BEA MATERAI
Prinsip Umum Pemungutan atau Pengenaan Bea Materai
1) Bea materai adalah pajak atas dokumen. nama atau tanda lainnya sebagai mana
2) Dokumen adalah kertas yang berisikan pengganti tanda tangan.
tulisan yang mengandung arti dan 5) Pemeteraian kemudian adalah suatu
maksud tentang perbuatan, keadaan, cara pelunasan bea materai yang di
atau kenyataan bagi seseorang dan / lakukan oleh pejabat pos atas
atau pihak-pihak yang berkepentingan. permintaan pemegang dokumen yang
3) Benda materai adalah materai tempel bea materainya belum di lunasi
dan kertas materai yang di keluarkan sebagaimana mestinya.
oleh pemerintah republik Indonesia. 5) Pejabat pos adalah pejabat PT pos dan
4) Tanda tangan adalah tanda tangan giro yang di serahi tugas melayani
sebagaimana lazimnya di pergunakan, permintaan pemeteraian kemudian.
termasuk pula paraf,teraan atau cap
tanda tangan atau cap paraf, teraan cap
Tarif Bea Materai Rp.6000 Di Kenakan Atas Dokumen
1. Diantaranya :
Surat-surat yang
Surat-surat semula dikenakan bea
biasa dan materai berdasarkan
tujuannya,jika di
surat-surat
gunakan untuk tujuan
kerumah lain atau digunakan
tanggaan. untuk orang lain,lain
dari maksud semula.
Tarif Bea Materai Rp. 3.000,00 di
Kenakan Atas Dokumen
1) Surat yang memuat jumlah uang yang mempunyai harga
nominal lebih dari Rp.250.000,00 ( dua ratus lima puluh ribu
rupiah ) tetapi tidak lebih dari Rp.1.000.000,00 (satu juta
rupiah):
a. Yang menyebutkan penerimaan uang.
b. Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan 2) Surat-surat berharga seperti:
uang dalam rekening di bank. wesel, promes, dan aksep yang
c. Yang berisi pemberitahuan saldo rekening di bank harga nominalnya lebihb dari
d. Yang berisi pengakuan bahwa utang uang sebagian atau Rp.250.000,00 ( dua ratus lima
seluruhnya telah di lunasi atau di perhitungkan. puluh ribu rupiah ) tetapi tidak
lebih dari Rp.1.000.000,00
( satu juta rupiah ).
Tarif Bea Materai Rp. 3.000,00 di
Kenakan Atas Dokumen
BEA MATERAI
Yang Tidak Dikenakan Bea Materai
2) Segala bentuk ijazah,yang termasuk 3) Tanda terima gaji, uang tunggu, pension,
dalam pengertian ini adalah surat tanda uang tunjangan, dan pembayaran lainnya
tamat belajar (STTB), tanda lulus, surat yang ada kaitannya dengan hubungan
keterangan telah mengikuti suatu kerja serta surat - surat yang diserahkan
pendidikan, latihan, kursus, dan untuk mendapatkan pembayaran itu.
penataran
BEA MATERAI
Yang Tidak Dikenakan Bea Materai
5) Kuitansi untuk semua jenis
6) Tanda
4) Tanda bukti penerimaan pajak dan penerimaan lainnya
penerimaan uang
uang Negara dan kas yang dapat disamakan
yang dibuat
Negara, kas pemerintah dengan itu dari kas Negara,
untuk keperluan
daerah, dan bank. kas pemerintah daerah, dan
intern organisasi.
Bank.
BEA MATERAI
Yang Tidak Dikenakan Bea Materai
7) Dokumen yang menyebutkan 8) Surat gadai yang
tabungan, pembayaran uang diberikan oleh
tabungan kepada penabung oleh perum pegadaian.
bank, koperasi, dan badan-badan
lainnya yang bergerak di bidang
tersebut.
9) Tanda pembagian
keuntungan atau
bunga dari efek,
dengan nama dan
dalam bentuk
apapun.
BEA MATERAI
SAAT TERUTANG BEA METERAI
Pihak yang terutang bea materai adalah pihak yang mendapat manfaat dari
dokumen,kecuali pihak atau pihak – pihak yang bersangkutan menentukan lain.
PELUNASAN BEA METERAI
• Meterai tempel.
• Kertas meterai.
