
C. memiliki kemampuan untuk menjaga
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan; keamanan Sistem Meterai Elektronik.
2. tidak mempunyai utang pajak atau mempunyai
utang pajak namun atas keseluruhan utang pajak
tersebut telah mendapatkan izin untuk menunda
atau mengangsur pembayaran pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang perpajakan; dan
3. tidak sedang dalam proses penanganan tindak
pidana di bidang perpajakan dan/atau tindak
pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya
tindak pidana di bidang perpajakan yaitu
pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka,
penyidikan, atau penuntutan;
METERAI ELEKTRONIK

APLIKASI METERAI ELEKTRONIK

Supply Chain Meterai Portal Point of Sales (POS): API Pembubuhan Meterai
(SCM): elektronik:
Website yang mengakomodasi kebutuhan
Sistem yang mengakomodasi end-user (Pihak Terhutang). Setiap AD API untuk melakukan pembubuhan
kebutuhan distribusi e-meterai untuk (Pihak Lain) dapat memilki website POS meterai elektronik yang terintegrasi ke
Pihak Lain dan Pemungut. Fungsi di sendiri. Fungsi di dalam website POS SCM dan Sistem Core Meterai elektronik
dalam sistem SCM meliputi: meliputi: Peruri, meliputi:

- User Service - Info e-meterai (Home, Tentang, Berita, - API Pembubuhan onCloud
- Account Service dll) - API Pembubuhan onPremise
- Inventory Service - Registrasi / Login Akun - Stamping Docker
- Purchase Request (PR) - Pembelian kuota e-meterai - Stamping meterai elektronik offline
- Purchase Order (PO) - Pembubuhan dokumen
- Website CMS

DIGITAL BUSINESS SOLUTION


METERAI ELEKTRONIK

REGISTRASI

Akses Pilih Upload KTP Check & Register Succes


Portal POS Registrasi Input Data

DIGITAL BUSINESS SOLUTION


METERAI ELEKTRONIK

USER JOURNEY PERSONAL

Pengguna umum dari POS.


Siapapun dapat mendaftarkan
diri sebagai User Personal.

Fitur utama:
• Beli Kuota (Kuota
Perusahaan)
• Pembubuhan

DIGITAL BUSINESS SOLUTION


METERAI ELEKTRONIK

USER JOURNEY ENTERPRISE

Pengguna POS yang


mendaftarkan diri atas nama
perusahaan.
Enterprise dapat memiliki Child
Account yang bertindak
dibawah perusahaan tersebut
(misalnya akun karyawan).

Fitur utama:
• Beli Kuota (Kuota
Perusahaan)
• Pembubuhan
• Generate Link Registrasi
(Child Account)
• Suspend/Edit (Child Account)

DIGITAL BUSINESS SOLUTION


METERAI ELEKTRONIK

USER JOURNEY ENTERPRISE (CHILD)

Pengguna POS yang


merupakan
child account dari Enterprise.
Enterprise (Child) harus
melakukan registrasi melalui
link yang dibuat oleh parent
Enterprise. Memiliki 2 jenis
kuota, yaitu kuota pribadi dan
kuota perusahaan.

Fitur utama:
• Beli Kuota (Kuota Pribadi)
• Pembubuhan (Dapat
menggunakan Kuota
Pribadi atau Kuota
Perusahaan)

DIGITAL BUSINESS SOLUTION


METERAI ELEKTRONIK

VERIFIKASI

DIGITAL BUSINESS SOLUTION


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai