Anda di halaman 1dari 28

Latar Belakang

Pengesahan ini akan sangat bermanfaat sebagai


salah satu perangkat untuk mewujudkan perbaikan
kesejahteraan rakyat, peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,
perbaikan tata kelola Bea Meterai.

Undang-Undang Bea Meterai yang baru ini akan


Menggantikan Undang-Undang Bea Meterai
Nomor 13 Tahun 1985 yang telah berlaku
selama 35 tahun dan belum pernah mengalami
perubahan.

https://www.pajak.go.id/index.php/id/artikel/uu-bea-meterai-refleksi-keberpihakan-kepada-umkm
Tujuan
Memberikan kesetaraan antara
dokumen kertas dan elektronik

Keberpihakan kepada masyarakat


luas dan pelaku UMKM dengan tarif
yang relatif rendah dan terjangkau,
serta kenaikan batas nominal nilai
uang dalam dokumen dari lebih dari
Rp1 juta menjadi lebih dari Rp5 juta

Meningkatkan kesederhanaan dan


efektivitas melalui tarif tunggal
dan penerapan meterai elektronik
Pengertian Bea Meterai
Pasal 1 angka 1 UU Bea


Meterai
Bea Meterai adalah pajak atas
dokumen.
Pasal 1 angka 2 UU Bea
Meterai

“ Dokumen adalah sesuatu yang ditulis atau tulisan,


dalam bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik,
yang dapat dipakai sebagai alat bukti atau
keterangan.
Bea Meterai dikenakan 1 (satu) kali untuk setiap Dokumen
(Pasal 4 UU Bea Meterai)
Objek Bea
Meterai
Bea Meterai dikenakan atas:
Dokumen yang dibuat sebagai alat untuk
menerangkan mengenai suatu kejadian yang
bersifat perdata; dan
Dokumen yang digunakan sebagai alat
bukti di pengadilan

Pasal 3 ayat (1) UU Bea Meterai


Pasal 3 ayat Objek Bea
(2)
Meterai
Dokumen yang bersifat perdata sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat
(1)
huruf a meliputi:
surat perjanjian, surat keterangan, surat dokumen lelang yang berupa
pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis, kutipan risalah lelang, minuta
beserta rangkapnya; risalah lelang, salinan risalah
lelang, dan grosse risalah
akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipanya; lelang
akta PPATbeserta salinan dan kutipannya;

surat berharga dengan nama dan bentuk apapun;

dokumen transaksi surat berharga, termasuk


dokumen transaksi kontrak berjangka,
dengan nama dan bentuk apa pun;
Objek Bea Meterai

> 250 ribu > 5


juta
Dokumen yang
UU No 13 menyatakan
Tahun 1985 jumlah uang dengan
UU Nonominal
Tahun lebih
Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah)
dari 2020
yang:
menyebutkan
berisi penerimaan
pengakuan uang;
bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya
telah
dilunasi atau diperhitungkan

Pasal 3 ayat (2) huruf g UU Bea Meterai


Non-Objek Bea Meterai 1
Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen
berupa: tanda terima pembayaran gaji,
dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang uang tunggu, pensiun, uang
1.surat penyimpanan barang tunjangan, dan pembayaran
lainnya yang berkaitan dengan
2.konosemen hubungan kerja, serta surat
yang diserahkan untuk
3.surat angkutan penumpangdan barang mendapatkan pembayaran
4.bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang dimaksud
5.surat pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan pengirim
tanda bukti penerimaan uang
6. surat lainnya yang dapat dipersamakan dengan surat negara dari kas negara, kas
sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai pemerintah daerah, bank, dan
dengan angka 5
Lembaga lainnya yang ditunjuk oleh
segala bentuk negara berdasarkan ketentuan
ijazah peraturan perundang-undangan

Pasal 7 UU Bea
Meterai
Non-Objek Bea Meterai 2
Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen
berupa:
kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk dokumen yang menyebutkan simpanan
penerimaan lainnya yang dapat uang atau surat berharga, pembayaran
dipersamakan dengan itu yang berasal dari uang simpanan kepada penyimpan oleh
kas negara, kas pemerintahan daerah, bank, bank, koperasi, dan badan lainnya yang
dan lembaga lainnya yang ditunjuk menyelenggarakan penyimpanan uang,
berdasarkan ketentuan peraturan atau pengeluaran surat berharga oleh
perundang-undangan kustodian kepada nasabah
tanda penerimaan uang yang dibuat tanda pembagian keuntungan, bunga, atau
untuk keperluan intern organisasi imbal hasil dari surat berharga, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun
surat gadai
dokumen yang diterbitkan atau
dihasilkan oleh Bank Indonesia dalam
rangka pelaksanaan kebijakan moneter

Pasal 7 UU Bea
Meterai
Tarif Bea
Meterai METER
Dokumen sebagaimana dimaksud AI
dalam Pasal 3 dikenai Bea Meterai 9BF765GI49786896
dengan tarif tetap sebesar 5
TEMPEL
Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)
Pasal 5 UU Bea Meterai 2020
10.00
sepuluh ribu
0
rupiah

Tarif tersebut dapat diturunkan atau dinaikkan


dengan Peraturan Pemerintah setelah berkonsultasi
Berlaku mulai 1 Januari
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 2021
Saat Terutang Bea Meterai
Bea Meterai terutang pada saat:
Dokumen dibubuhi untuk tanda tangan
Surat perjanjian berserta rangkapnya
Akte notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya
Akta PPAT beserta salinan dan kutipannya

Dokumen selesai dibuat


Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun
Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen
transaksi kontrak berjangka, dengan nama dan dalam bentuk
apa pun

Pasal 8 ayat (1) UU Bea Meterai


Saat Terutang Bea Meterai
Dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa Dokumen tersebut
dibuat

Surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang


sejenis, beserta rangkapnya
Dokumen lelang
Surat yang menyatakan jumlah uang

Dokumen diajukan ke Pengadilan, untuk dokumen yang


digunakan sebagai alat bukti di pengadilan
Dokumen digunakan di Indonesia, untuk dokumen perdata
yang dibuat di luar negeri
Pasal 8 ayat (1) UU Bea
PIHAK
Pasal
9 Yang Terutang
Dokumen yang dibuat sepihak, Bea Meterai
terutang oleh pihak yang menerima dokumen

Dokumen yang dibuat 2 (dua) pihak atau lebih,


Bea Meterai terutang oleh masing-masing pihak
atas Dokumen yang diterimanya

PENGECUALIAN
Dokumen berupa surat berharga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d, Bea
Meterai terutang oleh pihak yang
menerbitkan surat berharga
PIHAK
Pasal 10 - 11
Pemungut
Pemungutan Bea Meterai yang terutang atas
Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (2) dapat dilakukan oleh pemungut Bea
Meterai.

Kewajiban Pemungut Bea Meterai:


Memungut Bea Meterai yang terutang atas
dokumen tertentu dari pihak yang terutang
Menyetorkan Bea Meterai ke kas negara
Melaporkan pemungutan dan penyetoran Bea Meterai
ke kantor DJP
* Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan pemungut dan tata cara pemungutan,
penyetoran, dan pelaporan Bea Meterai diatur dalam Peraturan Menteri
Pembayaran Bea Meterai

Meterai Tempel
Meterai Elektronik
Meterai Dalam Bentuk Lain
Surat Setoran Pajak
Meterai Tempel
Ciri-ciri umum meterai tempel adalah:
gambar lambang negara Garuda
Pancasila

frasa “Meterai Tempel”

angka yang menunjukkan nilai nominal

Selain memiliki ciri umum, meterai tempel juga memiliki


ciri khusus sebagai unsur pengaman pada desain,
bahan, dan teknik cetak.
Meterai
Elektronik
merupakan meterai yang memiliki kode unik dan
keterangan
tertentu yang diatur dengan Peraturan Menteri

Meterai Dalam Bentuk


Lain merupakan meterai yang dibuat dengan
menggunakan mesin teraan meterai digital, sistem
komputerisasi, teknologi percetakan, dan sistem atau
teknologi lainnya
Pemeteraian Kemudian
Dilakukan untuk:
Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau
kurang dibayar

