Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan 2

BUKU I KUHP TENTANG ORANG DAN KELUARGA

MATERI KULIAH :

1. Pengertian Subjek Hukum


2. Kecakapan seseorang untuk melaksanakan perbuatan hukum
3. Perwalian dan Pendewasaan
4. Pegertian dan Pembagian benda
5. Cara penyerahan benda
6. Macam-macam hak Kebendaan dan fungsi social hak milik menurut UUPA/ UU no.5 tahun 1960.
7. Cara memperoleh hak milik (pasal 584 KUHP).

URAIAN MATERI.

1.Pengertian Subjek Hukum.

Buku satu KUHP isinya tentang Subjek dan objek Hukum Perdata.

Menurut ilmu hukum yang menjadi subjek hukum hanya orang atau perseroan , sedangkan yang
menjadi objek hukum adalah : sesuatu yang tidak mempunyai hak dan tidak menjadi pihak ,menurut
hukum semata.,hanya diobjekan atau berguna bagi para subjek hukum itu. Jadi objek hukum adalah
benda atau barang.

SUBJEK HUKUM adalah pembawa hak dan kewajiban .

Subjek hukum itu dibagi dua yaitu :

I.Subjek hukum orang pribadi .

2.Subjek hukum badan /badan hukum.

Ad .I.Subjek Hukum orang pribadi dibagi atas 2 yaitu : a. subjek hukum yang cakap dan b..subjek
hukum yang tidak cakap.

a.Subjek Hukum Orang atau Pribadi yang cakap Adalah ;

-# Orang atau manusia pribadi yang mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan pasal 1320 KUHP
yaitu;

-.Untuk membuat perjanjian apabila telah berusia 21 tahun./dewasaatau sebelumnya sudah


menikah.

-.Untuk melangsungkan perkawinan menurut:

Pasal 29 KUHP untuk laki-laki berumur 18 tahun dan wanita berumur minimal 15 tahun.
Pasal 7 UU no I tahun 1974 untuk laki-laki berumur 17 tahun dan untuk wanita minimal berusia 16
tahun .

b.Subjek hukum yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum adalah;

*.Anak-anak /orang yang belum dewasa

*.Orang yang ditempatkan dibawah pengampuan /Pengawasan seperti orang gila.

*.Wanita dalam status perkawinan (ini tidak berlaku lagi dengan keluarnya UU no.1 tahun 1974 dan
Surat eadaran menteri agama no. 3 tahun 1963.

2. Subjek hukum badan hukum. Badan hukum merupakan kumpulan orang- orang yang mempunyai hak
dan kewajiban serta dapat melakukan perbuatan hukum yang diwakili oleh pengurus atau kuasanya.

Badan hukum terbagi dua yaitu badan hukum Publik dan badan hukum Privat.

 Badan hukum public adalah yang sifatnya terlihat unsur- unsure kepentingan umum/public yang
ditangani oleh Negara.berdasarkan UUD.
 Badan hukum Privat ; yang sifat unsurnya terlihat untuk kepentingan individu dalam badan
swasta seperti : PT ,Koperasi ,Parpol dll.

2.PERWALIAN ( voogdij ) DAN PENDEWASAAN( HANDLICHTING)

Perwalian (voogdij) adalah : pengawasan terhadap anak yang dibawah umur , yang tidak berada
dibawah kekuasaan orang tua serta pengurusan benda atau kekayaan anak tersebut diatur oleh undang-
undang. Anak –anak yang berada dibawah perwalian adalah

a.Anak syah yang kedua orang tuanya telah dicabut kekuasaanya sebagai orang tua.

b.Anak syah yang kedua orang tuanya telah bercerai

c.Anak yang lahir diluar pernikahan yang syah.

PERWALIAN terbagi dua yaitu :

a.Menurut undang –undang (WETTELIJKE VOODIJ ) yaitu:

-.Jika salah satu dari orang tuanya meninggal ,maka salah satu dari nya dengan sendirinya menjadi wali
dari anak .

-.Jika anak lahir di luar perkawinan yang syah , maka walinya adalah orang tua yang mengakuinya.

-. Jika anak tidak unya wali , mka hakim akan mengangkat seorang wali atas permintaan pihak yang
berkepentingan.

b. Perwalian menurut Wasiat (TESTAMENTAIRE VOOGDIJ) yaitu;


Ayah atau ibu dalam surat wasiatnya mengangkat seorang wali untuk anaknya. Ini berlaku jika orang
tua yang lain karena suatu sebab tidak menjadi wali.

Serang wali wajib mengurus kekayaan anak yang berada dibawah pengawasanya dengan baik –baik dan
bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan oleh wali. Pasal 393 BW melarang wali
meminjam uang anak ,menjual, dan menggadaikan benda tetap tanpa seizing hakim.

4.PENDEWASAAN (HANDLIJCHTING ) ADALAH;

Suatu pernyataan tentang seorang yang belum mencapai usia dewasa ,sepenuhnya /hanya untuk
beberapa hal saja dipersamakan dengan orang dewasa. Permohonan untuk dipersamakan dengan orang
dewasa dapat dilakukan anak yang sudah berumur 20 tahun pada PRESIDEN dengan dilampirkan akte
lahir. Dan Presiden akan memutuskan atas nasehat dari Mahkamah Agung. Dan bila permohonan
dikabulkan sepenuhnya maka ia memperoleh kedudukan yang sama dengan seorang dewasa.

&

Anda mungkin juga menyukai