OLEH ;
HASANUDDIN TATANG
Bea meterai adalah pajak
Ciri-ciri pajak Ciri-ciri Bea Meterai
peralihan kekayaan dari penjualan benda meterai &
orang/badan ke Pemerintah pembayaran masuk ke kas negara
HUKUM HUKUM
MATERIAL FORMAL
Pasal 3 : Dengan Peraturan Pemerintah dapat ditetapkan besarnya tarif Bea Meterai dan
besarnya batas pengenaan harga nominal yang dikenakan Bea Meterai, dapat ditiadakan,
diturunkan, dinaikkan setinggi-tingginya enam kali atas dokumen-dokumen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.
Pengertian Dokumen
Pasal 1 ayat (2) UU Bea Meterai
kertas yang berisikan tulisan yag mengandung arti dan maksud tentang perbuatan,
keadaan, atau kenyataan bagi seseorang dan atau pihak-pihak yang berkepentingan.
SURAT
o
• Surat yang
dokumen yang
memuat jumlah
merupakan surat
Uang
yang dibuat dengan
• Efek
tujuan untuk
digunakan sebagai Rp
barang bukti di 3.000,00/6.000,
pengadilan 00
Rp 6.000,00
o
Cek dan bilyet
giro
Pelunasan Bea Meterai
Pelunasan Bea Meterai
PELUNASAN
BENDA
BENDA PEMETERAIAN
PEMETERAIAN
CARA
CARA LAIN
LAIN
METERAI
METERAI KEMUDIAN
KEMUDIAN
KERTAS
KERTAS MESIN
MESIN TEKNOLOGI
TEKNOLOGI SISTEM
METERAI
METERAI SISTEM
METERAI
METERAI TEMPEL TERA
TERA PERCETAKAN
PERCETAKAN KOMPUTER
KOMPUTER
TEMPEL
Benda Meterai yang berlaku sekarang
Meterai Tempel desain tahun 2005 (PMK Nomor
15/PMK.03/2005, berlaku sejak 1 April 2005.
DEP
KEU
POS &
PERU
TATA CARA GIRO
RI
DAN
PERSYARAT PENGELOLA
AN PENCE- PENCETAK AN DAN
TAKAN AN PENJUALAN
Pemeteraian Dengan CARA LAIN
Kepmenkeu Nomor 133b/KMK.04/2000 tanggal 28 April 2000 :
Pemeteraian dengan cara lain adalah pelunasan bea meterai dengan
membubuhkan tanda bea meterai lunas dengan :
2. teknologi percetakan;
3. sistem komputerisasi
Ketentuan Pelaksanaan
Pemeteraian kemudian
Kepmenkeu Nomor 476/Kmk.03/2002 tanggal 19 November 2002 :
Pemeteraian kemudian wajib dilakukan oleh pemegang dokumen
dengan menggunakan meterai Tempel atau SSP dan harus disahkan
oleh Pejabat Pos.
Lembar kesatu dan lembar ketiga SSP harus dilampiri dengan daftar
dokumen yang dimeteraikan kemudian
Pengesahan atas pemeteraian kemudian dapat dilakukan setelah pemegang
dokumen membayar denda 200 % dari Bea Meterai tidak atau kurang
dilunasi/terutang yang dilunasi dengan menggunakan SSP:
Besarnya Bea Meterai yang harus dilunasi dengan cara pemeteraian kemudian
adalah:
Atas dokumen yang semula tidak terutang Bea Meterai namun akan
digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan adalah sebesar
Bea Meterai yang terutang sesuai dengan peraturan yang berlaku pada
saat pemeteraian kemudian dilakukan.
Atas dokumen yang tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya
adalah sebesar Bea Meterai yang terutang;
Atas dokumen yang dibuat di luar negeri yang akan digunakan di
Indonesia adalah sebesar Bea Meterai yang terutang sesuai dengan
peraturan yang berlaku pada saat pemeteraian kemudian dilakukan
Sanksi-sanksi Bea Meterai
1. Sanksi Administratif (Pasal 8)
Denda 200% dari BM tidak atau kurang bayar
2. Sanksi Pidana (sesuai KUHP) :
meniru atau memalsukan meterai tempel dan kertas meterai atau
meniru dan memalsukan tanda tangan pada meterai;
sengaja menyimpan dengan maksud untuk diedarkan atau
memasukan ke Negara Indonesia meterai palsu, yang
dipalsukan atau yang dibuat dengan melawan hak;
Sanksi-sanksi Bea Meterai ...
sengaja menggunakan, menjual, menawarkan, menyerahkan,
menyediakan untuk dijual atau dimasukan ke Negara Indonesia meterai
yang mereknya, capnya, tanda-tangannya, tanda sahnya atau tanda waktu
mempergunakan telah dihilangkan seolah-olah meterai itu belum dipakai
dan atau menyuruh orang lain menggunakan dengan melawan hak.
menyimpan bahan-bahan atau perkakas-perkakas yang diketahuinya
digunakan untuk melakukan salah satu kejahatan untuk meniru dan
memalsukan benda meterai.
• sengaja menggunakan cara lain (pasal 7 ayat (2) huruf b) tanpa izin
Menteri Keuangan, dipidana penjara selama-lamanya 7 (tujuh) tahun.
DALUWARSA BEA METERAI