Dokumen yang digunakan sebagai alat


bukti pengadilan

* Pihak yang wajib membayar Bea Meterai melalui

Pemateraian Kemudian
Pasal
22
Bea Meterai yang terutang dapat diberikan
fasilitas pembebasan dari pengenaan Bea
Meterai, baik untuk sementara waktu Dokumen dalam rangka
maupun selamanya, untuk:
Dokumen yang menyatakan pengalihan hak
c mendorong atau melaksanakan
program pemerintah dan/atau
a. . kebijakan lembaga yang
atas tanah dan/atau bangunan dalam berwenang di bidang moneter atau
rangka jasa keuangan
percepatan proses penanganan dan
pemulihan kondisi sosial ekonomi suatu
daerah akibat bencana alam yang
d. Dokumen yang terkait pelaksanaan
perjanjian internasional yang telah
ditetapkan sebagai bencana alam mengikat berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
b. Dokumen yang menyatakan pengalihan
hak atas tanah dan/atau bangunan yang
bidang perjanjian internasional
atau berdasarkan asas timbal balik
digunakan untuk melaksanakan kegiatan
yang semata-mata bersifat keagamaan
dan/atau sosial tidak bersifat komersial
* Dokumen adalah sebagaimana dimaksud Pasal
Sanksi
Pemungut Bea Meterai yang tidak melaksanakan kewajiban pemungutan
dan/atau penyetoran, diterbitkan SKP untuk menagih Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor, ditambah sanksi
administratif sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor.
Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) UU Bea Meterai

Bea Meterai yang wajib dibayar melalui Pemeteraian Kemudian atas


dokumen yang Bea Mterainya tidak atau kurang dibayar sebesar
Bea Meterai yang terutang ditambah sanksi administratif sebesar
100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang terutang.
Pasal 17 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (2) UU Bea Meterai 2020
Pasal Larangan
21
Pejabat
Pejabat yang berwenang dalam menjalankan tugas atau jabatannya, dilarang:
menerima, mempertimbangkan, atau menyimpan Dokumen sebagaimana
a. dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang
dibayar

melekatkan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam


b. Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar pada
Dokumen lain yang berkaitan
membuat salinan, tembusan, rangkap, atau petikan dari Dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau
kurang dibayar
c.
memberikan keterangan atau catatan pada Dokumen sebagaimana
d. dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar
Kedaluwarsa


Bea Meterai yang terutang menjadi kedaluwarsa
setelah jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat
terutang.
Pasal 23 UU Bea
Meterai
Ketentuan Pasal
24
Pidana
Setiap orang yang:
meniru atau memalsu Meterai yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, dengan maksud untuk
memakai atau meminta orang lain memakai Meteri tersebut
sebagai Meterai asli, tidak dipalsu, atau sah; atau

Membuat meterai dengan menggunakan cap asli secara


melawan hukum, termasuk membuat meterai elektronik, dan
meterai dalam bentuk lain, secara melawan hukum
dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana
denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Ketentuan Pasal
25
Pidana
Setiap orang yang memakai, menjual, menawarkan,
menyerahkan, mempunyai persediaan untuk dijual atau
memasukkan ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia:

Meterai dipalsu atau dibuat secara melawan hukum seolah-olah


asli, tidak dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum;
atau
Barang yang dibubuhi meterai sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, seolah-olah barang tersebut asli, tidak
dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum
dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah)
Ketentuan Pasal
26
Pidana
Setiap orang yang dengan sengaja menghilangkan
tanda, menghilangkan ciri, atau memakai, menjual,
menawarkan, menyerahkan, mempunyai persediaan
untuk dijual, atau memasukkan ke wilayah NKRI
seolah-olah meterai tersebut belum dipakai,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun
atau pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah)
Pasal Ketentuan Peralihan
28
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:
a. Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar yang dibuat
sebelum Undang-Undang ini berlaku, Bea Meterainya tetap terutang dan
dibayar berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai.
b. Meterai tempel yang telah dicetak berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985
tentang Bea Meterai dan peraturan pelaksanaannya yang masih tersisa,
masih dapat digunakan sampai jangka waktu 1 (satu) tahun setelah UU ini
mulai berlaku dan tidak dapat ditukarkan dalam bentuk apapun.

Meterai tempel yang digunakan untuk melakukan pembayaran Bea


c Meterai yang terutang atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam
huruf b, dapat digunakan dengan nilai total Meterai tempel yang
. dibubuhkan pada Dokumen paling sedikit Rp9.000,00 (sembilan ribu
rupiah).

Anda mungkin juga menyukai