2. Dengan cara lain yang ditetapkan oleh
menteri keuangan.
a. Meteri tempel direkatkan seluruhnya dengan a. Dokumen ditulis di atas kertas meterai.
utuh dan tidak rusak diatas dokumen yang Jika isi dokumen terlalu panjang untuk dimuat
dikenakan bea meterai. seluruhnya di atas kertas meterai yang digunakan ,
b. Meterai tempel direkatkan ditempat dimana maka untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat
tanda tangan akan dibutuhkan digunakan kertas tidak bermeterai lagi.
c. Pembubuhan tanda tangan disertai dengan
tanggal, bulan , dan tahun dilakukan dengan b) Kertas meterai yang digunakan , tidak boleh
menggunakan tinta atau yang sejenisnya. digunakan lagi.
Sebagaian tanda tangan berada diatas meterai
dan sebagian lagi di atas kertas dokumen. “apabila ketentuan - ketentuan diatas tidak
d. Jika digunakan lebih dari satu meterai tempel, dipenuhi, maka dokumen yang bersangkutan
tanda tangan harus dibubuhkan sebagian di atas dianggap tidak bermeterai.”
semua meterai tempel dan sebagian diatas
kertas dokumen.
PEMETERAIAN KEMUDIAN
Pemeteraian kemudian adalah suatu cara pelunasan bea meterai yang dilakukan pleh
pejabat pos atas permintaan pemegang dokumen yang bea meterainya belum dilunasi
sebagaimana mestinya.
Pemeteraian kemudian dilakukan atas :
Dokumen yang semula tidak terutang be meterai namun akan digunakan sebagai alat
pembuktian dimuka pengadilan.
Dokumen yang bea meterainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana mestinya.
Dokumen yang dibuat di luar negeri yang akan digunakan di indonesia.
SANKSI - SANKSI
SANKSI ADMINISTRASI
Apabila dokumen tidak atau kurang dilunasi bea meterainya sebagaimana mestinya, maka akan dikenakan
denda administrasi sebesar 200% (dua ratus persen) dari bea meterai yang tidak atau kurang dibayar.
Misalnya bea meteri terutang Rp.6.000,00. Karena kelalaian belum menggenakan bea meterai, maka bea
meterai dan sanksi yang harus dibayar adalah:
Bea meterai yang terutang Rp.6.000,00
Denda administrasi Rp.12.000,00
Jumlah pemeteraian kemudian Rp.18.000,00
Untuk lebih memperjelas hubungan antar area pemeterai kemudian dengan denda administrasi, digambarkan
dengan bagan berikut:
SANKSI ADMINISTRASI
PEMETERAIAN
KEMUDIAN
1. Dokumen yang dibuat diluar negeri sebelum 1. Semua dokumen yang dikenakan bea meterai tetapi
digunakan di indonesia. dokumen tersebut tidak / kurang dibayar meterinya,
kecuali dokumen yang akan digunakan sebagai alat
pembuktian di muka pengadilan.
2. Surat-surat biasa dan surat kerumah tanggaan
sebagai alat bukti dipengadilan.
3. Dokumen yang semula tidak dikenakan bea 2. Dokumen yang dibuat diluar negeri , yang bea
meterainya berdasarkan tujuannya, kemudian meterainya dilunasi sesudah dokumen tersebut
berubah tujuan atau dipergunakan oleh orang lain digunakan di Indonesia.
(sebagai alat bukti dilapangan)
SANKSI ADMINISTRASI
Ketentuan khusus
1) Pejabat pemerintah, hakim, panitera, jurusita, notaris dan pejabat umum lainnya dalam tugas
atau jabatannya tidk dibenarkan :
a) Menerima, mempertimbangkan atau menyimpan dokumen yang bea meterainya tidak atau
kurang dibayar.
b) Melekatkan dokumen yang bea meterainya tidak atau kurang dibayar pada dokumen lain
yang berkaitan.
c) Membuat salinan, tembusan, rangkapan, atau petikan dari dokumen yang bea meterainya
tidak atau kurang dibayar.
d) Memberikan keterangan atau catatan pada dokumen yang bea meterainya tidak atau kurang
dibayar sesuai dengan tarif bea meterainya.
SANKSI ADMINISTRASI
2) Sanksi atas 1 poin, sanksi administrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, misalnya : untuk yang berstatus pegawai negeri sipil dapat
diberlakukan dengan PP.No.53 tahun 2010, antara lain :
a) Teguran lisan, teguran tertulis.
b) Penundaan kenaikan gaji berkala/pangkat
c) Pemberhentian.
Sanksi pidana
3. Macam/jenis B.M.Umum -
Pemeteraian B.M. Luas Kertas -
B.M. Luar Biasa -
B.M. Tetap Bea Meterai Tetap
B.M. Sebanding -